PEDOMAN KTI
STUDI LITERATUR
Segala puji kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyusun Pedoman Karya Tulis Ilmiah
(KTI) dengan studi literatur, sebagai salah satu bentuk penelitian tugas akhir.
Pedoman KTI ini dibuat sebagai panduan bagi mahasiswa tingkat akhir program
studi Diploma-III Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKSAM)
khususnya di Tahun Akademik 2019/2020 yang sedang menyusun KTI sebagai
salah satu persyaratan dalam kelulusan.
Seperti yang telah diketahui bahwa untuk penelitian tugas akhir di tahun
ini terkendala data penelitian yang tidak memungkinkan diambil secara
prospektif (data primer) sehingga dibuat alternatif penelitian dengan data
retrospektif (data sekunder). Berdasarkan hal tersebut maka kami menyusun
Pedoman KTI Studi literatur ini dengan tujuan menyamakan persepsi dan
memberikan contoh template KTI agar memudahkan mahasiswa dalam
menyusun KTI. Pada Pedoman KTI ini kami bagi menjadi dua bagian, bagian
pertama berisi penjelasan studi literatur dan bagian kedua membahas template
KTI dengan menghilangkan beberapa sub bab dari Pedoman KTI sebelumnya.
Selain itu di bagian Lampiran kami sertakan contoh KTI Studi literatur.
Akhir kata semoga pedoman KTI ini bermanfaat untuk dosen dan
mahasiswa STIKSAM, dan kami sangat terbuka untuk menerima kritik dan
saran untuk perbaikan pedoman KTI ini di masa mendatang. Kepada semua
pihak yang telah berkontribusi, tidak lupa kami ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya, kiranya Allah Yang Maha Esa berkenan mencatat sebagai
amal ibadah. Amin.
Penyusun
2
BAGIAN I. STUDI LITERATUR
Studi literatur adalah kajian kritis atas pembahasan suatu topik yang sudah
ditulis oleh para peneliti atau ilmuwan yang terakreditasi (diakui kepakarannya).
Kepakaran diakui bila penelitian dipublikasikan melalui jurnal/seminar bertaraf
nasional/internasional atau dalam bentuk cetakan buku yang representatif.
3
Aspek apa yang paling sering diperdebatkan/dibahas dalam topik
penelitian tersebut?
Metode atau masalah apa yang dikemukakan oleh peneliti lain yang
mungkin Anda gunakan dalam penelitian Anda?
Dari studi literatur, adakah Anda temukan metodologi yang dapat Anda
gunakan dalam penelitian Anda?
Sudah sejauh mana penelitian topik tersebut?
Sumber data atau informasi apa yang Anda dapat dari pustaka tersebut?
Mengetahui apa yang sudah dan belum diteliti berkaitan dengan topik
penelitian yang kita pilih.
Memberikan gambaran lebih menyeluruh mengenai berbagai variasi
perilaku atau fenomena dalam topik penelitian.
Mengetahui potensi hubungan antar konsep-konsep/teori-teori.
Menemukan hipotesis yang mungkin diteliti lebih lanjut (researchable
hypotheses).
Mengetahui bagaimana peneliti lain mendefinisikan dan mengukur konsep-
konsep.
Mengetahui sumber data yang digunakan peneliti lain.
Mengembangkan proyek penelitian alternatif.
Menemukan keterkaitan proyek penelitian Anda dengan penelitian orang
lain.
4
c. Memberikan Pandangan (Criticize); teknik melakukan review dengan
membuat pendapat sendiri terhadap sumber yang dibaca.
d. Membandingkan (Synthesize); teknik melkukan review dengan
menggabungkan beberapa sumber menjadi sebuah ide baru.
e. Meringkas (Summarize); teknik melakukan review dengan menulis kembali
sumbernya dengan kalimat sendiri.
Tahap 1: Perhatikan struktur dan teks misalnya daftar isi, abstrak, heading dan
sub-headings, untuk melihat apakah teks itu sesuai untuk tujuan anda.
Tahap 2: Jika teks terlihat sesuai untuk tujuan anda maka baca dengan lebih detil
untuk mencari penelitian tertentu yang akan mendukung Studi literatur.
Teknik ini memungkinkan untuk mengidentifikasi materi yang sesuai
dengan membaca secara luas dan untuk memperoleh pengertian umum
mengenai literatur yang ada di bidang anda.
Langkah 4: Gabungkan menjadi satu cerita ilmiah yang lengkap mengenai suatu
permasalahan
5
Langkah ringkas Studi literatur:
a. Formulasi permasalahan
b. Cari literatur
c. Evaluasi data
d. Analisis dan interpretasikan
Sumber-sumber literatur dapat berupa sumber utama yang berasal dari jurnal,
laporanpenelitian, informasi dari wawancara/email, sumber lanjutan yang
merupakan analisa terhadap sumber utama dan sumber yang berasal dari
komunitas professional.
6
BAGIAN II. TEMPLATE KTI STUDI LITERATUR
Halaman Sampul
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Abstrak
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Bab II. Tinjauan Pustaka
Bab III. Metode Penelitian
A. Rancangan Penelitian
B. Objek Penelitian
C. Analisis Data
Bab IV. Hasil dan Pembahasan
Bab V. Penutup
A. Simpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
7
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.unikom.ac.id/48216/1/Literatur%20Review.pdf
8
Lampiran. Contoh Tugas Akhir Studi Literatur (Siburian, 2015)
ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk membandingkan profil eritrosit dan leukosit dari
spesies hewan yang berbeda yaitu ayam broiler, tikus dan domba. Profil eritrosit
dan leukosit dapat menggambarkan kesehatan tubuh hewan. Data yang dipakai
dalam studi ini adalah data sekunder yang berasal dari beberapa penelitian. Total
butir eritrosit ayam broiler, tikus, dan domba berurutan adalah 1,93x106/mm3,
6,33x106/mm3, 10,46x106/mm3, kadar hemoglobin ayam broiler, tikus, dan domba
berurutan adalah 23,83 g%, 36,17 g%, 28,20 g%, dan nilai hematokrit ayam
broiler, tikus, dan domba berurutan adalah 5,84%, 12,87%, 8.40%. Profil leukosit
seperti total butir leukosit ayam broiler, tikus, dan domba adalah 5,84x103/mm3,
13x103/mm3, 8,43x103/mm3, Diferensiasi leukosit seperti heterofil atau neutrofil,
eosinofil, basofil, limfosit, monosit ayam broiler, berurutan adalah,
1,168x103/mm3, 0,234x103/mm3, 0,3796x103/mm3, 0,642x 103/mm3, pada tikus
adalah 4,81x103/mm3, 0,026x103/mm3, 0,8138x103/mm3, 0,42x103/mm3, pada
domba adalah 2,585x103/mm3, 0,168x103/mm3, 0,5198 x103/mm3, 0,478x103/mm3,
Indeks stres ayam broiler, tikus, dan domba berurutan adalah 0,3, 0,5 dan 0,59.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah terdapat perbedaan profil dan leukosit
pada ketiga spesies hewan tersebut.
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemilihan ayam broiler sebagai hewan ternak yang banyak dibudidayakan karena
panen yang cukup pendek (Koeshardini, 2004). Ayam yang paling banyak
diternakkan di Indonesia adalah ayam broiler dan ayam kampung. Populasi ayam
broiler dan ayam kampung di Indonesia berturut-turut 274,9 juta ekor atau
sekitar 19% dan 293,8 juta ekor atau sekitar 23,8% dari populasi unggas
keseluruhan (Ditjen PKH, 2011). Ayam broiler dipanen pada umur 5-6 minggu
(Suprajatna et al., 2006) sedangkan domba dipotong pada umur 1-2 tahun
Domba lokal asli Indonesia seperti domba Garut adalah jenis domba yang
daging, domba lokal ini juga mempunyai daya tarik pariwisata dan relatif tahan
Priangan atau domba Garut adalah hasil persilangan domba lokal, domba
merino dan domba ekor gemuk dari Afrika Selatan. Bobot domba Garut jantan
satu (prolifik) (Sudarmono dan Sugeng, 2008). Domba bersifat mudah dipelihara
10
dan cepat berkembang biak serta modal yang dibutuhkan relatif lebih kecil
tikus yang paling banyak dimanfaatkan dalam berbagai pengujian suatu obat
(Wolfenshon and Lyod, 2003). Galur tikus yang juga sering dimanfaatkan dalam
pengujian obat adalah Sprague-Dawley (Malole dan Pramono 1989), selain itu
masih ada 2 galur tikus putih yang umum dikenal yaitu galur Wistar, dan galur
berkembang biak serta lebih mudah dikontrol dibandingkan tikus liar (Smith dan
Mangkoewidjojo, 1988).
tersebut dapat tetap difungsikan dengan baik. Gambaran darah adalah salah satu
hewan. Darah terdiri dari eritrosit dan leukosit. Pemeriksaan darah sebagai
hematokrit atau packed cell volume (PCV) dan gambaran profil leukosit
11
Diferensiasi leukosit terdiri atas limfosit, monosit, neutrofil (heterofil), eosinfil,
dan basofil. Limfosit dan monosit adalah jenis leukosit agranulosit. Limfosit
(Guyton dan Hall, 2006). Monosit berfungsi sebagai makrofag benda asing
yang masuk dalam tubuh dan juga reaksi haemosoatis. Leukosit granulosit
terdiri dari netrofil atau heterofil, basofil, dan eosinofil. Neutrofil atau
1998). Eosinofil berperan aktif dalam mengatur alergi akut dari pendarahan,
anafilaksis dan ragi (Dellman dan Bown, 1992). Basofil berperan aktif dalam
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
sel eritrosit dan leukosit beserta diferensiasi leukosit ayam boiler, domba dan
tikus.
12
D. Manfaat Penelitian
leukosit ayam broiler, domba, dan tikus digunakan sebagai kelengkapan informasi
yang berkaitan dengan parameter fisiologis sel darah merah (eritrosit) dan sel
13
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
ilmiah serta dokumen yang terkait seperti skripsi serta jurnal ilmiah (Singarimbun
dan Effendi, 1995). Tahapan penelitian yaitu: (1) reduksi data berupa
penyuntingan dan meringkas sehingga didapatkan data utama inti tulisan; (2)
penyajian data, yaitu data dalam tabel deskriptif; (3) penarikan kesimpulan,
melakukan verifikasi dan tinjauan ulang data yang didapat agar penarikan
simpulan dilakukan dengan benar. Penelitian dilakukan pada bulan Mei tahun
2020.
B. Objek Penelitian
Objek penelitian yaitu profil eritrosit dan leukosit dari spesies hewan yang
C. Analisis Data
14
BAB IV
Berikut ini adalah ringkasan literatur yang telah dipublikasikan, dituangkan dalam
Tabel xx.
Judul
Peneliti
Lembaga/Nama
Jurnal, Tahun
Tujuan Penelitian
Metode
Hasil Penelitian
........... ........................................................................................................................
Darah merupakan media cair yang terdiri dari komponen selular yaitu sel
darah dan komponen cair yang kaya akan protein yaitu plasma darah (Schalm et
15
al., 2010). Sel darah mencakup eritrosit, leukosit dan trombosit. Sel darah merah
limpa, limfonodus dan sumsum tulang. Profil sel darah merah ayam broiler,
Tabel xx. Data profil eritrosit ayam broiler, domba dan tikus
Nilai eritrosit ayam broiler ini berada pada rentang nilai normal yaitu, 2.2-
3,3 juta/mL (Samour, 2008), begitu pun tikus dan domba berurutan berada pada
rentang normal, yaitu 5.91-8.69 juta/mm3 (Suprayogi et al., 2009) dan 9-15
16
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Total eritrosit pada ayam broiler lebih sedikit (1,9 juta/mm3) jumlahnya
dibandingkan tikus dan domba berurutan yaitu 6,33 juta/mm3 dan 10,46
juta/mm3. Jumlah total leukosit dan diferensiasi leukosit dari ayam broiler, tikus,
dan domba berrvariasi tergantung pada kondisi fisiologis dan patologis hewan.
B. Saran
merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit) pada sebaran umur dan jenis
17