Anda di halaman 1dari 23

Audit dan Atestasi

Audit Culture Revisited Rankings, Ratings, and the KELOMPOK 2:


Reassembling of Society
AFI NURAFIA (21919002)
by Cris Shore and Susan Wright
ARI SUSANTI (21919006)
DIAH ASTUTI (21919008)
Audit dan Atestasi

Sub Menu
1) Definisi Dan Tujuan Audit
Culture
2) Pengertian Rankings, Ratings,
dan Reassembling of Society
3) Manfaat Audit Kinerja dan
Langkahnya
4) Cara auditor dalam mengukur
budaya audit
5) Review Jurnal
Click icon to add picture

Presentation Title
Audit dan Atestasi

• Budaya audit adalah suasana dimana norma dan


metode kerja yang dijunjung tinggi dalam bidang
akuntansi diterima dan diterapkan sebagai prinsip
utama dalam mengarahkan dan mengendalikan
tingkah laku dan kinerja orang dalam organisasi

Definisi dan (Shore, 2008).

Konsep Budaya
Audit • Makna asli akuntabilitas adalah tanggung jawab.
Dalam buaya audit, makna asli istilah ini direduksi
menjadi sekedar makna teknis, berupa kewajiban
sebuah organisasi menyajikan laporan dalam
bentuk dokumentasi tentang segala kegiatan yang
bersifat komprehensif dan konsisten atau saling
bersesuaian agar dapat diauit.

Audit Culture Revisited Rankings, Ratings, and the


9/3/20XX 3
Reassembling of Society
Audit dan Atestasi

Rangkings, Ratings Dan Reassembling Of Society

• Rangkings adalah bagian dari gerakan global yang mendefinisikan kembali akuntabilitas, transparansi, dan
tata kelola yang baik dalam hal ukuran kuantitatif, mereka mengurangi pengetahuan lokal dan otonomi
profesional, mereka menyerap sumber daya yang luas, dan mereka membahas dan memperluas logika pasar.
(Sauder dan Espeland 2009 : 80)

• Ratings digunakan dalam menyederhanakan memberikan penilaian atas objek atau aktivitas yang diaudit.
Sekalipun rating audit ini tidak memiliki dampak secara langsung kepada unit yang diaudit, namun besar
kemungkinan unit merasakan bahwa rating audit memiliki prestisius bagi auditordan bahkan bisa menjadi
energi bagi auditor

• Reassembling of Society (mengaudit Kinerja) merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti secara obyektif atas kinerja suatu organisasi, fungsi, program, dan kegiatan

9/3/20XX Presentation Title 4


Audit dan Atestasi

Etika akuntabilitas macam apa yang dihasilkan audit?


Building on Mitchell (1999), Strathern (2000a), Trouillot (2001), dan Merry (2011), mengidentifikasi bagaimana teknik dan
logika akuntansi keuangan memiliki lima efek audit. Ini adalah "domaining," "klasifikasi," "individualisasi dan totalisasi," "tata
kelola," dan “penyimpangan". Dapat disimpulkan dengan merefleksikan masalah budaya audit dan menyarankan cara untuk
mendapatkan kembali nilai-nilai profesional dan ruang demokrasi yang sedang terkikis oleh sistem peraturan yang telah
ditetapkan

Budaya audit dan konsep “transparansi” dan “indicator kinerja” seharusnya meningkatkan kepercayaan public dan meninspirasi
kepercayaan. (Lee, 2005)

9/3/20XX Presentation Title 5


Audit dan Atestasi

Budaya Organisasi

• Dengan budaya organisasi akan


• Budaya organisasi adalah • Budaya organisasi tidak
memberikan arah atau pedoman
komponen yang sangat hanya sebatas pemikiran,
berperilaku bagi auditor dalam
penting dalam nilai-nilai, dan tindakan,
organisasi, dimana auditor tersebut
meningkatkan kinerja namun lebih pada
tidak dapat berperilaku sekehendak
karyawan, namun menyatukan pola yang dapat
hatinya melainkan harus
demikian agar kinerja dibagi, dipelajari, disatukan
menyesuaikan diri dengan siapa dan
karyawan meningkat pada tingkat kelompok, dan
dimana mereka berada. Dengan
maka harus ditingkatkan diinternalisasikan hanya oleh
demikian, untuk dapat memahami
pula motivasi kerjanya. anggota organisasi
budaya organisasi di perusahaan,
maka dilakukan audit budaya.

9/3/20XX Presentation Title 6


Audit dan Atestasi
Summary
• Budaya audit merupakan proses untuk memetakan
kondisi aktual yang terjadi pada perusahaan saat ini dan
melihat kesenjangan dengan kondisi ideal yang
diharapkan. Kondisi ideal suatu budaya organisasi
termanifestasi dalam perilaku-perilaku kunci dari nilai-
nilai perusahaan.
• Dengan demikian, tujuan dari budaya audit adalah untuk
mendapatkan gambaran mengenai internalisasi budaya
organisasi pada karyawan suatu perusahaan dan sejauh
mana terjadi kesenjangan budaya.
• Merupakan tantangan untuk mengembangkan analisis
antropologis yang mencakup dinamika sistematis dan
individual dari proses transformasi berskala besar seperti
penyebaran dan perbaikan budaya audit.

Presentation Title 7
Audit dan Atestasi

Review Jurnal

9/3/20XX Presentation Title 8


Audit dan Atestasi

Latar Belakang
Pemeringkatan adalah bagian dari gerakan global yang mendefinisikan ulang akuntabilitas, transparansi, dan tata kelola
yang baik dalam ukuran kuantitatif(Sauder dan Espeland 2009:80)

Disiplin ilmu telah mengakui bahwa rutinitas yang tamoaknya biasa sering memiliki dampak paling besar pada cara
orang diperintah.

Penggunaan indikator, pengukuran, dan pemeringkatan menjadi semakin meluas, baik sebagai instrumen dalam
manajemen internal organisasi maupun sebagai representasi eksternal dari kualitas, efisiensi, dan akuntabilitasnya kepada
publik yang lebih luas.

Jurnal ini menelusuri bagaimana prinsip dan teknologi politik semacam itu dapat digunakan untuk menilai kualitas,
efisiensi, dan efektvitas layanan. Teknologi ini semakin intensif seiring dengan upaya pemeintah dan organisasi untuk
memobilisasi aset mereka gar lebih berhasil bersaing dalam ekonomi pengetahuan global. Audit dan indicator kinerja telah
digabungkan dengan kelompok kata baru seperti “kualitas”, “esisiensi”, “efektivitas”, “value for money”, dan “transparansi”
dalam lingkup luas”. (BruneauandSavage 2002:12)

9
Audit dan Atestasi

Tujuan Penelitian

1 3 5
Untuk mengetahui
Untuk mengetahui Untuk mengetahui apakah mungkin untuk
Apa yang di
pelajarai tentang
2 kenapa
pemerintah dan
4 mempertahakan
praktek krisis Ketika
praktek budaya manajer Untuk mengetahui hitungan dalam
audit, bagaimana Untuk mengetahui mengadopsi
siapa “peringkat” cara mendapatkan peringkat tidak lagi
penyebaranya? praktik audit ini . keprofesionalan dan mencerminkan peran
Bagaimana hari ini dan
bagimana mereka kepercayaan bahwa sentral dan tujuan
seharusnya kita audit bebas dari Lembaga professional
menganalisis dan beroperasi ?
pengaruh temoat publik
berteori efeknya? kerja
Audit dan Atestasi

Rumusan Masalah

1 Apa yang dapat dipelajari tentang praktik-praktik ini dengan memeriksa asal usul dan
penyebarannya? Bagaimana seharusnya kita menganalisis dan apa efek teorinya?

Siapa “peringkat” hari ini, dan bagaimana mereka beroperasi? Siapa actor utama yang
2 membentuk industry baru ini dan peran apa yang dimainkan oleh firma audit dan akuntansi
dalam membentuk perkembangannya?

Mengapa pemerintah dan manajer mengadopsi praktik audit ini?


3

4 Ke mana arah lintasan ini, dan apakah ekspansi tanpa hentinya tidak terhindarkan?
Audit dan Atestasi

Pembahasan

Apa yang dapat dipelajari tentang praktik-praktik ini dengan memeriksa asal usul dan
1 penyebarannya?

• Budaya audit mengacu pada konteks di mana prinsip, teknik, dan alasan akuntansi keuangan telah menjadi
prinsip pengorganisasian sentral di semua aspek masyarakat.

• Dalam menyatakan ini, tidak di usulkan audit sebagai metatipe masyarakat di samping alternatif seperti
masyarakat feodal, masyarakat kapitalis, atau masyarakat pasca industri . Sebaliknya, budaya audit sebagai
rasionalitas tata kelola dan seperangkat disposisi dan praktik yang sesuai. Oleh karena itu mengacu pada kondisi
atau konstelasi proses. Sederhananya, budaya audit mengacu pada konteks di mana audit telah menjadi prinsip
pengorganisasian utama masyarakat.

9/3/20XX Presentation Title 12


Audit dan Atestasi

Pembahasan

1 Menuju Teori dan Geneologi Audit?

• Tidak ada yang baru tentang penggunaan indikator kuantitatif dan pengukuran kinerja. Yang membedakan
indicator kinerja dan audit saat ini adalah skala penyebarannya dan tingkat luar biasa yang diterima dan
didukung oleh masyratakat (Strathern 2000). Kami telah kehilangan kemampuan untuk bersikpa skeptis kepada
public tentang metode audit dan jaminan kualutas (Michael Power (1994)

• Audit dan indicator mungkin menjadi bagian dari masalah daripada solusi. Tujuannya mungkin transparansi
organisasi, tetapi akhirnya menjadi buram. Indkator menjadi target karena Lembaga dibentuk Kembali sesuai
dengan kriteria dan metode yang digunakan untuk mengukurnyal dan organisasi serta orang-orang diubah
menjadi entitas yang “dapat diaudit” yang memfokuskan energi mereka untuk melakukan “apa yang penting”

9/3/20XX Presentation Title 13


Audit dan Atestasi

Pembahasan

2 Peringkat: Dari Pendidikan dan Militer ke Perusahaan dan Kembali

• Tahun 1817, Thayer membentuk struktur hierarkis di akademis, dimana aturan dan peraturan diteruskan ke
siswa dan ke atas yang mengalirkan laporan regular dan sistematis termasuk nilai siswa.

• Sistem ini disebut sistem akuntabilitas total, dimana semua aspek kinerja, akademik dan perilaku, secara
konstan diukur, dievaluasi, dan dicatata dalam Bahasa numerik-linguistic gabungan dan juga merupakan mata
uang. (Hoskin dan Macve 1988:49)

• Sistem ini menghasilkan insinyur sipil terbaik, manajer terbaik dari Gudang senjata, rel kereta api, dan
perusahaan industry yang baru terbentuk.

9/3/20XX Presentation Title 14


Audit dan Atestasi

Pembahasan

2 Peringkat: Dari Pendidikan dan Militer ke Perusahaan dan Kembali


• Gagasan ini membiayai operasi dan kinerja organisasi yang kompleks dan mengubah kegiatan mereka menjadi
angka dialihkan ke sektor public sebagai fitur inti dari “manajemen publik baru”.

• Indikator kinerja utama (IKU) dirancang sebagai ukuran kualitas, efisiensi, dan nilai uang dari hamper semua
layanan public. Kinerja dinyatakan dalam angka keuangan, sementara klaim dibuat bahwa indicator numerik
ini hanya untuk proxy untuk kualitas atau efektivitas, nilai moneter menjadi ukuran dominan. Dengan cara ini,
kuantifikasi dan manajemen digabungkan dengan proyek finansialisasi dan etika akuntabilitas yang baru.

• Dari hal tersebut ada efek tersebut di sebut efek audit yang terbagi menjadi:: Efek domaining, Efek klasifikasi,
Efek individualisasi dan totalisasi, Efek tata Kelola, dan Efek sesat

9/3/20XX Presentation Title 15


Audit dan Atestasi
Pembahasan
2 Industri Pengukuran dan Pemeringkatan Baru

• Munculnya sistem audit dan peringkat telah disertai dan didorong oleh pertumbuhan perusahaan internasional yang
mengkhususkan diri dalam peringkat akuntansi dan statistic.
• Di bidang akuntansi internasional, empat perusahaan komersial besar mendominasi pasar: Deloitte,
PricewaterhouseCoopers, Ernst and Young, dan KPMG. Secara signifikan, pada tahun 2011–2012, periode krisis
keuangan berkelanjutan di Eropa dan Amerika Serikat, pendapatan perusahaan-perusahaan ini tumbuh dengan
menakjubkan 6%, mencetak rekor $110 miliar, berkat ekspansi mereka ke negara-negara berkembang (Big4 2013).
• Materi promosi yang diproduksi oleh Empat Besar menggambarkan seberapa jauh bisnis mereka telah melampaui
akuntansi keuangan.

9/3/20XX Presentation Title 16


Audit dan Atestasi

Pelanggaran Empat Perusahaan Besar

KPMG Ernest and Young


Memfasilitasi Mengubah keuntungan
penghindaran Pajak menjadi Royalti

PWC Deloitte Diligence,


Melaporkan laporan merugikan dan
keuangan palsu dan tidak perhatian dari
memperhatikan standar pengawas dan badan
teknis yang berlaku
pengatur.
Audit dan Atestasi
Pembahasan
3 Mengapa pemerintah dan manajer mengadopsi teknologi audit?

studi kasus untuk mengukur ini yaitu :


Studi kasus pertama kami menunjukkan mengapa para pemimpin universitas mengkritik peringkat namun masih
memperlakukan mereka dengan keseriusan yang berbatasan dengan obsesi.
Nilai-nilai di peringkat menengah kemudian sangat mirip satu sama lain sehingga perubahan sekecil apa pun dalam
definisi atau bobot satu ukuran dapat membuat universitas naik dan turun dalam daftar secara substansial. Analisis ini
menunjukkan bagaimana pengukuran semacam itu secara bersamaan mengindividualisasi dan menjumlahkan dan
menggambarkan koersif mereka—dan mengapa mereka begitu tahan terhadap kritik.

9/3/20XX Presentation Title 18


Audit dan Atestasi
Pembahasan
3 Mengapa pemerintah dan manajer mengadopsi teknologi audit?

Kasus kedua berkaitan dengan upaya manajemen University of Auckland untuk mengubah institusi menjadi lebih
"universitas kewirausahaan." Sedangkan pada kasus sebelumnya yang menjadi objek pengukuran adalah jurusan atau
sekolah, dalam hal ini yang menjadi fokus adalah akademik individu. Ada catatan bahwa proses tersebut didorong
oleh tujuan pemotongan biaya universitas dan target pendapatan yang ambisius dalam “rencana strategis.”
Tampaknya target kinerja baru yang dikuantifikasi dan dibiayai untuk promosi diselaraskan dengan indikator kinerja
utama wakil rektor itu sendiri.
Contoh ini menyoroti salah satu fitur mencolok dari budaya audit dan bagaimana budaya tersebut mencapai efek tata
kelolanya. Tuntutan untuk transparansi dan akuntabilitas bersifat satu arah dan top-down, karena mereka yang berada
di posisi kekuasaan berusaha membuat kinerja orang-orang di bawah mereka dapat dibaca tanpa harus bertanggung
jawab kepada mereka yang mereka pimpin.

9/3/20XX Presentation Title 19


Audit dan Atestasi

Kesimpulan
• Proses pengukuran dan pemeringkatan yang dilembagakan yang dijelaskan di atas dan penyebarannya ke
banyak domain kehidupan organisasi dan sosial mengungkapkan munculnya jenis pemerintahan baru
berdasarkan kalkulus keuangan — tatanan normatif yang digerakkan oleh instrumen, hasil dan target yang
diatur oleh angka. dan, yang lebih penting, melalui angka.
• Keragaman bentuk yang dapat diambil oleh budaya audit dalam pengaturan yang berbeda tetapi juga
kesamaan efeknya
• Pengenalan audit dan akuntansi mengubah sifat organisasi sehingga kegiatan mereka menjadi semakin
terfokus pada ukuran kinerja mereka dinilai
• Rezim audit ini juga menciptakan kategori di mana orang diundang untuk memikirkan kembali diri mereka
sendiri. Efek klasifikasi ini dipandang memberikan hasil positif oleh mereka yang menjual dan
mengoperasikan sistem ini, tetapi sekali lagi kritik mungkin menunjuk ke hasil lain (individualisasi dan
totalisasi, tata kelola, dan efek buruk) dan menarik kesimpulan yang berbeda.

9/3/20XX Presentation Title 20


Audit dan Atestasi
Kesimpulan

• Penggunaan indikator kinerja numerik telah sangat berperan dalam membedakan kelas teknokrat baru (manajer,
akuntan, administrator, petugas SDM, pemimpin eksekutif).
• Budaya audit dan pengaruhnya memiliki sejumlah konsekuensi negative:
1. Hilangnya kepercayaan organisasi (O'Neill 2002; Power 1994);
2. Strategi permainan yang rumit dan boros (House of Commons 2004; Shore and Wright 2000; Wright
2009);
3. Budaya kepatuhan dan biaya kepatuhan yang besar, termasuk penunjukan spesialis baru yang disibukkan
dengan menciptakan representasi kinerja yang positif (salah) (Miller 2001);
4. Strategi defensif dan blaisme yang menghambat inovasi dan fokus pada tujuan jangka pendek daripada
kebutuhan jangka panjang (Hood 2002);
5. Deprofessionalization, pemutusan antara motivasi dan insentif, moral karyawan yang lebih rendah, dan
peningkatan stres dan kecemasan (Bovbjerg 2011; Breneis, Shore, dan Wright 2005; Wright 2014);
6. Meruntuhkan kegiatan kesejahteraan dan pendidikan yang tidak dapat diukur dengan mudah (King dan
Moutsou 2010).

9/3/20XX Presentation Title 21


Audit dan Atestasi

Kesimpulan

• Bagaimanapun, akuntabilitas, tanggung jawab, kualitas, manajemen diri, dan transparansi adalah semua
nilai yang biasanya dianut oleh para profesional. Ini adalah alasan lain mengapa begitu sulit untuk
mengkritik atau menantang audit, karena seringkali bergantung pada pendefinisian ulang kata-kata dan ide-
ide yang dipegang teguh oleh auditee (Shore 2008; Wright 2005). Strategi selanjutnya adalah menerima
bahwa indikator numerik ada di sini untuk tetap ada tetapi untuk mengubah fokus dari apa yang
diperhitungkan

9/3/20XX Presentation Title 22


Thank you

Anda mungkin juga menyukai