Anda di halaman 1dari 5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian Pemahaman

Pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti mengerti

benar, sedangkan pemahaman merupakan proses perbuatan cara memahami 

(Em Zul, Fajri & Ratu Aprilia Senja, 2008 : 607-608).

Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya (1) pengertian;

pengetahuan yang banyak, (2) pendapat, pikiran, (3) aliran; pandangan, (4)

mengerti benar (akan); tahu benar (akan); (5) pandai dan mengerti benar.

Apabila mendapat imbuhan me- i menjadi memahami, berarti : (1) mengerti

benar (akan); mengetahui benar, (2) memaklumi. Dan jika mendapat imbuhan

pe- an menjadi pemahaman, artinya (1) proses, (2) perbuatan, (3) cara

memahami atau memahamkan (mempelajari baik-baik supaya paham)

(Depdikbud, 1994: 74). Sehingga dapat diartikan bahwa pemahaman adalah

suatu proses, cara memahami cara mempelajari baik-baik supaya paham dan

pengetahuan banyak.

Pemahaman bukan kegiatan berpikir semata, melainkan pemindahan letak

dari dalam berdiri disituasi atau dunia orang lain. Mengalami kembali situasi

yang dijumpai pribadi lain didalam erlebnis (sumber pengetahuan tentang hidup,

kegiatan melakukan pengalaman pikiran), pengalaman yang terhayati.

Pemahaman merupakan suatu kegiatan berpikir secara diam-diam, menemukan

dirinya dalam orang lain (Poesprodjo, 1987: 52-53).

7
Pemahaman (comprehension), kemampuan ini umumnya mendapat

penekanan dalam proses belajar mengajar. Menurut Bloom “Here we are using

the tern “comprehension“ to include those objectives, behaviors, or responses

which represent an understanding of the literal message contained in a

communication.“ Artinya : Disini menggunakan pengertian pemahaman

mencakup tujuan, tingkah laku, atau tanggapan mencerminkan sesuatu

pemahaman pesan tertulis yang termuat dalam satu komunikasi. Oleh sebab itu

siswa dituntut memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa

yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan

menghubungkan dengan hal-hal yang lain. (Bloom Benyamin, 1975: 89).

2. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Benyamin S. Bloom ada tiga ranah belajar yaitu kognitif,

afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar merupakan keluaran dari suatu

pemprosesan masukan. Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam

informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatannya atau kinerja. Perbuatan

merupakan petunjuk bahwa proses belajar telah terjadi dan hasil belajar dapat

dikelompokkan kedalam dua macam saja yaitu pengetahuan dan keterampilan

(Sumarni, 2007:30).

Pengetahuan terdiri dari 4 kategori, yaitu (1) pengetahuan tentang fakta,

(2) pengetahuan tentang prosedur, (3) pengetahuan tentang konsep, dan (4)

pengetahuan tentang prinsip. Keterampilan juga terdiri atas empat kategori,

yaitu (1) keterampilan untuk berpikir atau keterampilan kognitif, (2)

keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik, (3) keterampilan

bereaksi atau bersikap, dan (4) keterampilan berinteraksi (Sumarni, 2007:30).


Sedangkan Keller, mengemukakan hasil belajar adalah prestasi aktual

yang ditampilkan oleh anak, hasil belajar dipengaruhi oleh besarnya usaha

(perbuatan yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar) yang dilakukan

oleh anak (Abdurrahman, 1999:39).

3. Media Gambar Visual

Media gambar ialah suatu media visual yang hanya dapat dilihat saja, akan

tetapi tidak mengandung unsur suara atau audio. Atau definisi Media

Gambar yang lainnya ialah segala sesuatu yang dapat diwujudkan secara

visual kedalam bentuk 2 ( dua ) dimensi sebagai curahan ataupun pemikiran

yang bermacam-macam misalnya seperti: potret, slide, lukisan, film, strip,

opaque proyektor dan sebagainya.

Sedangkan pengertian media gambar seri ialah suatu urutan dari gambar

yang mengikuti suatu percakapan dalam hal memperkenalkan ataupun

menyajikan arti yang terdapat pada gambar tersebut.

Disebut dengan gambar seri, sebab gambar satu dengan gambar lainnya

mempunyai hubungan atau saling berkaitan. Tujuannya ialah supaya media

gambar tersebut dapat membantu dalam menyajikan kejadian atau peristiwa

yang kronologisnya dengan menghadirkan benda, orang dan juga latar.

Pengertian Media Gambar Menurut Para Ahli

Menurut Association for Education and Communication Technology (AECT)

sebagaimana disebutkan oleh Asnawir, mendefinisikan media yaitu segala

bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. Apabila

media itu membawa pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau
mengandung maksud-maksud pengajaran, maka media itu disebut media

pembelajaran.

Menurut Gagne yang dikutip oleh Arief S. Sadiman bahwa media adalah

berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang

untuk belajar.

Adapun jenis-jenis media gambar yaitu:

 Realita yaitu benda-benda yang nyata digunakan sebagai bahan

belajar, misal contohnya: pemandangan dari alam dll.

 Model yaitu benda 3D atau tiga dimensi yang merupakan

representasi dari benda yang sebenarnya. Seperti contohnya: Rumah-

rumahan, mobil-mobilan dan lain sebagainya.

 Benda Grafis yaitu suatu gambar atau visual yang penampilannya

tidak diproyeksikan.

 Display yaitu bahan dari pameran ataupun display yang dipasang di

tempat tertentu.

B. Penelitian Terdahulu

Sebelum dilakukan penelitian tentunya peneliti mencari terlebih dahulu

penelitian-penelitian yang telah dilakukan seperti yang telah dilakukan Luthfi

Anarani Fauziyyah

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis Quasy Eksperimental

Design. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN 2 Rulung

Raya
Natar. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas IV A sebagai kelas eksperimen

dengan model pembelajaran menggunakan alat peraga, kelas IV B sebagai kelas

kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvesional. Teknik analisis data

menggunakan uji normalitas dengan uji Lilifors dan uji homogenitas dengan uji

Bartlett. Dilanjutkan dengan uji hipotesis yaitu menggunakan uji–tindependent.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari data penelitian diperoleh hasil

uji hipotesis secara manual dengan thitung = 1, 876 dan t(0,05;42) = 1,682,

sehingga > t (0,05;42) maka HO ditolak. Berdasarkan hasil tersebut bahwa

terdapat pengaruh hasil belajar antara peserta didik yang diajar dengan

menggunakan bantuan alat peraga dibanding di kelas IV SDN 2 Rulung Raya,

peserta didik dengan perlakuan pembelajaran menggunakan pembelajaran

konvesional. Dengan menggunakan uji N-Gain didapat nilai rata-rata sebesar

0,770 sehingga tingkat keberhasilan peserta didik setelah belajar mengajar

dikategorikan pada tingkat tinggi.

C. Hipotesis Tindakan

Berdasrkan paparan di atas maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat

dirumuskan “Kemampuan siswa dalam memahami materi Mengidentifikasi

siklus makluk hidup di lingkungan sekitar dapat meningkat dengan

menggunakan metode pembelajaran Penggunaan Media gambar Visual”.

Anda mungkin juga menyukai