Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM KOSMETIKA

I. Nama sediaan kosmetika :


Night crim w/o

II. Tujuan pemakaian :


 Untuk memulihkan kondisi kulit wajah setelah beraktivitas sepanjang hari
 Untuk menjaga kelembaban dan elastisitas kulit

III. Formula

Formula
Standar Pembanding Modifikasi
Nama Fungsi Konsen Nama Fungsi Nama fungsi Kons
bahan trasi bahan bahan entras
i
Amercho-l Emolient, 5-15% Stearic Emulsifying Stearic Emulsifying 3,0%
C pengemulsi acid agent acid agent
(HPE 6th (HPE 5th (HPE 5th
p.449) p.737) p.737)
Amerate-p Emolient 2% IPM Emolient Glyceryl Emolient, 6,0%
(Md 36th (isopropil yang tidak monostea pengemulsi,
p.2033) myristate berminyak, rate stabilizer
) yang mana (HPE p.319)
terabsorbsi
dengan baik
(HPE 6th ed.
P.348)
Stearic Emulsifyin 1-20% TEA Digunakan TEA Digunakan 1,0%
acid g agent dalam dalam
(HPE 5th formulasi formulasi
p.737) farmasi farmasi
topikal topikal
terutama terutama
dalam dalam
pembentukan pembentuka
emulsi n emulsi
(HPE 5th ed (HPE 5th ed
p.794) p.794

Mineral Emolient, 0,1-95 Mineral Emolient, Mineral Emolient, 3,5%


oil lubricant % oil lubricant oil lubricant
(HPE 6th (HPE 6th hal (HPE 6th
hal 474) 474) hal 474

Glyceryl Emolient, Gliseril Emolient, Cetyl Emolient, 3,0%


monostear pengemulsi, steare pengemulsi, alkohol water,
ate stabilizer penstabil absorptive
(HPE (HPE 6th ed and
p.319) p. 348) emulsifying
(HPE 6th p.
184
Cetyl Emolient, 2-5% gliserin Pengawet Isopropil Emolient 2,0%
alkohol water, antimikroba, myristate yang tidak
absorptive emolien, berminyak,
and humektan, yang mana
emolsifying plastizer, terabsorbsi
(HPE 6th p. pelarut, dengan baik
184) tonisitas (HPE 6th
(HPE 5th ed ed. P.348
)
Triethanol Alkalizing 2-4% Cethyl Emolient, Beeswax Meningkat- 2,5%
amine agent, alkohol meningkat- kan
emulsifying kan konsistensi
agent konsistensi, dalam
(HPE 6th meningkat- cream,
p.783 kan stabilitas mengendali
(HPE 6th ed kan
p. 233) pelepasan,
penstabil,
pengeras
(HPE 5th
p.517)
Propilen Pengawet, 0-15% carbomer Mengendali- Methyl Antimikro- 0,3%
glycol desinfectan, kan paraben ba
humectan, pelepasan, (HPE 6th ed
emulsifiers pengemulsi, p.596)
stabilizer
emulsi
(HPE 6th ed
p. 110)
beeswax Meningkat- 70- Glutamid Buffering, water Pelarut 75,5
kan 75% acid penambah (HPE 5th ed %
konsistensi rasa p.802)
dalam
cream,
mengendali
kan
pelepasan,
penstabil,
pengeras
(HPE 5th
p.517)
phenoxye Pengawet Propyl Antimikro- 0,6%
thanol dan anti paraben ba

mikroba yang (HPE 6th ed


digunakan p.596)
dalam
kosmetik dan
formulasi
farmasi
topikal
(HPE 6th ed
p.488)
Methyl Antimikroba Propilen Pengawet, 2,5%
paraben (HPE 6 th ed glycol desinfectan,
p.596) humectan,
emulsifiers

Propyl Antimikroba Vit c Antioksidan 0,1%


paraben (HPE 6th ed .Mengatasi
p.596) alergi dan
infeksi,
membuat
kulit
lebih
bercahaya
(MD 28th p.
1653)
Titanium Pemutih parfume pewangi Q.s
oxide (HPE 5th ed.
P. 783)

Sodium Buffering
hydroxid (HPE 5th ed
e p.683)
Tochoph Antioksidan
eryl (HPE 5th ed
p.32)
Disodium Chelating
EDTA agent
(HPE 5th ed
p.255)
water Pelarut
(HPE 5th ed
p.802)

Vit c Antioksidan.
Mengatasi
alergi dan
infeksi ,
membuat
kulit lebih
bercahaaya
(MD 28th p.
1653)
Bentuk sediaan :night cream Bentuk sediaan: night Bentuk sediaan : night cream
Tipe emulsi:w/o cream whitening Tipe emulsi: w/o
(Cosmetic and toiletry formulation Tipe emulsi: w/o
2 nd ed-vol. 1)

Alasan pemilihan

1. Stearic acid
Basis minyak dapat leleh pada suhu diatas suhu tubuh diatas suhu tubuh, mengkristal
sesuai kondisi sehingga tidak terlihat saat digunakan pada kulit karena membentuk lapisan
tidak berminyak serta mampu membentuk basis emulsi dalam sediaan krim
( harry’s cosmeticology ed 7th p.66)

2. Vitamin C
 Untuk mengatasi alergi dan infeksi
 Membuat kulit lebih
bercahaya (Md 28th p.1651)

3. Gliceryl monostearate
Bertindak sebagai stabilizer yang efektif, yaitu, sebagai pelarut untuk saling senyawa polar
dan nonpolar yang dapat membentuk air dalam minyak atau minyak dalam air emulsi.
Sifat ini juga berguna sebagai bahan pendispersi untuk pigmen dalam minyak atau
padatan lemak, atau sebagai pelarut untuk fosfolipid, seperti lesitin. ( HPE 6th, P.319 )

4. Triethanolamin ( TEA )
Bila TEA ditambah dengan Asam stearat akan membentuk emulgator o/w (HPE 6th, P.754)

5. Mineral oil
Mineral oil digunakan sebagai emolien sebab tidak mudah / cepat hilang pada kulit ketika
digunakan dalam keadaan tertentu sehingga sangat baik digunakan pada malam (harry’s
cosmeticology ed 7th p.65)
6. Cetyl alcohol
Untuk meningkatkan stabilitas, memperbaiki tekstur dan meningkatkan konsistensi. Sifat
emolien disebabkan penyerapan dan retensi cetyl alcohol di epidermis, di mana melumasi
dan melembutkan kulit ( HPE 6th p.184)

7. Isopropyl myristate
IPM adalah emollient yang tidak berminyak, yang mana terabsorbsi dengan baik
sehinggadapat menggantikan fungsi isopropyllanolate yang juga berfungsi sebagai
emmolient (HPE 6th ed p.348)
8. Beeswax
Untuk meningkatkan konsistensi dalam cream (HPE 6th p.808)

9. Methylparaben dan Propylparaben


Paraben efektif pada range pH yang luas dan mempunyai aktivitas antimikroba yang luas,
efektif melawan kapang & khamir. Paraben bersifat non mutagenic, nonteratogenik, non
karsinogenik, jarang ada sensitisasi terhadap paraben. ( HPE 6th p.442-444, 596-598)

10. Propylene glycol


Dapat digunakan sebagai pengawet untuk melawan mikroorganisme (harry’s
cosmeticology ed 7th p.65)

IV.Matriks ( bahan aktif dan bahan tambahan ) dari formula modifikasi

Nama bahan Karakteristik Kadar Kadar Fungsi OTT Alasan


Sifat kimia Sifat fisika lazim terpili digunakan
h
Stearic acid -BJ : 0,980 -Pemerian : zat 1-20% 3% Emulsifying -Zink - sebagai
-HPE 6th g/cm3 padat, keras, agent; -garam emulsifyng
p.726 -MP : mengkilat, solubilizing kalsium karena
-Md >54oC menunjukkan agent; membentuk
28thp.1632 susunan hablur basis emulsi
putih/kuning dalam sediaan
pucat. krim
-Kelarutan :
1: 20 (alcohol)
1 : 2 (CHCl3)
1:3 (eter)
Vitamin C pH = 6-6,5 -Pemerian : 30-60 0,1% Antioksidan Garam -Sebagai bahan
Md 28th untuk Kristal tidak mg -Untuk feri, aktif
p.1653 menjaga berwarna, putih, mengatasi bahan
kestabilan serbuk kristal alergi dan pengoksi
seharusnya kuning pucat infeksi dasi,
dihindarkan dengan rasa -membuat garam
dari cahaya asam kulit lebih dari
-Kelarutan : bercahaya logam
1:3-3,5 (air) berat
1:25 (alkohol)
1:10 (metil
alkohol)
Gliceryl -pH 8-10 -Pemerian : 6% Nonionic Bahan -Sebagai
monostearate stabilitas : krim berwarna emulsifier, bersifat emollient
(HPE 6th gliseril putih, seperti stabilizer, asam
p.319) monostearat wax, emollient
meningkat serpihan/serbuk
dalam asam, bau & rasa
mengalami minyak
saponifikasi -kelarutan :
dalam ester Larut dalam
dan air etanol panas,
eter, kloroform,
aseton panas,
minyak mineral,
danfixed oil.
Praktis tidak
larut dalam air,
tetapi dapat
terdispersi
dalam air
dengan bantuan
dari sejumlah
kecil sabun atau
surfaktan lain.
Triethanolami -BP : 336℃ -Pemerian : 2-4 % 1% Alkalizing -Asam -Sebagai
n ( TEA ) -MP : 20- jernih, tidak agent, mineral emulsifying
(HPE 6th 21℃ berwarna emulsifying -Asam agent
p.783) -pH : 10,5 sampai kuning agent lemak
TEA pucat, cairan BM
menjadi kental berbau tinggi
coklat seperti amonia -tembaga
ketika -Kelarutan :
terpapar larut dalam
udara dan aceton, carbon
cahaya tetrachloride,
methanol,air.
1:24 (benzene)
1:63 (ethyl eter)
Mineral oil -Boiling Pemerian : 1-32% 3,5 % Emollient, Senyawa Sebagai bahan
(HPE 5th point : cairan kental lubricant pengoksi basis minyak
p.471) >3608C berminyak, dasi kuat
-Flash point transparan,
:210–2248C tidak berwarna,
-Stabilitas : tidak berasa,
mengalami tidak berbau
oksidasi saat ketika keadaan
dipaparkan dingin dan bau
pada panas petrolatum saat
dan cahaya dipanaskan

Kelarutan :
Praktis tidak
larut dalam
etanol (95%),
gliserin, dan air;
larut dalam
aseton, benzena,
kloroform,
karbon
disulfida, eter,
dan petroleum
eter. Larut
dengan minyak
atsiri dengan
pengecualian
dari minyak
jarak.
Cetyl alcohol Density -Pemerian : 2-5% 3% Emollient, Oksida- -Sebagai
HPE 6th 185 0.908 Berbentuk lilin, water- tor kuat emollient,
g/cm3; gumpalan putih, absorptive, pengemulsi,
Flash point granul, bau khas and dan penyerap
165 oC samar, rasa emulsifying air
hambar
-Kelarutan :
larut dalam
EtOH 95%,
eter, kelarutan
meningkat
dengan
meningkatnya
temperature,
praktis tidak
larut dalam air

Isopropyl Stabilitas : Pemerian : 1-10% 2% Emollient, Paraffin -sebagai


myristate IPM tahan jernih, tidak penetration padat, emollient
(HPE 6th terhadap berbau, cairan enhancer oksidator
p.337) oksidasi dan dengan kuat
hidrolisis viskositas
rendah
Kelarutan : larut
dalam aseton,
CHCl3, etOH,
lemak, fatty
alcohol,
campuran
minyak,
hydrocarbon
cair. Tidak larut
dalam gliserin,

glycol dan air


Beeswax -Density -Pemerian : 70-75 2,5% Pengeras,pe Pengeras,pesta
(HPE 5th p 0.95–0.96 Lilin putih tak % stabil, dan bil, dan
517) g/cm3 berasa, putih pengeras pengeras
-Melting atau agak
point 61– kuning-
65℃C berwarna
lembaran atau
butiran halus.
Bau nya mirip
dengan lilin
kuning tetapi
kurang kuat.
-Kelarutan :
Larut dalam
kloroform, eter,
minyak volatile,
dan karbon
disulfida
hangat; sedikit
larut dalam
etanol (95%),
praktis tidak
larut dalam air.
Methylpara- pH : 4-8 -Pemerian : 0,02- 0,3 % antimikroba Mg -mampu
ben stabilitas : serbuk hablur 1,0 % trisilicat, menghambat
HPE 6th p.442 seharusnya putih talk, pertumbuhan
disimpan -Kelarutan : tragacant mikroba
ditempat 1:5 (PG) ,essensial
tertutup, 1:60 (gliserin) oil,
dingin, 1:400 (air) sorbitol
kering 1:50 (air 50℃)
1:30 (air 80oC)

Propylparaben pH : 4-8 Pemerian : 0,01- 0,6% antimikroba Aktivitas -mampu


HPE 6th p.625 serbbuk putih, 0,6% menurun menghambat
tidak berbau, dengan pertumbuhan
dan tidak adanya mikroba
berwarna. surfactan
Kelarutan : lsrut t non
dalam aceton & ionic
eter, praktis
tidak larut
dalam air
(1:2500)
Propylene Density Pemerian : ≈15 2,5 Pengawet, -reagen Selain sebagai
glycol 1.038 g/cm3 jernih, tidak disinfectan, pengoksi pelarut dapat
HPE 6th p.621 at 208C, berwarna, humectan, dasi. menstabilkan
Melting manis, kental emulsifiers, Potta- vitamin
point --98C Kelarutan : 1:6 solvent sium

(eter), dapat perma-


bercampur nganat
dengan aseton,
CHCl3, etanol
95%, gliserin.
Tidak
bercampur
dengan minyak
lemak, tetapi
dapat
bercampur
dengan
beberapa
minyak
essensial
Water Bp: 100℃ Pemerian : - 75,5 pelarut Bereaksi Pelarut
larutan jernih / % dengan
cairan jernih. obat-
Larut dalam obatan &
pelarut polar bahan
lainnya tmbahan
dengan
reaksi
hidrolisis
. Juga
bereaksi
dengan
garam
anhidroli
sis
parfume

V.1. Bentuk Sediaan Dasar :

a. Bentuk Krim :w/o


b. Definisi :Krim :Bentuk sediaan setengah padat, mengandung satu atau lebih
bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai (FI IV p.6)

Krim tipe w/o: tradisional, produk digambarkan sebagai krim malam dirancang untuk
melekat pada kulit selama beberapa jam atau tetap berada pada kulit setelah menggosok
kuat.Oleh karena itu, mereka harus terdiri dengan fase minyak yang cukup besar yang akan
menyebar dengan mudah tanpa menghilang tetapi juga tanpa menggosok ke pakaian atau
sprei yang digunakan. Cream tersebut cenderung tinggi kandungan minyaknya, air dalam
minyak, krim cair lembut padat, atau kental.

(harry’s Cosmeticology 7th ed. P 60)

c. Persyaratan umum:
- Tetap berada dikulit selama beberapa jam
- Mudah menyebar di kulit tanpa mudah menghilang
(harry’s Cosmeticology 7th ed. P 60)

V.2. Bentuk sediaan terpilih

a) Bentuk :night cream


Definisi:krim : Bentuk sediaan setengah padat, mengandung satu atau lebih bahan
obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai (FI IV p.6)

Krim tipe w/o: tradisional, produk digambarkan sebagai krim malam


dirancang untuk melekat pada kulit selama beberapa jam atau tetap berada pada kulit
setelah menggosok kuat.Oleh karena itu, mereka harus terdiri dengan fase minyak
yang cukup besar yang akan menyebar dengan mudah tanpa menghilang tetapi juga
tanpa menggosok ke pakaian atau sprei yang digunakan. Cream tersebut cenderung
tinggi kandungan minyaknya, air dalam minyak, krim cair lembut padat, atau kental.

(harry’s Cosmeticology 7th ed. P 60

b) Persyaratan umum:
- Tetap berada dikulit selama beberapa jam
- Mudah menyebar di kulit tanpa mudah menghilang
(harry’s Cosmeticology 7th ed. P 60)
VI. Susunan Formula (untuk 1 formula dan 1 batch)

no Nama Bahan sinonim Bahan Cons 1R 1 batch


pengganti Awal modifikasi 30 g + 3 R/(90 g)
(%) 10%
1 Stearic Acid Cetyl acetid 3,0 3,0 0,99 2,97
acid
2 Gliserin Abracol 6,0 6,0 1,98 5,94
monostearat
3 TEA Trietanolami 1,0 1,0 0,33 0,99
ne
4 Mineral oil Parafin 3,5 3,5 1,16 3,47
Liquid
5 Cetyl alkohol Cetanol 3,0 3,0 0,99 2,97
6 IPM Estol IPM - 2,0 0,66 1,98
7 Beeswax Cera alba 2,5 2,5 0,825 2,48
8 Methyl paraben Nipagin - 0,3 0,099 0,297
9 Propil paraben Nipasol - 0,6 0,198 0,594
10 Propylane glycol Metil etil 2,5 2,5 0,825 2,48
glikol
11 Vitamin C Asam - 0,1 0,033 0,099
askrobat
12 Parfum qs qs qs Qs
13 air - 75,5 21,91 65,73

VII. Rancangan Cara Pembuatan

Alat: Beaker glass

 Cawan porselin

 Mortir dan stemper

 Water bath

 Wadah sediaan

 Anak timbangan

 Pipet tetes

 Batang pengaduk

1. Timbang semua bahan-bahan cethyl alkohol, IPM, glyceril monostearat, beeswax,


mineral oil.
2. Masukkan ke dalam cawan porselin kemudian di lelehkan di atas waterbath
3. Timbang semua bahan-bahan Propylane glycol, nipagin, nipasol
4. Nipagin dan nipasol dilarutkan dengan propylane glycol
5. Bahan-bahan yang berbasis minyak yang telah dilelehkan dimasukkan ke dalam
mortir panas kemudian masukkan fase air ke dalam fase air
6. Larutkkan asam askorbat dengan air sampai larut dalam beaker glass
7. Kemudian masukkan asam askorbat yang telah larut kedalam nomer 5
8. Teteskan TEA ad ph normal
9. Masukkan sisa air ke dalam mortir,aduk ad homogen
10. Masukkan parfum ke dalam campuran
11. Masukkan ke dalam wadah
12. Beri etiket

VIII. Spesifikasi Sediaan Akhir

Organoleptis

- Bentuk: krim
- Warna : putih
- Bau : harum

Ph : 7,00(±0,005) (netral)

Homogenitas : terdispersi,homogen

Visikositas : <η gliserin p.a (1000 cps)

Densitas : >air

Tipe emulsi : water in oil

Ukuran partikel: ≤ 100 µm

Kemudahan dicuci air : sukar tercucikan air

Uji iritasi : tidak mengiritasi

Uji penetapan kadar : sesuai dengan kadar yang tercantum dalam etiket

IX. Rancangan Evaluasi

1. Organoleptis
- Meliputi bentuk, warna, dan bau sediaan
2. Uji pH
- Menggunakan kertas indikator universal
3. Homogenitas
- Alat: obyek glass
- Cara kerja :
 Oleskan sediaan pada obyek glass
 Amati apakah sediaan homogen atau tidak (dapat juga dilihat dari
warnanya)
4. Visikositas
- Alat :visikometer brookfield
- Cara kerja :
 Isi larutan sampel dalam beaker glass
 Pasang spindel yang sesuai dan celuokan dalam larutan sampel
 Atur kecepatan putaran
 Jalankan motor , lihat angka yang terbaca (hingga angka terbaca konstan)
 Catat faktor spindel
 Hitung visikositasnya :angka terbaca x faktor spindel
5. Densitas
- Alat : piknometer
- Cara kerja :
 Tepatkan suhu piknometer kosong dengan suhu yang tertera pada
piknometer
 Bila suhu sudah tepat, timbang piknometer kosong
 Isi piknometer dengan sediaan hingga penuh
 Tepatkan suhu pikno (seperti poin 1)
 Hitung densitas sediaan: 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 (g/cm )
3

6. Kemudahan tercucikan air


- Cara kerja:
 Pada punggung tangab dibuat persegi berukuran 5x5 cm.
 Oleskan sediaan pada punggung telapak tangan
 Kemudiaan dialiri air mengalir selama 5 menit ,amati basis masih
menempel atau tidak
7. Uji konsistensi (daya lekat)
- Cara kerja :
 Letakkan bahan ujidi ujung jari telunjuk
 Kuncupkan dan regangkan ujung jari, hingga ada rentang antar jari
 Ukurlah dengan mistar rentang antar jari
8. Daya sebar
- Alat :anak timbangan 5 gr, penggaris, mika
- Cara kerja :
 Buat lingkaran diameter ± 1cm pada plasti mika.
 Timbang bahan uji 1 gr kemudian letakkan di dalam lingkaran
 Letakkan anak timbangan 5 gr tepat diatas bahan uji
 Tunggu 5-10 menit
 Amati dan ukur jari-jari di luar lingkaran setelah ada penambahan anak
timbangan
9. Uji iritasi
- Cara kerja :
 Oleskan sediaan pada punggung telapak tangan
 Rasakan apakahperih, panas, atau daerah yang dioleskan menjadi
merah
 Jika tidak artinya tidak mrngiritasi

Anda mungkin juga menyukai