Anda di halaman 1dari 14

4.

3 Bilangan Prima dan Pembagi


Persekutuan terbesar
Definisi 1:
Integer 𝑝 yang lebih besar dari 1 disebut prima jika
faktor positif dari 𝑝 adalah 1 dan 𝑝.
Integer yang lebih besar dari 1 dan tidak prima
disebut komposit.

Catatan: Integer 𝑛 adalah komposit jika dan hanya


jika ada integer 𝑎 sedemikian hingga 𝑎 ȁ𝑛 dan 1 <
𝑎 < 𝑛.

Contoh: 7 adalah bilangan prima karena faktor


positifnya adalah 1 dan 7, dan 9 adalah bilangan
komposit karena 9 dapat dibagi 3.
Teorema 1: Teorema Fundamental Aritmatik
Setiap integer yang lebih besar dari 1 dapat ditulis
secara tunggal sebagai bilangan prima atau sebagai
perkalian dari dua atau lebih bilangan prima ,
dimana faktor primanya ditulis dalama urutan
nondecreasing (tak menurun).

Contoh:
100 = 2.50 = 2.2.25 = 2.2.5.5 = 22 . 52
641 = 641
999 = 3.333 = 3.3.111 = 3.3.3.37 = 33 . 37
1024 = 2.512 = 2.2.256 = 2.2.2.128 = 2.2.2.2.64
= 2.2.2.2.2.32 = 2.2.2.2.2.2.16 = 2.2.2.2.2.2.2.8
= 2.2.2.2.2.2.2.2.4 = 2.2.2.2.2.2.2.2.2.2. = 210
Teorema 2:
Jika n integer komposit, maka n memiliki pembagi prima lebih
kecil atau sama dengan 𝑛 .

Bukti:
Jika n komposit, menurut definisi, maka n mempunyai faktor
a dengan 1 < 𝑎 < 𝑛, maka menurut definisi faktor, 𝑛 = 𝑎𝑏
dimana b adalah positif integer lebih besar dari 1.
Akan ditunjukkan 𝑎 ≤ 𝑛 atau 𝑏 ≤ 𝑛
Andaikan 𝑎 > 𝑛 dan 𝑏 > 𝑛 maka 𝑎. 𝑏 > 𝑛, hal ini
kontradiksi dengan pernyataan 𝑛 = 𝑎𝑏. Maka haruslah 𝑎 ≤
𝑛 atau 𝑏 ≤ 𝑛.
Karena 𝑎 dan 𝑏 pembagi dari 𝑛, maka 𝑛 punya pembagi
positif yang tidak lebih dari 𝑛 .
Berdasarkan teorema fundamental aritmatik, maka faktor
pembagi n, yaitu 𝑎 dan 𝑏, merupakan bilangan prima atau
mempunyai pembagi prima yang kurang dari dirinya. Artinya
n memiliki pembagi prima lebih kecil atau sama dengan 𝑛 .
Definisi 2:
Misalkan 𝑎 dan 𝑏 integer, tidak keduanya nol.
Integer terbesar 𝑑 sehingga 𝑑 ȁ𝑎 dan 𝑑 ȁ𝑏 disebut
pembagi persekutuan terbesar dari 𝑎 dan 𝑏.
Dinotasikan dengan gcd(𝑎, 𝑏).

Contoh:
1. Cari gcd(24,36)
Penyelesaian:
Pembegi persekutuan dari 24 dan 36 adalah 1,2,3,4,6
dan 12. maka gcd(24,36)=12
2. gcd(17,22)=1
Definisi 3:
Integer 𝑎 dan 𝑏 dikataan relatif prima jika faktor
persekutuan terbesarnya adalah 1.

Definisi 4:
Integer 𝑎1 , 𝑎2 , … 𝑎𝑛 dikatakan pasangan relatif prima jika
gcd(𝑎𝑖 , 𝑎𝑗 ) =1 ketika 1 ≤ 𝑖 < 𝑗 ≤ 𝑛.

Contoh:
Tentukan apakah integer 10, 17, dan 21 pasangan relatif
prima dan integer 10,19, dan 24 pasangan relatif prima?
Penyelesaian:
Karena gcd(10,17)=1, gcd(10,21)=1, dan gcd(17,21)=1,
maka 10,17 dan 21 adalah pasanga relatif prima.
Karena gcd(10,24)=2>1 maka 10, 19 dan 24 bukan
pasangan relatif prima meskipun gcd (10, 19)=1 dan
gcd(19,24)=1
Cara lain untuk mendapatkan faktor persekutuan
terbesar dari dua bilangan integer positif adalah
dengan menggunakan faktorisasi bilangan prima
dari kedua bilangan.
Misalkan faktorisasi prima dari bilangan 𝑎 dan 𝑏
adalah:
𝑎 = 𝑝1 𝑎1 . 𝑝2 𝑎2 … 𝑝𝑛 𝑎𝑛 , 𝑏 = 𝑝1 𝑏1 . 𝑝2 𝑏2 … 𝑝𝑛 𝑏𝑛
Maka
gcd(𝑎, 𝑏) = 𝑝1 min(𝑎1 ,𝑏1 ) . 𝑝2 min(𝑎2 ,𝑏2 ) … 𝑝𝑛 min(𝑎𝑛 ,𝑏𝑛 )
Contoh:
Cari gcd(120,500)
Karena 120 = 23 . 3.5 , 500 = 22 . 53
Maka gcd 120,500 = 2min(3,2) . 3min(1,0) . 5min(1,3) =
22 . 30 . 51 = 20
Definisi 5:
Kelipatan persekutuan terkecil dari bilangan integer
positif 𝑎 dan 𝑏 adalah integer positif terkecil yang
dapat dibagi 𝑎 dan 𝑏. Notasinya 𝑙𝑐𝑚 𝑎, 𝑏 .
Misalkan faktorisasi prima dari bilangan 𝑎 dan 𝑏
adalah:
𝑎 = 𝑝1 𝑎1 . 𝑝2 𝑎2 … 𝑝𝑛 𝑎𝑛 , 𝑏 = 𝑝1 𝑏1 . 𝑝2 𝑏2 … 𝑝𝑛 𝑏𝑛
Maka
lcm(𝑎, 𝑏) = 𝑝1 max(𝑎1 ,𝑏1 ) . 𝑝2 max(𝑎2 ,𝑏2 ) … 𝑝𝑛 max(𝑎𝑛 ,𝑏𝑛 )
Maka:
lcm 120,500 = 2max(3,2) . 3max(1,0) . 5𝑚𝑎𝑥(1,3)
= 23 . 31 . 53 = 3000
Teorema:
Misalkan 𝑎 dan 𝑏 integer positif, maka:
𝑎𝑏 = gcd 𝑎, 𝑏 . 𝑙𝑐𝑚(𝑎, 𝑏)

Algoritma Euclidean
Misalkan 𝑎 dan 𝑏 integer positif dengan 𝑎 ≥ 𝑏.
Dimisalkan 𝑟0 = 𝑎 dan 𝑟1 = 𝑏. Kemudian terapkan
algoritma pembagi, didapat:
𝑟0 = 𝑟1 . 𝑞1 + 𝑟2 0 ≤ 𝑟2 < 𝑟1
𝑟1 = 𝑟2 . 𝑞2 + 𝑟3 0 ≤ 𝑟3 < 𝑟2

𝑟𝑛−2 = 𝑟𝑛−1 . 𝑞𝑛−1 + 𝑟𝑛 0 ≤ 𝑟𝑛 < 𝑟𝑛−1
𝑟𝑛−1 = 𝑟𝑛 . 𝑞𝑛
Maka gcd 𝑎, 𝑏 = gcd 𝑟0 , 𝑟1 = gcd 𝑟1 , 𝑟2 = ....
gcd 𝑟𝑛−2 , 𝑟𝑛−1 = gcd 𝑟𝑛−1 , 𝑟𝑛 = gcd 𝑟𝑛 , 0 = 𝑟𝑛
Contoh:
Cari gcd(414,662) menggunakan Algoritma
Euclidean
Penyelesaian:
662 = 414.1 + 248
414 = 248.1 + 166
248 = 166.1 + 82
166 = 82.2 + 2
82 = 2.41
Maka gcd 414,662 = 2
 gcd sebagai Kombinasi Linear

Teorema 6: Teorema Bezout


Jika 𝑎 dan 𝑏 integer positif, maka ada
integer 𝑠 dan 𝑡 sedemikian hingga
gcd 𝑎, 𝑏 = 𝑠𝑎 + 𝑡𝑏.

Definisi 6:
Jika 𝑎 dan 𝑏 integer positif, maka integer 𝑠
dan 𝑡 sedemikian hingga gcd 𝑎, 𝑏 = 𝑠𝑎 + 𝑡𝑏
disebut koefisien Bezout dari 𝑎 dan 𝑏 .
Persamaan gcd 𝑎, 𝑏 = 𝑠𝑎 + 𝑡𝑏 disebut
identitas Bezout.
Contoh:
Tulis gcd 252,198 = 18 sebagai kombinasi linear dari
252 dan 198.
Penyelesaian:
Dari algoritma Euclidean, kita dapat
252 = 198.1 + 54
198 = 54.3 + 36
54 = 36.1 + 18
36 = 18.2
Jadi gcd 252,198 = 18 .
Kemudian dari baris ke-3 algoritma Euclidean di atas
kita dapat:
18 = 54 − 36.1
= 54 − (198 − 54.3)
= 4.54 −198
= 4. 252 − 198.1 − 198
= 4.252 − 5. 198
Lemma 2:
Jika 𝑎, 𝑏, dan 𝑐 integer positif sedemikian
hingga gcd(𝑎, 𝑏) = 1 dan 𝑎ȁ𝑏𝑐 maka 𝑎 ȁ𝑐.
Bukti:
Karena gcd(𝑎, 𝑏) = 1 , maka menurut teorema
Bezout 𝑠𝑎 + 𝑡𝑏 = 1
Kalikan kedua sisi dengan c, maka 𝑠𝑎𝑐 + 𝑡𝑏𝑐 =
𝑐
Karena 𝑎ȁ𝑠𝑎𝑐 dan 𝑎 ȁ𝑡𝑏𝑐 (mengapa?), maka
𝑎 ȁ𝑠𝑎𝑐 + 𝑡𝑏𝑐. Karena 𝑠𝑎𝑐 + 𝑡𝑏𝑐 = 𝑐 maka 𝑎 ȁ𝑐.

Lemma 3:
Jika p bilangan prima dan 𝑝ȁ𝑎1 𝑎2 … 𝑎𝑛 dimana
𝑎𝑖 adalah integer, maka 𝑝ȁ𝑎𝑖 untuk suatu i
 Teorema
Misalkan m integer positif dan misalkan a,b, dan c
integer. Jika 𝑎𝑐 ≡ 𝑏𝑐 𝑚𝑜𝑑 𝑚 𝑑𝑎𝑛 gcd 𝑐, 𝑚 = 1,
maka 𝑎 ≡ 𝑏 (mod m)

Bukti:
𝑎𝑐 ≡ 𝑏𝑐 𝑚𝑜𝑑 𝑚 maka 𝑚ȁ𝑎𝑐 − 𝑏𝑐 = 𝑚ȁ𝑐(𝑎 − 𝑏)
gcd 𝑚, 𝑐 = 1 dan 𝑚ȁ𝑐(𝑎 − 𝑏) maka 𝑚ȁ(𝑎 − 𝑏)

Lemma 2:
Jika 𝑎, 𝑏, dan 𝑐 integer positif sedemikian hingga
gcd(𝑎, 𝑏) = 1 dan 𝑎ȁ𝑏𝑐 maka 𝑎ȁ𝑐

Anda mungkin juga menyukai