0 :
Tantangan dan Peluang untuk Optimalisasi Pelayanan Publik
Revolusi industri pertama atau 1.0 dimulai pada abad ke-18. Hal itu ditandai dengan
penemuan mesin uap untuk upaya peningkatkan produktivitas yang bernilai tinggi. Misalnya di
Inggris, saat itu, perusahaan tenun menggunakan mesin uap untuk menghasilkan produk tekstil.
Sedangkan pada revolusi industri kedua atau 2.0 dimulai pada tahun 1900-an dan ditandai dengan
ditemukannya tenaga listrik.
Kemudian, di era revolusi industri ketiga atau 3.0, ditenggarai oleh perkembangan
semikonduktor dan proses otomatisasi industri pada tahun 1970 atau 1900-an. Dengan kata lain, dunia
sedang bergerak memasuki era digitalisasi. Industri Manufaktur, Industri Kesehatan, Industri
Pertanian dan sebagainya. Hingga saat ini sebagian negara masih menerapkan industri ini.
Pada revolusi industri keempat atau 4.0, efisiensi mesin dan manusia sudah mulai
terkonektivitas dengan internet of things. Ragam diantaranya Artificial Intelligence (AI), Internet of
Things (IOT), Unmanned Vehicles (UAV), Mobile Technology (5G), Shared Platform, Block
Chain, Robotics dan Bio-Technology.
Saat ini perkembangan teknologi begitu pesat dan tidak bisa terbendung lagi. Digitalisasi
sudah mulai memasuki celah-celah kehidupan kita sehari-hari. Kemajuan Teknologi tersebut
kemudian banyak dimanfaatkan oleh sektor privat/ swasta. Banyak perusahaan bahkan industri kecil
kreatif yang menggunakan teknologi digital dalam mengembangkan usaha mereka. Sebut saja Gojek,
Uber dan Grab perusahaan yang konsen dalam penyediaan jasa transportasi melalui system online.
Beberapa waktu lalu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meluncurkan peta jalan (road
map) "Making Indonesia 4.0" yang merupakan strategi nasional dalam menghadapi era Revolusi
Industri 4.0. Dengan diluncurkannya peta jalan tersebut pemerintah kini berpacu mempersiapkan diri
untuk menghadapi gelombang disrupsi. Namun, apakah Pemerintah mampu memanfaatkan era serba
digital tersebut dalam hal penyelenggaraan pelayanan publik?
Di dalam Peraturan tersebut pada Pasal 3 disebutkan bahwa Menteri, Pimpinan Lembaga,
Gubernur, Bupati, Walikota, Direktur Utama BUMN, Direktur Utama BUMD wajib memastikan
penyediaan informasi pelayanan publik ke dalam SIPPN setelah berlakunya Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Padahal, dengan SIPPN tersebut pelayanan publik di Indonesia akan saling terintegrasi. Maka
semua informasi terkait pelayanan publik dapat diakses melalui aplikasi SIPPN tersebut, selain itu
SIPPN merupakan wujud pengawasan dan partisipasi masyarakat yang efektif sehingga tercegahnya
penyalahgunaan kewenangan dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
E-Government memiliki banyak manfaat dalam sistem berdemokrasi yang saat ini kita
terapkan diantaranya meningkatkan kecepatan komunikasi antara pemerintah, masyarakat, swasta,
maupun koordinasi antar instansi yang berbasis internet.
Selain itu untuk mewujudkan pelayanan yang transparan, meningkatkan akuntabilitas dari
proses penyelengaraan pemerintahan, menghemat anggaran pemerintah, serta memudahkan alur
informasi yang dapat diakses secara terbuka guna mewujudkan cita-cita good governance dan open
government pada penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia. Sehingga sudah saatnya pemerintah
dengan serius memperhatikan dan mengayomi masyarakat yang masih belum melek teknologi agar
tetap bertahan dan terus berkembang mengikuti tuntunan zaman.
Soal 1
Mendeskripsikan rumusan kasus dan/ atau masalah pokok, aktor yang terlibat dan
persan setiap aktornya berdasarkan konteks deskripsi kasus.
Jawaban :
rumusan kasus dan/ atau masalah pokok berdasarkan konteks deskripsi kasus adalah
sebagai berikut :
Penerapan sistem informasi digital yang belum optimal. Masih sedikit
kementrian atau Lembaga maupun pemerintah daerah yang memanfaatkan
teknologi dalam proses pelayanan publik.
aktor yang terlibat dan peran setiap aktornya berdasarkan konteks deskripsi kasus
adalah sebagai berikut :
1. Presiden berperan sebagai pengambil kebijakan .
2. kementerian pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi
berperan sebagai kementerian yang membantu presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan yang memiliki fungsi merumuskan dan
menetapkan kebijakan terkait pelayanan public.
3. Menteri , Pimpinan Lembaga ,Gubernur , Bupati, Walikota , Direktur Utama
BUMN, Direktur Utama BUMD berperan sebagai penyedia informasi
pelayaan publik ke dalam SIPPN.
Soal 2
Melakukan analisis terhadap :
A. Bentuk penerapan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai dasar PNS, dan
Pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dan NKRI oleh setiap aktor
yang terlibat berdasarkan konteks deskripsi kasus.
B. Dampak tidak diterapkannya nilai-nilai dasar PNS dan pengetahuan tentang
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI berdasarkan konteks deskripsi kasus
Jawaban :
A. Bentuk penerapan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai dasar PNS dan Pengetahuan tentang
kedudukan dan peran PNS dan NKRI oleh setiap aktor yang terlibat berdasarkan konteks deskripsi
kasus yaitu :
belum semua pemerintah/Lembaga yang terkait menginput informasi tentang
pelayanan publik, ini membuktikan bahwa pemerintah/Lembaga kurang
berorientasi pelayanan dengan maksimal untuk memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Kurangnya penerapan akuntabel (jujur & tanggung jawab) dalam pelayanan
publik, sehingga data informasi dari setiap pemerintah / Lembaga tersebut
belum diinput di SIPPN.
Meningkatkan Kompetensi Pemerintah / Lembaga untuk menjawab tantangan
yang selalu berubah seperti penerapan system informasi digital ini/ SIPPN.
Membangun lingkungan kerja yang kondusif (harmoni) pada pemerintah /
Lembaga terkait guna mengoptimalkan pelayanan publik pada era digital ini.
Kurangnya berkolaboratif antara pemerintah/ Lembaga yang satu dengan
yang lainnya sehingga pelayanan publik belum maksimal.
Pemerintah/Lembaga terkait harus cepat menyesuaikan diri menghadapi
perubahan (adaptif) terkhususnya pelayanan publik dengan menggunakan
system digital ini/SIPPN.
Belum maksimalnya peran pegawai ASN yaitu sebagai perencana, pelaksana
dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintah/ pelayanan
publik ,untuk itu ASN dituntut untuk selalu menjaga nama baik sesama
ASN,Pimpinan,Instansi dan Negara (loyal).
SOAL 3
Mendeskripsikan gagasan-gagasan alternatif pemecahan masalah berdasarkan
konteks deskripsi kasus.