Eksplorasi Etika Sebagai Substansi Moral Dalam Rangka Tata Kelola Perusahaan (SUKMAWATI)
Eksplorasi Etika Sebagai Substansi Moral Dalam Rangka Tata Kelola Perusahaan (SUKMAWATI)
LITERATUR SEBELUMNYA
METODE
PENELITIAN
Teknik inkuiri meliputi proses
pemilihan sampel, pemilihan
metode wawancara, dan
analisis korpus teks
Pemilihan metode
Pemilihan Sampel
penyelidikan
Purposive Wawancara,
Sampling observasi dan
analisis dokumen
Kualitatif – reduksi
Prinsip etika, posisi
data, penyajian
etis, dan struktur
data, dan penarikan
etika
kesimpulan
KONTEN ETIKA SEBAGAI SUBSTANSI MORAL
PRAKTIK TATA KELOLA PERUSAHAAN
Prinsip etika, posisi etika, dan struktur etika adalah tiga elemen
utama etika yang muncul dari analisis data penelitian yang
mendorong perusahaan menuju praktik tata kelola yang inklusif.
PRINSIP ETIKA
Etika adalah keyakinan yang dimanifestasikan oleh korporasi.
POSISI ETIS
Deskripsi pekerjaan atau posisi yang membantu perusahaan untuk
menetapkan inisiatif etis untuk meningkatkan praktik tata kelola.
PETUGAS ETIKA
Prinsip etika, posisi etika, dan struktur etika adalah tiga elemen
utama etika yang muncul dari analisis data penelitian yang
mendorong perusahaan menuju praktik tata kelola yang inklusif.
DIREKTUR SEBAGAI PROFESI
Posisi etis lain yang dijelaskan oleh
responden yang membantu perusahaan
untuk memelihara etika adalah posisi
direktur, pelamar yang sesuai dapat
melamar dan direktur yang memenuhi
syarat dapat dimasukkan dalam database.
BADAN MANDIRI
Responden menyarankan bahwa Institut
Tata Kelola Perusahaan Malaysia (MICG),
sebagai badan independen, harus
mengambil tanggung jawab sebagai
badan independen dalam membimbing
perusahaan Malaysia menuju tata kelola
yang etis.
Whistle Blowing Custodian Struktur Etis
Posisi whistle blowing, seperti legal officer, Kode etik, indikator kinerja utama dan
harus ditunjuk untuk memandu kegiatan, pelaporan etis adalah struktur yang dieksplorasi.
Temuan penelitian ini, bahwa struktur etika
seperti membangun fasilitas intranet whistle
mendorong praktik tata kelola, didukung oleh
blowing, memaksakan tindakan whistle penelitian sebelumnya (yaitu Downes dan Russ,
blowing, dan menunjuk petugas untuk 2005). Downes dan Russ (2005) menyebut
melayani tujuan tersebut struktur etika sebagai konten etika yang nyata.
Indikator kinerja utama
Kode Etik sebagai format evaluasi
Pelaporan Proses
KESIMPULAN
Studi ini menggambarkan ruang
lingkup baru kerangka tata kelola
perusahaan.