ANALISIS FAKTOR
UNTUK MENGEMBANGAN
INSTRUMEN
Oleh:
Tri Rijanto
Joko
Penerbit
LPPM UNHASY Tebuireng Jombang
ANALISIS FAKTOR UNTUK MENGEMBANGAN INSTRUMEN
ISBN: ..........................................
Penulis:
Tri Rijanto
Joko
Editor:
……………………….
Layout
……..
Desain Sampul:
……….
Penerbit
LPPM UNHASY Tebuireng Jombang
Jl. Irian Jaya No. 55 Tebuireng, Diwek, Jombang, Jawa Timur Gedung B
UNHASY Lt.1, Telp: (0321) 861719 E-mail: lppm.unhasy@gmail.com
http://www.lppm.unhasy.ac.id.
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb
Puji syukur penulis atas rahmat dan karunia dari Allah SWT,
yang telah memberikan kesempatan menulis buku Analisis Faktor
Untuk Pengembangkan Instrumen. Buku ini ditulis atas kegelisahan
penulis melihat berbagai alat ukur khususnya alat ukur untuk
mengukur variabel performansi tipycal, baik untuk tesis maupun
disertasi. Instrumen tersebut hanya sampai divalidasi oleh validator
dan belum dlakukan validasi secara empiric. Dengan demikian
instrument yang digunakan masih diragukan validitas dan
reliabilitasnya.
Buku ajar ini menyajikan bagaimana mengkonstruksi teori
dari sebuah variabel, kemudian mendefinisikan secara operasional,
menyusun kisi-kisi instrument, menyusun butir penyataan, sampai
pada analisis empiric menggunakan analisis factor untuk
mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Melalui serangkaian
tahapan tersebut akan dihasilkan instrument atau alat ukur yang
memiliki validitas dan reliabilitas empiric sehingga data yang
dikumpulkan adalah data yang memiliki validitas yang baik pula.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan dan dorongan atas
lahirnya buku ini. Terutama Rektor Unesa, Direktur Pascasarjana,
Wakil Direktur 1 dan 2 yang menginisiasi penulisan buku melalui
skema penelitian. Semoga amal baik beliau mendapatkan pahala
yang senantiasa mengalir.
Akhir kata semoga buku ajar ini memiliki manfaat terutama
untuk mendukung mata kuliah Penilai Pembelajaran dalam Bidang
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Kritik dan saran selalu penulis
nantikan untuk kesempurnaan buku ini.
Wassalamualaikum wr wb.
Tri Rijanto
Joko
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
ANALISIS FAKTOR
A. Pendahuluan
Pada awalnya teknik analisis faktor dikembangkan
pada awal abad ke-20. Teknik analisis ini dikembangkan
dalam bidang psikometrik atas usaha akhli statistikaw Karl
Pearson, Charles Spearman, dan lainnya untuk
mendefinisikan dan mengukur intelegensia seseorang.
Pada analisis faktor (factor analysis) dapat dibagi dua
macam yaitu analisis komponen utama (principal
component analysis = PCA) dan analisis faktor (factor
analysis = FA). Kedua analisis di atas bertujuan
menerangkan struktur ragam-peragam melalui kombinasi
linear dari variabel-variabel pembentuknya. Sehingga
dapat dikatakan bahwa faktor atau komponen adalah
variabel bentukan bukan variabel asli. Secara umum analisis
faktor atau analisis komponen utama bertujuan untuk
mereduksi data dan menginterpretasikannya sebagai suatu
variabel baru yang berupa variabel bentukan.
Pada dasarnya analisis faktor atau analisis komponen
utama mendekatkan data pada suatu pengelompokan
atau pembentukan suatu variabel baru yang berdasarkan
adanya keeratan hubungan antardemensi pembentuk
faktor atau adanya konfirmatori sebagai variabel baru atau
faktor.
Meskipun dari p buah variabel awal atau variabel asal
dapat diturunkan atau dibentuk sebanyak p buah faktor
atau komponen untuk menerangkan keragaman total
sistem, namun sering kali keragaman total itu dapat
diterangkan secara sangat memuaskan hanya oleh
sejumlah kecil faktor yang terbentuk, katakanlah oleh
sebanyak k buah faktor atau komponen yang terbentuk, di
mana k < p; umpamanya dari sejumlah variabel p yaitu
sebanyak 10 demensi atau item, dari 10 demensi tersebut
terbentuk sebanyak k = 2 buah faktor atau komponen yang
dapat menerakan kesepuluh demensi atau item semula.
Jika demikian halnya, maka akan diperperoleh sebagian
∑ = adalah ragam-peragam
: : : :
: : : :
Y1p = a1p1 + a2p X2 + . . . + app Xp
Dari persamaan [1], apabila didefinisikan:
Y = A X, sedangkan diketahui hahwa: Cov (X) = ∑,
maka diperoleh persamaan: Cov (Y) = A ∑ A' atau dapat
juga dinyatakan sebagai:
P P
Cov (Y) = ai aj σij (hal ini dapat dibuktikan dengan
perhitungan berikut) i 1 i 1
Cov (Y) = E(Y – µY ) (Y - µY )'
= E[AX - E(AX)] [AX - E(AX)]'
= EA [(X-µ)] [A(X-µ)]'
= A E[X-µ] [X-µ]'A'
= A ∑ A'
Analisis faktor merupakan teknik analisis statistika yang
bertujuan menerangkan struktur hubungan di antara
variabel-variabel yang teramati dengan jalan
membangkitkan beberapa faktor atau komponen atau
variabel laten yang jumlahnya lebih sedikit = k dari sejumlah
variabel asalnya = p buah. Bayangkan, bahwa terdapat
vektor acak yang diamati atau diukur secara langsung
yang merupakan gabungan dari beberapa item X dengan
m
= C2
ij
i=1
Dari persamaan [4] di atas tampak bahwa varians dari
variabel eksogen Xj diterangkan oleh dua komponen atau
faktor yaitu komponen hi2 dan komponen ψi (baca: psi).
Komponen h2 disebut sebagai komunalitas (communality)
setipe dengan R2 yang pada analisis regresi menunjukkan
proporsi varians dari variabel eksogen Xi yang dapat
menerangkan sejumlah k faktor atau komponen bersama
(secara bersama), sedangkan komponen ψi; merupakan
proporsi varians dari variabel eksogen Xi, yang disebabkan
oleh faktor spesifik atau galat (error) dan disebut sebagai
varians spesifik (specific variance).
Tampak dari persamaan [4] di atas bahwa komunalitas
h2 merupakan jumlah kuadrat berbobot (loadings) dari
variabel eksogen Xi pada k faktor bersama.
Kovarians untuk variabel respons Xi dan Xk, di mana i ≠
k (i, k = 1, 2, . . ., p) ditentukan sebagai berikut:
[5] COV (Xi, Xk) = Ci1 Ck1 + . . . + Cim Ckm
m
= cij ckj
i=1
[7] Peranan Fj =
2 2
1j 2j C +C
...
2
pj C
x 100%
2 2
... S 2 Spp11 + S 22
p
2 C
ij
= i 1
tr (S )
[8] Peranan Fj =
p
2
C
ij
i 1 x 100%
tr (r)
= i 1
P
x 100%
Item Component
1 2
Layout 7,304 E -03 0,555
Lengkap -0,331 0,683
Harga 0,735 9,035 E-02
Promosi 0,622 -0,280
Image 0,774 -6,156 E-03
Bersih 7,148 E-02 0,737
Gambar 8.2
Pembentukan Faktor Skuder Penjualan
Component
Dimensi 1 (F1) 2 (F2)
X1 0,104 0,621
X2 0,137 0,355
X3 0,149 -0,063
X4 0,151 -0,044
X5 0,152 0,029
X6 0,148 -0,093
X7 0,143 -0,168
D 0,115 -0,555
A. Motivasi Kerjasama
Atkinson, Reitman, dan Heckhansen seperti yang dikutip
oleh Hadinoto (1983:104), membedakan istilah motif dan
motivasi. Motif secara umum diartikan sebagai suatu
kecenderungan seseorang. Oleh karenanya motif dipandang
masih bersifat potensial. Oleh karnnya motif dipandang masih
bersifat potensial. Aktualisasi dari motif ini dinamakan motivasi
yang umumnya diwujudkan dalam perbuatan nyata.
Sementara itu McClelland, et al., (1953) seperti yang dikutip
oleh Hadinoto (1983:7) tidak membedakan secara tegas
C. Output reliablitas
1) Reliabilitas yang ada pada output SPSS 24 merupakan
reliabilitas Cronbach’s Alpha, karena instrument yang
dianalisis merupakan instrument untuk mengukur
performansi tipikal bukan performansi maksimum. Hasil
output ditunjukkan pada gambar 9 dan gambar 10. Hasil
reliability analisis, berdasarkan data yang telah di input yaitu
30 item diperoleh nilai Cronbach’s Alpha 0,881 yang artinya
item yang digunakan reliabel. N merupakan jumlah
responden yaitu 30, mean adalah rata-rata hasil responden.