Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM AVERTEBRATA AIR

ACARA III
CRUSTACEA

OLEH :

BAIQ RAIHANUN
C1K018012
KELOMPOK X

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


JURUSAN PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum Avertebrata Air ini telah selesai disusun sebagai salah
satu syarat untuk mengikuti praktikum selanjutnya. Laopran ini di susun oleh :

Nama : Baiq Raihanun

Nim : C1K018012

Kelompok XV

Mataram, 1 2 Mei 2022

Mengetahui:

/
Asisten Praktikum Praktikan

Nama asisten praktikum Nama praktikan


NIM NIM
HASIL

A. Undur-Undur

Gambar Dorsal Klasifikasi


Filum : Arthropoda
Sub Filum : Crustacea
Kelas : Malacostraca
Sub Kelas :
Ordo : Decapoda
Sub Ordo :
Famili : Hippidae
Genus : Hippa
Spesies : Hippa Adactyla
Local Name :Undur-undur
laut/Yutuk

Gambar Ventral Keterangan Gambar


1.
2.
3.

Gambar Asli Ciri – Ciri


1. Berwarna abu-abu gelap
2. memiliki semacam 2 sungut
3. berbentuk bundar telur
4.
Dst
B. Kelomang (Dardanus megitos)

Gambar Dorsal Klasifikasi


Filum : Arthropoda
Sub Filum : Crustacea
Kelas : Malacostraca
Sub Kelas : Eumalacostraca
Ordo : Decapoda
Sub Ordo : Pleocymata
Famili : Diogenidae
Genus : Dardanos
Spesies : Dardanus megitos
Local Name : Kelomang

Gambar Ventral Keterangan Gambar


4.
5.
6.

Gambar Asli Ciri – Ciri


1. berwarna merah terang
2. memiliki bulu-bulu
3. memiliki corak bitnik-bintik putih
4.
Dst
C. Kepiting (Rajungan)

Gambar Dorsal Klasifikasi


Filum : Arthropoda
Sub Filum : Crustacea
Kelas : Malacostraca
Sub Kelas :
Ordo : Decapoda
Sub Ordo : Reptantia
Famili : Portunidae
Genus : Portunus
Spesies : Portunus Pelagicus
Local Name :
Rajungan

Gambar Ventral Keterangan Gambar


1.
2.
3.

Gambar Asli Ciri – Ciri


1.
2.
3.
Dst
C. Udang Vaname

Gambar Dorsal Klasifikasi


Filum : Arthropoda
Sub Filum : Crustacea
Kelas : Malacostraca
Sub Kelas : Eumalacostraca
Ordo : Decapoda
Sub Ordo : Dendrobrachiata
Famili : Penaedeae
Genus : Litopenaeus
Sepcies : Litopenaeus
Vannamei
Local Name : Udang vaname

Gambar Ventral Keterangan Gambar


1.
2.
3.

Gambar Asli Ciri – Ciri


1.
2.
3.
Dst
PEMBAHASAN
A. Undur-undur

Berdasarkan hasil pengamatan yang di lakukan pada hari kamis, 12 mei 2022 pada pukul
14.30 di Laboratorium Bioekologi, Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas
Mataram, ciri-ciri yang saya amati adalah undur-undur ini memiliki bentuk yang
melengkung, berwarna abu-abu gelap dan memiliki semacam 2 antena. Tubuh pendek
dan melengkung, abdomen bilateral simetris, lunak, pipih dorsoventral, atau membulat
(hampir bulat telur); ujung posterior, abdomen terlipat ke arah ventral dan ke depan,
cephalothoraks tumbuh sangat baik, rata atau lebih kurang silindris; rostrum kecil atau
mereduksi; telson di bawah thoraks, memanjang dan meruncing; Kaki pertama chelate
atau subchelate; kaki kelima benar-benar tereduksi dan melipat, serta selalu berada di
bawah karapas

B. Kelomang (Dardanus megitos)


Berdasarkan hasil pengamatan yang di lakukan pada hari kamis, 12 mei 2022 pada pukul
14.30 di Laboratorium Bioekologi, Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas
Mataram, ciri-ciri yang saya amati dari kelomang tersebut adalah memiliki warna merah
atau oranye yang terang dengan semacam bulu-bulu halus di sekujur tubuhnya, dan juga
memiliki corak bintik-bintik putih. struktur tubuh kelomang sudah mengalami
modifikasi. Hal ini dicirikan oleh karapas yang menyempit dan tidak mengeras sebagai
pelindung tubuhnya yang lunak, di samping bentuk abdomen yang memanjang. Sejalan
dengan hal tersebut Arbi (2007, h. 49), mengemukakkan bahwa kumang mudah
ditemukan, terutama di ekosistem pesisir. Ciri yang paling mudah dikenali dari kumang
adalah sifat hidupnya yang hampir selalu berada di dalam cangkang gastropoda
(mollusca). Namun tidak menutup kemungkinan hewan tersebut hidup di dalam
patahan kayu, bambu atau spons. Kumang memiliki dua kaki terakhir yang tereduksi
menjadi lebih pendek dan kecil daripada kaki lainnya (Gambar 2.3). Seiring pertambahan
umurnya, dengan ukuran tubuh semakin memanjang dan membesar, kumang
memerlukan tempat perlindungan yang lebih besar juga. Kumang akan mencari
cangkang yang lebih besar.

C. Rajungan
Berdasarkan hasil pengamatan yang di lakukan pada hari kamis, 12 mei 2022 pada pukul
14.30 di Laboratorium Bioekologi, Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas
Mataram, ciri-ciri yang bisa saya lihat pada rajungan tersebut adalah memiliki warna
warna kehitaman, memiliki duri-duri pada sisi cangkang dan capitnya. Rajungan
merupakan biota berkulit keras sehingga pertumbuhannya dicirikan oleh proses ganti
kulit (moulting). Decapoda ditandai oleh adanya 10 buah (5 pasang) kaki, pasangan kaki
pertama disebut capit (cheliped) yang berperan sebagai alat pemegang/penangkap
makanan, pasangan kaki kelima berbentuk seperti kipas (pipih) berfungsi sebagai
pendayung atau kaki renang, dan pasangan kaki lainnya sebagai kaki jalan (Kordi, 2011).
Cangkang rajungan memiliki duri sebanyak sembilan buah terdapat pada sebelah mata
kanan-kiri. Pada duri yang terakhir berukuran lebih panjang dari duri- duri lainnya dan
merupakan titik ukuran lebar cangkang. Perut atau biasa disebut abdomen terlipat ke
depan di bawah cangkang. Abdomen jantan sempit dan meruncing ke depan. Abdomen
betina melebar dan membulat, gunanya untuk menyimpan telur.

Ada perbedaan antara jantan dan betina. Duri di kiri-kanan matanya berjumlah sembilan buah.
Warna jantan adalah dasar biru dengan bercak-bercak putih sedangkan jenis betina dasar hijau
kotor dengan bercak- bercak putih kotor. Musim pemijahan rajungan terjadi sepanjang tahun
dengan puncaknya terjadi pada musim barat di bulan Desember, musim peralihan
pertama di bulan Maret, musim Timur di bulan Juli, dan musim peralihan kedua di bulan
September.

D. Udang vaname
Berdasarkan hasil pengamatan yang di lakukan pada hari kamis, 12 mei 2022 pada pukul
14.30 di Laboratorium Bioekologi, Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas
Mataram, ciri-ciri yang bisa saya lihat pada udang vaname tersebut adalah memiliki
bentuk tubuh yang melengkung, dengan warna tubuh abu-abu dan memiliki beberapa
kaki di bagian perutnya. Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan satu di
antara udang introduksi yang induknya diimport dari Hawai dan Florida (USA). Udang
vannamei memiliki ciri-ciri warna putih mengkilap serta ukuran tubuh lebih kecil jika
dibandingkan dengan udang windu (Penaeus monodon). Beberapa keunggulan udang
vannamei antara lain dapat tumbuh lebih cepat dan waktu pemeliharaan lebih pendek
yakni sekitar 90—100 hari per siklus. Di samping itu yang lebih penting udang vannamei
mempunyai sintasan yang tergolong tinggi dan hemat pakan (Agus, 2003).

Berdasarkan hasil penelitian, ukuran maksimum dan minimum udang jantan dan betina
yang tertangkap hamper sama. Panjang maksimum udang jantan yang tertangkap yaitu
17,5 cm sedangkan udang betina 17 cm. Panjang minimum udang jantan yang
tertangkap yaitu 6,5 cm dan panjang minimum udang betina yang tertangkap yaitu 5,5
cm. Berdasarkan hasil penelitian, ukuran panjang rata-rata udang betina lebih besar
dibandingkan udang jantan. Ukuran panjang rata-rata udang betina sebesar 11,0 cm
sedangkan udang jantan sebesar 10,4 cm. Hal tersebut dapat disebabkan oleh faktor
biologi pada udang betina, dimana udang betina merupakan udang yang bertelur,
sehingga memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan udang jantan.

A. Undur-Undur

Paragraf 1 : jelaskan Ciri – ciri luar tubuh undur-undur berdasarkan hasil


pengamatan. Jelaskan ciri-ciri khas pada undur-undur. Hubungkan
ciri-ciri tersebut dengan habitat dari spesies. Sertakan penguat
berupa kutipan literatur dan jangan lupa diberi catatan kaki. (min. 5
kalimat dalam 1 paragraf)

B. Kelomang
Paragraf 1 : jelaskan Ciri – ciri luar tubuh kelomang berdasarkan hasil
pengamatan. Jelaskan apa yang menjadi ciri khas kelomang.
Hubungkan ciri-ciri tersebut dengan habitat dari spesies. Sertakan
penguat berupa kutipan literatur dan jangan lupa diberi catatan
kaki. (min. 5 kalimat dalam 1 paragraf)
C. Kepiting
Paragraf 1 : jelaskan Ciri – ciri luar tubuh kepiting berdasarkan hasil pengamatan.
Jelaskan ciri khas dari kepiting. Sertakan Hubungkan ciri-ciri tersebut
dengan habitat dari spesies. penguat berupa kutipan literatur dan
jangan lupa diberi catatan kaki. (min. 5 kalimat dalam 1 paragraf).
Paragraf 2: Jelaskan perbedaan ciri jantan dan betina kepiting, dan cari literatur
cara berkembang biaknya. (min. 5 kalimat dalam 1 paragraf)

D. Udang Vaname
Paragraf 1 : jelaskan ciri – ciri luar tubuh udang vaname berdasarkan hasil
pengamatan. Jelaskan ciri khas dari Udang Vaname. Hubungkan
ciri-ciri tersebut dengan habitat dari spesies. Sertakan penguat
berupa kutipan literatur dan jangan lupa diberi catatan kaki. (min. 5
kalimat dalam 1 paragraf)
Paragraf 2: Jelaskan perbedaan ciri jantan dan betina udang, dan cari literatur cara
berkembang biaknya. (min. 5 kalimat dalam 1 paragraf)
DAFTAR PUSTAKA

Catatan:
1. Format penulisan untuk daftar pustaka menggunakan APA style.
2. Literatur yang disarankan adalah yang berupa buku dan jurnal. Tidak
disarankan menggunakan kutipan dari web atau google.

Contoh:

Buku

Pitanatri, P.D.S & I Nyoman Darma Putra. 2016. Wisata kuliner: Atribut baru
destinasi ubud. Denpasar: JagatPress.

Kaufman, C., Perlman, R., & Speciner, M. (1995). Network security: Private
communication in a public world. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall

Jurnal

Wardana, I. K., Sudewi, Muzaki, A., & Moria, S. B. (2014). Profil Benih Tiram
Mutiara ( Pinctada maxima ) Dari Hasil Pemijahan yang Terkontrol Spawning.
Jurnal Oseanologi Indonesia, 1(1), 6–11.

Pratiwi, R. (2018). MENGENAL UNDUR-UNDUR LAUT (CRUSTACEA:


DECAPODA: HIPPIDAE) DAN MANFAATNYA BAGI KEHIDUPAN. Jurnal
OSEANA, 43(1), 14-26.

Setiyowati, D. (2016). Kajian Stok Rajungan (Portunus pelagicus) Di Perairan Laut Jawa,
Kabupaten Jepara. Jurnal disprotek, 7(1), 84-97.

Azizah, N., Hamidah, S., Mufidah, R., Rahayu, K. P. S., & Nindhica, R. (2021).
Observasi Hewan Invertebrata di Pantai Bandengan Jepara. Jurnal Nasional Sains &
Entrepreneurship, 1(1), 139-150.

Suriadnyani, N. N., Mastantra, K., & Aryani, N. L. T. (2016). Pemeliharaan Larva Udang
Vannamei (Litopenaeus vannamei) dengan Pemberian Fitoplankton yang berbeda. Jurnal
Teknik Litkayasa Akuakultur, 6(2), 95-99.

Hutapea, R. Y. F., Pramesthy, T. D., Roza, S. Y., Ikhsan, S. A., Mardiah, R. S., Sari, R.
P., & Shalichaty, S. F. (2019). Struktur dan Ukuran Layak Tangkap Udang Putih
(Penaeus Merguiensis) dengan Alat Tangkap Sondong di Perairan Dumai. Aurelia
journal, 1(1), 30-38.
LAMPIRAN

1. Laporan sementara
2. Cover jurnal dan bagian jurnal/buku yang sudah ditandai dengan stabilo.
Apabila tidak ditandai bagian mana yang dikutip maka percuma
melampirkan jurnalnya. (Jurnalnya di print perkecil saja untuk menghemat
uang)

Anda mungkin juga menyukai