Angkatan: 2
Kelompok: 2
2. Analisis nilai dasar ASN serta kedudukan dan peran ASN serta dampak yang terjadi jika tidak
diterapkan nilai dasar ASN
Akuntabel:
Pelanggaran terahadap nilai ini adalah kurang bertanggung jawabnya dan lemahnya menpan RB
untuk mendorong semua instansi untuk mengintegrasikan data informasi pelayanan public ke
SIPPN padahal hal tersebut sudah di tetapkan didalam peraturan menpan RB terkait
penyelenggaraan SIPPN.
Dalam hal penerapan, Menpan RB mengikuti imbauan presiden Joko Widodo untuk
memanfaatkan teknologi era revolusi 4.0 yaitu dengan membuat peraturan penyelenggaraan
SIPPN.
Kompeten:
Pelanggaran terhadap nilai ini adalah masih minimnya pengimplementasian computer, jaringan
computer, internet dan teknologi informasi dalam menjalankan pelayanan public berbasis e-
government.
Dalam hal penerapan, Menpan RB memanfaatkan revolusi industry 4.0 dengan meluncurkan
sebuah aplikasi baru yaitu SIPPN untuk mewujudkan cita-cita good government dan open
government
Harmonis:
Pelanggaran terhadap nilai ini adalah menpan RB yang masih lemah dalam mendorong
penggunaan SIPPN kepada para pemerintah daerah untuk mengintegrasikan pelayanan public
sehingga masyarakat kesulitan untuk berpartisipasi dalam mengawasi jalnnya pemerintahan dan
membuat masyarakat kurang percaya dengan pemerintah.
Dalam hal penerapan yaitu pemerintah Indonesia berusaha melakukan perbaikan system e-
government guna terciptanya pemerintah yang transparan sehingga masyarakat selalu percaya
dan tidak memusuhi pemerintah itu sendiri karena lebih transparan.
Loyal:
Penerapan terhadap nilai ini adalah Menpan RB mengikuti arahan dari presiden joko Widodo
untuk terus memajukan Indonesia di bidan teknologi melalui system e-government.
Sedangkan pelanggaran terhadap nilai ini adalah masih banyak pemerintah daerah yang belum
menerapkan maupun menginput data informasi pelayanan publiknya ke dalam SIPPN yang telah
ditetapkan oleh menpan RB.
Adaptif:
Penerapan terhadap nilai ini adalah pemerintah Indonesia mampu beradaptasi dan
menyesualikan dengan perkembangan revolusi industry 4.0 hal ini dibuktikan dengan terus
melakukan inovasi terbaru didalam system e-government yaitu penerapan SIPPN.
Pelanggaran terhadap nilai ini adalah banyaknya lembaga maupun pemerintahan daerah yang
masih sedikit dalam memanfaatkan teknologi di era yang serba digital ini.
Kolaboratif:
Penerapan terhadap nilai ini adalah seluruh lapisan masyarakat Indonesia dan juga
pemerintahnya bahu membahu untuk memajukan Indonesia dengan mewujudkan good
government dan open govermnet melalui pemanfaatan teknologi sehingga masyarakat bisa
membantu mengawasi jalannya pemerintah agar transparans. Serta pemerintah berusaha
mengayomi agar masyarakat melek teknologi.
Pelanggaran terhadap nilai ini adalah menpan RB, pemerintah daerah kurang berkolaborasi
dalam penerapan SIPPN sehingga penggunaan tersebut menjadi tidak maksimal.
Dalam penerapan kedudukan dan peran PNS dan NKRI, tentunya hal ini berkaitan dengan
manajemen ASN yaitu menjadikan tata kelola system yang lebih baik lagi sehingga mencapai
kepuasan public. Selain itu, pemerintah Indonesia dan juga masyarakat Indonesia harus smart
serta melek dan sadar teknologi hal ini dilakukan agar Indonesia tidak ketinggalan dengan dunia
lain. Pemanfaatan teknologi yang baik juga bisa membantu terwujudnya system e-government
yang transpanran, cepat, dan akuntabel.
B. Dampak yang terjadi jika tidak diterapkannya nilai dasar ASN dan juga kedudukan serta peranya
adalah :
1. Kurangnya kepuasan public terhadap pelayanan public yang diberikan
2. Indonesia akan ketinggalan dengan dunia lain dalam hal teknologi
3. Tidak tercapainya pemerintahan yang good government dan open government
4. Masyarakat kurang percaya dengan pemerintah
5. Maraknya praktik KKN akibat tidak transparannya pelayanan public
6. Angka korupsi meningkat
7. Anjloknya finansial Indonesia
8. Masyarakat tidak sejahtera
9. System tata kelola pemerintah tidak berkembang