Anda di halaman 1dari 24

Ciri-ciri Serta Kelompok Hewan Bertulang Belakang dan Tidak Bertulang Belakang

Hewan didunia ini juga sangat beragam mulai dari yang besar hingga yang paling kecil dan juga
memiliki bentuk atau wujud fisik mereka yang berbeda-beda.

Dunia hewan dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu hewan bertulang belakang dan yang
tidak bertulang belakang. Dari pengelompokan ini mari kita membahas terlebih dahulu hewan
yang tidak bertulang belakang !

1. Hewan yang Tidak Bertulang Belakang (Avertebrata)

Hewan tidak bertulang belakang ini dikelompokkan menjadi delapan (8) kelompok yaitu
(porifera) hewan berpori, (Coelenterate) hewan berongga, (Platyheminthes) cacing pipih,
(Nemathelminthes) Cacing gilig, (Annelida) Cacing berbuku-buku, (mollusca) Hewan Lunak,
(Arthropoda) Hewan dengan kaki beruas-ruas, dan ( Echinodermata) hewan berkulit duri.

a. Porifera

Porifera

Adalah hewan yang memiliki pori-pori dan bertubuh seperti spons. Habitatnya diperairan, dan
juga memiliki warna tubuh yang beragam seperti merah, hjau , kuning dan lainnya. Contoh
hewan ini adalah sebagai berikut : Spongilla, Euspongila, Poterion, dan Scypha.
b. Coelenterata

Coelenterata

Adalah hewan berongga yang mempunyai tentakel untuk menangkap mangsanya, pada
permukaan tentakelnya terdapat zat beracun yang digunakan untuk menyengat mangsa. Ukuran
atau bentuk tubuhnyapun beragam, ada yang berbentuk polip yang menempel pada tempat
hidupnya, ada pula yang berbentuk medusa yang bergerak aktif melayang-layang di air sepeti
paying. Contoh hewan ini adalah : Ubur-ubur, Bunga karang, Obelia, Hydra,dan Anemon.

c.Vermes (cacing)

Vermes ( Cacing )

Adalah hewan yang memiliki tubuh yang lunak, tidak memiliki cangkang dan tubuhnya simestris
bilateral. Berdasarkan bentuk tubuhnya, ada tiga kelompok, yaitu cacing pipih (platyhelminthes)
contohnya cacing hati dan cacing pita, cacing gilik (Nemathelminthes) tubuhnya bulat panjang
dan tidak bersegmen, contohnya cacing perut, cacing kremi, dan cacing tambang; cacing gelang
(Annelida) tubunya beruas-ruas seperti cincin, contohnya cacing tanah,lintah, dan pacet.

d. Mollusca

Mollusca

Adalah hewan yang bertubuh lunak, memiliki banyak lendir dan terbungkus oleh mantel. Ada
yang memiliki cangkang yang berguna untuk melindungi tubuh. Habitatnya didarat dan juga di
air. Contoh hewan ini adalah cumi-cumi, gurita, siput, kerang, tiram dan remis.

e. Arthropoda

Arthropoda

Adalah hewan berbuku-buku, tubunya dibedakan atas kepala, dada dan perut. Tubunya
terbungkus oleh zat kitin yang keras, memiliki alat indra yang peka terhadap sentuhan dan bau-
bauan, memiliki mata faset, yaitu mata majemuk yang terdiri dari ratusan atau ribuan mata kecil
berbentuk segi enam. Arthropoda ada 4 kelas, yaitu insect (serangga) contohnya belalang,
lebah,kumbang; Crustacea (udang-udangan) contohnya udang, kepiting rajungan; Arachnoidea
(laba-laba) contohnya laba-laba, kalajengking, kutu, caplak; Myriapoda (lipan) contohnya
kelabang,kaki seribu.

f. Achinodermata

Achinodermata

Adalah Hewan yang tubuhnya diselimuti duri, ada lempengan zat kapur/zat kitin yang keras.
Tubuhnya simetri radial dengan lima lengan. Pada tubunya , pada tubuhnya terdapat system
ambulakral untuk alat gerak, bernafas dan menangkap mangsa. Achinodermata Ada lima kelas
yaitu : Asteroidea contohnya hewan bintang laut , Echinoidea contohnya hewan landak laut dan
bulu babi, Ophiuroidea contohnya hewan bintang ular, Crinoidea contohnya hewan lilia laut,
Holothuroidea contohnya hewan teripang
Hewan Bertulang Belakang ( Vertebrata )
Hewan jenis ini (Vertebrata ) memiliki lima (5) kelompok yaitu : Pisces, Amphibia, Reptilia,
Aves dan Mammalia. Klasifikasi mahluk hidup menurut Carolus Linnaeus berdasarkan atas
persamaan dan perbedaan struktur tubuh mahluk hidup yang dilakukan dengan cara-cara
berikut,

Berciri khas memiliki tulang belakang sebagai sumbu utama tubuh. Mempunyai kerangka dalam
(endoskeleton) berupa tulang-tulang rangka. Sistem organ seperti sistem pernapasan, peredaran
darah, koordinasi, dan pencernaan berkembang lebih maju dibandingkan hewan Avertebrata.
Kelompok hewan ini dibedakan menjadi lima kelas, yaitu Pisces (berbagai jenis ikan bertulang
keras dan bertulang rawan), Amphibia (berbagai jenis katak dan salamander),Reptilia (berbagai
jenis ular, kadal, buaya, dan kura-kura), Aves (unggas dan berbagai jenis burung),
dan Mamalia (berbagai jenis hewan menyusui).

Ikan (Pisces)

Ikan adalah hewan berdarah dingin yang hidup di air dan bernafas dengan insang. Memiliki sirip
untuk menentukan arah gerak di dalam air, dan memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan di
air. Sebagai hewan poikolotermik, suhu badan ikan akan menyesuaikan lingkungannya.
Perkembangbiakannya dengan cara bertelur.
Berdasarkan penyusun rangkanya, ikan dikelompokkan menjadi 2 golongan:
a. Chondrichthyes, ikan berkerangka tulang rawan
Contoh: hiu, pari, dan cucut.
b. Osteichthyes, ikan berkerangka tulang sejati
Contoh: tuna, belut, mas, kakap, dan bandeng.
Amfibi (Amphibia)

Biasanya disebut juga sebagai hewan yang hidup di dua alam, yaitu darat dan air. Amfibi
bernapas menggunakan insang ketika masih berwujud larva dan menggunakan paru-paru ketika
sudah dewasa, yang umumnya sudah hidup di darat. Amfibi memiliki tubuh yang basah dan
berlendir. Hal ini dikarenakan selain bernapas dengan paru-paru, amfibi dewasa juga
menggunakan kulitnya sebagai alat pernapasan, maka tubuh amfibi diselubungi dengan kulit
berledir. Fungsi lendir itu untuk memudahkan pertukaran oksigen (O2) dan karbondioksida
(CO2) pada permukaan kulit amfibi secara difusi.
Amfibi terbagi menjadi tiga kelompok, diantaranya:
a. Urodela, amfibi berekor
Contoh: Salamander.
b. Anura, sub-ordo katak
Contoh: katak hijau (Rana pipiens), dan kodok bangkong (Bufo terrestrist).
c. Apoda, amfibi tidak berkaki
Contoh: Ichtyois glutinosus dan Siphonops annulatus.

Di bidang kedokteran, katak dimanfaatkan untuk diambil racunnya sebagai penguat denyut
jantung dan sebagai model percobaan dalam praktikum. Rana sp. disukai orang Cina dan Jepang
untuk dimakan.
Reptil

Reptil berasal dari kata reptum, yang artinya melata, yaitu bergerak dengan menempelkan perut
ke tanah. Reptil memiliki ciri-ciri berkulit keras, kering, dan bersisik. Pada ular, sisiknya sering
mengelupas. Reptil juga merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm). Perkembangbiakannya
dengan cara bertelur dan pembuahannya di dalam tubuh betina.
Reptil dibedakan menjadi empat:
a. Crocodillia, sub-ordo buaya
Contoh: Alligator, Crocodilus porosus (buaya)
b. Chelonia, sub-ordo kura-kura
Contoh: kura-kura, penyu
c. Lancertilia, sub-ordo kadal
Contoh: biawak, kadal, komodo, bunglon, cecak, tokek.
d. Ophidia, sub-ordo ular
Contoh: kobra, ular laut, ular phyton, ular sawah.

Reptillia, khususnya ular, merupakan predator alami bagi ham tikus perusak tanaman pertanian.
Sedangkan minyaknya digunakan untuk berbagai jenis bahan obat-obatan.
Burung (Aves)

Aves merupakan anggota filum hewan vertebrata yang memiliki kekhususan. Aves atau burung
adalah satu-satunya kelompok hewan yang memiliki bulu dan sayap. Bulu pada aves berfungsi
untuk melindungi tubuh dan terbang bagi sebagian aves. Tulang-tulang pada aves merupakan
tulang berongga. Hal inilah yang menjadikan aves bergerak lebih ringan. Aves termasuk ke
dalam hewan berdarah panas (homoioterm). Perkembangbiakannya dengan cara bertelur dan
pembuahannya internal (di dalam tubuh).

Hewan Menyusui/Mamalia (Mammalls)


Mamalia adalah kelompok hewan vertebrata dengan kelenjar susu. Pada betina kelenjar ini akan
menghasilkan susu sebagai sumber makanan bagi anaknya. Mamalia merupakan hewan
endoterm atau berdarah panas dengan alat pernapasan berupa paru-paru. Sebagian besar mamalia
berkembang biak dengan melahirkan anaknya, tetapi ada beberapa diantaranya yang bertelur.
Mamalia terbagi menjadi 12 kelompok, yaitu:
1. Monotremata, contoh: Platypus.
2. Marsupialia, contoh: kuskus dan kanguru.
3. Primata: kera, simpanse, gorila, orang utan, dan lemur.
4. Pholidota: trenggiling.
5. Rodentia: tikus rumah dan bajing.
6. Cetacea: ikan paus dan lumba-lumba.
7. Sirenia: ikan duyung dan sapi laut.
8. Carnivora: harimau, anjing, kucing, serigala, beruang, dan musang.
9. Insectivora: tikus celurut dan landak semut.
10. Proboscidea: gajah.
11. Chiroptera: kelelawar dan kalong.
12. Undula: badak, tapir, kuda, kuda nil, sapi, unta, jerapah, dan babi hutan.
a. Mengamati dan meneliti mahluk hidup, yaitu persamaan cirri struktur luar maupun dalam dari
berbagai jenis mahluk hidup.

b. Jika ada mahluk hidup yang memiliki cirri struktur tubuh sama atau mirip dijadikan satu
kelompok. Mahluk hidup yang memiliki cirri berlainan akan dikelompokkan tersendiri.

c. Memberikan istilah tertentu untuk setiap tingkatan klasifikasi berdasarkan banyak sedikitnya
persamaan cirri pada setiap jenis mahluk hidup yang dikelompokkan.

Tingkatan klasifikasi yang digunakan oleh Carolus Linnaeus adalah sebagai berikut.

Kingdom/Regnum : Dunia kerajaan


Filum/Divisio : Bagian /Keluarga besar, filum untuk hewan, dan division untuk tumbuhan
Classic : Kelas
Ordo : Bangsa
Familia : Suku
Genus : Marga
Species : Jenis

Carolus Linnaeus menggunakan system klasifikasi mahluk hidup yang disebut Binomial
Nomenklatur (system nama ganda). Aturan-aturan dalam system Binominal Nomenklatur adalah
dibawah ini :
a. Nama spesies terdiri atas dua kata. Pertama adalah nama Genus dan kedua adalah Penunjuk
Spesies.

b. Kata pertama diawali dengan huruf besar dan kata kedua dengan hruf kecil.

c. Menggunakan bahasa latin atau ilmiah atau bahasa yang dilatinkan, yaitu dengan dicetak
miring atau digarisbawahi secara terpisah untuk nama genus dan nama spesiesnya.

Contoh nama ilmiah jagung : Zea Mays atau dapat pula ditulis Zea Mays . hal ini menunjukkan
nama genus = Zea dan nama petunjuk species = Mays.
Berikut adalah Tabel Perbedaan Takson untuk tumbuhan dan hewan.

Ciri-ciri Serta Kelompok Hewan Bertulang Belakang dan Tidak Bertulang Belakang

Dunia hewan, berdasar pada ada tidaknya tulang belakang digolongkan jadi
hewan bertulang belakang (vertebrata) serta hewan tidak bertulang
belakang (Avertebrata). Grup hewan avertebrata memiliki tanda-tanda tak
bertulang belakang, susunan syaraf terdapat dibagian ventral (perut)
dibawah saluran pencernaan, biasanya mempunyai rangka luar
(eksoskeleton) serta otak tak dilindungi oleh tengkorak.

Tersebut disini kelompok hewan yang termasuk juga avertebrata :

1. Porifera

(Latin : porus = pori, fer = membawa) atau spons atau hewan berpori yaitu
suatu filum untuk hewan multiseluler yang paling simpel.

Ciri-ciri morfologinya diantaranya :

badannya berpori (ostium)


multiseluler
badan porifera asimetri (tak teratur), walau ada yang simetri radial.
berupa seperti tabung, vas bunga, mangkok, atau tumbuhan
warnanya beragam
tak berpindah tempat (sesil)
Porifera hidup dengan cara heterotrof. Makanannya yaitu bakteri serta
plankton. Makanan yang masuk ke badannya berbentuk cairan hingga
porifera dimaksud sebagai pemakan cairan. Habitat porifera biasanya di laut.

Contoh : Sycon, Clathrina, Euspongia, Spongia

2. Coelenterata (Hewan Berongga)

Coelenterata (dalam bhs yunani, coelenteron = rongga) yaitu invertebrata


yang mempunyai rongga badan. Rongga badan itu berperan juga sebagai
alat pencernaan (gastrovaskuler). Coeleanterata dimaksud juga Cnidaria
(dalam bhs yunani, cnido = penyengat) lantaran sesuai sama cirinya yang
mempunyai sel penyengat. Sel penyengat terdapat pada tentakel yang ada
di sekitar mulutnya.
Coelenterata mempunyai susunan badan yang lebih kompleks. Beberapa sel
Coelenterata telah terorganisasi membuat jaringan serta manfaat
dikoordinasi oleh saraf simpel.

Contoh : hydra, koral, polip serta jellyfish atau ubur-ubur.

3. Platyhelminthes (cacing pipih)

Platyhelminthes yaitu binatang sejenis cacing pipih dengan simetri badan


simetris bilateral tanpa ada peredaran darah dengan pusat syarah yang
berpasangan. Cacing pipih umumnya juga sebagai biang munculnya
penyakit lantaran hidup juga sebagai parasit pada binatang/hewan atau
manusia.
Contoh dari cacing pipih diantaranya :
cacing getar : planaria
cacing pita : Taenia saginata (cacing pita sapi), Taenia solium (cacing pita
babi), Echinococcus granulosum (cacing pita anjing)
cacing isap : cacing hati (Fasciola hepatica)

4. Nemathelminthes (Cacing gilig)

Nemathelminthes atau cacing gilik/gilig yaitu hewan yang mempunyai badan


simetris bilateral dengan saluran pencernaan yang baik tetapi tiak ada
system peredaran darah.

Contoh : cacing perut (Ascaris lumbricoides), cacing kremi (Oxyuris


vermicularis), cacing tambang (Ancylostoma duodenale) , cacing filaria
(Wuchereria bancrofti).

5. Annelida (Cacing Gelang)

Annelida yaitu cacing gelang dengan badan yang terdiri atas segmen-
segmen dengan beragam system organ badan yang baik dengan system
peredaran darah tertutup. Annelida beberapa besar mempunyai dua kelamin
sekalian dalam satu badan atau hermafrodit.

Contoh : cacing tanah (Lumbricus terrestris), cacing wawo, cacing palolo,


lintah (Hirudo medicinalis) serta pacet (Haemodipsa)

6. Mollusca (Hewan bertubuh lunak)

Mollusca yaitu hewan bertubuh lunak tanpa ada segmen dengan badan yang
lunak serta umumnya mempunyai pelindung badan yang berupa cangkang
atau cangkok yang terbuat dari zat kapur untuk perlindungan diri dari
serangan predator serta masalah yang lain. Hidup di air laut, air tawar serta
di darat.
Contoh : kerang, , gurita, cumi-cumi, sotong, siput darat, siput laut, chiton.

7. Echinodermata (Hewan berkulit duri)

Echinonermata yaitu binatang berkulit duri yang hidup di lokasi laut dengan
jumlah lengan lima buah bersimetris badan simetris radial. Sebagian organ
badan echinodermata telah berkembang dengan baik. Badan ditutupi duri
yang tersusun atas zat kapur, mempunyai daya pergantian yang tinggi,
hidup di laut, berkembang biak dengan cara kawin yang pembuahannya di
luar badan.
Contoh :

Bintang laut (Asteroidea), Landak laut (Echinoidea), Bintang ular


(Ophiuroidea), lili laut (Crinoidea), teripang (Holothuroidea).

8. Arthropoda (Hewan Berbuku-buku)


Arthropoda dibagi jadi 4 kelas, yakni :

a. Insecta (Serangga)

Insecta yaitu grup paling utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang
bertungkai enam (tiga gunakan) ; oleh karena itu mereka dimaksud juga
Hexapoda (dari bhs Yunani yang bermakna “berkaki enam”)

Contoh : kecoa, kupu-kupu, nyamuk, lalat


Arthropoda yaitu hewan dengan kaki beruas-ruas dengan system saraf tali
serta organ badan sudah berkembang dengan baik. Badan artropoda terdiri
atas segmen-segmen yang tidak sama dengan system peredaran darah
terbuka.

b. Crustaceae (Udang-udangan)

Sebagian besar adalah hewan air, baik air tawar ataupun laut, meskipun
kelompok-kelompok sudah menyesuaikan dengan kehidupan darat, seperti
kepiting darat. Umumnya anggotanya bisa bebas bergerak, meskipun
sebagian takson berbentuk parasit serta hidup dengan menumpang pada
inangnya.

Badan Crustacea terdiri atas dua sisi, yakni kepala dada yang menyatu
(sefalotoraks) serta perut atau tubuh belakang (abdomen). Sisi sefalotoraks
dilindungi oleh kulit keras yang dimaksud karapas serta 5 gunakan kaki yang
terbagi dalam 1 gunakan kaki capit (keliped) serta 4 gunakan kaki jalan.
Diluar itu, di sefalotoraks juga ada sepasang antena, rahang atas, serta
rahang bawah. Sesaat di bagian abdomen ada 5 gunakan kaki renang serta
dibagian ujungnya ada ekor. Pada udang betina, kaki dibagian abdomen
juga berperan untuk menaruh telurnya.

Contoh : kepiting, ketam, udang

c. Arachnoidea (Laba-laba)

Laba-laba, atau dimaksud juga labah-labah, yaitu sejenis hewan berbuku-


buku (arthropoda) dengan dua segmen badan, empat gunakan kaki, tidak
bersayap serta tidak mempunyai mulut pengunyah. Laba-laba adalah hewan
pemangsa (karnivora), bahkan juga terkadang kanibal. Mangsa intinya yaitu
serangga.Tak seluruhnya laba-laba bikin jaring untuk menangkap mangsa,
walau demikian seluruhnya dapat membuahkan benang sutera –yakni
helaian serat protein yang tidak tebal tetapi kuat– dari kelenjar (dimaksud
spinneret) yang terdapat dibagian belakang badannya. Serat sutera itu
sangat bermanfaat untuk menolong gerakan laba-laba, berayun dari satu
tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, bikin kantung telur, membuat
perlindungan lubang sarang, dan sebagainya.
Contoh : kalajengking, laba-laba, kutu buku.

d. Myriapoda (Lipan)
Contoh : lipan (kelabang), luwing (kaki seribu)

Kelabang yaitu hewan yang mempunyai sepasang kaki di tiap-tiap ruas


badannya. Hewan itu termasuk juga hewan yang berbisa, serta termasuk
Vertebrata adalah jenis hewan yang telah memiliki tulang belakang atau. Hewan-hewan
yang tergolong dalam Vertebrata dibagi lagi menjadi beberapa jenis yakni :

1. Ikan (Pisces)

Pisces adalah hewan yang hidup didalam air, bernafas dengan insang dengan alat
gerak berupa sirip dan berkembang biak dengan cara bertelur.

Berikut ini adalah ciri-ciri pisces !


– Pisces tubuhnya terdiri dari kepala, badan, dan ekor.
– Tubuhnya ditutupi oleh kulit yang umumnya bersisik dan berlendir.
– Endoskleton tersusun tulang rawan atau tulang keras.
– Bernafas dengan ingsang.
– Pisces bersifat poikilotern (yaitu hewan berdarah dingin).
– Sistem peredaran darah tertutup tunggal, artinya satu kali peredaran.
– Sistem pencernaan yang lengkap dengan dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung,
usus, dan anus.
– Alat ekskresinya yang berupa ginjal dengan tipe pronefron dari mesonefron.
– Sistem koordinasi yang terdiri atas sistem saraf pusat.
– Alat kelamin yang terpisah atau hermafrodit.
– Fertilisasi terjadi secara eksternal (diluar tubuh) atau internal (di dalam tubuh). Pisces
yang bersifat ovipar, ovovivipar, atau vivipar.
2. Amfibi (Amphibia)
Amfibi yaitu hewan bertulang belakang yang dapat hidup di dua alam (darat dan air),
berdarah dingin (tidak dapat mengatur suhu badan sendiri) dan bernafas dengan paru-
paru. Contoh Hewan Amfibi seperti Katak, Salamander dan kadal air.

Berikut ini adalah ciri-ciri hewa amfibi !


– Amfibi merupakan satu-satunya vertebrata yang mengalami metamorfosis lengkap.
– Telur biasanya diletakkan di dalam air atau lingkungan lembab dan dibuahi secara
eksternal.
– Berkulit halus,tipis,berbulu,berpori. Kulit mengandung kelenjar lendir dan kelenjar
racun.
– Amfibi adalah hewan berdarah dingin.
– Amphibia memiliki jantung terdiri dari 3 ruang,2 atrium,1 ventrikel.
– Respirasi dapat secara terpisah atau dalam kombinasi paru-paru,kulit dan insang
– Amphibia memiliki peredaran darah tertutup
– Amphibia memiliki kaki selaput
– Anggota badan memiliki ukuran bervariasi dengan anggota bagian depan lebih kecil
dari anggota bagian belakang tubuhnya
3. Reptil (Reptilia), adalah hewan melata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang
menutup tubuhnya. Contoh Hewan Reptil adalah buaya, kadal dan ular.

Berikut ini adalah ciri-ciri Reptilia !


– Reptil adalah hewan melata, yaitu hewan yang bergerak dengan menelungkup tanah
– Reptil mempunyai kulit bersisik dan kering untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
– Reptil mempunyai kaki yang pendek dan ekor yang panjang.
– Reptil meiliki ukuran yang bervariasi, ada yang kecil dan ada yang besar.
– Hewan reptil memiliki kelenjar bau yang berada di dekat kloaka.
– Reptil memiliki alat ekskresi yaitu berupa ginjal yang berbentuk pipih (ginjal
metanephric).
– Peredaran darah pada reptil adalah peredaran darah tertutup ganda. Reptil memiliki 4
ruang pada jantungnya, 2 ruang serambi (atrium) dan dua ruang bilik (ventrikel)
– Reptil memiliki tiga alat indera yaitu, mata, hidung, dan telinga.
– Reptil termasuk hewan berdarah dingin. Reptil mengatur suhu tubuhnya dengan
beradaptasi dengan lingkungannya
– Hewan reptil mengalami fertilisasi internal yang terjadi didalam tubuh reptil betina.
– Reptil mayoritas sebagai predator dan pemakan daging (karnivora).
– Reptil sebagian besar berkembangbiak dengan ovipar (bertelur), namun sebagian
ada juga yang berkembangbiak dengan ovovivipar (bertelur dan beranak).
4. Burung (Aves)
Aves yaitu hewan bertulang belakang yang bisa terbang, Hewan Aves atau Burung ini
memiliki bulu yang menutupi tubuhnya dengan alat gerak berupa kaki dan sayap.
Meskipun Aves sering disebut sebagai hewan yang bisa terbang, ada beberapa jenis
hewan yang tergolong dalam Aves tetapi tidak bisa terbang seperti Ayam, Bebek,
Angsa dan Kalkun.

Berikut ini adalah ciri-ciri Aves !


– Memiliki ukuran tubuh beragam. Tubuh aves terdiri dari kepala, leher, badan, dan
ekor.
– Aves memiliki sepasang sayap yang digunakan untuk terbang.
– Tubuhnya di tutupi oleh bulu-bulu.
– Aves bernapas dengan paru-paru yang berhubungan dengan pundi-pundi udara
sebagai alat pernapasan tambahan
– Aves memiliki alat suara siring yang terdapat pada percabangan trakea.
– Aves bersifat homoioterm karena mempertahankan suhu tubuhnya dengan bulu-bulu
(bulu sebagai isolator panas)
– Memiliki sistem peredaran darah ganda yaitu, dalam satu kali peredaran darah ke
seluruh tubuh, darah melewati jantung dua kali.
– Alat ekskresi berupa ginjal metanefros dan tidak memiliki kandung kemih.
– Aves berkembangbiak secara bertelur (ovipar) dan fertilisasi terjadi secara internal.
5. Hewan Menyusui (Mammalia)
Mamalia yaitu hewan bertulang belakang yang memiliki kelenjar susu (betina) yang
berfungsi untuk menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya. Hewan
Mammalia pada umumnya adalah hewan yang berdarah panas dan bereproduksi
secara kawin. Hewan Menyusui atau mammalia ini ada yang hidup di darat dan ada
juga hidup di air.

Contoh Hewan Mammalia yang hidup di darat seperti Sapi, Domba, Monyet, Rusa,
Kuda dan Gajah. Sedangkan Hewan Mammalia yang habitatnya di air seperti Paus,
Lumba-lumba dan Duyung. Berikut ini adalah ciri-ciri hewan mamalia !
– Mamalia mempunyai kelenjar susu (hewan menyusui).
– Mamalia memiliki rambut.
– Memiliki otot diafragma.
– Mamalia bernafas dengan paru-paru.
– Berkembangbiak secara vivipar (melahirkan).
– Memiliki gigi seri, gigi taring, ataupun gigi geraham.
– Memiliki anggota gerak untuk berjalan, berenang, atau pun memegang sesuatu
– Memiliki kuku dan cakar pada jarinya untuk menangkap makanan.
– Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak.
– Umumnya hidup di daratan, tetapi ada pula yang hidup di air seperti paus, lumba-
luma ada yang bisa terbang
– Mamalia memiliki jantung beruang 4, bersekat sempurna.

Anda mungkin juga menyukai