114-Article Text-1138-1-10-20220927-1
114-Article Text-1138-1-10-20220927-1
Hubungan Pengetahuan dengan Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Kronik pada Masa
Pandemi Covid-19 di Ruang Hemodialisa Rsud Abdul Moeloek Lampung
Emilia Dewi*
Prodi Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Aisyah Pringsewu
*Email: emiliadewii0727@gmail.com
Relationship of Knowledge With Chronic Renal Failure Patients Anxiety During The
Covid-19 Pandemic in The Hemodialization Room of Rsud Abdul Moeloek Lampung
Keyword: Abstract
Knowledge, Anxiety, Background: Hemodialysis is a treatment (replacement treatment) in patients
Hemodialysis with kidney failure. The pandemic condition causes anxiety in kidney patients
undergoing hemodialysis. Knowledge factor is the most influential on the
incidence of anxiety in patients undergoing hemodialysis. The purpose of this
study was to determine the relationship between knowledge and anxiety of
chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis during the COVID-19
pandemic in the Hemodialysis Room of the RSUD Abdul Moeloek , Lampung in
2022. Research method: This type of research is quantitative, analytical
design, cross-sectional approach. The number of samples used was as many as
29 people. The analys used is bivariate with a chi-square test. Results: The
results showed that the frequency distribution of those experiencing moderate
anxiety was 72.4%, mild anxiety was 27.6%. Distribution of respondents'
knowledge, poor knowledge 35.5% and good 65.5%. The results of the chi
square test of the relationship between knowledge and anxiety of chronic
kidney failure patients undergoing hemodialysis during the COVID-19
20
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
2022; Volume 20; No 1.
Website: journals.itspku.ac.id
21
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
2022; Volume 20; No 1.
Website: journals.itspku.ac.id
satunya orangtua. Pengetahuan yang diperoleh dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai
dari orangtua mampu mengurangi kecemasan berikut:
remaja dalam menghadapi perubahanperubahan
yang terjadi (Mukhoirotin, 2016). Karena Tabel 1. Karakteristik Responden
keluarga adalah unit kelompok terkecil pertama
yang dikenal dan dipercayai oleh remaja, Karakteristik Frekuensi Presentasi
sehingga peran orangtua dalam meningkatan Jenis kelamin
pengetahuan remaja sangat penting (Rochmania, Laki laki 20 69%
2017). Selain orangtua, remaja juga dapat mene- Perempuan 9 31%
mukan sumber informasi dari tenaga kesehatan, Usia
yaitu melalaui pendidikan kesehatan. Pendidikan < 40 10 34,5%
kesehatan yang dilakukan di sekolah merupakan ≥ 40 19 65,5%
upaya yang paling efeketif di antara unit Pekerjaan
Bekerja 19 65,5%
masyarakat yang lain (Nadeak et al., 2014). Tidak bekerja 10 34,5%
Berdasarkan permasalahan yang telah Pendidikan
diuaraikan diatas maka peneliti tertarik untuk Tinggi 19 65,5%
melakukan penelitian tentang hubungan penge- Rendah 10 34,5%
tahuan dengan kecemasan pasien gagal ginjal Total 19 100,0 %
kronik yang menjalani hemodialisa pada masa Sumber: Data Primer, 2021
pandemi covid-19 di Ruang Hemodialisa Rumah
Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Provinsi Berdasarkan tabel 1 diatas menjelaskan
Lampung Tahun 2021. bahwa dari 29 responden jenis kelamin paling
banyak adalah laki-laki ada 20 orang (69%) dan
2. METODE PENELITIAN perempuan ada 9 orang (31%). Sementara usia
Jenis penelitian yang digunakan dalam pene- paling banyak adalah usia ≥ 40 ada 19 orang
litian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode (65,5%) dan usia < 40 ada 10 orang (34,5%).
penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis kemudian respon yang paling banyak adalah
penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, responden yang bekerja yaitu ada 19 orang
terencana dan terstruktur dengan jelas sejak awal (65,5%) dan yang tidak bekerja ada 10 orang
hingga pembuatan desain penelitiannya. Metode (34,5%), dan pendidikan yang terbanyak respon-
penelitian kuantitatif, merupakan metode pene- den berpendidikan tinggi yaitu ada 19 orang
litian yang berlandaskan pada filsafat positi- (65,5%) dan yang berpendidikan rendah ada 10
visme, digunakan untuk meneliti pada populasi orang (34,5%).
atau sampel tertentu, pengumpulan data meng-
gunakan instrumen penelitian, analisis data 2) Pengetahuan Responden
bersifat kuantitatif /statistik, dengan tujuan untuk Distribusi frekuensi pengetahuan responden
menguji hipotesis yang telah ditetapkan dapat dilihat berdasarkan tabel berikut:
(Notoadmodjo, 2018).
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Tabel 2 Pengetahuan Responden
Desember 2022. Tempat penelitian telah dilak-
Pengetahuan Frekuensi Prosentasi
sanakan di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit
Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Pengetahuan Kurang 0 0,0%
Pengetahuan Baik 19 100,0%
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Total 29 100,0%
22
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
2022; Volume 20; No 1.
Website: journals.itspku.ac.id
23
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
2022; Volume 20; No 1.
Website: journals.itspku.ac.id
kit. Tanpa disadari bahwa pekerjaan dapat Terdapat dua variabel pada penelitian ini,
menyebabkan gagal ginjal seperti pekerja kantor- yaitu tingkat pengetahuan dan tingkat kecemasan.
an yang duduk terus menerus sehingga menye- Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dengan
babkan terhimpitnya saluran ureter pada mengadopsi kuesioner dari survei WHO yang
ginjal.Disamping itu, intensitas aktivitas sehari- terdiri dari 40 pertanyaan benar atau salah.
hari seperti orang yang bekerja di panasan dan Sedangkan kuesioner untuk mengukur tingkat
pekerja berat yang banyak mengeluarkan keringat kecemasan menggunakan kuesioner Hamilton
lebih mudah terserang dehidrasi.Akibat dehidrasi, Anxiety Rating Scale (HARS). HARS terdiri dari
urin menjadi lebih pekat sehingga bisa menye- 14 item untuk penilaian kecemasan, meliputi
babkan terjadinya penyakit ginjal (Ana, 2015). perasaan cemas; ketegangan; gangguan tidur;
Berdasarkan tabel 1 pendidikan yang ter- gangguan kecerdasan; perasaan depresi; gejala
banyak responden berpendidikan tinggi yaitu ada somatik; gejala sensorik; gejala kardiovaskuler;
19 orang (65,5%) dan yang berpendidikan rendah gejala pernapasan; gejala gastrointestinal; gejala
ada 10 orang (34,5%). Semakin tinggi pendidikan urogenital; gejala otonom; dan tingkah laku
seseorang maka akan semakin cepat memahami (Wahyudi et al., 2019).
tentang kondisi penyakit yang dialami. Kurang-
nya pengetahuan dan kesadaran masyarakat 3) Kecemasan Responden
untuk deteksi dini dalam memeriksakan dirinya Berdasarkan tabel 2 menunjukkan hasil
ke pusat pelayanan kesehatan menjadi penyebab bahwa kecemasan pasien gagal ginjal kronik
meningkatnya pasien GGK dikarenakan pada yang menjalani hemodialisa pada masa pandemik
stadium awal tidak merasakan keluhan spesifik. covid 19 di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit
Kebanyakan pasien datang dengan keluhan yang Abdul Moeloek Provinsi Lampung adalah
sudah berat dan pada saat dilakukan pemeriksaan mengalami kecemasan sedang sebesar 21 orang
lanjutan sudah berada pada stadium terminal (72,4%).
(stadium 5).Hal ini diperkuat dengan teori yang Terdapat beberapa hal yang dapat menye-
menyatakan bahwa pada kasus GGK di stadium 1 babkan kecemasan, meliputi (1) faktor usia
dan 2 belum memperlihatkan gejala dan keluhan memegang peranan penting karena berbeda usia
yang spesifik (Wibisono, 2014). maka berbeda pula tahap perkembangannya; (2)
lingkungan yang kondusif akan menurunkan
2) Pengetahuan Responden resiko kecemasan pada seseorang; (3) penge-
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan hasil tahuan dan pengalaman seorang individu dapat
bahwa pengetahuan responden gagal ginjal membantu menyelesaikan masalah-masalah
kronik yang menjalani hemodialisa ada masa psikis termasuk kecemasan; (4) peran keluarga
pandemic covid 19 di Ruang Hemodialisa Rumah yang kurang mendukung akan menjadikan remaja
Sakit Abdul Moeloek Provinsi Lampung adalah tertekan dan mengalami kecemasan (PH et al.,
baik sebesar 19 orang (65,5%). 2018).
Pengetahuan sangat berdampak kepada
status mental seseorang dan tentunya memper- 4) Hubungan pengetahuan dengan kecemasan
kaya kehidupan seseorang. Pengetahuan memiliki responden
ciri-ciri khas seperti ontologi (mengenai apa), Berdasarkan tabel 4 menunjukkan hasil uji
epistemologi (bagaimana) dan untuk apa (aksio- chi aquare bahwa tidak terdapat hubungan antara
logi). Pengetahuan sangat berpengaruh terhadap pengetahuan dengan kecemasan pasien gagal
perilaku seseorang. Diharapkan setiap orang yang ginjal kronik yang menjalani hemodialisa pada
memiliki pengetahuan yang baik akan memiliki masa pandemi covid-19 di Ruang Hemodialisa
perilaku yang baik juga. Kecemasan adalah Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek
emosional negatif yang dapat dirasakan oleh Provinsi Lampung Tahun 2021 dengan nilai p
manusia, munculnya perasaan dan pikiran yang value > 0,05 (0,201 > 0,05).
tegang, biasanya dapat disertai dengan gejala Pada penelitian Yanti dkk ini juga mereka
detak jantung kencang, berkeringat, dan sesak menambahkan dimana pada tingkat pengetahuan
(Suwandi & Malinti, 2020) yang tinggi ini juga didukung dengan tingkat
pendidikan yang cukup layak. Diharapkan sema-
24
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
2022; Volume 20; No 1.
Website: journals.itspku.ac.id
kin tinggi pendidikan seseorang maka akan perilaku seperti, menarik diri dari lingkungan,
semakin mudah untuk mendapatkan akses sulit fokus dalam beraktivitas, susah makan,
informasi mengenai suatu permasalahan dalam mudah tersinggung, rendahnya pengendalian
hal ini termasuk permasalahan kesehatan. emosi amarah, tidak logis, susah tidur (Jarnawi,
Tingkat pengetahuan tentang COVID-19 2020). Itulah sebabnya dengan pengetahuan yang
pada lansia dalam kategori cukup masih dapat cukup maka kecemasan dapat diturunkan dan
ditingkatkan. Dengan pengetahuan yang baik tentunya dampakdampak negatif dari kecemasan
maka penularan dapat diminimalkan. Hal ini itu sendiri. Sebaliknya pengetahuan yang kurang
dapat dilakukan dengan memberikan bahan dapat menimbulkan kecemasan. Seperti yang
bacaan kepada lansia, menganjurkan untuk ditemukan oleh Manurung et al. (2020) siswa
mendengar informasi aktual tentang COVID19 yang berpengetahuan rendah memiliki kece-
dari sumber sumber atau media-media yang dapat masan yang berat.
dipercaya (Saputra & Simbolon, 2020).
Hasil penelitian ini juga menunjukkan 4. SIMPULAN
bahwa tingkat kecemasan lansia berada dalam
a. Kesimpulan
kategori ringan/tanpa gejala. Ini terbukti karena
Berdasarkan penelitian dan analisa data yang
mayoritas responden yaitu berjumlah 20
dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesim-
responden (63%) tidak memiliki gejala dan
pulan sebagai berikut:
sebagian kecil mengalami kecemasan yang
1) Jenis kelamin responden terbanyak laki-laki
ringan. Namun ada juga responden mengalami
ada 20 orang (69%), Usia terbanyak ≥ 40 ada
kecemasan berat 1 orang (4%). Hal ini menun-
19 orang (65,5%), Responden bekerja ada 19
jukan bahwa masih ada yang lansia yang merasa
orang (65,5) dan memiliki pendidikan tinggi
cemas terhadap COVID-19. Karena pengetahuan
ada 19 orang (65,5%)
merupakan dasar dari tindakan seseorang, sehing-
2) Pengetahuan responden gagal ginjal kronik
ga menstimulus seseorang untuk melakukan
yang menjalani hemodialisa ada masa
sesuatu.
pandemic covid 19 di Ruang Hemodialisa
Pengetahuan dapat diperoleh dari sumber
Rumah Sakit Abdul Moeloek Provinsi
yang berbeda-beda dan pengetahuan yang cukup
Lampung adalah baik sebesar 19 orang
memampukan seseorang mengurangi kecemasan
(65,5%)
dalam menghadapi perubahanperubahan yang
3) Kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang
terjadi (Mukhoirotin, 2016). Meskipun tingkat
menjalani hemodialisa pada masa pandemic
pengetahuan maupun tingkat kecemasan lansia
covid 19 di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit
terhadap COVID19 berada dalam sebagian besar
Abdul Moeloek Provinsi Lampung adalah
dalam kategori cukup baik artinya meskipun
mengalami kecemasan sedang sebesar 21
sudah lanjut usia namun, lansia masih memiliki
orang (72,4%)
pengetahuan dalam berpartisipasi untuk men-
4) Tidak terdapat hubungan antara penge-tahuan
cegah penularan dan COVID-19 dan lansia ter-
dengan kecemasan pasien gagal ginjal kronik
banyak tidak memiliki gejala tentang kecemasan
yang menjalani hemodialisa pada masa
terhadap COVID-19.
pandemi covid-19 di Ruang Hemodialisa
Menurut (Sirait,2020) kecemasan atau
Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek
anxiety merupakan suatu kondisi psikologis atau
Provinsi Lampung Tahun 2021 dengan nilai p
bentuk individu berupa ketegangan, kegelisahan,
value > 0,05 (0,201 > 0,05)
kekhawatiran yang berkesan dengan perasaan
terancam dan ketakutan oleh ketidakpastian pada
b. Saran
masa mendatang bahwa sesuatu yang buruk akan
Saran dapat digunakan untuk mengem-
terjadi. Kecemasan dapat disebabkan oleh ber-
bangkan pelayanan kesehatan khususnya pada
bagai macam faktor, salah satunya adalah
pasien gagal ginjal kronik yang menjalani HD
pengetahuan yg kurang (Suwandi dan Malinti,
pada masa pandemi covid-19.
2020).
Kecemasan adalah ketakutan, kekhawatiran
dan kegelisahan yang berdampak pada perubahan
25
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
2022; Volume 20; No 1.
Website: journals.itspku.ac.id
26
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
2022; Volume 20; No 1.
Website: journals.itspku.ac.id
27