1 Pebruari 2018
Oleh:
IR. RUDI ADOLF HOTMAN SIHOMBING, M.T
Dosen Tetap Program Studi Teknik Mesin
Sekolah Tinggi Teknologi Immanuel Medan
Email: rudiadolfsihombing@yahoo.com
ABSTRAK
216
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018
217
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018
b = (ɑ+b) Wf
W
b = (ɑ+ b) Wf
Wf +Wr
Posisi Tinggi
W .ɑ = (ɑ + b) Wr
ɑ= (ɑ + b) W r
W
ɑ= (ɑ + b ) W r
Wf +Wr
Dimana :
ɑ =jarak posisi titik berat kendaraan Gambar 2.Posisi tinggi titik berat
terhadap poros roda depan (m)
b=jarak posisi titik berat kendaraan Pengangkatan maksimum
terhadap poros roda belakang (m) kendaraan ini dibatasi oleh standar
kelandaian positif dan kelandaian
Untuk mengukur jarak antara sumbu negatif, sesuai dengan regulasi
roda belakang dengan pusat titik tentang kemiringan medan jalan [12]
berat, dapat dicari dengan seperti tabel 3.
mengambil sumbu roda depan
sebagai pusat momen sehingga akan
didapat persamaan sebagai berikut :
218
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018
h = r + hr
dimana :
W= hasil penimbangan roda depan
(N)
219
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018
Dimana :
Fμ= gaya gesek pengereman (kgf)
Μ = koefisien gesek
Fp= gaya yang menekan pad rem
(kgf)
Gambar 4. Gaya rem yang bekerja
melalui pedal ke sistem rem [10]
Torsi pengereman rem model cakram
Persamaan untuk menghitung dapat diperoleh menggunakan rumus
tekanan hidrolik (Pe) yang :
dibangkitkan pada master silinder
yaitu :
Tbc = Fbc . d
2
Dimana,
Tbc = torsi pengereman rem cakram
(Nm)
Fbc = gaya gesek pengereman rem
dimana :
cakram (kgf).
Pe = tekanan master silinder
d= diameter rotor /piringan cakram
(kg/cm2).
(m)
220
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018
221
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018
dan kanan
222
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018
dimana ,
4 Jarak Pengereman
Sa =pendekatan jarak tambahan
Kinerja dari sistem
pengereman
pengereman kendaraan dapat dinilai
akibat keterlambatan respon sistem
melalui sebuah parameter yaitu jarak
(m)
pengereman. Semakin kecil jarak
td = waktu respon dari sistem
pengereman suatu kendaraan yang
rem (0,3 dtk)
berjalan pada kecepatan tertentu
V1 = kecepatan awal kendaraan
sampai kendaraan tersebut berhenti
(m/dtk)
maka semakin baik pula kinerja
Regulasi standar tentang jarak
sistem pengereman dari kendaraan
pengereman yang akan digunakan
tersebut.Jarak pengereman sebuah
sebagai pembanding dapat mengacu
kendaraan dapat dirumuskan :
kepada tabel 4.
m .W C V2
S ln 1 ae t d .V 1 Tabel 4. Jarak pengereman minimum
2 g .C ae F b max
pada sepeda motor [13]
Dimana :
S = jarak pengereman (m)
γm = faktor ekivalen massa (γm
= 1,04)
223
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018
224
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018
C. METODOLOGI PENELITIAN
Tabel 6.Media dan Alat Penelitian
N Nama bahan Spesifi jumlah
o kasi
1 Sepeda motor 110 cc 1 unit
2 Meteran 1 unit
3 Jangka sorong 1 unit
4 Stop watch 1 unit
5 Camera digital 1 unit
225
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018
No Perhitungan a b H
Center (m (m) (m)
of )
Gravity
Kendaraan 0,7 0,4 0,2
tanpa muatan 6 7 81
1 (98 kg)
Kendaraan 0,6 0.5 0,3
dengan satu 93 34 93
penumpang
2 (168 kg)
Kendaraan 0,7 0,4 0,8
dengan dua 48 79 06
penumpang
3 (238 kg)
20 3,85 3,89
30 7,403 7,405
40 12,052 12,056
D. ANALISIS DAN HASIL
50 17,802 17,804
PENELITIAN
226
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018
227
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018
dua orang pada jalan beton (238 penumpang dua orang (238 kg)
kg) (a/g)f =2,9 dan (a/g)r = lebih rendah dibanding jarak
7,13. Hal ini menunjukkan pengereman hasil
bahwa arah kestabilan kendaraan perhitungandan ideal, sehingga
adalah cenderung menjadi jarak pengereman ini masih
understeer( roda depan lock dalam kondisi aman.
duluan)
Tabel 16. Perbandingan jarak
Tabel 14. Hasil perhitungan (a/g)f pengereman ideal, hasil perhitungan
dan (a/g)ryang bekerja secara teoritis dan hasil eksperimen pada jalan
(kebutuhan sistem) pada jalan aspal aspal
Jenis Beban Bobot (a/g)f (a/g)r Kec Penumpang Penumpang
1 orang 2 orang
(N) (168 kg) (238 kg)
(km (m) (m)
Penumpang 1647,58 3,86 2,72
/
satu orang
Penumpang 2333,98 2,19 4,59 jam
dua orang )
idea Hitun eks idea Hitu Eks
l g p l ng p
Tabel 15. Hasil perhitungan (a/g)f
20 16 3,85 3,1 16 3,89 2,8
dan (a/g)ryang bekerja secara teoritis 6
(kebutuhan sistem) pada jalan beton 30 27 7,403 4,1 27 7,40 5,5
Jenis Bobot (a/g)f (a/g)r 8 5
Beban (N) 40 40 12,05 5,0 40 12,0 9,5
Penumpang 1647,58 2,84 2,22 2 2 56 6
satu orang 50 55 17,80 5,6 55 17,8 11,
Penumpang 2333,98 2,9 7,13 2 5 04 6
dua orang
n
pengereman pada kecepatan 20 30 27
Eksp
km/jam, 30 km/jam 40 km/jam 17.802
20 16
dan 50 km/jam dengan beban 12.052
10 3.85 7.403
penumpang satu orang (168 kg), 5.02 5.65
0 3.1 4.18
lebih rendah dibanding jarak
pengereman ideal, hasil 20 30 40
Kecepatan (km/jam)
50
perhitungan dan eksperimen, dan
pada kecepatan 20 km/jam, 30 Gambar 8.Perbandingan grafik jarak
km/jam, 40 km/jam dan 50 pengereman ideal, hasil perhitungan
km/jam dengan beban
228
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018
50 beton
40
40 Kec Jarak Pengereman
27 Hasil
30 perhit
Penumpang 1 Penumpang 2
ungan orang orang
20 16 17.804
12.056 (168 kg) (238 kg)
7.405 Eksp (km/ (m) (m)
10 3.89 11.6
2.86 5.5 9.56 jam)
0 idea Hit ek id Hitu Ek
20 30 40 50 l un sp ea ng sp
Kecepatan (km/jam)
g l
20 16 4,0 3, 16 4,00 3,
Gambar 9.Perbandingan grafik jarak
21 33 8 17
pengereman ideal, hasil perhitungan 30 27 7,7 3, 27 7,75 3,
dan hasil eksperimen pada jalan 7 67 3 65
aspal pada penumpang 2 orang 40 40 12, 6, 40 12,6 5,
69 1 79 39
8. Perbandingan jarak pengereman 50 55 18, 8, 55 18,7 8,
ideal, hasil perhitungan dan hasil 77 83 7 45
eksperimen pada jalan beton 8
40 Hasil
penumpang satu orang (168 kg) perhitung
dan dua orang (238 kg)dibawah 27 an
30 Eksp
jarak pengereman ideal dan hasil 16 18.778
20
perhitungan. Secara umum jarak 12.69
pengereman ini masih dalam 10 7.77
4.021 8.83
kondisi aman, dikarenakan hasil 3.33 3.67 6.1
0
eksperimen ini masih dibawah 20 30 40 50
Kecepatan (km/jam)
jarak pengereman ideal dan hasil
perhitungan. Gambar 10.Perbandingan grafik
jarak pengeremanideal, hasil
perhitungan dan hasil eksperimen
pada jalan beton pada penumpang 1
orang
229
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018
40
40 bergesernya arah posisi COG ke
Hasil
perhitu belakang maka arah distribusi
30 27 ngan
pengereman cenderung ke roda
20 18.77
16 belakang.
12.679
7.753 2. Analisa jarak pengereman secara
10
4.008 ideal, hasil perhitungan dan hasil
3.17 3.65 5.39 8.45
0 eksperimen menunjukkan bahwa
20 30 40 50 jarak pengereman cukup aman.
Kecepatan (km/jam)
Hasil eksperimen jarak
pengereman adalah lebih rendah
Gambar 11.Perbandingan grafik
dibandingkan dengan
jarak pengereman ideal, hasil
perhitungan secara ideal dan
perhitungan dan hasil eksperimen
hasil perhitungan, baik dengan
pada jalan beton pada penumpang 2
adanya penambahan kecepatan
orang
dan muatan, sehingga
E. KESIMPULAN pengemudi kendaraan sepeda
motor dapat secara aman
1. Distribusi gaya rem pada jalan melakukan pengereman.
aspal dan jalan beton kendaraan 3. Analisa stabilitas arah kendaraan
ini secara dimensi (sesuai sepeda motor secara kemampuan
dengan kemampuan sistem) sistem adalah oversteer (roda
diperoleh Kbf = 0,388 dan Kbr = belakang lock duluan). Analisa
0,613, kondisi ini menunjukkan stabilitas arah kendaraan secara
distribusi pengereman cenderung kebutuhan sistem diperoleh
ke arah roda belakang. Kondisi bahwa dengan penumpang satu
ini aman mengingat kendaraan orang (168 kg) stabilitas arah
ini memiliki beban lebih besar di kendaraan adalah oversteer, dan
bagian belakang. Distribusi pada penumpang dua orang (238
pengereman secara teoritis kg) stabilitas arah kendaraan
(sesuai dengan kebutuhan adalah understeer Sehingga
sistem) diketahui bahwa: analisa stabilitas arah secara
dengan penumpang satu orang kebutuhan sistem dan hasil
(168 kg) :Kbf = 0,462 dan Kbr = eksperimen menunjukkan
0,537, dengan penumpang dua understeer, sehingga
orang (238 kg) : Kbf = 0,48 dan memberikan kondisi kurang
Kbr = 0,519 kondisi kendaraan nyaman kepada pengemudi.
ini cukup aman
dimanamenunjukkan bahwa
230
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018
DAFTAR PUSTAKA
1. http://otomotifnet.com/motor/bis
nis/nih-data-distribusi-aisi-
semua-merek-motor-maret-
2016-honda-kuasai-781, diakses
23 juni 2016
2. Sihombing, Rudi adolf Hotman.
2015. Analisa Sistem Rem
Kendaraan Pada Mobil Murah
(Low Cost Green Car)Jenis
B100RA –GMQFJ. Jurnal
TEKNOBIZ 1 (vol 5) 2015 -
Universitas Pancasila. Jakarta
3. Tetelepta, W Pieter. 2015.
Analisis Kapasitas Pengereman
Motor Yamaha RX King 135 cc.
Universitas Pattimura. Ambon
4. www.dishub.pemkomedan.go.id
diakses 1 agustus 2016
5. www.mansarpost.com/2014/12/0
2/jaga-jarak-aman-terus-jarak-
aman-itu-seberapa-siiihh-niiiihh-
ilustrasinya/diakses 1 agustus
2016
231