Maya Dwi Nirmala1, Rizal Iqfiyansyah2, Rina Kurniawati3, Iwan Habib Subakti4,
Nedi Hendri5
1,2,3,4,5
Universitas Muhammadiyah Metro, Jl. Ki Hajar Dewantara No. 116,
Lampung, Indonesia
mayadwinirmala@gmail.com 1
rizaliq@gmail.com 2
rinakrniawt@gmail.com 3
subaktiiwan5@gmail.com 4
nedihendri981@gmail.com 5
ABSTRAK
Kepatuhan wajib pajak adalah ketaatan untuk berbuat ketentuan atau aturan pajak wajib atau
wajib untuk diimplementasikan. Dalam sistem self assessment, wajib pajak diberikan
kebebasan untuk untuk menghitung, menyetor, melaporkan sendiri kewajiban pajak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan
wajib pajak dan memberikan gambaran dan metode penelitian.Pajak merupakan salah satu
sumber penerimaan negara yang dapat mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak dalam
memenuhi kewajiban perpajakannya. Ketaatan wajib pajak merupakan faktor penting dalam
mempengaruhi target penerimaan pajak dalam mewujudkan target penerimaan pajak. Semakin
tinggi levelnya kepatuhan wajib pajak, semakin besar pajak yang diterima negara.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keseluruhan dari variabel penelitian yaitu, persepsi
tentang kepatuhan wajib pajak di Indonesia memiliki kriteria wajib pajak yang patuh tidak terkait
dengan jumlah pembayaran pajak tetapi besarnya tingkat kepatuhan wajib pajak. Kepatuhan
dalam hal perpajakan berarti keadaan wajib pajak yang melaksanakan hak dan terutama
kewajibannya secara disiplin sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
This study aims to determine the effect of taxpayer awareness on taxpayer compliance and
provide an overview and research method. Tax is one source of state revenue that can affect
level of compliance of taxpayers in fulfilling their tax obligations. Obedience taxpayer is an
important factor in influencing the revenue target taxes in realizing tax revenue targets. The
higher the level taxpayer compliance, the greater the tax received by the state.
The results of this study indicate that all of the research variables that is, the perception of
taxpayer compliance in Indonesia has the criteria of a compliant taxpayer not related to the
amount of tax payments but the level of taxpayer compliance. Compliance in terms of taxation
means the state of the taxpayer who exercises his rights and especially his obligations in a
disciplined manner in accordance with the laws and regulations.
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan terbesar bagi Indonesia, penerimaan
dibidang perpajakan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kepatuhan wajib pajak dapat
didefinisikan sebagai perilaku wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan sesuai
peraturan yang berlaku. Peran perpajakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBD) Indonesia terus meningkat di seluruh penerimaan negara. Dalam APBN 2019, target
penerimaan pajak tahun anggaran 2019 hingga 2022 terus meningkat. Program Peningkatan
Pendapatan APBN dari Pajak akan terus berlanjut hingga APBN menjadi APBN tersendiri.
Langkah pemerintah untuk meningkatkan penerimaan di bidang perpajakan dimulai dengan
reformasi perpajakan yang komprehensif pada tahun 1983, setelah itu Indonesia menerapkan
sistem self assessment. Penerapan sistem penilaian mandiri akan efektif jika kondisi kepatuhan
sukarela oleh masyarakat ditetapkan. Kenyataan di Indonesia menunjukkan bahwa tingkat
kepatuhan masih rendah. Hal ini terlihat dari kesenjangan penerimaan pajak dan rasio pajak
yang belum optimal. Untuk mencapai tujuan perpajakan, maka perlu terus menerus
meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat wajib pajak untuk memenuhi kewajiban
perpajakannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mengingat kesadaran dan kepatuhan
wajib pajak merupakan faktor penting dalam meningkatkan penerimaan pajak, Perlu adanya
kajian mendalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak khususnya
pengusaha kena pajak.
Kepatuhan wajib pajak menurut Gunadi (2013:94) artinya wajib pajak memiliki
kesediaan untuk memenuhi kewajiban perpajakan sesuai dengan peraturan yang berlaku tanpa
perlu dilakukan pemeriksaan, penyidikan, peringatan, atau ancaman secara menyeluruh dan
penerapan sanksi baik hukum maupun adminitratif.
Penelitian ini termotivasi yang dilakukan oleh Banu Witono (2008), mengenai peranan
pengetahuan pajak pada kepatuhan wajib pajak. Penelitian ini peneliti mengkaji dengan
menggunakan hasil penelitian dari 55 artikel dalam 7 jurnal terakreditasi di Indonesia. Artikel
yang di pilih merupakan artikel yang mempunyai kualitas dan kredibilitas yang baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap
kepatuhan wajib pajak. Selanjutnya, artikel ini memberikan gambaran dan metode penelitian.
Berdasarkan uraian di atas dan fenomena yang dikemukakan antara penelitian yang satu
dengan yang lainnya, maka penulis bermaksud untuk membuktikan secara empiris bagaimana
dengan kepatuhan wajib pajak masyarakat di Indonesia.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode “charting the field” yang
merupakan metode yang di kembangkan oleh Hesford et al (2007).Pada penilitian memilih
beberapa hasil penilitian mengenai kepatuhan wajib pajak yang diterbitkan 7 jurnal
terakreditasi.Dari proses seleksi dan indentifikasi artikel kepatuhan wajib pajak di Indonesia dari
7 jurnal terakreditasi pada sinta 2 diperoleh 55 artikel.
Tahapan pemilihan sampel dalam artikel penelitian ini adalah penelitian mencari data
mengenai jurnal yang terakreditasi pada sinta 2 dengan kata kunci kepatuhan wajib pajak.Dari
kata kunci tersebut diperoleh 7 jurnal yang terakreditasi yang selanjutnya peneliti membuka
satu persatu,Setelah itu artikel diunduh maka selanjutnya membaca dan mengklasifikasi setiap
artikel berdasarkan jurnal yang didapatkan dan variable yang digunakan.
Tabel 1
Penelitian ini menggunakan 55 artikel yang diperoleh dari 7 jurnal terakreditasi nasional yang
telah memenuhi kriteria. Adapun nama jurnal, judul artikel dan nama peneliti disajikan pada
tabel 2.
8 8
0
7
0
6 6
0
5
0
4 4
0 4
0 4
0
2 2
0
1
0 1
0 1
0
0 0 0 0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
0
penelitian kepatuhan wjaib pajak diindonesia penlitian memilih 15 tahun antara tahun 2008
sampai 2022 karena pada preiode ini penelitian mengenai kepatuhan wajib pajak diindonesia
mulai berkembang . pada penlitian ini terdapat 55 artikel dengan awal penelitian 2004 dimana
jurnal yang dipakai 7 jurnal terakreditasi pada tahun 2018 mengalami kenaikan pada jumblah
peneliti sebanyak 11 artikel yang diterbitkan oleh jurnal akuntansi keuangan.sedangkan 2022
sebagai tahun akhir mengalami penurunan drastis yaitu hanya 1 artikel yang diterbitkan.kami
melakukan pemilihan artikel dengn nama jurnal,tahun publiks,nama peneliti serta daftar refrensi
setiap artikel.
Penelitian ini mengklarifikasi metode penelitian menjadi dua yaitu metode kualitatif dan
kuantitatif serta mencakup metode survey dan metode lainnya.
Tabel 2
Menurut hasil penelitian terdahulu hasil penelitian terdahulu hingga saat ini menunjukan
bahwa kepatuhan wajib pajak dengan Data di atas menunjukkan bahwa Indonesia masih perlu
bekerja lebih keras lagi untuk meningkatkan penerimaan pajak. Untuk meningkatkan
penerimaan pajak, perlu ditingkatkan kesadaran atau kesukarelaan masyarakat untuk
membayar pajak.bagi penulis selama melakukan penelitian ini adalah dengan dipergunakannya
jurnal-jurnal dari penelitian-penelitian terdahulu, sehingga teori yang dipergunakan akan
diperkaya oleh teori-teori terdahulu sehingga dapat mendukung penulis dalam mengkaji
penelitian ini.
Dalam penelitian ini kepatuhan wajib pajak diindonesia memiliki kriteria wajib pajak
patuh tidak terkait dengan besarnya jumblah pembayaran pajak melaikan ukuran tingkat
kepatuhan wajib pajak.Kepatuhan dalam hal perpajakan berarti keadaan wajib pajak yang
melaksanakan hak dan khusunya kewajiban secara disiplin sesuai dengan perarturan undang-
undang.Pengentahuan mencerminkan pemahaman dan informasi yang dimiliki seseorang pada
area disiplin yang tertentu.
Dari penelitian sebelumnya kepatuhan wajib pajak di indonesia perlu adanya upaya dari
Direktorat Jenderal Pajak untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak untuk senantiasa
berinovasi dan adil dalam menentukan kebijakan sehingga pembayar pajak dapat menerima
kebijakan tersebut sebagai sesuatu yang menstimulus masyarakat bisa sadar membayar pajak.
Menurut Franzoni (1999), kepatuhan Wajib Pajak dapat dilihat dari berbagai perspektif
dan dipengaruhi oleh beberapa faktor: kecenderungan mereka terhadap institusi publik (dalam
hal ini Direktorat Jenderal Pajak); keadilan yang dirasakan oleh Wajib Pajak dari sistem yang
ada; dan kesempatan atas kemungkinan suatu pelanggaran terdeteksi dan dihukum sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang ada.
SIMPULAN
Dalam penelitian ini Pajak dapat dilihat dari berbagai perspektif dan dipengaruhi oleh beberapa
faktor: kecenderungan mereka terhadap institusi public (dalam hal ini Direktorat Jenderal
Pajak); keadilan yang dirasakan oleh Wajib Pajak dari sistem yang ada dan kesempatan atas
kemungkinan suatu pelanggaran terdeteksi dan dihukum sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang ada bayar pajak dapat menerima kebijakan masyarakat membayar pajak.
DAFTAR PUSTAKA
. M., & Trisna, N. (2020). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak Dan Pelayanan Pajak
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Cileungsi, Kabupaten Bogor. Economicus, 14(2), 180–190.
https://doi.org/10.47860/economicus.v14i2.196
Alfiyah, N., & Latifah, S. W. (2017). Pengaruh pelaksanaan pebijakan sunset policy , tax
amnesty , kepatuhan wajib pajak Orang Pribadi. Jurnal Reviu Akuntansi Dan Keuangan,
7(2), 1081–1090.
Amanah, L., & Novitasari, L. (2018). Pengaruh Motivasi, Pengetahuan Perpajakan, Kualitas
Pelayanan Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Ilmu Dan
Riset …, 7(2), 2460–0585.
http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jira/article/view/2444
Ardhy Erwanda, M., Agustin, H., Mulyani, E., Alumni, ), Akuntansi, J., Ekonomi, F., & Padang,
U. N. (2019). Studi Empiris pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Padang. Jurnal
Eksplorasi Akuntansi, 1(3), 1510–1517. http://jea.ppj.unp.ac.id/index.php/jea/issue/view/13
Ardiansyah, A., Destalia, M., & Harori, M. I. (2020). Pengaruh E-Billing, Dan Pemahaman
Perpajakan Terhadap Kepatuhan Pajak. Jurnal Perspektif Bisnis, 3(2), 117–130.
https://doi.org/10.23960/jpb.v3i2.31
Aswati, W. O., Mas’ud, A., & Nudi, T. N. (2018). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak,
Pengetahuan Pajak, Dan Akuntabilitas Pelayanan Publik Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Kendaraan Bermotor (Studi Kasus Kantor UPTB SAMSAT Kabupaten Muna). Jurnal
Akuntansi Dan Keuangan, 3(1), 27–39.
Banu Witono. (2008). Peranan Pengetahuan Pajak Pada Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal
Akuntansi Dan Keuangan, 7(2), 196–208.
Basit, A., & Wirawan, W. (2019). Pengaruh Persepsi Kontrol Perilaku, Pengetahuan Pajak Dan
Persepsi Keadilan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. TEKUN: Jurnal Telaah
Akuntansi Dan Bisnis, 8(1), 23–48. https://doi.org/10.22441/tekun.v8i1.5520
Burhan, Hana, P. (2015). Perpajakan, Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi PajakTerhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Empiris pada Wajib Pajak di Kabupaten
Banjarnegara). Skripsi FE Undip, 65.
Cáceres Miranda, A., & Florez niño, Y. (2020). View metadata, citation and similar papers at
core.ac.uk. PENGARUH PENGGUNAAN PASTA LABU KUNING (Cucurbita Moschata)
UNTUK SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG ANGKAK
DALAM PEMBUATAN MIE KERING, 7(1), 274–282.
Cahyonowati, N., Ratmono, D., & Faisal, F. (2012). Peranan Etika, Pemeriksaan, Dan Denda
Pajak Untuk Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Jurnal Akuntansi Dan
Keuangan Indonesia, 9(2), 136–153. https://doi.org/10.21002/jaki.2012.09
Carnero, M. C., & González-Prida, V. (2016). Optimum Decision Making in Asset Management.
Optimum Decision Making in Asset Management, XIX(02), 1–522.
https://doi.org/10.4018/978-1-5225-0651-5
Engel. (2014). 済 無 No Title No Title No Title. Paper Knowledge . Toward a Media History of
Documents.
Erawati, T., & Parera, A. M. W. (2017). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Perpajakan,
Pengetahuan Perpajakan, Dan Pelayanan Fiskus. Jurnal Akuntansi, 5(1), 37.
https://doi.org/10.24964/ja.v5i1.255
Fasih Firman M. (2017). Kewajiban Moral terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di
Pekalonagan SKRIPSI Oleh : Nama : Fasih Firman M No . Mahasiswa : 13312485
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA.
Gunawan, T., Suprapti, E., & Kurniawati, E. T. (2017). Persepsi Wajib Pajak Mengenai E-Filing
dan Pengaruhnya terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam
Melaporkan Pajak. Jurnal Reviu Akuntansi Dan Keuangan, 4(2), 615–622.
https://doi.org/10.22219/jrak.v4i2.4947
Hum, D. P. S., Agus, B., & Iip, S. S. (2018). Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima
Agus Setyawan S. IIP. Fti Umn, 53(9), 1–15.
Khairannisa, D., & Cheisviyanny, C. (2019). Analisis Peranan Konsultan Pajak Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakan. Jurnal Eksplorasi
Akuntansi, 1(3), 1151–1167. https://doi.org/10.24036/jea.v1i3.133
KHUSNUL, E., & PRASTIWI, D. (2019). Pengaruh Pengetahuan Pajak Terhadap Tingkat
Kepatuhan Wajib Pajak Dengan Tax Complexity Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal
Akuntansi AKUNESA, 6(3), 1–21.
Oktaviani, R. M., Hardiningsih, P., & Srimindari, C. (2017). Kepatuhan Wajib Pajak Memediasi
Determinan Penerimaan Pajak Penghasilan. Jurnal Akuntansi, 21(2), 318.
https://doi.org/10.24912/ja.v21i2.201
Riadita, F. A., & Saryadi. (2019). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kesadaran Wajib Pajak, Dan
Pengetahuan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis,
8(1), 105–113.
Romadhon, F., Diamastuti, E., & Indonesia, P. (2020). Tax Compliance : A Theoretical Analysis
Based on the Perspective of Attribution Theory Kepatuhan Pajak : Sebuah Analisis Teoritis
Berdasarkan Perspektif Teori Atribusi Pendahuluan. 14(1), 17–35.
Rustiyaningsih, S. (2017). Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Dalam Membayar Pajak. Widya Warta, 01(01), 114–128.
Sudrajat, A., & Parulian Ompusunggu, A. (2015). Pemanfaatan teknologi Informasi, Sosialisasi
Pajak, Pengetahuan Perpajakan, dan Kepatuhan Pajak. Jurnal Riset Akuntansi &
Perpajakan (JRAP), 2(02), 193–202. https://doi.org/10.35838/jrap.v2i02.110
Tambun, S. (2016). Anteseden Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dan Moderasi Sosialisasi
Perpajakan. Media Akuntansi Perpajakan, 1(1), 26–40.
http://journal.uta45jakarta.ac.id/index.php/MAP/article/view/163
Wajib, K., Orang, P., Dalam, P., & Andinata, M. C. (2015). Meskipun jumlah wajib pajak dari
tahun ke tahun semakin bertambah namun penerimaan pajak di Indonesia masih
rendah,kendala tersebut adalah kepatuhan wajib pajak (. 4(2), 1–15.
Wardani, F. A. (2021). Persepsi Keadilan dan Kepatuhan Pajak Pada Wajib Pajak Pengusaha
dan Pekerja di Kota Salatiga. Perspektif Akuntansi, 4(2), 145–173.
https://doi.org/10.24246/persi.v4i2.p145-173