1. Menurut Ibnu Katsier Tafaqquh fiddin adalah mempelajari apa yang telah diturunkan
Allah kepada Rasul-Nya, mendengarkan apa yang telah terjadi pada manusia dan apa
yang diturunkan Allah kepada mereka. Dalam bahasa Arab, tarbiyah berasal dari
kata robaa-yarbu yang artinya bertambah dan berkembang. Sementara dalam
literatur-literatur berbahasa Arab, kata tarbiyah mempunyai bermacam-macam
definisi, yang intinya mengacu pada proses mengantarkan sesuatu menuju titik
kesempurnaan sedikit demi sedikit.
Definisi tersebut berasal dari tafsir dalam surat Al-Fatihah, yang asalnya berasal dari kata Ar-
Rabb. Menurut Imam Al-Baidhawi, Ar-Rabb merupakan sebutan yang bermakna tarbiyah,
yaitu menyampaikan sesuatu sampai menuju titik kesempurnaan. Tafsiran ini diuraikan
kembali dalam lima pengertian tentang tarbiyah, yaitu:
Baca juga:
Rombongan Belajar untuk Pembelajaran Tatap Muka, Bagaimana Penerapannya?
Metode pembelajaran pertama yang seringkali digunakan dalam pelajaran PAI adalah
metode konvensional atau ceramah. Jenis metode yang satu ini dilakukan dengan
menyampaikan informasi secara lisan. Metode ini dikenal sebagai cara yang paling
praktis dan ekonomis.
Hal tersebut berkaitan dengan penggunaan metode tersebut yang tidak membutuhkan
alat bantu. Metode ini umumnya digunakan untuk mengatasi masalah kelangkaan
literatur. Seperti halnya sumber informasi yang sulit untuk dijangkau oleh siswa dan
lainnya.
Metode diskusi
Metode pembelajaran PAI yang satu ini umumnya dikaitkan dengan cara belajar
pemecahan masalah. Karena itulah, metode belajar yang satu ini umumnya dilakukan
secara berkelompok.
Metode demonstrasi
Berbeda dengan beberapa metode di bagian atas tadi. Untuk metode demonstrasi
umumnya digunakan dengan melakukan proses tertentu. Seperti halnya pembelajaran
PAI yang dilakukan dengan memanfaatkan benda atau bahkan bahan ajar lainnya.
Bahan ajar atau benda yang digunakan dalam proses belajar tersebut. Tentunya akan
memberikan gambaran dari dunia nyata mengenai apa yang dipelajari olehnya.
Karena itulah cara belajar ini juga dikenal sebagai cara belajar praktikum.
Jika dilihat dari proses pembelajarannya, metode yang satu ini memberikan manfaat
yang luar biasa. Hal ini terbukti dari siswa yang menjadi lebih tertarik dengan
pelajaran tersebut juga dapat lebih fokus pada materi yang dipelajari. Tidak hanya itu,
dengan kegiatan praktek, tentunya setiap siswa akan memiliki pengalaman yang
sesuai dengan pelajarannya.
1. sintaks,
2. sistem sosial,
3. prinsip reaksi,
4. sistem pendukung, dan
5. dampak instruksional dan pengiring (Utomo, 2020, hlm. 43).
Pengetahuan mengenai komponen model pembelajaran ini amatlah penting terutam jika kita
ingin membuat pengembangan model pembelajaran tertentu.
5. Mengumpulkan Data, yaitu kegiatan siswa mencari informasi sebagai bahan untuk
dianalisis dan disimpulkan. Kegiatan mengumpulkan data dapat dilakukan dengan cara
membaca buku, mengumpulkan data sekunder, observasi lapangan, uji coba
(eksperimen), wawancara, menyebarkan kuesioner, dan lain-lain. Hasil belajar dari
kegiatan mengumpulkan data adalah siswa dapat menguji hipotesis.
4. Mengasosiasi, yaitu kegiatan siswa mengolah data dalam bentuk serangkaian
aktivitas fisik dan pikiran dengan bantuan peralatan tertentu. Bentuk kegiatan mengolah
data antara lain melakukan klasifikasi, pengurutan (sorting), menghitung, membagi,
dan menyusun data dalam bentuk yang lebih informatif, serta menentukan sumber data
sehingga lebih bermakna. Kegiatan siswa dalam mengolah data misalnya membuat
tabel, grafik, bagan, peta konsep, menghitung, dan pemodelan. Selanjutnya siswa
menganalisis data untuk membandingkan ataupun menentukan hubungan antara data
yang telah diolahnya dengan teori yang ada sehingga dapat ditarik simpulan dan atau
ditemukannya prinsip dan konsep penting yang bermakna dalam menambah skema
kognitif, meluaskan pengalaman, dan wawasan pengetahuannya. Hasil belajar dari
kegiatan menalar/mengasosiasi adalah siswa dapat menyimpulkan hasil kajian dari
hipotesis.
5. Mengomunikasikan, yaitu kegiatan siswa mendeskripsikan dan menyampaikan hasil
temuannya dari kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan dan mengolah data,
serta mengasosiasi yang ditujukan kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan
dalam bentuk diagram, bagan, gambar, dan sejenisnya dengan bantuan perangkat
teknologi sederhana dan atau teknologi informasi dan komunikasi. Hasil belajar dari
kegiatanmengomunikasikan adalah siswa dapat memformulasikan dan
mempertanggungjawabkan pembuktian hipotesis.
6. Pendidikan adalah suatu sistem, maka inovasi pendidikan mencakup hal hal yang
berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik sistem dalam arti sekolah,
perguruan tinggi atau lembaga pendidikan yang lain, maupun sistem dalam arti yang
luas misalnya sistem pendidikan nasional, antara lain: pembinaan personalia,
banyaknya personal dan wilayah kerja, fasilitas fisik, penggunaan waktu, perumusan
tujuan, prosedur, peran yang diperlukan, wawasan dan perasaan, bentuk hubungan
antar bagian, hubungan dengan sistem yang lain, serta strategi.