Anda di halaman 1dari 31

TERMODINAMIK

A
Nuri Nurfauziah
1197030026
TERMODINAMIKA
1. Pengertian Termodinamika
Yaitu Ilmu yang mempelajari perubahan antar kalor
dan bentuk-bentuk energi lain. termodinamika
berhubungan erat dengan fisika energi, panas (kalor),
kerja, entropi dan kespontanan proses.
Dalam termodinamika dipelajari perubahan-
perubahan dalam keadaan sistem yaitu nilai-nilai
semua makroskopis yang relevan seperti susunan,
energi, suhu, tekanan dan valume.
Termodinamika

• Termodinamika berasal dari bahasaYunani, yaitu


thermos yang berarti panas dan dynamic yang berarti
perubahan.
• Termodinamika adalah ilmu yang mempelajari hukum-
hukum yang mengatur perubahan energi dari suatu
bentuk ke bentuk lain, aliran dan kemampuan energi
melakukan usaha.
• Sistem adalah sesuatu yang menjadi subyek
pembahasan atau fokus perhatian.
• Lingkungan adalah segala sesuatu yang tidak termasuk
dalam sistem atau segala keadaan di luar sistem.
Dimana sistem dan lingkungan disebut semesta.
Jenis-Jenis Sistem Termodinamika

01 03
Sistem Terbuka Sistem Terisolasi
dapat mempertukarkan massa dan s Tidak memungkinkan perpindahan
e nt
energi (biasanya dalam bentuk nt massa maupun energi dengan
Co
kalor) dengan lingkungan. untuk Q lingkungan.sistem terisolasi, energi
bernilai positif jika diberikan nts
nt
e masuk ke sistem sama dengan
kepada sistem dan bernilai negatif Co
energi yang keluar dari sistem.
bila keluar sistem. untuk W
(usaha) bernilai positif bila keluar
sistem dan negatif bila masuk
kedalam sistem.
02
Sistem Tertutup
memungkinkan perpindahan energi (kalor) tetapi bukan massanya. terdapat
dua pembatas yaitu pembatas adiabatik (tidak memperbolehkan pertukaran
panas) dan pembatas rigid ( tidak memperbolehkan pertukaran kerja).
Hukum Dasar Termodinamika

01 03
Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika Hukum Termodinamika 2
menyatakan dua sistem dalam keadaan setimbang hukum ini terkait dengan entropi dan tidak ada bunyi
dengan sistem ketiga, maka ketiganya setimbang yang menyatakan hukum ini hanya ada dua
satu sama lain. pernyataan yang dikeluarkan oleh kelvin-plank dan
claulsius.

02 04
Hukum Termodinamika 1 Hukum Termodinamika 3
hukum ini berkaitan dengan temperatur nol
menyatakan perubahan energi dalam suatu absolut. yang menyatakan suatu sistem mencapai
termodinamika tertutup sama dengan total dari temperatur nol absolut, maka semua proses akan
jumlah energi kalor yang disuplai kedalam sistem berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai
dan kerja yang dilakukan terhadap sistem. minimum dan entropi benda berstuktur klistal
sempurna.
Hukum Termodinamika 1
hukum termodinamika 1 didasarkan pada hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi dapat
di ubah dari suatu bentuk kebentuk yang lain tetapi tidak dapat di ciptakan atau dimusnahkan. hukum
termodinamika 1 dapat di uji dengan mengukur perubahan energi dalam suatu sistem antara keadaan
awal dan keadaan akhir dalam suatu proses. perubahan energi (ΔE) dapat dirumuskan :

ΔE = Ef - Ei
hukum termodinamika 1 berbunyi “ untuk setiap
ΔE = perubahan energi
proses apalila kalor Q diberikan kepada sistem dan
Ef = energi sistem keadaan awal
sistem melakukan usaha W, maka akan terjadi
Ei = energi sistem keadaan akhir perubahan energi dalam ΔE = Q - W”
ΔE = Q - W ΔE = Q + W

rumus tersebut menyatakan bahwa ΔE dalam suatu sistem adalah jumlah kalor Q yang dipertukarkan
antara sistem dan lingkungan dan usaha W.
Hukum Termodinamika 1
ΔE = Q - W ΔE = Q + W

kesepakatan tanda untuk Q dan W:


• Q positif untuk proses endotermik dan negatif untuk proses
eksotermik.
• W positf untuk usaha yang dilakukan pada sistem oleh
lingkungan dan negatif untuk usaha yang dilakukan oleh sistem
pada lingkungan.
jika suatu sistem membebaskan kalor pada lingkungan atau
melakukan usaha pada lingkungan, energi didalamnya turun
karena terjadi proses pengurangan energi, dengan ini Q dan W
bertanda negatif. sebaliknya, jika kalor ditambahkan pada sistem
atau usaha dilakukan pada sistem, energi di dalam sistem akan
meningkat, maka Q dan W bertanda positif.
Usaha dan Kalor
Usaha atau kerja dapat didefinisikan sebagai gaya F dikalikan dengan jarak d : W = Fd
dalam termodinamika usaha memiliki arti lebih luas mencakup kerja mekanis, kerja listrik dan
lainnya. contoh untuk kerja mekanis yaitu pemuaian gas. kerja yang dilakukan oleh gas pada
lingkungan adalah :

Dengan ΔV, perubahan volume ( Vf -Vi ), tanda negatif pada rumus dibuat
W = - P ΔV
agar mengikuti kesepakatan untuk W karena ΔV > 0 bernilai negatif dan
untuk ΔV < 0 bernilai positif.

rumus itu diturunkan dari fakta bahwa tekanan x valume


dapat dinyatakan dengan (gaya/luas) x Volume.
P x V F/d2 d3 = Fd = W
Dengan F adalah gaya penahan dan d memiliki dimensi
panjang, d2 dimensi luas dan d3 dimensi volume. Jadi
hasilkali antara tekanan dan volume sama dengan gaya
dikali jarak atau usaha.
Untuk kenaikan volume tertentu (yaitu untuk nilai ΔV
tertentu), kerja yang dilakukan bergantung pada
tekanan luar P. jika p nol (jika gas dimuaikan
terhadap ruang hampa), kerja yang dilakukan juga
harus nol. jika P bernilai positif, maka kerja yang
dilakukan adalah -PΔV.
Satuan untuk kerja yang dilakukan atau oleh pada
suatu gas adalah liter atmosfer. Untuk menyatakan
kerja yang dilakukan dalam satuan lebih dikenal
Joule.

1 L.Atm = 101,3 Joule


Pemuaian gas melawan Tekanan luar konstan
(seperti tekanan atmosfer). Gas itu terdapat dalam
silinder yang tertutup piston akan dapat bergerak
dan tidak bermassa. kerja yang dilakukan
dirumuskan oleh -PΔV.
Komponen lain energi dalam adalah Q (kalor). seperti usaha kalor juga bukan lah fungsi
keadaan. Perubahan dapat terjadi pada suatu sistem dengan dua cara:

Pertama, kerja yang dilakukan adalah


nol, sehingga Kedua, kerja dilakukan dan kalor dipindahkan,
ΔE = Q1 + W1 sehingga:
ΔE = Q2 + W2
= Q1

karena ΔE sama untuk kedua kasus, maka Q1 ≠ Q2 . contoh sederhana ini menunjukan bahwa kalor
yang berkaitan dengan suatu proses seperti kerja bergantung pada bagaimana proses itu
berjalan (tidak boleh ΔQ = Q1 - Q2 )

kalor dan usaha/kerja bukan merupakan fungsi keadaan karena keduanya bukan merupakan
sisfat-sifat sistem. Kalaor dan kerja muncul hanya selama suatu proses berlangsung. jadi nilainya
bergantung pada lintasan proses dan dapat bervariasi.
Proses-Proses Termodinamika

et a p)
l i met tan )
(v o on s
k
kh orik kan an
Iso ik (T
e
oses ar
Pr ob
01 s I s
Pr ose

02 t ap )
uh u Te
k ( S
te rmi )
s Iso
r tetap
se al o
Pro (K
atik
03 oses
A di ab
Pr
04
Proses Isokhorik
(volum tetap)

Proses isokhorik merupakan proses


termodinamikayang tidak mengubah
nilai volume sistem (ΔV = 0)

Pada proses ini, nilai usahanya adalah


nol karena tidak ada suatu luasan
bangun yang ada pada gambar P-V
(V2 = V1)
Proses Isobarik
(Tekanan Konstan)

Proses isobarik merupakan proses


termodinamika yang tidak mengubah nilai
tekanan sistem (ΔP = 0). Nilai usaha dapat
dihitung dengan persamaan:

W = P. ΔV

berdasarkan rumus tersebut, apabila


volume membesar (terjadi permuaian)
maka usaha bernilai positif, jika volume
mengecil (terjadi penyusutan) maka usaha
bernilai negatif.
Proses Isotermik
(Suhu Tetap)

Proses isobarik merupakan proses


termodinamika yang tidak mengubah nilai
suhu suatu sistem (ΔT = 0). Nilai usaha
dapat dihitung dengan persamaan:

W = n.R.T.ln( Vf / Vi )

dimana nilai n adalah jumlah zat (mol), R


adalah konstanta gas, dan T adalah suhu.
Rumus tersebut didapatkan dengan
menggabungkan persamaan usaha di
diagram P-V dengan persamaan gas ideal.
Proses Adiabatik
(Kalor Tetap)

Proses adiabarik merupakan proses


termodinamika yang tidak mengubah nilai
kalor sistem (Q = 0). pada gas monoatomik,
Nilai usaha dapat dihitung dengan
persamaan:
W = (-3/2) n.R.ΔT

proses adiabatik dan proses isotermik


memiliki diagram yang hampir sama.
Namun, Adiabatik memiliki kemiringan
lebih curam dibandingkan isotermik.
Hukum Termodinamika 2
Hukum ini berbunyi energi kalor tidak seluruhnya diubah
menjadi energi mekanik atau usaha, tetapi sebagian
akan terbuang. proses suatu sistem terisolasiyang
disertai dengan penurunan entriopi tidak mukin terjadi.
Dalam setiap proses yang terjadi pada sistem terisolasi,
maka entropi sistem tersebut sellu naik atau tetap tidak
berubah.
Hukum kedua ini berpusat pada masalah entropi.
Hukum kedua termodinamika bisa dinyatakan : “
entropi dapat diciptakan tetapi tidak dapat
dimusnahkan”
Tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin
kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang
semata-mata mengubah energi panas yang
diperoleh dari suatu sumber pada suhu tertentu
seluruhnya menjadi usaha mekanik..
(Kelvin/Planck)
Tidak mungkin untuk menbuat sebuah mesin
kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang
semata-mata me indahkan energi panas dari
suatu benda dingin ke benda panas. (Clasius)
Mesin Kalor
Mesin kalor adalah sesuatu alat yang Skema Mesin Kalor:
menggunakan kalor/panas untuk  QH menyatakan besarnya input
melakukan usaha/kerja. kalor, dan subscript H
Mesin kalor memiliki tiga ciri utama: menyatakan hot reservoir.
• Kalor dikirimkan ke mesin pada
temperatur yang relatif tinggi dari
suatu tempat yang disebut reservoar
panas.
• Sebagian dari kalor input digunakan
untuk melakukan kerja oleh working  QC menyatakan besarnya kalor
substance dari mesin, yaitu material yang dibuang, dan subscript C
dalam mesin yang secara aktual merepresentasikan cold
melakukan kerja (campuran bensin- reservoir.
udara dalam mesin mobil).  W merepresentasikan kerja
• Sisa dari kalor input heat dibuang yang dilakukan.
pada temperatur yang lebih rendah
dari temperatur input ke suatu
tempat yang disebut reservoar
dingin.
Siklus Rankine (mesin uap)

siklus renkine merupakan siklus ideal dimana rugi-rugi


yang disebabkan oleh gesekan di dalam masing-masing
dari ke empat komponennya dapat diabaikan.

Menguapkan air sebagai media penghantar kalor.


menguapkan air sebagai media penghantar kalor. dibagi
menjadi dua yaitu: tipe bolak-balik dan tipe turbin uap.
D
D
D
Siklus Carnot
Menguapkan air sebagai media penghantar
kalor. Terdapat empat proses dalam siklus
carnot, yaitu :
• Pemuaian dengan cara isotermik (A-B)
• Pemuaian dengan cara adiabatik (B-C)
• Pemampatan dengan cara isotermik (C-D)
• Pemampatan dengan cara isotermik (D-A)
usaha pada mesin pemanas carnot :
W = Qh - Qc
Berdasarkan hukum termodinamika 1 berlaku:

Efisiensi mesin (ղ)


Siklus Otto
Gambar mesin pembakaran dalam empat langkah:
• pada proses 1-2 terjadi pemampatan adibatik
• pada proses 2-3 terjadi isokhorik
• pada proses 3-4 terjadi ekspansi adiabatik
• pada proses 4-5 terjadi isokhorik

usaha yang dilakukan sistem pada siklus otto :


W = Q1 -Q2
Efisiensi siklus otto :
ղ = 1- Q1/Q2
D
D
D
Siklus Diesel
Prinsip kerja mesin ini langkah awal penekanan adiabatik =
penekanan dilakukan sangat cepat sehingga kalor tidak
sempat mengalir menuju atau keluar dari sistem. Dalam
mesin diesel yang ditekan adalah udara. penekanan adiabatik
menyebabkan suhu dan tekanan udara meningkat..
diagram ini menunjukan siklus diesel ideal.
• udara ditekan secara adiabatik (a-b)
• dipanaskan pada tekanan konstan-penyuntik
menyemprotkan solar dan terjadi pembakaran (b-c)
• gas yang terbakar mengalami pemuaian adiabatik (c-d)
• pendinginan pada volume konstan- gas yang terbakar
dibuang ke pipa pembuangan dan udara yang baru,
masuk ke silinder (d-a)
• entropi pada saat proses
• Entropi pada proses
Entropi temperatur konstan jika
suatu sistem pada suhu
temperatur berubah pada
proses yang mengalami
mutlak T mengalami perubahan temperatur,
Entropi dapat diartikan sebagai proses reversibel dengan entropi dituliskan:
ukuran ketidakteraturan. Dalam menyerap sejumlah kalor
Q maka kenaikan entropi ΔS = mc In (T2/T1)
sistem tertutup peningkatan
entropi diikuti oleh penurunan ΔS dapat di tulis:
ΔS = S2 - S1 = Q/T
jumlah energi yang tersedia.
Semakin tinggientropi semakin
tinggi ketidakteraturannya.
Entalpi Reaksi Kimia
Untuk proses tekanan-konstan
ΔE = Q + W
ΔE = Qp - PΔV
Qp = ΔE + PΔV

Entalpi (H) adalah kalor yang terlibat dalam suatu reaksi kimia yang dilakukan pada
kondisi tekanan tertutup. dapat didepinisikan dengan H = E + PV.
untuk perubahan Entalpi : ΔH = ΔE + Δ(PV).
untuk tekanan konstan : ΔH = (Q - PΔV) + PΔV. maka ΔH = Qp
dengan kata lain ketika tekanan tetap, maka kalor yang diserap (Q+) atau dilepaskan (Q-)
akan sama dengan perubahan entalpinya.
Jenis-Jenis Entalpi Reaksi Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
mengenai persamaan termokimia :
Entalpi pembentuk standar ΔHf yaitu perubahan entalpi • pada persamaan termokimia sudah setara
reaksi pembentukan satu mol suatu senyawa dari unsurnya koefisien reaksi bukan saja menunjukan
pada keadaan standar (25°C) perbandingan mol tapi sudah menyatakan
jumlah mol.
• bila persamaan termodinamika dibalik tanda
ΔH harus dibalik
Entalpi penguraian standar ΔHd yaitu perubahan entalpi • bila persamaan termodinamika di kali harga ΔH
reaksi penguraian satu mol menjadi unsur-unsurnya pada harus dikali.
keadaan standar (25°C) • dan bila beberapa persamaan termokimia
dijumlahkan harga ΔH harus dijumlahkan.

Entalpi pembakaran standar ΔHc yaitu perubahan entalpi


reaksi pembakaran satu mol spada keadaan standar (25°C)
Formasi dari Entalpi
Entalpi Reaksi

Perubahan entalpi adalah entalpi


dari produk dikurangi entalpi rekatan.

ΔH = HProduk - HRekatan
Kalorimeter

Nilai eksak dari entalpi suatu


senyawa tidak dapat ditentukan. Akan
tetapi, perubahan entalpi darisuatu
senyawa (ΔH) dari suatu senyawa
akibat suatu reaksi dapat ditentukan
melalui kalorimeter, yaitu mengukur
aliran panas.
D
D
D
Kapasitas panas
• sebuah energi yang diperlukan untuk
dan Kalor Jenis menaikan temperatur suatu senyawa
sebesar 1K (1°C) disebut sebagai
kapasitas panas.

• kalor jenis adalah jumlah panas yang


diperlukan untuk menaikan temperatur
dari sutu gram senyawa sebesar 1K
(1°C)
Hukum
Termodinamika 3
Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol
absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai
minimum. hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal
sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol. Suatu kristal sempurna
pada nol mutlak mempunyai keteraturan sempurna jadi entropinya adalah nol
pada suhu nol absolut atau nol kelvin. pada keadaan ini setiap atom pada
posisi yang pasti dan memiliki energi dalam terendah.
Referensi

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
online:
https://bisakimia.com/2018/02/19/termokimia-entalpi-reaksi-reaksi/
https://gurumuda.net/hukum-ii-termodinamika.htm
Azzahra Rahmah https://rumus.co.id/hukum-termodinamika-1-dan-2/
https://cerdika.com/termodinamika/#1_Isokhorik

D
D
D
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai