Anda di halaman 1dari 3

Tema Kristus adalah Raja (Pemuliaan)

Ibadah Minggu 27 Maret 2022

Bacaan: Matius 17 : 1-8

Setelah pengakuan Petrus tentang Yesus, enam hari kemudian Yesus membawa ketiga murid inti (ayat
1) ke atas gunung untuk berdoa pada malam hari (menurut Luk. 9:29,32). Pada saat itu, murid-murid
menyaksikan transfigurasi Yesus, yaitu penampakan kemuliaan Yesus disertai pemunculan Musa yang
mewakili hukum Taurat dan nabi Elia yang mewakili para nabi. Ini untuk meneguhkan misi
penyelamatan Yesus di kayu salib yang harus Ia laksanakan dan genapi di Yerusalem (lih. Luk. 9:31).

Pengakuan Petrus di Kaisarea Filipi diikuti oleh penampakan kemuliaan Yesus. Ini adalah permulaan dari
puncak kemuliaan yang akan dinyatakan di kayu salib dan kemuliaan yang akan Ia terima kembali di
sorga. Selain itu ada deklarasi Allah Bapa atas Yesus sebagai Anak yang Ia kasihi dan diperkenan-Nya.
Secara keseluruhan ini memantapkan hati Yesus untuk menempuh jalan salib yang penuh penderitaan di
Yerusalem.

Keadaan yang begitu mulia dan menakjubkan membuat Petrus secara spontan menawarkan untuk
mendirikan kemah. Ia dan teman-temannya ingin menikmati suasana yang begitu indah dan mulia itu
terus menerus bersama Yesus, Musa, dan nabi Elia. Namun kehadiran Allah dan suara-Nya menyadarkan
mereka bahwa iman dan pengharapan mereka harus senantiasa ditujukan kepada Yesus yang lebih
besar dari kedua tokoh PL tersebut. Yesus adalah penggenapan hukum Taurat dan nubuat para nabi.
Namun Yesus melarang mereka untuk memberitahukan penglihatan tersebut sebelum kebangkitan-Nya
karena pengharapan orang Israel akan Mesias bersifat politis.

Yesus telah menyatakan kemuliaan-Nya di atas kayu salib dan sekarang tinggal dalam kemuliaan di
sorga. Waktu kita mendekatkan diri pada-Nya dalam saat teduh kita, nikmat suasana transfigurasi kita
alami. Namun hal ini tidak boleh membuat kita lupa akan kenyataan dan panggilan kita untuk bekerja
dan melayani sesama menjadi berkat

Pengalaman supranatural adalah anugerah. Tidak semua orang mengalami pengalaman supranatural,
karena pengalaman supranatural adalah anugerah. Pengalaman ini dialami oleh beberapa orang
tertentu bukan berdasarkan siapakah mereka di hadapan Tuhan, namun semata-mata berdasarkan
anugerah-Nya. Tuhan memiliki tujuan khusus bagi orang-orang yang mengalaminya. Ada yang
mengalaminya sehingga ia percaya kepada Kristus, ada yang mengalaminya sehingga kehidupannya
berubah, ada pula yang mengalaminya sehinga ia mendapatkan visi yang jelas dari Allah, ada pula yang
mengalaminya sehingga mendapatkan kekuatan dalam pergumulan yang berat. Namun pengalaman
supranatural bukan satu-satunya cara Allah untuk menyatakan diri kepada manusia.

Ketiga murid Yesus: Petrus, Yakobus, dan Yohanes mengalami pengalaman supranatural bukan karena
mereka lebih baik dari yang lain, semata-mata karena ketiganya diperkenankan Yesus untuk
menyaksikan kemuliaan-Nya. Ia mengajak mereka naik ke gunung yang tinggi, supaya pengalaman itu
hanya dialami oleh mereka berempat. Di sana mereka menyaksikan kemuliaan wajah dan pakaian Yesus
bagai matahari dan terang, menandakan betapa berkilaunya sehingga mereka tak sanggup menatap
secara kasat mata. Di sana pun hadir Elia yang mewakili nabi dan Musa yang mewakili Taurat.
Pengalaman ini membuat mereka begitu bahagia, sehingga mereka tidak mau kembali kepada realita
yang penuh penderitaan (ayat 16:24), maka Petrus menawarkan 3 kemah untuk Yesus, Elia, dan Musa.
Tiba-tiba awan yang terang menaungi mereka dan terdengar pernyataan Illahi tentang Yesus, Anak
Allah. Puncak penyataan Illahi ini membuat ketiga murid tersungkur dan sangat ketakutan, sehingga
mereka tidak sanggup lagi menyaksikan peristiwa selanjutnya.

Pengalaman supranatural bersifat sesaat dan setiap orang yang mengalaminya harus kembali kepada
realita, karena pengalaman supranatural tidak bertujuan meninabobokan seseorang, tetapi memberikan
dasar kebenaran bagi seseorang untuk hidup dalam realita. Pengalaman supranatutal ini pun bukan
untuk dipublikasikan (ayat 9), sehingga orang yang mengalaminya tidak menjadi sombong rohani.

Renungkan: Betapa indahnya kesaksian seorang yang mengalami pengalaman supranatural, yang tidak
berfokus kepada kesombongan rohaninya, tetapi kepada kemuliaan Yesus Sang Mesias.

Melihat Kemuliaan Yesus

Mengapa kisah pemuliaan Yesus ini ditempatkan segera sesudah pengumuman penderitaan Yesus yang
pertama? Para murid sudah menyatakan iman mereka bahwa Yesus adalah Mesias. Namun, mereka
dibingungkan oleh pernyataan Yesus sendiri bahwa Mesias harus menderita bahkan mati sebelum
dibangkitkan. Apalagi, sebagai murid Yesus harus bersedia mengikut Dia, turut dalam penderitaan
memikul salib.

Peristiwa ini penting bagi para murid untuk meyakini bahwa memang Yesuslah Mesias yang dinubuatkan
oleh PL. Pertama, kehadiran Musa dan Elia yang bercakap-cakap dengan Yesus menyatakan bahwa
Yesus benar-benar Mesias yang dinubuatkan oleh PL. Musa mewakili Taurat dan Elia mewakili nabi-nabi.
Ini pertama kalinya Yesus menampakkan kemuliaan-Nya dengan cara seperti ini. Kata yang
diterjemahkan "berubah rupa" (2) berasal dari kata metamorfosis, perubahan luar yang berasal dari
dalam. Berarti pada dasarnya Yesus adalah Allah. Sejak inkarnasi, Yesus merendahkan diri-Nya taat pada
kehendak dan rencana Bapa untuk menyelamatkan manusia lewat kematian-Nya.
Kedua, pernyataan dari surga (5). Pernyataan Bapa yang berkenan pada karya Kristus adalah yang kedua
kalinya. Pertama, saat Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis (3:17). Kedua, Allah Bapa menegaskan
ulang misi Yesus, melalui penderitaan-Nya untuk penyelamatan manusia. Ketiga, paling tidak bagi
sebagian murid, perkataan Yesus di Mat. 16:28 tergenapi. Yohanes, Yakobus, dan Petruslah yang
menyaksikan sekilas Anak Manusia dimuliakan sebagai Raja. Keempat, menjawab pertanyaan para
murid mengenai Elia yang akan datang, Yesus justru mengaitkannya dengan kedatangan Yohanes
Pembaptis sebagai pendahulu Mesias.

Yesus adalah Mesias yang menyelamatkan manusia berdosa. Karya-Nya ini sangat dihargai oleh Allah
Bapa dan sempurna menyelamatkan manusia berdosa. Oleh karena itu, Dia pantas menerima kemuliaan
sebagai Allah. Mari beri kemuliaan dan hormat hanya kepada Yesus!

Anda mungkin juga menyukai