, Apt
NIP : 199303312020121015
Angkatan : 56
Kelompok : 1
Pengampu Materi : Junahri, SH., M.H
Kasus Nomer : Revolusi Industri 4.0 : Tantangan dan Peluang untuk Optimalisasi
Pelayanan Publik
Saat ini perkembangan teknologi begitu pesat dan tidak bisa terbendung lagi.
Digitalisasi sudah mulai memasuki celah-celah kehidupan kita sehari-hari. Kemajuan
Teknologi tersebut kemudian banyak dimanfaatkan oleh sektor privat/ swasta. Banyak
perusahaan bahkan industri kecil kreatif yang menggunakan teknologi digital dalam
mengembangkan usaha mereka. Sebut saja Gojek, Uber dan Grab perusahaan yang
konsen dalam penyediaan jasa transportasi melalui system online.
Beberapa waktu lalu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meluncurkan
peta jalan (road map) "Making Indonesia 4.0" yang merupakan strategi nasional dalam
menghadapi era Revolusi Industri 4.0. Dengan diluncurkannya peta jalan tersebut
pemerintah kini berpacu mempersiapkan diri untuk menghadapi gelombang disrupsi.
Namun, apakah Pemerintah mampu memanfaatkan era serba digital tersebut dalam
halpenyelenggaraan pelayanan publik?
1. Soal: Mendeskripsikan rumusan kasus dan/ atau masalah pokok, aktor yang terlibat dan
persan setiap aktornya berdasarkan konteks deskripsi kasus:
Rumusan kasus : Optimalisi penyelenggaran pelayanan public dengan meningkatkan
pemanfaata teknologi informasi pada era revolusi 4.0 di Indonesia
Revolusi indrustri 4.0 di Indonesia melalui Presiden Republik Indonesia Joko Widodo
meluncurkan peta jalan ( road map) “making Indonesia 4.0” yang merupakan strategi
nasional dalam menghadapi era revolusi industry 4.0. salah satu yang dikembangkan oleh
pemerintah adalah pelayanan publik yang berbasis teknoligi digital.
Pelayanan kepada masyarakat sudah menjadi tujuan utama dalam penyelenggaraan
administrasi publik. Di Indonesia penyelenggaraan pelayanan publik menjadi isu kebijakan
yang semakin strategis karena perbaikan pelayanan publik di negara ini cenderung berjalan
di tempat, sedangkan implikasinya sebagaimana diketahui sangat luas karena menyentuh
seluruh ruang-ruang kepublikan baik dalam kehidupan ekonomi, sosial, politik, budaya dan
lain-lain. Dalam bidang ekonomi, buruknya pelayanan publik akan berimplikasi pada
penurunan investasi yang dapat berakibat terhadap pemutusan hubungan kerja pada industri-
industri dan tidak terbukanya lapangan kerja baru yang juga akan berpenga- ruh terhadap
meningkatnya angkapengang- guran. Akibat lebih lanjut dari masalah ini adalah timbulnya
kerawanan sosial.
Tidak berjalannya aplikasi SIPPN dengan maksimal dapat menyebabkan tidak
maksimalnya pengawasan dan partisipasi masyarakat yang efektif sehingga tercegahnya
penyalahgunaan kewenangan dalam penyelenggaraan pelayanan publik tidak dapat di hindari
SIPPN yang sedang dikembangkan oleh MenpanRB tersebut masih belum sempurna
dikarenakan belum semua pemerintah daerah maupun kementrian/lembaga menginput data
infromasi pelayanan publik dimasing-masing instansinya ke aplikasi SIPPN tersebut dan
Lemahnya kewenangan Menpan RB untuk mendorong instansi tersebut untuk
mengintegrasikan data pelayanan publik tiap instansi ke aplikasi SIPPN menjadi salah satu
kendala belum efektifknya aplikasi tersebut hal inilah yang menjadi salah satu permasalahan
yang dihadapi oleh kementrian Menpan RB.
b. Nasionalisme
Nilai Nasionalisme dalam rangka optimalisasi pelayanan public era revolusi
industry 4.0 diterapakan dengan mengimplemenmtasi nilai keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia yaitu bahwa seluruh rakyat Indonesia berhak
atas semua pelayanan public yang harus diberikan oleh pemerintah dengan
pelayanan prima.
c. Etika public
Nilai etika pulbik dalam rangka optimalisasi pelayanan public era revolusi
industry 4.0 diterapakan dengan mempertanggungjawabkan Tindakan dan
kinerja kepada public.
d. Komitmen mutu
Nilai Komitmen mutu dalam rangka optimalisasi pelayanan public era revolusi
industry 4.0 diterapakan dengan mengembangkan budaya kerja yang
berorientasi pada mutu, meningkatkan mutu secara berkelanjutan, focus
kegiatan pada kepuasan pelanggaran dan selalu inovatif serta kreatif.
e. Anti Korupsi
Nilai anti korupsi dalam rangka optimalisasi pelayanan public era revolusi
industry 4.0 diterapakan adalah jujur, tanggung jawab dan adil.
Pengetahuan tentang kedudukan dan peran pns dan NKRI oleh setiap actor yang terlibat
berdasarkan konteks deskripsi kasus
a. Manajemen ASN
Kedudukan dan peran manajemen ASN dalam rangka optimalisai pelayanan public di
era revolusi industry 4.0 diterapkan dengan melaksanakan kebijakan dan pelayanan
public yang professional dan melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung
jawab dan beintegritas tinggi
b. Pelayanan public
Kedudukan dan peran Pelayanan publik dalam rangka optimalisai pelayanan public di
era revolusi industry 4.0 diterapkan dengan melaksanakan prosedur pelayanan yang
sesuai SOP, Persyaratan dan kejelasan dalam pelayanan tanggung jawan dalam
pelayanan dan petugas pelayanan yang rama dan tempat pelayanan yan nyaman.
c. Whole of Government (WOG)
Kedudukan dan peran Whole of goverment dalam rangka optimalisai pelayanan
public di era revolusi industry 4.0 diterapkan dengan selalu melakukan Kerjasama
antar instansi pemerintah guna mencapai tujuan yang ditetapkan dengan melakukan
kerja sama, kolaborasi secara terintegrasi yang melibatkan semua sector di semua
kementerian atau Lembaga dan pemerintah daerah.
B. Dampak tidak diterapkannya nilai-nilai dasar PNS dan pengetahuan tentang kedudukan
dan peran PNS dalam NKRI berdasarkan konteks deskripsi kasus
Jika nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) dan pengetahuan tentang kedudukan dan
peran PNS tidak diterapkan dalam NKRI maka pelayanan public di era industry 4.0 tidak
dapat berjalan secara optimal karena di era industry 4.0 ini pemerintah dituntut
menggunakan system digital diseluruh aspek pelayanan. PNS yang tidak memiliki
ANEKA dan menajemen kedudukan ASN yang baik akan melahirkan pns di era industry
4,0 yang tidak bertanggung jawab, tidak transparan dalam memanfaatkan teknologi,
Lunturnya nilai nasionalime, PNS memiliki etika dan moral yang tidak baik, PNS tidak
memiliki inovasi menjadi pesimis tidak berkembang menjadi lebih baik, tidak
professional, mudah terkena intervensi politik dan melakukan tindakan KKN.
Perubahan pelayanan publik di era industry 4.0 baik administrasi, barang dan jasa
begitu besar sekali. Dalam konteks pelayanan public maka sudah tidak bisa lagi
pelayanan public yang lamban, jauh dari kemudahan, dan diskrimintif diera industry 4.0
ini pemerintah harus mampu mengantisipasi kecepatan perubahan zaman serta secara
sadar mampu memenuhi keinginan masyarakat dan mampu bersaing secara benar dan
tepat.