Kurikulum adalah suatu alat atau sistem yang ada dlam pendidikan, sebagai alat
pendidikan kurikulum mempunyai komponen-komponen yang saling mendukung
satu sama lain.[2][2]
1. Komponen Tujuan
Tujuan merupakan hal paling penting dalam proses pendidikan.yaitu hal yang
ingin dicapai secara keseluruhan, yang meliputi :
b. Tujuan domain afektif yaitu tujuan yang mengarah pada penggerakan hati
nurani para peserta didik.
Sekilas jika diperhatikan dari tujuan diatas merupakan tujuan pendidikan islam,
karena antara tujuan pendidikan nasional dengan tujuan pendidikan islam
cenderung mempunyai kesamaan yang kuat yaitu menciptakan insani yang
beriman dan bertakwa serta mempunyai pengentahuan intelektual dan
ketrampilan. Dan setiap mata pelajaran mempunyai tujuan sendiri dan berbeda
dengan tujuan yang hendak dicapai oleh mata ajaran lainnya. Tujuan mata
pelajaran merupakan penjabaran dari tujuan kurikulum dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan nasional.[5][5]
2. Komponen Isi dan Struktur Progam atau Materi
Komponen Isi dan struktur Progam atau materi merupakan bahan yang
diprogamkan guna mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Uraian
bahan pelajaran inilah yang dijadikan dasar pengambilan bahan dalam setiap
belajar mengajar dikelas oleh pihak guru. Penentuan pokok-pokok dan sub-sub
pokok bahasan didasarkan pada tujuan instruksional.[6][6]
Isi atau materi tersebut berupa materi-materi bidang studi, seperti matematika,
Bahasa Indonesia, IPA, IPS, dan sebagainya. Bidang-bidang tersebut disesuaikan
dengan jenis, jenjang maupun jalur pendidikan yang ada. Bidang-bidang tersebut
biasanya telah dicantumkan dalam struktur program kurikulum sekolah yang
bersangkutan.[7][7]
Media merupakan sarana perantara dalam mengajar. Sarana dan prasarana atau
media merupakan alat bantu untuk memudahkan pendidik dalam
mengaplikasikan isi kurikulum agar lebih mudah dimengerti oleh peserta didik
dalam proses belajar mengajar.
Menurut subandijah, ketepatan memilih alat media merupakn suatu hal yang
penting dikarenakan akan mempengaruhi daya tangkap peserta didik.
Dengan menggunakan strategi yang tepat dan akurat proses belajar mengajar
dapat memuaskan pendidik dan peserta didik khususnya pada proses transfer
ilmu yang dapat bditangkap para peserta didik. Akan tetapi penggunaan strategi
yang tepat dan akurat sangat ditentukan oleh tingkat kompetensi pendidik.
Komponen ini sangatlah penting dalam suatu proses pendidikan. Tujuan akhir
proses mengajar adalah terjadinya perubahn tingkah laku peserta didik menjadi
manusia yang lebih baik. Komponen ini erat kaitannya dengaan susasana belajar
di dalam ruangan kelas maupun di luar kelas.upaya seorang pendidik untuk
menumbuhkan motivasi dan kreatifitas dalm belajar merupakan langkah yang
tepat. Komponen proses ini juga berkaitan dengan kemampuan pendidik dalam
menciptkan suasana pengajaran yang kondusif agar efektivitas tercipta dalam
proses pembelajaran.
Aspek-aspek yang harus dievaluasi, menurut Arich Lewy sesuai dengan tahap-
tahap dalam pengembangan kurikulum, yaitu:
b. Perencanaan
d. Uji lapangan
e. Pelaksanaan kerikulum
f. Pengawasan mutu[9][9]
a. Measurement
3) Teknik evaluasi yang digunakan terutama tes yang disusun dalam bentuk
yang obyektif, yang terus dikembangkan untuk menghasilkan alat evaluasi reliabel
dan valid.
b. Congruence
3) Teknik evaluasi mencakup tes dan teknik-teknik evaluasi lainnya yang cocok
untuk menilai bergagai jenis perilaku yang tekandung dalam tujuan
c. Illumination