Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA TERMOKIMIA

Dosen Pengampu : Zeni Ulma, S.ST., M.Eng.

Disusun Oleh: Nama : Ferdian Fahrezi Maulana

NIM : H42220384

Golongan : A

PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF

JURUSAN TEKNIK

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2022
I.TUJUAN PERCOBAAN

Agar mahasiswa dapat memahami prinsip dasar termokimia, dan juga agar mahasiswa
mampu menghitung perubahan energi yang terlibat pada suatu reaksi kimia.

II. DASAR TEORI

Termokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang kalor atau panas, terkait dengan adanya
reaksi kimia. Kalor atau panas yang timbul akibat dari reaksi kimia dinamakan dengan kalor
reaksi atau panas reaksi atau perubahan entalpi reaksi. Besarnya entalpi suatu zat dapat diukur.
Jika suatu zat direaksikan, maka zat tersebut akan menyerap atau membebaskan kalor dari
energi yang tersimpan. Pembebasan atau penyerapan kalor dalam reaksi kimia itulah yang
disebut dengan perubahan entalpi (ΔH).Dalam termokimia ada dua yang perlu diperhatikan
menyangkut perpindahan energi, yaitu sistem dan lingkungan.Sistem adalah segala sesuatu
yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari perubahan energi.Sedangkan lingkungan
adalah hal-hal diluar sistem yang membatasi sistem dan dapat mempengaruhi sistem Reaksi
Eksoterm dan Endoterm. Berdasarkan adanya perpindahan energi dari sistem kelingkungan
atau sebaliknya, rekasi termokimia dikelompokkan menjadi reaksi eksoterm dan endoterm.

III. ALAT DAN BAHAN

ALAT:

1.Beker glass

2.Lampu/kompor etanol (Bunsen)

3.Penyangga/Kaki tiga

4.Sekat kompor (Asbes)

5.Thermometer

6.Neraca/Tibangan

BAHAN

260,21.Etanol (Spiritus)

2.Air
IV.PROSEDUR KERJA

1.Isi lampu bunsen dengan etanol, kemudian timbang kembali dan catat hasilnya (m1)

2.Masukkan air sebanyak 200 mL ke dalam gelas kimia, kemudian ukur suhu air dengan menggunakan
thermometer dan catat hasil pengukuran sebagai suhu mula-mula (T1).

3.Panaskan air dengan menggunakan lampu bunsen hingga mendidih, kemudian ukur suhu akhir sebagai
T2.

4.Matikan lampu bunsen setelah air mendidih dan diamkan hingga dingin, kemudian lampu di timbang
kembali dan catat hasilnya (m2).

5.Ulangi percobaan anda dengan volume air yang berbeda sebanyak 3 kali (misalnya 50 ml, 100 ml, atau
150 ml)

6.Masukkan data pengamatan ke dalam table pengamatan kemudian lakukan perhitungan.

7.Bahas dan simpulkan hasil percobaan anda dalam laporan.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

No Parameter percobaan Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3

Massa lampu Bunsen dengan spiritus 237,2gr 275,5gr 248,9gr


sebelum dibakar (m1)

Massa lampu Bunsen dengan spiritus 230,4 gr 260,2gr 237,1gr


setelah pembakaran (m2)

Massa air yang dididihkan (m), jika berat 50gr 100 gr 150 gr
jenis air = 1
Suhu air sebelum dididihkan (T1) 25°C 25°C 25C°

Suhu air sesudah dididihkan (T2) 80°C 80°C 80 oC

Mol etanol yang terbakar = gr/Mr 0,147mol 0,33mol 0,25mol

Massa air 50gr:

q=M.C.ΔT

q=50.4, 18.55

=11, 506 Joule

Massa air 100gr

q=M.C.ΔT

q=100.4, 18.55

=25, 990 Joule

Massa air 150gr:

q=M.C.ΔT

q=150.4, 184.55

=34, 518 Joule


VI. KESIMPULAN

Setiap reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan energi yang ditandai dengan
perubahan suhu. Perubahan energi yang terjadi dapat berupa melepas kalor ataupun
menyerap kalor. Berdasarkan pengamatan, benda yang memiliki suhu lebih tinggi akan
melepas kalor sedangkan benda yang memiliki suhu lebih rendah akan menyerap kalor.

VII. DAFTAR PUSTAKA

Oktavia, D. (2022). BKPM Kimia Teknik MOT10706 Semester 1.


https://mahasiswa.ung.ac.id/442417041/home/2017/11/16/laporan-kimia-tentang-
termokimia.html

Anda mungkin juga menyukai