Anda di halaman 1dari 3

AVRIAN MAREVVA DWI PUTRO

3EA32
10220280

Perkara Rumah, Anak Gugat Ayah Kandung Rp3 Miliar di Bandung


(sumber : https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210120143137-12-596176/perkara-rumah-anak-gugat-ayah-kandung-rp3-miliar-di-
bandung)

Bandung, CNN Indonesia -- Seorang warga Kota Bandung, Jawa Barat, Deden menggugat ayah
kandungnya, yakni R.E. Koswara (85) ke Pengadilan Negeri Kelas IA Khusus Bandung. Deden menggugat
secara perdata agar ayahnya membayar Rp3 miliar terkait perjanjian penggunaan lahan.
Kasus menjadi pelik karena selain sang ayah, Deden juga menggugat Imas (anak pertama) dan Hamidah (anak
kelima). Deden sendiri merupakan anak kedua dari Koswara.

Deden menggugat mereka didampingi istrinya yakni Nining dan Masitoh yang merupakan anak ketiga
Koswara atau adik Deden. Masitoh menjadi kuasa hukum.

"Saya khawatir takut ada apa-apa (pertengkaran). Apalagi tanahnya bukan punya saya saja, masih ada
(hak waris) untuk adik-adik saya. Mereka mau minta tanahnya dijual," tutur Koswara ditemui usai
persidangan, Selasa (19/1).

Koswara mengaku kecewa dengan kasus hukum yang sedang dihadapinya ini. Padahal, ia ingin menikmati
masa tua dengan tenang.

"Sekarang mah saya mau istirahat," kata Koswara.

Sementara itu, salah seorang kuasa hukum Deden, Komar Sarbini menjelaskan gugatan dilayangkan karena
Hamidah, Koswara dan Imas dianggap melakukan perbuatan melawan hukum.

"Ikuti proses hukum biar pengadilan nanti yang memutuskan," kata Komar.
Kronologi
Kasus bermula saat Deden menyewa sebagian rumah milik Koswara di Jalan AH Nasution. Deden menyewa
sebagian rumah itu sejak 2012 dengan nilai kontrak Rp8 juta per tahun.

Kemudian pada tahun 2020, Koswara berencana menjual tanah dan bangunan miliknya seluas 3.000 meter.
Uang hasil penjualan akan dibagikan kepada para ahli waris.

"Pak Koswara sendiri punya empat adik dan jika rumah dan tanah itu dijual akan dibagikan kepada ahli waris
termasuk juga nantinya dibagikan kepada anak-anaknya. Akhirnya sewa menyewa dibatalkan, uang Rp8 juta
itu juga sudah dikembalikan," tutur Bobby Herlambang, kuasa hukum Koswara.

Namun Deden tak terima. Ia pun mengajukan gugatan secara perdata ke PN Bandung. Dalam gugatannya,
penggugat meminta uang Rp3 miliar karena merasa dirugikan.

"Sampai-sampai plang baliho di rumah bapaknya. Dimulai saat itu, terjadi konflik. Padahal anaknya enggak
punya hak karena orangnya masih hidup. Belum ada hak waris apapun," ujar Bobby.

ANALISIS
Menurut Dosen Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Sonny Dewi Judiasih, secara norma
anak tidak diperbolehkan mengajukan gugatan ke orang tua. Hal ini, bertentangan dengan
Undang-undang Perkawinan Pasal 46 Ayat 1 dan 2 TENTANG HAK ORANG TUA
LANJUT USIA YANG TIDAK DIPENUHI OLEH ANAK. Isi dari UU Perkawinan Pasal 46
Ayat 1 dan 2 adalah sebagai berikut :
(1) Anak wajib menghormati orang tua dan mentaati kehendak mereka yang baik.
(2) Jika anak telah dewasa, ia wajib memelihara menurut kemampuannya, orang tua dan
keluarga dalam garis lurus keatas, bila mereka itu memerlukan bantuannya.
apabila mengutip konten berita ini menurut saya, deden telah melanggar norma hukum UU
perkawinan Pasal 46 Ayat 1 dan 2
Dan menurut Pasal 1320 KUH Perdata yaitu terdapat 4 syarat sah perjanjian mencakup
kesepakatan, kecakapan, suatu hal tertentu, dan sebab yang halal. Dan menurut Pasal 1365
KUHPerdata, setiap orang yang melakukan perbuatan melanggar hukum diwajibkan untuk
mengganti kerugian yang timbul dari kesalahannya tersebut.
Karena disini koswara melanggar perjanjian sewa rumah, maka koswara harus mengganti
kerugian yang dituntut oleh deden.
Dan menurut Pasal 830 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata, pewarisan tanpa adanya
kematian dari pewaris, maka pemberian warisan kepada ahli waris saat pewaris masih hidup
tidak dapat dilakukan
Jadi Menurut saya pada kasus ini, sang anak ( Deden ) sudah melanggar norma UU perkawinan
pasal 46 ayat 1 dan 2 Sedangkan Koswara yang membatalkan perjanjian secara sepihak
melanggar Pasal 1365 KUHPerdata. Namun koswara dilindungi juga oleh Pasal 830 Kitab
Undang- Undang Hukum Perdata tentang pewarisan karna pewaris masih hidup.

Anda mungkin juga menyukai