Palembang, 2019
ii
tentang
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Palembang
Pada tanggal : 18 Februari 2019
Kepala Rumah Sakit TingkatII 02.05.01 dr. AK Gani
KESEHATAN DAERAH MILITER II/SRIWIJAYA Lampiran keputusan Karumkit Tk.II dr.AK Gani
RUMAH SAKIT TINGKAT II 02.05.01 dr.AK GANI Nomor : Kep / 11 / II / 2019
Tanggal : 18 -2 - 2019
KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM PADA RUMAH SAKIT TINGKAT.II 02.05.01 dr. AK GANI
1. Pelayanan Instalasi
1. Pelayanan Laboratorium dilaksanakan selama 24 jam.
2. Penyelenggaraan pelayanan pemeriksaan laboratorium meliputi : pelayanan
laboratorium Rawat Jalan, Rawat Inap, Ruang Intensif, Bedah Sentral,
pelayanan Gawat Darurat pada jam kerja dan di luar jam kerja, serta
pelayanan Laboratorium untuk Medical Chek Up.
3. Pelayanan harus selalu berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien.
4. Setiap pemeriksaan laboratorium harus berdasarkan atas permintaan dokter
5. Seluruh specimen untuk pemeriksaan laboratorium memenuhi prosedur
pengambilan specimen yang baku.
6. Setiap parameter pemeriksaan laboratorium wajib diikutkan dalam kegiatan
pemantapan mutu eksternal analitik.
7. Semua specimen untuk pemeriksaan laboratorium mendapat perlakuan
yang sama sesuai standar.
8. Setiap alat yang akan digunakan untuk pemeriksaan laboratorium mengikuti
prosedur pengoperasian alat sesuai standar.
9. Seluruh reagen yang akan digunakan untuk pemeriksaan laboratorium
melalui tahapan proses sesuai standar.
10. Setiap hasil pemeriksaan yang dikeluarkan oleh laboratorium Rumah Sakit
Tingkat II 02.05.01 dr.AK Gani memenuhi standar yang ditetapkan.
11. Semua bahan sisa pemeriksaan yang dianggap infeksius harus dikelola
sesuai dengan pedoman PPI supaya tidak mencemari lingkungan.
12. Seluruh staf Instalasi Laboratorium harus bekerja sesuai dengan standar
profesi, pedoman/panduan dan standar prosedur operasional yang berlaku,
serta sesuai dengan etika profesi, etika Rumah Sakit dan etiket Rumah Sakit
yang berlaku.
13. Seluruh staf Instalasi Laboratorium dalam melaksanakan pekerjaannya wajib
mengikuti ketentuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3),
termasuk dalam penggunaan alat pelindung diri (APD).
14. Verifikasi hasil pemeriksaan laboratorium dilaksanakan oleh dokter spesialis
Patologi Klinik atau petugas yang diberikan kewenangan.
15. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi, setiap petugas
wajib mengikuti pelatihan yang diselenggarakan.
16. Pengambilan sampel dilakukan oleh petugas laboratorium.
17. Nilai kritis, jika terdapat nilai kritis agar segera dilaporkan ke perawat
ruangan untuk kemudian dilaporkan ke DPJP.
18. Pemeriksaan CITO sampel boleh diambilkan oleh petugas IGD dan
petugas rawat inap.
19. Pelayanan permintaan darah tranfusi dilaksanankan di Rumah Sakit Tingkat
II 02.05.01 dr. AK Gani dengan bekerja sama dengan PMI (Palang Merah
Indonesia).
v
2. Identifikasi
Pasien selalu diidentifikasi dengan menggunakan nama, tanggal lahir dan nomer
rekam medis sebelum pengambilan darah dan specimen lain untuk pemeriksaan
laboratorium klinis.
3. Rujukan
1. Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Tingkat II 02.05.01 dr.AK Gani dapat
menerima rujukan dari laboratorium/ rumah sakit lain atau merujuk ke
laboratorium / rumah sakit yang memiliki kemampuan lebih tinggi dan
pemeriksaan yang tidak bisa dikerjakan di Instalasi Laboratorium Rumah Sakit
Tingkat II 02.05.01 dr.AK Gani Palembang.
2. Rujukan pemeriksaan laboratorium ke laboratorium atau rumah sakit rujukan
harus melalui Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Tingkat II 02.05.01 dr.AK
Gani Palembang.
3. Bahan pemeriksaan yang akan dirujuk dapat berupa bahan /sampel yang
sudah siap ataupun sampel diambil langsung di laboratorium atau rumah sakit
rujukan.
4. Hal-hal lain yang lebih spesifik terkait rujukan akan diatur dalam perjanjian
kerjasama (MoU) antara Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Tingkat II
02.05.01 dr.AK Gani Palembang dengan laboratorium atau rumah sakit
rujukan.
5. Proses rujukan didokumentasikan di dalam rekam medic pasien.
4. Hand Hygiene
1. Mengadaptasi pedoman hand hygiene terbaru mengacu pada pedoman hand
hygiene WHO dan sudah diterima secara umum (WHO Patient Safety)
2. Menetapkan program hand hygiene secara efektif dan berkesinambungan.
5. Komunikasi efektif
1. Perintah lisan atau informasi tentang hasil pemeriksaan yang diterima
melalui telepon ditulis secara lengkap oleh penerima perintah.
2. Perintah lisan dan melalui telepon atau hasil pemeriksaan secara lengkap
dibaca kembali oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan tersebut.
3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi ulang oleh individu yang
member perintah atau hasil pemeriksaan tersebut.
6. Manajemen di Instalasi
1. Seluruh petugas instalasi wajib memiliki izin praktek/ izin kerja sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan .
3. Melaksanakan koordinasi dan evaluasi melalui rapat rutin minimal satu bulan
sekali.
4. Setiap Instalasi wajib membuat laporan kegiatan/hasil kinerja Instalasi setiap
bulan.
vi
7. Peralatan di Instalasi harus dilakukan pemeliharaan rutin dan kalibrasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Ditetapkan di Palembang
Pada Tanggal 18 Februari 2019
Kepala Rumah Sakit Tk.II 02.05.01 dr.AK Gani
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang ……………………………………….…...………1
Tujuan …………………………………………………................ 1
Ruang Lingkup …………………………………………….......... 1
Landasan Hukum ……………………………………………….. 1
Sarana/Prasarana....................................................................4
Mutu.........................................................................................4
SPESIMEN
Pendaftaran dan pencatatan …………………………………. 21
Pengelolaan spesimen ……………………………………..…. 22
Pengelolaan spesimen infeksius ………………………….. 23
Pemeriksaan spesimen ……………………………………….. 23
Penanganan sampel rusak …………………………………… 23
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Kalibrasi dan pemantapan mutu alat ………………………... 23
Prosedur operasional alat ……………………………………. 24
Trouble shooting ………………………………………………. 24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit Tingkat II 02.05.01 dr. AK Gani saat ini sedang mengembangkan diri
menuju ”Rumah Sakit yang mempunyai standar pelayanan nasional”. Hal ini tidak lain
bertujuan agar Rumah Sakit Tingkat II 02.05.01 dr. AK Gani dapat bersaing dengan
Rumah Sakit Umum lainnya baik Pemerintah maupun Swasta, sehingga visi Rumah Sakit
dapat tercapai.
Laboratorium Medik merupakan salah satu Unit Kerja dalam Rumah Sakit Tingkat
II 02.05.01 dr.AK Gani yang juga ingin berkembang seiring dengan perkembangan Rumah
Sakit. Kami ingin menggapai visi kami menjadi Laboratorium yang juga mempunyai
standar pelayanan nasional. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka laboratorium
harus meningkatkan mutu pelayanan laboratorium, mengevaluasi reagen dan
meningkatkan proses pengelolaan peralatan laboratorium agar alat-alat dapat bekerja
dengan baik serta agar hasil yang didapatkan validitasnya dapat dipertanggung jawabkan
demi keselamatan pasien.
B. Tujuan
Tujuan penyusunan Pedoman Pelayanan Laboratorium adalah meningkatkan mutu
pelayanan melalui Praktek Laboratorium Kesehatan Yang Benar (Good Laboratory
Practice/GLP).Sehingga dapat memberikan pelayanan laboratorium yang
adekuat,teratur,nyaman untuk memenuhi kebutuhan.Pedoman ini diharapkan dapat
menjadi acuan dalam setiap kegiatan pelaksanaan pelayanan di Instalasi Laboratorium
Rumah Sakit Tingkat II 02.05.01 dr. AK Gani.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman ini adalah proses pelayanan di laboratorium klinik yang meliputi :
a. Standar ketenagaan yang meliputi kualifikasi sumber daya manusia, distribusi
ketenagaan dan pengaturan jaga
b. Standar fasilitas yang meliputi denah ruang bangunan dan standar fasilitas alat
c. Tatalaksana pelayanan yang meliputi tatalaksana untuk spesimen (pendaftaran dan
pencatatan spesimen, pengelolaan spesimen, pemeriksaan spesimen dan penanganan
sampel rusak serta untuk pemeriksaan laboratorium (kalibrasi dan pemantapan mutu
alat, prosedur operasional alat dan trouble shooting)
d. Proses perencanaan dan pengadaan alat kesehatan dan alat tulis kantor di
laboratorium klinik Rumah Sakit Tingkat II 02.05.01 dr. AK Gani.
e. Proses pengendalian keselamatan pasien
f. Proses keselamatan baik untuk pasien maupun staf di laboratoriun klinik
g. Proses pengendalian mutu di laboratorium klinik
2
D. Landasan Hukum
Pelayanan di laboratorium mengacu pada peraturan-peraturan yang ada yaitu :
1. Permenkes RI nomor 340/MENKES/PER/III/2010 mengenai klasifikasi rumah sakit
2. Keputusan Menkes RI nomor 129/MENKES/SK/II/2008 tentang standar pelayanan
minimal rumah sakit
3. Permenkes RI nomor 658/MENKES/PER/VIII/2009 tentang jejaring laboratorium
penyakit infeksi new-emerging dan re-emerging
4. Keputusan Menkes RI nomor 370/MENKES/SK/III/2007 tentang standar profesi ahli
teknologi laboratorium kesehatan
5. Keputusan Menkes RI nomor 241/MENKES/SK/IV/2006 tentang standar pelayanan
laboratorium kesehatan pemeriksa HIV dan infeksi oportunis.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no. 1333/ Men-Kes/ SK/ XII/ 1999
tentang stándar Pelayanan Rumah Sakit
7. Pedoman praktik laboratorium kesehatan yang benar (Good Laboratory Practice),
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik,
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik tahun 2008
8. Standar profesi dan sertifikasi dokter spesialis patologi klinik, Perhimpunan Dokter
Spesialis Patologi Klinik Indonesia 2010
9. Kode Etik dokter spesialis Patologi Klinik Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis
Patologi Klinik Indonesia 2008
10. Buku pedoman Panduan Pelayanan Medik Laboratorium (PPM), Perhimpunan Dokter
Spesialis Patologi Klinik Indonesia 2010
11. Pedoman penyelenggaraan pelatihan Phlebotomy Dasar bagi analis kesehatan,
Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 2011
12. Keputusan Menkes RI no. 1333/MENKES/SK/X/2002 mengenai persetujuan penelitian
terhadap manusia
13. UU RI no. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
14. Peraturan Menkes RI no. 2052/MENKES/PER/X/2011 Izin praktik dan pelaksanaan
praktik kedokteran
15. Peraturan Menkes RI no. 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan pasien
rumah sakit
16. Peraturan Menkes RI no. 008 tahun 2012 tentang Kode etik PNS di lingkungan
Kementrian Kesehatan
17. Peraturan Menkes RI no. 755/MENKES/PER/IV/2011 tentang Penyelenggaraan komite
medik rumah sakit.
b. Ketenagaan
4
C. Sarana/Prasarana
1. Ruang kerja dan peralatan laboratorium sesuai dengan Pedoman Pengelolaan
Laboratorium Klinik Rumah Sakit Depkes RI tahun 1998 dan Pedoman Praktik
Laboratorium Kesehatan Yang Benar (Good Laboratory Practice) Depkes RI tahun
2008.
2. Seleksi pengadaan alat dan reagen dilakukan sesuai mekanisme pengadaan dan
pemeliharaan alat kerja.
3. Setiap petugas laboratorium bertanggungjawab terhadap penggunaan dan
pemeliharaan alat kerja.
4. Seluruh peralatan laboratorium yang digunakan untuk pelayanan, dilakukan
kalibrasi dan pemeliharaan secara berkala dan terjadwal oleh Instalasi
Pemeliharaan sarana Rumah Sakit atau oleh teknisi dari vendor alat.
5. Sarana Alat Pelindung Diri dan Keselamatan Kerja sesuai dengan Pedoman
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit.
D. Mutu
1. Mutu tenaga laboratorium ditingkatkan melalui pelatihan internal dan eksternal,
pemantauan kinerja oleh petugas yang berwenang secara berkala tiap 3 bulan.
2. Mutu Instalasi Laboratorium Patologi Klinik secara keseluruhan diperoleh melalui
audit internal oleh tim mutu serta keikutsertaan Laboratorium dalam Akreditasi
Rumah Sakit.
3. Mutu pemeriksaan laboratorium diperoleh melalui kegiatan sebagai berikut :
a. Pemantapan Mutu Internal, meliputi persiapan pasien, pengambilan dan
pengolahan spesimen, kalibrasi peralatan, uji kualitas reagen, uji ketelitian-
ketepatan (presisi-akurasi).
b. Pemantapan Mutu Eksternal (PME), dengan mengikuti kegiatan PME yang
diadakan oleh pemerintah dan organisasi profesi.
4. Penetapan Quality Objective Laboratorium, meliputi waktu layanan /turn arround
time (TAT) dan jumlah kesalahan.
5
BAB II
STANDAR KETENAGAAN DAN PENGORGANISASIAN
6
1. STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Dalam upaya mempersiapkan tenaga laboratorium yang handal, perlu melakukan
perencanaan kebutuhan tenaga yang kegiatannya antara lain adalah menyediakan dan
mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi. Petugas di
laboratorium meliputi Kepala Instalasi Laboratorium, Dokter Spesialis Patologi Klinik,
petugas teknis dan petugas administrasi.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan oganisasi
dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.
Data pendidikan pegawai yang ada di Instalasi Patologi Klinik terdiri dari , S1, D3 Analis.
Data status kepegawaian pegawai yang ada di Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
terdiri dari anggota TNI AD, PNS Kemhan dan TKS (Tenaga Kerja Sukarela) Rumah
Sakit.
B. Jumlah Tenaga
Jumlah Dokter Spesialis Patologi Klinik selain Kepala Instalasi Laboratorium adalah
sebanyak minimal 1 orang.
Jumlah tenaga teknis laboratorium adalah minimal sebanyak 16 orang.
Jumlah tenaga administrasi laboratorium adalah minimal sebanyak 2 orang.
Jumlah petugas kebersihan laboratorium adalah minimal sebanyak 1 orang.
C. Pengaturan Jaga
7
Pelayanan Instalasi Laboratorium meliputi pelayanan rawat inap, rawat jalan poliklinik,
pelayanan laboratorium 24 jam.Pengaturan jaga petugas teknis laboratorium dan
administrasi diatur sebagai berikut :
Pelayanan rawat inap dan rawat jalan poliklinik : pukul 07.00-15.00 WIB, hari Senin-Jumat
di laboraorium Patologi Klinik.
2. PENGORGANISASIAN/STRUKTUR ORGANISASI
8
3. URAIAN JABATAN
9
URAIAN TUGAS
Jabatan : Kepala Instalasi Penunjang Diagnostik
(Ka Instal Jangdiag)
Tugas Pokok :
Sebagai penanggungg jawab yang memimpin pelayanan laboratorium yang terintergrasi
( Laboratorium Patologi Klinik, Laboratorium Patologi Anatomi ) yang berfungsi untuk
memastikan terlaksananya pelayanan laboratorium melalui proses pembelajaran dan
peningkatan berkelanjutan dalam mencapai standar mutu di Rumah Sakit Tingkat II
02.05.01 dr.AK Gani.
Uraian Tugas :
1. Menyusun dan melaksanakan evaluasi regulasi semua jenis pelayanan
laboratorium.
2. Menyelenggarakan pelayanan laboratorium secara baik yang sesuai dengan
kebutuhan pasien untuk keperluan diagnosa, transfusi darah, jaringan dan lain-lain.
3. Bertanggungjawab terhadap pengawasan administrasi
4. Bertanggungjawab mengembangkan, menerapkan dan menjaga terlaksananya
kebijakan dan prosedur.
5. Membuat rencana kerja tahunan Instalasi Laboratorium mengacu pada strategi
manajemen Rumah Sakit Tingkat II 02.05.01 dr.AK Gani
6. Bertanggungjawab dan menjaga terlaksananya program kendali mutu.
7. Bertanggungjawab terhadap pemilihan dan evaluasi laboratorium rujukan.
8. Bertanggungjawab memonitor dan mereview semua pelayanan laboratorium di
dalam dan di luar laboratorium.
9. Bertanggungjawab terhadap hasil pemeriksaan laboratorium yang dikeluarkan oleh
laboratorium klinik Rumah Sakit Tingkat II 02.05.01 dr.AK Gani.
10. Bertanggungjawab terhadap keselamatan kerja personil yang berada di bawah
koordinasinya.
11. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pengoperasian peralatan dan
pemeliharaannya.
12. Bertanggungjawab terhadap penempatan karyawan laboratorium sesuai dengan
kompetensi dan kewenangannya.
13. Mengatur efektivitas dan efisiensi pelayanan laboratorium.
14. Mengatur terpenuhinya kebutuhan tenaga di Instalasi Laboratorium Patologi Klinik.
15. Mengatur semua kegiatan pemeriksaan di laboratorium dan berfungsinya semua
fasilitas laboratorium.
16. Melakukan pemantauan terhadap hasil-hasil pemeriksaan laboratorium yang
merupakan output laboratorium.
11
Uraian Tugas
Jabatan : Kepala Laboratorium
Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
Tugas Pokok :
Merencanakan dan menyiapkan sarana dan prasarana laboratorium dan
menyelenggarakan pelayanan laboratorium klinik.
Uraian Tugas :
a. Merencakan dan menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk
pelayanan pemeriksaan laboratorium klinik
b. Melaksanakan kegiatan pembinaan sarana dan prasarana yang menjadi tanggung
jawabnya, agar selalu dalam jumlah yang cukup dan berfungsi dengan baik,
sehingga mampu mendukung dan meningkatkan mutu pemeriksaan laboratorium
klinik
c. Melaporkan pelaksanaan tugasnya secara periodik kepada Kainstaljangdiagnostik
dan Kepala Rumah Sakit Tingkat II 02.05.01 dr. AK Gani.
d. Mengatur dan melaksanakan kegiatan kesekretariatanyang meliputi pembuatan
notulen rapat, surat keluar, pengarsipan surat keluar dan surat masuk, pengarsipan
dokumen alat, laboratorium dan pendidikan, membuat laporan.
e. Mengkordinir pengadaan alat / reagen / tenaga yang berhubungan dengan pengelola
KSO.
f. Mengevaluasi permintaan pengadaan alat / reagen dan SDM dari Ka sub instalasi
laboratorium untuk di tindak lanjuti oleh KSO.
g. Mengevaluasi kinerja proses kerjasama operasional.
h. Bertanggung jawab terhadap pemeliharaan dan perbaikan semua peralatan di
Laboratorium Patologi klinik.
i. Membuat usulan pemeliharaan atau perbaikan sarana, prasarana dan alat sesuai
dengan keluhan kepada instalasi Penunjang Medis atau pihak ketiga.
j. Mengkoordinir proses kalibrasi peralatan yang berada di lingkungan Laboratorium
Patologi Klinik.
k. Bertanggung jawab terhadap distribusi setiap persediaan / logistik di Laboratorium
Patologi Klinik.
l. Membuat perencanaan / perkiraan kebutuhan bulanan rutin tentang : reagen, BHP,
ATK dan lain lain.
m. Mengatur semua kegiatan pelayanan laboratorium untuk rawat jalan, rawat inap dan
pelayanan 24 jam setiap harinya.
n. Mengatur pembagian kerja pelaksana administrasi laboratorium.
12
Uraian Tugas
Jabatan : Wakil Kepala Laboratorium
Instalasi laboratorium Patologi Klinik
Tugas Pokok :
Mengatur kelancaran pelayanan administrasi meliputi kesiapan sistem jaringan,
kesiapan peralatan dan bahan bahan untuk pelayanan administrasi di laboratorium
Patologi Klinik.
Uraian Tugas :
a. Mengatur kesiapan pelaksana administrasi laboratorium agar berjalan lancar
setiap harinya.
b. Membantu tugas kepala laboratorium di instalasi laboratorium khususnya.
c. Membantu kepala ruangan dalam pemeliharaan alat alat di ruangan
laboratorium.
URAIAN TUGAS
Jabatan : Ketua Tim Mutu Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
Tugas Pokok :
Menjalankan dan mengawasi mutu pelayanan laboratorium yang
berkesinambungan secara langsung sesuai dengan standar operasional prosedur
mutu yang berlaku di Laboratorium Patologi Klinik.
Uraian Tugas :
a. Menjalankan, mengawasi dan mengevaluasi kegiatan pelayanan di
Laboratorium Patologi Klinik, meliputi : pelayanan sub bagian laboratorium (pra
analitik, analitik dan paska analitik).
b. Menjalankan Sistem Jaminan Mutu dengan cara mematuhi standar operasional
prosedur mutu.
c. Merencanakan dan mengawasi sistem mutu internal di Laboratorium Patologi
Klinik.
13
URAIAN TUGAS
Jabatan : Ketua Tim Shift Jaga Laboratorium Patologi Klinik
Tugas Pokok :
Mengkoordinir anggota dalam menyelenggarakan pemeriksaan penunjang
dalam rangka mendukung pelayanan kesehatan terhadap pasien.
Uraian Tugas :
a. Menjalankan program yang telah ditetapkan di Laboratorium Patologi Klinik.
b. Mengendalikan jalannya shiff jaga pelayanan di Laboratorium Patologi
Klinik.
c. Mengawasi anggota shiff jaga laboratorium.
d. Membuat, mengolah dan mengevaluasi kegiatan jaga 24 jam dilaboratorium.
e. Mengontrol tanggung jawab tiap anggota dalam melaksanakan tugas jaga
dilaboratorium.
f.
URAIAN TUGAS
Jabatan : Kepala Seksi Sub Bagian Hematologi, Kimia Klinik,
Mikrobiologi, Imunologi, Sampling Instalasi Laboratorium Patologi
Klinik
Tugas Pokok :
Mengatur pelaksanaan teknis pemeriksaan, pengendalian mutu internal dan ekaternal di
masing-masing sub bagian laboratorium.
Uraian Tugas :
a. Membantu tugas Penanggung Jawab Laboratorium.
b. Mengatur pembagian kerja analis di sub bagiannya.
14
BAB III
STANDAR FASILITAS
15
A.DENAH RUANGAN
Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Tingkat II 02.05.01 dr. AK Gani berada di
lantai 1 dengan ukuran bangunan 7x30 meter, melayani pemeriksaan laboratorium rutin,
cito dan gawat darurat selama 24 jam. Luas bangunan ± 210 m², sumber air dari PDAM,
sumber listrik dari PLN dengan penerangan berupa pencahayaan dari luar gedung dan
listrik dan ventilasi ruangan ber AC.
Pembagian ruangan laboratorium seperti terlihat pada gambar denah ruangan di bawah
ini:
16
2. Tempat pendaftaran
a. Meja kayu 2 buah
b. Lemari besi 1 buah
3. Ruang pemeriksaan
a. Alat Spinlab set 1 buah
b. Alat TMS set 1 buah
c. Alat Sysmex set(1) 1 buah
d. Alat Elektrolit Jokoh set 1 buah
e. Alat Sysmex set(2) 1 buah
f. Alat Elektrolit Easylite set 1 buah
g. AC 1 buah
h. Kulkas reagen 1 buah
i. Meja kerja 1 buah
j. Kursi
4. Ruang jaga
a. Tempat tidur 1 buah
b. Jam dinding 1 buah
c. Cermin 1 buah
6. Ruang Pertemuan
a. Almari buffet 1 buah
b. Komputer 2 buah
c. TV 1 buah
d. White board 1 buah
7. Ruang Pemeriksaan
a. Mikroskop
b. Centrifuge
d. Inkubator
e. Meja
f. Rak
B. FASILITAS PENUNJANG
Ruangan
Persyaratan umum konstruksi ruang laboratorium adalah sbb :
1. Dinding terbuat dari tembok permanen yang terang, rata, sebagian dinding dilapisi
dengan bahan yang mudah dibersihkan, tidak tembus air dan tahan terhadap
cairan desinfektan.
2. Langit-langit tingginya 2,7-3,3 m dari lantai, terbuat dari bahan yang kuat,
berwarna terang dan mudah dibersihkan.
3. Pintu harus kuat dan rapat, lebar minimal 1,20 m dan tinggi minimal 2,1 m.
4. Jendela minimal 1 m dari lantai.
5. Lantai terbuat dari bahan yang kuat, mudah dibersihkan, berwarna terang, tahan
terhadap bahan kimia, kedap air, permukaan rata dan tidak licin.
6. Meja kerja analisis terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata,
mudah dibersihkan dengan tinggi 0,8-1 m, tahan getaran bila terdapat instrument
elektronik.
7. Jaringan sistem informasi mulai pendaftaran sampai hasil laboratorium. Hasil
laboratorium dapat diakses di ruang rawat inap.
8. Sumber air bersih yang mengalir secara terus menerus.
9. Sumber listrik dengan kapasitas yang cukup untuk segala aktivitas laboratorium,
tegangan stabil, tersedia grounding/arde, UPS untuk tiap instrument elektronik.
10. Penerangan 1000 lux di ruangan kerja, 1000-1500 lux untuk pekerjaan yang
memerlukan ketelitian.
11. Pendingin ruangan : dapat memfasilitasi kerja instrument listrik, suhu ruangan
sebaiknya 17-22°C.
12. Wastafel untuk mencuci alat, pembuangan spesimen dan reagen yang
terhubung dengan sistem pembuangan rumah sakit.
13. Wastafel untuk cuci tangan dan dispenser untuk cairan antiseptik.
14. Peralatan keselamatan dan keamanan kerja yang terdiri dari Alat Pelindung Diri
dan Alat Pemadam Kebakaran. Bio Safety Cabinet untuk pemeriksaan
mikrobiologi.
15. Lampu UV untuk Laboratorium Mikrobiologi.
16. Lemari pendingin untuk penyimpanan reagen dan kantong darah.
17. Kamar mandi/WC untuk pasien dan petugas yang terpisah.
18
A. Peralatan Di Laboratorium
Alat Urinalisa
Verify U120
No Nama Pemeriksaan
HEMATOLOGI KLINIK
1 Darah lengkap
SEKRESI EKSKRESI
1 Urine rutin
KIMIA KLINIK
4 SGOT
5 SGPT
7 Alkali Fosfatase
8 Calsium
10 CK-NAK
11 CKMB
12 Cholesterol total
13 Cholesterol LDL
14 Cholesterol HDL
15 Trigliserida
16 Ureum
17 Creatinine
18 Asam urat
IMUNOLOGI KLINIK
MIKROBIOLOGI KLINIK
1 Pengecatan GRAM
2 Pengecatan BTA
3 Feses rutin
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
No telfon Laboratorium
Ext 4531 : Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Tingkat II 02.05.01 dr. AK Gani
1. FPP asli yang dilengkapi tanda tangan dokter dan no telfon yang dapat dihubungi.
2. Lembar SEP (1 lembar)
UMUM/SWASTA
FPP asli dilengkapi dengan tanda tangan dokter dan no telfon yang bisa dihubungi.
4. Alamat
5. Dokter yang meminta
6. Diagnosis
7. Tindakan yang dilakukan (jenis transfusi, berapa banyak, jenis tindakan,
perdarahan setelah atau sebelum tindakan)
8. Untuk pemeriksaan mikrobiologi harus dicantumkan antibiotik yang sudah
diberikan (jenis antibiotik, dosis antibiotik, cara pemberian, lama pemberian, dan
kapan diberikan).
PENGAMBILAN SPESIMEN
PENGELOLAAN SPESIMEN
Sampel/bahan infeksius adalah bahan yang berasal dari bahan kontrol dan
spesimen atau alat-alat yang berhubungan dengan spesimen.
Sampel/bahan infeksius dikelola secara khusus dengan tujuan untuk mencegah
terjadinya pencemaran dan penyebarluasan penyakit serta terjaminnya keamanan
kerja.
23
PEMERIKSAAN SPESIMEN
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Kalibrasi Dan Pemantapan Mutu Alat
Kalibrasi alat dilakukan :
1. Apabila hasil kontrol harian tidak masuk
2. Setelah penggantian part alat
3. Setiap ganti no lot/ batch reagen
24
Trouble Shooting
Trouble shooting adalah tahapan-tahapan yang harus dilakukan apabila timbul
masalah ketika alat bermasalah baik ketika alat akan dihidupkan maupun saat alat
sedang dijalankan. Prosedur trouble shooting sederhana secara rinci ada pada SPO
mengatasi masalah pada masing-masing alat, dan juga dapat dilihat pada buku
manual masing-masing alat.
PERALATAN LABORATORIUM
Dasar Pemilihan
1. Alat yang dipilih harus mempunyai spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan
laboratorium
2. Sesuai dengan fasilitas tempat yang tersedia
3. Ada tenaga yang dapat mengoperasikan alat tersebut dan mudah
pengoperasiannya
4. Reagen yang dibutuhkan mudah didapatkan di pasaran dan mempunyai stabilitas
yang baik
5. Pertimbangan analisis cost-benefit
6. Terdaftar di Departemen Kesehatan
BAB V
LOGISTIK
PERENCANAAN LOGISTIK
Di awal tahun berjalan, laboratorium membuat Rencana Belanja Alat (RBA) untuk
tahun yang akan datang dengan mempertimbangkan rata-rata peningkatan pasien
tiap tahun dan kemungkinan peningkatan harga reagen di tahun yang akan datang.
Draf RBA ditujukan kepada direktur Rumah Sakit dan akan dimasukkan ke dalam
RBA rumah sakit untuk diajukan kepada Kepala Rumah Sakit. Realisasi anggaran
kebutuhan reagen akan disampaikan oleh rumah sakit ke masing-masing Instalasi
untuk pertimbangan pembelajaan reagen tiap bulannya.
PERMINTAAN REAGEN
Setiap awal bulan mengajukan rencana pengeluaran bahan laboratorium yang
ditujukan kepada Kepala Rumah Sakit up Instaldalfar. Panitia akan membuat
purchase order (PO) kepada perusahaan bahan tersebut dan semua bahan masuk
melalui gudang farmasi sebelum masuk ke gudang laboratorium melalui
pemeriksaan Panitia Penerima Barang.
Setiap akhir bulan laboratorium menghitung stok barang (rencana pengadaan alat
dan bahan) yang ditujukan ke Kepala Bidang Anggaran dan Perbendaharaan.
PENDISTRIBUSIAN REAGEN
Ruang-ruang pemeriksaan di laboratorium mengajukan permintaan reagen ke
gudang reagen laboratorium menggunakan buku permintaan dan akan direkapitulasi
oleh petugas logistik laboratorium untuk diisi di kartu stok. Setiap akhir bulan
petugas logistik menutup kartu stok dan melaporkan stok reagen per tanggal 30/31
tiap bulannya kecuali bulan Februari per tanggal 28/29.
karena ada permintaan medical check up mendadak, sehingga stok reagen yang
tersedia tidak mencukupi.
Pada keadaan darurat, Instalasi dapat mengajukan desain pemesanan reagen
kepada Panitia Pengadaan Barang dan menjelaskan mengenai permintaan darurat
tersebut. Setelah permintaan disetujui, Panitia akan menghubungi perusahaan yang
dimaksud untuk dapat segera mempersiapkan dan mengirim kebutuhan reagen
tersebut. Instalasi berkoordinasi dengan gudang Farmasi untuk mengetahui
penerimaan reagen.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
PENGERTIAN
Menurut Permenkes no. 1691/MENKES/PER/VIII/2011, keselamatan pasien rumah
sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman
yang meliputi asesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya resiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
TUJUAN
Hasil laboratorium yang valid akan memberikan penanganan yang tepat untuk
pasien.
TATA LAKSANA
Identifikasi
Berdasarkan aturan di rumah sakit, semua petugas harus melakukan identifikasi
dengan menggunakan 2 identitas yaitu Nama dan nomor rekam medik atau Nama
dan tanggal lahir. Untuk pasien rawat inap dapat dicocokkan dengan gelang pasien,
sedangkan untuk pasien rawat jalan dapat dicocokkan dengan kartu berobat.
dari ruang lain atau luar percikan darah atau cairan tubuh
ruangan penderita.
Phlebotomy
Saat melakukan phlebotomy harus dilakukan dengan cara yang benar mengacu
pada WHO Guideline. Siapkan alat sesuai dengan usia pasien yang akan di
phlebotomy dan tabung sesuai dengan jenis pemeriksaan. Pengambilan sampel
harus memperhatikan hal-hal yang tidak boleh dilakukan atau harus dihindari dalam
phlebotomy agar kualitas sampel yang didapat baik.
HEMATOLOGI
KIMIA
3 KREATININ - 5 - 3,8
Definisi :
Hasil atau nilai yang menggambarkan keadaan patofisiologi seperti variasi nilai yang
mengancam jiwa dan memerlukan tindakan segera. Critical value/ critical result tidak
selalu harus dihubungkan dengan nilai rujukan normal, toxic range atau therapeutic
range.
Nilai kritis pemeriksaan laboratorium Rumah Sakit Tk.II dr.AK Gani terlampir.
Rawat Jalan&UGD
Perawat
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
PENGERTIAN
Keselamatan kerja menurut Undang-undang no 1 tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja disebutkan bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas
keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produksi serta produktivitas Nasional.
Menurut Undang-undang no 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, pasal 23 dinyatakan
bahwa upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus diselenggarakan di
semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya
kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karyawan paling sedikit 10
orang
TUJUAN
Terciptanya cara kerja, lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman dan dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan karyawan rumah sakit pada umumnya dan
laboratorium Patologi Klinik pada khususnya.
3. Taruh tablet presept pada area dan diamkan selama 2 menit atau semprot
dengan larutan hipoklorit 1 : 10 untuk darah dan 1 : 100 untuk cairan tubuh lain
4. Lap area dengan menggunakan kertas tissue, buang kertas tissue pada plastik
warna kuning
5. Lap sekali lagi dengan menggunakan desinfektan, buang tissue pada pastik
kuning
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
PEMANTAPAN MUTU
Semua kegiatan yang ditujukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil
pemeriksaan laboratorium.
2. Kesalahan acak adalah kesalahan dengan pola yang tidak tetap. Biasanya 1 3s
atau R4srules.
37
PARAMETER CV MAKSIMUM
Bilirubin total 7
38
Kolesterol 6
Kreatinine 6
Glukosa 5
Protein total 3
Albumin 6
Ureum 8
Asam urat 6
Trigliserida 7
SGOT 7
SGPT 7
Alkali Fosfatase 7
Natrium 7
Kalium 2.7
Klorida 2
Kalsium 3.3
Inter‐assay % CVs < 15 . Intra‐assay % CVs < 10.
dan klinisi yang merawat pasien. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan laboratorium.
Tahapan prosedur adalah :
a. Hasil laboratorium yang meragukan dikomunikasikan oleh dokter laboratorium
dengan dokter yang merawat, oleh karena itu mencantumkan nama dokter
peminta pemeriksaan di FPP sangatlah penting.
b. Hasil yang sudah keluar dan tidak sesuai dengan klinis dapat dikomunikasikan
oleh dokter yang merawat kepada dokter penanggung jawab.
c. Akan diadakan cross check pada sampel dan FPP yang ada di laboratorium
BAB IX
PENUTUP
Ditetapkan di Palembang
Tanggal 18 Februari 2019
Kepala Rumah Sakit Tk.II 02.05.01 dr.AK Gani Penanggung Jawab Laboratorium