Anda di halaman 1dari 23

SIZE REDUCTOR PADA

INDUSTRI SEMEN
PORTLAND
INDUSTRI SEMEN PORTLAND
Industri semen merupakan salah satu industri yang
berkembang sangat pesat seiring dengan pertumbuhan
pembangunan di Indonesia. Pada umumnya terdapat beberapa
jenis semen yang berada di pasaran, salah satunya adalah
Semen Portland Pozzolan. Semen portland pozzolan adalah
semen yang terbuat dari campuran homogen semen portland
bersamaan dengan bahan yang mempunyai sifat pozzolan.
Bahan baku untuk memproduksi semen ini adalah batu kapur,
tanah liat, gypsum, fly ash, pasir silika, dan pasir besi.
ukuran material
1
Dalam pembuatan semen, bahan baku utamanya adalah batu kapur.
Batu kapur dari tambang sebelum memasuki proses pengecilan
ukuran yaitu sebesar 100 x 100cm
Untuk bahan pendukung lainnya seperti pasir silika, pasir besi, dan
tanah liat memiliki ukuran yang bervariasi +- 100 mm
Tahapan size reduction
pada industri semen
portland
Penyiapan bahan baku

Penggilingan awal

Penggilingan akhir
• PENYIAPAN BAHAN BAKU

batu kapur
Secondary Crusher
Batu Kapur Batu Kapur
(100x100 cm) Gyratory (33 cm)
Hammer Mill
Primary Crusher
Crusher
Batu Kapur
(10 cm)
• PENYIAPAN BAHAN BAKU

Tanah liat

Tanah Liat
Tanah Liat
(9 cm)
Clay Cutter
2. Penggilingan AWAL

Material
Produk roller mill akan
(Pasir silika, pasir besi, dan
dilanjutkan pada proses
limestone clay mix) +-100
Roller Mill pembakaran
mm
3. PENggilingan akhir

Clinker yang telah


Clinker digiling, fly ash,
Roller Mill dan gypsum Ball Mill
Semen (0,55 mm) setelah
di vibrating screen menjadi Semen Kasar
325 mesh Ball Mill
PRINSIP KERJA: GYRATORY CRUSHER
Pada alat ini mempunyai rahang bundar, pada waktu proses pemecahan
berlangsung, sumbu bagian atas berfungsi sebagai engsel sedangkan
sumbu bagian bawah digerakkan oleh sumbu eksentrik sehingga sumbu
bagian bawah dapat berputar. Gyratory Crusher bekerja berdasarkan
penekanan dan pemecahan. Berdasarkan kerja secara kontinyu dan
power yang digunakan lebih kecil dari Jaw Crusher.
Gyratory Crusher terdiri dari penumbuk berbentuk kerucut yang
bergetar didalam mangkuk berbentuk kerucut yang lebih besar. Sudut
kerucut diatur sedemikian rupa sehingga luas terusan semakin
berkurang saat mendekati permukaan kerja. Penumbuk terdiri dari
mantel yang bebas berputar pada porosnya. Poros digerakkan oleh
bearing eksentrik yang berada dibawahnya. Disamping gerakan berputar
dari rahang bagian bawah, kerucut yang bergerak dengan cara
mengayun-ayunkan. Sehingga dengan adanya kedua gerakan tersebut
maka feed yang masuk akan terpecah sampai akhirnya keluar ke bawah
sebagai produk.
PRINSIP KERJA: HAMMER MILL
Pada prinsipnya dan cara kerja dari mesin penepung hammer mill
yaitu rotor dengan kecepatan tinggi yang memutar palu-palu
pemukul di sepanjang lintasannya sampai menghancurkan bahan
apa saja yang dimasukkan didalamnnya. Bahan masuk akan
terpukul oleh palu yang berputar dan bertumbukan dengan
dinding, palu dan sesama bahan dan bahan yang dimasukkan
disana akan hancur berkeping-keping. Lalu akan terjadi
pemecahan bahan. Proses yang berlangsung terus sampai
didapatkan bahan yang dapat lolos dari saringan di bagian bawah
alat. Selain gaya pukul dapat juga terjadi sedikit gaya sobek yang
bisa menghancurkan bahan yang dimasukkan dalam mesin.
PRINSIP KERJA: ROLLER MILL
Prinsip kerja roller mill adalah memecah bahan dengan
menjepitnya diantara satu rol, dua rol atau lebih, dimana rol-rol
akan berputar berlawanan dengan adanya berat tersendiri dan
gusuran dari bahan, maka bahan akan pecah. Adapun permukaan
dari rol bermacam-macam ada yang rata, bergelombang, beralur
dengan bermacam-macam, gigi-gigi dan sebagainya, sesuai
dengan jenis batu dan hasil pemecahan yang diharapkan
PRINSIP KERJA: BALL MILL
Prinsip kerja mesin ball mill yaitu pertama-tama bahan material
dimasukkan ke dalam mesin ini melalui kerucut di salah satu
sisinya terlebih dahulu. Bahan tadi pun lalu akan diproses oleh
shell yang berputar. Inti bola kemudian akan terangkat dan bagian
kaskade akan naik turun. Gerakan dari bola inilah yang akan
mengurangi ukuran dari bahan serta menghaluskannya. Hasil
produksi dari proses ini lantas akan keluar secara otomatis melalui
kerucut yang ada di sisi yang lainnya.
Karakteristik/Sifat
Alami Material
Faktor-faktor yang
mempengaruhi proses Pemilihan Alat
size reduction
Gaya dan Waktu
Karakteristik/Sifat Alami Material
Hardness Structure
Mempengaruhi kebutuhan Material berstruktur granular
tenaga pemakaian mesin lebih mudah untuk diperkecil Moisture Content
ukurannya dibandingkan Kandungan air dalam material
material berwujud serat sebanyak 5-50% akan
menyebabkan terjadinya cake
Crushing Strength Friability dan menghambat aliran
Power yang diperlukan Material yang rapuh akan material
alat akan sebanding mudah pecah sebelum
dengan crushing strength penggerusan dan akan
dari suatu material mempengaruhi distribusi
ukuran produk
Karakteristik/Sifat Alami Material

Stickiness Soapiness Explosive Material


Material yang lengket akan Material yang terlapisi oleh Material tidak boleh
menyebabkan penyumbatan sabun memiliki koefisien mengandung banyak inert
gesekan yang cenderung atmosphere
kecil sehingga sulit untuk
digerus.
Pemilihan Alat
Kesesuaian alat yang digunakan pada material juga mempengaruhi
hasil pengecilan ukuran yang dihasilkan. Alat yang digunakan harus
memperhatikan hal-hal berikut:
• Ukuran umpan
• Size reduction ratio
• Distribusi ukuran partikel produk
• Kapasitas
• Sifat Bahan
• Kondisi basah atau kering
Gaya dan Waktu
Gaya dan waktu berpengaruh terhadap tingkat pengecilan ukuran, energi
yang diperlukan dan jumlah energi panas yang dihasilkan. Baik itu gaya
gesek, tekan ataupun tumbuk semakin besar gaya yang dihasilkan
semakin besar pula energi yang diperlukan. Apabila waktu pengecilan
material lama, hal tersebut akan menghabiskan energi yang lebih banyak.
Dimana, energi yang diperlukan untuk mengecilkan ukuran bahan
bergantung pada perubahan luas permukaan bahan. Selain itu, energi
input (yang diperlukan) dipengaruhi oleh kadar air dan sensitivitas bahan
terhadap energi panas.
kelebihan dan
kekurangan pada
alat
Gyratory crusher
Kelebihan :
• Menangani material yang sangat keras dan abrasif
• Tidak memerlukan pre-screening atau scalping butiran halus pada
feed.

Kekurangan :
• Gyratory crusher beroperasi pada kecepatan yang lebih lambat dari
jaw crusher
• Alat ini tidak sesuai dengan material yang lengket seperti lempung
karena kurang menguntungkan
hammer Mill
Kelebihan :
• Konstruksi mesin cukup sederhana
• Ukuran hasil gilingan fleksibel
• Sekaligus menjadi pengaduk
• Tidak mudah rusak
• Biaya operasional lebih murah

Kekurangan:
• Hasil gilingan tidak rata
• Biaya pemasangan cukup tinggi
• Energi besar pada awal penggilingan
roll mill
Kelebihan :
• Memiliki kapasitas produksi yang lebih besar
• Konstruksi mesin cukup sederhana
• Kemudahan dalam operasi.

Kekurangan :
• Diperlukan adanya mekanisme elevasi
• Terdapat kesulitan dalam mengatasi kecepatan rol
Ball mill
Kelebihan :
• Biaya instalasinya terbilang cukup rendah
• Sangat cocok dipakai untuk produksi yang beroperasi secara terus menerus
• Dapat digunakan untuk segala jenis material dengan kepadatan tinggi
• Cocok diimplementasikan sebagai mesin penggiling di daerah yang terbuka

Kekurangan :
• Konsumsi listrik yang tinggi
• Membutuhkan ruang yang luas
• Efisiensi penggilingan rendah
• Peralatan yang berat
• Kebisingannya besar dan getarannya kuat
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai