Anda di halaman 1dari 102

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Sekolah : SMK PONTREN DARUSSALAM DEMAK
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Mata Pelajaran : Produk Kriatifitas dan Kewirausahaan
Materi Pokok : Sikap dan Perilaku Wirausahawan
Kelas / Semester : XI / Gasal
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Alokasi Waktu : 14 JP @ 45 menit( 630 menit)

A. KOMPETENSI INTI
KI. 3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR

1. Memahami sikap dan perilaku wirausahawan


2. Memresentasikan sikap dan perilaku wirausahawan

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Mengetahui sikap dan perilaku wirausahawan
2. Menganalisis sikap dan perilaku wirausahawan
3. Menjelaskan sikap dan perilaku wirausahawan
4. Mempraktekan sikap dan perilaku wirausahawan
5. Melaksanakan 5 S = Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), &
Shitsuke (Rajin)

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui proses melihat, mengamati, menanyakan dan berdiskusi peserta didik dapat:
1. Memahami sikap dan perilaku wirausahawan
2. Menganalisis sikap dan perilaku wirausahawan
3. Mempresentasikan sikap dan perilaku wirausahawan
6. Mengevaluasi sikap dan perilaku wirausahawan

E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Kewirausahaan
2. Sikap wirausahawan
3. Perilaku dan sikap wirausahawan
4. Kegagalan dan keberhasilan seseorang berdasarkan karakteristik wirausahawan

F. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN


Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab

G. MEDIA, ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR


Media/Alat Pembelajaran

Media Belajar : Ms. Powerpoint, google meet, google form, video youtube
Alat : Laptop, Smartphone
Bahan : Powerpoint, Internet

Sumber Belajar
1. Modul Pembelajaran Produk Kreatifitas dan Kewirausahaan SMK kelas XI.
2. Youtube
3. Buku-buku lain yang relevan melalui media cetak dan internet

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan/ Orientasi 20 menit
Kegiatan 1. Guru memberikan alamat link untuk masuk ke google meet ke peserta Sinkronus
(google
Awal didik.
meet)
2. Guru mengkondisikan kesiapan peserta didik dalam proses KBM
(mengucapkan salam, berdoa, menanyakan kabar, mengecek kehadiran
siswa) dengan sikap disiplin.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
3.Guru melakukan pengondisian kepada peserta didik agar lebih
termotivasi
4. terhadap materi pembelajaran hari ini.Mendata kehadiran siswa dan
melakukan 5 S.
Apersepsi
1. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya
2. Memberikan tayangan singkat mengenai seorang wirausaha yang
sukses membangun usahaanya mulai dari nol hingga berhasil
Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
2. Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan
sungguhsungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang materi 20 menit Rincian
Kegiatan Waktu
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
4. Mengajukan pertanyaan
Kegiatan Inti Menstimulasi/Pemberian Rangsangan (mengamati, menanya, 195 menit
Sinkronus
menalar/ mengasosiasi)
(google
1. Guru memberikan penjelasan tentang pengertian kewirausahaan
meet)
melalui google meet
2. Guru memberikan contoh dan pandangan terkait sikap yang
dimiliki oleh seorang berwirausaha
Mengidentifikasi Masalah (mengamati, menanya, menalar/
mengasosiasi)
1. Guru memberikan teks beberapa pakar akhli berpendapat tentang
kewirausahaan melalu masing-masing grup kelas .
2. Siswa membut contoh mengenai kewirausahaan menurut
pendapatnya masing-masing.
3. Siswa memahami tentang apa itu kewirausahaan.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
4. Siswa menunjukkan pengertian tentang pengertian kewirausahaan
dan sikapnya.
Memetakan masalah melalui berfikir tentang masalah dan
meyeleksi informasi informasi yang relevan / Pengumpulan Data
(mengamati, menalar/ mengasosiasi, mengkomunikasi-kan)
1. Guru membagi siswa dan membuat grup whasup untuk
mengerjakan dan membuat vidio tentang prilaku dan sikap orang
berwirausaha.
2. Siswa secara berkelompok mempelajari tentang bentuk
kewirausahan dan sikap wirausaha.
3. Guru memantau alur diskusi siswa melalui grup whatsaap
4. Siswa secara berkelompok mengidentifikasi seseorang yang bisa
dijadikan cotoh orang sukses dalam berwirausaha.
5. Siswa melaporkan hasil kerja kelompok di kirim lewat whatsaap
guru mapel PKK.
6. Guru memberikan penilaian & mengkoreksi hasil diskusi siswa

Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif


alternatif, tukar
pikiran / Pembuktian ( mengumpulkan informasi/mencoba,
menalar/mengasosiasi, mengkomunikasikan)
1. Guru meminta siswa secara berkelompok memahami isi tentang
pengertian kewirausaan dan sikapnya seorang wirausaha yang
dianggap sukses.
2. Siswa mempresentasikan hasil diskusi melalui vidio.
3. Guru menilai presentasi siswa yang sudah dikirim oleh siswa
Melakukan tindakan strategis dan mengevaluasi pengaruh dari
solusi yang dilakukan / Generalisasi (menyajikan)
1. Guru meminta siswa untuk memcari di google mengenai orang
sukses dalam bidang berwirausah.
2. Siswa meringkas orang sukses dalam bidang berwirausaha dalam
buku laporan
3. Guru menilai laporan siswa
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

1. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan


merespon pertanyaan guru yang sifatnya menuntun dan
menggali. 10 menit
Sinkronus
Penutup 2. Peserta didik merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari (google
dengan membuat catatan penguasaan materi. meet)
3. Peserta didik saling memberikan umpan balik hasil refleksi yang
dilakukan

Pertemuan ke 2 : (7JP = 315 menit)

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Orientasi
1. Guru memberikan alamat link untuk masuk ke google meet ke peserta
didik.
2. Guru mengkondisikan kesiapan peserta didik dalam proses KBM
(mengucapkan salam, berdoa, menanyakan kabar, mengecek kehadiran
siswa) dengan sikap disiplin.
3.Guru melakukan pengondisian kepada peserta didik agar lebih
termotivasi 15
Pendahuluan
5. terhadap materi pembelajaran hari ini.Mendata kehadiran siswa dan menit
melakukan 5 S.
Apersepsi
3. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya
4. Memberikan tayangan singkat mengenai seorang wirausaha yang
sukses membangun usahaanya mulai dari nol hingga berhasil
Kegiatan Inti Mengidentifikasi, menetapkan, mengembangkan, melakukan
tindakan mengamati prilaku kegagalan dan kesuksesan seorang
dalam bidang wirausaha.
1. Peserta didik mencari tokok idola seseorang yang sukses dibidang 240
kewirausahaan menit
2. Peserta didik membuat hasil kerja mengenai kegagalan sampai
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
keberhasilan seorang wirausaha
3. Peserta didik menerapkan 5S setiap kegiatan pelajaran

4. Guru menilai hasil gambar siswa.

1. Menyimpulkan materi yang sudah disampaikan


2. Memberikan tugas ke siswa untuk membuat laporan praktik mencari
seorang wirausahawan yang sukses di daerah tempat tinggal masing- 60
Penutup
masing menit

3. Memberi pengarahan dan menutup pelajaran dengan doa dan salam.

I. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Spiritual dan sosial : Penilaian menggunakan teknik nontes
b. Pengetahuan : Penilaian menggunakan teknik tes
c. Keterampilan : Penilaian menggunakan teknik nontes

2. Bentuk Penilaian
a. Sikap : Lembar Observasi dan jurnal
b. Pengetahuan : Penugasan tes tertulis
c. Keterampilan : Unjuk kerja/praktik

Mengetahui, Demak, Juni 2021


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dina Puspitasari, S.Pd


Hindarto S.T
LAMPIRAN I

INSTRUMEN PENILAIAN

1. Penilaian Sikap
Jurnal Penilaian Sikap Spiritual
Nama Sekolah : SMK Pontren Darussalam Demak
Kelas/Semester : XI/ GASAL
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Nama Peserta didik : .............................
Kelas : .............................
No. Absen : .............................
NO. SIKAP PERTANYAAN SKOR NILAI
1. Perilaku yang menunjukkan Peserta didik sangat
selalu berdoa sebelum atau bersungguh-sungguh dalam
sesudah melakukan tugas berdoa sebelum dan sesudah 3
atau pekerjaan. belajar
Peserta didik sangat berdoa
sebelum dan sesudah belajar
2
Peserta didik sangat kurang
bersungguh-sungguh dalam 1
berdoa sebelum dan sesudah
belajar
2. Selalu menerima materi Peserta didik menerima
dengan rasa ingin tahu yang materi dengan rasa ingin tahu 3
tinggi yang sangat tinggi

Peserta didik menerima


materi dengan rasa ingin tahu 2
yang cukup tinggi

Peserta didik menerima


materi dengan rasa ingin tahu 1
yang kurang/pasif
TOTAL SKOR

Nilai= (skor diperoleh:skor maksimal) x 100


SKOR PREDIKAT
0-2 Perlu Bimbingan
3-5 Cukup
6-8 Baik
9-10 Sangat Baik
Jurnal Penilaian Sikap Sosial
Nama Sekolah : SMK Pontren Darussalam Demak
Kelas/Semester : X/ Genap
Tahun Pelajaran : 2021/2022

Nama : .............................
Kelas : .............................
No. Absen : .............................

NO. SIKAP PERTANYAAN SKOR NILAI


1. Tanggung jawab Pembuatan biografi seorang wirausahawan yang
4
sukses
Pembuatan sifat dan prilaku seorang wirausahaan
3
yang sukses
Pembuatan teks biografi yang dibuat belum sesuai
2
dengan perintah
Tidak membuat teks biografi
1
2. Disiplin Peserta didik mengerjakan dan mengirimkan tugas
3
sangat tepat waktu
Peserta didik mengerjakan dan mengirimkan tugas
2
kurang dari satu jam melebihi batas waktu
Peserta didik mengerjakan dan mengirimkan tugas 1
melebihi satu jam dari batas waktu
Total Skor
Predikat

Nilai= (skor diperoleh:skor maksimal) x 100


SKOR PREDIKAT
0-2 Perlu Bimbingan
3-5 Cukup
6-8 Baik
9-10 Sangat Baik
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)

Nama Anggota Kelompok : 1.


2.
3.
4.
Kelas :
A. Capaian: Mempresentasikan sikap dan perilaku wirausahawan
B. Diskusi:
1. Membentuk kelompok 4-5 orang dan membuat grub whatsaapp
2. Melakukan identifikasi terhadap sikap dan prilaku seorang wirausaha yang mereka kenal
3. Mengidentifikasi keberhasilan dan kegagalan seorang wirausaha
4. Mempresentasikan sikap dan perilaku wirausaha melalui sebuah video converens dan dikirim ke
Whatsaapp guru mapel Produk kreatif dan kewirausahaan.

PENILAIAN UNTUK TUGAS


NO. ASPEK PENILAIAN SKOR NILAI
1. Menyusun kembali teks biografi
tokoh dengan
memerhatikan isi (antara lain:
perjalanan, pendidikan, karier,
perjuangan).
a. Penyusunan isi teks biografi ditulis
3
secara lengkap dan runtun
dari awal sampai akhir
b. Penyusunan isi teks biografi ditulis
2
kurang lengkap tetapi
runtun dari awal sampai akhir
c. Penyusunan isi teks biografi ditulis
1
tidak lengkap dan tidak
runtun dari awal sampai akhir

Perhitungan Nilai Akhir = Skor Perolehan x 100


Skor Maksimal
Lampiran Materi

SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN

A. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki
kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.
Secara etimologis, kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan
berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat
dalam menghadapi tantangan hidup.
Wirausaha sering disebut wiraswasta artinya: sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan,
dalam mengambil risiko yang bersumber pada kemampuan sendiri.
Wiraswasta berasal dari bahasa sansekerta: wira-swa-sta
  Wira berarti utama, gagah, luhur, berani, teladan, atau pejuang
  Swa berarti sendiri atau mandiri, Sta berarti berdiri, Swasta berarti berdiri di atas kemampuan
sendiri
Definisi Wirausaha, wira berarti berani dan usaha berarti daya upaya. Wiraswasta atau
wirausaha berarti pejuang yang gagah, luhur, berani dan pantas menjadi teladan di bidang usaha
Wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai sifat kewirauswastaan atau kewirausahaan,
bersikap berani mengambil risiko, memiliki keutamaan, kreativitas, dan keteladanan dalam
menangani usaha atau perusahaan.
Unsur-unsur kewirausahaan meliputi motivasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan
semangat, dan kemampuan memanfaatkan peluang.
Fungsi wirausaha adalah memperkenalkan barang baru, melaksanakan metode produksi
baru, membuka pasar baru, membuka bahan/ sumber-sumber baru, dan pelaksanaan organisasi
baru.
Sifat dasar yang harus dimiliki seorang wirausaha, menurut Gede Prama yaitu:
a.       Wirausaha adalah seorang pencipta perubahan (the change creator)
b.      Wirausaha selalu melihat perbedaan sebagai peluang
c.       Wirausaha selalu bereksperimen dengan pembaruan
d.      Wirausaha adalah seorang pakar tentang dirinya
e.       Wirausaha melihat pengetahuan dan pengalaman hanyalah alat untuk memacu kreativitas
f.       Wirausaha berani memaksa diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain
B.     Sikap dan Perilaku Wirausaha
1.      Sikap Wirausahawan
  Sikapnya selalu berpikir positif dalam segala hal yang ia hadapi (Positive Thinking)
  Sikap adalah respon individu yang positif terhadap informasi, kejadian, kritikan, cercaan,
tekanan, tantangan, cobaan, dan kesulitan.
  Sikap yang berorientasi jauh ke depan, berpikiran maju, prestatif dan tidak mudah terlena oleh
hal-hal yang sudah berlalu (Think of future, not the past), ia tidak mau hanyut oleh hal-hal yang
bersifat sejarah dan kenyaman sesaat
  Tidak gentar saat melihat pesaing (Competitor), namun justru berpendapat:
Bersykurlah bahwa kita ada pesaing karena berkat pesaing kita bisa terus berkembang dan
berusaha untuk tetap bertahan (Survive)
Pesaing yang membantu membesarkan
  Usaha kita, tanpa pesaing bisnis kita akan ‘stagnan’ atau tidak mengalami perubahan.
  Sikap yang selalu ingin tahu, membuat ia selalu mencari jalan keluar bila ingin maju.
  Sikap yang ingin memberi yang terbaik buat orang lain sehingga sikap ini sangat baik untuk
semua orang.
  Sikap yang penuh semangat dan berjuang keras (pantang menyerah) sehingga menimbulkan
dampak yang baik untuk sekeklilingnya.
Kesuksesan itu ’menular’ ke lingkungan karena ada motivasi didalamnya
Kemiskinan pikiran juga berdampak buruk bagi lingkungan karena bisa membuat mereka
’demotivasi’
Jadi, bergaulah dengan orang-orang sukses agar anda bisa bersikap yang sama.
  Punya komitmen yang kuat, integritas yang tinggi dan semangat yang kuat untuk meraih
impiannya
2.      Perilaku Wirausahawan
Sikap dan perilaku merupakan kesatuan sifat seseorang yang terbentuk karena kebiasaan
sehari-hari. Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor-
faktor itu adalah hak kepemilikan (property right, PR), kemampuan/ kompetensi
(competency/ability, C), dan insentif (incentive), sedangkan faktor eksternalnya meliputi
lingkungan (environment, E). Dengan demikian Sikap dan perilaku dapat dirubah oleh diri
sendiri dan atau oleh adanya tekanan/pengaruh lingkungan. Adanya pengaruh dari dalam diri
sendiri dan dari luar lingkungan bergaul maka tumbuhlah sikap dan perilaku individu yang
spesifik.
Perilaku Seorang Wirausahawan
a.       Memiliki rasa percaya diri
  Teguh pendiriannya
  Tidak tergantung pada orang lain
  Berkepribadian yang baik
  Optimis terhadap pekerjaannya
b.      Berorientasi pada tugas dan hasil
  Haus akan prestasi
  Berorientasi pada laba / hasil
  Ketekunan dan ketabahan
  Mempunyai dorongan kuat, motivasi tinggi dan kerja keras
c.       Pengambil resiko
  Enerjik dan berinisiatif
  Kemampuan mengambil resiko
  Suka pada tantangan
d.      Kepemimpinan
  Bertingkah laku sebagai pemimpin
  Dapat menanggapi saran-saran dan kritik
  Dapat bergaul dengan orang lain
e.       Keorisinilan
  Inovatif, kreatif dan fleksibel
  Serba bisa dan mengetahui berbagai hal
  Mempunyai banyak sumber kemampuan
f.       Berorientasi ke masa depan
  Memiliki pandangan ke masa depan
  Optimis memandang masa depan
 
C.    Karakteristik Wirausahawan
Karakteristik wirausahawan adalah sifat atau tingkah laku yang khas dari wirausahawan yang
membedakannya dengan orang lain.
Karakteristik yang perlu dimiliki wirausahawan yaitu:
1)      Motif Berprestasi Tinggi.
2)      Selalu Perspektif.
3)      Memiliki Kreatifitas Tinggi.
4)      Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi.
5)      Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan Tanggung Jawab.
6)      Mandiri atau Tidak Ketergantuangan.
7)      Berani Menghadapi Risiko.
8)      Selalu Mencari Peluang.
9)      Memiliki Jiwa Kepemimpinan.
10)  Memiliki Kemampuan Manajerial.
11)  Memiliki Kerampilan Personal.

D.    Keberhasilan Dan Kegagalan Wirausaha


1.      Keberhasilan wirausaha
Prinsip Dasar Keberhasilan Wirausaha
Keberhasilan wirausaha dipengaruhi oleh 5 hal, antara lain:
  Percaya dan yakin usahanya dapat dilakukan
  Menerima gagasan baru dalam dunia usaha
  Instropeksi diri
  Mendengar saran orang lain
  Bersemangat dan bergaul
 

Syarat Keberhasilan Wirausaha


Para wirausaha yang berhasil dan ingin berkembang didalam usahanya adalah mereka yang
mempunyai persyaratan tertentu, diantara:
Memiliki kepribadian unggul didalam usahanya
  Mengenal diri sendiri
  Mengetahua dan memperhatikan hambata-hambatan yang ada serta hambatan yang mungkin
terjadi
  Mempunyai keahlian khusus
  Memiliki kekayaan mental, spiritual dan material
  Kemauan dan kesediaan untuk belajar dan bekerja prestatif
 

2.      Kegagalan wirausaha :


  Kebiasaan menunda waktu
  Ketekunan dan ketaqwaannya kurang
  Kepribadian negatif
  Kebiasaan boros
  Kebiasaan hati-hati berlebihan
  Perasaan takut usahanya disaingi orang lain
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMK PONTREN DARUSSALAM DEMAK


Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Mata Pelajaran : Produk Kriatifitas dan Kewirausahaan
Materi Pokok : Peluang Usaha
Kelas / Semester : XI / Gasal
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Alokasi Waktu : 7 JP @ 45 menit (315 menit)

A. KOMPETENSI INTI
KI. 3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR
1. Menganalisis peluang usaha produk barang atau jasa
2. Menentukan peluang usaha produk barang atau jasa

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Mengetahui peluang usaha produk barang atau jasa
2. Memahami peluang usaha produk barang atau jasa
3. Menjelaskan peluang usaha produk barang atau jasa
4. Melakukan peluang usaha produk barang atau jasa
5. Melaksanakan 5 S = Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), &
Shitsuke (Rajin)
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui proses melihat, mengamati, menanyakan dan berdiskusi peserta didik dapat:
1. Memahami peluang usaha produk barang atau jasa
2. Menganalisis peluang usaha produk barang atau jasa
3. Menjelaskan peluang usaha produk barang atau jasa
4. Mengembangkan peluang usaha produk barang atau jasa
5. Menggunakan peluang usaha produk barang atau jasa
6. Menunjukkan ketrampilan dan kreatifitas yang mandiri

E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian peluang usaha
2. Faktor keberhasilan dan kegagalan usaha
3. Analisis kemungkinan keberhasilan dan kegegalan usaha
4. Pemanfaatan peluang usaha secara kreatif dan inovatif

F. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN


Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab

G. MEDIA, ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR


Media/Alat Pembelajaran

Media Belajar : Ms. Powerpoint, google meet, google form, video youtube
Alat : Laptop, Smartphone
Bahan : Powerpoint, Internet

Sumber Belajar
1. Modul Pembelajaran Produk Kreatifitas dan Kewirausahaan SMK kelas XI.
2. Internet
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Orientasi
1. Guru memberikan alamat link untuk masuk ke google meet ke peserta
didik.
2. Guru mengkondisikan kesiapan peserta didik dalam proses KBM
(mengucapkan salam, berdoa, menanyakan kabar, mengecek kehadiran
siswa)
dengan sikap disiplin.
3. Guru melakukan pengondisian kepada peserta didik agar lebih
termotivasi
4. terhadap materi pembelajaran hari ini.Mendata kehadiran siswa dan
melakukan 5 S.
Apersepsi:
1. Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa
2. Mendata kehadiran siswa dan melakukan 5 S.
Pendahuluan
3. Memberikan sekilas informasi mengenai mempelajaran sebelumnya
dan pemelajaran peluang usaha seorang wirausaha
4. Memberikan pertanyaan kepada siswa seputar peluang usaha atau tren
usaha yang saat ini sedang berkembang dan sangat di gemari oleh
masyarakat
Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
2. Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan
sungguhsungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang materi 20 menit Rincian
Kegiatan Waktu
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Kegiatan Inti Menstimulasi/Pemberian Rangsangan (mengamati, menanya, 240
menalar/ mengasosiasi) menit
1. Guru memberikan penjelasan tentang peluang usaha produk barang
atau jasa
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
2. Siswa mengamati materi tentang peluang usaha produk barang atau
jasa
3. Siswa mendiskusikan melalui grup whatsaap yang kelompoknya
sudah dibagi oleh guru.
Mengidentifikasi Masalah (mengamati, menanya, menalar/
mengasosiasi)
1. Guru memberikan teks yang menjelaskan tentang peluang usaha
2. Siswa memberi contoh peluang usaha melalui grup kelas masing
masing
3. Siswa memahami tentang peluang usaha
4. Siswa menunjukkan peluang usaha menurut pendapatnya masing-
masing
Memetakan masalah melalui berfikir tentang masalah dan meyeleksi
informasi informasi yang relevan / Pengumpulan Data (mengamati,
menalar/ mengasosiasi, mengkomunikasi-kan)
1. Guru memberikan data apa saja yang bisa dijadikan peluang usaha
produk barang atau jasa
2. Siswa secara berkelompok mempelajari tentang macam-macam
peluang usaha produk dan jasa
3. Guru memantau alur diskusi siswa
4. Siswa secara berkelompok mengidentifikasi bentuk dan fungsi dari
peluang usaha
5. Siswa melaporkan hasil kerja kelompok di depan kelas
6. Guru memberikan penilaian & mengkoreksi hasil diskusi siswa
Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif
alternatif, tukar
pikiran / Pembuktian ( mengumpulkan informasi/mencoba,
menalar/mengasosiasi, mengkomunikasikan)
1. Guru meminta siswa secara berkelompok mencari peluang usaha
produk barang atau jasa
2. Siswa membuat dan menentukan tugas yang diberikan oleh guru
3. Siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan cara mengirim vidio ke
whatsap guru.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
4. Guru menilai presentasi siswa
Melakukan tindakan strategis dan mengevaluasi pengaruh dari solusi
yang dilakukan / Generalisasi (menyajikan)
1. Guru meminta siswa untuk membuat produk kerajinan dari barang
yang sudah tidak terpakai kemudian di foto dan dikirim lewat whatsap
2. Siswa membuat peluang usaha produk barang atau jasa dalam buku
laporan
3. Guru menilai laporan siswa.
1. Siswa menyimpulkan ide gagasan peluang usaha produk barang atau
jasa 60
Penutup
2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan pesan untuk tetap belajar menit

I. Penilaian
Teknik Penilaian:
a. Spiritual dan sosial : Penilaian menggunakan teknik nontes
b. Pengetahuan : Penilaian menggunakan teknik tes
c. Keterampilan : Penilaian menggunakan teknik nontes
Bentuk Penilaian
a. Sikap : Lembar Observasi dan jurnal
b. Pengetahuan : Penugasan tes tertulis
c. Keterampilan : Unjuk kerja/praktik

Mengetahui, Demak, Juni 2021


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dina Puspitasari, S.Pd


Hindarto S.T
LAMPIRAN I

INSTRUMEN PENILAIAN
1. Penilaian Sikap
Jurnal Penilaian Sikap Spiritual
Nama Sekolah : SMK Pontren Darussalam Demak
Kelas/Semester : XI/ GASAL
Tahun Pelajaran : 2021/2022

Nama Peserta didik : .............................


Kelas : .............................
No. Absen : .............................
NO. SIKAP PERTANYAAN SKOR NILAI
1. Perilaku yang menunjukkan Peserta didik sangat
selalu berdoa sebelum atau bersungguh-sungguh dalam
sesudah melakukan tugas berdoa sebelum dan sesudah 3
atau pekerjaan. belajar
Peserta didik sangat berdoa
sebelum dan sesudah belajar
2
Peserta didik sangat kurang
bersungguh-sungguh dalam 1
berdoa sebelum dan sesudah
belajar
2. Selalu menerima materi Peserta didik menerima
dengan rasa ingin tahu yang materi dengan rasa ingin tahu 3
tinggi yang sangat tinggi

Peserta didik menerima


materi dengan rasa ingin tahu 2
yang cukup tinggi

Peserta didik menerima


materi dengan rasa ingin tahu 1
yang kurang/pasif
TOTAL SKOR

Nilai= (skor diperoleh:skor maksimal) x 100


SKOR PREDIKAT
0-2 Perlu Bimbingan
3-5 Cukup
6-8 Baik
9-10 Sangat Baik
Kompetensi Bentuk Butir
Indikator Soal
Dasar Tes Soal
Menganalisis 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian Tes tulis 1.Jelaskan maksud peluang
peluang peluang usaha barang/jasa secara usaha
usaha produk mandiri
barang dan a. Siswa dapat menyebutkan faktor- 2.  Sebutkan factor-faktor
jasa faktor keberhasilan wirausaha keberhasilan usaha
dengan teliti
3.  Jelaskan dua cara
b. Siswa dapat menganalisis menganalisis
kemungkinan keberhasilan dan kemungkinan
kegagalan wirausaha dengan tepat keberhasilan dan
kegagalan wirausaha

c. Siswa dapat menjelaskan pengertian


peluang usaha barang/jasa secara
mandiri 1.    Kesempatan atau waktu
yang tepat yang
seharusnya muncul dan
d. Siswa dapat menyebutkan faktor-
Tes diambil, dimanfaatkan
faktor keberhasilan wirausaha
Objekti bagi seorang wirausaha
dengan teliti
f untuk mendapatkan
keuntungan disebut....

a.  peluang usaha


b.   resiko usaha
c.    kesempatan usaha
d.  perhitungan usaha
e.    keputusan

2.   Faktor pendukung
keberhasilan usaha yang
berhubungan dengan
pencatatan dan
pendokumentasian segala
Kompetensi Bentuk Butir
Indikator Soal
Dasar Tes Soal
kejadian yang berhubungan
dengan usaha adalah
faktor:
a.    Manusia
b.    Pemasaran
c.    Perencanaan
d.    Administrasi
e.   Fasilitas pemerintah
Studi
Kasus Masing-masing siswa
diberikan kisah sukses
wirausaha dan dimnita
memahami dan mencari
karakter apa yang dimiliki
wirausaha tersebut sehinggan
berhasil serta mencari factor-
faktor keberhasilan dan
kegagalanny

Kunci Jawaban Soal essay


1.    Peluang Usaha adalah Kesempatan atau waktu yang tepat yang seharusnya muncul dan diambil,
dimanfaatkan bagi seorang wirausaha untuk mendapatkan keuntungan.
2.   Factor-faktor keberhasilan usaha dapat diidentifikasi sebagai berikut :
a. Factor  manusia, karena maju mundurnya suatu usaha bergantung pada manusianya
b. Factor  keuangan diperlukan untuk operasional perusahaan seperti produksi, pemasaran,
distribusi atau tenaga  kerja
c. Factor  permodalan, sumber modal bisa dari sendiri atau asing
d. Factor organisasi berfungsi untuk menetapkan kegiatan yang harus dilaksanakan dan
mengelompokkan kegiatan sesuai dengan tugas yang harus dilaksanakan agar tujuan dapat
tercapai
e. Factor perencanaan berfungsi merumuskan dan menentukan tujuan usaha yang diharapkan
untuk kemudian dituangkan kedalam sasaran
f. Factor mengatur bisnis adalah fungsi manajemen yang baik dalam pengaturan kegiatannya
Kompetensi Bentuk Butir
Indikator Soal
Dasar Tes Soal
g. Factor pajak dan asuransi turut dalam pembangunan pemerintah dan mengasuransikan
perusahaan serta karyawannya
h. Faktor fasilitas pemerintah memberikan kemudahan dalam mengurus izin usaha yang
diperlukan oleh wirausahawan

3.    Untuk menganalisis kemungkinan keberhasilan dan kegagalan wirausaha bisa di lakukan


dengan  analisis SWOT (Strength, weakness, Opportunity, Threat). Analisis SWOT adalah alat
untuk mengetahui kelebihan, kekurangan dan peluang. Selain itu analisis SWOT juga digunakan
untuk menganalisis ancaman yang mungkin muncul dari pesaing. Dari analisis SWOT tersebut
para pelaku usaha bisa membuat perencanaan dan perhitungan yang matang sehingga
kemungkinan terjadinya kegagalan bisa ditekan.

Kunci jawaban soal Objektif


4.       A
5.       D

Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai


Nilai 4 : jika Jawaban sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan
Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban
Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban
Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban

Contoh Pengolahan Nilai


IPK No Soal Skor Penilaian Nilai
Nilai perolehan KD pegetahuan : rerata dari nilai
3
1. 1 IPK
(10/12) * 100 = 83,33
2. 2 3
3. 3 4
Jumlah 10
II. LAMPIRAN MATERI

Peluang Usaha

Peluang usaha ialah kesempatan yang ada untuk bisa dimanfaatkan dalam memperoleh sebuah
keuntungan bagi seorang wirausaha/wirausahawan. Banyak peluang yang disia-siakan sehingga
berlalu begitu saja karena tidak semua orang dapat melihat peluang dan yang melihatpun belum tentu
berani memanfaatkan peluang tersebut. Hanya wirausahawan yang dapat berpikir kreatif serta berani
mengambil risiko itulah yang dengan tanggap dan cepat memanfaatkan peluang.

Mengidentifikasi Peluang Usaha

Cara mengidentifikasi peluang usaha dapat dilakukan dengan mengamati bidang hasil usaha pokok,
yaitu :
1. Segmentasi pasar
2. Posisi produk
3. Sumber daya manusia
4. Keuangan
5. Tanggung jawab sosial
6. Pengembangan usaha

Dengan kata lain, mengidentifikasi peluang usaha dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut :

1. Berpikir positif setiap ide-ide baru yang datang dalam dunia bisnis.
2. Manerima saran-saran orang lain demi perkembangan bisnis.
3. Mempunyai konsep ATM (amati, tiru, modifikasi).

 Risiko usaha

Sebenarnya yang dimaksud dengan risiko adalah sesuatu kemungkinan kejadian yang merugikan.
Ada tiga unsur penting dari sesuatu yang dianggap risiko yaitu sebagai berikut:

1. Merupakan suatu kejadian


2. Kejadian tersebut masih merupakan kemungkinan, jadi bisa saja terjadi bisa tidak terjadi.
3. Jika sampai terjadi, akan menimbulkan kerugian.

B. Sumber informasi peluang usaha


Persyaratan sumber informasi peluang usaha
Persyaratan sumber informasi peluang usaha antara lain :
1. Datanya harus lengkap
2. Dapat di percaya dan masih berlaku

Perolehan sumber informasi peluang usaha


Sumber informasi peluang usaha dapat diperoleh dari :
1. Bagian pemasaran dan penjualan
2. Kedudukan perusahaan di pasar
3. Bagian pembukuan
4. Hasil penelitian pasar
5. Konsumen/pembeli/pelanggan dan distributor
6. Hasil penelitian pemasaran
7. Para pesaing
8. Wilayah niaga
9. Media massa, dll

C. Mengembangkan ide dan peluang usaha


Pengembangan ide harus dilakukan secara terus-menerus agar wirausahawan dapat memenangkan
persaingan yang makin tajam. Adapaun macam-macam ide yang perlu dikembangkan adalah :
1. Ide dalam pembuatan produk atau jasa yang diminati konsumen,
2. Ide dalam pembuatan produk atau jasa yang dapat memenangkan persaingan,
3. Ide dalam pembuatan dan pendayagunaan sumber-sumber produk,
4. Ide yang dapat mencegah kebosanan konsumen didalam penggunaan produk, dan
5. Ide dalam pembuatan desain, model, corak, warna, produk atau jasa yang disenangi
konsumen.

Setelah mengidentifikasi peluang usaha, seorang wirausahawan memilih jenis usaha, proses
pemilihan ini terdiri dari tahap melalui penyaringan yang makin lama makin sempit. Untuk itu
diperlukan pertimbangan yang mendalam, biasanya disebut evaluasi dengan kriteria yang
telah dikembangkan sesuai kebutuhan. Adapaun faktor-faktor yang menjadi dasar
pertimbangan adalah sebagai berikut :
1. Faktor keuntungan
2. Faktor penguasaan teknis
3. Faktor pemasaran
4. Faktor bahan baku
5. Faktor tenaga kerja
6. Faktor modal
7. Faktor risiko
8. Faktor persaingan
9. Faktor fasilitas dan kemudahan
10. Faktor manajemen

Jika seorang wirausaha sudah memetapkan jenis usaha sesuai dengan yang diinginkan dan sudah
melalui berbagai macam pertimbangan, maka tugas yang perlu diperhatikan oleh seorang
wirausahawan adalah :
1. Jenis usaha yang sesuai hasrat dan minat,
2. Jenis usaha yang benar-benar akan membawa suatu keuntungan,
3. Jenis usaha yang mudah mengurus dan mengerjakannya,
4. Jenis usaha yang mudah pemeliharaannya,
5. Jenis usaha yang produknya disenangi dan dibutuhkan konsumen,
6. Jenis usaha yang bahan bakunya mudah didapat, dan
7. Jenis usaha yang mendapat dukungan serta perlindungan pemerintah.

D. Menganalisis kemungkinan keberhasilan dan kegagalan usaha


Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan usaha diantaranya sebagai berikut :
1. Adanya perencanaan yang tepat dan matang serta dapat dilaksanakan dengan baik.
2. Adanya visi, misi, dan dedikasi yang tinggi dalam usaha.
3. Adanya komitmen tinggi dalam berusaha.
4. Adanya SDM (sumber daya manusia) yang andal dan didukung teknologi yang tinggi.
5. Adanya manajemen usaha yang baik.
6. Adanya peningkatan permintaan barang dan jasa.
7. Adanya dana yang cukup.
8. Adanya keterampilan dan pengalaman dalam bidang uasaha.
9. Adanya minat terhadap bidang usaha.
10. Adanya kebutuhan konsumen yang terpuaskan.
11. Adanya sarana dan prasarana penunjang usaha.
Seorang pelaku bisnis bisa gagal disebabkan oleh beberapa hal, antara lain sebagai berikut :

1. Manajer yang tidak kompeten atau tidak berpengalaman


2. Kurangnya perhatian dan kurang memberikan komitmen yang penuh kepada usahanya
3. Lemahnya system control
4. Kurangnya modal
5. Kalah bersaing

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMK PONTREN DARUSSALAM DEMAK


Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Mata Pelajaran : Produk Kriatifitas dan Kewirausahaan
Materi Pokok : Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
Kelas / Semester : XI / Gasal
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Alokasi Waktu : 7 JP @ 45 menit (315 menit)

A. KOMPETENSI INTI
KI. 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik Instalasi Tenaga Listrik pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional

KI. 4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik
Instalasi Tenaga Listrik Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,


produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

B. KOMPETENSI DASAR
1. Memahami hak atas kekayaan intelektual
2. Memresentasikan hak atas kekayaan intelektual
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menganalisis hak atas kekayaan intelektual
2. Mengetahui hak atas kekayaan intelektual
3. Menjelaskan hak atas kekayaan intelektual
4. Mempresentasikan hak atas kekayaan intelektual
5. Melaksanakan 5 S = Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), &
Shitsuke (Rajin)

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui proses melihat, mengamati, menanyakan dan berdiskusi peserta didik dapat:
1. Memahami hak atas kekayaan intelektual
2. Mengetahui hak atas kekayaan intelektual
Untuk KI-4
Peserta didik dapat/mampu :
5. Menjelaskan hak atas kekayaan intelektual
6. Mempresentasikan hak atas kekayaan intelektual

E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Hak atas Kekayaan Intelektual
2. Tujuan HAKI
3. Macam-macam HAKI

F. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN


Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab

G. MEDIA, ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR


Media/Alat Pembelajaran

Media Belajar : Ms. Powerpoint, google meet, google form, video youtube
Alat : Laptop, Smartphone
Bahan : Powerpoint, Internet

Sumber Belajar
1. Modul Pembelajaran Produk Kreatifitas dan Kewirausahaan SMK kelas XI.
2. Internet
3.
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke 4: ( 7JP = 315 menit)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Orientasi
1. Guru memberikan alamat link untuk masuk ke google meet ke peserta
didik.
2. Guru mengkondisikan kesiapan peserta didik dalam proses KBM
(mengucapkan salam, berdoa, menanyakan kabar, mengecek kehadiran
siswa)
dengan sikap disiplin.
3. Guru melakukan pengondisian kepada peserta didik agar lebih
termotivasi terhadap materi pembelajaran hari ini.
Apersepsi:
1. Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa
2. Mendata kehadiran siswa dan melakukan 5 S.
3. Menanyakan tentang materi yang kemarin (mereview) peluang usaha
15
Pendahuluan 4. Memberikan sekilas informasi mengenai hak atas kekayaan
menit
intelektual (HAKI)
5. Menyepakati kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
2. Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan
sungguhsungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang materi 20 menit Rincian
Kegiatan Waktu
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
4. Mengajukan pertanyaan
Kegiatan Inti Menstimulasi/Pemberian Rangsangan (mengamati, menanya, 240
menalar/ mengasosiasi) menit
1. Guru memberikan penjelasan tentang hak atas kekayaan intelektual
2. Siswa mengamati materi tentang hak atas kekayaan intelektual
3. Siswa mendiskusikan hasil pengamatan secara berkelompok
Mengidentifikasi Masalah (mengamati, menanya, menalar/
mengasosiasi)
1. Guru memberikan teks yang menjelaskan tentang hak atas
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
kekayaan intelektual (HAKI)
2. Siswa memberi contoh hak atas kekayaan intelektual
3. Siswa memahami tentang HAKI
4. Siswa menunjukkan pengertian tentang HAKI menurut
pendapatnya masing-masing
Memetakan masalah melalui berfikir tentang masalah dan meyeleksi
informasi informasi yang relevan / Pengumpulan Data (mengamati,
menalar/ mengasosiasi, mengkomunikasi-kan)
1. Guru memberikan data apa saja makanan dan minuman yang sudah
masuk didalam DJHKI
2. Siswa secara berkelompok mempelajari tentang macam-macam
HAKI dan pengertianya
3. Guru memantau alur diskusi siswa
4. Siswa secara berkelompok mengidentifikasi bentuk dan fungsi dari
HAKI
5. Siswa melaporkan hasil kerja kelompok di depan kelas
6. Guru memberikan penilaian & mengkoreksi hasil diskusi siswa
Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif
alternatif, tukar
pikiran / Pembuktian ( mengumpulkan informasi/mencoba,
menalar/mengasosiasi, mengkomunikasikan)
1. Guru meminta siswa secara berkelompok mencari data barang yang
sudah ada HAKI nya
2. Siswa membuat dan menentukan tugas yang diberikan oleh guru
3. Siswa mempresentasikan hasil diskusi.
4. Guru menilai presentasi siswa
Melakukan tindakan strategis dan mengevaluasi pengaruh dari solusi
yang dilakukan / Generalisasi (menyajikan)
1. Guru meminta siswa untuk membuat contoh HAKI
2. Siswa membuat macam macam HAKI dalam buku laporan
3. Guru menilai laporan siswa.

Penutup 1. Menyimpulkan materi yang sudah disampaikan 60


Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
2. Memberikan tugas rumah untuk pertemuan selanjutnya
3. Memberi pengarahan dan menutup pelajaran dengan doa dan salam menit

I. PENILAIAN

Bentuk Penilaian :Berupa soal


Pedoman Pensekor :Ruplik Instrumen

Penilaian Pengetahuan
Indikator
Teknik Bentuk
Pencapaian Butir Soal
Penilaian Penialian
Kompetensi
Mengetahui hak atas Tes Tertulis/ Uraian Jelaskan apa yang kamu ketahui hak
kekayaan intelektual Lisan atas kekayaan intelektual?
Mengetahui hak atas Tes Tertulis/ Uraian Sebutkan Macam-macam HAKI
kekayaan intelektual Lisan
Menjelaskan hak Tes Tertulis/ Uraian Sebutkan dasar dari HAKI Karya
atas kekayaan Lisan Intelektual:
intelektual
Mempresentasikan Tes Praktik Demonstrasi/
hak atas kekayaan Penampilan
intelektual
Pedoman Pensekoran penilaina pengetahuan
Aspek Tingkat Skor
Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4
Siswa menjawab benar dan baik B 3
Siswa menjawab benar dan sedang S 2
Siswa menjawab kurang benar K 1
SKOR MAKSIMAL 4

Mengetahui, Demak, Juni 2021


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dina Puspitasari, S.Pd


Hindarto S.T
Lampiran Materi

Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)

        HAKI merupakan hak eksklusif yang diberikan negara kepada seseorang, sekelompok orang,
maupun lembaga untuk memegang kuasa dalam menggunakan dan mendapatkan manfaat dari
kekayaan intelektual yang dimiliki atau diciptakan. Istilah HAKI merupakan terjemahan dari
Intellectual Property Right (IPR), sebagaimana diatur dalam undang-undang No. 7 Tahun 1994
tentang pengesahan WTO (Agreement Establishing The World Trade Organization). Pengertian
Intellectual Property Right sendiri adalah pemahaman mengenai hak atas kekayaan yang timbul dari
kemampuan intelektual manusia, yang mempunyai hubungan dengan hak seseorang secara pribadi
yaitu hak asasi manusia (human right).

       Istilah HAKI sebelumnya bernama Hak Milik Intelektual yang selama ini digunakan. Menurut
Bambang Kesowo, istilah Hak Milik Intelektual belum menggambarkan unsur-unsur pokok yang
membentuk pengertian Intellectual Property Right, yaitu hak kekayaan dari kemampuan Intelektual.
Istilah Hak Milik Intelektual (HMI) masih banyak digunakan karena dianggap logis untuk memilih
langkah yang konsisten dalam kerangka berpikir yuridis normatif. Istilah HMI ini bersumber pada
konsepsi Hak Milik Kebendaan yang tercantum pada KUH Perdata Pasal 499, 501, 502, 503, 504.

Macam-macam HAKI

      Terdapat macam-macam HAKI yang ada di dunia ini, khususnya di Indonesia. Pada Prinsipnya
HAKI dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu:

1)   Hak Cipta

 Sejarah Hak Cipta

Pada jaman dahulu tahun 600 SM, seseorang dari Yunani bernama Peh Riad menemukan 2 tanda
baca yaitu titik (.) dan koma (,). Anaknya bernama Apullus menjadi pewarisnya dan pindah ke
Romawi. Pemerintah Romawi memberikan Pengakuan, Perlindungan dan Jaminan terhadap karya
cipta ayah nya itu. Untuk setiap penggunaan, penggandaan dan pengumuman ats penemuan Peh Riad
itu, Apullus memperoleh penghargaan dan jaminan sebagai pencerminan pengakuan hak tersebut.
Apullus ternyata orang yang bijaksana, dia tidak menggunakan seluruh honorarium yang diterimany.
Honor titik (.) digunakan untuk keperluan sendiri sebagai ahli waris, sedangkan honor koma (,)
dikembalikan ke pemerintah Romawi sebagai tanda terima kasih atas penghargaan dan pengakuan
terhadap hak cipta tersebut.
 Pengertian Hak Cipta

Hak cipta (lambang internasional: ©)

1. Pengertian hak cipta menurut Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002:

Hak cipta adalah “hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau


memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-
pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku” (pasal 1 butir 1).

2. Pengertian hak cipta menurut Pasal 2 UUHC:

Hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau


memperbanyak ciptaannya maupun memberi ijin untuk iti dengan tidak mengurangi pembatasan-
pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pencipta adalah seorang atau
beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan
kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk
yang khas dan bersifat pribadi.

2)   Hak Kekayaan Industri

Hak kekayaan industri terdiri dari:

 Paten (patent)

Paten merupakan hak khusus yang diberikan negara kepada penemu atas hasil penemuannya di
bidang teknologi, untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri penemuannya tersebut atau
memberikan pesetujuannya kepada orang lain untuk melaksanakannya.

      1.   Merk (Trademark)

Merk adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau
kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan dipergunakan dalam kegiatan
perdagangan barang dan jasa.

      2.   Rancangan (Industrial Design)

Rancangan dapat berupa rancangan produk industri, rancangan industri. Rancanangan industri adalah
suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi, garis atau warna, atau garis dan warna, atau
gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi yang mengandung nilai estetika dan dapat
diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu
produk, barang atau komoditi industri dan kerajinan tangan.

      3.   Informasi Rahasia (Trade Secret)

Informasi rahasia adalah informasi di bidang teknologi atau bisnis yang tidak diketahui oleh umum,
mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha dan dijaga kerahasiannya oleh
pemiliknya.

      4.   Indikasi Geografi (Geographical Indications)

Indikasi geografi adalah tanda yang menunjukkn asal suatu barang yang karena faktor geografis
(faktor alm atau faktor manusia dan kombinasi dari keduanya telah memberikan ciri dri kualitas
tertentu dari barang yang dihasilkan).

      5.  Denah Rangkaian (Circuit Layout)

Denah rangkaian yaitu peta (plan) yang memperlihatkan letak dan interkoneksi dari rangkaian
komponen terpadu (integrated circuit), unsur yang berkemampun mengolah masukan arus listrik
menjadi khas dalam arti arus, tegangan, frekuensi, serta prmeter fisik linnya.

      6.   Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)

Perlindungan varietas tanamn adalah hak khusus yang diberikan negara kepada pemulia tanaman dan
atau pemegang PVT atas varietas tanaman yang dihasilkannya untuk selama kurun waktu tertentu
menggunakan sendiri varietas tersebut atau memberikan persetujun kepada orang atau badan hukum
lain untuk menggunakannya.

        Kekayaan intelektual yang dihasilkan oleh masyarakat asli tradisional ini menjadi menarik
karena rejim ini masih belum terakomodasi oleh pengaturan mengenai hak kekayaan intelektual,
khususnya dalam lingkup intenasional. Pengaturan hak kekayaan intelektual dalam lingkup
internasional sebagaimana terdapat dalam Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights
(TRIPs), misalnya hingga saat ini belum mengakomodasi kekayaanintelektual masyarakat
asli/tradisional. Adanya fenomena tersebut, maka dapat dikatakan bahwa perlindungan hukum
terhadap kekayaan intelektual yang dihasilkan masyarakat asli tradisional hingga saat ini masih
lemah. Joseph E. Stiglitz (2007), dalam Making Globalization Work, mengatakan bahwa hak
kekayaan intelektual memiliki perbedaan mendasar dengan hak penguasaan lainnya.1 Jika rambu hak
penguasaan lainnya adalah tidak memonopoli, mengurangi efisiensi ekonomi, dan mengancam
kesejahteraan masyarakat, maka hak kekayaan intelektual pada dasarnya menciptakan monopoli.
Kekuatan monopoli menciptakan persewaan monopoli (laba yang berlebih), dan laba inilah yang
seharusnya digunakan untuk melakukan penelitian. Ketidakefisienan yang berkaitan dengan kekuatan
monopoli dalam memanfaatkan pengetahuan sangatlah penting, karena ilmu pengetahuan dalam
ekonomi disebut komoditas umum. Joseph E. Stiglitz dalam Andri TK, Nasib HAKI Tradisional Kita,
Hukum kekayaan intelektual bersifat asing bagi kepercayaan yang mendasari hukum adat, sehingga
kemungkinan besar tidak akan berpengaruh atau kalaupun ada pengaruhnya kecil di kebanyakan
wilayah di Indonesia. Hal inilah yang barangkali menjadi halangan terbesar yang dapat membantu
melegitimasi. Ganjar dalam Andri TK, Ibid, 2007 mengatakan penolakan terhadap kekayaan
intelektual di Indonesia yaitu konsep yang sudah lamadiakui kebanyakan masyarakat Indonesia sesuai
dengan hukum adat. Prinsip hukum adat yang universal dan mungkin yang paling fundamental adalah
bahwa hukum adat lebih mementingkan masyarakat dibandingkan individu. Dikatakan bahwa
pemegang hak harus dapat membenarkan penggunaan hak itu sesuai dengan fungsi hak di dalam
suatu masyarakat.

         Kepopuleran konsep harta komunal mengakibatkan HAKI bergaya barat tidak dimengerti oleh
kebanyakan masyarakat desa di Indonesia. Sangat mungkin bahwa HAKI yang individualistis akan
disalahtafsirkan atau diabaikan karena tidak dianggap relevan. Usaha‐usaha untuk memperkenalkan
hak individu bergaya barat yang disetujui dan diterapkan secara resmi oleh negara, tetapi sekaligus
bertentangan dengan hukum adat seringkali gagal mempengaruhi perilaku masyarakat tradisional.
Sangat mungkin bahwa masyarakat di tempat terpencil tidak akan mencari perlindungan untuk
kekayaan intelektual dan akan mengabaikan hak kekayaan intelektual orang lain dengan alasan yang
sama. Di tengah upaya Indonesia berusaha melindungi kekayaan tradisionalnya, negara-negara maju
justru menghendaki agar pengetahuan tradisional, ekspresi budaya, dan sumber daya genetik itu
dibuka sebagai public property atau public domain, bukan sesuatu yang harus dilindungi secara
internasional dalam bentuk hukum yang mengikat.

D.   Konsep HAKI

      Setiap hak yang termasuk kekayaan intelektual memiliki konsep yang bernama konsep HAKI.
Berikut ini merupakan konsep HAKI:

 Haki kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (UU & wewenang menurut hukum).
 Kekayaan hal-hal yang bersifat ciri yang menjadi milik orang.
 Kekayaan intelektual kekayaan yang timbul dari kemampuan intelektual manusia (karya di
bidang teknologi, ilmu pengetahuan, seni dan sastra) – dihasilkan atas kemampuan intelektual
pemikiran, daya cipta dan rasa yang memerlukan curahan tenaga, waktu dan biaya untuk
memperoleh “produk” baru dengan landasan kegiatan penelitian atau yang sejenis2.

E.   Dasar HAKI Karya Intelektual

Berbagai karya intelektual memiliki dasar-dasar tersendiri. Berikut ini merupakan dasar dari HAKI
Karya Intelektual:

 Hasil suatu pemikiran dan kecerdasan manusia, yang dapat berbentuk penemuan, desain, seni,
karya tulis atau penerapan praktis suatu ide.
 Dapat mengandung nilai ekonomis, dan oleh karena itu dianggap suatu aset komersial.

F.   Bentuk (Karya) Kekayaan Intelektual

       Terdapat berbagai macam bentuk karya intelektual yang dapat digolongkan ke dalam bentuk
HAKI. Berikut ini merupakan bentuk (karya) kekayaan intelektual:

 Penemuan
 Desain Produk
 Literatur, Seni, Pengetahuan, Software
 Nama dan Merek Usaha
 Know-How & Informasi Rahasia
 Desain Tata Letak IC
 Varietas Baru Tanaman

G.   Tujuan Penerapan HAKI

        Setiap hak yang digolongkan ke dalam HAKI harus mendapat kekuatan hukum atas karya atau
ciptannya. Untuk itu diperlukan tujuan penerapan HAKI. Berikut ini merupakan tujuan penerapan
HAKI:

1. Antisipasi kemungkinan melanggar HAKI milik pihak lain


2. Meningkatkan daya kompetisi dan pangsa pasar dalam komersialisasi kekayaan intelektual
3. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan strategi penelitian, usaha dan
industri di Indonesi.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMK PONTREN DARUSSALAM DEMAK


Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Mata Pelajaran : Produk Kriatifitas dan Kewirausahaan
Materi Pokok : Prototype dan kemasan produk barang/jasa
Kelas / Semester : XI / Gasal
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Alokasi Waktu : 7 JP @ 45 menit( 315 menit)

A. KOMPETENSI INTI
KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik Instalasi Tenaga Listrik pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional

KI 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik
Instalasi Tenaga Listrik Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,


produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

B. KOMPETENSI DASAR

1. Menganalisis konsepdesain atau prototype dan kemasan produk barang atau jasa

2. Membuat desain/prototype dan kemasan produk barang atau jasa


C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Memahami konsep desain atau prototype dan kemasan produk barang atau
Jasa
2. Mengetahui konsepdesain atau prototype dan kemasan produk barang atau jasa
3. Menjelaskan konsep desain atau prototype dan kemasan produk barang atau jasa
4. Melakukan konsep desain atau prototype dan kemasan produk barang atau jasa
5. Melaksanakan 5 S = Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), &
Shitsuke (Rajin)

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat : (Untuk KI-3)
1. Memahami konsep desain atau prototype dan kemasan produk barang atau jasa
2. Mengetahui konsep desain atau prototype dan kemasan produk barang atau jasa
Untuk KI-4
Peserta didik dapat/mampu :
3.. Menjelaskan konsep desain atau prototype dan kemasan produk barang atau jasa
4. Mengetahui konsepdesain atau prototype dan kemasan produk barang atau jasa

E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian prototype dan kemasan produk barang atau jasa
2. Konsep desain atau prototype dan kemasan produk barang atau jasa
3. Pembuatan desain/prototype dan kemasan produk barang atau jasa

F. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN


Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab

G. MEDIA, ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR


Media/Alat Pembelajaran

Media Belajar : Ms. Powerpoint, google meet, google form, video youtube
Alat : Laptop, Smartphone
Bahan : Powerpoint, Internet
Sumber Belajar
1. Modul Pembelajaran Produk Kreatifitas dan Kewirausahaan SMK kelas XI.
2. Internet

H.. KEGIATAN PEMBELAJARAN


Pertemuan ke 5: ( 7JP = 315 menit)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 15
Orientasi
menit
1. Guru memberikan alamat link untuk masuk ke google meet ke peserta
didik.
2. Guru mengkondisikan kesiapan peserta didik dalam proses KBM
(mengucapkan salam, berdoa, menanyakan kabar, mengecek kehadiran
siswa)
dengan sikap disiplin.
3. Guru melakukan pengondisian kepada peserta didik agar lebih
termotivasi
terhadap materi pembelajaran hari ini.

Apersepsi:
1. Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa
2. Mendata kehadiran siswa dan melakukan 5 S.
3. Menanyakan tentang materi yang kemarin (mereview) tentang alat
HAKI
4. Memberikan sekilas informasi mengenai Pengertian prototype dan
kemasan produk barang atau jasa
5. Menyepakati kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan

Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
2. Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan
sungguhsungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang materi 20 menit Rincian
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan Waktu
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
4. Mengajukan pertanyaan
Kegiatan Inti Menstimulasi/Pemberian Rangsangan (mengamati, menanya, 240
menalar/ mengasosiasi) menit
1. Guru memberikan penjelasan tentang prototype
2. Siswa mengamati tentang prototye
3. Siswa mendiskusikan hasil pengamatan secara berkelompok
Mengidentifikasi Masalah (mengamati, menanya, menalar/
mengasosiasi)
1. Guru memberikan Pengertian prototype dan kemasan produk
barang atau jasa
2. Siswa memberi contoh prototye sesuai pendapatnya masing-masing.
3. Siswa memahami tentang prototype dan kemasan produk barang
atau jasa
4. Siswa menunjukkan macam-macam barang kemas
Memetakan masalah melalui berfikir tentang masalah dan meyeleksi
informasi informasi yang relevan / Pengumpulan Data (mengamati,
menalar/ mengasosiasi, mengkomunikasi-kan)
1. Guru memberikan macam-macam kemasan
5. Siswa secara berkelompok mempelajari tentang prototype dan
kemasan produk barang atau jasa
2. Guru memantau alur diskusi siswa
3. Siswa secara berkelompok mengidentifikasi bentuk dan fungsi dari
kemasan barang dan jasa
4. Siswa melaporkan hasil kerja kelompok di depan kelas
5. Guru memberikan penilaian & mengkoreksi hasil diskusi siswa
Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif
alternatif, tukar
pikiran / Pembuktian ( mengumpulkan informasi/mencoba,
menalar/mengasosiasi, mengkomunikasikan)
1. Guru meminta siswa secara berkelompok mencari macam-macam
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
kemasan yang ada disekitarmu
2. Siswa membuat dan menentukan macam-macam kemasan barang dan
jasa
3. Siswa mempresentasikan hasil diskusi.
4. Guru menilai presentasi siswa
Melakukan tindakan strategis dan mengevaluasi pengaruh dari solusi
yang dilakukan / Generalisasi (menyajikan)
1. Guru meminta siswa untuk membuat kemasan dari barang yang sudah
tidak kepakai
2. Siswa makalahnya dalam buku laporan
3. Guru menilai laporan siswa
1. Siswa menyimpulkan Konsep desain atau prototype dan kemasan
60
Penutup produk barang atau jasa
2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan pesan untuk tetap belajar menit

I. PENILAIAN
1. Jenis/ Teknik Penilaian
a. Kompetensi Pengetahuan:
 Tes tertulis
2. Bentuk Instrumen Penilaian :
 Berupa soal
3. Pedoman Pensekoran
Ruplik Instrumen

Penilaian Pengetahuan
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Butir Soal
Kompetensi Penilaian Penialian
Mengetahui sikap dan Tes Tertulis/ Uraian Jelaskan apa yang kamu ketahui
perilaku Lisan Prototype dan kemasan produk
wirausahawan barang/jasa

Menganalisis sikap Tes Tertulis/ Uraian Jelaskan tahapan-tahapan prototype?


dan perilaku Lisan
wirausahawan
Menjelaskan sikap Tes Tertulis/ Uraian Sebutkan jenis-jenis kemasan
dan perilaku Lisan
wirausahawan
Mempraktekan sikap Tes Praktik Demonstras Jelaskan pendapan kalian tentang
dan perilaku i/ Prototype dan kemasan produk
Wirausahawan penampilan barang/jasa yang baik.

Pedoman Pensekoran penilaina pengetahuan


Aspek Tingkat Skor
Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4
Siswa menjawab benar dan baik B 3
Siswa menjawab benar dan sedang S 2
Siswa menjawab kurang benar K 1
SKOR MAKSIMAL 4

Mengetahui, Demak, Juni 2021


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dina Puspitasari, S.Pd


Hindarto S.T
Lampiran Materi

Prototype dan kemasan produk barang/jasa

Prototipe produk (purwa–rupa produk) adalah bentuk dasar dari sebuah produk merupakan
tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan produk karena menyangkut keunggulan
produk yang akan menentukan kemajuan suatu usaha di masa mendatang. Dikatakan sebagai tahapan
yang sangat penting karena prototipe dibuat untuk diserahkan pada pelanggan (lead–user) agar
pelanggan dapat mencoba kinerja prototipe tersebut. Selanjutnya jika pelanggan memiliki komplain
ataupun masukan mengenai protipe tersebut maka industri mendokumentasikannya untuk proses
perbaikan prototipe tersebut. Sehingga menciptakan suatu sistem inovasi produk yang dibangun
bersama-sama antara industri dan pelanggan sebagai upaya pemenuhan kepuasan pelanggan
(customers).

TAHAPAN-TAHAPAN PROTOTYPE

Berikut tahapan prototype:

1.      Pendefinisian produk: merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan dengan
kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentuk perancangan termasuk aspek hukum
produk dan aspek hukum yang melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap konsumen.

2.      Working model: dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruhan dan
dibuat pada skala yang seperlunya saja untuk membuktikan konsep dari pembuatan produk
dan menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Working model
juga dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancangan prototipe
rekayasa.

3.      Prototipe rekayasa (engineering prototype): dibuat seperti halnya working model namun
mengalami perubahan tingkat kompleksitas maupun superioritas dari working model,
dibangun mencapai tingkat kualitas teknis tertentu agar dapat diteruskan menjadi prototipe
produksi atau untuk dilanjutkan pada tahapan produksi.

4.      Prototipe rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan
rancangan sistem produksi.

5.      Prototipe produksi (production prototype): bentuk yang dirancang dengan seluruh fungsi
operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dibangun pada skala
sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk dan part-nya.
6.      Qualified production item: dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan diproduksi
pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan produk memenuhi segala bentuk
standar maupun peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diuji-
cobakan kepada umum.

7.      Untuk mematangkan produk yang hendak diproduksi secara komersil, maka produk perlu
memasuki pasar untuk melihat ancaman-ancaman produk yang terjadi; misal: keamananan,
regulasi, tanggung jawab, ketahanan dan kerusakan (wear–and–tear), pelanggaran, siklus
break even dan polusi, dan konsekuensinya diperlukan peningkatan program pemasaran.

8.      Model: merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun (look–like–models).
Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang
diperbesar, 1:1, atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan
lingkungan produk maupun lingkungan user.

9.      Prototipe adalah bentuk efektif dalam mengkomunikasikan konsep produk namun jangan
sampai menyerupai bentuk produk sebenarnya karena mengandung resiko responden akan
menyamakannya dengan produk akhir.

PENGERTIAN KEMASAN PRODUK

Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra,
tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan.
Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan,
mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar (Klimchuk dan Krasovec, 2006:33).

Menurut Kotler & Keller (2009:27), pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi
wadah atau bungkus sebagai sebuah produk. Pengemasan adalah aktivitas merancang dan
memproduksi kemasan atau pembungkus untuk produk. Biasanya fungsi utama dari kemasan adalah
untuk menjaga produk. Namun, sekarang kemasan menjadi faktor yang cukup penting sebagai alat
pemasaran (Rangkuti, 2010:132).

Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong
penjualan. Kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan mampu menarik atau
menyingkirkan pembeli. Pengemasan suatu produk biasanya dilakukan oleh produsen untuk dapat
merebut minat konsumen terhadap pembelian barang. Produsen berusaha memberikan kesan yang
baik pada kemasan produknya dan menciptakan model kemasan baru yang berbeda dengan produsen
lain yang memproduksi produk-produk sejenis dalam pasar yang sama.

 
FUNGSI KEMASAN PRODUK

Banyak perusahaan yang sangat memperhatikan pembungkus suatu barang sebab mereka
menganggap bahwa fungsi kemasan tidak hanya sebagai pembungkus, tetapi jauh lebih luas
dari pada itu. Simamora (2007) mengemukakan pengemasan mempunyai dua fungsi yaitu:

1.      Fungsi Protektif

Berkenaan dengan proteksi produk, perbedaan iklim, prasarana transportasi, dan saluran
distribusi yang semua berimbas pada pengemasan. Dengan pengemasan protektif, para
konsumen tidak perlu harus menanggung risiko pembelian produk rusak atau cacat.

2.      Fungsi Promosional

Peran kemasan pada umumnya dibatasi pada perlindungan produk. Namun kemasan juga
digunakan sebagai sarana promosional. Menyangkut promosi, perusahaan mempertimbangkan
preferensi konsumen menyangkut warna, ukuran, dan penampilan.

Sedangkan menurut Kotler (1999:228), terdapat empat fungsi kemasan sebagai satu alat
pemasaran, yaitu :

1.      Self service. Kemasan semakin berfungsi lebih banyak lagi dalam proses penjualan, dimana
kemasan harus menarik, menyebutkan ciri-ciri produk, meyakinkan konsumen dan memberi
kesan menyeluruh yang mendukung produk.

2.      Consumer offluence. Konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi kemudahan,
penampilan, ketergantungan dan prestise dari kemasan yang lebih baik.

3.      Company and brand image. Perusahaan mengenal baik kekuatan yang dikandung dari
kemasan yang dirancang dengan cermat dalam mempercepat konsumen mengenali perusahaan
atau merek produk.

4.      Inovational opportunity. Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi konsumen dan
juga memberi keuntungan bagi produsen.

Selain berfungsi sebagai media pemasaran, kemasan juga memiliki beberapa fungsi lain, yaitu
sebagai berikut:
1.      Kemasan melindungi produk dalam pergerakan. Salah satu fungsi dasar kemasan adalah
untuk mengurangi terjadinya kehancuran, busuk, atau kehilangan melalui pencurian atau
kesalahan penempatan.

2.      Kemasan memberikan cara yang menarik untuk menarik perhatian kepada sebuah produk dan
memperkuat citra produk.

3.      Kombinasi dari keduanya, marketing dan Logistik dimana kemasan menjual produk dengan
menarik perhatian dan mengkomunikasikannya.

TUJUAN KEMASAN PRODUK

Menurut Louw dan Kimber (2007), kemasan dan pelabelan kemasan mempunyai beberapa
tujuan, yaitu:

1.      Physical Production. Melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan, tekanan dan
sebagainya.

2.      Barrier Protection. Melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu, dan sebagainya.

3.      Containment or Agglomeration. Benda-benda kecil biasanya dikelompokkan bersama dalam


satu paket untuk efisiensi transportasi dan penanganan.

4.      Information Transmission. Informasi tentang cara menggunakan transportasi, daur ulang, atau
membuang paket produk yang sering terdapat pada kemasan atau label.

5.      Reducing Theft. Kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan rusak secara fisik
(menunjukkan tanda-tanda pembukaan) sangat membantu dalam pencegahan pencurian. Paket
juga termasuk memberikan kesempatan sebagai perangkat anti-pencurian.

6.      Fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan, penjualan, tampilan,
pembukaan, kembali penutup, penggunaan dan digunakan kembali.

7.      Kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasar untuk mendorong calon pembeli untuk
membeli produk.

JENIS-JENIS KEMASAN

Berdasarkan struktur isi, kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1.      Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng susu, botol
minuman, dll).
2.      Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan
lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-
buahan yang dibungkus dan sebagainya.

3.      Kemasan Tersier dan Kuarter, yaitu kemasan yang diperlukan untuk menyimpan, pengiriman
atau identifikasi. Kemasan tersier umumnya digunakan sebagai pelindung selama
pengangkutan.

Berdasarkan frekuensi pemakaiannya, kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1.      Kemasan sekali pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali
pakai. Contohnya bungkus plastik, bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan
kaleng.

2.      Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip), kemasan jenis ini umumnya tidak
dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian
dimanfaatkan ulang oleh pabrik. Contohnya botol minuman dan botol kecap.

3.      Kemasan yang tidak dibuang (Semi Disposable). Kemasan ini biasanya digunakan untuk
kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai. Contohnya kaleng biskuit, kaleng susu
dan berbagai jenis botol.

Berdasarkan tingkat kesiapan pakai, kemasan dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1.      Kemasan siap pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah
sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan
sebagainya.

2.      Kemasan siap dirakit, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum
pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat
dari kertas, foil atau plastik.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMK PONTREN DARUSSALAM DEMAK


Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Mata Pelajaran : Produk Kriatifitas dan Kewirausahaan
Materi Pokok : Alur Dan Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa

Kelas / Semester : XI / Gasal


Tahun Pelajaran : 2021/2022
Alokasi Waktu : 7 JP @ 45 menit( 315 menit)

A. KOMPETENSI INTI
KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik Instalasi Tenaga Listrik pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional

KI 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik
Instalasi Tenaga Listrik Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,


produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR
1. Menganalisi proses kerja pembuatan prototype produk barang atau jasa
2. Membuat alur dan proses
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Memahami proses kerja pembuatan prototype produk barang atau jasa
2. Mengetahui proses kerja pembuatan prototype produk barang atau jasa
3. Menjelaskan proses kerja pembuatan prototype produk barang atau jasa
4. Melakukan proses kerja pembuatan prototype produk barang atau jasa
5. Melaksanakan 5 S = Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), &
Shitsuke (Rajin)

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui proses melihat, mengamati, menanyakan dan berdiskusi peserta didik dapat:
1. Memahami proses kerja pembuatan prototype produk barang atau jasa
2. Mengetahui proses kerja pembuatan prototype produk barang a
Untuk KI-4
Peserta didik dapat/mampu :
5. Menjelaskan proses kerja pembuatan prototype produk barang atau jasa
6. Melakukan proses kerja pembuatan prototype produk barang atau jasa

E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pemahaman proses kerja pembuatan prototype produk barang atau jasa
2. Pembuatan alur dan proses

F. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN


Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab

G. MEDIA, ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR


Media/Alat Pembelajaran

Media Belajar : Ms. Powerpoint, google meet, google form, video youtube
Alat : Laptop, Smartphone
Bahan : Powerpoint, Internet

Sumber Belajar
1. Modul Pembelajaran Produk Kreatifitas dan Kewirausahaan SMK kelas XI.
2. Internet
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN.
Pertemuan ke 6: ( 7JP = 315 menit)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15
1. Guru memberikan alamat link untuk masuk ke google meet ke peserta menit
didik.
2. Guru mengkondisikan kesiapan peserta didik dalam proses KBM
(mengucapkan salam, berdoa, menanyakan kabar, mengecek kehadiran
siswa) dengan sikap disiplin.
3.Guru melakukan pengondisian kepada peserta didik agar lebih
termotivasi
4. terhadap materi pembelajaran hari ini.Mendata kehadiran siswa dan
melakukan 5 S.
terhadap materi pembelajaran hari ini.

Apersepsi:
1. Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa
2. Mendata kehadiran siswa dan melakukan 5 S.
3. Menanyakan tentang materi yang kemarin (mereview) tentang desain
atau prototype dan kemasan produk barang atau jasa
4. Memberikan sekilas informasi mengenai menggambar dan tujuan
memahami tentang alur dan proses kerja pembuatan prototype
produk barang/jasa
5. Menyepakati kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
2. Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan
sungguhsungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang materi 20 menit Rincian
Kegiatan Waktu
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
4. Mengajukan pertanyaan
Kegiatan Inti Menstimulasi/Pemberian Rangsangan (mengamati, menanya, 240
menalar/ mengasosiasi) menit
1. Guru memberikan penjelasan tentang alur dan proses kerja pembuatan
prototype produk barang/jasa
2. Siswa mengamati tentang alur atau proses pembuatannya
3. Siswa mendiskusikan hasil pengamatan secara berkelompok
Mengidentifikasi Masalah (mengamati, menanya, menalar/
mengasosiasi)
1. Guru memberikan teks yang menjelaskan alur dan proses kerja
pembuatan prototype produk barang/jasa
2. Siswa memberi contoh macam alur dan proses pembuatan
3. Siswa memahami tentang alur dan proses kerja pembuatan prototype
produk barang/jasa
4. Siswa memberitahukan alur dan proses kerja pembuatan prototype
produk barang/jasa
5. Siswa menunjukkan pengertian tentang alur dan proses kerja
pembuatan prototype produk barang/jasa
Memetakan masalah melalui berfikir tentang masalah dan meyeleksi
informasi informasi yang relevan / Pengumpulan Data (mengamati,
menalar/ mengasosiasi, mengkomunikasi-kan)
1. Guru memberikan penjelasan alur dan proses kerja pembuatan
prototype produk barang/jasa
2. Siswa secara berkelompok mempelajari tentang alur dan proses kerja
pembuatan prototype produk barang/jasa dan membedakanya
3. Guru memantau alur diskusi siswa
4. Siswa melaporkan hasil kerja kelompok di depan kelas
5. Guru memberikan penilaian & mengkoreksi hasil diskusi siswa
Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif
alternatif, tukar
pikiran / Pembuktian ( mengumpulkan informasi/mencoba,
menalar/mengasosiasi, mengkomunikasikan)
1. Guru meminta siswa secara berkelompok membedakan alur dan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
2. Siswa membuat dan menentukan bentuk alur dan proses kerja
pembuatan prototype produk barang/jasa
3. Siswa mempresentasikan hasil diskusi.
4. Guru menilai presentasi siswa
Melakukan tindakan strategis dan mengevaluasi pengaruh dari solusi
yang dilakukan / Generalisasi (menyajikan)
1. Guru meminta siswa untuk membuat alur dan proses kerja pembuatan
prototype produk barang/jasa
2. Siswa membuat macam macam alur dan proses kerja pembuatan
prototype produk barang/jasa dalam buku laporan
3. Guru menilai laporan siswa
1. Menyimpulkan materi yang sudah disampaikan
60
Penutup 2. Memberikan tugas rumah untuk pertemuan selanjutnya
3. Memberi pengarahan dan menutup pelajaran dengan doa dan salam menit

I. PENILAIAN PEMBELAJARAN,
1.Teknik Penilaian :
 Tes tertulis
 Tes lisan
2. Instrumen Penilaian :
 Berupa soal
 Rubrik/Norma Penilaian

Penilaian Pengetahuan
Indikator
Teknik Bentuk
Pencapaian Butir Soal
Penilaian Penialian
Kompetensi
Mengetahui sikap Tes Tertulis/ Uraian Jelaskan apa yang kamu ketahui proses
dan perilaku Lisan kerja pembuatan prototype produk
wirausahawan barang/jasa

Menganalisis sikap Tes Tertulis/ Uraian Jelaskan tahapan-tahapan prototype?


dan perilaku
wirausahawan Lisan
Menjelaskan sikap Tes Tertulis/ Uraian Sebutkan jenis-jenis kemasan
dan perilaku Lisan
wirausahawan
Mempraktekan sikap Tes Praktik Demonstras Jelaskan pendapan kalian tentang
dan perilaku i/ Prototype dan kemasan produk barang/jasa
Wirausahawan Penampilan yang baik.

Pedoman Pensekoran penilaina pengetahuan


Aspek Tingkat Skor
Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4
Siswa menjawab benar dan baik B 3
Siswa menjawab benar dan sedang S 2
Siswa menjawab kurang benar K 1
SKOR MAKSIMAL 4

Mengetahui, Demak, Juni 2021


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dina Puspitasari, S.Pd


Hindarto S.T
Lampiran Materi

PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA

TAHAPAN – TAHAPAN KEGIATAN DESAIN PRODUK


Seorang product designer harus melalui tahapan – tahapan dalam merencanakan suatu produk,
tahapan tersebut yaitu :
A.    Memformulasikan Hasil Marketing Research
Adapun yang menjadi titik tolak dalam tahapan kegiatan Desain Produk adalah riset
pemasaran. Untuk mengetahui produk yang diinginkan pelanggan, product designer dapat
memperoleh data dari riset pemasaran yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Riset ini
dilakukan baik untuk produk yang betul – betul baru maupun untuk produk yang sudah ada.
Pengembangan suatu riset dalam perusahaan akan menghasilkan sebuah gagasan atau ide untuk
membuat suatu produk, dimana ide tersebut diperoleh dari data yang didapatkan saat riset itu
sendiri dilakukan. Dalam riset pembuatan produk baru atau pengembangan produk yang sudah
ada, perusahaan harus mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut :
 Keinginan pelanggan dalam hal kegunaan, kualitas, modal dan warna dari produknya denga
tidak mengabaikan penentuan harga
 Biaya dari pembuatan produk baru atau pengembangan dari produk yang sudah ada apakah
perusahaan mampu untuk membayarnya.

Untuk hal – hal tersebut diatas, maka riset ini perlu ditunjang dengan faktor – faktor yang berupa
waktu untuk menjalankan penelitian, mencari informasi atau keterangan berdasarkan pengalaman.
B.    Penciptaan Ide
Tahapan awal bagi kita dalam menentukan produk yang ingin diciptakan. Dalam tahapan ini
biasanya kita memikirkan ide tentang produk apa yang ingin kita buat. Baik produk tersebut sudah
ada di pasaran atau belum.
C.    Membuat Sketsa
Dalam membuat sketsa, bentuk dari produk yang akan dibuat akan terlihat jelas satu dengan
yang lainnya. Sketsa tersebut dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan gambar kerja ( blue
Print ), sketsa dari masing – masing produk walaupun sketsa ini tidak menunjukan ukuran –
ukuran yang sebenarnya, tapi dapat terlihat dal skala perbandingan.
D.    Membuat Prototype/Sample
Pada tahapan ini kita mulai membuat serta menguji ide yang telah terbentuk hingga menjadi
sebuah produk yang berkualitas dan sesuai dengan harapan.
E.    Pengembangan Strategi Pemasaran
Tahapan kita dalam membuat dan menyusun strategi pemasaran efektif yang dapat digunakan
dalam memperkenalkan produk tersebut kepada konsumen.
F.     Analisis Usaha
Dalam tahapan ini adalah kita melihat dan menganalisa apakah produk yang telah dipasarkan
dapat memperoleh keuntungan atau tidak
G.   Pengembangan Produk
Pada tahapan ini kita mulai mengembangkan produk yang telah di konsep menjadi sebuah
produk yang sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DESAIN PRODUK


Faktor-faktor yang mempengaruhi desain produk adalah sebagai berikut:
a.     Fungsi Produk
Setiap produk yang akan dihasilkan mempunyai fungsi atau kegunaan yang berbeda, hal ini
tergantung untuk keperluan apa produk itu dibuat. Dengan demikian bahwa desain produk itu
berhubungan bentuk dan fungsi dari suatu produk. Keduanya memegang peranan penting dalam
menentukan suatu desain produk yang pada dasarnya untuk memberikan kepuasan yang maksimal
bagi konsumen atau pelanggan baik segi kualitan maupun segi kuantitas.
b.     Standar dan Spesifikasi Desain
Dalam hal spesifikasi dan standar desain suatu produk akan terlihat dari :
 Sambungan – sambungan | Dalam hal ini perusahaan harus merencanakan bagaimana
menyambung bagian-bagian supaya tidak terlihat ada bagian yang kosong.

 Bagian | Bagian ini berfungsi untuk menyesuaikan ukuran keserasian desain  disambung
dengan bagian lainnya, sehingga apabila disatukan menjadi satu kesatuan yang kuat

 Bentuk | Pada waktu mendesain bentuk perlu diperhatikan mengenai keindahan dengan
penyesuaian menurut fungsi dan kegunaannya.

 Ukuran | Yaitu merencanakan ukuran yang seimbang dari bagian – bagian produk  secara
keseluruhan.

 Mutu | Mutu suatu produk harus disesuaikan menurut fungsi produk tersebut, apabila akan
digunakan dalam jangka waktu lama, maka mutu produk tersebut harus tinggi bila dibandingkan
dengan produk yang akan digunakan dalam jangka waktu yang pendek.
 Bahan | Apabila produk yang akan digunakan ingin mempunyai mutu yang baik, maka bahan
yang dipergunakan pun harus dapat menunjang agar semua yang diharapkan dapat terwujud dan
pelanggan merasakan kepuasan tersendiri.
 Warna | Warna mempunyai arti tersendiri bagi konsumen, karena tiap orang mempunyai ciri
dan kesukaan yang khas terhadap warna tertentu. Dan hal inilah yang harus dicermati oleh
perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis.

c.      Tanggung jawab Produk


Ini adalah merupakan salah satu tanggung jawab dari produsen sebagai pembuat produk
kepada konsumen akan keselamatan dan kenyamanan pemakai produk tersebut. Oleh karena itu
faktor ini menjadi sangat penting untuk dipertimbangkan oleh perusahaan pada waktu mendesain
produk tersebut.
d.     Harga dan Volume
Harga dihubungkan dengan jumlah produk yang akan dibuat, untuk produk yang akan dibuat 
berdasarkan pesanan biasanya harga jualnya akan berbeda dengan produk yang dibuat untuk
dipasakan kepada konsumen luas yang harganya relatif lebih murah sehingga desain produknya
akan berbeda pula.
e.     Prototype
Prototype merupakan model produk yang pertama yang akan dibuat, prototype ini
memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya, sehingga sebelum perusahaan memproduksi
maka prototype diusahakan untuk dibuat terlebih dahulu.
Dari pengujian prototype tersebut, apabila lulus uji coba mungkin memberikan gambaran
mengenai perubahan-perubahan yang perlu dilakukan serta sebagai informasi dalam penyusunan
terakhir desain produk.

· ALUR DAN PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK


BARANG/JASA
Diagram Alur Proses Produksi (Production Flow Chart Diagram)
Diagram alur proses produksi ini harus dibuat secara jelas terlebih dahulu sebelum suatu proses
produksi dijalankan. Berdasarkan diagram alur proses produksi tersebutlah pengetesan dan
monitoring atas barang dalam proses produksi (work in process) harus dilakukan agar produk
akhir bermutu sesuai dengan rencana. Seandainya timbul variasi mutu pun, tingkat toleransinya
dari penyimpan masih dalam batas-batas yang dapat diterima. Artinya, melalui tes-tes pada
berbagai tahapan proses produksi harus dilakukan agar bila terjadi komponen atau barang yang
cacat (defect) dapat segera diketahui untuk segera ditindak lanjuti. Masing-masing jenis industri
manufaktur mempunyai diagram alur proses produksi yang berbeda satu sama lain karena produk
yang harus dihasilkan berbeda. Bahkan untuk produk yang sejenis pun, diagram alur proses
produksinya belum tentu persis sama karena masing-masing mempunyai ciri khas atau spesifikasi
sendiri-sendiri.
Diagram alur proses produksi yang berbeda produk, misalnya diagram alur proses produksi tekstil
sama sekali berbeda dengan diagram alur proses produksi pembuatan obat-obatan (farmasi). Akan
tetapi, walaupun sama-sama industri manufaktur farmasi (obat-obatan), diagram alur proses
produksinya dapat berbeda, misalnya yang satu berbentuk tablet, sedangkan yang lain berbentuk
cair.
Tujuan Pembuatan Alur Kerja
        • Meminimalkan biaya / memaksimalkan laba
        • Memaksimalkan proses pembuatan
        • Meminimalkan perubahan dalam nilai produksi
        • Meminimalkan perubahan dalam tingkat tenaga kerja
        • Memaksimalkan pemanfaatan pabrik dan perlengkapan

ManfaatPerencanaan
Terdapat dua alasan mendasar tentang perlunya sebuah perencanaan yaitu :
1. Untuk mencapai “Protective Benfits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan
terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan.
2. Untuk mencapai “Positive Benefits” daam bentuk mengingkatnya kemungkinan sukses
pencapaian tujuan atau target dari suatu perusahaan.

Tujuan dari pembuatan sebuah perencanaan sebenarnya cukup simple karena pada dasarnya
perencanaan sendiri bertujuan untuk dapat meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan atau
target yang telah di tentukan. Adapun kelebihan dan kekurangan yang diakibatkan oleh
perencanaan antara lain :

Kelebihan Perencanaan
1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang dapat terjadi
2. Memungkinkan manajemen memahami keseluruhan gambaran operasi yang diinginkan
3. Membantu penempatan tanggung jawab secara lebih jelas dan tepat
4. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
5. Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi
6. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah di pahami
7. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
8. Menghemat waktu, usaha, dan dana

Kelemahan Perencanaan
1. Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan terkadang berlebihan atau tidak sesuai dengan
kenyataannya.
2. Perencanaan cenderung menunda kegiatan
3. Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi
4. Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penanganan setiap masalah pada saat
masalah tersebut terjadi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Sekolah : SMK PONTREN DARUSSALAM DEMAK
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Mata Pelajaran : Produk Kriatifitas dan Kewirausahaan
Materi Pokok : Membuat lembar kerja /gambar kerja untuk
pembuatan prototype produk barang/jasa
Kelas / Semester : XI / Gasal
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Alokasi Waktu : 7 JP @ 45 menit (315 menit)

A. KOMPETENSI INTI

KI 3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan


prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.

KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR
1. Menganalisis lembar kerja/gambar kerja untuk pembuatan prototype produk Barang /
jasa
2. Membuat lembar kerja/gambar kerja untuk pembuatan prototype produk
Barang / jasa

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Memahami lembar kerja/gambar kerja untuk pembuatan prototype produk Barang/jasa
2. Mengerti lembar kerja/gambar kerja untuk pembuatan prototype produk Barang/jasa
3. Menjelaskan lembar kerja/gambar kerja untuk pembuatan prototype produk Barang/jasa
4. Merancang lembar kerja/gambar kerja untuk pembuatan prototype produk Barang/jasa
5. Melaksanakan 5 S = Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), &
Shitsuke (Rajin)
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat : (Untuk KI-3)
1. Memahami lembar kerja/gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang
2. Mengetahui lembar kerja/gambar kerja untuk pembuatan prototype produk
Barang/jasa
Untuk KI-4
Peserta didik dapat/mampu :
3. Menjelaskan lembar kerja/gambar kerja untuk pembuatan prototype produk
Barang/jasa
4. Merancang lembar kerja/gambar kerja untuk pembuatan prototype produk
Barang/jasa

E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Memahami gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa
2. Pembuatan lembar kerja/gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa

F. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN


Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab

G. MEDIA, ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR


Media/Alat Pembelajaran

Media Belajar : Ms. Powerpoint, google meet, google form, video youtube
Alat : Laptop, Smartphone
Bahan : Powerpoint, Internet

Sumber Belajar
1. Modul Pembelajaran Produk Kreatifitas dan Kewirausahaan SMK kelas XI.
2. Internet

H. KEGIATAN PEMBELAJARA
PERTEMUAN KE 7: ( 7JP = 315 MENIT)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Orientasi
1. Guru memberikan alamat link untuk masuk ke google meet ke peserta
didik.
2. Guru mengkondisikan kesiapan peserta didik dalam proses KBM
(mengucapkan salam, berdoa, menanyakan kabar, mengecek kehadiran
siswa)
dengan sikap disiplin.
3. Guru melakukan pengondisian kepada peserta didik agar lebih
termotivasi
terhadap materi pembelajaran hari ini.
Apersepsi:
1. Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa
2. Mendata kehadiran siswa dan melakukan 5 S.
3. Memberikan sekilas informasi mengenai gambar kerja untuk 15
Pendahuluan
pembuatan prototype produk barang/jasa menit
4. Menanyakan tentang materi yang kemarin (mereview) tentang alat
alur dan proses pembuatan prototype
5. Menyepakati kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
2. Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan
sungguhsungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang materi 20 menit Rincian
Kegiatan Waktu
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
4. Mengajukan pertanyaan
Kegiatan Inti Menstimulasi/Pemberian Rangsangan (mengamati, menanya, 240
menalar/ mengasosiasi) menit
1. Guru memberikan penjelasan tentang gambar kerja
2. Siswa mengamati tentang gambar kerja untuk pembuatan prototype
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
3. Siswa mendiskusikan hasil pengamatan secara berkelompok
Mengidentifikasi Masalah (mengamati, menanya, menalar/
mengasosiasi)
1. Guru memberikan teks yang menjelaskan gambar kerja untuk
pembuatan prototype produk barang/jasa
2. Siswa memberi contoh macam gambar kerja.
3. Siswa memahami tentang gambar kerja untuk pembuatan prototype
produk barang/jasa
4. Siswa menunjukkan pengertian tentang macam macam garis.
Memetakan masalah melalui berfikir tentang masalah dan meyeleksi
informasi informasi yang relevan / Pengumpulan Data (mengamati,
menalar/ mengasosiasi, mengkomunikasi-kan)
1. Guru memberikan data gambar kerja untuk pembuatan prototype
produk barang/jasa
2. Siswa secara berkelompok mempelajari tentang bentuk gambar kerja
untuk pembuatan prototype produk barang/jasa dan membedakanya
3. Guru memantau alur diskusi siswa
4. Siswa melaporkan hasil kerja kelompok di depan kelas
5. Guru memberikan penilaian & mengkoreksi hasil diskusi siswa

Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif


alternatif, tukar
pikiran / Pembuktian ( mengumpulkan informasi/mencoba,
menalar/mengasosiasi, mengkomunikasikan)
1. Guru meminta siswa secara berkelompok membedakan gambar kerja
untuk pembuatan prototype produk barang/jasa pada suatu gambar
benda
2. Siswa membuat dan menentukan bentuk gambar kerja masing masing
gambar benda
3. Siswa mempresentasikan hasil diskusi.
4. Guru menilai presentasi siswa
Melakukan tindakan strategis dan mengevaluasi pengaruh dari solusi
yang dilakukan / Generalisasi (menyajikan)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Guru meminta siswa untuk gambar kerja untuk pembuatan
prototype produk barang/jasa
2. Siswa membuat macam macam bentuk gambar kerja dalam buku
laporan

3. Guru menilai laporan siswa

1. Siswa menyimpulkan bagaimana merancang lembar kerja/gambar


kerja untuk pembuatan prototype produk 60
Penutup
2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan pesan untuk tetap belajar menit

II. . PENILAIAN PEMBELAJARAN


1. Teknik Penilaian :
 Tes tertulis
 Tes Lisan
2. Instrumen Penilaian :
 Berupa soal
 Rubrik/Norma Penilaian

Penilaian Pengetahuan
Indikator
Teknik Bentuk
Pencapaian Butir Soal
Penilaian Penialian
Kompetensi
Mengetahui sikap Tes Tertulis/ Uraian Jelaskan apa yang kamu ketahui
dan perilaku Lisan gambar kerja untuk pembuatan
wirausahawan prototype produk barang/jasa
Menganalisis sikap Tes Tertulis/ Uraian Sebutkan fungsi-fungsi gambar dapat
dan perilaku Lisan digolongkan menjadi tiga golongan?
wirausahawan

Menjelaskan sikap Tes Tertulis/ Uraian Sebutkan tujuan-tujuan gambar kerja


dan perilaku Lisan
wirausahawan
Mempraktekan sikap Tes Praktik Demonstrasi/ Jelaskan pendapan kalian tentang
dan perilaku penampilan gambar kerja untuk pembuatan
Wirausahawan prototype produk barang/jasa

Pedoman Pensekoran penilaina pengetahuan


Aspek Tingkat Skor
Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4
Siswa menjawab benar dan baik B 3
Siswa menjawab benar dan sedang S 2
Siswa menjawab kurang benar K 1
SKOR MAKSIMAL 4

Mengetahui, Demak, Juni 2021


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dina Puspitasari, S.Pd


Hindarto S.T
Lampiran Materi

GAMBAR KERJA UNTUK PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA

Menurut Suratman pada buku menggambar teknik mesin dengan standar iso di halaman 15,
diterbitkan oleh CV. Pustaka Setia di Bandung tahun 2011. Gambar kerja adalah suatu teknik
penggambaran yang digunakan untuk menjelaskan secara gamblang persyaratan item yang di
rekayasa, aktifitas menggambar mesin menghasilkan dokumen gambar yang berfungsi sebagai bahasa
atau media untuk menyampaikan ide, gagasan, atau informasi dari para insinyur yang mendesian
suatu produk kepada para pekerja yang akan membuatnya.

FUNGSI GAMBAR KERJA.


Gambar kerja sebagai bahasa teknik dan pola penyampaian informasi, Fungsi-fungsi gambar
dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu :
1. Penyampaian Informasi. Gambar berfungsi untuk meneruskan maksud dari perancangan dengan
tepat kepada orang orang yang bersangkutan kepada perancanaan proses, pembuatan, pemeriksaan
dan sebagainya. Orang-orang yang bersangkutan bukan hanya orang-orang pabrik atau orang di
bengkel sendiri, tetapi juga orang orang dalam pabrik atau bengkel sub kontrak atau orang asing
dengan bahasa lain
2. Pengawet, penyimpanan dan penggunaan keterangan Gambar merupakan data teknik yang
sangat ampuh, dimana teknologi dari suatu perushaan di padatkan di kumpulkan. Oleh karena itu
gambar bukan saja diawetkan untuk mensuplai bagian bagian produk untuk diperbaiki ( reparasi )
atau untuk di perbaiki, tetapi gambar diperlukan juga sebagai bahan informasi untuk rencana-
rencana baru di kemudian hari. Sehingga diperlukan penyimpanan, kondifikasi nomor urut gambar
dan sebagainya.

Cara-cara pemikiran dalam penyiapan informasi


Dalam perencanaan, konsep abstrak yang terlintas dalam pikiran diwujudkan dalam bentuk
gambar melalui proses masalahnya pertama-tama di analisa dan disintesa dengan gambarnya di
teliti dan dievaluasi. Proses ini di ulang-ulang, sehingga dapat di hasilkan gambar-gambar yang
sempurna.

Tujuan-tujuan gambar kerja


Adapun tujuan tujuan gambar yaitu :
1. Internasional gambar
Peraturan-peraturan gambar dimulai dengan persetujuan bersama antara orang yang bersangkutan
dan kemudian menjadi standar perusahaan. Agar tujuan dapat di capai, penunjukan simbol-simbol
gambar harus sama secara intenasional.
2. Mempopulerkan gambar
Dalam lingkup teknologi, mempopulerkan gambar menjadi suatu keharusan, karena dalam
teknologi tinggi dibutuhkan data-data yang pasti dan akurat dan tidak berdasarkan kebiasaan atau
feeling.
3.Perumusan gambar
Berdasarkan sifat-sifat kerja masing-masing maka dari tiap-tiap bagian, mesin, listrik harus
memiliki keterangan yang sama agar dapat dimengerti oleh semua orang.
4.Sistematika gambar
Mengingat gambar menyajikan banyak perbedaan tidak hanya dalam bentuk dan ukuran, tetapi
tanda-tanda tolenrasi, lambang-lambang dst, maka harus ada sistematika dalam lingkungan
perusahaan sendiri.
5.Penyederhanaan Gambar
Tujuannya agar dapat menghemat waktu, menghindari kesalahan pengerjaan, mempermudah
pengerjaan dan mempercepat perencanaan.

Analisis kebutuhan sistem harus mendefinisikan kebutuhan sistem yang spesifik antara lain :
1)     Masukan yang diperlukan sistem (input)
2)     Keluaran yang dihasilkan (output)
3)     Operasi-operasi yang dilakukan (proses)
4)     Sumber data yang ditangani
5)     Pengendalian (kontrol)

Pembuatan lembar kerja/gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa


Gambar kerja berisi semua informasi yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu produk.
Informasi yang ada dalam gambar kerja meliputi gambar rakitan, gambar detail, dimensi keterangan
gambar dan semua standar informasi yang dibutuhkan dalam membuat suatu produk.
Tiga komponen dari satu set gambar kerja adalah:
Detail dari setiap bagian
Daftar komponen, atau bahan untuk merakit produk akhir
Gambar rakitan
Gambar kerja adalah set lengkap standar gambar yang menentukan pembuatan dan perakitan produk
berdasarkan desainnya. Kerumitan desain akan menentukan jumlah dan jenis gambar.
Gambar kerja bisa lebih dari satu lembar dan mungkin berisi instruksi tertulis yang disebut dengan
spesifikasi. Gambar kerja merupakan cetak biru yang digunakan untuk pembuatan produk.

Gambar Rakitan dan Sub-rakitan


Gambar rakitan adalah gambar dari keseluruhan produk atau mesin atau sistem dengan semua
komponennya berada dan diidentifikasi. Gambar sub-rakitan adalah dua atau lebih bagian yang
membentuk bagian dari suatu gambar rakitan.

Fungsi gambar rakitan


Gambar rakitan berfungsi untuk menunjukkan kumpulan dari komponen-komponen yang
digabungkan menjadi produk jadi.

Fungsi gambar sub-rakitan


Gambar sub-rakitan digunakan jika pada gambar rakitan tidak dengan jelas menyajikan bagian
komponen, maka gambar sub-rakitan harus disertakan untuk menunjukkan bagaimana bagian dari
komponen itu dirakit.

Pandangan
Gambar rakitan dan sub-rakitan harus menunjukkan bagian-bagian komponen dan posisi
relative antara komponen yang satu dengan yang lain. Pandangan menjadi penting untuk menunjukan
bagian-bagian dari komponen itu berada dan yang digabungkan menjadi satu.
Pandangan yang digunakan bisa dari salah satu gambar pandangan sebagai berikut.
Pandangan Paralel
Pandangan Isometrik
Pandangan Kombinasi paralel dan isometrik
Garis Tersembunyi

Gambar rakitan dan sub-rakitan umumnya tidak boleh menyertakan garis tersembunyi yang tidak
menjelaskan bagaimana produk tersebut dirakit. Jadi tidak adanya garis tersembunyi tidak
menandakan bahwa tidak ada bagian yang tersembunyi di lokasi itu.

Dimensi
Pada umumnya dimensi yang ditunjukkan pada gambar rakitan dan sub-rakitan adalah dimensi yang
dibutuhkan untuk merakit komponen, komponen standar, dan sub-rakitan. Dengan demikian dimensi
yang diperlukan untuk membuat gambar bagian tidak boleh ditampilkan pada gambar rakitan dan
sub-rakitan.

Nomor Bagian
Setiap bagian komponen atau sub-rakitan yang dibuat harus diidentifikasi dengan nomor bagian yang
ditunjukkan dapa gambar rakitan atau sub-rakitan. Nomor bagian atau nomor komponen ditunjukkan
dengan dengan balon melingkar yang ditarik di luar gambar rakitan.
Balon harus diberi nonor secara berurutan searah jarum jam dengan angka 1 di lokasi tengah atas
gambar seperti pada jam angka yang menunjukkan posisi jam 12 siang. Setiap balon harus
dihubungkan ke item atau titik pada permukaan bagian gambar. Garis balon tidak boleh saling
menyilang.

Gambar Detail
Gambar detail adalah gambar yang memiliki dimensi dan keterangan secara lengkap dari satu bagian
komponen yang dibuat berdasarkan gambar kerja sehingga informasi yang didapat sudah bisa
digunakan untuk membuat produk.
Fungsi
Fungsi gambar detail adalah gambar bagian yang menyediakan semua informasi yang diperlukan
untuk membuat bagian. Ini termasuk bagian bentuk, dimensi, material, dan persyaratan khusus apa
pun.
Pandangan
Gambar detail setidaknya terdapat tiga pandangan ortografi (depan, atas, dan kanan) dan bisa juga
ditampilkan gambar isometriknya. Pandangan ortografi ditunjukkan dalam proyeksi sudut ketiga atau
pertama

Daftar Komponen
Isi
Daftar isi komponen ditunjukkan dalam daftar tabel komponen yang ditunjukkan pada gambar baik
untuk gambar rakitan maupun sub-rakitan. Daftar komponen ini paling tidak harus mencakup
beberapa keterangan seperti:
Nomor komponen
Deskripsi komponen
Nomor bagian yang digunakan untuk gambar detail, gambar sub-rakitan dan nomor bagian vendor.
Informasi vendor digunakan jika komponen yang akan dibeli tidak umum tersedia dipasaran sehingga
perlu informasi khusus.
Jumlah komponen yang dibutuhkan dalam perakitan.
Penulisan nomor urut dituliskan berdasarkan nomor item dengan angka terendah dibagian bawah dan
di urutkan ke atas.

Lokasi
Penempatan lokasi untuk daftar komponen dapat dipilih dari salah satu lokasi yang diinginkan dari
beberapa posisi turan sebagai berikut:
Sudut kiri atas lembar gambar menyentuh batas atas kiri
Sudut kiri bawah lembar gambar menyentuh garis batas kiri bawah
Diatas blok judul menyentuh garis batas kanan dan blok judul
Disebelah kiri blok judul menyentuh garis batas bawah dan blok judul
Lokasi yang dipilih harus memaksimalkan ruang yang dapat digunakan untuk menggambar rakitan
atau sub-rakitan.
Format Standar
Pemilihan format standar kadang sudah disediakan oleh beberapa aplikasi yang dipakai seperti pada
Inventor atau Solidworks. Standar huruf yang dipakai biasanya menggunakan huruf Arial. Gambar
dan model yang dirancang bisa menggunakan salah satu standar yang dipilih seperti menggunakan
standar ANSI atau standar ISO atau yang lainnya.
Penomoran Gambar
Standar penomoran gambar juga beragam, paling tidak nomor gambar harus unik dan bisa
membedakan dengan gambar yang lain.
Kertas Gambar Standar ukuran kertas secara internasional terutama untuk standar ISO (A4, B5, C4,
dst.) dan standar Amerika (letter, legal, dst.) ukuran-ukuran ini akan mempengaruhi penggunannya.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMK PONTREN DARUSSALAM DEMAK


Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Mata Pelajaran : Produk Kriatifitas dan Kewirausahaan
Materi Pokok : Biaya Produksi Prototype Produk Barang/Jasa
Kelas / Semester : XI / Gasal
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Alokasi Waktu : 7 JP @ 45 menit (315 menit)

A. KOMPETENSI INTI

KI 3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan


prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang
kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR
1. Menganalisis biaya produksi prototype produk barang/jasa
2. Menghitung biaya produksi prototype produk barang/jasa

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Mengetahui biaya produksi prototype produk barang/jasa
2. Mengerti biaya produksi prototype produk barang/jasa
3. Merancang biaya produksi prototype produk barang/jasa
4. Mempresentasikan biaya produksi prototype produk barang/jasa
5. Melaksanakan 5 S = Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), & Shitsuke (Rajin)

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat : (Untuk KI-3)
1. Mengetahui biaya produksi prototype produk barang/jasa
2. Mengerti biaya produksi prototype produk barang/jasa
Untuk KI-4
Peserta didik dapat/mampu :
3 Merancang biaya produksi prototype produk barang/jasa
4. Mempresentasikan biaya produksi prototype produk barang/jasa

E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Menganalisis biaya produksi prototype produk barang/jasa
2. Perencanaan biaya produksi prototype produk barang/jasa

F. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN


Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab

G. MEDIA, ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR


Media/Alat Pembelajaran

Media Belajar : Ms. Powerpoint, google meet, google form, video youtube
Alat : Laptop, Smartphone
Bahan : Powerpoint, Internet

Sumber Belajar
1. Modul Pembelajaran Produk Kreatifitas dan Kewirausahaan SMK kelas XI.
2. Internet

H. KEGIATAN PEMBELAJARA
PERTEMUAN KE 8: ( 7JP = 315 MENIT)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15
1. Guru memberikan alamat link untuk masuk ke google meet ke peserta menit
didik.
2. Guru mengkondisikan kesiapan peserta didik dalam proses KBM
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
(mengucapkan salam, berdoa, menanyakan kabar, mengecek kehadiran
siswa)
dengan sikap disiplin.
3. Guru melakukan pengondisian kepada peserta didik agar lebih
termotivasi
terhadap materi pembelajaran hari ini.
Apersepsi:
1. Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa
2. Mendata kehadiran siswa dan melakukan 5 S.
3. Memberikan sekilas informasi mengenai biaya produksi prototype
produk barang/jasa
4. Menanyakan tentang materi yang kemarin (mereview) tentang gambar
kerja propotype
5. Menyepakati kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
2. Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan
sungguhsungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang materi 20 menit Rincian
Kegiatan Waktu
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
4. Mengajukan pertanyaan
Kegiatan Inti Menstimulasi/Pemberian Rangsangan (mengamati, menanya,
menalar/ mengasosiasi) 240
1. Guru memberikan penjelasan tentang biaya produksi prototype menit
produk barang/jasa
2. Siswa mengamati tentang biaya produksi prototype produk
barang/jasa
3. Siswa mendiskusikan hasil pengamatan secara berkelompok
Mengidentifikasi Masalah (mengamati, menanya, menalar/
mengasosiasi)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Guru memberikan teks yang menjelaskan biaya produksi prototype
produk barang/jasa
2. Siswa memberi contoh macam biaya produksi prototype produk
barang/jasa
3. Siswa memahami tentang macam-macam biaya produksi prototype
produk barang/jasa
4. Siswa memberitahukan macam garis
5. Siswa menunjukkan pengertian tentang macam macam garis.
Memetakan masalah melalui berfikir tentang masalah dan meyeleksi
informasi informasi yang relevan / Pengumpulan Data (mengamati,
menalar/ mengasosiasi, mengkomunikasi-kan)
1. Guru memberikan data macam-macam biaya produksi prototype
produk barang/jasa
2. Siswa secara berkelompok mempelajari tentang biaya produksi
prototype produk barang/jasa dan membedakanya
3. Guru memantau alur diskusi siswa
4. Siswa secara berkelompok mengidentifikasi bentuk dan fungsi dari
biaya produksi prototype produk barang/jasa
5. Siswa melaporkan hasil kerja kelompok di depan kelas
6. Guru memberikan penilaian & mengkoreksi hasil diskusi siswa
Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif
alternatif, tukar pikiran / Pembuktian ( mengumpulkan
informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, mengkomunikasikan)
1. Guru meminta siswa secara berkelompok membedakan biaya
produksi prototype produk barang atau jasa
2. Siswa membuat dan menentukan bentuk biaya produksi dari masing
masing gambar benda
3. Siswa mempresentasikan hasil diskusi.
4. Guru menilai presentasi siswa
Melakukan tindakan strategis dan mengevaluasi pengaruh dari solusi
yang dilakukan / Generalisasi (menyajikan)
1. Guru meminta siswa untuk membuat biaya produksi prototype
produk barang/jasa
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
2. Siswa membuat macam macam biaya produksi dalam buku laporan
3. Guru menilai laporan siswa

1. Siswa menyimpulkan perincian biaya yang akan digunakan untuk


60
Penutup produk barang atau jasa
menit
2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan pesan untuk tetap belajar

I. PENILAIAN
1. Bentuk Instrumen Penilaian :
 Berupa soal
2. Pedoman Pensekor
Ruplik Instrumen

Penilaian Pengetahuan
Indikator
Teknik Bentuk
Pencapaian Butir Soal
Penilaian Penialian
Kompetensi
Mengetahui hak atas Tes Tertulis/ Uraian Jelaskan apa yang kamu ketahui biaya
kekayaan intelektual Lisan produksi prototype produk
barang/jasa
Mengetahui hak atas Tes Tertulis/ Uraian Sebutkan biaya produksi prototype
kekayaan intelektual Lisan produk barang/jasa
Menjelaskan hak Tes Tertulis/ Uraian Sebutkan faktor kunci dalam
atas kekayaan Lisan pengembangan dalam bidang
intelektual manajemen biaya.

Mempresentasikan Tes Praktik Demonstrasi/ Ada tiga dimensi perbedaan antara


hak atas kekayaan penampilan produk berwujud dan jasa, yakni
intelektual

Pedoman Pensekoran penilaina pengetahuan


Aspek Tingkat Skor
Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4
Siswa menjawab benar dan baik B 3
Siswa menjawab benar dan sedang S 2
Siswa menjawab kurang benar K 1
SKOR MAKSIMAL 4

Mengetahui, Demak, Juni 2021


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dina Puspitasari, S.Pd


Hindarto S.T
Lampiran Materi

BIAYA PRODUKSI PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA

A.          PENGERTIAN BIAYA


Untuk memahami arti biaya, seseorang harus memahami proses yang digunakan dalam
menentukan biaya. Memperbaiki penentuan biaya akan merupakan faktor kunci dalam
pengembangan dalam bidang manajemen biaya.
1.     Biaya
Biaya adalah kas atau nilai yang setara kas yang dikorbankan untuk produk yang diharapkan
dapat membawa keuntungan masa kini dan masa yang akan datang bagi organisasi. Disebut
“setara dengan kas” karena asset non-kas dapat ditukar dengan produk yang diinginkan. Biaya
dikeluarkan untuk menghasilkan manfaat dalam bentuk pendapatan di masa kini maupun di masa
datang.  Dengan demikian biaya digunakan untuk menghasilkan manfaat pendapatan disebut
beban. Oleh karenanya Setiap periode, beban tersebut dikurangkan dari pendapatan pada laporan
Laba Rugi. Kerugian adalah biaya yang kedaluarsa tanpa menghasilkan manfaat pendapatan pada
satu periode. Misalnya Persediaan yang rusak akibat kebakaran dan tidak diasuransikan dapat
diklasifikasikan sebagai kerugian dalam Laporan Laba Rugi. Sementara Biaya yang tidak
kedaluarsa dalam suatu periode tertentu dikelompokkan sebagai aktiva dan muncul pada Neraca. 
Misalnya Mesin dan komputer adalah contoh aktiva yang berumur lebih dari satu periode. Prinsip
utama dalam pembedaan antara biaya sebagai beban atau sebagai aktiva adalah soal penentuan
waktu, yakni apakah biaya tersebut digunakan dalam satu periode atau lebih dari satu periode.

2.     Obyek Biaya


Obyek biaya adalah segala hal seperti produk, pelanggan, departemen, proyek, kegiatan dan yang
lain dimana biaya-biaya diukur dan dibebankan.
Misalnya, bila ingin menentukan berapa biaya untuk membuat pisang goreng, maka obyek biaya
adalah pisang goreng. Bila ingin menentukan biaya operasi sebuah program studi dalam sebuah
Universitas maka obyek biaya adalah program studi. Bila tujuannya adalah menentukan biaya
proyek pengembangan produk maka obyek biaya adalah proyek pengembangan produk baru.

Kegiatan
Kegiatan adalah suatu unit dasar dari kerja yang dilakukan dalam suatu organisasi. Definisi lain
dari kegiatan adalah keseluruhan tindakan dalam organisasi yang berguna bagi manajer untuk
maksud perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Pada masa sekarang, kegiatan
telah menjadi isu utama sebagai obyek biaya yang penting.. Kegiatan memainkan peran penting
dalam proses pembebanan biaya pada obyek biaya yang lain. Contoh kegiatan yang semacam itu
antara lain memelihara peralatan, merancang produk, menagih pelanggan dll. Kegiatan dijelaskan
oleh kata kerja tindakan dan obyek yang menerima tindakan. Misal kegiatan merancang produk
maka kata kerja tindakannya adalah ”merancang” dan obyek yang menerima adalah ”produk”.

B.          BIAYA PRODUK BERWUJUD DAN JASA


Keluaran organisasi setidaknya ada satu dari dua jenis yang mewakili obyek biaya, yakni produk
berwujud dan jasa. Produk berwujud adalah barang yang diproduksi dengan mengubah bahan baku
melalui penggunaan bahan, tenaga kerja dan masukan lain. Organisasi yang memproduksi produk
berwujud disebut organisasi pemanufakturan. Jasa adalah tugas atau kegiatan yang dilakukan untuk
pelanggan atau kegiatan yang dilakukan pelanggan dengan menggunakan produk atau fasilitas
organisasi. Jasa juga diproduksi dengan menggunakan bahan baku, tenaga kerja dan masukan lain.
Organisasi yang memproduksi barang tak berwujud disebut organisasi jasa.
Ada tiga dimensi perbedaan antara produk berwujud dan jasa, yakni:
1.     Tidak berwujud artinya bahwa pembeli jasa tidak dapat melihat, merasakan, mendengar, atau
mencicipi jasa sebelum dibeli. Hal sebaliknya adalah produk berwujud.
2.     Tidak tahan lama. Tidak tahan lama berarti bahwa jasa tidak dapat disimpan.
3.     Tidak terpisahkan. Artinya, produsen jasa dan pembeli jasa biasanya harus berada dalam hubungan
langsung agar terjadi pertukaran. Akibatnya jasa sering kali tidak dapat dipisahkan dari produsennya.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMK PONTREN DARUSSALAM DEMAK


Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Mata Pelajaran : Produk Kriatifitas dan Kewirausahaan
Materi Pokok : Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa
Kelas / Semester : XI / Gasal
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Alokasi Waktu : 21 JP @ 45 menit (925 menit)

A. KOMPETENSI INTI
KI 3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR
1. Menerapkan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
2. Membuat prototype produk barang/jasa

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Menganalisis proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
2. Memahami proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
3. Mengerjakan proses prototype produk barang/jasa
4. Menjelaskan proses pembuatan prototype produk barang/jasa
5. Melaksanakan 5 S = Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), &
Shitsuke (Rajin)
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat : (Untuk KI-3)
1. Memahami proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
2. Menganalisis proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
Untuk KI-4
Peserta didik dapat/mampu :
1. Mengerjakan proses prototype produk barang/jasa
2. Menjelaskan proses pembuatan prototype produk barang/jasa

E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Memahami proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
2. Membuat prototype produk barang/jasa

F. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN


Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab

G. MEDIA, ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR


Media/Alat Pembelajaran

Media Belajar : Ms. Powerpoint, google meet, google form, video youtube
Alat : Laptop, Smartphone
Bahan : Powerpoint, Internet

Sumber Belajar
1. Modul Pembelajaran Produk Kreatifitas dan Kewirausahaan SMK kelas XI.
2. Internet

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke 9 dan 10 : ( 14JP = 630 menit)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15
1. Guru memberikan alamat link untuk masuk ke google meet ke peserta menit
didik.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
2. Guru mengkondisikan kesiapan peserta didik dalam proses KBM
(mengucapkan salam, berdoa, menanyakan kabar, mengecek kehadiran
siswa)
dengan sikap disiplin.
3. Guru melakukan pengondisian kepada peserta didik agar lebih
termotivasi
terhadap materi pembelajaran hari ini.
Apersepsi:
1. Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa
2. Mendata kehadiran siswa dan melakukan 5 S.
3. Memberikan sekilas informasi mengenai proses pembuatan prototype
produk barang/jasa
Menanyakan tentang materi yang kemarin (mereview) tentang biaya
produksi prototype produk barang/jasa
4. Menyepakati kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
2. Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan
sungguhsungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang materi 20 menit Rincian
Kegiatan Waktu
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
4. Mengajukan pertanyaan
Kegiatan Inti Menstimulasi/Pemberian Rangsangan (mengamati, menanya, 555
menalar/ mengasosiasi)
menit
1. Guru memberikan penjelasan tentang proses pembuatan prototype
produk barang/jasa
2. Siswa mengamati tentang produk-produk apa saja yang bisa di proses
dalam propotype
3. Siswa mendiskusikan hasil pengamatan secara berkelompok
Mengidentifikasi Masalah (mengamati, menanya, menalar/
mengasosiasi)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Guru memberikan teks yang menjelaskan macam-macam proses kerja
prototype
2. Siswa memberi contoh macam barang atau jasa.
3. Siswa memahami tentang proses pembuatan prototype produk
barang/jasa
4. Siswa menunjukkan pengertian tentang proses pembuatan prototype
menurut pendapatnya.
Memetakan masalah melalui berfikir tentang masalah dan meyeleksi
informasi informasi yang relevan / Pengumpulan Data (mengamati,
menalar/ mengasosiasi, mengkomunikasi-kan)
1. Guru memberikan data macam-macam proses pembuatan prototype
produk barang/jasa
2. Siswa secara berkelompok mempelajari tentang bentuk proses produk
barang dan jasa membedakanya
3. Guru memantau alur diskusi siswa
4. Siswa secara berkelompok mengidentifikasi bentuk dan fungsi dari
produk barang tersebut
5. Siswa melaporkan hasil kerja kelompok di depan kelas
6. Guru memberikan penilaian & mengkoreksi hasil diskusi siswa

Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif


alternatif, tukar
pikiran / Pembuktian ( mengumpulkan informasi/mencoba,
menalar/mengasosiasi, mengkomunikasikan)
1. Guru meminta siswa secara berkelompok membedakan proses
pembuatan produk barang dan produk jasa pada suatu kertas folio
2. Siswa membuat dan menentukan proses pembuatan produk barang
dari barang yang sudah tidak terpakai
3. Siswa mempresentasikan hasil diskusi.
4. Guru menilai presentasi siswa
Melakukan tindakan strategis dan mengevaluasi pengaruh dari solusi
yang dilakukan / Generalisasi (menyajikan)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Guru meminta siswa untuk membuat produk kerajinan barang
2. Siswa membuat proses pembuatanya dalam buku laporan
3. Guru menilai laporan siswa
1. Siswa menyimpulkan cara-cara melakukan proses pembuatan
prototype produk barang/jasa 60
Penutup
2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan pesan untuk tetap belajar menit

Pertemuan ke 11 : ( 7JP = 315 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu


Pendahuluan Orientasi 15 menit
1. Guru memberikan alamat link untuk masuk ke google meet ke
peserta didik.
2. Guru mengkondisikan kesiapan peserta didik dalam proses
KBM
(mengucapkan salam, berdoa, menanyakan kabar, mengecek
kehadiran siswa) dengan sikap disiplin.
3.Guru melakukan pengondisian kepada peserta didik agar lebih
termotivasi
4. terhadap materi pembelajaran hari ini.Mendata kehadiran
siswa dan melakukan 5 S.

Apersepsi:
1. Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa
2. Mendata kehadiran siswa dan melakukan 5 S.
3. Menanyakan tentang materi yang kemarin (mereview)
tentang memahami proses kerja pembuatan prototype
produk barang/jasa
4. Menyepakati kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
Inti Mengidentifikasi, menetapkan, mengembangkan, melakukan 240 menit
tindakan strategis dalam membuat garis
1. Peserta didik mempraktikkan Membuat prototype
produk barang/jasa
2. Peserta didik menggambar suatu benda menggunakan sebagai
laporan di kertas folio
3. Peserta didik menerapkan 5S setiap kegiatan pelajaran
4. Guru menilai hasil gambar siswa.

Penutup 1. Menyimpulkan materi yang sudah disampaikan 15 menit


2. Memberi pengarahan dan menutup pelajaran dengan doa dan
salam

I. PENILAIAN
1. Jenis/ Teknik Penilaian
 Tes tertulis
 Tes lisan
2. Bentuk Instrumen Penilaian :
 Berupa soal
3. Pedoman Pensekor
Ruplik Instrumen

Penilaian Pengetahuan
Indikator
Teknik Bentuk
Pencapaian Butir Soal
Penilaian Penialian
Kompetensi
Mengetahui hak atas Tes Tertulis/ Uraian Jelaskan apa yang kamu ketahui biaya
kekayaan intelektual Lisan produksi prototype produk
barang/jasa
Mengetahui hak atas Tes Tertulis/ Uraian Sebutkan biaya produksi prototype
kekayaan intelektual Lisan produk barang/jasa
Menjelaskan hak Tes Tertulis/ Uraian Sebutkan faktor kunci dalam
atas kekayaan Lisan pengembangan dalam bidang
intelektual manajemen biaya.
Mempresentasikan Tes Praktik Demonstrasi/ Ada tiga dimensi perbedaan antara
hak atas kekayaan Penampilan produk berwujud dan jasa, yakni
intelektual

Pedoman Pensekoran penilaina pengetahuan


Aspek Tingkat Skor
Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4
Siswa menjawab benar dan baik B 3
Siswa menjawab benar dan sedang S 2
Siswa menjawab kurang benar K 1
SKOR MAKSIMAL 4

Mengetahui, Demak, Juni 2021


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dina Puspitasari, S.Pd


Hindarto S.T
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMK PONTREN DARUSSALAM DEMAK


Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Mata Pelajaran : Produk Kriatifitas dan Kewirausahaan
Materi Pokok : Pengujian Kesesuaian Fungsi  Prototype Produk Barang/Jasa
Kelas / Semester : XI / Gasal
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Alokasi Waktu : 21 JP @ 45 menit (945 menit)

A. KOMPETENSI INTI
KI 3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR
1. Menentukan pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa
2. Menguji prototype produk barang / jasa

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Memahami pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa
2. Menganalisis pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa
3. Melakukan pengujian prototype produk barang/jasa
4. Menjelaskan cara pengujian prototype produk barang/jasa
5. Melaksanakan 5 S = Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), &
Shitsuke (Rajin)
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat : (Untuk KI-3)
1. Memahami pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa
2. Menganalisis pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa

Untuk KI-4
Peserta didik dapat/mampu :
1. Melakukan pengujian prototype produk barang/jasa
2. Menjelaskan cara pengujian prototype produk barang/jasa

E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Menganalisis pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa
2. Menguji prototype produk barang / jasa

F. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN


Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab

G. MEDIA, ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR


Media/Alat Pembelajaran

Media Belajar : Ms. Powerpoint, google meet, google form, video youtube
Alat : Laptop, Smartphone
Bahan : Powerpoint, Internet

Sumber Belajar
1. Modul Pembelajaran Produk Kreatifitas dan Kewirausahaan SMK kelas XI.
2. Internet
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke 12 : ( 7JP = 315 menit)

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Orientasi
1. Guru memberikan alamat link untuk masuk ke google meet ke peserta
didik.
2. Guru mengkondisikan kesiapan peserta didik dalam proses KBM
(mengucapkan salam, berdoa, menanyakan kabar, mengecek kehadiran
siswa)
dengan sikap disiplin.
3. Guru melakukan pengondisian kepada peserta didik agar lebih
termotivasi
terhadap materi pembelajaran hari ini.

Apersepsi:
1. Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa
2. Mendata kehadiran siswa dan melakukan 5 S.
3. Memberikan sekilas informasi mengenai pengujian kesesuaian
15
Pendahuluan fungsi prototype produk barang/jasa
menit
4. Menanyakan tentang materi yang kemarin (mereview) tentang proses
kerja prototype produk
5. Menyepakati kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
2. Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan
sungguhsungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang materi 20 menit Rincian
Kegiatan Waktu
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
4. Mengajukan pertanyaan
5.
Kegiatan Inti Menstimulasi/Pemberian Rangsangan (mengamati, menanya, 240
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
menalar/ mengasosiasi) menit
1. Guru memberikan penjelasan tentang pengujian prototype produk
barang dan jasa
2. Siswa mengamati tentang apa saja yang akan diuji
3. Siswa mendiskusikan hasil pengamatan secara berkelompok
Mengidentifikasi Masalah (mengamati, menanya, menalar/
mengasosiasi)
1. Guru memberikan teks yang menjelaskan pengujian kesesuaian
fungsi prototype produk barang/jasa
2. Siswa memberi contoh pengujian produk barang/ jasa.
3. Siswa memahami tentang pengujian prototype
4. Siswa memberitahukan pengujian prototype
5. Siswa menunjukkan pengertian tentang macam macam garis.
Memetakan masalah melalui berfikir tentang masalah dan meyeleksi
informasi informasi yang relevan / Pengumpulan Data (mengamati,
menalar/ mengasosiasi, mengkomunikasi-kan)
1. Guru memberikan data pengujian fungsi prototype
2. Siswa secara berkelompok mempelajari tentang fungsi prototype
produk barang dan jasa dan membedakanya
3. Guru memantau alur diskusi siswa
4. Siswa melaporkan hasil kerja kelompok di depan kelas
5. Guru memberikan penilaian & mengkoreksi hasil diskusi siswa
Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif
alternatif, tukar
pikiran / Pembuktian ( mengumpulkan informasi/mencoba,
menalar/mengasosiasi, mengkomunikasikan)
1. Guru meminta siswa secara berkelompok membedakan pengujian
prototype pada suatu produk barang/ jasa
2. Siswa membuat dan menentukan pengujian fungsi prototype dari
produk barang/ produk jasa
3. Siswa mempresentasikan hasil diskusi.
4. Guru menilai presentasi siswa
Melakukan tindakan strategis dan mengevaluasi pengaruh dari solusi
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
yang dilakukan / Generalisasi (menyajikan)
1. Guru meminta siswa untuk membuat pengujian prototpe dari produk
barang
2. Siswa membuat proses pengujiannya dan dokumentasi dalam buku
laporan
3. Guru menilai laporan siswa

1. Siswa menyimpulkan cara melakukan pengujian kesesuaian fungsi


60
Penutup prototype produk barang/jasa
menit
2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan pesan untuk tetap belajar

Pertemuan ke 13 dan 14 : ( 14JP = 630 menit)

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan Orientasi 15
1. Guru memberikan alamat link untuk masuk ke google meet ke peserta menit
didik.
2. Guru mengkondisikan kesiapan peserta didik dalam proses KBM
(mengucapkan salam, berdoa, menanyakan kabar, mengecek kehadiran
siswa) dengan sikap disiplin.
3.Guru melakukan pengondisian kepada peserta didik agar lebih
termotivasi
4. terhadap materi pembelajaran hari ini.Mendata kehadiran siswa dan
melakukan 5 S.
Apersepsi:
1. Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa
2. Mendata kehadiran siswa dan melakukan 5 S.
3. Menanyakan tentang materi yang kemarin (mereview) tentang
pengujian prototpe dari produk barang
4. Menyepakati kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
Inti Mengidentifikasi, menetapkan, mengembangkan, melakukan tindakan 555
strategis dalam membuat garis
1. Peserta didik mempraktikkan menggambar macam macam pengujian menit
prototpe dari produk barang
2. Peserta didik melalukan suatu pengujian suatu produk barang.
3. Peserta didik menerapkan 5S setiap kegiatan pelajaran
4. Guru menilai hasil gambar siswa.

Penutup 1. Menyimpulkan materi yang sudah disampaikan 60 menit


2. Memberikan tugas ke siswa untuk membuat laporan praktik tentang
pengujian prototpe dari produk barang yang sudah diuji dan dikerjakan
difolio untuk pertemuan selanjutnya
3. Memberi pengarahan dan menutup pelajaran dengan doa dan salam

I. PENILAIAN
1. Jenis/ Teknik Penilaian
 Tes tertulis
 Tes lisan
2. Bentuk Instrumen Penilaian :
 Berupa soal
3. Pedoman Pensekor
Ruplik Instrumen

Penilaian Pengetahuan
Indikator
Teknik Bentuk
Pencapaian Butir Soal
Penilaian Penialian
Kompetensi
Mengetahui hak atas Tes Tertulis/ Uraian Jelaskan apa yang kamu ketahui
kekayaan intelektual Lisan Pengujian Kesesuaian Fungsi 
Prototype Produk Barang/Jasa
Mengetahui hak atas Tes Tertulis/ Uraian Sebutkan biaya produksi prototype
kekayaan intelektual Lisan produk barang/jasa
Menjelaskan hak Tes Tertulis/ Uraian Sebutkan faktor kunci dalam
atas kekayaan Lisan pengembangan dalam bidang
intelektual manajemen biaya.

Mempresentasikan Tes Praktik Demonstrasi/ Ada tiga dimensi perbedaan antara


hak atas kekayaan Penampilan produk berwujud dan jasa, yakni
intelektual

Pedoman Pensekoran penilaina pengetahuan


Aspek Tingkat Skor
Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4
Siswa menjawab benar dan baik B 3
Siswa menjawab benar dan sedang S 2
Siswa menjawab kurang benar K 1
SKOR MAKSIMAL 4

Mengetahui, Demak, Juni 2021


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dina Puspitasari, S.Pd


Hindarto S.T
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMK PONTREN DARUSSALAM DEMAK


Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Mata Pelajaran : Produk Kriatifitas dan Kewirausahaan
Materi Pokok : Perencanaan produksi massal
Kelas / Semester : XI / Gasal
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Alokasi Waktu : 14 JP @ 45 menit( 630 menit)

A. KOMPETENSI INTI
KI 3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR
1. Menganalisis perencanaan produksi massal
2. Membuat perencanaan produksi massal

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Memahami perencanaan produksi massal
2. Mengetahui perencanaan produksi massal
3. Menganalisis perencanaan produksi massal
4. Menjelaskan pemuatan perencanaan produksi massal
5. Melaksanakan 5 S = Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), &
Shitsuke (Rajin)
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat : (Untuk KI-3)
1. Memahami perencanaan produksi massal
2. Mengetahui perencanaan produksi massal

Untuk KI-4
Peserta didik dapat/mampu :
1. Menganalisis perencanaan produksi massal
2. Menjelaskan pemuatan perencanaan produksi massal

E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Memahami perencanaan produksi massal
2. Pembuatan perencanaan produksi

F. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN


Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab

G. MEDIA, ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR


Media/Alat Pembelajaran

Media Belajar : Ms. Powerpoint, google meet, google form, video youtube
Alat : Laptop, Smartphone
Bahan : Powerpoint, Internet

Sumber Belajar
1. Modul Pembelajaran Produk Kreatifitas dan Kewirausahaan SMK kelas XI.
2. Internet
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke 15 : ( 7JP = 315 menit)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Orientasi
1. Guru memberikan alamat link untuk masuk ke google meet ke peserta
didik.
2. Guru mengkondisikan kesiapan peserta didik dalam proses KBM
(mengucapkan salam, berdoa, menanyakan kabar, mengecek kehadiran
siswa)
dengan sikap disiplin.
3. Guru melakukan pengondisian kepada peserta didik agar lebih
termotivasi
15
Pendahuluan terhadap materi pembelajaran hari ini.
menit

Apersepsi:
1. Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa
2. Mendata kehadiran siswa dan melakukan 5 S.
3. Memberikan sekilas informasi mengenai menggambar dan tujuan
memahami tentang perencanaan produksi massal
4. Menanyakan tentang materi yang kemarin (mereview) pengujian
prototype produk barang dan jasa
5. Menyepakati kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
Kegiatan Inti Menstimulasi/Pemberian Rangsangan (mengamati, menanya, 240
menalar/ mengasosiasi) menit
1. Guru memberikan penjelasan perencanaan produksi massal
2. Siswa mengamati tentang macam-macam produk masal
3. Siswa mendiskusikan hasil pengamatan secara berkelompok
Mengidentifikasi Masalah (mengamati, menanya, menalar/
mengasosiasi)
1. Guru memberikan teks yang menjelaskan macam-macam
perencanaan produksi massal
2. Siswa memberi contoh macam produk masal
3. Siswa memahami tentang macam-macam produk masal
4. Siswa menunjukkan pengertian tentang macam macam perencanaan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
produksi massal
Memetakan masalah melalui berfikir tentang masalah dan meyeleksi
informasi informasi yang relevan / Pengumpulan Data (mengamati,
menalar/ mengasosiasi, mengkomunikasi-kan)
1. Guru memberikan data macam-macam bentuk produk masal
2. Siswa secara berkelompok mempelajari tentang bentuk produk masal
dan membedakanya
3. Guru memantau alur diskusi siswa
4. Siswa melaporkan hasil kerja kelompok di depan kelas
5. Guru memberikan penilaian & mengkoreksi hasil diskusi siswa
Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif
alternatif, tukar
pikiran / Pembuktian ( mengumpulkan informasi/mencoba,
menalar/mengasosiasi, mengkomunikasikan)
1. Guru meminta siswa secara berkelompok membedakan produk masal
pada suatu gambar benda
2. Siswa membuat dan menentukan bentuk produk masal dari masing
masing gambar benda
3. Siswa mempresentasikan hasil diskusi.
4. Guru menilai presentasi siswa
Melakukan tindakan strategis dan mengevaluasi pengaruh dari solusi
yang dilakukan / Generalisasi (menyajikan)
1. Guru meminta siswa untuk membuat perencanaan produksi massal
2. Siswa membuat macam macam perencanaan produksi massal
dalam buku laporan
3. Guru menilai laporan siswa

1. Siswa menyimpulkan cara membuat produksi masal 60


Penutup
2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan pesan untuk tetap belajar menit
Pertemuan ke 16 : ( 7JP = 315 menit)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan Orientasi 15
1. Guru memberikan alamat link untuk masuk ke google meet ke peserta menit
didik.
2. Guru mengkondisikan kesiapan peserta didik dalam proses KBM
(mengucapkan salam, berdoa, menanyakan kabar, mengecek kehadiran
siswa) dengan sikap disiplin.
3.Guru melakukan pengondisian kepada peserta didik agar lebih termotivasi
4. terhadap materi pembelajaran hari ini.Mendata kehadiran siswa dan
melakukan 5 S.

Apersepsi:
1. Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa
2. Mendata kehadiran siswa dan melakukan 5 S.
3. Memberikan sekilas informasi tentang Pembuatan perencanaan
produksi
4. Menanyakan tentang materi yang kemarin (mereview) memahami
perencanaan produksi
5. Menyepakati kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
Inti Mengidentifikasi, menetapkan, mengembangkan, melakukan tindakan 240
strategis dalam membuat garis menit
1. Peserta didik mempraktikkan menggambar Pembuatan perencanaan
produksi
2. Peserta didik menggambar suatu benda menggunakan garis kombinasi.
3. Peserta didik menerapkan 5S setiap kegiatan pelajaran
4. Guru menilai hasil gambar siswa.

Penutup 1. Menyimpulkan materi yang sudah disampaikan 60 menit


2. Memberi pengarahan dan menutup pelajaran dengan doa dan salam

I. PENILAIAN
1. Jenis/ Teknik Penilaian
 Tes tertulis
 Tes lisan
2. Bentuk Instrumen Penilaian :
 Berupa soal
3. Pedoman Pensekor
Ruplik Instrumen

Penilaian Pengetahuan
Indikator
Teknik Bentuk
Pencapaian Butir Soal
Penilaian Penialian
Kompetensi
Mengetahui hak atas Tes Tertulis/ Uraian Jelaskan apa yang kamu ketahui Perencanaan
kekayaan intelektual Lisan produksi massal
Mengetahui hak atas Tes Tertulis/ Uraian Sebutkn
kekayaan intelektual Lisan Proses  persiapan  produksi  terdiri  dari  kegi
atan-kegiatan  seperti  perencanaan urutan-
urutan proses sebagai berikut:
Menjelaskan hak Tes Tertulis/ Uraian Sebutkan tujuan Produksi
atas kekayaan Lisan
intelektual
Mempresentasikan Tes Praktik Demonstras Ada tiga dimensi perbedaan antara produk
hak atas kekayaan i/ berwujud dan jasa, yakni
intelektual Penampilan
Pedoman Pensekoran penilaina pengetahuan
Aspek Tingkat Skor
Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4
Siswa menjawab benar dan baik B 3
Siswa menjawab benar dan sedang S 2
Siswa menjawab kurang benar K 1
SKOR MAKSIMAL 4

Mengetahui, Demak, Juni 2021


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dina Puspitasari, S.Pd


Hindarto S.T
Lampiran Materi
Perencanaan Produksi Masal

Produksi Massal
Produksi  masal  adalah  nama  yang  diberikan  kepada  sebuah  metode memproduksi barang dalamj
umlah besar denganbiaya yang rendah per unitnya. Walau
harganya   yang  murah  tidak  berarti  dengan  kualitas  rendah.  Sebaliknyadiproduksinya barang dalam
jumlah yang besar telah distandarisasi oleh interchangeable parts atau peralatan
yang dapat digunakan untuk memproduksi barang yang sama.

Produksiterdiri  atas  bangunan,  peralatan  (equipment)  dan  perkakas  (tools).
Disini   tahap   perencanaan   harus  mencakup   langkah-langkah   kerja   dan   perbaikan
langkah-langkah tersebut. Kemudian rencana itu dilaksanakan padatahap implementasi,
dan sekaligus dengan tahap pengendaliannya. Perhatian utama dari kegiatan-kegiatan itu
adalah melihat kemajuan yang dibuat dalam mencapai target yang direncanakan.
Pengadaan   (procurement)   dan   instalasi   peralatan   serta  perkakas   pabrik   itu.   Jenis
produksi ini mungkin hanya berlangsung sekali saja dalam periode setengah dasawarsa bagi
perusahaan manufaktur (Ogawa, 1984:2).

Proses Produksi
Seperti yang sudah dikaji di atas, ada dua jenis proses produksi:
-Yang  pertama  yaitu  membuat  barang  atau  produk  dengan  menggunakan  mesin serta peralatan.
Hal ini disebut jugaproduksi.
-Yang kedua yaitu membuat sarana produksi atau sistem produksi itu sendiri . 
Hal ini disebut persiapan berproduksi.

Proses  persiapan  produksi  terdiri  dari  kegiatan-kegiatan  seperti  perencanaan urutan-urutan
proses sebagai berikut:
1.   penjadwalan waktu
2.   pemilihan peralatan

3.   pengerjaan dengan perkakas

4.   mobilisasi personalia

5.   pembelian material

6.   pembagian pekerjaan
Tahap persiapan ini didahului oleh kegiatan seperti perencanaan dan desain produk yang dihasilkan
oleh kegiatan riset dan pengembangan

Faktor-Faktor Produksi

Faktor-Faktor Produksi-Jalan kegiatan  produksi tergantung dari tersedianya faktor produksi. Faktor


produksi adalah segala sesuatu yang perlukan dalam kegiatan produksi terhadap suatu barang dan
jasa. Faktor-faktor produksi terdiri dari alam (natural resources), tenaga kerja (labor), modal (capital),
dan keahlian (skill) atau sumber daya pengusaha (enterpreneurship). Faktor-faktor produksi alam dan
tenaga kerja adalah faktor produksi utama (asli), sedangkan modal dan tenaga kerja merupakan faktor
produksi turunan. Berikut penjelasan faktor-faktor produksi......
 Faktor Produksi Alam, adalah semua kekayaan yang ada di alam semesta digunakan dalam
proses produksi. Faktor produksi alam disebut faktor produksi utama atau asli. Faktor
produksi alam terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari, dan barang tambang.
 Faktor Produksi Tenaga Kerja, adalah faktor produksi insani yang secara langsung maupun
tidak langsung dapat menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja sebagai
faktor produksi asli. Walaupun kini banyak kegiatan proses produksi diperankan oleh mesin,
namun keberadaan manusia wajib diperlukan.
 Faktor Produksi Modal, adalah faktor penunjang yang mempercepat dan menambah
kemampuan dalam memproduksi. Faktor produksi dapat terdiri dari mesin-mesin, sarana
pengangkutan, bangunan, dan alat pengangkutan.
 Faktor Produksi Keahlian, adalah keahlian atau keterampilan individu mengkoordinasikan
dan mengelola faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.

Proses Produksi

Proses Produksi - Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi
barang atau jasa. Ada proses produksi membutuhkan waktu yang lama, misalnya dalam pembuatan
gedung pencakar langit, pembuatan pesawat terbang, dan pembuatan kapal serta lain-lainnya. Dalam
proses produksi membutuhkan waktu yang berbeda-beda ada yang sebentar, misalnya pembuatan
kain, pembuatan televisi, dan lain-lain. Tetapi, ada juga proses produksi yang dapat dinikmati
langsung hasilnya oleh konsumen, misalnya pentas hiburan, pijat dan produksi lain-lainnya.
Berdasarkan caranya, proses produksi digolongkan dalam tiga macam antara lain sebagai berikut...
a. Proses Produksi Pendek, adalah proses produksi yang pendek atau cepat dan langsung dalam
menghasilkan barang atau jasa yang dapat dinikmati konsumen. Contohnya adalah proses produksi
makanan, seperti pisang goreng, bakwan, singkong goreng. dan lain-lain.
b. Proses Produksi Panjang, adalah proses produksi yang memakan waktu lama. Contohnya adalah
proses produksi menanam padi dan membuat rumah.
c. Proses Terus Menerus/Kontinu, adalah proses produksi yang mengolah bahan-bahan secara
berurutan dengan beberapa tahap dalam pengerjaan sampai menjadi suatu barang jadi. Jadi bahan
tersebut melewati tahap-tahap dari proses mesin secara terus-menerus untuk menjadi suatu barang
jadi. Contohnya adalah proses memproduksi gula, kertas, karet, dan lain-lain
d. Proses Produksi Berselingan/Intermitten, adalah proses produksi yang mengolah bahan-bahan
dengan cara menggabungkan menjadi barang jadi. Seperti, proses produksi mobil dimana bagian-
bagian mobil dibuat secara terpisah, mulai dari kerangkanya, setir, ban, mesin, kaca, dan lain-lain.
Setelah semua bagian dari mobil tersebut selesai atau lengkap maka selanjutnya bagian-bagian mobil
tersebut digabungkan menjadi mobil.

Tujuan Produksi 

Tujuan-Tujuan Produksi - Berikut tujuan-tujuan dari produksi antara lain sebagai berikut...
1. Menghasilkan barang atau jasa
2. Meningkatkan nilai guna barang atau jasa
3. Meningkatkan kemakmuran masyarakat
4. Meningkatkan keuntungan 
5. Meningkatkan lapangan usaha
6. Menjaga kesinambungan usaha perusahaan 

Anda mungkin juga menyukai