Anda di halaman 1dari 13

Gedung De Javasche Bank.

Gedung De Javasche Bank (Foto:Pemkot Surabaya)

Gedung De Javasche Bank dibangun pada tahun 1829. Gedung ini menyimpan sejarah
perbankan di Indonesia. Gedung De Javasche sempat digunakan sebagai Gedung Bank
Indonesia pada tahun 1953.

Kini gedung tersebut difungsikan sebagai museum, ruang pameran dan bahkan dapat
dijadikan sebagai studio foto yang menarik bagi siapapun yang berkunjung di sana. Gedung
De Javasche Bank juga menjadi salah satu cagar budaya milik Bank Indonesia.
3 of 7

2. Gedung Hallo Surabaya.

Gedung Hallo Surabaya dahulu dikenal sebagai Rumah Sakit Mardi Santosa. Gedung ini
didirikan oleh Dr. Van Hoogstraten dan didesain bergaya arsitektur Eropa. Gedung ini
berlokasi di Jalan Bubutan Surabaya.

Diberi nama Gedung Hallo Surabaya karena sejak tahun 2009 gedung ini telah diresmikan
menjadi Restoran Hallo Surabaya. Meski kemudian restoran ini resmi ditutup, Gedung Hallo
Surabaya kini merupakan bangunan cagar budaya.
4 of 7
3. Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria.

Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria. (Sumber: wikipedia)

Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria merupakan gereja tertua di Surabaya. Arsitekturnya
bergaya Eropa Neo Gotic dengan jendela berbentuk bundar di setiap sisinya.

Jendela tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Gereja ini juga dikenal dengan nama
Gereja Katolik Kepanjen dikarenakan lokasinya di Jalan Kepanjen tepat di depan SMP
Negeri 2 Surabaya. Gereja ini dibangun pada tahun 1899 dan diresmikan pada tanggal 5
Agustus 1900.
5 of 7

4. Gereja Kristen Pregolan Bunder Indonesia

Gereja Kristen Pregolan Bunder Indonesia terletak di Jalan Pregolan Bunder. Gereja ini
merupakan salah satu peninggalan Kolonial Belanda. Dibangun pada tahun 1918 dan masih
berdiri kokoh hingga saat ini.

Arsitektur Gereja Kristen ini bergaya desain Kolonial Belanda yang berkembang di Surabaya
pada tahun 1870 hingga 1920.
6 of 7
5. Hotel Majapahit

Hotel Majapahit (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Hotel Majapahit merupakan bangunan bersejarah yang menjadi saksi bisu peristiwa
perobekan Bendera Belanda (merah putih biru) menjadi Bendera Indonesia (merah putih)
oleh arek-arek Suroboyo kala itu. Awalnya Hotel ini bernama Hotel Yamato dan dibangun
oleh Lucas Martin Sarkies.

Hotel yang terletak di jalan Tunjungan Surabaya ini banyak dikunjungi karena memiliki
spot instagramable dan nilai sejarah yang tinggi. Hotel Majapahit adalah hotel kolonial
Belanda yang didesain bergaya Art Nouveau oleh Alfred Bidwell.
7 of 7

6. Gedung Negara Grahadi

Gedung Negara Grahadi (Foto: Dok Kemdikbud)

Gedung Negara Grahadi dibangun pada tahun 1795 pada masa berkuasanya
Residan Dirk Van Hogendorps. Awalnya, gedung ini digunakan untuk rumah kebun
sebagai tempat peristirahatan pejabat Belanda dan terkadang sebagai tempat
pertemuan dan pesta.
Gedung yang dirancang oleh seorang arsitek Belanda bernama Ir. W. Lemci ini
sempat menjadai tempat perundingan Presiden Soekarno dengan Jenderal Hawtorn
untuk mendamaikan pertempuran pejuang dengan pasukan Sekutu pada 9
November 1945.

Saat ini, Gedung Negara Grahadi menjadi tempat penerimaan tamu Gubernur Jawa
Timur, pelantikan pejabat, dan upacara peringatan berbagai hari nasional.

7. Klenteng Sanggar Agung


Klenteng ini juga dikenal dengan nama Klenteng Hong San Tang. Sejak tahun 1999,
klenteng ini telah menjadi lokasi ibadah bagi para pemeluk ajaran Tridharma. Anda
bisa menemui Klenteng Sanggar Agung di Jalan Sukolilo nomor 100, Pantai Ria
Kenjeran, Surabaya. Dari Kota Surabaya, Anda bisa melalui Jalan Kenjeran, lalu
menuju ke Jalan Pantai Ria Kenjeran.

Tampak patung Dewi Kwan Im berdiri setinggi 20 meter (foto : agentwisatabromo.com)

Yang menarik dari tempat ini adalah terdapat Patung Dewi Kwan Im dengan tinggi 20
meter yang tepat berada di tepi dan menghadap laut. Ciri khas dari klenteng ini
adalah sebuah patung Kwan Im setinggi 20 meter yang terletak di tepi laut. Tujuan
utama dari dibangunnya Klenteng ini adalah sebagai bentuk penghormatan
kepada Nan Hai Guan Shi Yin Pu Sa (南海觀世音菩薩).
8. Patung Kongco Kwan Kong
Patung Dewa Kwan Kong atau Guan Yu (關羽) merupakan patung setinggi 30 meter
yang akan mencatatkan rekor sebagai patung tertinggi di lingkungan klenteng se-
Asia Tenggara. Patung ini akan mengalahkan patung Dewi Kwan Im di Pematang
Siantar, Sumatera Utara, yang saat ini masih menjadi patung tertinggi di daerah
klenteng se-Asia Tenggara.

9. Klenteng Kwan Sing Bio

Bisa dibilang bahwa klenteng ini merupakan salah satu klenteng yang cukup ramai
dikunjungi di wilayah Jawa Timur. Tidak hanya warga lokal saja yang sering
berkunjung, namun turis asing pun juga berdatangan ke klenteng ini.

Klenteng ini merupakan salah satu dari dua kelenteng di Indonesia yang menghadap
laut bebas (satunya lagi, Hong San Bio yang ada di Gorontalo), artinya bahwa
klenteng ini memiliki kekuatan yang cukup tinggi, bahkan keramat. Cerita yang
beredar, beberapa orang yang berdoa di sini sering dikabulkan permintaannya.
9. Vihara Bodhigiri

Vihara Bodhigiri atau Panti Semedi Balerejo yang terletak di Blitar, Jawa Timur ini
merupakan salah satu tempat ibadah dan meditasi yang ditujukan bagi umat
Buddha. Dengan hawa sejuk dan pemandangan yang sangat indah, Anda bisa
menikmati suasana di tempat ini.

Menurut pengurus di vihara ini, sebenarnya umat Buddha tidak terlalu banyak
melakukan ritual di tempat ini. Namun Vihara Bodhigiri lebih sering digunakan untuk
latihan meditasi, baik mengendalikan pikiran, ucapan, maupun perbuatan. Meditasi
ini merupakan perilaku utama dalam menghayati ajaran Sang Buddha. Banyak umat
Buddha mengikuti meditasi ini pada bulan Juli hingga Oktober setiap tahunnya.

10. Gereja Merah


Gereja Merah ini merupakan gereja tua di Probolinggo dengan sistem bongkar pasang yang
materialnya didatangkan langsung dari negara asalnya yaitu Belanda pada 1862 setelah
dipesan dari Jerman. Sebanyak 1.668 item material gereja ini kemudian dikirim langsung ke
Indonesia.

2 of 4
Gereja Immanuel Malang

GPIB Immanuel jadi gereja tertua di Kota Malang, gereja ini berdampingan dengan Masjid Jami' Malang
(Liputan6.com/Zainul Arifin)

Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel berada di barat Alun-Alun
Merdeka Malang. Diresmikan pada 30 Juli 1861 oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan
nama Protestanche Gemente te Malang sebagai tempat ibadah orang Belanda dan Eropa.

Pendeta pertama gereja ini adalah J.F.G Brumund, meninggal di Malang tahun 1863. Gereja
sempat direnovasi pada 1912. Cetak biru rancangan renovasi tertulis pada 25 April 1910 dan
masih dipajang di salah satu ruangan. Sampai hari ini bangunannya tak banyak berubah.

Gereja Kayutangan

Pilar melengkung di dalam Gereja Hati Kudus atau Gereja Kayu Tangan Kota Malang jadi ciri khas gereja katolik
abad 19 pertengahan (Liputan6.com/Zainul Arifin)
Gereja Hati Kudus di kawasan Kayutangan atau sekarang Jalan Basuki Rahmat, Kota
Malang. Dibangun pada 1905 dengan arsitektur kolonial, bergaya gothic yang merupakan ciri
khas gereja katolik masa pertengahan abad ke-19.

Arsitek pembangunan adalah MJ Hulswit, murid sekolah Quelinus dengan pengawasan PJH
Cuypers, seorang Belanda ahli restorasi gereja gothic masa itu. Semula tak terdapat menara
kembar, baru pada 1930 menara setinggi 33 meter dibangun di kiri dan kanan depan gereja.

Gereja Katedral Ijen

Gereja Katedral Ijen Malang dengan arsitektur neo gothic ini tampak indah dengan pilar melengkung tinggi
(Liputan6.com/Zainul Arifin)

Theresiakerk atau Gereja Santa Theresia, dibangun pada pada 11 Februari 1934 dan
diresmikan pada 28 Oktober 1934. Seorang Belanda bernama Rijksen en Estourgie adalah
arsitekturnya. Ini adalah gereja Katolik tertua kedua di Kota Malang.

Sekarang bernama Gereja Katolik Santa Perawan Maria dari Bukit Karmel atau populer
sebagai Gereja Katedral Ijen Malang. Terletak di kawasan Ijen Boulevard, pemukiman elite
masa Hindia Belanda. Rumah bercorak indische peninggalan kolonial mudah dijumpai.

5. Gedung Pertamina UPDN V Surabaya

Gedung Pertamina awalnya adalah bangunan De Societeit Concorda. Gedung ini


dibangun pada tahun 1843 dan hasil rancangan JP Ermeling. Gedung ini dulunya
merupakan tempat hiburan para tuan dan nyonya besar bangsa Belanda dan Eropa
untuk menikmati kehidupan malam. Tempat ini dilengkapi dengan fasilitas bilyar dan
kebugaran.

6. Gedung Bank Mandiri

Gedung Bank Mandiri Surabaya dulunya


bernama Gedung NV Lindevetes. Gedung ini dibangun tahun 1911 oleh Hulswit dengan
nama Gedung Lindeteves stokvis. Gedung ini digunakan untuk pabrik mesin Pemerintah
Hindia Belanda dan perbaikan kapal-kapal perang

7. Gedung Siola

Gedung Siola dahulu bernama White


Laidlaw. Gedung ini didirikan pertama kali pada tahun 1877 dan ditempati oleh Toko
Whiteaway Laidlaw & Co milik pengusaha Inggris (Robert Laidlaw). Tempat ini menjual
tekstil dan pakaian jadi yang sedang berkembang menjadi toserba terbesar di wilayah
Hindia Belanda.

Museum Sepuluh Nopember


Museum Sepuluh November didirikan untuk memperjelas berdirinya Monumen Tugu
Pahlawan. Museum ini digunakan sebagai media untuk diterbitkan pada Pertempuran
Sepuluh November 1945 di Surabaya. Museum ini didirikan pada 10 November 1991
dan diresimkan pada 19 Februari 2000 oleh Presiden KH Abdurrahman Wahid.

12. Gedung Soverdi

Gedung Soverdi berlokasi di Jl. Polisi


Istimewa No. 9, Surabaya. Gedung ini didirkan pada tahun 1925 dan dirancang oleh
Hulswit, Fermont, dan Ed. Cuypers. Selanjutnya Gedung Soverdi resmi menjadi milik
SVD pada 1 Januari 1975, tetapi rumah Soverdi di Jl. Imerto baru terjual pada 9 Mei
1975 oleh Markus Alim (pemilik perusahaan Maspion).

Museum Bank Indonesia Surabaya


Museum Bank Indonesia Surabaya dibangun oleh Bank Indonesia dan dibuka pada
tanggal 27 Januari 2012 setelah direstorasikan. Museum ini terletak di Gedung De
Javasche Bank (sekarang Bank Indonesia) yang merupakan Bank Sentral Hindia
Belanda yang bermarkas di Batavia. De Javasche Bamk mendirikan cabang di
Surabaya pada 14 September 1829. Setelah Indonesia Merdeka, gedung ini terus
beroperasi sebagai cabang Bank Indonesia di Surabaya hingga tahun 1973. Museum
Bank Indonesia memuat sejarah sistem perbankan di Indonesia, foto-foto lama dari
Surabaya, dan koleksi mata uang kuno. Museum Terbagi menjadi tiga ruang yaitu
Ruang Koleksi Uang Lama, Koleksi Luar Ruangan dari Konservasi, dan Ruangan
Koleksi Harta Budaya.

14. Gedung Aperdi

Gedung Aperdi dulunya adalah kantor


Algemeene Maatschappij van Levensverzekering en Lijfrente (Perusahaan Umum
Asuransi Jiwa dan Tunjangan Hari Tua). Perusahaan ini merupakan perusahaan
asuransi jiwa terbesar di Belanda yang didirikan tahun 1880.
Gedung Hallo Surabaya

Gedung Hallo Surabaya dulunya adalah


Rumah Sakit Mardi Santoso oleh perkumpulan Mardi Santoso. Pendiriannya diprakarsai
oleh Dr. Van Hoogstraten pada November 1951. Pada masa penjajahan Belanda, RS
Mardi Santoso beberapa kali berpindah tempat karena alasan ekonomi. Setelah
kemerdekaan RS Mardi Santosos mengubah nama menjadi RS Griya Husada. Gedung
Hallo Surabaya resmi menjadi Cagar Budaya yang ada di Surabaya semenjak tahun
2009 lalu. Sejak 2009, gedung ini dibuat Restoran Hallo Surabaya. Sayangnya restoran
ini telah ditutup, tetapi bangunannya dijadikan objek wisata.

Anda mungkin juga menyukai