Anda di halaman 1dari 30

Materi Kuliah – 5, Sosiologi dan Komunikasi

1
Pokok Bahasan

1. Konsep dan Definisi Grup


2. Dari Grup ke Organisasi
3. Pengertian Organisasi
4. Sistem Pengendalian Organisasi
5. Birokrasi: Organisasi Kompleks
6. Bentuk Alternatif Birokrasi
 Grup: Suatu kesatuan yang terdiri dari dua orang atau
lebih dimana di antara mereka terjadi komunikasi dua-
arah dan interaksi (timbal-balik) satu sama lain
 Ciri Grup: 1) Keanggotaan terbatas; 2) Memiliki
norma tertentu; 3) Tujuan tertentu; 4) Latar belakang
tertentu.
 Grup dapat berumur cukup lama (relatif mantab) dan
dapat pula hanya bersifat sementara  ex?
Syarat Kelangsungan Grup
 Kesadaran menjadi bagian kelompok,
 Hubungan timbal-balik antar anggota kelompok,
 Ada suatu faktor yang dimiliki bersama oleh sesama
anggota kelompok,
 Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola
perilaku,
 Bersistem dan berproses.
MASYARAKAT

KELUARGA

EGO
GRUP SEPERMAINAN
GRUP SEKOLAH

GRUP SEKERJA

Perkembangan Keanggotaan Ego dalam Beragam Grup


Dasar Pembentukan Grup
1. Seketurunan nenek moyang, Grup semarga dalam suku Batak
2. Tempat tinggal bersama/berdekatan, Contoh Grup arisan ibu2 RT
3. Kepentingan bersama, conoth kelompok sambatan
4. Program pihak “atas desa” (atau kombinasi dari alasan di atas)
Contoh Dasa Wisma dan BKKBN
 tidak mutlak hanya atas dasar salah satu faktor melainkan mungkin
juga atas lebih dari satu faktor sekaligus
1. Tertutup? (Seleksi ketat)
2. Terbuka? (Relatif mudah masuk-keluar)
3. Terencana? Contohnya Grup yang membentuk kelompok
penggunaan air untuk sawah atau anggota Koperasi
4. Tidak Terencana? Cotonhnya: orang di tempatkan satu sel
dalam penjara, karena kebetulan sama-saka jadi tahanan. Atau
orng yang bertemu di jalan karena melihat ada tabrakan mobil
jadi semacaman kerumunan yg tdk direncanakan
 Tipe hubungan antar anggota dalam grup
 Grup primer (contohnya keluarga: kenal mengenal secara pribadi, kerjasama
kuat, dekat secara psikologis dan emosional, ) atau sekunder (hubungan
longgar, kontrol sosial lemah, obyektif dan loyalitas rendah. (C.H. Cooley)
 Paguyuban (gemeinschaft) (ikatan guyup, setiakawan, batiniah, murni, alami dan
relatif kekal) atau Pamrih (gesellschaft) atau kepentingan (Ferdinand Tonnies)
 Grup formal (ada aturan tegas,) atau informal (aturan tidak tertulis)
 Perasaan persatuan grup: in-group (bagaimana individu mengidentifikasi dirinya) atau out-
group (kelompok lawan) (W.G.Sumner)
 Pengaruh partisipasi: Reference Group (tempat individu mengidentifikasi dirinya
atas dasar norma2 misal grup tokoh agama) atau Membership Group (R.K.
Merton).(kenggotaan atau tmpt setiap orang secara fisik menjadi anggota
kelompok secara otomatis (contoh keluarga mahasiswa Malang)
1. Menggambarkan hubungan antar pelaku
serta proses sosial yang menyertainya
2. Penelaahan hubungan sosial antar individu,
individu dengan kelompok atau kelompok
dengan kelompok perlu memperhatikan:
 Hubungan status antar para pelaku
 Hubungan peran antar para pelaku
 Proses sosial yang menyertai dalam hubungan
tersebut.
Derajat Kohesivitas Grup & Faktor Yang Mempengaruhi
Keluarga sebagai Grup Primer
Keluarga Inti A Keluarga Inti B

Generasi I
   
Generasi II
     
EGO

Generasi III
  

Keluarga Inti C

Keluarga Inti A = Keluarga Orientasi


Keluarga Inti B = Keluarga Prokreasi
 Dinamika Grup: pola interaksi sosial yang
berulang di antara anggota grup
 Faktor yang mempengaruhi:
 Ukuran Grup
 Konformitas dan Kontrol
 Kepemimpinan
 Pengambilan Keputusan oleh Grup
2. Dari Grup Ke Organisasi
 Terjadi perubahan dalam masyarakat dengan
kecenderungan (Himes, 1964):
 Memudarnya Kekerabatan;
 Pertumbuhan Spesialisasi;
 Sekularisasi dan Rasionalisasi;
 Mendorong berkembangnya organisasi
 Organisasi menjadi alat sosial yang ampuh dan
dapat diandalkan untuk menggabungkan
sumberdaya manusia (Etzioni, 1982)
Perbandingan Grup & Organisasi
 Grup Sosial  Organisasi
 Fungsi: Memenuhi  Fungsi:
Kepuasan
Meningkatkan
 Tujuan:
Produktifitas
 Kepuasan Moral,
 Identifikasi Diri,  Tujuan:
 Loyalitas,  Menganalisis
 Berpartisipasi Masalah,
 Mengatasi
Masalah,
 Meningkatkan
Output,
 Efisiensi
3. Pengertian Organisasi
 Berelson & Steiner (1964): gejala sosial resmi (formalisasi
struktur sosial) yang berkaitan dengan seperangkat peraturan
tertulis,
 Formalitas,
 Hierarkhi,
 Ukuran,
 Durasi
 Ciri Organisasi (Etzioni, 1982)
 Mempunyai pembagian pekerjaan, kekuasaan, tanggung
jawab dan komunikasi
 Mempunyai beberapa pusat wewenang untuk mengawasi,
mengendalikan dan mengarahkan pencapaian tujuan
 Mempunyai prosedur penggantian tenaga mahir,
keanggotaan dan pengurus serta memahirkan anggota
 Organisasi beda dengan pengelompokkan manusia  didirikan
untuk mencapai tujuan
Tujuh Kriteria Formalisasi Pengelompokan Manusia yang
dapat Dikategorikan ke dalam Organisasi (Bierstedt, 1982)

1. Memiliki fungsi dan tujuan yang khas;


2. Mempunyai kebijakan umum dalam mencapai
tujuan;
3. Mempunyai dan mengembangkan susunan
hirarkhi status;
4. Mempunyai wewenang;
5. Mengenakan persyaratan untuk keanggotaan;
6. Mempunyai property (material dan non-material);
7. Mempunyai nama atau lambang-lambang.
4. Sistem Pengendalian Organisasi

Sistem Ciri Kepatuhan


Pengendalian Alienatif Kalkulatif Moral
Koersif
Utilitarian
Normatif
Contoh: Organisasi Menurut Sarana
Pengendalian Yang Dominan
Koersif Utilitarian Normatif
Kamp Organisasi
Serikat Buruh
Konsentrasi Keagamaan
Organisasi Partai
Penjara Kantor
Politik
Lembaga
Bank Universitas
Rehabilitasi

Rumah Sakit Jiwa Perusahaan Sekolah


5. Birokrasi: Organisasi Kompleks

 Weber: Suatu organisasi formal yang wewenangnya


mempunyai hirarkhi dan dasar-dasar rasional
 Rasionalitas: evaluasi disengaja atau didasarkan
pada kesadaran terhadap alternatif-alternatif;
 Legitimasi rasionalwewenang didasarkan pada
kepercayaan pengikut terhadap sahnya
kekuasaan orang-orang serta peraturanyang
dikeluarkannya.
 Sebab tumbuhnya birokrasi (Schoorl, 1982):
 Proses Integrasi;
 Pembesaran Skala;
 Proses Differensiasi.
Sumber Legitimasi Tipe Birokrasi

Waktu Tradisional

Kepribadian Pemimpin Kharismatik

Perangkat Aturan Legal Rasional


1. Pembagian kerja dan tanggung jawab tegas;
2. Prinsip hirarkis dalam pengorganisasian;
3. Pelaksanaan tugas berdasarkan perangkat
peraturan yang konsisten;
4. Terdapat suatu jenjang karier dan sistem
kenaikan pangkat;
5. Tugas dijalankan menurut peraturan tanpa
pandang bulu;
6. Gaji menurut peraturan.
“Birokratisme”
 PersoalanBirokrasi: tipe ideal
organisasi kompleks
 birokrasi disebabkan anggota
birokrasi bertindak berbeda dari
enam ciri birokrasibirokratisme
(Soekanto, 1983)
6. Bentuk Alternatif Birokrasi

 Collegial Association

 Japanese Corporations

 Jejaring Kolaborasi
Dalam organisasi semacam ini setiap
anggota duduk setara dengan dasar standar
spesialisasi ilmu pengetahuan yang dimiliki
(asosiasi kelompok ahli)

Contoh: Perguruan Tinggi


 Bentuk organisasi yang unik dan berbeda ciri
dengan birokrasi maupun pengorganisasian
perusahaan di Barat. Organisasi ini sangat
berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi
dunia dan banyak menentukan arah
perkembangan birokrasi dunia.
 Contoh: Toyota Way (meliputi Toyota Production
System)
Jejaring Kolaborasi
 Pengorganisasian berbentuk jejaring
antara organisasi serupa karena
memperjuangkan kepentingan yang sama
(Contoh: Jejaring ORNOP)
 Jejaring ini juga dapat terdiri dari
berbagai pihak yang berbeda (Contoh:
Jejaring Kolaborasi Pemerintah dan
ORNOP)

Anda mungkin juga menyukai