Anda di halaman 1dari 9

AVERTEBRATA

Contoh Hewan Avertebrata: Pengertian, Ciri-Ciri Umum, Klasifikasi, dan Nama-namanya

Contoh Hewan Avertebrata – Jumlah hewan pada dasarnya ada banyak sekali. Dengan jumlah
yang sangat banyak, hewan pun dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan tulang belakangnya,
yaitu hewan yang memiliki tulang belakang masuk ke dalam kelompok vertebrata. Sementara
itu, hewan yang tidak memiliki tulang belakang akan masuk dalam kelompok avertebrata.

Avertebrata sendiri dapat dipahami sebagai kelompok hewan yang tidak memiliki tulang
belakang. Pada dasarnya, tulang belakang merupakan sebuah deretan yang terdiri dari beberapa
ruas tulang dan terentang dari bagian leher hingga bagian ekor. Kelompok hewan avertebrata ini
juga diketahui dapat ditemukan di hampir setiap habitat yang ada di bumi.

Selain tidak memiliki tulang belakang, ada beberapa ciri yang bisa digunakan untuk
membedakan antara hewan avertebrata dengan hewan vertebrata, yaitu dari mulai susunan saraf,
cara berkembang biak, hingga susunan organ tubuh.

Bagi Kamu yang ingin mempelajari lebih dalam tentang avertebrata. Berikut ini adalah
penjelasan tentang ciri dan contoh hewan avertebrata. Tidak hanya itu, artikel ini juga akan
membahas tentang klasifikasi atau pembagian dari hewan avertebrata itu sendiri. Yuk simak
selengkapnya hingga akhir!

A. Ciri Umum Hewan Avertebrata

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, hewan avertebrata memiliki ciri utama yaitu tidak
memiliki tulang belakang. Namun, ciri utama hewan avertebrata tidak hanya itu. Nah, berikut ini
adalah beberapa ciri utama yang membedakan antara hewan avertebrata dengan hewan atau
organisme lainnya, antara lain yaitu:

1. Kerangka tubuh hewan avertebrata biasanya terdapat di luar tubuh atau eksoskeleton.

2. Alat ekskresi pada hewan avertebrata tingkat rendah belum pernah ditemukan. Sedangkan
untuk hewan avertebrata tingkat tinggi diketahui belum memusat pada suatu organ.

3. Sistem saraf hewan avertebrata masih sederhana dan pusat saraf belum ada. Namun, hal ini
tidak berlaku untuk beberapa jenis hewan yang memiliki pusat saraf berupa kumpulan simpul
saraf atau ganglion.

4. Hewan avertebrata berkembang biak secara generatif dan/atau vegetatif.

5. Peredaran darah hewan avertebrata bersifat terbuka. Darah yang berasal dari pembuluh darah
akan masuk ke jantung dan sebagian lagi terus beredar lewat pembuluh darah balik untuk masuk
ke bagian jantung yang lainnya.

B. Klasifikasi dan Contoh Hewan Avertebrata

Setelah mengetahui dua kelompok dalam dunia hewan dan perbedaan antara keduanya, pada
bagian ini kita akan membahas tentang klasifikasi untuk hewan avertebrata itu sendiri.
Avertebrata dapat dikelompokkan menjadi enam filum, yaitu porifera atau hewan berpori,
vermes atau cacing, coelenterata atau hewan berongga, arthropoda atau hewan berbuku-buku,
mollusca atau hewan lunak, dan echinodermata atau hewan berkulit duri. Berikut ini adalah
penjelasan dari enam kelompok hewan avertebrata, diantaranya yaitu:

1. Porifera

Sesuai dengan namanya, porifera merupakan kelompok hewan yang seluruh permukaan
tubuhnya memiliki pori-pori. Hewan ini memiliki tubuh yang hampir sama dengan bentuk spons,
dengan kerangka yang terbuat dari zat tanduk. Porifera biasanya diketahui mempunyai tubuh
yang tidak beraturan atau asimetri.

Bentuk dari porifera yang beragam, dari mulai yang berbentuk seperti tabung, vas bunga,
mangkuk, bahkan ada juga yang memiliki bentuk bercabang layaknya tumbuhan dengan warna
tubuh yang sangat beragam. Hewan ini pada dasarnya hidup di dalam air dan tetap bisa
melakukan kembang biak, baik dengan kawin maupun tidak kawin. Perkembangbiakan tidak
kawin tersebut bisa terjadi dengan cara membentuk sebuah tunas.

Dalam kehidupan sehari-hari, beberapa jenis porifera seperti Spongia dan Hippospongia bisa
kamu pakai sebagai alat mandi, spons mandi hingga alat gosok.

Contoh hewan porifera antara lain sebagai berikut:

a. Scypha

b. Euspongia

c. Poterion

2. Coelenterata

Coelenterata adalah salah satu jenis hewan yang hidup di air yang terdapat rongga pada
tubuhnya. Tubuh dari coelenterata ini memiliki dua jenis bentuk, yaitu dengan bentuk polip dan
bentuk medusa.

Coelenterata dengan bentuk polip diketahui mempunyai bentuk seperti tabung. Selain itu, hewan
ini hidup dengan cara menempel pada tempat hidupnya. Sementara, medusa memiliki bentuk
seperti lonceng atau payung. Medusa sendiri mempunyai dengan lengan-lengan atau tentakel
yang mengelilinginya melayang-layang di air.

Tentakel dari medusa bisa digunakan untuk menangkap mangsanya. Apabila ada mangsa yang
menempel atau mendekati tentakel dari medusa. Sel beracun yang terdapat pada tentakel medusa
akan mengeluarkan racun sehingga mampu melumpuhkan mangsa tersebut.

a. Obelia

b. Hydra

c. Ubur-ubur

d. Anemon
3. Vermes

Vermes atau biasa disebut istilah cacing ini merupakan jenis hewan yang memiliki ukuran kecil
dengan bentuk tubuh yang memanjang dan lunak. Seperti kerangka hewan avertebrata yang lain,
vermes tidak memiliki sebuah rangka dan tidak mempunyai kaki. Namun, tubuh dari vermes
memiliki sifat simetris bilateral atau bisa dipahami sebagai tubuh cacing yang bisa dibagi
menjadi bagian kiri dan bagian kanan.

Vermes atau cacing ini bisa dikelompokkan lagi menjadi tiga kelompok berdasarkan bentuk
tubuhnya yaitu, dari yang berbentuk pipih, berbentuk bulat panjang tidak bersegmen, hingga
berbentuk seperti cinta yang membulat dan memanjang serta beruas-ruas.

a. Platyhelminthes, yaitu cacing yang memiliki bentuk pipih. Contoh dari jenis cacing ini, yaitu
cacing pita dan cacing hati.

b. Nemathelminthes, yaitu cacing yang memiliki bentuk bulat panjang tidak bersegmen atau bisa
disebut juga dengan cacing gilig. Contoh dari jenis cacing bulat panjang tidak bersegmen ini
yaitu, cacing perut, cacing kremi, cacing gelang, dan cacing tambang.

c. Annelida, yaitu cacing yang memiliki bentuk tubuh bulat panjang dan beruas-ruas atau bisa
dimasukkan dalam kelompok cacing gelang. Contoh dari kelompok cacing gelang ini yaitu,
cacing tanah, pacet, dan lintah.

4. Arthropoda

Arthropoda memiliki bentuk tubuh beruas-ruas yang terdiri atas struktur kepala (caput), dada
(toraks), dan perut (abdomen). Arthropoda juga dilengkapi bentuk tubuh simetris bilateral dan
memiliki pelindung berupa zat kitin pada rangka luarnya.

Sementara itu, arthropoda memiliki sistem organ tubuh yang sudah lengkap, mulai dari sistem
peredaran, pencernaan, saraf, pernapasan, ekskresi, reproduksi, hingga alat indera yang mampu
merespon sentuhan panas sekaligus bau-bauan.

Arthropoda juga memiliki mata majemuk atau bisa dipahami sebagai sebuah mata yang terdiri
atas beribu-ribu mata kecil dengan bentuk segi enam. Mata ini biasa disebut dengan istilah mata
faset.
Arthropoda diketahui menjadi salah satu filum terbesar dibandingkan beberapa filum hewan
yang lain. Filum dari arthropoda sendiri dapat dikelompokkan ke dalam 4 kelas, antara lain
sebagai berikut:

a. Insecta (serangga), dengan contoh: kutu buku, kupu-kupu, belalang, kepik, dan kumbang;

b. Crustacea (udang-udangan), dengan contoh: udang, rajungan, dan kepiting;

c. Arachnoidea (laba-laba), dengan contoh: laba-laba, kalajengking, kutu, caplak;

d. Myriapoda (lipan), dengan contoh: kelabang, kaki seribu.

5. Mollusca

Mollusca pada dasarnya adalah jenis hewan avertebrata yang memiliki tubuh lunak, mengandung
banyak lendir, dan terbungkus dengan mantel. Mollusca sendiri umumnya mempunyai cangkang
yang terbuat dari zat kapur dan dapat digunakan untuk melindungi tubuhnya.

Mollusca hidup di berbagai daerah di bumi sehingga dapat ditemukan baik di darat, laut, air
tawar, hingga daerah panas dan daerah dingin. Mollusca juga menjadi hewan yang sudah
memiliki sistem pencernaan, pernapasan, ekskresi, peredaran, saraf, otot, dan reproduksi.

Sama seperti hewan avertebrata lainnya, mollusca juga dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:

a. Pelecypoda atau kerang

b. Gastropoda atau cumi-cumi

c. Cephalopoda atau siput

6. Echinodermata

Echinodermata merupakan jenis hewan avertebrata yang memiliki kulit duri. Kulit dari hewan ini
terdiri atas beberapa lempeng kapur dengan duri kecil yang berjumlah banyak pada bagian
permukaannya. Tubuh Echinodermata juga memiliki bentuk seperti, bintang, bulat, pipih, bulat
memanjang, bahkan ada juga yang mempunyai bentuk menyerupai tumbuhan.
Echinodermata mampu bergerak dengan memakai kaki ambulakral. Ambulakral sendiri dapat
dipahami sebagai tabung yang dilengkapi dengan alat pengisap. Sistem pencernaan dari
Echinodermata sendiri juga terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dan anus.
Sementara itu, sistem sarafnya terdiri dari cincin saraf dengan bentuk melingkari kerongkongan
dan berbagai cabangnya yang menuju ke setiap lengan.

Echinodermata melakukan perkembangbiakan dengan cara seksual atau kawin. Tidak hanya itu,
jenis hewan ini juga memiliki kemampuan untuk melakukan regenerasi, misalnya seperti
kemampuan untuk menumbuhkan kembali bagian tubuh yang terputus.

Contoh hewan yang termasuk dalam kelompok echinodermata, antara lain yaitu:

a. Bintang laut

b. Landak laut

c. Teripang

C. Contoh Hewan Avertebrata

Setelah mengetahui ciri-ciri dan klasifikasi dari hewan avertebrata, pada bagian ini akan
dijelaskan tentang contoh hewan avertebrata yang ada di sekitar kita. Nah, berikut ini adalah
beberapa contoh hewan invertebrata yang perlu kalian ketahui, antara lain yaitu:

1. Kupu-Kupu

Kupu-kupu merupakan contoh hewan avertebrata yang dilengkapi dengan enam kaki, dua
antena, dan tiga bagian tubuh. Jenis kupu-kupu juga ada yang memiliki sayap, tetapi ada juga
tidak bersayap. Kupu-kupu bisa dikatakan sebagai salah satu jenis serangga yang mengalami
metamorfosis sempurna.

Smithsonian Institution menyatakan bahwa ada sekitar 17.500 spesies kupu-kupu di dunia.
Kupu-kupu dapat hidup di seluruh wilayah bumi, kecuali kawasan Antartika. Kupu-kupu
melakukan perkembangbiakan di berbagai habitat, mulai dari rawa asin, bakau, bukit pasir, hutan
dataran rendah, lahan basah, padang rumput, hingga pegunungan.

2. Semut
Semut merupakan contoh hewan avertebrata dengan tubuh yang terdiri dari tiga bagian utama,
yaitu kepala, dada (tempat menempelnya tiga pasang kaki), dan perut (tempat organ vital
berada).

Dikutip dari laporan National Geographic, saat ini terdapat lebih dari 10.000 spesies semut di
dunia. Semut sendiri sangat mudah ditemukan di wilayah hujan tropis dengan sarang terstruktur
yang terletak di bawah tanah, gundukan permukaan tanah, bahkan juga pepohonan.

3. Lebah

Lebah adalah contoh hewan avertebrata yang memiliki bentuk rangka luar tipis. Tubuh lebah
dapat dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu kepala dengan dua antena, dada dengan enam kaki, dan
perut. Tubuh lebah sendiri dilengkapi dengan dua pasang sayap dan hanya lebah betina yang
memiliki kemampuan untuk menyengat.

Berdasarkan The National Wildlife Federation, ada lebih dari 20.000 spesies lebah tersebar di
seluruh dunia. Sama seperti semut, lebah biasanya hidup di setiap benua di bumi, kecuali
Antartika. Di wilayah seperti Amerika Utara, sekitar 4.000 spesies lebah menempati ekosistem
yang berbeda, baik di hutan, gurun, dan tentunya padang rumput.

4. Bintang Laut

Bintang laut menjadi salah satu contoh hewan avertebrata yang hidup di daerah perairan. Bintang
laut sendiri diketahui umumnya mempunyai cakram pusat yang terbagi di lima lengan. Meskipun
beberapa spesies yang lain memiliki lebih banyak lengan. Namun, lengan bintang laut akan
ditutupi dengan penjepit dan penghisap yang dapat digunakan di sepanjang dasar laut.

Menurut laporan yang diterbitkan oleh National Geographic, diketahui ada sekitar 2.000 spesies
bintang laut yang hidup di seluruh lautan dunia, baik di habitat tropis maupun habitat dasar laut
yang memiliki suhu rendah. Spesies bintang laut yang paling umum adalah dengan lengan lima.
Selain itu, ada spesies bintang laut yang memiliki lengan mencapai 10, 20, dan bahkan 40 buah.

5. Ubur-Ubur

Sama seperti bintang laut, ubur-ubur menjadi contoh hewan avertebrata yang hidup di laut dan
termasuk ke dalam filum Cnidaria. Filum Cnidaria ini merupakan sebuah filum yang tidak
dilengkapi otak, tulang, jantung, bahkan juga mata. Tubuh dari ubur-ubur umumnya terdiri dari
yang lembut dan transparan untuk melumpuhkan mangsa sebelum memakannya.

Struktur dari ubur-ubur sendiri terdiri dari tiga lapisan, yaitu pertama, lapisan luar atau
epidermis, kedua, lapisan tengah yang terbuat dari zat tebal elastis mirip seperti jeli atau
mesoglea. Ketiga, lapisan dalam atau biasa disebut gastrodermis.

6. Laba-laba

Laba-laba adalah contoh hewan avertebrata dengan eksoskeleton yang terdiri dari kutikula dan
terbuat dari kitin. Hewan ini memiliki tubuh yang terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu
cephalothorax dan abdomen. Sebagian besar laba-laba mempunyai delapan mata dan mulut yang
biasa dikenal dengan istilah chelicerae. Di dalam chelicerae tersebut dilengkapi taring yang bisa
digunakan untuk menyuntik racun pada mangsanya.

Dikutip dari Encyclopedia Britannica, terdapat lebih dari 43.000 spesies laba-laba yang ada di
dunia. Laba-laba tersebut hidup di hampir seluruh bagian di bumi, kecuali daerah kutub, gunung
tertinggi, dan lautan.

7. Siput

Siput merupakan hewan avertebrata dengan tubuh lunak dan kepala yang memiliki tentakel
untuk merasakan keadaan sekitar. Siput sendiri memiliki mulut yang terbuat dari radula atau
sebuah alat yang bisa digunakan untuk menggores makanan dari sebagian besar permukaan.

Siput diketahui mempunyai kaki berotot yang kuat dan berlendir tebal. Hal ini akan sangat
membantu untuk melakukan pergerakan di permukaan yang kasar. Lendir yang dimiliki siput
juga bisa mencegahnya dari kekeringan. Namun, lendir tersebut juga dapat mengeras untuk
membentuk sumbatan.

8. Cumi-Cumi

Cumi-cumi menjadi contoh hewan avertebrata yang masuk ke dalam filum Mollusca. Saat ini,
ada ratusan spesies cumi-cumi yang tersebar di seluruh lautan dunia, mulai dari perairan paling
dangkal hingga yang terdalam.
Cumi-cumi juga mempunyai tubuh yang berbentuk tabung, cangkang internal kecil seperti
batang, dan dilengkapi dua tentakel dengan ukuran lebih panjang dibandingkan lengan. Selain
itu, cumi-cumi dapat melakukan perubahan warna dan berenang mundur. Hal ini dilakukan
dengan memanfaatkan dorongan air yang keluar dari tubuhnya.

9. Cacing

Cacing adalah contoh hewan avertebrata tanpa kaki dengan tubuh datar atau bulat berkepala dan
berekor. Cacing sendiri diketahui sebagai hewan yang tidak memiliki kerangka yang keras.
Cacing biasanya banyak ditemukan di air atau tanah basah, bahkan juga bisa berada di dalam
hewan lain yang lebih besar.

Cacing merupakan hewan yang bisa hidup di berbagai habitat, seperti taman, ventilasi
hidrotermal, laut dalam, lingkungan beracun, hingga dalam air dingin di Antartika. Ukuran dari
cacing sendiri sangat variatif, mulai dari dari cacing kecil seperti ukuran mikroskopis hingga
cacing yang sangat panjang.

10. Lintah

Lintah menjadi contoh hewan avertebrata yang masuk ke dalam filum Annelida. Lintah sendiri
memiliki bentuk yang simetris bilateral dan berotot tebal. Bentuk lintah sendiri hampir sama
seperti cacing, hanya saja ada banyak lintah yang memiliki bentuk serupa dengan buah pir dan
lebar.

Sebagian besar lintah menghabiskan habitatnya di air tawar. Namun, ada beberapa lintah juha
yang bisa hidup di daratan dan lautan. Lintah yang hidup di darat akan sangat mudah ditemukan
di tanah atau dedaunan rendah dalam hutan hujan basah. Lintah diketahui tidak bisa berenang di
air, tetapi mereka bisa hidup dengan cara merendamkan diri dalam air.

Anda mungkin juga menyukai