Anda di halaman 1dari 16

Resume BAB 4-5

Nama : Ibnu Maulana Baharsyah (21208012046)

BAB 4
TINJAUAN LITERATUR KRITIS

BAGAIMANA PENDEKATAN TINJAUAN PUSTAKA


Langkah pertama dari tinjauan literatur melibatkan identifikasi berbagai materi yang
diterbitkan dan tidak diterbitkan yang tersedia pada topik yang menarik, dan mendapatkan akses
ke sana.
A. Sumber data
Kualitas tinjauan pustaka tergantung pada pemilihan dan pembacaan buku yang cermat,
jurnal akademik dan profesional, laporan, tesis, prosiding konferensi, manuskrip yang tidak
diterbitkan, dan sejenisnya. Buku dan jurnal akademis pada umumnya merupakan sumber
informasi yang paling berguna. Namun, sumber lain seperti jurnal profesional, laporan, dan
bahkan surat kabar mungkin juga berharga karena dapat memberi Anda informasi dunia
nyata yang spesifik tentang pasar, industri, atau perusahaan. Oleh karena itu, sebagai suatu
peraturan, Anda perlu menggunakan kombinasi sumber informasi. Kombinasi yang tepat
dari sumber daya tergantung pada sifat dan tujuan proyek penelitian Anda.
a. Buku teks
Buku teks adalah sumber teori yang berguna dalam bidang tertentu. Keuntungan dari
buku teks adalah bahwa mereka dapat mencakup berbagai topik. Terlebih lagi, buku teks
dapat mencakup topik lebih menyeluruh daripada artikel. Oleh karena itu, buku teks
menawarkan titik awal yang baik untuk menemukan sumber yang lebih rinci seperti artikel
jurnal, tesis, dan manuskrip yang tidak diterbitkan. Kelemahan dari buku teks adalah bahwa
mereka cenderung kurang up to date dibandingkan jurnal.
b. Jurnal
Baik jurnal akademik maupun profesional merupakan sumber informasi terkini yang
penting. Artikel-artikel dalam jurnal akademik umumnya telah ditinjau oleh rekan sejawat:
ini berarti artikel-artikel tersebut telah diperiksa oleh para ahli di bidang yang sama sebelum
diterima untuk diterbitkan. Artikel ulasan merangkum temuan penelitian sebelumnya untuk
menginformasikan pembaca tentang keadaan penelitian yang ada. Artikel ulasan sangat
berguna karena memberikan gambaran umum tentang semua penelitian penting di bidang
tertentu. Artikel penelitian adalah laporan penelitian empiris, yang menggambarkan satu
atau beberapa penelitian terkait. Bagian latar belakang konseptual dari artikel penelitian
memberikan gambaran ringkas tentang literatur yang relevan.
Artikel dalam jurnal profesional merupakan sumber berharga dari perkembangan
terkini di lapangan dan fakta dan angka. Terlebih lagi, mereka mungkin memberi anda
perasaan tentang relevansi praktis dari suatu masalah.
a. Tesis
Tesis PhD sering berisi tinjauan lengkap literatur di area tertentu. Sebagian besar tesis
PhD mencakup beberapa bab empiris. Bab-bab ini seringkali memiliki struktur dan
karakteristik yang sama dengan artikel jurnal akademik. Perhatikan bahwa tidak setiap bab
empiris dari tesis akhirnya diterbitkan dalam jurnal akademik.
b. Prosiding konferensi
Prosiding konferensi dapat bermanfaat dalam menyediakan penelitian terbaru, atau
penelitian yang belum dipublikasikan. Prosiding konferensi sangat mutakhir, dan untuk
alasan ini sumber informasi ini cukup berharga jika Anda bekerja di area atau domain yang
relatif baru. Tidak setiap manuskrip yang dipresentasikan pada konferensi akhirnya
diterbitkan dalam jurnal akademik; maka Anda harus menilai secara kritis kualitas sumber
informasi ini.
c. Naskah yang tidak diterbitkan
APA mendefinisikan manuskrip yang tidak diterbitkan sebagai sumber informasi
apapun yang tidak “resmi” dirilis oleh individu, penerbit, atau perusahaan lain. Contoh
manuskrip yang tidak diterbitkan mungkin termasuk makalah yang diterima untuk publikasi
tetapi masih "dalam proses", data dari studi yang tidak dipublikasikan, surat, manuskrip
dalam persiapan, dan komunikasi pribadi. Naskah yang tidak diterbitkan seringkali sangat
mutakhir.
d. Laporan
Departemen pemerintah dan perusahaan menugaskan atau melakukan sejumlah besar
penelitian. Temuan mereka yang dipublikasikan menyediakan sumber informasi pasar,
industri, atau perusahaan tertentu yang berguna.
e. Koran
Surat kabar memberikan informasi bisnis terkini. Mereka adalah sumber yang berguna
untuk pasar, industri, atau informasi perusahaan tertentu. Perhatikan bahwa opini di surat
kabar tidak selalu tidak bias.
f. Internet.
Jumlah informasi yang dapat ditemukan di World Wide Web sangat besar. Anda dapat
mencari buku, jurnal dan artikel jurnal, dan prosiding konferensi, serta untuk data khusus
seperti publikasi dan laporan perusahaan. Jumlah surat kabar, majalah, dan jurnal yang
tersedia secara elektronik sangat banyak. Perhatikan bahwa Internet tidak diatur dan tidak
diawasi. Selain itu, mengembangkan halaman Internet itu mudah dan murah. Untuk alasan
ini, Internet memberikan tantangan luar biasa dalam menentukan kegunaan dan keandalan
informasi. Sumber yang dapat membantu Anda menilai kualitas informasi online adalah
Cooke (2001).
Anda juga dapat menemukan informasi yang berguna di Internet itu sendiri; beberapa
universitas telah mengembangkan pedoman yang berguna untuk menilai kualitas informasi
yang ditemukan secara online. Mesin pencari seperti Google dan Yahoo! dapat membantu
Anda menemukan informasi yang relevan. Misalnya, Google Cendekia, yang dapat diakses
dari beranda Google, dapat membantu Anda mengidentifikasi literatur akademik, seperti
makalah peer-review, tesis, buku, abstrak, dan artikel dari penerbit akademik, universitas,
dan organisasi ilmiah lainnya.

B. Mencari literatur
Peneliti harus mencari secara manual beberapa indeks bibiliografi yang dikumpulkan
secara terus-menerus, membuat daftar jurnal, buku, dan sumber lainnya di mana karya yang
dipublikasikan dalam area ketertarikan dapat ditemukan. Dengan kemajuan teknologi sekarang
ini untuk menemukan topik yang diminati begitu mudah, dengan begitu peneliti bisa menghemat
waktu, basis data terkomputerisasi yaitu daftar dan tinjauan referensi yang komperhensif,
mengakses basis data terkomputerisasi menjadi murah, dan dengan alasan itulah peneliti bisa
fokus pada materi yang paling penting untuk kegiatan penelitian.
C. Evaluasi Literatur
Mengakses sistem online dan mencari literatur dalam area ketertarikan akan memberikan
bibiliografi yang komprehensif pada subjek. Karena terkadang pencarian literatur dapat
memberikan hasil sebanyak 100 atau lebih, untuk itu peneliti harus berhati-hati dalam memilih
buku atau artikel yang relevan. Karena judul buku atau artikel akan menunjukkan manakah
sumber yang terkait dan manakah sumber lain yang sepertinya tidak penting untuk studi yang
dipertimbnagkan. Abstrak dari suatu artikel biasanya memberikan ulasan dari tujuan studi,
strategi penelitian umum, temuan, dan kesimpulan. Abstrak yang baik memberikan informasi
yang cukup bagi peneliti untuk menentukan apakah suatu artikel relevan untuk studi penelitian
anda.
Bagian pembuka pada artikel memberikan ulasan masalah yang dibahas dalam penelitian
dan tujuan penelitian tertentu. Rumusan masalah, pertanyaan penelitian atau tujuan penelitian
akan memberikan peneliti pemahaman tentang apa yang sedang dipelajari oleh peneliti dan
relevansi artikel dengan studi peneliti. Dalam bentuk hampir yang sama, daftar isi dan bab
pertama dari buku dapat membantu peneliti untuk menilai relevansi buku tersebut. Secara
ringkas, beberapa kriteria untuk menilai artikel atau buku adalah: relevansi persoalan yang
dibahas dalam artikel atau buku, pentingnnya sebuah buku atau artikel terkait dengan kutipan,
tahun terbit dari artikel atau buku, dan kualitas secara keseluruhan dari artikel atau buku tersebut.
D.Mencatat Tinjauan Literatur
Seperti yang telah dibahas sebelumnnya, tujuan survei literatur adalah untuk membantu
penulis menggunakan karya orang lain sebagai dasar. Tinjauan literatur mengidentifikasi dan
menyoroti variabel-variabel penting, dan mencatat atau mendokemuntasikan temuan penting dari
penelitian sebelumnnya yang akan menjadi dasar untuk membuat kerangka teoritis untuk
investigasi saat ini. Hal tersebut sangat penting guna meyakinkan pembaca bahwa peneliti
menguasai persoalan dan telah mempelajari pendahuluan yang diperlukan untuk melakukan
penelitian, kerangka teoritis dalam penelitian deduktif akan disusun berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya dan akan memperkuat dasar pengetahuan yang sudah ada. Survei
literatur harus menampilkan semua infornasi yang relevan dengan cara yang jelas dan logis, alih-
alih menyajikan semua studi dalam urutan kronoligis dengan kepingan dan potongan informasi
yang tidak beraturan.
E. Sumber Online yang Berguna Untuk Penelitian Bisnis
1. Basis Data Online
Basis data berisi data mentah yang disimpan dalam brrbagai cara. Basis data
terkomputerisasi terkait dengan data statistik, data keuangan, teks, dan semacamnya dapat dibeli.
Jaringan komputer memungkinkan penyebaran basis data ini, yang diiperbarui dengan teratur.
Adapun data yang berguna untuk penelitian bisnis antara lain:
a. ABI/INFORM Global dan ABI/INFORM memberikan kemampuan untuk mencari
sebagian besar jurnal bisnis, manajemen, perdagangan dan industri, dan akademik sejak
1971 hinggga sekarang.
b. The Business Periodicals Index (BPI) menyediakan indeks majalah bisnis dan
manajemen, tersedia online dan pada CD-ROM.
c. Produk dan Layanan dari Dow Jones Factiva, menyediakan berita dan informasi bisnis.
d. EconLit merupakan indeks lengkap untuk artikel jurnal, buku, ulasan buku, artikel
bervolume yang ditulis bersama-sama, kertas kerja dan sisertasi.
e. The International Bibliografhy of the Social Science (IBBS) adalah sumber online untuk
penelitian ilmu sosial atau antar disiplin ilmu, seperti antropologi, ekonomi, politik dan
sosiologi.
f. PsycINFO adalah basis data abstrak untuk literatur psikologi dari tahun 1800-an hinggga
sekarang. Yang berisi kutipan bibiliografi, abstrak, referensi yang dikutip dan informasi
deskriptif dari publikasi ilmiah dalam ilmu sosial dan prilaku.
g. RePEc (Research Papers in Economic) adalah usaha kolaboratif dari para relawan di 63
negara untuk meningkatkan penyebaran penelitian dalam bidang ekonomi.
2. Sumber Informasi Pada Web
Dari banyak situs web ada beberapa yang dapat digunakan untuk penelitian bisnis yang bisa
diakses melalui browser seperti Internet Explorer di bawah ini:
a. Umum, seperti Biro Sensus
b. Akuntansi, seperti ARN. Acounting Researceh Network (ARN) didirikan untuk
meningkatkan komunikasi antara para mahasiswa dan praktisi akuntansi di seluruh dunia.
c. Bisnis dan manajemen, seperti Academy of Management
d. Ekonomi keuangan, seperti Jaringan Keuangan CNN
e. Pemasaran, seperti jurnal pemasaran akademikhtml
3. Basis Data Bibliografi
Indeks berikut ini membantu dalam menuyusun bibliografi komfrehensif terkait topik-topik
bisnis.
a. Bibliographic Index, kumpulan bibliografi dari bibliografi indeks yang menyusun,
bedasarkan sumber bibliografi.
b. Business Books in Print mengindeks berdasarkan penulis, judul, dan subjek bisnis, buku
cetak dalam bidang keuangan, bisnis dan ekonomi.
c. Management Information Guide menawarkan referensi bibliografi dalam banyak bidang
bisnis.
d. Human Resource Management Abstracts merupakan indeks artikel yang berkaitan
dengan manajement personalia dan bidang subjek perilaku organisasi.
e. Pschological Abstracts meringkas literatur dalam psikologi, beberapa ratus jurnal,
laporan, risalah dan beberapa jurnal ilmiah lainnya.
f. Public Affairs Information Service Bulletin memilki indeks subjek pilihan buku, buku
tahunan, direktori, dokumen pemerintah, pamflet, dan lebih dari seribu majalah yang
berhubungan dengan ekonomi dan hubungan masyarakat nasional dan internasional.
g. Work Related Abstracts berisi abstrak artikel, disertasi, dan buku yang terkait dengan
tenaga kerja, personalia dan prilaku organisasi.
4. Format APA (American Psychological Association) Untuk Penulisan Referensi Artikel
yang Relevan.
Harus dibedakan antara biblografi dan referensi. Bibliografi merupakan daftar karya yang
relevan dengan topik utama penelitian yang disusun berdasarkan urutan abjad dari nama
belakang penulis. Sedangkan daftar referensi merupakan bagian dari bibliografi yang mecakup
rincian semua kutipan yang digunakan dalam tinjauan literatur dan bagian lain dalam makalah,
disusun kembali berdasarkan urutan abjad nama belakang penulis. Kutipan tersebut berfungsi
untuk mencantumkan penulis dan memungkinkan pembaca untuk menemukan karya yang
dikutip.
Setidaknya terdapat tiga cara penulisan referensi yang digunakan dalam penelitian bisnis,
yaitu berdasarkan format yang terdapat dalam Fublication Manual of the American
Psychological Association (APA) (2009), Chicago Manual of Style (2010), dan Turabian Style
(2007). Masing-masing pedoman tersebut menjelaskan, disertai contoh, bagaimana buku, jurnal,
koran, disertasi, dan materi lainnya dikutip dalam naskah. Karena format APA digunakan untuk
penulisan referensi dalam banyak jurnal manajemen.
5. Penulisan Referensi dan Kutipan dalam Bagian Tinjauan Literatur
Mengutip semua referensi pada bagian utama makalah menggunakan metode kutipan
penulis-tahun; yaitu, nama belakang (setiap) penulis dan tahun publikasi ditulis pada tempat
yang sesuai. Contohnya sebagai berikut:
a. Told (1998) menunjukkan bahwa...
b. Dalam studi baru-baru ini mengenai keluarga di mana suami dan istri bekerja (dual-career
family)n(Hunt,1999;Osborn, 1998) jelas bahwa...
c. Tahun 1997, kyle membandingkan keluarga suami dan istri yang bekerja (dual-career
family) dan keluarga dengan penghasilan ganda (dual-earner) dan menemukan bahwa....
Seperti yang terlihat di atas, jika nama penulis muncul sebagai bagian dari narasiseperti pada
contoh yang pertama, tahun publikasi harus dikutip dalam tanda kurung. Perhatikan bahwa pada
contoh ke dua, baik nama penulis maupun tahun dikutip dalam tanda kurung, dipisahkan dengan
tanda koma. Jika tahun dan nama penulis menjadi bagian dari pembahasan teks seperti pada
contoh yang ke tiga, maka tidak perlu menggunakan tanda kurung.
6. Kutipan dalam Teks
Kutipan harus ditulis tepat seperti suumbernya. Susunan kata, tanda baca, ejaan, dan
huruf miring (italics) yang asli harus dipertahankan bahkan apabila mereka salah. Kutipan yang
berasal dari sumber kutipan langsung harus selalu memasukkan nomor halaman sekaligus
referensi. Gunakan tanda kutip dua untuk kutipan dalam teks. Gunakan tanda kutip satu untuk
mengidentifikasi materi yang terlampir dalam tanda kutip dua dalam sumber asli.
Garisbawahilah kata-kata tersebut dan setelah kata yang digarisbawahi sisipkan dalam tanda
kurung besar kata: huruf miring ditambahkan (italic added). Gunakan tiga titik elipis (...) untuk
menunjukkan bahwa penulis telah menghilangkan materi dari sumber asli.

BAB 5. KERANGKA TEORI DAN PENGEMBAGAN HIPOTEIS


A. KEBUTUHAN ATAS KERANGKA TEORITIS
Kerangka teoritis mewakili keyakinan tentang bagaimana fenomena tertentu
saling terkait satu sama lain dan penjelasan mengapa peneliti percaya bahwa variabel-
variabel ini terkait satu sama lain.
Proses membangun kerangka teori meliputi:
1. Memperkenalkan definisi konsep atau variabel dalam model Anda.
2. Mengembangkan model konseptual yang memberikan representasi deskriptif
dari teori Anda.
3. Munculkan teori yang memberikan penjelasan untuk hubungan antara variabel
dalam model Anda.
Dari kerangka teori, kemudian, hipotesis yang dapat diuji dapat dikembangkan
untuk menguji apakah teori Anda valid atau tidak. Hubungan yang dihipotesiskan
selanjutnya dapat diuji melalui analisis statistik yang sesuai. Oleh karena itu, seluruh
proyek penelitian deduktif bertumpu pada kerangka teoritis
B. VARIABEL
Variabel adalah segala sesuatu yang dapat mengambil nilai yang berbeda atau
bervariasi. Nilai dapat berbeda pada waktu yang berbeda untuk objek atau orang yang
sama, atau pada saat yang sama untuk objek atau orang yang berbeda.
Empat jenis variabel utama dibahas dalam bab ini: Variabel terikat, Variabel
bebas, Variabel pemoderasi, Variabel mediasi.
1. Variabel Dependen atau Variabel tak bebas atau Variabel terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang menjadi minat utama peneliti. Melalui
analisis variabel dependen dimungkinkan untuk menemukan jawaban atau solusi dari
masalah tersebut. Untuk tujuan ini, peneliti akan tertarik untuk mengukur dan
mengukur variabel dependen, serta variabel lain yang mempengaruhi variabel ini.
2. Independent Variabel atau Variabel bebas
Umumnya diduga bahwa variabel independen adalah salah satu yang
mempengaruhi variabel dependen baik secara positif atau negatif. Artinya, ketika
variabel bebas ada, variabel terikat juga ada, dan dengan setiap unit kenaikan
variabel bebas, ada kenaikan atau penurunan variabel terikat. Dengan kata lain,
varians dalam variabel dependen dicatat oleh variabel independen. Untuk
menetapkan bahwa perubahan variabel independen menyebabkan perubahan variabel
dependen, keempat kondisi berikut harus dipenuhi:
a. Variabel bebas dan variabel terikat harus bervariasi: dengan kata lain,
perubahan variabel terikat harus dikaitkan dengan perubahan variabel bebas.
b. Variabel bebas (faktor penyebab yang diduga) harus mendahului variabel
terikat. Dengan kata lain, harus ada urutan waktu di mana keduanya terjadi:
sebab harus terjadi sebelum akibat.
c. Tidak boleh ada faktor lain yang menjadi kemungkinan penyebab perubahan
variabel terikat. Oleh karena itu, peneliti harus mengontrol efek dari variabel
lain.
d. Diperlukan penjelasan yang logis dan harus menjelaskan mengapa variabel
bebas mempengaruhi variabel terikat. Karena kondisi urutan waktu, desain
eksperimental sering digunakan untuk membangun hubungan sebab akibat.
3. Variabel Pemoderasi
Merupakan salah satu yang memiliki efek kontingen yang kuat pada hubungan
variabel independen-variabel dependen. Artinya, kehadiran variabel ketiga (variabel
moderator) memodifikasi hubungan asli antara variabel independen dan dependen.
Seperti dalam kasus di atas, setiap kali hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat menjadi bergantung atau bergantung pada variabel lain, kita katakan bahwa
variabel ketiga memiliki efek moderasi pada hubungan variabel bebas-variabel
terikat. Variabel yang memoderasi hubungan disebut sebagai variabel pemoderasi.
4. Perbedaan Antara Variabel Independen dan Variabel Moderasi
Kadang-kadang, kebingungan mungkin muncul ketika suatu variabel
diperlakukan sebagai variabel independen dan kapan menjadi variabel moderasi.
Misalnya, mungkin ada dua situasi sebagai berikut:
a. Sebuah studi penelitian menunjukkan bahwa semakin baik kualitas program
pelatihan dalam suatu organisasi dan semakin besar kebutuhan pertumbuhan
karyawan semakin besar kemauan mereka untuk mempelajari cara-cara baru
dalam melakukan sesuatu.
b. Studi penelitian lain menunjukkan bahwa kemauan karyawan untuk
mempelajari cara-cara baru dalam melakukan sesuatu tidak dipengaruhi oleh
kualitas program pelatihan yang ditawarkan oleh organisasi kepada semua
orang tanpa perbedaan. Hanya mereka yang memiliki kebutuhan pertumbuhan
tinggi yang tampaknya memiliki kerinduan untuk belajar melakukan hal-hal
baru melalui pelatihan khusus. Dalam dua situasi di atas, kami memiliki tiga
variabel yang sama. Dalam kasus pertama, program pelatihan dan kekuatan
kebutuhan pertumbuhan adalah variabel independen yang mempengaruhi
kemauan karyawan untuk belajar, yang terakhir ini menjadi variabel dependen.
Dalam kasus kedua, bagaimanapun, kualitas program pelatihan adalah variabel
independen, dan sementara variabel dependen tetap sama, kekuatan kebutuhan
pertumbuhan menjadi variabel moderasi. Dengan kata lain, hanya mereka yang
memiliki kebutuhan pertumbuhan tinggi yang menunjukkan kemauan dan
kemampuan beradaptasi yang lebih besar untuk belajar melakukan hal-hal baru
ketika kualitas program pelatihan ditingkatkan. Dengan demikian, hubungan
antara variabel independen dan dependen kini menjadi bergantung pada
keberadaan moderator.
5. Mediating Variabel Atau Variabel Mediasi Atau Variabel Intervening
Variabel mediasi (atau variabel intervening) adalah variabel yang muncul
antara waktu variabel independen mulai beroperasi untuk mempengaruhi variabel
dependen dan waktu dampaknya dirasakan di atasnya. Dengan demikian ada
kualitas temporal atau dimensi waktu untuk variabel mediasi. Dengan kata lain,
membawa variabel mediasi ke dalam permainan membantu Anda untuk
memodelkan suatu proses. Variabel mediasi muncul sebagai fungsi dari variabel
independen yang beroperasi dalam situasi apa pun, dan membantu untuk membuat
konsep dan menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Sekarang mudah untuk melihat apa perbedaan antara variabel independen,
variabel mediasi, dan variabel moderasi. Variabel bebas membantu menjelaskan
varians dalam variabel terikat; permukaan variabel mediasi pada waktu t2 sebagai
fungsi dari variabel independen, yang juga membantu kita untuk
mengkonseptualisasikan hubungan antara variabel independen dan dependen; dan
variabel pemoderasi memiliki pengaruh kontingen terhadap hubungan antara dua
variabel. Dengan kata lain, sementara variabel independen menjelaskan varians
pada variabel dependen, variabel mediasi tidak menambah varians yang telah
dijelaskan oleh variabel independen, sedangkan variabel moderasi memiliki
pengaruh interaksi dengan variabel independen dalam menjelaskan varians.
Artinya, kecuali ada variabel moderasi, hubungan berteori antara dua variabel lain
yang dipertimbangkan tidak akan berlaku. Apakah suatu variabel merupakan
variabel bebas, variabel terikat, variabel mediasi, atau variabel moderator harus
ditentukan dengan pembacaan yang cermat terhadap dinamika yang beroperasi
dalam situasi tertentu. Misalnya, variabel seperti motivasi kerja dapat berupa
variabel terikat, variabel bebas, variabel mediasi, atau variabel moderator,
tergantung pada model teoritis yang sedang dikembangkan.

C. BAGAIMANA TEORI DIHASILKAN


Kerangka teoritis adalah pondasi di mana keseluruhan proyek penelitian deduktif
didasarkan. Ini adalah jaringan asosiasi yang dikembangkan, dijelaskan, dan diuraikan
secara logis di antara variabel-variabel yang dianggap relevan dengan situasi masalah dan
diidentifikasi melalui proses-proses seperti wawancara, observasi, dan tinjauan pustaka.
Pengalaman dan intuisi juga memandu pengembangan kerangka teoritis. Menjadi jelas
pada tahap ini bahwa, untuk sampai pada solusi yang baik untuk masalah, pertama-tama
seseorang harus mengidentifikasi masalah dengan benar, dan kemudian variabel yang
berkontribusi padanya. Pentingnya melakukan tinjauan pustaka menyeluruh dan
melakukan penelitian eksploratif dan induktif sekarang menjadi jelas. Setelah
mengidentifikasi variabel yang sesuai, langkah selanjutnya adalah menguraikan jaringan
asosiasi antar variabel, sehingga hipotesis yang relevan dapat dikembangkan dan
selanjutnya diuji. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis (yang menunjukkan apakah
hipotesis didukung atau tidak), sejauh mana masalah dapat dipecahkan menjadi jelas.
Kerangka teoritis dengan demikian merupakan langkah penting dalam proses penelitian.
Hubungan antara tinjauan pustaka dan kerangka teoritis adalah bahwa yang pertama
memberikan dasar yang kuat untuk mengembangkan yang terakhir. Artinya, tinjauan
pustaka mengidentifikasi variabel-variabel yang mungkin penting, sebagaimana
ditentukan oleh temuan penelitian sebelumnya. Ini, di samping koneksi logis lain yang
dapat dikonseptualisasikan, membentuk dasar untuk model teoritis. Kerangka teoritis
mewakili dan menguraikan hubungan antara variabel, menjelaskan teori yang mendasari
hubungan ini, dan menggambarkan sifat dan arah hubungan. Sama seperti tinjauan
pustaka menetapkan panggung untuk kerangka teoritis yang baik, ini pada gilirannya
memberikan dasar logis untuk mengembangkan hipotesis yang dapat diuji.
Kerangka teori yang baik mengidentifikasi dan mendefinisikan variabel-variabel
penting dalam situasi yang relevan dengan masalah dan selanjutnya menjelaskan dan
menjelaskan interkoneksi antara variabel-variabel ini.
ada tiga fitur dasar yang harus dimasukkan dalam kerangka teoritis apa pun:
1. Variabel yang dianggap relevan dengan penelitian harus didefinisikan dengan
jelas.
2. Model konseptual yang menggambarkan hubungan antara variabel dalam model
harus diberikan.
3. Harus ada penjelasan yang jelas mengapa kita mengharapkan hubungan ini ada.
Selain itu, definisi konsep panduan yang dipilih dengan baik diperlukan, karena
mereka akan membantu Anda memberikan penjelasan untuk hubungan antara variabel
dalam model Anda. Terlebih lagi, mereka juga akan berfungsi sebagai dasar untuk
operasionalisasi atau pengukuran konsep Anda dalam tahap pengumpulan data dari
proses penelitian.
Oleh karena itu penting bahwa model Anda didasarkan pada teori suara. Sebuah
teori atau penjelasan yang jelas untuk hubungan dalam model Anda adalah komponen
terakhir dari kerangka teoritis. Sebuah teori mencoba menjelaskan hubungan antara
variabel dalam model Anda: penjelasan harus diberikan untuk semua hubungan penting
yang diteorikan ada di antara variabel. Jika sifat dan arah hubungan dapat diteorikan
berdasarkan temuan penelitian sebelumnya dan/atau ide Anda sendiri tentang subjek
tersebut, maka harus ada indikasi apakah hubungan tersebut harus positif atau negatif dan
linier atau nonlinier. Dari kerangka teori tersebut kemudian dapat dikembangkan
hipotesis-hipotesis yang dapat diuji untuk menguji apakah teori yang dirumuskan itu
valid atau tidak. Perhatikan bahwa Anda tidak perlu "menemukan" teori baru setiap kali
Anda melakukan proyek penelitian. Dalam konteks penelitian terapan Anda menerapkan
teori yang ada untuk konteks tertentu. Ini berarti bahwa argumen dapat ditarik dari
penelitian sebelumnya. Namun, dalam konteks penelitian dasar, Anda akan memberikan
kontribusi pada teori dan model yang ada. Dalam kasus seperti itu, tidak (selalu) mungkin
untuk menggunakan teori atau penjelasan yang ada untuk hubungan antar variabel.
Akibatnya, Anda harus mengandalkan wawasan dan ide Anda sendiri.

D. PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Dalam tahap ini peneliti berada dalam posisi untuk menguji apakah hubungan yang
telah diteorikan memang benar. Dengan menguji hubungan ini secara ilmiah melalui
analisis statistik yang tepat, atau melalui analisis kasus negatif dalam penelitian kualitatif
kita dapat memperoleh informasi yang dapat dipercaya tentang jenis hubungan apa yang
ada di antara variabel-variabel yang beroperasi dalam situasi masalah. Hasil tes ini
memberi kita beberapa petunjuk tentang apa yang bisa diubah dalam situasi untuk
memecahkan masalah. Merumuskan pernyataan yang dapat diuji seperti itu disebut
pengembangan hipotesis.
Singkatnya, hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan tentatif, namun dapat
diuji, yang memprediksi apa yang Anda harapkan untuk ditemukan dalam data empiris
Anda. Hipotesis diturunkan dari teori yang menjadi dasar model konseptual Anda dan
seringkali bersifat relasional. Sepanjang garis ini, hipotesis dapat didefinisikan sebagai
hubungan yang diduga secara logis antara dua atau lebih variabel yang dinyatakan dalam
bentuk pernyataan yang dapat diuji. Dengan menguji hipotesis dan mengkonfirmasi
hubungan dugaan, diharapkan dapat ditemukan solusi untuk memperbaiki masalah yang
dihadapi.
E. PERNYATAAN HIPOTESIS: FORMAT
1. pernyataan jika–maka
Seperti yang telah dinyatakan, hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan
yang dapat diuji tentang hubungan antar variabel. Hipotesis juga dapat menguji apakah
ada perbedaan antara dua kelompok (atau di antara beberapa kelompok) sehubungan
dengan variabel atau variabel apa pun. Untuk menguji ada atau tidaknya dugaan
hubungan atau perbedaan, hipotesis ini dapat ditetapkan baik sebagai proposisi atau
dalam bentuk pernyataan jika-maka.
2. Hipotesis Terarah Dan Tidak Terarah
Jika dalam menyatakan hubungan antara dua variabel atau membandingkan dua
kelompok digunakan istilah positif, negatif, lebih dari, kurang dari, dan sejenisnya,
maka ini adalah hipotesis berarah karena arah hubungan antar variabel (positif/
negatif) ditunjukkan, seperti pada contoh pertama di bawah, atau sifat perbedaan
antara dua kelompok pada variabel (lebih dari/kurang dari) didalilkan, seperti pada
contoh kedua.
Semakin besar stres yang dialami dalam pekerjaan, maka semakin rendah
kepuasan kerja karyawan….1
Wanita lebih termotivasi daripada pria….2
Di sisi lain, hipotesis nondirectional (tak terarah) adalah hipotesis yang dibentuk
peneliti yang mendalilkan hubungan atau perbedaan, tetapi tidak memberikan indikasi
arah hubungan atau perbedaan ini. Dengan kata lain, meskipun dapat diduga bahwa
ada hubungan yang signifikan antara dua variabel, kita mungkin tidak dapat
mengatakan apakah hubungan itu positif atau negatif,
3. Hipotesis nol dan alternatif

Metode deduktif hipotesis mensyaratkan bahwa hipotesis dipalsukan (falsifiable):


mereka harus ditulis sedemikian rupa sehingga peneliti lain dapat menunjukkan
kepada mereka untuk salah. Untuk alasan ini, hipotesis terkadang disertai dengan
hipotesis nol. Hipotesis nol (H0) adalah hipotesis yang ditetapkan untuk ditolak untuk
mendukung hipotes alternatif ESIS, berlabel ha. Ketika digunakan, hipotesis nol
dianggap benar sampai bukti statistik, dalam bentuk tes hipotesis, menunjukkan
sebaliknya. Misalnya, hipotesis nol dapat menyatakan bahwa iklan tidak
mempengaruhi penjualan, atau bahwa wanita dan pria membeli jumlah sepatu yang
sama. Dalam istilah yang lebih umum, hipotesis nol dapat menyatakan bahwa korelasi
antara dua variabel sama dengan nol atau bahwa perbedaan dalam cara dua kelompok
dalam populasi sama dengan nol (atau jumlah tertentu). Biasanya, pernyataan NULL
dinyatakan dalam hal tidak ada hubungan (signifikan) antara dua variabel atau tidak
ada perbedaan (signifikan) antara dua kelompok. Hipotesis alternatif, yang merupakan
kebalikan dari nol, adalah pernyataan yang mengekspresikan hubungan antara dua
variabel atau menunjukkan perbedaan antar kelompok. Untuk menjelaskan lebih
lanjut, dalam menyiapkan hipotesis nol, kami menyatakan bahwa tidak ada perbedaan
antara apa yang kita mungkin. Temukan dalam karakteristik populasi dan sampel.
Karena kita tidak tahu keadaan sebenarnya dalam populasi, yang bisa kita lakukan
adalah menarik kesimpulan berdasarkan apa yang kita temukan dalam sampel kita.
Apa yang kami maksudkan melalui hipotesis nol adalah bahwa setiap perbedaan yang
ditemukan antara dua kelompok sampel atau hubungan apa pun yang ditemukan antara
dua variabel berdasarkan sampel kami hanya karena fluktuasi pengambilan sampel
acak dan bukan karena perbedaan "benar" antara kedua kelompok populasi atau
hubungan antara dua variabel. Hipotesis nol dirumuskan sehingga dapat diuji
kemungkinan penolakan. Jika kita menolak hipotesis nol, maka semua hipotesis
alternatif yang diizinkan berkaitan dengan hubungan tertentu yang diuji dapat
didukung. Ini adalah teori yang memungkinkan kita untuk memiliki keyakinan pada
hipotesis alternatif yang dihasilkan dalam penyelidikan penelitian tertentu. Ini adalah
satu lagi alasan mengapa kerangka teori harus didasarkan pada suara, logika yang
dapat dibantah untuk memulai. Kalau tidak, peneliti lain cenderung menyangkal dan
mendalilkan penjelasan yang dapat dipertahankan lainnya melalui hipotesis alternatif
yang berbeda.
Hipotesis nol sehubungan dengan perbedaan kelompok yang dinyatakan dalam
contoh "perempuan lebih termotivasi daripada pria" adalah:
Atau
di mana H0 mewakili hipotesis nol, μM adalah tingkat motivasi rata-rata pria, dan μW

adalah tingkat motivasi rata-rata Wanita.


Alternatif untuk contoh di atas secara statistik akan ditetapkan sebagai berikut:
yang sama dengan:
di mana HA mewakili hipotesis alternatif dan μM dan μW masing-masing adalah tingkat

motivasi rata-rata pria dan wanita.

Untuk hipotesis nondirectional tentang perbedaan kelompok rata-rata dalam nilai etos
kerja dalam contoh “Ada perbedaan antara nilai etos kerja karyawan Amerika dan Asia”,

hipotesis nolnya adalah:


atau

di mana H0 mewakili hipotesis nol, μAM adalah nilai rata-rata etos kerja orang Amerika
dan μAS adalah nilai rata-rata etos kerja orang Asia. Hipotesis alternatif untuk contoh di

atas secara statistik akan ditetapkan sebagai:


di mana HA mewakili hipotesis alternatif dan μAM dan μAS masing-masing adalah nilai
etos kerja rata-rata orang Amerika dan Asia.

Hipotesis nol untuk hubungan antara dua variabel dalam contoh “Semakin besar stres

yang dialami dalam pekerjaan, semakin rendah kepuasan kerja karyawan,” akan menjadi
H0: Tidak ada hubungan antara stres yang dialami pada pekerjaan dan kepuasan kerja
karyawan. Ini akan dinyatakan secara statistik dengan:
di mana ρ mewakili korelasi antara stres dan kepuasan kerja, yang dalam hal ini sama
dengan 0 (yaitu, tidak ada korelasi). Hipotesis alternatif untuk nol di atas, yang telah
dinyatakan secara terarah, secara statistik dapat dinyatakan sebagai:

sebagai contoh "Ada hubungan antara usia dan kepuasan kerja," yang telah
dinyatakan secara tidak langsung, hipotesis nol secara statistik akan dinyatakan
sebagai:
sedangkan hipotesis alternatif akan dinyatakan sebagai:
Setelah merumuskan hipotesis nol dan alternatif, uji statistik yang sesuai (uji-t,

uji-F) kemudian dapat diterapkan, yang menunjukkan apakah telah ditemukan


dukungan untuk hipotesis alternatif yaitu, bahwa ada perbedaan yang signifikan antara
kelompok atau bahwa ada hubungan yang signifikan antara variabel, seperti yang
dihipotesiskan. Langkah-langkah yang harus diikuti dalam pengujian hipotesis adalah:
1. Nyatakan hipotesis nol dan hipotesis alternatif.
2. Pilih uji statistik yang sesuai tergantung pada apakah data yang dikumpulkan
bersifat parametrik atau nonparametrik.
3. Tentukan tingkat signifikansi yang diinginkan (p = 0,05, atau lebih, atau
kurang).
4. Lihat apakah hasil keluaran dari analisis komputer menunjukkan bahwa tingkat
signifikansi terpenuhi. Jika, seperti dalam kasus analisis korelasi Pearson dalam
perangkat lunak Excel, tingkat signifikansi tidak ditunjukkan dalam hasil cetak, cari
nilai kritis yang menentukan daerah penerimaan pada tabel yang sesuai (yaitu, (t, F,
x2). Nilai kritis ini membatasi wilayah penolakan dari wilayah penerimaan hipotesis
nol. Ketika nilai yang dihasilkan lebih besar dari nilai kritis, hipotesis nol ditolak, dan
alternatif diterima. Jika nilai yang dihitung kurang dari nilai kritis, nol diterima dan
alternatif ditolak.
Pengujian hipotesis sangat terkait dengan merancang eksperimen dan
pengumpulan data kuantitatif. Namun, hipotesis juga dapat diuji dengan data kualitatif.
Sejauh ini kita telah melihat bagaimana tinjauan literatur kritis dilakukan, kerangka
teoritis dirumuskan, dan hipotesis dikembangkan. Mari kita ilustrasikan urutan logis
ini melalui contoh kecil di mana seorang peneliti ingin memeriksa faktor-faktor
organisasional yang mempengaruhi kemajuan perempuan ke posisi manajemen
puncak.

Anda mungkin juga menyukai