Anda di halaman 1dari 3

Istilah taksonomi berasal dari bahasa Yunani taxis (susunan) dan nomos (hukum/aturan), yang pertama

kali diusulkan oleh Candolle (1813) sebagai teori klasifikasi tumbuhan. Dalam perkembangannya,
taksonomi diberi batasan sebagai teori dan praktek klasifikasi organisme. Taksonomi terbagi menjadi
dua cabang, yaitu: taksonomi mikro dan taksonomi makro. Taksonomi mikro diterapkan pada tingkat
spesies, sedangkan taksonomi makro digunakan untuk klasifikasi taksa yang lebih tinggi. Taksonomi
berkaitan erat dengan cabang biologi yang lebih besar yaitu sistematika.(Rosadi.et.al ,2020)

;o;o;o;;o;o;o;o;o;;;o;o;o;o;o;o;o;o

Istilah taksonomi berasal dari bahasa Yunani (taxis) bermakna ’pengaturan’ atau ’arrangement’ (dalam
Bahasa Inggris), dan (nomia) bermakna ’cara’ atau ’method’ adalah sains penamaan, yang
mendefinisikan (membatasi) dan mengklasifikasikan subjek secara umum, awalnya mengelompokkan
organisme biologis, berdasarkan karakteristik bersama. Taksonomi digunakan Ketika banyaknya subjek
yang tidak dapat dikenali secara terstruktur masuk kelompok mana, sebagaimana jumlah tanaman dan
hewan di Bumi. Taksonomi bermanfaat dalam memberikan fokus terhadap objek kajian(subjek), untuk
menghindari kekacauan disebabkan kemiripan atau perbedaan yang tidak jelas aturannya.
(Tjitrosoepomo.2013)

1. Phylum Protozoa 

Protozoa adalah hewan bersel satu karena hanya memiliki satu sel saja dengan ukuran yang mikroskopis
hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Protozoa dapat hidup di air, di dalam tubuh makhluk hidup atau
organisme lain sebagai parasit. Hidupnya dapat sendiri (soliter) atau dalam koloni. Contohnya: amoeba.

2. Phylum Porifera

Porifera adalah binatang atau hewan berpori karena tubuhnya berpori-pori mirip spon hidup di air
dengan memakan makanan dari air yang disaring oleh organ tubuhnya. Contohnya: bunga karang,
spons, grantia.

3. Phylum Coelenterata 

Coelenterata adalah hewan berongga bersel banyak yang memiliki tentakel misalnya uburubur dan
polip. Simetri tubuh coelenterata adalah simetris bilateral, hidup di laut. Misalnya hydra, koral, polip,
dan ubur-ubur.

4. Phylum Platyhelminthes
Platyhelminthes adalah binatang sejenis cacing pipih dengan simetri tubuh simetris bilateral tanpa
peredaran darah dengan pusat syarah yang berpasangan.  Cacing pipih kebanyakan sebagai biang
timbulnya penyakit karena hidup sebagai parasit pada binatang atau manusia. Contohnya antara lain:
planaria, cacing pita (Fasiola saginata), cacing hati (Fasiola hepatica), polikladida.

5. Phylum Nemathelminthes

Nemathelminthes atau cacing gilig adalah hewan yang memiliki tubuh simetri bilateral dengan saluran
pencernaan yang baik namun tidak memiliki sistem peredaran darah. Contoh cacing gilig: cacing askaris,
cacing akarm, cacing tambang, cacing filaria.

6. Phylum Annelida 

Annelida adalah cacing gelang dengan tubuh yang terdiri atas segmen-segmen dengan berbagai sistem
organ tubuh yang baik dengan sistem peredaran darah tertutup. Annelida sebagian besar memiliki dua
kelamin sekaligus dalam satu tubuh atau hermafrodit. Contohnya cacing tanah, cacing pasir, cacing
kipas, lintah.

7. Phylum Mollusca 

Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa segmen dengan tubuh yang lunak dan biasanya memiliki
pelindung tubuh yang berbentuk cangkang atau cangkok yang terbuat dari zat kapur untuk perlindungan
diri dari serangan predator dan gangguan lainnya. Contoh molluska: kerang, nautilus, gurita, cumi-cumi,
sotong, siput.

8. Phylum Echinodermata 

Echinodermata adalah binatang berkulit duri yang hidup di wilayah laut dengan jumlah lengan lima buah
bersimetris tubuh simetris radial.  Beberapa organ tubuh echinodermata sudah berkembang dengan
baik. Misalnya teripang atau ketimun laut, bulu babi, bintang ular, dolar pasir, bintang laut, lilia laut.

9. Phylum Arthropoda 

Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan organ tubuh telah
berkembang dengan baik. Tubuh arthropoda terbagi atas segmen-segmen yang berbeda dengan sistem
peredaran darah terbuka. Contoh: laba-laba, lipan, kalajengking, belalang, caplak, kaki seribu, udang,
lalat, kecoa.

10. Phylum Chordata


Chordata adalah hewan yang memiliki notokorda atau chorde yaitu tali sumbu tubuh syaraf belakang
dengan rangka. Ukuran chordata beragam ada yang besar dan ada yang kecil dengan otak yang
terlindung tengkorak untuk berfikir. Contoh chordata adalah ikan, katak, burung puyuh, beruk, kucing.

(Ari,F. (2022)

DAPUS

ARI, F. (2022). MODUL TAKSONOMI INVERTEBRATA (FILUM ECHINODERMATA) (Doctoral dissertation,


UIN RADEN INTAN LAMPUNG)

Linnaeus 2004 (di sahrul’’’’

Rosadi, B., Pt, S., & Pratomo, H.(2020) Taksonomi Secara Umum.

Susilo 2022 (di sahrul’’’’

Tjitrosoepomo, Gembong. (2013). Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta : Gadjah Mada


University Press.

Yunaidi , 2019 (sahrull)

Anda mungkin juga menyukai