BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tahanan pada kendaraan merupakan tahanan yang terdapat pada suatu kendaraan
seperti tahanan gelinding kendaraan, tahanan kelandaian atau kemiringan dan tahanan
udara sehingga dapat memperoleh nilai daya mesin atau horse power pada kendaraan
saat melaju di jalan.
Gaya atau tenaga yang digerakkan oleh roda diatas jalan adalah torsi engine yang
melalui clutch/kopling, transmisi, propeller shaft, rear axle, roda atau ban sehingga
kendaraan dapat berjalan / bergerak. Gesekan yang ditimbulkan oleh kampas kopling,
gigi-gigi pada transmisi, propeller shaft, garden/ different, axle shaft dan bearing
menyebabkan kerugian gesek.
Kerugian ini dikompensasikan dengan suatu efisiensi faktor dalam
perhitungan. Kendaraan yang mengggunakan transmisi direct drive memiliki faktor
efisiensi 0,99 sedangkan untuk transmisi yang lainnya seperti automatic transmition
memiliki faktor efisiensi 0,98. Berikut adalah tabel faktor efisiensi power train
(transmisi dan axle).
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
6
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
7
Tahanan Gelinding (Rolling Resistance) adalah tahanan pada roda kendaraan di atas
permukaan tanah. Besarnya tahanan ini tergantung pada permukaan tanah tempat
alat/kendaraan bekerja (keras, licin, lembek dll). Tanah yang lembek akan
memberikan tahanan gelinding yang kecil atau kira-kira hanya 2% dari total berat
kendaraan. Bagian yang mengalami Rolling Resistance (RR) secara langsung adalah
bagian ban luar kendaraan, tahanan gelinding (RR) dipengaruhi oleh banyak faktor,
diantaranya yang terpenting adalah:
a. Keadaan jalan (kekerasan dan kemulusan permukaan jalan); semakin keras
dan mulus suatu jalan, maka tahanan gelindingnya semakin kecil.
b. Keadaan ban yang bersangkutan dan permukaan jalur jalan.
Jika memakai ban karet, maka yang berpengaruh adalah ukuran, tekanan dan
permukaan ban alat berat yang digunakan; apakah ban luar masih baru atau sudah
gundul, dan bagaimana model kembangan ban tersebut. (Puri awanda, 2015)
Nilai koefisien gelinding dapat mengacu pada beberapa tabel dibawah ini.
Berikut koefisien gelinding dari beberapa referensi, antara lain:
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
8
Tahanan Kelandaian (Grade Resistance) adalah besarnya gaya berat yang melawan
atau membantu gerak kendaraan karena kemiringan jalur jalan yang dilalui. Jika
sebuah kendaraan melalui jalan yang menanjak, tenaga traksi yang diperlukan akan
naik pula, kira-kira akan sebanding dengan tanjakan jalan. Demikian juga bila jalan
turun, tenaga yang diperlukan berkurang dengan nilai yang sama seperti jalan yang
menanjak. Kelandaian adalah perbandingan antara perubahan ketinggian per satuan
panjang jalan yang dinyarakan dalam persen (%). Secara praktis, tahanan kemiringan
tergantung pada dua faktor, yaitu: a. Besarnya kemiringan (dinyatakan dalam %) b.
Berat kendaraan itu sendiri (dinyatakan dalam ton). (Puri Awanda, 2015).
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
10
Tahanan udara adalah gaya yang terjadi pada unit/kendaraan pada saat bergerak
berupa hambatan udara atau terkait dengan luasan area muka kendaraan. Hambatan
atau tahanan udara (aerodynamic drag) dapat digunakan untuk mengetahui nilai daya
tahanan udara pada kendaraan yang dirumuskan pada rumus (2.6).
Dalam perhitungan luasan area bagian depan sangat berpengaruh, karena hal ini
terkait dengan aerodynamic drag (gaya tarik akibat aerodinamis). Untuk perhitungan
gaya tarik aerodinamis sudah dibahas pada subbab diatas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
11
Untuk mendapatkan energi dan daya yang dibutuhkan untuk melawan gaya-gaya
diatas maka perhitungan daya yang dibutuhkan menjadi sangat berpengaruh untuk
dapat menggerakkan kendaraan.
Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki kendaraan kendaaan karena menanjak
pada ketinggian tertentu dari titik awal saat menanjak. Energi potensial ada karena
adanya gravitasi bumi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
12
Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda karena geraknya. Energi
kinetik dipengaruhi oleh massa benda dan kecepatannya.
Ek = (2.2)
Dimana:
Jika usaha dilakukan dalam bidang datar merupakan perubahan energi kinetik
kendaraan. Sehingga dirumuskan sebagai berikut:
Ek = ( ) (2.3)
Daya total yang dibutuhkan engine atau dilambangkan dengan Peng dipengaruhhi oleh
daya tahan gelinding, daya tahanan kelandaian, daya tahanan aerodinamis, daya hasil
dari konversi energi kinetik kendaraan, daya aksesoris kendaraan dan nilai efisiensi
transmisi dari kendaraan tersebut. Parameter daya cukup komplek, berikut adalah
rumusan daya atau power pada kendaraan besar.
Daya mesin atau power engine yang bekerja pada suatu kendaraan adalah:
Dimana:
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
13
375.000 = Konstanta
PG = (2.5)
Dimana:
37.500 = Konstanta
Pa = (2.6)
Dimana:
156.000 = konstanta
Daya (Pk) ini merupaka hasil energi kinetik kendaraan yang dikonversikan
ke dalam satuan HP.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
14
Daya aksesoris atau beban kelengkapan kendaraan adalah beban daya dari
AC, fan, kompresor, power steering electric, lampu-lampu dll.
EDT = ET + EA (2.8)
Dimana:
Peng = (2.9)
Dimana:
Torsi adalah tenaga untuk menggerakan, menarik dan menjalankan suatu (pulling
power). Satuan untuk torsi di internasonal adalah feet/lbs, feet-pounds atau
Newtonmeter (Nm). Torsi dihasilkan dari jarak dan kekuatan, jika untuk menghitung
torsi bisa dikalikan tenaga dengan jarak. Mesin dari kendaraan menghasilkan torsi dan
menggunakannya untuk menggerakan crankshaft. Jadi, torsi adalah tenaga yang
digunakan pada suatu jarak tertentu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
15
Sebagai gambaran, mesin diesel truk jelas besar karena harus memiliki pulling
power atau tenaga tarik yang besar untuk menarik barang dan muatan yang banyak
dan berat. Dengan torsi yang besar dalam putaran mesin yang rendah tenaga geraknya
tetap besar. Sehingga pengemudi tidak perlu menurunkan gigi pada saat mengurangi
kecepatan untuk tetap menjalankannya pada gigi tersebut tanpa kehilangan tenaga
tariknya. (andi prayoga, 2011).
Torsi mesin di dapat dari perhitungan secara teoritis. Teori adalah besaran
turunan yang biasa digunakan untuk menghitung energi yang dihasilkan dari benda
yang berputar pada porosnya. Torsi juga dapat diperoleh dari perhitungan daya
indikator dan putaran mesin yang terjadi. Analisis torsi pada mesin tentunya tidak
tepat dari konsep torsi itu sendiri yang besarannya akan sangat dipengaruhi oleh faktor
gaya tekan hasil pembakaran (F) dan jari-jari poros engkol pada mesin merupakan
faktor tetap sehingga yang paling berpengaruh adalah besaran gaya tekan pembakaran
(F).
Untuk menghitung torsi roda dan torsi mesin sebagai berikut:
Tw = (2.10)
Te = (2.11)
Dimana:
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
16
Karb Weight adalah penjumlahan dari berat kabin dan sasis, dengan kondisi
tangki bahan bakar penuh dan juga termasuk oli dan cairan pendingin yang
digunakan. Namun tidak termasuk berat ban cadangan dan tools. Apabila
braket ban cadangan (spare tire carrier) dan kotak peralatan (tools box)
termasuk dalam komponen standard, maka berat keduanya akan disertakan
pada pengukuran.
Empty vehicle weight adalah besarnya karb weight ditambah berat dari rear
body (body dump) tanpa muatan.
Gross vehicle weight adalah besarna empty vehicle weight, ditambah berat
beban yang dapat diangkut (payload) ditambah berat penumpang (crew).
Jumlah beban yang dapat diangkut (payload) adalah selisih antara GVW dan
EVW. Agar dapat menjamin kestabilan kendaraan dan kapasitas berat
pembebanan yang tidak melebihi kapasitas maksimum pada front dan rear
axle, berat muatan dari kargo (payload) hanya terdistribusi secara tepat.
Berat penumpang (weight of crew) adalah berat penumpang yang diasumsikan
sekitar 65 kg atau mengikuti berat spesifik yang ditetapkan oleh pemerintah.
(Hariyadi, 2014)
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
17
Setelah dibuat alat Semi-automatic Clutch Control System (SCCS) ini maka telah
ditentukan spesifikasi pada alat ini. Berikut adalah tabel spesifikasi alat Semi-
automatic Clutch Control System (SCCS):
Tabel 2.5 Spesifikasi Semi-automatic Clutch Control System (SCCS)
Spesifikasi Semi-automatic Clutch Control System (SCCS)
No. Bagian Spesifikasi Keterangan Spesifikasi
1 Tegangan Operating Voltage 12V
2 Input Signal Analog
3 Dimension - 112 x 75 x 50 mm (box)
- 2 m AWG 20 (kabel)
4 Material Rugged Alumunium Case
5 Aksesoris - Installation Kit
- Electric Linear Aktuator
- Master Silinder
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
18
Pada saat perpindahan perseneling, sinyal perintah otomatis akan masuk kedalam
modul SCCS. Sinyal perintah yang masuk yaitu berupa Rpm, Speed, dan Break
kendaraan. Sinyal perintah tersebut lalu diolah dalam modul, untuk di teruskan ke
sistem kopling. Di sistem kopling ini solenoid akan bergerak menekan master silider
karena mendapat perintah dari modul Smart Clutch Control System (SCCS). Fluida
dari master silinder lalu mengalir ke slave silinder yang akan mendorong garpu
pembebas untuk membebaskan plat kopling. Setelah plat kopling terbebas,
perpindahan gigi transmisi bisa dilakukan. Semua sistem tersebut bekerja dengan
memindahkan tuas perseneling tanpa menginjak pedal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z