Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN EKSPERIMEN FISIKA

ANALISIS POSISI, WAKTU, KECEPATAN, AKSELERASI POSISI DENGAN DATA


HASIL PENGAMATAN DAN NUMERIK PADA SEPEDA MOTOR
MENGGUNAKAN SOFWARE TRACKER

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Eksperimen Fisika

Dosen Pengampun : Dr. Bebeh Wahid Nuryadin, M. Si.

Disusun Oleh : Nuri Nurfauziah (1197030026)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi) semakin pesat akhir-akhir


ini. Hal tersebut ditandai dangan banyaknya inovasi-inovasi baru yang muncul. Salah
satunya dengan adanya sepeda motor yang dimana dapat membantu manusia sebagai alat
transfortasi. Ketika mengendarai motor ada beberapa faktor yang mempengaruhi salah
satunya : kecepatan, percepatan, gaya gesek, kerja (usaha) efektif dan daya ledaknya.
Kecepatan merupakan hasil bagi antara jarak yang ditempuh terhadap waktu yang
dicapai.

Melalui bantuan teknologi yang telah berkembang misalnya melalui aplikasi


tracker, seseorang bisa menganalisi dengan melakukan pengambil video pada saat
mengendarai sepeda motor dari titik awal hingga akhir. Untuk mendapatkan hasil yang
akurat, Kamera yang dibutuhkan juga harus memiliki resolusi yang tinggi untuk
mendeteksi setiap gerakan ketika motor melaju. Oleh karena itu diperlukan alat yang
dapat memantau aktivitas yang akurat dan reliabel. Karena ketika sepeda motor berjalan
setiap gerakan memiliki nilainya, misalnya seperti jarak, waktu, kecepatan dan
percepatan. Sehingga dengan aplikasi tracker ini bisa mendeteksi kecepatan dan
percepatannya.

B. Tujuan Eksperimen
Berdasarkan latar belakang di atas maka eksperimen ini bertujuan untuk:
1. Memahami fenomena gaya gesek orde-2 ( u dan u2 ) pada kegiatan mengendarai
motor.
2. Mengembangkan pendekatan model fisika dan matematika terhadap data eksperimen
uji mengendarai motor.
3. Terutama untuk mencari analisis kecepatan, akselerasi, gaya gesek, energi kinetik
dan daya ledak otot yang dimiliki oleh sepeda motor dan pengendara.
4. Selain itu, untuk memberikan rekomendasi perbaikan dan optimasi kecepatan,
akselerasi dan daya ledak sehingga motor dapat mencapai prestasi maksimalnya.
BAB II

DASAR TEORI

A. Dasar Teori
Ketika mengendarai sepeda motor kecepatan bukan hanya menitik beratkan seluruh
kecepatan motor, namun juga melibatkan waktu reaksi. Kemampuan tersebut membuat
jarak yang lebih pendek untuk dapat memindahkan posisi motor dan pengendaranya.
Kecepatan sepeda motor tergantung pada mesin motor itu sendiri (kapasitas cc). Masa
sepeda motor dan mengendaranya juga dapat mempengaruhi kecepatan, akselerasi.
Selain itu, tekanan angina (gesekan udara) yang dihadapi motor, jika motor berjalan
melawan arah angin maka kecepatan akan berkurang karena mesin sepeda motor harus
bekerja ekstra untuk melawan tekanan angin. Oleh karena itu body sepeda motor dapat
mempengaruhi kecepatan karena semakin besar body motor maka tekanan yang
didapatkan akan semakin besar.
Kecepatan adalah adanya sebuah jarak yang akan ditempuh terhadap benda di
setiap unit waktu atau dengan kata lain Kecepatan adalah ukuran tingkat di mana sebuah
benda berubah posisinya terhadap waktu. Kecepatan termasuk dalam jenis ukuran yang
tergantung pada arah, hingga dalam kecepatan termasuk sebuah ukuran vektor. Suatu
Kecepatan mengacu pada
bagaimana, ” perubahannya
sebuah benda tertentu dengan posisi dari titik A menuju titik B “. Atau secara sistematis
dapat dituliskan sebagai berikut :

Dimana :
V = kecepatan (m/s)
x = jarak/posisi (m)
t = waktu (s)
Percepatan erat kaitannya dengan gerak lurus beraturan dimana percepatan dibagi
dua yaitu percepatan diperlambat dan dipercepat. Percepatan diperlambat adalah arah
percepatannya berlawanan dengan arah kecepatan. Sedangkan percepatan dipercepat
artinya arah percepatan searah dengan kecepatan. Percepatan bernilai negatif jika
kecepatan suatu benda berkurang dalam selang waktu tertentu (diperlambat). Percepatan
bernilai positif jika kecepatan suatu benda bertambah dalam selang waktu tertentu
(dipercepat).
Percepatan atau acceleration adalah perubahan kecepatan suatu benda yang
sebelum nya lambat hingga menjadi cepat dan di tempuh dalam tiap satuan waktu.
Percepatan termasuk dalam besaran vektor yang memiliki suatu nilai dan arah. Cara
menuliskan percepatan dalam hukum fisika yaitu disimbolkan dengan huruf (a).

Gaya-gaya penting yang bekerja selama sepeda motor berjalan adalah gaya
horizontal dan gaya gesek yang bergantung pada kecepatan horizontal (kecepatan). Gaya
gesek, D(u) , adalah fungsi dari kecepatan horizontal u(t) akibat gesekan antara roda
motor terhadap tanah, dengan atau tanpa angin. Gaya gesek ini menyebabkan
pengurangan akselerasinya, sehingga kecepatan sepeda motor cenderung konstan
(kecepatan terminal). Dengan demikian, persamaan gerak adalah:

(1)
Gaya gesek dapat diperluas dalam bentuk deret Taylor,

(2)
Nilai konstan dari ekspansi D(0) adalah nol, karena motor tidak mengalami
hambatan saat diam, sedangkan nilai ekspansi kedua dan ketiga harus dipertahankan.
Sementara itu nilai proporsional terhadap kecepatan mewakili efek dasar dari resistensi
gesekan roda dengan tanah, nilai proporsional dengan kuadrat kecepatan
memperhitungkan hambatan hidrodinamik karena geometri permukaan body motor dan
pengendara yang tidak seragam. Secara umum, untuk kecepatan yang relatif kecil itu
sudah cukup untuk mengambil hanya tiga nilai ekspansi pertama .
Memperhatikan pendekatan koefisien u dan u2 sebagai γ dan σ, maka persamaan
gerak (1) dapat memiliki bentuk berikut ini:

(3)
dimana solusi lansung dari persamaan (3) diatas adalah ,

(4)
dimana koefisien tersebut dihubungkan oleh σ = km/( A+B) , F0=kmAB / (2 A+2B) dan
γ =km(A−B)/( A+B) .
Posisi pengendara saat mengendarai motor dapat dicari dengan mengintegralkan
persamaan (4) di atas, sehingga:

(5)
Sedangkan akselerasi (percepatan) dapat pula dihitung dengan menurunkan persamaan
(4) di atas,

(6)

Parameter A (m/s), B (m/s) dan k (1/m) dicari menggunakan analisis kuadrat-


terkecil melalui Origin 8.1 atau microsoft Excel berdasarkan data posisi dan kecepatan,
dengan mempertimbangkan waktu reaksi sebesar 0,142 s , dan menggunakannya
menghitung nilai besarnya gaya konstan, F0, dan koefisien drag, dan σ , dengan
mempertimbangkan massa motor (kg). Setiap sistem mekanik yang mengalami hambatan
gesek, maka sepeda motor akan mencapai kecepatan terminal uT yang secara matematik
didapatkan ketika u˙=0 pada persamaan (1). Sehingga, persamaan di bawah dapat
diselesaikan

(7)
untuk uT . Selain itu, solusi persamaan untuk kecepatan terminal dapat pula
ditemukan ketika t→∞ pada persamaan (4), dan didapatkan bahwa uT=B . Selain itu, nilai
gaya konstan, F0 , konsisten dengan salah satu fakta bahwa gaya konstan (horisontal)
maksimum diperkirakan sama dengan berat motor ( w=mg ). Kemudian, σ = 0.5 ρCd SA
merepresentasikan gaya gesek hidrodinamika, dimana ρ adalah densitas udara, Cd
koefisien gesek pelari dan SA adalah penampang melintang (diperkirakan SA=0.8m2 ).
Nilai koefisien gesek Cd hasil penelitian untuk manusia berkisar pada rentang 1.0 hingga
1.3.
Kekuatan (daya) sesaat yang diberikan oleh sepeda motor dan pengendara,
mengingat efek hambatan gesek, menjadi

(8)
Fakta bahwa kekuatan sesaat maksimum muncul dalam waktu sesingkat itu
menunjukkan pengaruh yang cepat dari syarat-syarat hambatan dalam dinamika sepeda
motor. Kerja yang efektif (mempertimbangkan efek dari gaya hambat gesek) adalah

(9)
di mana τ adalah waktu berjalan (waktu resmi dikurangi waktu reaksi ).

Gambar. Perubahan posisi sepeda motor dan pengandara


BAB III
METODOLOGI EKPERIMEN

A. Alat dan Bahan


No. Alat dan Bahan Jumlah
1. Mahasiswa bertindak sebagai pengendara 1 orang
2. Kamera Digital dan Tripod untuk merekam 1 buah
3. Meteran 1 buah
4. Tiang Kalibrasi 2 buah
5. Laptop 1 buah
6. Timbangan 1 buah
Software Tracker 5.11 sebagai perangkat
7. 1 apk
pengolah dan analisis posisi pelari .
Software Microsoft Excel sebagai pengolah dan
8. 1 apk
analisis data posisi.

B. Prosedur Eksperimen

1. Rangkaian Kamera dan Metode Pengamatan


Lintasan saat mengendarai sepeda motor yang digunakan sepanjang 20 m. Kamera
ditempatkan untuk mengamati dan merekam dari penampang melintang samping
kanan atau kiri. Kamera harus tetap statis selama pengamatan dapat menggunakan
Tripod. Menempatkan tiang kalibrasi sejajar dengan lintasan dan harus masuk dalam
rekaman video. Ketika melakukan ekspermen atau menjalankan motor direkam dan
videonya disimpan untuk diolah menggunakan software Tracker 5.13.

Gambar 1. Penempatan kamera


2. Tahapan pengolahan video menjadi data posisi
Video sepeda motor diunggah ke dalam tracker dengan mengklik open. Frame
awal diposisikan pada saat sepeda motor akan mulai bergerak dan posisikan pula
untuk frame akhirnya. Sumbu karetesian diklik dan ditempatkan pada titik awal akan
melaju dan pastikan sumbu-x diarah horizontal dan sumbu-y di arah vertikal. Setelah
itu, lakukan kalibraasi titik untuk mengukur dan menetapkan panjang lintasan (20 m).
titik pengamatan dikilik untuk membuat titik massa untuk pengamatan posisi sepeda
motor terhadap waktu dengan cara mengklik titik pengamatan (tekan shift lalu klik di
posisi pengendara atau dapat dilakukan secara otomatis dengan menekan shift+ctrl
dan klik posisi pengendaranya). Sehingga akan didapatlkan data posisi sepeda motor
terhadap waktu pada kolomkanan bawah, data dapat disimpan dan copy-paste data
pada excel. Data yang didapatkan dari tracker yaitu perubahan posisi terhadap waktu
x(t), kecepatan dan percepatan.

Gambar 2. Software Tracker

3. Tahapan Pembuatan Kurva dan Analisis Data


Setelah data dipindahkan pada excel, Selanjutnya dapat menganalisis numeric
data posisi, kecepatan dan akselerasi pengendara motor terhadap waktu dengan
melakukan perhitungan menggunakan persamaan (5), (4) dan (6) dengan terlebih
dahulu menetapkan konstanta A,B dan k secara sembarang. Kemudian data tersebut
dibandingkan dengan data pengamatan langsung dengan dipiat plot grafik. Seletah itu,
nilai konstanta A, B dan k diubah-ubah sehingga hasil perhitungan numeric dan
langsung memiliki pola yang sama dan nilai eror yang kecil. Posisi x, kecepatan, dan
akselerasi terhadap waktu untuk data pengamatan dan perhitungan numeriknya dibuat
kurva.selanjutnya dengan memperhatikan data pengamatan dan perhitungan numeric,
lakukan estimasi nilai kecepatan terminal dari sepeda motor (uT≈B) damn kemudian
dapat menghitung konstanta γ , σ dan F0 . setelah itu kekuatan sesaat (daya ledak otot)
dapat dihitung menggunakan persamaan (8) atau dengan mengkalikan kecepatan dan
akselerasi posisi dan massa sepeda motor ditambah massa pengendara. Kerjau (usaha)
efektif yang dilakukan oleh sepeda motor dan pengendara dapat dihitung
menggunakan persamaan (9).
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

A. Data dan Pembahasan


Dari video yang telah diolah atau diukur menggunakan aplikasi tracker,
didapatkan tabel yang diolah di excel. Berdasarkan table tersebut didapatkan kecepatan
dan momentum ketika berlari pada posisi dan waktu tertentu. Pelari memiliki kecepatan
dan momentum yang berbeda disetiap posisi dan waktu tertentu. Untuk lebih jelasnya
data table tersebut disajikan pula dalam grafik sebagai berikut:

1. x terhadap t 3. P terhadap t
25
250
20
200
15 150
p_male
x (m)

10 100

5 50

0 0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
t (s) t (s)

2. v terhadap t 4. a terhadap t
4 25
3.5 20
3 15
2.5 10
a (m/s^2)
v (m/s)

2 5
1.5 0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 -5
0.5 -10
-15
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 -20
t (s) t (s)

Dari grafik x terhadap t menunjukan bahwa perpindahan posisi atau perpindahan


yang semakin jauh maka waktu yang diperlukan motor untuk mencapai lintasan yang
ditentukan akan semakin lama. Hal ini menunjukan bahwa posisi dan waktu berbanding
lurus (konstan) ketika nilsi posisi semakin besar makan waktu yang ditempuhpun akan
semakin lama, begitupun sebaliknya.
Untuk grafik v terhdap t menunjukan bahwa motor mengalami kecepatan awal
yang dipercepat yang bernilai positif selanjutnya kecepatan motor berubah beraturan
dimana kecepatannya tetap konstan. Untuk a terhadap t dapat dilihat bahwa grafik
tersebut relatif lurus hal ini menunjukan perubahan percepatan yang relatif konstan
(tetap). Sedamgkan untuk grafik p terhadap t menunjukan bahwa kekuatan (daya) awal
yang diberikan dipercepat setelah mencapai puncak daya akan diperlambat.
Berikut tabel hasil analisis stistik mean, median, modus, dan varian dari data yang
didapatkan:
Tabel data statistik hasil pengamatan
Analisis T X v a
rata rata 4.469808271 9.156196586 2.247848485 0.180043324
median 4.473 8.9855 2.381 0.195
modus - - 2.276 -2.783
Varian 6.728598922 41.21325173 0.519012863 25.61438479

Tabel data statistik hasil perhitungan numerik


Analisi
T x v_x a_x P_male Delta (x)
s
2.30012658 48.1052983
rata rata 4.469808271
9.289839369 1 0.295968628 6 0.230657521
2.56956022 9.71652489
median 4.473
9.026733477 4 0.030430743 8 0.220293934
modus - - - - - -
0.31187990 4568.72693
varian 6.728598922
40.47419236 8 0.300426953 2 0.02722257

Selain itu didapatkan juga hasil hitungan dari konstanta σ sebesar 1.247563353, γ
sebesar 121.5126706 dan F0 (gaya konstan) sebesar 162.1832359 N. lalu didapatkan juga
nilai untuk Kekuatan (daya) sesaat yang diberikan oleh sepeda motor dan pengendara
dengan mengingat efek hambatan gesek sebesar 95.36486926 dan untuk kerja (usaha)
yang efektif dengan mempertimbangkan efek dari gaya hambat geseknya juda
didapatkan sebesar 703.2664327 joule. Didapatkan usaha yang lebih besar dibandingkan
dengan daya ledak karena motor menggunakan mesin sehingga usahanya lebih besar
sedangkan untuk dayanya kecil karena motor memiliki body yang lebih besar sehingga
daya ledaknya pun akan semakin besar. Untuk meningkatkan permorma motor itu sendiri
dapat dilakukan dengan menjalankan motor searah dengan angina sehingga tekanan yang
didapatkan lebih kecil, dapat juga dengan body yang lebih kecil untuk mengurangi
tekanan angina dan daya ledak yang diterima.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan eksperimen yang dilakukan dapat diambil kesimbulan yaitu:
1. Saat roda sepeda motor berputar dab bergerak maju kedepan karena adanya dorongan
ke belangan terhadap tanah (gaya gesek antara roda dan tanah) untuk kecepatan
tinggi maka putaran rodapun harus semakin kencang sehingga gaya gesek (gaya
dorong kebelakang) yang dihasilkan akan semakin besar.
2. Dalam eksperimen ini dikembangkan pendekatan model fisika dan matematika
terhadap data eksperimen uji mengendarai motor dengan membandingkan hasil
pengamatan dan hasil perhitungsn numerik.
3. Untuk mencari analisis kecepatan, akselerasi, gaya gesek, energi kinetik dan daya
ledak otot yang dimiliki oleh sepeda motor dan pengendara dicari menggunakan data
yang di dapatkan dari tracker sehingga di dapatkan bahwa nilai daya ledak yang
dimiliki sepeda motor kecil karena motor memiliki body yang lebih besar, namun
sepeda motor akan memiliki nilai akselerasi yang lebih besar karena menggunakan
mesin..
4. Untuk meningkatkan prestasi maksimal motor, dapat dengan menambah cc motor
dan mengecilkan bodynya agar ketika motor dijalankan tekanan yang diberikan
angina tidak terlalu besar.
References

Halliday, R. (1991). Fisika Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Marani, I. N. (2016). Hubungan Kecepatan Reaksi Dan Daya Ledak Otot . The Learning
University.

Paul A, T. (1998). FISIKA Untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.

Saptono, H. d. (n.d.). Analisis Daya Dan Kontrol Kecepatan Motor . Garuda.

Anda mungkin juga menyukai