0
Bahan Ajar pada Pelatihan Transformasi Digital Tingkat I (2021)
Oleh : Akhmad Misbakhul Munir, S.T., M.Sc.
1. Revolusi Industri
teknologi digital dan internet terus berkembang sampai saat ini telah mencapai
tahap selanjutnya yaitu Industry 4.0 yang dipopulerkan oleh Prof. Klaus Martin
Schwab, teknisi dan ekonom Jerman pada World Economic Forum 2016.
Revolusi industri tahap keempat ini ditandai dengan kehadiran Internet of
Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), 3D Printing Technology, big data, serta
Robotic and Sensor Technology yang secara fundamental telah dan akan
mengubah cara hidup, bekerja dan berhubungan satu sama lain. Banyak hal
yang tak terpikirkan sebelumnya, tiba-tiba muncul dan menjadi inovasi baru,
serta membuka lahan bisnis yang sangat besar. Menurut Schwab, saat ini kita
masih berada pada tahap awal Industry 4.0 sehingga memerlukan antisipasi
agar apapun teknologi yang digunakan pada masa sekarang atau masa depan
adalah memang digunakan untuk kepentingan manusia bukan untuk merusak
tatanan sosial ekonomi manusia.
Sumber: https://kkp.go.id/itjen/page/1724-peran-pemerintah-dalam-revolusi-industri-4-0
B. Kebijakan
Kebijakan Satu Peta (KSP) Indonesia ditandai dengan terbitnya Peraturan
Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan
Satu Peta pada Tingkat ketelitian Peta Skala 1:50.000 yaitu kebijakan atau
arahan strategis dalam terpenuhinya satu peta yang mengacu pada satu
referensi geospasial, satu standar, satu basis data, dan satu geoportal pada
tingkat ketelitian peta skala 1:50.000. Kemudian dilanjutkan dengan kebijakan
Satu Data dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 39 tahun 2019
tentang Satu Data Indonesia, yaitu kebijakan tata kelola Data pemerintah untuk
menghasilkan Data yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat
dipertanggungjawabkan, serta mudah diakses dan dibagipakaikan antar
Instansi Pusat dan Instansi Daerah melalui pemenuhan Standar Data,
Metadata, Interoperabilitas Data, dan menggunakan Kode Referensi dan Data
Induk.
PERUBAHAN POLA HIDUP DI ERA 4.0
Sumber: https://www.researchgate.net/publication/335233291_Status_and_Future_Plans_One_Map_Policy_Indonesia
Sumber: https://www.researchgate.net/publication/335233291_Status_and_Future_Plans_One_Map_Policy_Indonesia
C. Kelembagaan
1 Dewan Pengarah, yang diketuai oleh menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan nasional.
2 Pembina Data tingkat pusat:
a) Data Statistik : Badan Pusat Statistik
b) Data Geospasial : Badan Informasi Geospasial
c) Data Keuangan Negara : Kementerian Keuangan
d) Untuk Data lainnya ditetapkan oleh Presiden
PERUBAHAN POLA HIDUP DI ERA 4.0
3 Walidata tingkat pusat. Setiap Instansi Pusat hanya memiliki 1 (satu) unit
kerja yang melaksanakan tugas Walidata tingkat pusat di masing-masing
Instansi Pusat.
4 Produsen Data tingkat pusat yang diatur dalam Peraturan Menteri,
Peraturan Lembaga, atau Peraturan Badan.
(BIG, 2018). KUGI terdiri atas dua buku, yaitu Buku I yang berisi Prinsip Dasar
Katalog Unsur Geografi dan Buku II berisi Katalog Unsur Geografi yang terdiri
dari beberapa skala (dapat diunduh melalui tautan https://kugi.ina-
sdi.or.id/unduhbukukugi).
Sumber: https://www.researchgate.net/publication/335233291_Status_and_Future_Plans_One_Map_Policy_Indonesia
3. Layanan Digital
A. EoDB Pertanahan
Indeks Kemudahan Berbisnis (Ease of Doing Business Index) adalah sebuah
indeks yang dibuat oleh Bank Dunia yang menunjukkan peringkat negara-
negara dalam menyelenggarakan lingkungan investasi/berbisnis yang lebih
baik (biasanya lebih sederhana). Pemerintah terus berupaya memperbaiki nilai
EoDB terutama dari sisi regulasi yang dianggap menghambat investasi untuk
masuk ke dalam negeri. Salah satu terobosan yang dilakukan Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) adalah dengan memangkas prosedur
yang diperlukan untuk perizinan investasi.
Indikator yang digunakan untuk mengukur nilai EoDB adalah:
1. Memulai Usaha
2. Perizinan terkait Mendirikan Bangunan
3. Penyambungan Listrik
4. Pendaftaran Properti
5. Akses Perkreditan
6. Perlindungan terhadap Investor Minoritas
7. Pembayaran Pajak
8. Perdagangan Lintas Negara
9. Penegakan Kontrak
10. Penyelesaian Perkara Kepailitan
B. Layanan Kependudukan
Momentum kemajuan teknologi informasi turut dimanfaatkan Direktorat
Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (dukcapil) Kementerian Dalam
Negeri terutama untuk membantu meningkatkan pelayanan administrasi
kependudukan termasuk dengan metode online atau dalam jaringan (daring).
PERUBAHAN POLA HIDUP DI ERA 4.0
5. Trend Kedepan
5.0 ini pada dasarnya adalah konsep yang berpusat pada manusia atau dengan
kata lain teknologi yang ada saat ini harus dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan manusia, bukan untuk menderadasi nilai-nilai karakter kemanusiaan
yang dipertahankan selama ini.
Sinergi antara manusia dan teknologi dituntut perlu direalisasikan dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan. Sehingga tujuan dari Society 5.0 ini pada prinsipnya
adalah agar pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi saat ini
dimanfaatkan untuk mewujudkan masyarakat yang dapat menikmati hidup
sepenuhnya, bukan hanya untuk kemakmuran beberapa orang terpilih.
Sumber: https://www.japan.go.jp/abenomics/_userdata/abenomics/pdf/society_5.0.pdf
PERUBAHAN POLA HIDUP DI ERA 4.0
https://kkp.go.id/itjen/page/1724-peran-pemerintah-dalam-revolusi-industri-4-0
https://www.researchgate.net/publication/335233291_Status_and_Future_Plans_
One_Map_Policy_Indonesia
http://palapa.big.go.id/microsite/doc/Pedoman_Implementasi_Geoportal.pdf
https://kugi.ina-sdi.or.id/buku/V5/Buku-1%20Prinsip%20KUGI%205.pdf
https://core.ac.uk/download/pdf/327205602.pdf
https://www.japan.go.jp/abenomics/_userdata/abenomics/pdf/society_5.0.pdf
https://en.unesco.org/sites/default/files/usr15_japan.pdf
https://www.jef.or.jp/journal/pdf/220th_Special_Article_02.pdf