PENDAHULUAN
Atas Berkat Ranying Hatalla Langit Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha Esa, HABARING
HURUNG ITAH PEDULI yang bersifat nirlaba, independe, serta kesukarelaan adalah wada perkumpulan
Organisasi Yadnya.
Penunaian yadnya merupakan persembahan tulus iklas yang diberikan sebagai tuntutan dalam ajaran Dharma
salah satu bentuk dalam beryadnya adalah Punia, serta diperuntunkan bagi mereka yang berhak
menerimanya. Hasil pengumpulan Punia merupakan sumber dana potensial upaya mewujudkan peningkatan
kesejahteraan umat Hindu/Hindu Kaharingan. Oleh karena itu penyempurnaan sistem pengelolaan Punia
perlu terus menerus disempurnakan agar Punia lebih berhasil serta dapat dipertanggung jawabkan.
Tujuan pengelolaan Punia adalah agar kegiatan perkumpulan bisa efektif efesien dan penyelurannya
dilakukan secara terarah sesuai ketentuan. Disamping itu tujuan pengelolaan Punia adalah untuk
meningkatkan kesadaran umat Hindu/Hindu Kaharingan dalam penunaian dan dalam pelayanan ibadah
Yadnya, meningkatkan fungsi dan pranata keagamaan yang semuanya didedikasikan guna mendapatkan
Berkat dari Ranying Hatalla Langit/Sang Hyang Widhi Wasa dan mewujudkan kemandirian dan
kesejahteraan umat.
1. Perkumpulan ini bernama HABARING HURUNG ITAH PEDULI, yang disingkat HHIP berkedudukan
dan bepusat di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur
2. HHIP dapat membuka perwakilan ditempat lain.
Pasal 2
JANGKA WAKTU
HHIP didirikan pertama kali pada tanggal ................................................... 2021 untuk jangka waktu yang
tidak ditentukan.
Pasal 3
ASAS
Pasal 4
MAKSUD DAN TUJUAN
HHIP mempunyai maksuda dan tujuan Optimalisasi Pengelolaan Punia dalam mensejahterakan umat.
Pasal 5
KEGIATAN
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, HHIP menjalankan kegiatan sebagai berikut :
1. Memperkuat eksistensi HHIP di tingkat wilayah, nasional, regional dan internasional.
2. Membangun kemitraan strategis antara Oragnisasi pengelola Punia ditingkat wilayah, nasional, regional
dan internasional untuk menjadi komunikasi yang berpengaruh didalam melakukan sosialisasi dan
advokasi terhadap organisasi pengelola Punia.
3. Melakukan peningkatan kapasitas kelembagaan bagi organisasi pengelola Punia
4. Melakukan kerjasama dengam lembaga Keagamaan
5. Melakukan koordinasi dan sinergi aktivitas bersama stakholders Punia baik nasional, regional maupun
internasional.
6. Membangun akses dana dalam dan luar negeri seluas-luasnya untuk membiayai program HHIP.
Pasal 6
KEKAYAAN
1. Kekayaan HHIP terdiri dari pangkal yaitu sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), yang telah
dipisahkan dari kekayaan pendiri dan dapat diperbesar dengan :
a. Usaha yang sah dan tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan HHIP serta peraturan perundang-
undangan yang berlaku
b. Bantuan dari pemerintah, masyarakat, badan dan lembaga keagamaan serta pihak lain dan yang
bersifat tidak mengikat.
c. Iuran anggota.
d. Hibah dan sumber lain yang tidak mengikat.
2. Pengelolaan keuangan dilakukan secara transparan dan digunakan untuk kepengtingan HHIP yang
dilaksanakan menurut Pernyataan Standar Akutansi Keuangan yang berlaku.
Pasal 7
ORGANISASI PERKUMPULAN
Pasal 8
KEANGGOTAAN
1. Anggota HHIP adalah oraganisasi Pengelola Punia yang dikelola oleh Umat Hindu/Hindu Kaharingan.
2. Tentang Keanggotaan akan dijelaskan dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 9
RAPAT - RAPAT
2. Rapat Kerja Tahunan HHIP dilaksanakan setidak-tidaknya 1 (satu) tahun sekali atau lebih.
3. Rapat Bulanan dilaksankan setidak-tidaknya 1 (satu) nulan sekali.
4. Rapat Musyawarah dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali.
5. Rapat Khusus dilaksanakan apabila diminta atau diusulkan oleh pengurus.
6. Penjelasan tentang mekanisme rapat tertuang dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 10
MAJELIS PERTIMBANGAN
1. Majelis Pertimbangan terdiri dari paling sedikit 4 (empat) orang yang berasal dari Tokoh Agama, Tokoh
Pemuda dan Tokoh Wanita.
2. Majelis Pertimbangan berperan memberikan masukan tentang arah HHIP.
3. Majelis Pertimbangan dipilih dan diangkat pada rapat Khusus Pengurus untuk masa jabatan 5 (lima)
tahun.
4. Apabila keaggotaan Majelis Pertimbangan dengan alasan apapun terdapat kekosongan maka akan
dilakukan pergantian dengan ketentuan bahwa pengganti tersebut diangkat untuk siswa jabatan anggota
Majelis Pertimbangan.
5. Keanggotaan Majelis Pertimbangan berakhir karena :
a. berakhir masa jabatan;
b. meninggal dunia;
c. mengudurkan diri atas permintaan sendiri;
Pasal 11
1. Laporan Tahunan HHIP dimulai pada tanggal aktifnya pengurus baru pada masa jabatan tersebut, paling
lambat 1 (satu) bulan setelah Musyawarah, dan berakhir pada pelaksanaan Musyawarah.
2. Dalamkurun waktu paling lambat 1 (satu) bulan setelah berakhinya Tahun buku, pengurus wajib
menyusun laporan tahunan.
3. Laporan keuangan tersebut disampaikan dan disahkan pada Musyawarah
Pasal 13
ANGGARAN RUMAH TANGGA
Untuk mengatur lebih lanjut pelaksanaan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini dan untuk mengatur hal - hal
yang belum ditentukan dalam Anggaran Dasar ini, Anggaran Rumah Tangga harus disusun oleh Pengurus
dan disahkan dalam Rapat Musyawarah HHIP.
Pasal 14
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
1. Keputusan Untuk mengubah Anggaran Dasar ini hanya sah dan apabila ditetapkan berdasarkan
keputusan Musyawarah.
2. Pada Musyawarah HHIP yang dimaksud ayat 1 (satu) diatas sedikitnya dihadiri 2/3 (dua pertiga) dari
seluruh anggota dan keputusan untuk mengubah Anggaran Dasar harus disetujui.
Pasal 15
PENUTUP
Hal-hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini maka akan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga. Anggaran Dasar ini disetujui dan disahkan oleh seluruh anggota pada
tanggal ...................................... pada musyawarah ke .........