NIM :
Departemen : TPHP
Geografi nusantara :
Indonesai merupakan negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau yang luas yang memiliki
keanekaragaman hayati berupa tanaman, hewan dan mikroba. Dan letak yang ada di garis
khatulistiwa membuat Indonesia sebagai tempat yang optimal dalam sektor agraria.
Sektor pertanian memberikan kontribusi 60% dalam sektor pengelolahan. SDA pertanian
memberikan kontribusi sebagai nilai tambah kegiatan industri pangan dan jasa berbasis
pertanian. Dan nilai strategis industri pangan dapat menghubungkan sektor pertanian
(Kegiatan hulu) dan sektor industri (Kegiatan hilir)
Industri pangan :
Sistem pengelolahan hasil pertanian sebagai bahan dasar yang mencukupi kebutuhan pangan
konsumen. Untuk memproses bahan oangan yang aman dan halal untuk masyarakat
Indonesia.
Sebuah industri yang tahan akan berbagai macam distorsi, yang juga merupakan kontributor
PDB terbesar pada kuartal 2 2022, penyumbang devisa terbesar dari ekspor industri
pengolahan non migas pada juni 2022
Meningkatkan nilai tukar produk hasil pertanian dengan penanganan dan pengelolahan yang
dilakukan secara intensif dalam penanganan pasca panen dan juga limbah hasil dari proses
tersebut. Selain itu adanya pengembangan industri pangan ini dapat meningkatkan jumlah
tenaga kerja, pendapatan petani dan juga volume ekspor dan devisa yang diperoleh. Dan hal
ini dapat menjaga sustainibility antar pihak industri dan juga petani yaitu saling melengkapi.
Dengan ketiga hal tersebut, pangsa pasar domestik maupun internasional dapat juga
meningkat dan ketersediaan tidak akan menjadi sebuah masalah (Bahan baku industri) dan
secara otomatis hal itu akan memberikan kontribusi melalui program studi teknologi pangan
di universitas.
Pasar Global :
Untuk menjadi industri yang memiliki kualitas produk yang dapat berdaya saing tinggi di
pasar global, inovasi dan juga desain produk sangatllah diperlukan untuk mengembangkan
hasil pertanian tersebut. Lalu, hal pertama yang harus diarih ialah sertifikasi safety product.
Negara tropis memilki growth mikroba yang sangat tinggi dan hal ini menjadi sebuah
tantangan untuk ahli dalam negara tersebut agar benar-benar konsumsi dari produk tersebut
terjamin keamanannya yaitu dalam proses pengolahan dan juga pengemasan.
Kemampuan pengelolahan ahsil pertanian yang dapat menciptakan sebuah produk yang
memiliki nilai tambah yang tinggi, dalam hal manufacturing, quality control and production.
Intinya, harus tercapainya sebuah pemenuhan dari standar dan juga persyaratan dari masing-
masing agensi keamanan pangan seperti FDA dan juga BPOM selain itu ada juga ada sebuah
sertifikasi yang berlaku secara global yaitu Food Safety System Certification (FSSC) 22000
yang akan diterima secara global dan sertifikasi tersebut akan selalu berkembang dari waktu
ke waktu.
1. Bumbu (Kondimen) : Sebuah perisa yang berasal dari berbagai macam hasil pertanian
rempah-rempahan yang ada.
2. Premix (Seasoning) : Produk yang merupakan pelengkap/dasar sebuah sajian.
3. Ready to eat/cook : Produk yang dapat dikonsumsi tanpa pengolahan tertentu