Anda di halaman 1dari 9

BACA BUKU PAKET HALAMAN 5 - 16

POLA BILANGAN

Pola digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam matematika. Siswa perlu belajar tentang data untuk melihat
keberadaan pola. suatu masalah matematika disajikan dalam bentuk barisan bilangan, kemudian siswa diminta
untuk menentukan pola atau beberapa bilangan selanjutnya.
1. Menentukan Persamaan dari Suatu Barisan Bilangan
Gambar di bawah ini adalah beberapa hal yang ada di sekitar kita yang memiliki pola

CONTOH :

1. Tentukan warna pita pada bilangan 100 dan 1.001

Penyelesaian :

Pita warna merah barisan bilangan genap dan

pita warna putih barisan bilangan ganjil.

Maka bisa kita ketahui bahwa  bilangan 100 berada pada pita merah dan bilangan 1.001 pada pita putih.

2. Dapatkah kalian menentukan warna pita bilangan 2.345 !


JAWAB :
Pita merah : 0, 3, 6, 9, 12, 15, 18,... (+3) dibagi 3 akan sisa 0
Pita putih : 1, 4, 7, 10, 13, 16,...(+3) dibagi 3 akan sisa 1
Pita biru : 2, 5, 8, 11, 14, 17,...(+3) dibagi 3 akan sisa 2
Sehingga 2.345 : 3 = 781 sisa 2 (pita biru)

3. Tentukan tiga bilangan genap berurutan yang jumlahnya adalah 60.


JAWAB :
Misalkan :
bilangan pertama x, maka 3x + 6 = 60
bilangan ke dua x + 2, dan 3x = 60 - 6
bilangan ketiga x + 2 + 2 = x + 4 3x = 54
Ketiga bilangan di jumlahkan = 60 x = 18 (Bilangan pertama)
x + x + 2 + x + 4 = 60 x + 2 = 18 + 2 = 20 (bilangan kedua)
x + 4 = 18 + 4 = 22 (bilangan ketiga)
4. Tentukan tiga bilangan ganjil berurutan yang jumlahnya sama dengan 12.000.
JAWAB :

5. P Misalkana : k E v a n m e m
bilangan pertama x, maka 3x + 6 = 12.000
bilangan ke dua x + 2, dan 3x = 12.000 - 6
bilangan ketiga x + 2 + 2 = x + 4 3x = 11.994
Ketiga bilangan di jumlahkan = 12.000 x = 3.998 (Bilangan pertama)
x + x + 2 + x + 4 = 12.000 x + 2 = 3.998 + 2 = 4.000 (bilangan kedua)
x + 4 = 3.998 + 4 = 4.002 (bilangan ketiga)
pada area penampung air dan diberi ubin warna biru.
Disekitar kolam dikelilingi oleh pembatas yang dipasang
ubin warna putih seperti pada gambar di bawah ini ! (gambar jelas di buku paket halaman 15)
a. Tentukan banyak ubin warna putih ketika ubin warna biru sebanyak 400 ubin.
b. Tentukan banyak ubin warna biru ketika ubin warna putih sebanyak 108 ubin.
JAWAB :
Kolam (n) Ubin biru (n2) Ubin putih (8 + ((n-1) x 4)
2
1 1 = 1 x 1= 1 8 + (1-1 x 4) = 8 + (0 x 4) = 8 + 0 = 8
2
2 2 =2x2=4 8 + (2-1 x 4) = 8 + (1 x 4) = 8 + 4 = 12
3 32 = 3 x 3 = 9 8 + (3-1 x 4) = 8 + (2 x 4) = 8 + 8 = 16
2
4 4 = 4 x 4 = 16 8 + (4-1 x 4) = 8 + (3 x 4) = 8 + 12 = 20
2
5 5 = 5 x 5 = 25 8 + (5-1 x 4) = 8 + (4 x 4) = 8 + 16 = 24
2
6 6 = 6 x 6 = 36 8 + (6-1 x 4) = 8 + (5 x 4) = 8 + 20 = 28
Dengan bantuan tabel diatas maka dapat ditentukan bahwa :
a. Ketika ubin biru 400 ubin, maka ubin putih diperoleh dengan cara cari dulu berada pada kolam berapa (n) :
n2 =400
n=√ 400
n=20
Ubin biru = 400 berada pada kolam ke 20, maka
ubin putih=8+( ( n−1 ) x 4)
ubin putih=8+( ( 20−1 ) x 4)
ubin putih=8+(19 x 4)
ubin putih=8+ 76=84
ubin putih=84
b. Ketika ubin putih 108 ubin, maka ubin biru diperoleh dengan cara cari dulu berada pada kolam berapa (n) :
ubin putih=8+( ( n−1 ) x 4)
108=8+( ( n−1 ) x 4) Maka jumlah ubin biru pada kolam ke 26 adalah :
108−8=( ( n−1 ) x 4) n=26
100=( ( n−1 ) x 4) ubinbiru=n2
2
100 ubinbiru=26
=n−1
4 ubinbiru=26 x 26
25=n−1 ubinbiru=676
n=25+1
n=26, jadi ubin berada pada kolam ke 26

BACA BUKU PAKET HALAMAN 17 – 29

Macam-Macam Pola Bilangan (konfigurasi objek)


 Pola bilangan ganjil
Pola bilangan ganjil merupakan pola bilangan yang terbentuk oleh bilangan ganjil.
Contohnya : 1, 3, 5, 7, 9, …

Rumus pola bilangan ganjil


Jika pola bilangan ganjil adalah 1, 3, 5, 7, 9, …, n, …
Maka untuk rumus mencari bilangan ganjil ke n adalah Un = 2n – 1

 Pola bilangan genap


Pola bilangan genap merupakan pola bilangan yang terbentuk oleh bilangan genap.
Contohnya : 2, 4, 6, 8, 10, …

Rumus pola bilangan genap


Jika pola bilangan genap adalah 2, 4, 6, 8, …, n, …
Maka rumus untuk mencari bilangan genap ke n adalah Un = 2n

 Pola bilangan persegi


Pola bilangan persegi merupakan suatu pola bilangan yang terbentuk oleh bilangan bilangan hasil kuadrat
dan jika digambar polanya membentuk suatu bentuk persegi.
Contohnya : 1, 4, 9, 16, 25, 36, …

Rumus pola bilangan persegi


Jika pola bilangan persegi adalah 1, 4, 9, 16, 25, 36, …, n, …
Maka rumus untuk mencari bilangan persegi ke n adalah Un = n2

 Pola bilangan Persegi Panjang


Pola bilangan persegi panjang merupakan pola bilangan yang jika digambar akan berbentuk persegi panjang.
Bentuk pola bilangan persegi panjang dapat dilihat pada gambar berikut.
Contohnya : 2, 6, 12, 20,…, n,….

Rumus pola bilangan persegi panjang


Jika pola bilangan persegi panjang adalah 2, 6, 12, 20,…, n,….
Maka rumus untuk mencari bilangan persegi panjang ke n adalah Un = n(n + 1)

 Pola bilangan segitiga


Pola bilangan segitiga merupakan pola bilangan yang jika digambar membentuk pola segitiga.
Contohnya : 1, 3, 6, 10, 15, 21, …
Rumus pola bilangan segitiga
Jika pola bilangan segitiga adalah 1, 3, 6, 10, 15, 21, 28, 36, …, n, …
Maka rumus untuk mencari bilangan segitiga ke n adalah

 Pola bilangan segitiga Pascal


Segitiga Pascal merupakan suatu pola bilangan dimana setiap baris dalam segitiga pascal selalu diawali dan
akan diakhiri oleh angka 1. Jumlah kotak selanjutnya dalam segitiga pascal ini ditulis di baris ke-2 sampai ke-n
adalah hasil penjumlahan dua bilangan diagonal di atasnya. Setiap baris akan membentuk simetris.
Maka rumus untuk mencari bilangan segitiga ke n adalah Un = 2n-1

 Pola Bilangan Fibonacci


Pola bilangan Fibonacci diperoleh dari menjumlah dua bilangan sebelumnya. Secara sederhana,
Contohnya adalah : 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13,…
Rumus Un pola bilangan Fibonacci dinyatakan melalui rumus Un = Un – 1 + Un – 2

 Barisan dan Deret Aritmetika


Barisan Aritmetika adalah barisan bilangan yang memiliki beda yang sama untuk setiap kenaikan sukunya.
Contohnya adalah : 1, 5, 9, 13, 17, ….
barisan bilangan tersebut memiliki nilai beda sama dengan 4 (empat) untuk setiap kenaikan sukunya.
Rumus Barisan Aritmetika
Un = a + (n-1)b
Keterangan
Un = Suku Ke-n
a = U1 = Suku pertama
b = beda
b = U2 −¿U1 = U3 – U2 = U4 – U3 = Un – Un-1

Deret Aritmetika adalah jumlah dari suku-suku pada barisan arirmetika.


Bentuk umum deret aritmetika :
a + (a+b) + (a + 2b) + (a + 3b) + …+ (a + (n-1)b) atau
U1 + U2 + U3 + … + Un sehingga diperoleh
Rumus jumlah ke n dari deret aritmetika :
n n
S n= (2 a+ ( n−1 ) b) atau S n= (a+U n)
2 2

 Barisan dan Deret Geometri


Pola bilangan geometri adalah barisan bilangan yang memiliki rasio yang sama untuk setiap kenaikan sukunya.
Contoh : 3, 6, 12, 24,…
barisan bilangan tersebut memiliki nilai rasio sama dengan 2 (dua) untuk setiap kenaikan sukunya.
Berikut ini gambaran pola bilangan geometri beserta rumus Un pola bilangan geometri.
Rumus Barisan Geometri
Un = arn-1
Keterangan
Un = Suku Ke-n
a = U1 = Suku pertama
r = rasio
U 2 U3 U 4 Un
r= = = =
U 1 U 2 U 3 Un−1

Deret Geometri adalah jumlah dari suku-suku pada barisan geometri.


Bentuk umum deret geometri:
a + ar + ar2 + ar3 + …+ arn-1 atau
U1 + U2 + U3 + … + Un sehingga diperoleh
Rumus jumlah ke n dari deret geometri :
n n
a (1−r ) a (r −1)
S n= , r <1 atau S n= , r >1
1−r r −1

Contoh :

1. Sebuah cabang pohon terus bercabang dengan pola yang teratur seperti ditunjukkan pada gambar
berikut. (Contoh 1.10 hal 18-19) kita coba selesaikan dengan rumus.
a. Banyak cabang pada lapis ke-8.
b. Jumlah cabang pohon hingga lapis ke-8.
JAWAB :
Pola barisan yang di dapat pada gambar adalah :
1, 2, 4, 8,…
Dari barisan bilangan diatas dapat dilihat bahwa dari suku
satu ke suku lainya selalu di kali 2 ( rasio = 2),
2 4 8
r = = = =2
1 2 4
sehingga bisa dipastikan bahwa pola di atas merupakan pola
barisan aritmetika
Diketahui : a = 1, r = 2, n=8
Ditanya : Un = ….?
Sn = ….?
Penyelesaian : lapis ke-8 /urutan ke-8/suku ke-8

a. Un = arn-1 b. Karena r > 1, maka


U8 = 1 x 28-1 a (r n−1)
S n= , r >1
U8 = 1 x 27 r −1
8
U8 = 1 x 128 1(2 −1)
S8 ¿
U8 = 128 2−1
Jadi banyak cabang pada lapis ke-8 adalah 128. 1(256−1)
S8¿ = 255
1
Jadi banyak cabang hingga pada lapis ke-8
adalah 255.
2. Dua suku berikutnya dari barisan 3, 4, 6, 9, ... adalah ....
JAWAB :
Suku pertama = 3
Suku kedua = 3 + 1 = 4
Suku ketiga = 4 + 2 = 6
Suku keempat = 6 + 3 = 9
Suku kelima = 9 + 4 = 13
Suku keenam = 13 + 5 = 18
Jadi dua suku berikutnya dari barisan di atas adalah 13 dan 18.

3.  Gambar berikut adalah segitiga yang disusun dari batang korek api.
Tentukan banyak batang korek api yang diperlukan untuk membuat pola ke-6.
JAWAB :
Pola ke-1 = 3
Pola ke-2 = 3 + 6 = 9
Pola ke-3 = 9 + 9 = 18
Pola ke-4 = 18 + 12 = 30
Pola ke-5 = 30 + 15 = 45
Pola ke-6 = 45 + 18 = 63

4. Dalam ruang aula suatu gedung terdapat 15 baris kursi, baris paling depan terdapat 23 kursi, baris
berikutnya 2 kursi lebih banyak dari baris di depannya. Tentukan jumlah kursi dalam ruang aula gedung
tersebut.
JAWAB :
Diketahui : n = 15, a = 23, b=2
Ditanya : S15 = ….?
Penyelesaian :
n
S n= (2 a+ ( n−1 ) b)
2
15
S15¿ (2 x 23+ ( 15−1 ) 2)
2
15
S15¿ ( 46+ ( 14 ) 2)
2
15
S15¿ ( 46+28)
2
15
S15¿ (74 )
2
S15¿ 15 x 37
S15¿ 555
Jadi jumlah kursi dalam ruang aula gedung tersebut adalah 555 kursi.

5. Diketahui barisan: 1, 4, 7, 10, ... Nilai dari U14 + U16 adalah ....


JAWAB :
Diketahui : a = 1, n = 14 dan n= 16 b = 4 −¿ 1 = 3
Ditanya : U14 + U16    = ….?
Penyelesaian :
U14 = a + (n −¿ 1)b U16 = a + (n −¿ 1)b
= 1 + (14 −¿ 1)3  = 1 + (16 −¿ 1)3
= 1 + (13)3 = 1 + (15)3
= 1 + 39 = 1 + 45
= 40 = 46
Jadi U14 + U16 = 40 + 46 = 86
LATIHAN SOAL BAB 1 POLA BILANGAN
1. Tentukan 3 bilangan selanjutnya dari pola barisan bilangan berikut ini.
a. 5, 10, 8, 13, 11, 16, 14, … , … , …

3 bilangan berikutnya adalah 19, 17 dan 22


Pola bilangannya loncat 1 suku dan bertambah 3
b. 2, 6, 18, … , … , …

3 bilangan berikutnya adalah 54, 162 dan 486


Pola bilangannya dari satu suku ke suku lainnya suku kelipatan 3 (dikali 3)

c. 3 ,−7 ,11 ,−15 , 19 , … , … , …

3 bilangan berikutnya adalah −23, 27 dan −31


Pola bilangannya loncat 1 suku (bilangan positif ditambah 8) dan bilangan negatif ditambah −8

d. 1 , 4 , 9 , 16 , 25 , … ,… , …

3 bilangan berikutnya adalah 36, 49 dan 64


Pola bilangannya n2

2. Isilah titik-titik berikut agar membentuk suatu pola barisan bilangan

a. 4,10 ,… , … 28 , 34 , 40

2 bilangan yang mengisi titk-titik adalah 16 dan 22


Pola bilangannya dari satu suku ke suku lainnya bertambah 6

b. 7 , 13 ,11 , … , … 21 ,19 , 25 , 23 ,29

2 bilangan yang mengisi titk-titik adalah 17 dan 15


Pola bilangannya loncat 1 suku dan bertambah 4

3. Jika angka pada bilangan 133464133464133464,… diteruskan dengan pola yang sama, tentukan:
a. Angka ke-100
b. Banyak angka 1 hingga angka ke-50
JAWAB :
Pola bilangan133464133464133464,… jika kita perhatikan bilangannya akan selalu berulang tiap 6 angka
sehingga bis kita tentukan bahwa :
a. Angka ke-100
100 : 6 = 16 (16 x 6 = 96) sisa 4, angka/bilangan urutan ke-4 pada pola di atas adalah 4, jadi angka ke-
100 adalah 4

b. Banyak angka 1 hingga angka ke-50


50 : 6 = 8 (8 x 6 = 48) sisa 2
Jadi ada 8 angka 1, karena masih ada sisa 2 angka yaitu angka 1 dan 3, maka banyaknya angka 1 ada
8 +1 = 9.
Jadi banyak angka 1 hingga angka ke-50 adalah 9 angka.

4. Tentukan angka satuan pada bilangan:


a. 2999
b. 20121002
c. 13100
JAWAB :
a. Untuk menentukan angka satuan hasil perpangkatan yang besar cukup melihat angka satuan pada bilangan
yang dipangkat
Perpangkatan Hasil Angka satuan
21 2 2
2
2 4 4
3
2 8 8
4
2 16 6
5
2 32 2
6
2 64 4
7
2 128 8
28 256 6
dst… dst… dst…
Dari tabel diperoleh pola :
Angka satuan 2 akan diperoleh dari pangkat 1, 5, 9, 13, 17,… kelipatan 4 yang jika dibagi 4 (: 4) sisa 1
Angka satuan 4 akan diperoleh dari pangkat 2, 6, 10, 14, 18,… kelipatan 4 yang jika dibagi 4 (: 4) sisa 2
Angka satuan 8 akan diperoleh dari pangkat 3, 7, 11, 15, 19,… kelipatan 4 yang jika dibagi 4 (: 4) sisa 3
Angka satuan 6 akan diperoleh dari pangkat 4, 8, 12, 16, 20,… kelipatan 4 yang jika dibagi 4 (: 4) sisa 0
Maka 2999 angka satuannya dapat ditentukan dengan :
999 : 4 = 249 (247 x 4 = 996) sisa 3 jadi angka satuanya adalah 8

b. Karena angka yang dipangkat (basis/bilangan pokok) 2012 sangat besar maka cukup kita gunakan angka
satuannya yaitu 2 sehingga cara perpangkatannya sama pada tabel bagian a, sehingga :
Maka 20121002 angka satuannya dapat ditentukan dengan :
1002 : 4 = 250 (250 x 4 = 1.000) sisa 2 jadi angka satuanya adalah 4

c. Untuk menentukan angka satuan hasil perpangkatan 13 100 cukup melihat angka satuan pada bilangan yang
dipangkat yaitu 13 (satuannya 3)
Perpangkatan Hasil Angka satuan
30 1 1
1
3 3 3
2
3 9 9
3
3 27 7
4
3 81 1
5
3 243 3
6
3 729 9
37 2.187 7
dst… dst… dst…
Dari tabel diperoleh pola :
Angka satuan 1 akan diperoleh dari pangkat 0, 4, 8, 12, 16,… kelipatan 4 yang jika dibagi 4 (: 4) sisa 0
Angka satuan 3 akan diperoleh dari pangkat 1, 5, 9, 13, 17,… kelipatan 4 yang jika dibagi 4 (: 4) sisa 1
Angka satuan 9 akan diperoleh dari pangkat 2, 6, 10, 14, 18,… kelipatan 4 yang jika dibagi 4 (: 4) sisa 2
Angka satuan 7 akan diperoleh dari pangkat 3, 7, 11, 15, 19,… kelipatan 4 yang jika dibagi 4 (: 4) sisa 3
Maka 13100 angka satuannya dapat ditentukan dengan :
100 : 4 = 25 (25 x 4 = 100) sisa 0 jadi angka satuanya adalah 1.

5. Lihat soal no 1 hal 30


JAWAB :
Jika bola pada gambar dibuatkan pola bilangan , maka diperoleh
1, 5, 9, 13,…, n
Pola bilangannya dari satu suku ke suku lainnya dan bertambah 4
Sehingga banyak bola pada pola ke-n dapat dituliskan sebagai : Un = 4 n−3
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai