2) Bahasa Indonesia
berkaitan dengan
bidang pekerjaan
yang dibaca
3.47 Menganalisis 4.47 Mengonstruksi sebuah artikel
kebahasaan artikel berkaitan bidang pekerjaan
dan/atau buku dengan memerhatikan fakta
ilmiah berkaitan dan kebahasaan
dengan bidang
pekerjaan
3.48 Mendeskripsikan isi 4.48 Menyajikan simpulan
dan sistematika sistematika dan unsur-unsur
surat dinas isi surat dinas berkaitan
berkaitan dengan dengan bidang pekerjaan baik
bidang pekerjaan secara lisan maupun tulis
3.49 Menganalisis unsur 4.49 Menyusun surat dinas yang
kebahasaan surat berkaitan bidang pekerjaan
dinas yang sesuai dengan memerhatikan isi,
bidang pekerjaan sistematika dan kebahasaan
3.50 Menganalisis nilai- 4.50 Menulis refleksi tentang nilai-
nilai yang terdapat nilai yang terkandung dalam
dalam sebuah sebuah buku pengayaan
buku pengayaan (nonfiksi) dan satu buku
(nonfiksi) dan satu drama (fiksi)
buku drama (fiksi)
3) Matematika
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
kontekstual yang
berkaitan dengan
program linear dua
variabel
3.5 Menganalisis barisan 4.5 Menyelesaikan masalah
dan deret aritmetika kontekstual yang berkaitan
dengan barisan dan deret
aritmatika
3.6 Menganalisis barisan 4.6 Menyelesaikan masalah
dan deret geometri kontekstual yang berkaitan
dengan barisan dan deret
geometri
3.7 Menganalisis 4.7 Menyelesaiakan masalah
pertumbuhan, kontekstual yang berkaitan
peluruhan, bunga dan dengan pertumbuhan,
anuitas peluruhan, bunga dan anuitas
3.8 Menentukan 4.8 Menyelesaikan masalah yang
perbandingan berkaitan dengan perbandingan
trigonometri pada trigonometri pada segitiga siku-
segitiga siku-siku siku
3.9 Menentukan nilai 4.9 Menyelesaikan masalah nilai
sudut berelasi sudut berelasi diberbagai
diberbagai kuadran kuadran
3.10 Menentukan 4.10 Menyelesaikan
koordinat kartesius masalahperubahan koordinat
menjadi koordinat kartesius menjadi koordinat
kutub dan kutub dan sebaliknya
sebaliknya
3.11 Menerapkan nilai 4.11 Menyajikan grafik fungsi
perbandingan trigonometri
trigonometri pada
grafik fungsi
trigonometri
3.12 Menerapkan aturan 4.12 Menyelesaikan permasalah
sinus dan kosinus kontekstual dengan aturan
sinus dan kosinus
3.13 Menentukan luas 4.13 Menyelesaikan masalah
segitiga pada kontekstual yang berkaitan
trigonometri dengan luas segitiga pada
trigonometri
3.14 Menganalisis nilai 4.14 Menyelesaikan nilai nilai sudut
sudut dengan rumus dengan rumus jumlah dan
jumlah dan selisih selisih dua sudut
dua sudut
3.15 Menerapkan operasi 4.15 Menyelesaikan masalah yang
matriks dalam berkaitan dengan matriks
menyelesaiakan
masalah yang
berkaitan dengan
matriks
3.16 Menetukan nilai 4.16 Menyelesaikan masalah yang
determinan, invers berkaitan dengan determinan,
dan tranpos pada invers dan tranpose pada ordo 2
ordo 2 x 2 dan nilai x 2 serta nilai determinan dan
determinan dan tranpos pada ordo 3 x 3
tranpos pada ordo 3
x3
3.17 Menentukan nilai 4.17 Menyelesaikan masalah yang
kesimpulan)
3.23 Menganalisis titik, 4.23 Menyajikan penyelesaian
garis dan bidang masalah yang berkaitan dengan
pada geometri jarak antara titik ke titik, titik
dimensi tiga ke garis dan garis ke bidang
pada geometri dimensi tiga
3.24 Menetukan 4.24 Menyelesaikan masalah
masalahkontekstual kontekstual kontekstual yang
yang berkaitan berkaitan dengan transformasi
dengan transformasi geometri
geometri
3.25 Menganalisis kaidah 4.25 Menyajikan penyelesaian
pencacahan, masalah kontekstual berkaitan
permutasi dan dengan kaidah pencacahan,
kombinasi pada permutasi dan kombinasi
masalah kontekstual
3.26 Menentukan peluang 4.26 Menyelesaikan masalah yang
kejadian berkaitan dengan peluang
kejadian
3.27 Mengevaluasi kajian 4.27 Menyelesaikan masalah
statistika dalam kontekstual yang berkaitan
masalah kontekstual dengan kajian statistika
3.28 Menganalisis ukuran 4.28 Menyelesaikan masalah yang
pemusatan data berkaitan dengan ukuran
tunggal dan data pemusatan data tunggal dan
kelompok data kelompok
3.29 Menganalisis ukuran 4.29 Menyelesaikan masalah yang
penyebaran data berkaitan dengan ukuran
tunggal dan data penyebaran data tunggal dan
menggunakan
integral tertentu
4) Sejarah Indonesia
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
100 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
peristiwa sumpah
pemuda
3.7 Menganalisis peristiwa 4.7 Menalar peristiwa proklamasi
proklamasi kemerdekaan dan
kemerdekaan dan pembentukan pemerintahan
pembentukan pertama Republik Indonesia,
pemerintahan serta maknanya bagi kehidupan
pertama Republik sosial, budaya, ekonomi, politik,
Indonesia, serta dan pendidikan bangsa
maknanya bagi Indonesia
kehidupan sosial,
budaya, ekonomi,
politik, dan
pendidikan bangsa
Indonesia
3.8 Menganalisis strategi 4.8 Mengolah informasi tentang
dan bentuk strategi dan bentuk perjuangan
perjuangan bangsa bangsa Indonesia dalam upaya
Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan
upaya dari ancaman Sekutu dan
mempertahankan Belanda
kemerdekaan dari
ancaman Sekutu dan
Belanda
3.9 Mengevaluasi upaya 4.9 Menyajikan hasil kesimpulan
bangsa indonesia tentang upaya bangsa Indonesia
dalam menghadapi dalam menghadapi ancaman
ancaman disintegrasi disintegrasi bangsa antara lain
bangsa antara lain PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA,
102 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
104 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
dan lingkup kajian bimbingan dengan mutu dan
Bahasa Inggris pada kuantitas yang terukur sesuai
tingkat teknis, spesifik, dengan standar kompetensi
detil, dan kompleks, kerja.
berkenaan dengan ilmu Menunjukkan keterampilan
pengetahuan, menalar, mengolah, dan menyaji
teknologi, seni, budaya, secara efektif, kreatif, produktif,
dan humaniora dalam kritis, mandiri, kolaboratif,
konteks pengembangan komunikatif, dan solutif dalam
potensi diri sebagai ranah abstrak terkait dengan
bagian dari keluarga, pengembangan dari yang
sekolah, dunia kerja, dipelajarinya di sekolah, serta
warga masyarakat mampu melaksanakan tugas
nasional, regional, dan spesifik di bawah pengawasan
internasional. langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
106 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
penggunaannya
3.5 Menganalisis fungsi 4.5 Menyusun teks khusus dalam
sosial, struktur teks, bentuk pemberitahuan
dan unsur (announcement), lisan dan
kebahasaan beberapa tulis, pendek dan sederhana,
teks khusus dalam dengan memperhatikan fungsi
bentuk sosial, struktur teks, dan unsur
pemberitahuan kebahasaan, secara benar dan
(announcement), sesuai konteks
dengan memberi dan
meminta informasi
terkait kegiatan
sekolah/tempat kerja,
sesuai dengan
konteks
penggunaannya
3.6 Menganalisis fungsi 4.6 Menyusun teks interaksi
sosial, struktur teks, transaksional, lisan dan tulis,
dan 4 unsur pendek dan sederhana, yang
kebahasaan teks melibatkan tindakan unsur dan
interaksi meminta informasi terkait
transaksional lisan keadaan/tindakan/
dan tulis yang kegiatan/kejadian yang
melibatkan tindakan dilakukan/terjadi di waktu
memberi dan lampau yang merujuk waktu
meminta informasi terjadinya dan kesudahannya,
terkait dengan memperhatikan fungsi
keadaan/tindakan/ sosial, struktur teks, dan unsur
kegiatan/ kejadian kebahasaan yang benar dan
108 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
110 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
112 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
penggunaannya.
(Perhatikan unsur
kebahasaan should,
can)
3.14 Menganalisis fungsi 4.14 Menyusun teks interaksi
sosial, struktur teks, transaksional, lisan dan tulis,
dan unsur pendek dan sederhana, yang
kebahasaan teks melibatkan tindakan memberi
interaksi dan meminta informasi terkait
transaksional lisan pendapat dan pikiran, dengan
dan tulis yang memperhatikan fungsi sosial,
melibatkan tindakan struktur teks, dan unsur
memberi dan kebahasaan yang benar dan
meminta informasi sesuai konteks
terkait pendapat dan
pikiran, sesuai
dengan konteks
penggunaannya.
(Perhatikan unsur
kebahasaan I think, I
suppose, in my
opinion)
3.15 Menerapkan fungsi 4.15 Menuliskan kembali teks pesan
social, struktur teks sederhana lewat telephone
dan unsur terkait tempat kerja dengan
kebahasaan teks memperhatikan fungsi sosial,
interaksi struktur teks dan unsur
transaksional yang kebahasaan secara benar dan
melibatkan tindakan sesuai konteks dunia kerja
memberi dan
meminta informasi
terkait pesan
sederhana lewat
telephone (taking
simple phone
message) sesuai
dengan konteks
penggunaannya di
dunia kerja
3.16 Menganalisis fungsi 4.16 Menyusun teks khusus dalam
sosial, struktur teks, bentuk undangan resmi lisan
dan unsur dan tulis, terkait kegiatan
kebahasaan sekolah/tempat kerja, dengan
beberapa teks memperhatikan fungsi 6nsure,
khusus dalam struktur teks, dan unsur
bentuk undangan kebahasaan, secara benar dan
resmi dengan sesuai konteks
memberi dan
meminta informasi
terkait kegiatan
sekolah/tempat kerja
sesuai dengan
konteks
penggunaannya
3.17 Membedakan fungsi 4.17 Menyusun teks khusus dalam
sosial, struktur teks, bentuk surat pribadi terkait
dan unsur kegiatan diri sendiri dan orang
kebahasaan sekitarnya, lisan dan tulis,
114 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
116 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
118 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
(Perhatikan unsur
kebahasaan because
of ..., due to ...,
thanks to ...)
3.25 Menganalisis fungsi 4.25 Menyusun teks interaksi
social, struktur teks transaksional tulis yang
dan unsur melibatkan tindakan memberi
kebahasaan teks dan meminta informasi terkait
interaksi penulisan laporan sederhana
transaksional yang dengan memperhatikan fungsi
melibatkan tindakan social, struktur teks dan unsur
memberi dan kebahasaan yang benar dan
meminta informasi sesuai dengan konteks
terkait penulisan penggunaannya di dunia kerja
laporan sederhana
3.26 Menganalisis fungsi 4.26 Menyusun teks interaksi
social, struktur teks transaksional lisan yang
dan unsur melibatkan tindakan memberi
kebahasaan teks dan meminta informasi terkait
interaksi penyajian laporan dengan
transaksional yang memperhatikan fungsi social,
melibatkan tindakan struktur teks dan unsur
memberi dan kebahasaan yang benar dan
meminta informasi sesuai dengan konteks
terkait penyajian penggunaannya di dunia kerja
laporan secara lisan
(report presentation)
3.27 Menganalisis fungsi 4.27 Menyusun teks interaksi
sosial, struktur teks, interpersonal lisan dan tulis
120 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
pendidikan/
pengalaman kerja,
sesuai dengan
konteks
penggunaannya
3.29 Menganalisis fungsi 4.29 Menyusun teks interaksi
sosial, struktur teks, transaksional lisan yang
dan unsur melibatkan tindakan memberi
kebahasaan teks dan meminta informasi terkait
interaksi jati diri dalam konteks
transaksional lisan pekerjaan (wawancara
yang melibatkan pekerjaan), dengan
tindakan memberi memperhatikan fungsi sosial,
dan meminta struktur teks, dan unsur
informasi terkait jati kebahasaan yang benar dan
diri dalam konteks sesuai konteks penggunaannya
pekerjaan di dunia kerja.
(wawancara
pekerjaan)
3.30 Menganalisis fungsi 4.30 Menyusun teks lisan dan tulis
sosial, struktur teks, untuk menyatakan dan
dan unsur menanyakan tentang
kebahasaan untuk keharusan, dengan
menyatakan dan memperhatikan fungsi sosial,
menanyakan tentang struktur teks, dan unsur
keharusan, sesuai kebahasaan yang benar dan
dengan konteks sesuai konteks
penggunaannya
3.31 Menganalisis fungsi 4.31 Menangkap makna secara
122 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
penggunaannya
(Perhatikan unsur
kebahasaan if
dengan imperative,
can, should)
124 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
126 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
permainan bola besar menghasilkan koordinasi gerak
untuk menghasilkan yang baik
koordinasi gerak yang
baik
3.2 Menerapkan teknik 4.2 Mempraktikan teknik dasar salah
dasar salah satu satu aktifitas olahraga
aktifitas olahraga permainan bola kecil untuk
permainan bola kecil menghasilkan koordinasi gerak
untuk menghasilkan
koordinasi gerak
3.3 Menerapkan salah 4.3 Mempraktikan salah satu
satu keterampilan keterampilan aktifitas atletik
aktifitas atletik untuk untuk menghasilkan gerak yang
menghasilkan gerak efektif
yang efektif
3.4 Menerapkan salah 4.4 Mempraktikan salah satu
satu keterampilan keterampilan aktifitas olahraga
aktifitas olahraga beladiri untuk menghasilkan
beladiri untuk gerak yang efektif
menghasilkan gerak
yang efektif
3.5 Menerapkan latihan 4.5 Mempraktikan latihan
pengukuran pengukuran komponen
komponen kebugaran kebugaran jasmani untuk
jasmani untuk kesehatan (daya tahan,
kesehatan (daya kekuatan, komposisi tubuh dan
tahan, kekuatan, kelenturan) menggunakan
komposisi tubuh dan instrument terstandar
kelenturan)
128 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
130 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
editor
3.8 Memahami konsep 4.8 Merumuskan etika
Kewargaan Digital Kewargaan Digital
3.9 Menerapkan teknik 4.9 Melakukan penelusuran
penelusuran Search informasi
Engine
3.10 Menganalisis 4.10 Melakukan komunikasi
komunikasi sinkron sinkron dan asinkron dalam
dan asinkron dalam jaringan
jaringan
3.11 Menganalisis fitur 4.11 Menggunakan fitur untuk
perangkat lunak pembelajaran kolaboratif
pembelajaran daring (kelas maya)
kolaboratif daring
3.12 Merancang dokumen 4.12 Membuat dokumen tahap
tahap pra-produksi pra-produksi
2) Ekonomi Bisnis
132 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR 4
3) Administrasi Umum
134 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
4) IPA
136 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi
diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
1) Etika Profesi
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami entitas yang 4.1 Melakukan pengelompokan
termasuk dalam sector entitas yang termasuk
industri jasa keuangan dalam sektor industri jasa
dan bidang-bidang keuangan dan bidang-
usaha serta jenis-jenis bidang usaha serta jenis-
kepemilikannya. jenis kepemilikannya
3.2 Memahami pedoman, 4.2 Melakukan identifikasi
prosedur dan aturan pedoman, prosedur dan
berkaitan dengan aturan yang berkaitan
industry jasa keuangan dengan industry jasa
dan profesi-profesi yang keuangan dan profesi-
ada dalam industry jasa profesi yang ada dalam
keuangan industry jasa keuangan
3.3 Menganalisis etika 4.3 Melakukan pengecekan
profesi dalam bidang etika profesi dalam bidang
akuntansi dan akuntansi dan keuangan
keuangan dalam pelaksanaan
pekerjaan
3.4 Menganalisis kompetensi 4.4 Melakukan identifikasi
personal dalam bidang kompetensi personal dalam
akuntansi dan bidang akuntansi dan
keuangan keuangan
138 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3) Akuntansi Dasar
140 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
4) Perbankan Dasar
142 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1) Pengelolaan Kas
144 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
2) Ekonomi Islam
146 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
148 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
150 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
152 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
5) Komputer Akuntansi
154 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
156 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
syariah
3.21 Menganalisis daftar akun 4.21 Menyusun daftar akun
bank syariah bank syariah
158 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
160 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
1) Pembelajaran Bahasa Arab berbasis pada budaya, tata nilai, dan
kearifan lokal yang berkembang di lingkungan masyarakat untuk
menciptakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan (PAIKEM).
2) Pembelajaran Bahasa Arab antar jenjang pendidikan harus
mensinkronkan kesinambungan materi, strategi, supaya tidak
terjadi tumpang tindih.
3) Pembelajaran Bahasa Arab diajarkan dengan memperhatikan
aspek pragmatif, atraktif, dan komunikatif.
c. KI dan KD Muatan Lokal
1. Bahasa Jawa
Kelas X Semua Kompetensi Keahlian
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Mampu memahami 1.1 Menanggapi cerita atau berita
berbagai ragam yang dibacakan atau melalui
wacana lisan tentang berbagai media.
bahasa, sastra, dan 1.2 Menyimpulkan isi informasi
budaya Jawa melalui yang didengar melalui tuturan
menyimak cerita atau langsung atau melalui berbagai
informasi dari media
berbagai media
2. Mampu 2.1 Menceritakan berbagai
mengungkapkan pengalaman dengan
pikiran, gagasan, dan menggunakan bahasa Jawa
informasi dalam sesuai dengan konteksnya.
berbagai bentuk 2.2 Mendiskusikan masalah yang
wacana lisan tentang ditemukan dari berbagai
bahasa, sastra, dan sumber (berita, artikel, buku,
budaya Jawa dll).
162 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
dengan ragam bahasa Jawa
yang komunikatif.
164 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
5. Memahami dan 5.1 Menanggapi isi cerita prosa yang
menanggapi berbagai didengar dari berbagai sumber.
wacana lisan tentang 5.2 Merangkum isi cerita yang
bahasa, sastra, dan didengar dengan bahasa Jawa
budaya Jawa dari yang komunikatif.
berbagai sumber.
6. Mampu 6.1 Memberikan komentar atau
membarikan tanggapan terhadap informasi
komentar dan dari media cetak maupun media
tanggapan terhadap elektronika.
informasi dari 6.2 Mendiskusikan komentar atau
berbagai sumber. tanggapan terhadap informasi
dari media cetak maupun media
elektronika.
7. Mampu 7.1 Membaca indah cerita fiksi.
menganalisis isi dan 7.2 Mendeskripsikan unsur
struktur berbagai intrinsic dan ekstrinsik cerita
wacana tentang fiksi.
bahasa, sastra, dan
budaya Jawa.
8. Mampu 8.1 Menyusun kerangka karangan
mengungkapkan yang sistematis berdasarkan
gagasan, pendapat, urutan gagasan.
dan perasaan dalam 8.2 Menulis karangan berdasarkan
berbagai bentuk kehidupan diri sendiri dalam
karangan tentang bentuk prosa berbahasa Jawa.
bahasa, sastra, dan
budaya Jawa.
166 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
pendapat.
5. Mampu 5.1 Merangkum isi prosesi upacara
memahami dan adat Jawa yang didengarnya.
menanggapi
berbagai wacana
lisan.
6. Menyampaikan 6.1 Menyusun lembar wawancara.
laporan hasil 6.2 Mempresentasikan hasil kegiatan
kegiatan wawancara tentang prosesi
wawancara dengan upacara adat menggunakan
nara sumber. bahasa yang komunikatif.
7. Memahami 7.1 Membaca nyaring teks wacana
wacana beraksara karya sastra klasik yang
Jawa yang beraksara Jawa.
bermuatan ajaran 7.2 Menuliskan ajaran moral yang
moral. terkandung dalam teks wacana
yang dibacanya.
8. Mampu 8.1 Menyalin wacana tulisan
mengungkapkan beraksara Jawa ke aksara Latin
gagasan dan teks wacana sastra klasik.
pendapat dalam
berbagai bentuk
wacana berbahasa
Jawa yang
bermuatan nilai
budi pekerti.
168 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
alami, sampai dengan
tindakan orisinal dalam ranah
konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik secara mandiri.
170 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
‘ammah) yang dekat dengan kehidupan siswa
dengan kehidupan sehari-hari, dengan
siswa sehari-hari, memperhatikan fungsi sosial,
denganmemperhatikan struktur teks, dan unsur
fungsi sosial, struktur kebahasaan yang benar dan
teks, dan unsur sesuai konteks
kebahasaan pada teks
interaksi transaksional
lisan dan tulis, sesuai
dengan konteks
penggunaannya
3.5 Menggambarkan (sifat 4.5 Mendemontrasikan teks
orang (sifat al-insan), sederhana terkait sifat orang
dengan memperhatikan (sifat al-insan),dengan
fungsi sosial, struktur memperhatikan fungsi sosial,
teks, dan unsur struktur teks dan unsur
kebahasaan pada teks kebahasaan yang benar dan
interaksi transaksional sesuai konteks
lisan dan tulis, sesuai
dengan konteks
penggunaannya
3.6 Mengklasifikasi 4.6 Mendemontrasikan teks
aktivitas (ansyithah) sederhana terkait dengan
orang dan fungsi aktivitas (ansyithah) orang
(wadhaif) benda/ alat, dan fungsi (wadhaif)
dengan memperhatikan benda/alat, dengan
fungsi sosial, struktur memperhatikan fungsi sosial,
teks, dan unsur struktur teks dan unsur
kebahasaan pada teks kebahasaan yang benar dan
172 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
pendapat (taqdim al- memperhatikan fungsi sosial,
ara), dengan struktur teks, dan unsur
memperhatikan fungsi kebahasaan yang benar dan
sosial, struktur teks, sesuai konteks
dan unsur kebahasaan
pada teks interaksi
interpersonal lisan dan
tulis, sesuai dengan
konteks
penggunaannya
3.10 Mengungkapkan tindak 4.10 Mendemontrasikan teks
tutur tentang sederhana terkait
kemampuan (al-kafaah) kemampuan (al- kafaah) dan
dan kemauan (al- kemauan (al-iradah)
iradah) melakukan melakukan suatu tindakan
suatu tindakan (al amal), dengan
(al-‘amal), dengan memperhatikan fungsi social
memperhatikan fungsi (wadhaif ijtima’iyah), struktur
sosial(wadhaif teks, dan unsur kebahasaan
ijtima’iyah), struktur yang benar dan sesuai
teks, dan unsur konteks
kebahasaan pada teks
interaksi interpersonal
lisan dan tulis,sesuai
dengan konteks
penggunaannya
3.11 Membedakan ungkapan 4.11 Mendemontrasikan teks
minta ijin (isti’dzan), sederhana berisi tindakan
menyuruh (al-amr), minta ijin (isti’dzan),
174 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
dan unsur kebahasaan kebahasaan yang benar dan
dari teks interaksi sesuai konteks
transaksional lisan dan
tulis, sesuai dengan
konteks
penggunaannya
3.14 Mengklasifikasikan 4.14 Melatih merumuskan teks
tindak tutur yang sederhana berisi tindakan
menyatakan dan menyatakan dan
menanyakan menanyakan tentang
tindakan/kejadian tindakan/kejadian yang
yang sedang sedang dilakukan/terjadi
dilakukan/terjadi (mudlari’), dengan
(mudlari’) dengan memperhatikan fungsi sosial,
memperhatikan fungsi struktur teks, dan unsur
sosial, struktur teks, kebahasaan yang benar dan
dan unsur kebahasaan sesuai konteks
dari teks interaksi
transaksional lisan dan
tulis, sesuai dengan
konteks
penggunaannya
3.15 Membandingkan tindak 4.15 Mengembangkan teks
tutur yang menyatakan sederhana berisi tindakan
dan menanyakan memberi dan meminta
perbandingan jumlah informasi terkait dengan
(muqaranah al-‘adad), perbandingan jumlah
dengan memperhatikan (muqaranah al-‘adad) dengan
fungsi sosial, struktur memperhatikan fungsi sosial,
176 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur
kebahasaan dari teks
khusus sesuai dengan
konteks
penggunaannya
3.18 Menganalisis contoh 4.18 Mengungkapkan contoh teks
ungkapan sederhana sederhana berisi harapan
yang menyatakan (roja’) atas suatu
harapan (roja’) atas kebahagiaan dan prestasi,
suatu kebahagiaan dan dengan memperhatikan
prestasi, dengan fungsi sosial, struktur teks,
memperhatikan fungsi dan unsur kebahasaan yang
sosial, struktur teks, benar dan sesuai konteks
dan unsur kebahasaan
pada teks interaksi
interpersonal lisan dan
tulis, sesuai dengan
konteks
penggunaannya
3.19 Mengidentifikasi 4.19 Mendemontrasikan teks
kembali ungkapan sederhana berisi ungkapan
sederhana terkait tindakan memberi dan
persetujuan meminta informasi terkait
(muwafaqah), dengan persetujuan (muwafaqah)
memperhatikan fungsi melakukan suatu
sosial, struktur teks, tindakan/kegiatan, dengan
dan unsur kebahasaan memperhatikan fungsi social
178 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
kebahasaan dari teks
interaksi transaksional
lisan dan tulis, sesuai
dengan konteks
penggunaannya
3.22 Menentukan isi teks 4.22 Menyajikan teks naratif
cerita (al-qashash) sederhana secara lisan dan
pendek dan sederhana, tulis, terkait teks cerita (al-
dengan memperhatikan qashash) dengan
fungsi sosial, struktur memperhatikan fungsi sosial,
teks, dan unsur struktur teks, dan unsur
kebahasaan, sesuai kebahasaan sesuai konteks
dengan konteks
penggunaannya
3.23 Menentukan iklan (al- 4.23 Mendemontrasikan informasi
i’lan), sesuai dengan dalam teks iklan (al-i’lan)
konteks dengan memperhatikan
penggunaannya fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan,
secara benar dan sesuai
konteks
3.24 Menganalisis kisah- 4.24 Mengimplementasikan teks-
kisah teladan dalam teks kisah teladan dalam
bahasa Arab sangat bahasa Arab sangat
sederhana dengan sederhana dengan
memahami fungsi memperhatikan fungsi social
sosial. dan unsur kebahasaan
180 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
Sertifikasi kompetensi dilaksanakan secara sistematis dan obyektif
melalui suatu ujian khusus yang mengacu pada standar tertentu baik yang
bersifat nasional maupun internasional. LSK dan LSP adalah lembaga atau
badan yang memiliki otoritas bertindak sebagai penyelenggara ujian yang
pelaksanaanya dilakukan secara transparan dan profesional. LSK dibawah
naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sedangkan LSP
dibawah naungan Kementerian Tenaga Kerja.
1. DASAR HUKUM
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
b. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
c. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 83 Tahun 2013 tentang Sertifikat Kompetensi.
2. TUJUAN
Tujuan kegiatan Pengayaan/Penguatan Kompetensi Siswa yang lebih
familiar disebut dengan Intensifikasi pada umumnya adalah membekali
siswa dalam memasuki dunia kerja baik sebagai Entrepreneur maupun
sebagai tenaga kerja. Kegiatan pengayaan ini diakhiri dengan kegiatan Uji
Kompetensi yang menghasilkan sertifikat kompetensi. Secara lebih rinci
tujuan kegiatan ini sebagai berikut:
a. Bagi Siswa
Sertifikat kompetensi membantu siswa meyakinkan
organisasi/industri bahwa dirinya kompeten dalam bekerja atau
menghasilkan produk atau jasa.
Membantu memastikan dan memelihara kompetensi untuk
meningkatkan percaya diri dalam memasuki dunia kerja.
Membantu siswa atau tenaga profesi dalam merencanakan
karirnya.
182 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
konselor dengan konseli dan tidak langsung (menggunakan media
tertentu), dan diberikan secara individual (jumlah peserta didik/konseli
yang dilayani satu orang), kelompok (jumlah peserta didik/konseli
yang dilayani lebih dari satu orang), klasikal (jumlah peserta
didik/konseli yang dilayani lebih dari satuan kelompok), dan kelas
besar atau lintas kelas (jumlah peserta didik/konseli yang dilayani
lebih dari satuan klasikal).
b. Fungsi dan Tujuan Bimbingan dan Konseling
1) Fungsi Bimbingan dan Konseling
a) Pemahaman yaitu membantu konseli agar memiliki
pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya dan
lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, budaya, dan norma
agama).
b) Fasilitasi yaitu memberikan kemudahan kepada konseli
dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang
optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek
pribadinya.
c) Penyesuaian yaitu membantu konseli agar dapat
menyesuaikan diri dengan diri sendiri dan dengan
lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
d) Penyaluran yaitu membantu konseli merencanakan
pendidikan, pekerjaan dan karir masa depan, termasuk juga
memilih program peminatan, yang sesuai dengan
kemampuan, minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri
kepribadiannya.
e) Adaptasi yaitu membantu para pelaksana pendidikan
termasuk kepala satuan pendidikan, staf administrasi,dan
guru mata pelajaran atau guru kelas untuk menyesuaikan
program dan aktivitas pendidikan dengan latar belakang
pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan peserta
didik/konseli.
184 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
menerima diri dan lingkungannya; (2) merencanakan kegiatan
penyelesaian studi, perkembangan karir dan kehidupannya di masa
yang akan datang; (3) mengembangkan potensinya seoptimal
mungkin; (4) menyesuaikan diri dengan lingkungannya; (5)
mengatasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam
kehidupannya dan (6) mengaktualiasikan dirinya secara bertanggung
jawab.
d. Azas dan Prinsip Bimbingan dan Konseling
1) Azas Bimbingan dan Konseling
a) Kerahasiaan yaitu asas layanan yang menuntut konselor
atau guru bimbingan dan konseling merahasiakan segenap
data dan keterangan tentang peserta didik/konseli,
sebagaimana diatur dalam kode etik bimbingan dan
konseling.
b) Kesukarelaan, yaitu asas kesukaan dan kerelaan peserta
didik/konseli mengikuti layanan yang diperlukannya.
c) Keterbukaan yaitu asas layanan konselor atau guru
bimbingan dan konseling yang bersifat terbuka dan tidak
berpura-pura dalam memberikan dan menerima informasi.
d) Keaktifan yaitu asas layanan konselor atau guru
bimbingan dan konseling kepada peserta didik/konseli
memerlukan keaktifan dari kedua belah pihak.
e) Kemandirian yaitu asas layanan konselor atau guru
bimbingan dan konseling yang merujuk pada tujuan agar
peserta didik/ konseli mampu mengambil keputusan
pribadi, sosial, belajar, dan karir secara mandiri.
f) Kekinian yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan
dan konseling yang berorientasi pada perubahan situasi
dan kondisi masyarakat di tingkat lokal, nasional dan
global yang berpengaruh kuat terhadap kehidupan peserta
didik/konseli.
186 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
bermasalah; baik pria maupun wanita; baik anak-anak,
remaja, maupun dewasa tanpa diskriminatif.
b) Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi.
Setiap peserta didik bersifat unik (berbeda satu sama
lainnya) dan dinamis, dan melalui bimbingan peserta
didik/konseli dibantu untuk menjadi dirinya sendiri secara
utuh.
c) Bimbingan dan konseling menekankan nilai-nilai positif.
Bimbingan dan konseling merupakan upaya memberikan
bantuan kepada konseli untuk membangun pandangan
positif dan mengembangkan nilai-nilai positif yang ada
pada dirinya dan lingkungannya.
d) Bimbingan dan konseling merupakan tanggung jawab
bersama. Bimbingan dan konseling bukan hanya tanggung
jawab konselor atau guru bimbingan dan konseling, tetapi
tanggungjawab guru-guru dan pimpinan satuan pendidikan
sesuai dengan tugas dan kewenangan serta peran masing-
masing.
e) Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial
dalam bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling
diarahkan untuk membantu peserta didik/konseli agar
dapat melakukan pilihan dan mengambil keputusan serta
merealisasikan keputusannya secara bertanggungjawab.
f) Bimbingan dan konseling berlangsung dalam berbagai
setting (adegan) kehidupan. Pemberian pelayanan
bimbingan dan konseling tidak hanya berlangsung pada
satuan pendidikan, tetapi juga di lingkungan keluarga,
perusahaan/industri, lembaga-lembaga pemerintah/swasta,
dan masyarakat pada umumnya.
g) Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari
pendidikan. Penyelenggaraan bimbingan dan konseling
188 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
kegiatan dan alokasi waktu layanan. Komponen program meliputi
layanan dasar, layanan peminatan dan perencanaan individual,
layanan responsif, dan dukungan sistem, sedangkan bidang layanan
terdiri atas bidang layanan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Komponen program dan bidang layanan dituangkan ke dalam
program tahunan dan semesteran dengan mempertimbangkan
komposisi, proporsi dan alokasi waktu layanan, baik di dalam
maupun di luar kelas.
Program kerja layanan bimbingan dan konseling disusun
berdasarkan hasil analisis kebutuhan peserta didik/konseli dan
struktur program dengan menggunakan sistematika minimal meliputi:
rasional, visi dan misi, deskripsi kebutuhan, komponen program,
bidang layanan, rencana operasional, pengembangan tema/topik,
pengembangan RPLBK, evaluasi-pelaporan-tindak lanjut, dan
anggaran biaya.
f. Struktur Program Layanan
1) Sistematika Program layanan.
Program layanan bimbingan dan konseling di satuan pendidikan
disusun sekurang-kurangnya dengan menggunakan sistematika
sebagai berikut.
a) Rasional
Perlu dirumuskan dasar pemikiran tentang urgensi
bimbingan dan konseling dalam keseluruhan program
satuan pendidikan. Rumusan konsep dasar kaitan antara
bimbingan dan konseling dengan
pembelajaran/implementasi kurikulum, dampak
perkembangan iptek dan konteks sosial budaya hidup
masyarakat (termasuk peserta didik), dan hal-hal lain yang
dianggap relevan.
b) Visi dan Misi
190 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
Tema/topik ini merupakan rincian lanjut dari identifikasi
diskripsi kebutuhan peserta didik dalam aspek
perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karir.
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan
dan Konseling (RPLBK). RPLBK dikembangkan sesuai
dengan tema/topikdan sistematika yang diatur dalam
panduan penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling
pada satuan pendidikan.
i) Evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut.
Rencana evaluasiperkembangan peserta didik/konseli
didasarkan pada rumusan tujuan yang ingin dicapai dari
layanan yang dilakukan. Di samping itu, perlu dilakukan
evaluasi keterlaksanaan program, dan hasilnya sebagai
bentuk akuntabilitas layanan bimbingan dan konseling.
Hasil eveluasi harus dilaporkan dan diakhiri dengan
rekomendasi tentang tindak lanjut pengembangan program
selanjutnya.
j) Anggaran biaya.
Rencana anggaran biaya untuk mendukung implementasi
program layanan bimbingan dan konseling disusun secara
realistik dan dapat dipertanggungjawabkan secara
transparan. Rancangan biaya dapat memuat kebutuhan
biaya operasional layanan bimbingan dan konseling dan
pengembangan profesi bimbingan dan konseling.
g. Program Layanan
Program layanan bimbingan dan konseling disusun dan
diselenggarakan sebagai berikut.
1) Program Tahunan, yaitu program layanan bimbingan dan
konseling meliputi kegiatan mencakup komponen, strategi dan
bidang layanan selama satu tahun ajaran untuk masing-masing
kelas rombongan belajar pada satuan pendidikan.
192 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan
mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai
kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya.
4) Bimbingan dan konseling karir
Proses pemberian bantuan konselor atau guru bimbingan dan
konseling kepada peserta didik/ konseli untuk mengalami
pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan
pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara
rasional dan realistis berdasar informasi potensi diri dan
kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya sehingga
mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.
e) Kegiatan Pengembangan Diri /Eskul
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran dan pelayanan konseling untuk menbantu pengembangan murid
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat meraka melalui
kegiatan yang secara husus di selenggarakan oleh pendidik atau tenaga
kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan disekolah. Jenis
kegiatan ekstrakurikuler ada yang bersifat wajib dan tambahan/pilihan.
1. Ektrakurikuler Wajib
Kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik
kelas X dan XI adalah PRAMUKA. Kegiatan ini di selenggarakan
oleh sekolah dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun
waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan murid secara individual,
kelompok, dan klasikal.
2. Ekstrakurikuler Tambahan
Kegiatan ekstrakurikuler tambahan adalah kegiatan pilihan yang dapat
diikuti oleh seluruh siswa kelas X sampai kelas XII sesuai dengan
minat dan bakatnya, antara lain :
a) Paskibraka
b) Pagar Nusa
c) Futsal
194 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
3. Penilaian Hasil Belajar dalam bentuk UPK dilaksanakan oleh
satuan pendidikan terakreditasi di tempat uji kompetensi pada
satuan pendidikan atau tempat lain yang ditunjuk pada akhir
periode pembelajaran dalam bentuk semester dan/atau tingkat;
4. Pelaporan hasil penilaian UPK dilakukan oleh satuan pendidikan
terakreditasi bekerja sama dengan mitra dunia usaha/industry
dan/atau lembaga sertifikasi profesi dalam bentuk paspor
keterampilan dan/atau sertifikat paket kompetensi yang telah
dicapai; dan
5. Laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester, akhir
tahun, dan kelulusan peserta didik ditetapkan dalam rapat dewan
pendidik satuan pendidikan.
ii. Prosedur Penilaian
Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan
melalui tahapan sebagai berikut:
1. Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh satuan pendidikan
dilakukan mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan dan
turunannya;
2. Penyusunan instrumen penilaian disesuaikan dengan perencanaan
metode dan teknik penilaian serta ditelaah/divalidasi oleh tim
yang ditunjuk oleh satuan pendidikan;
3. Pelaksanaan kegiatan penilaian bersifat fleksibel, menggunakan
strategi, bentuk, dan teknik yang sesuai;
4. Analisis hasil penilaian untuk mengetahui daya serap materi
pembelajaran pada tingkat peserta didik maupun tingkat kelas;
5. Pemanfaatan hasil analisis untuk meningkatkan mutu satuan
pendidikan; dan
6. Pelaporan berbentuk profil kelas, profil satuan pendidikan yang
berupa angka dan/atau deskripsi.
iii. Bentuk dan Instrumen Penilaian
196 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
2). Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
3) Lulus US dan USBN dengan ketentuan sebagaiberikut:
a) Nilai minimal kelulusan setiap mata pelajaran serendah-
rendahnya 55,0 dengan nilai rata-rata untuk semua mata
pelajaran, minimal 60,0 yang diperoleh dari hasil ujian sekolah
tulis dan praktik
b) Nilai US dan USBN diperoleh dari 50 % nilai praktik dan 50 %
nilai ujian tulis
d) Mekanisme Praktik Kerja Lapangan (PKL)
a. Konsep
Guna merealisasikan proses pembelajaran yang efektif dan
efisien, setiap satuan pendidikan melakukan penyusunan program
pembelajaran. Program pembelajaran dapat berlangsung di sekolah, di
lingkungan keluarga, dan di masyarakat. Program pembelajaran yang
diprogramkan secara khusus untuk diselenggarakan di masyarakat
antara lain berupa Praktik Kerja Lapangan (PKL).Program PKL
disusun bersama antara sekolah dan masyarakat (Institusi
Pasangan/Industri) dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik,
sekaligus merupakan wahana berkontribusi bagi dunia kerja (DU/DI)
terhadap upaya pengembangan pendidikan di SMK.Konsep tersebut
berdasarkan landasan hukum Permendikbud No 60 tahun 2014
lampiran 1 a. III. B (point i sampai dengan l).
b. Tujuan
Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara lain sebagai berikut.
1. Mengaktualisasikan model penyelenggaraan Pendidikan Sistem
Ganda (PSG) antara SMK dan Institusi Pasangan (DU/DI) yang
memadukan secara sistematis dan sistemik program pendidikan di
sekolah (SMK) dan program latihan penguasaan keahlian di dunia
kerja (DU/DI).
2. Membagi topik-topik pembelajaran dari Kompetensi Dasar yang
dapat dilaksanakan di sekolah (SMK) dan yang dapat
198 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
kompetensi tersebut. Hal ini dimaksudkan agar dalam
pelaksanaannya, penempatan peserta didik tepat sasaran sesuai
dengan kompetensi yang akan dipelajari.
c) Waktu Pelaksanaan
PKL dilaksanakan menggunakan sistem blok selama satu
semester (sekitar 6 bulan) dilaksanakan pada semester 4 kelas
XI. Dapat pula dengan cara masuk 3 hari dalam
seminggu,setiap hari 8 jam selama satu semester
(Permendikbud No. 60 tahun 2014).
Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran kelompok A dan B
dapat dilakukan di satuan pendidikan dan/atau industri
(terintegrasi dengan Praktik Kerja Lapangan) dengan
Portofolio sebagai instrumen utama penilaian.
Untuk memenuhi pemerataan jumlah jam di Institusi
Pasangan/Industri yang memiliki jam kerja kurang dari 6 hari
per minggu maka sekolah perlu mengatur sirkulasi/perputaran
kelompok peserta PKL.
Jika pembelajaran mata pelajaran kelompok A dan B tidak
terintegrasi dalam kegiatan PKL maka pembelajaran mata
pelajaran kelompok A dan B tersebut dilakukan di satuan
pendidikan (setelah peserta didik kembali dari kegiatan PKL di
Institusi Pasangan/Industri) dengan jumlah jam setara dengan
jumlah jam satu semester.
d) Pembekalan Peserta PKL
Pembekalan peserta PKL dilakukan terhadap peserta didik
yang akan melaksanakan PKL. Program tersebut
dimaksudkan untuk memberikan pemahaman tentang kegiatan
belajar yang harus dilakukan di Institusi Pasangan/Industri.
Materi pembekalan PKL bagi peserta didik antara lain
meliputi:
Karakteristik budaya kerja di industri;
200 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
kejadian-kejadian penting (pengalaman belajar) selama
kegiatan PKL di Institusi Pasangan/Industri.
b) Pelaporan PKL
Pelaporan hasil Praktik Kerja Lapangan disusun oleh peserta
didikdi bawah pembinaan pembimbing Institusi
Pasangan/Industri. Pembuatan laporan dilakukan dengan cara
mengompilasi catatan-catatan pengalaman belajar dari seluruh
pekerjaan/kegiatan pembelajaran di Institusi Pasangan/Industri
yang berasal dari jurnal kegiatan PKL. Hasil kompilasi
tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk
laporan.Sistematika laporan PKLsekurang-kurangnya
memuatsebagai berikut.
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Daftar Isi
Daftar Gambar (jika ada)
Daftar Lampiran
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. PROSES DAN HASIL BELAJAR DI
INDUSTRI/DU-DI
BAB III. PENUTUP
Laporan hasil kegiatan PKL di Institusi Pasangan/Industri
digunakan sebagai bahan penilaian peserta didik.
3) Penilaian PKL
Penilaian hasil belajar peserta didik selama melaksanakan
program PKL dilakukan secara menyeluruh mencakup ranah
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Penilaian hasil belajar
peserta didik di Institusi Pasangan/Industri dilakukan oleh
pembimbing industri, sedangkan instrumen penilaiannya
disiapkan oleh sekolah.Prinsip-prinsip penilaian hasil belajar
202 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
Pemerintah Daerah, lembaga swadaya masyarakat sehingga program
pendidikan karakter bisa terlaksana dengan baik.
Banyak satuan pendidikan telah melaksanakan praktik baik
(best practice) dalam penerapan pendidikan karakter. Dampak dari
penerapan ini adalah terjadi perubahan mendasar di dalam esosistem
pendidikan dan proses pembelajaran sehingga prestasi mereka pun
juga meningkat. Program PPK ingin memperkuat pembentukan
karakter siswa yang selama ini sudah dilakukan di banyak sekolah.
Dalam diskusi Praktik Baik Sekolah Pelaksana Penguatan
Pendidikan Karakter yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah pada tanggal 14 September 2016,
Kemendikbud menemukan bahwa sebagian besar sekolah yang
diundang sudah menerapkan pendidikan karakter melalui pembiasaan
dengan kegiatan penumbuhan dan pembudayaan nilai-nilai karakter
yaitu yang disepakati oleh masing-masing sekolah. Kerja sama dan
komitmen dari kepala sekolah, guru, dan orangtua umumnya menjadi
menjadi faktor kunci keberhasilan pelaksanaan pendidikan karakter di
masing-masing sekolah tersebut.
Penerapan penguatan pendidikan karakter akan berjalan dengan
baik bila kepala sekolah sebagai pemimpin mampu menjadi pemimpin
yang dapat dipercaya dan visioner. Menjadi orang yang dapat
dipercaya berarti Kepala Sekolah merupakan sosok berintegritas,
mampu menjadi manajer yang berfokus pada peningkatan kualitas
pembelajaran melalui pembentukan karakter. Visioner berarti kepala
sekolah memiliki visi jauh ke depan tentang kekhasan, keunikan, dan
kualitas sekolah (schoolbranding) yang akan ia bangun. Kemampuan
manajerial kepala sekolah untuk menggali potensi lingkungan sebagai
sumber belajar dan mengembangkan kerja sama dengan berbagai
pemangku kepentingan dalam ekosistem pendidikan yang ada untuk
mendukung program sekolah sangat diperlukan.
a. Nilai-Nilai Utama
204 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan
berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik,
sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
Subnilai nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri,
menjaga kekayaan budaya bangsa,rela berkorban, unggul, dan
berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan,taat hukum,
disiplin, menghormati keragaman budaya, suku,dan agama.
3. Mandiri
Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak
bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga,
pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita.
Subnilai mandiri antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh
tahan banting, daya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan
menjadi pembelajar sepanjang hayat.
4. Gotong Royong
Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai
semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan
persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan,
memberi bantuan/pertolongan pada orang-orang yang
membutuhkan.
Subnilai gotong royong antara lain menghargai, kerja sama,
inklusif, komitmen atas keputusan bersama, musyawarah
mufakat, tolongmenolong, solidaritas, empati, anti diskriminasi,
anti kekerasan, dan sikap kerelawanan.
5. Integritas
Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku
yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
206 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
Gerakan PPK berfokus pada penguatan nilai-nilai moral universal
yang prinsip-prinsipnya dapat didukung oleh segenap individu dari
berbagai macam latar belakang agama, keyakinan, kepercayaan,
sosial, dan budaya.
Prinsip 2 – Holistik
Gerakan PPK dilaksanakansecara holistik, dalam arti pengembangan
fisik (olah raga), intelektual (olah pikir), estetika (olah rasa), etika dan
spiritual (olah hati) dilakukan secara utuh-menyeluruh dan serentak,
baik melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler, berbasis pada pengembangan budaya sekolah maupun
melalui kolaborasi dengan komunitas-komunitas di luar lingkungan
pendidikan.
Prinsip 3 – Terintegrasi
Gerakan PPK sebagai poros pelaksanaan pendidikan nasional
terutama pendidikan dasar dan menengah dikembangkan dan
dilaksanakan dengan memadukan, menghubungkan, dan mengutuhkan
berbagai elemen pendidikan, bukan merupakan program tempelan dan
tambahan dalam proses pelaksanaan pendidikan.
Prinsip 4 – Partisipatif
Gerakan PPK dilakukan dengan mengikutsertakan dan melibatkan
publik seluas-luasnya sebagai pemangku kepentingan pendidikan
sebagai pelaksana Gerakan PPK. Kepala sekolah, pendidik, tenaga
kependidikan, komite sekolah, dan pihak-pihak lain yang terkait dapat
menyepakati prioritas nilai-nilai utama karakter dan kekhasan sekolah
yang diperjuangkan dalam Gerakan PPK, menyepakati bentuk dan
strategi pelaksanaan Gerakan PPK, bahkan pembiayaan Gerakan PPK.
Prinsip 5 – Kearifan Lokal
Gerakan PPK bertumpu dan responsif pada kearifan lokal nusantara
yang demikian beragam dan majemuk agar kontekstual dan
membumi. Gerakan PPK harus bisa mengembangkan dan memperkuat
kearifan lokal nusantara agar dapat berkembang dan berdaulat
208 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
g) Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
1. Konsep Literasi
Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun
mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber
pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori. Di abad
21 ini, kemampuan ini disebut sebagai literasi informasi.
Ferguson (www.bibliotech.us/pdfs/InfoLit.pdf) menjabarkan
komponen literasi informasi sebagai berikut:
a) Literasi Dasar (Basic Literacy), yaitu kemampuan untuk
mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung.
Dalam literasi dasar, kemampuan untuk mendengarkan, berbicara,
membaca, menulis, dan menghitung (counting) berkaitan dengan
kemampuan analisis untuk memperhitungkan (calculating),
mempersepsikan informasi (perceiving), mengomunikasikan,
serta menggambarkan informasi (drawing) berdasar pemahaman
dan pengambilan kesimpulan pribadi.
b) Literasi Perpustakaan (Library Literacy), yaitu kemampuan
lanjutan untuk bisa mengoptimalkan Literasi Perpustakaan yang
ada. Maksudnya, pemahaman tentang keberadaan perpustakaan
sebagai salah satu akses mendapatkan informasi. Pada dasarnya
literasi perpustakaan, antara lain, memberikan pemahaman cara
membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi
referensi dan periodikal, memahami Dewey Decimal System
sebagai klasifikasi pengetahuan yang memudahkan dalam
menggunakan perpustakaan, memahami penggunaan katalog dan
pengindeksan, hingga memiliki pengetahuan dalam memahami
informasi ketika sedang menyelesaikan sebuah tulisan, penelitian,
pekerjaan, atau mengatasi masalah.
210 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
2. Tujuan Program Literasi
a. Tujuan Umum
Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui
pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam
gerakan literasi sekolah agar menjadi pembelajar sepanjang hayat.
b. Tujuan Umum
1) Menumbuhkembangkan budi pekerti.
2) Membangun ekosistem literasi sekolah.
3) Menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran (learning
organization) (Senge, 1990).
4) Mempraktikkan kegiatan pengelolaan pengetahuan (knowledge
management).
5) Menjaga keberlanjutan budaya literasi.
3. Model Program Literasi
Sekolah memiliki peran yang amat penting dalam menanamkan
budaya literat pada anak didik. Untuk itu, tiap sekolah tanpa terkecuali
harus memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan literasi. Di
sekolah dengan budaya literasi yang tinggi, peserta didik akan cenderung
lebih berhasil dan guru lebih bersemangat mengajar.
Perlu dipahami bahwa program membaca seperti membaca dalam
hati dan membaca nyaring hanyalah bagian dari kerangka besar untuk
membangun budaya literasi sekolah. Agar sekolah mampu menjadi garis
depan dalam pengembangan budaya literat, Beers, dkk. (2009) dalam
buku A Principal’s Guide to Literacy Instruction menyampaikan
beberapa strategi untuk menciptakan budaya literasi yang positif di
sekolah.
a. Mengkondisikan lingkungan fisik ramah literasi
212 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
gerakan literasi akan semakin memperkuat komitmen sekolah dalam
pengembangan budaya literasi.
214 I Perbankan
Kurikulum SMK NH Multimedia
Syari’ah
merayakan Hari Kartini dengan membaca surat-suratnya.
Terdapat budaya kolaborasi antarguru dan staf, dengan mengakui
5)
kepakaran masing-masing (dan tidak saling menjatuhkan).
Terdapat waktu yang memadai bagi staf untuk berkolaborasi menjalankan
6)
program literasi dan hal-hal yang terkait dengan pelaksanaannya.
Staf sekolah dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, terutama
7)
dalam menjalankan program literasi.
a. Lingkungan Akademik
1) Terdapat Tim Literasi Sekolah yang bertugas melakukan asesmen dan
perencanaan. Bila diperlukan, ada pendampingan dari pihak eksternal.
2) Disediakan waktu khusus dan cukup banyak untuk pembelajaran dan
pembiasaan literasi: membaca dalam hati (sustained silent reading),
membacakan buku dengan nyaring (reading aloud), membaca bersama
(shared reading), membaca terpandu (guided reading), diskusi buku,
bedah buku, presentasi (show-and-tell presentation).
3) Waktu berkegiatan literasi dijaga agar tidak dikorbankan untuk
kepentingan lain yang dianggap tidak perlu.
4) Disepakati waktu berkala untuk Tim Literasi Sekolah membahas
pelaksanaan gerakan literasi sekolah.
5) Disepakati waktu berkala untuk Tim Literasi Sekolah membahas
pelaksanaan gerakan literasi sekolah.
6) Ada kesempatan pengembangan profesional tentang literasi yang
diberikan untuk staf, melalui kerja sama dengan institusi terkait
(perguruan tinggi, dinas pendidikan, dinas perpustakaan, atau berbagi
pengalaman dengan sekolah lain).
7) Seluruh warga sekolah antusias menjalankan program literasi, dengan
tujuan membangun organisasi sekolah yang suka belajar.