Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMERIKSAAN TEKANAN
DARAH

DISUSUN OLEH :
NAMA : Satria Aji Tri Handoyo
NIM : S22107
DOSEN PEMBIMBING : dr. Singgih Nugroho

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM


SARJANA FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA
SURAKARTA TAHUN 2022/2023
A. TUJUAN
Untuk mendeteksi atau mendiagnosis masalah kesehatan sejak dini.

B. DASAR TEORI
Tekanan darah yang maksimum di arteri disebut sistolik, yang disebabkan oleh sistol
ventrikuler. Sedangkan tekanan darah minimum dalam arteri disebut dengan tekana
diastolik, yang disebabkan oleh diastol ventrikuler. Tekana darah berkisar pada sistolik 120-
130 mmHg dengan diastolik 70-90 mmHg, apabila lebih dari itu disebut dengan tekanan
darah tinggi atau Hipertensi. Dan apabila kurang dari itu disebut tekanan darah rendah atau
di sebut Hipotensi. Tekanan darah pada orang dewasa normal, rata-ratanya 120/80 mmHg.
Hipertensi merupakan keadaan meningkatnya tekanan darah secara terus menerus
karena rusaknya salah satu atau beberapa faktor yang mempertahankan darah normal.
Dikatakan hipertensi jika tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg, dan sistolik lebih dari
90 mmHg. Hipotensi merupakan keadaan tekanan darah jauh lebih rendah dari yang
seharusnya normal, dikatakan hipotensi jika tekanan darah sistolik kurang dari 120 mmHg,
dan sistolik kurang dari 90 mmHg.
 PATOFISIOLOGI
terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin II dari angiotensin I
oleh angiotensin I Converting Enzyme (ACE), yang memegang peran fisiologis
penting dalam mengatur tekanan darah. Darah mengandung angiotensiogen yang
diproduksi di hati. Dan patofisiologi terjadinya hipotensi yaitu penurunan aliran
darah dari jantung keseluruh tubuh yang mengakibatkan asupan oksigen yang
dibawa oleh darah ke otak berkurang, yang mengakibatkan otak kekurangan
oksigen sehingga mengakibatkan gangguan koordinasi dan keseimbangan.
 FAKTOR-FAKTOR YANG MENGURANGI TEKANAN DARAH
Yaitu faktor yang dapat dimodifikasi dan faktor yang tidak dapat dimodifikasi.
Adapun faktor yang dapat dimodifikasi antara lain stres, obesitas, konsumsi alkohol
dan aktivitas merokok. Sedangkan faktor yang tidak dapat dimodifikasi yaitu
keturunan, usia, jenis kelamin dan etnik.
 GEJALA HIPERTENSI DAN HIPOTENSI
Seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa gejala yang timbul,
antara lain sakit kepala, mimisan, masalah penglihatan, nyeri dada, telinga
berdengung, sesak nafas, dan aritmia. Sedangkan gejala pada hipotensi tidak selalu
menimbulkan gejala, jika muncul gejala, penderita hipotensi dapat merasakan
keluhan pusing, mual muntah, lemas, pandangan kabur, linglung, sulit
berkonsentrasi, tubuh tidak stabil, sesak nafas dan pingsan.

 PELAKSANAAN HIPERTENSI DAN HIPOTENSI


Tujuan penatalaksanaan hipertensi adalah menurunkan tekanan darah, mencegah
perkembangan penyakit kardiovaskuler, menurunkan mortalitas, serta menjaga
kualitas hidup pasien. Penatalaksanaan mencakup modifikasi gaya hidup dan
pemberian medikamentosa. Selanjutnya penatalaksanaan hipotensi yaitu bangun
dari posisi duduk atau berbaring secara perlahan.
C. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Tensimeter air raksa atau manual
2. Tensimeter digital
3. Stetoskop
Bahan :
1. Probandus

D. CARA KERJA
Berikut ini adalah beberapa cara menggunakan tensimeter digital yang tepat :
1. Letakkan lengan kiri atau kanan di atas permukaan yang datar.
2. Hadapkan telapak tangan ke atas, lalu masukkan ke dalam manset.
3. Tempatkan manset sekitar 2 cm di atas lipatan siku serta pastikan ujung selang manset
berbeda dibagian atas dan tengah lengan.
4. Kencangkan manset hingga hanya bisa menyelipkan dua ujung jari dibagian tepi manset.
5. Tekan tombol start dan mulailah pengukuran.
6. Cobalah untuk tetap rileks saat manset mulai mengembang dan menekan lengan.
7. Hindari terlalu banyak bergerak dan tetap diam saat proses pengukuran tekanan darah,
sebab bergerak, mengunyah, berbicara, atau tertawa bisa mempengaruhi hasil pembacaan
tensimeter digital.
8. Tunggu sampai manset mengempis dan hasil pengukuran terlihat di monitor.
9. Perhatikan angka yang keluar dimonitor, kemudian bedakan angka yang menunjukkan
nilai tekanan darah dan denyut nadi.
10. Catat hasil pengukuran tekanan darah yang ada di layar monitor.

Berikut cara kerja pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter manual :


1. Temukan lokasi denyut nadi.
2. Pasang manset.
3. Pegang manometer di tangan sebelah kiri dan pegang bola tensimeter di tangan kanan.
4. Tahan tekanan udara di bola tensimeter dengan cara memutar sekrup pompa searah
jarum jam.
5. Pompa manset dengan cara meremas-remas bola tensi meter. Biasanya bisa
mendengarkan denyutnya lewat stetoskop.
6. Perhatikan jarum manometernya. Terus pompa manset hingga jarumnya menunjukkan 30
mmHg di atas tekanan sistolik probandus. Pada tahap ini, kamu tidak akan mendengarkan
denyut nadi.
7. Sambil memperhatikan jarum manometer, secara perlahan lepas pompanya dengan
membuka katup berlawanan arah jarum jam. Pastikan jarum manometer akan turun,
sebanyak 2-3 poin setiap detak jantung.
8. Perhatikan suara denyut nadi. Begitu kamu mendengarnya, perhatikan angka di
manometer. Hasil angka tersebut adalah tekanan darah sistolik (tekanan darah di dinding
jantung ketika jantung berdetak).
9. Secara perlahan, kempiskan manset.
10. Dengar dengan seksama, hingga suara denyut nadi hilang. Saat kamu sudah tidak bisa
mendengarnya, perhatikan angka yang tertera di manometer. Itulah hasil tekanan
diastoliknya (tekanan udara antara denyut jantung).
11. Biarkan manset mengempis secara penuh.

E. HASIL PERCOBAAN
a. Tensimeter Manual 1
Nama Jenis Kelamin Usia Tekanan Darah
Selsilia P 18 Tahun 110/70 mmHg
Resti P 18 Tahun 100/80 mmHg
Yamada P 18 Tahun 100/80 mmHg
Sekar P 18 Tahun 110/86 mmHg
Revi P 18 Tahun 110/80 mmHg
b. Tensimeter Digital 1
Nama Jenis Kelamin Usia Tekanan Darah
Selsilia P 18 Tahun 115/75 mmHg
Resti P 18 Tahun 92/65 mmHg
Yamada P 18 Tahun 89/57 mmHg
Sekar P 18 Tahun 108/72 mmHg
Revi P 18 Tahun 123/78 mmHg

F. PEMBAHASAN
Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan menggunakan tensimeter digital dan manual (air
raksa). Peneliti menggunakan tensi meter digital dan manual, agar nilai hasil pengukuran
yang di dapat lebih detail dan akurat. Pada pengukura ini probandus di ukur saat posisi
duduk. Berdasarkan hasil penelitian, di dapatkan hasil tensi probandus 128/82 mmHg dengan
menggunakan tensimeter digital, dan didapatkan hasil tensi probandus 124/78 mmHg dengan
menggunakan tensimeter manual atau air raksa. Berdasarkan pada referensi dan literatur,
seluruh data yang di hasilkan tersebut masih menunjukkan tekanan darah yang normal.
Tekanan darah sistolik yang di anggap normal untuk orang dewasa adalah 120- 130 mmHg.
Sedangkan tekanan darah diastolik pada orang dewasa adalah 70-90 mmHg.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dan praktikum pengukuran tekanan darah, dapat di
simpulkan bahwa :
1. Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan menggunakan tensimeter digital maupun
manual atau air raksa.
2. pengukuran tekanan darah dapat dilakukan pada lengan atas.
3. faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah yaitu, aktivitas fisik, jenis kelamin, usia,
gaya hidup, obesitas, kondisi kesehatan, stress, dan alkohol.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi : Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Tujuan pemeriksaan tekanan darah
Sumber : Jain, 2011. Dasar teori.
Sumber : Arwani, 2007. Taiyeb, 2016. Soewolo, 2005. Rusdi dan Nurlaena, 2009.
Hermawan, 2012. Pemeriksaan tekanan darah.
Sumber : Guyton, Arthur C dan Hall, Jons e. 2007. Pembahasan dan kesimpulaN, Buku
ajar fisiologi kedokteran. Egc : jakarta.
Sumber : Yanti, 2012. Pengukuran tekanan darah.
Sumber : Anggita, 2012. Faktor-faktor tekanan darah.
Ditinjau oleh : dr. Airindya Bella, 2022. Cara kerja tensimeter digital.
Referensi : MedicineNet. Diakses, 2021. Medical Definition of Sphygmomanometer.
Cara kerja tensimeter manual (air raksa).

Anda mungkin juga menyukai