Anda di halaman 1dari 2

1.

Belum ketemu 

2.
a. Transaksi

Dalam perekonomian modern, uang sangat penting dalam kegiatan transaksi karena sistem barter
sudah tidak memungkinkan lagi untuk dilakukan. Orang menggunakan uang sebagai alat
transaksinya karena mudah untuk menggunakannya dalam membeli barang-barang yang mereka
inginkan. Faktor yang mempengaruhi permintaan uang untuk tujuan transaksi adalah faktor
pendapatan. Makin tinggi pendapatan, makin tinggi pula permintaan uang untuk transaksi.

b. Berjaga-jaga
Di samping untuk membiayai transaksi, permintaan akan uang juga bertujuan untuk berjaga-
jaga. Karena masa depan tidak dapat diprediksi, maka masyarakat memerlukan uang untuk
di tabung yang nantinya akan digunakan untuk menghadapi masalah-masalah yang mungkin
timbul dimasa depan, misalnya ada anggota keluarga yang sakit atau kehilangan pekerjaan.
Selain itu, uang dapat di tabung untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga, misalnya untuk
biaya pendidikan atau untuk membeli rumah di masa depan. Faktor yang mempengaruhi
permintaan uang untuk berjaga-jaga adalah tingkat pendapatan, sama seperti faktor yang
mempengaruhi permintaan uang untuk tujuan transaksi.
c. Spekulasi

Faktor yang mempengaruhi tindakan penggunaan untuk tujuan spekulasi adalah tinggi rendahnya
tingkat suku bunga. Bila suku bunga tinggi, maka masyarakat akan menggunakan uangnya untuk
membeli surat-surat berharga tersebut karena returnya akan tinggi. Sebaliknya, bila suku bunga
rendah, maka masyarakat lebih suka menyimpan uangnya daripada membeli surat-surat berharga
karena dianggap tidak menguntungkan.

3. Fungsi Utama Bank Sentral


Bank sentral mempunyai lima fungsi utama sebagai berikut:
a. Bank sentral sebagai bank kepada pemerintah Salah satu fungsi bank sentral kepada
pemerintah adalah untuk mengurus pengeluaran dan pendapatan pemerintah.
b. Bank sentral sebagai bank kepada bank umum. Bank sentral disebut juga bank
kepada bank (bankers’ bank) atau sumber pinjaman terakhir (lender of last resort)‖.
Maksudnya, bank sentral adalah bank dari bank–bank lainnya dan merupakan
sumber terakhir untuk meminjam bila bank–bank umum tidak dapat memperoleh
pinjaman dari sumber lainnya.
c. Mengawasi bank umum dan lembaga keuangan lainnya. Lembaga keuangan
termasuk bank umum merupakan perusahaan yang mencari keuntungan dari
kegiatan meminjamkan uang yang dimiliki atau yang ditabungkan kepadanya. Jika
bank umum memberi pinjaman terlalu banyak, sehingga mengakibatkan cadangan
uang tunai tidak mencukupi lagi bila ada masyarakat yang ingin menarik uangnya
kembali maka bank umum tersebut akan kehilangan kepercayaan dari masyarakat.
d. Mengawasi kestabilan kurs valuta asing. Salah satu usaha untuk menciptakan
kestabilan ekonomi adalah dengan mempertahankan kestabilan kurs mata uang
asing. Untuk mencapainya maka bank sentral bertugas untuk menjaga kestabilan
kegiatan ekspor dan impor serta aliran modal luar negeri.
e. Mencetak uang logam dan uang kertas. Bank sentral diberi hak oleh pemerintah
untuk mencetak uang logam dan uang kertas yang diperlukan untuk memperlancar
kegiatan perdagangandan produksi. Selain itu bank sentral juga bertugas
menentukan besarnya jumlah uang yang harus disediakan pada kurun waktu
tertentu.
4. Adanya kegagalan pasar menjadikan perekonomian tidak bisa mutlak diserahkan kepada
pasar ataupun pihak swasta. Kegagalan pasar menjadikan perekonomian cenderung untuk
terlalu banyak menghasilkan barang yang satu dan terlalu sedikit menghasilkan barang yang
lain.
Ada beberapa situasi yang menciptakan kondisi kegagalan pasar, yaitu terdapatnya
kegagalan dalam bersaing, adanya keberadaan barang publik, adanya eksternalitas yang
diciptakan oleh pelaku ekonomi, adanya pasar yang tidak sempurna, adanya kegagalan
informasi, dan adanya ketidakstabilan makroekonomi. Oleh karena itu peran pemerintah
untuk menjaga stabilitas perekonomian, redistribusi pendapatan, dan alokasi sumber daya
masih sangat dibutuhkan.

5. Cara membedakan kebijakan fiskal yang ekspansif dan kebijakan fiskal kontraktif dapat
disimpulkan sebagai berikut.
a. Kebijakan fiskal ekspansif dilakukan dengan menaikkan belanja negara dan
menurunkan tingkat pajak.
b. Kebijakan fiskal kontraktif adalah kebijakan menurunkan belanja negara dan
menaikkan tingkat pajak. Kebijakan ini bertujuan untuk menurunkan daya beli
masyarakat dan mengatasi inflasi.

Anda mungkin juga menyukai