Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dimas Aldi Zulala

Nim : 042397668
Diskusi 5 Riset operasi

Bagaimana mengatasi permasalahan dalam metode transportasi bila antara kapasitas


dan permintaan/kebutuhan tidak sama? Apakah dapat diselesaikan? Metode
transportasi apa yg digunakan untuk memecahkan masalah seperti ini. Beri contoh
dengan menggunakan tabel
Menurut saya, Sistem optimalisasi dalam pemecahan masalah transportasi adalah
enganmenggunakan metode NWC (north west corner), INPEKSI (matrik minimum), dan
VAM (Vogel Approximation Method) adalah sebuah sistem yang dibangun dan difungsikan
sebagai sistem yang diharapkan mampu mengetahui biaya paling minimum dalam
pengalokasian barang dengan membandingkan tiga metode tersebut. Sistem ini memiliki
kelebihan dalam proses input, keakuratan proses perhitungan dan proses pengerjaan lebih
cepat dari proses perhitungan secara manual. Sistem ini digunakan untuk melakukan proses
input jumlah gudang, input jumlah pabrik, biaya satuan dari tiap-tiap pabrik menuju tiap-tiap
gudang, hasil produksi tiap pabrik, dan kapasitas gudang, selanjutnya dilakukan proses
perhitungan dengan menggunakan ketiga metode tersebut. Sistem ini dibangun dengan
menggunakan visual basic 6.0 dan microsoft office accsess 2007 sebagai basis datanya.
Sistem ini diharapkan dapat mempermudah pengguna dalam penyelesaian masalah
pendistribusian barang dari pabrik ke masing-masing gudang.

Kapasitas Tidak Sama Dengan Kebutuhan

Dalam bagian-bagian sebelumnya, kapasitas penyediaan barang dianggap selalu sama dengan
kebutuhan. Apabila kapasitas tidak sama dengan kebutuhan barang, itu harus diusahakan agar
sama, lalu selesaikan dengan metode-metode yang ada.

1. Jumlah Kapasitas Melebihi Kebutuhan

Kalau jumlah kapasitas melebihi kebutuhan, itu berarti jumlah dari kolom paling kanan
melebihi jumlah baris paling bawah. Untuk menyamakan jumlah itu, harus ditambah satu
kolom boneka (dummy column) yang artinya ada kebutuhan pada kolom dummy sebesar
kelebihan kapasitas itu. Akibatnya, jumlah kapasitas seolah-olah sama dengan jumlah
kebutuhan. Misalnya, kapasitas pada Tabel 6.17 melebihi kebutuhannya. Maka, dibuat satu
kolom boneka dengan kebutuhan sebesar kelebihan itu, biaya alokasi tiap unit pada kolom
dummy sebesar 0.
 

 
Setelah jumlah kolom sama dengan jumlah baris, alokasi bisa dilakukan dengan
menggunakan salah satu dari metode-metode di atas. Kalau kita cari, ternyata hasil alokasi
yang optimal terlihat pada Tabel 6.19.

Pada tabel optimal di atas, ternyata alokasi barang sebagai berikut.

Dari A ke Y= 50 ton.
Dari B ke X = 40 ton.

Dari C ke W = 30 ton.

Biaya alokasi yan optimal dalam masalah ini minimum = 50(2) + 40(11) + 30(8) = 1 280.
Andaikata satuan biaya pengangkutan dalam ribuan Rp, biayanya Rp1.280.000.

Semua kebutuhan di X, Y, dan W telah terpenuhi. Arti isian segi empat pada kolom dummy
menunjukkan kelebihan kapasitas tiap-tiap daerah asal. Misalnya, isi segi empat AD sebesar
10 ton. Itu berarti kapasitas di sumber A yang telah terpakai sebanyak 10 ton. Demikian pula
isian segi empat BD dan CD menunjukkan barang di sumber B dan C yang tidak terpakai.

2. Jumlah Kebutuhan Melebihi Kapasitas

Kalau jumlah kebutuhan melebihi kapasitas, perlu ditambahkan baris dummy agar seolah-
olah kapasitas sama dengan kebutuhan. Cara menghitungnya sama dengan alokasi apabila
kapasitas melebihi kebutuhan. Kalau pada tabel optimal ada isian pada segi empat di baris
dummy, artinya ada sebagian kebutuhan pada kolom itu yang tidak terpenuhi. Contohnya,
alokasi barang seperti dalam tabel berikut.

Kita tambahkan baris dummy sehingga dapat dicari alokasi optimal dengan metode modi.
Setelah dicari dengan metode MODI, hasil pemecahan optimalnya sebagai berikut.

Alokasi dari A ke W = 15.


Alokasi dari A ke Y =  45.

Alokasi dari B ke X = 40.

Alokasi dari B ke Y = 10.

Alokasi dari C ke W = 40,

Biaya alokasi = 15(10) + 45(12) + 40(11) 10(17) + 40(8) = 1.620. Andaikata satuan biayanya
dalam ribuan rupiah, biaya alokasinya Rp1.620.000.

Sumber : BMP EKMA4413 Riset Operasi

Anda mungkin juga menyukai