Anda di halaman 1dari 8

PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian

2022; Volume 20; No 1.


Website: journals.itspku.ac.id

Hubungan Pengetahuan dengan Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Kronik pada Masa
Pandemi Covid-19 di Ruang Hemodialisa Rsud Abdul Moeloek Lampung
Emilia Dewi*
Prodi Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Aisyah Pringsewu
*Email: emiliadewii0727@gmail.com

Kata Kunci: Abstrak


Pengetahuan, Latar Belakang: Hemodialisis merupakan pengobatan (replacement treatment)
Kecemasan, pada penderita gagal ginjal. Kondisi pandemi mengakibatkan kecemasan pada
Hemodialisa pasien ginjal yang menjalani hemodialisa. Faktor pengetahuan adalah yang
paling berpengaruh terhadap kejadian kecemasan apada pasein yang
menjalani hemodialisa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan pengetahuan dengan kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang
menjalani hemodialisa pada masa pandemi covid-19 di Ruang Hemodialisa
Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2022.
Jenis penelitian kuantitatif, design analitik, pendekatan cros sectional. jumlah
sampel yang digunakan sebanyak 29 orang. Analisis yang digunakan adalah
bivariate dengan uji chi square. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon.
Hasil penelitian diketahui distribusi frekuensi yang mengalami kecemasan
sedang 72.4% kecemasan ringan 27.6%. Distribusi pengetahuan responden,
pengetahuan buruk 35.5% dan baik 65.5%. Hasil uji chi square hubungan
antara pengetahuan dengan kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang
menjalani hemodialisa pada masa pandemi covid-19 di Ruang Hemodialisa
RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung diperoleh nilai p value = 0,201.
Kesimpulannya adalah tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan
kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa pada masa
pandemi covid-19 di Ruang Hemodialisa RSUD Abdul Moeloek Provinsi
Lampung.

Relationship of Knowledge With Chronic Renal Failure Patients Anxiety During The
Covid-19 Pandemic in The Hemodialization Room of Rsud Abdul Moeloek Lampung

Keyword: Abstract
Knowledge, Anxiety, Background: Hemodialysis is a treatment (replacement treatment) in patients
Hemodialysis with kidney failure. The pandemic condition causes anxiety in kidney patients
undergoing hemodialysis. Knowledge factor is the most influential on the
incidence of anxiety in patients undergoing hemodialysis. The purpose of this
study was to determine the relationship between knowledge and anxiety of
chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis during the COVID-19
pandemic in the Hemodialysis Room of the RSUD Abdul Moeloek , Lampung in
2022. Research method: This type of research is quantitative, analytical
design, cross-sectional approach. The number of samples used was as many as
29 people. The analys used is bivariate with a chi-square test. Results: The
results showed that the frequency distribution of those experiencing moderate
anxiety was 72.4%, mild anxiety was 27.6%. Distribution of respondents'
knowledge, poor knowledge 35.5% and good 65.5%. The results of the chi
square test of the relationship between knowledge and anxiety of chronic
kidney failure patients undergoing hemodialysis during the COVID-19

20
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
2022; Volume 20; No 1.
Website: journals.itspku.ac.id

pandemic in the Hemodialysis Room of the RSUD Abdul Moeloek , Lampung,


obtained a p value = 0.201. The conclusion is there is no relationship between
knowledge and anxiety of chronic kidney failure patients undergoing
hemodialysis during the COVID-19 pandemic in the Hemodialysis Room of the
RSUD Abdul Moeloek , Lampung.

1. PENDAHULUAN Covid-19 yang terjadi akan menambah badai


dan tekanan pada remaja, bahkan dapat menim-
Ginjal merupakan organ tubuh yang sangat
bulkan kecemasan. Di Indonesia, setiap tahunnya
penting dalam sistem ekskresi dan sekresi,
angka kecemasan terus meningkat, diperkirakan
apabila ginjal gagal melaksanakan fungsinya,
20% dari populasi dunia dan sebanyak 47,7%
maka akan terjadi kerusakan pada pembuluh
remaja merasa cemas (Hasibuan & Riyandi,
ginjal sehingga ginjal tidak bisa mempertahankan
2019). Sebenarnya kecemasan merupakan
keseimbangan cairan dan zat-zat kimia di dalam
perasaan yang normal yang dimiliki manusia,
tubuh. Zat kimia akan masuk ke dalam tubuh dan
karena saat merasa cemas manusia disadarkan
menimbulkan penyakit gagal ginjal (Anggraini,
dan diingatkan bahwa ada situasi bahaya yang
2016).
mengancam. Namun saat kecemasan yang
Hemodialisa adalah proses pembersihan
tadinya normal dan dapat dikontrol berubah
darah melalui proses penyaringan darah diluar
menjadi kecemasan yang terus menerus dan tidak
tubuh menggunakan mesin dialisis. Fungsi dari
dapat dikontrol, kecemasan itu akan megganggu
hemodialisis adalah: membersihkan kotoran dari
aktivitas sehari-hari (Dewi & Fauziah, 2018).
darah seperti urea, menyeimbangkan elektrolit
Kecemasan adalah emosional negatif yang
dalam darah dan membuang cairan yang
dirasakan manusia, munculnya perasaan dan
berlebihan dari tubuh (Kusuma et al, 2019).
pikiran yang tegang, biasanya disertai dengan
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
gejala detak jantung kencang, berkeringat, dan
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
sesak (Annisa & Ifdil, 2016). Rasa cemas dibagi
virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi
menjadi empat tingkatan, yaitu cemas ringan,
pada manusia sebelumnya. Covid-19 menjadi
cemas sedang, cemas berat, dan cemas berat
ancaman serius di Indonesia bahkan di seluruh
sekali. Tingkat kecemasan yang dirasakan setiap
dunia, sehingga sudah disebut menjadi pandemi
individu berbeda-beda, dipengaruhi oleh bagai-
global. Setiap harinya angka korban positif
mana individu tersebut menyesuaikan diri dan
Covid-19 masih terus meningkat, menyerang
mengatasi situasi yang memicu kecemasan (Lisa
setiap orang tanpa memandang jenis kelamin dan
Mutiara Anissa, Suryani, 2018).
usia (Wulandari et al., 2020). Tidak terkecuali
WHO mendefinisikan sehat secara holistik
pada masa transisi atau masa peralihan, yaitu
atau menyeluruh, yaitu sehat secara fisik, mental,
masa remaja, Covid-19 sangat mempengaruhi
dan sosial. Berdasarkan definisi tersebut, maka
konsep diri setiap remaja. Menurut World Health
seharusnya upaya penanganan Covid-19 bukan
Organization (WHO), rentang usia remaja ialah
saja berfokus pada kesehatan fisik, namun juga
10-19 tahun. Menurut Peraturan Menteri Kese-
kesehatan mental dan sosial. Sehingga perlu
hatan RI nomor 25 tahun 2014, rentang usia
diketahui seberapa besar kecemasan yang di-
remaja ialah 10-18 tahun. Sementara menurut
sebabkan karena pandemi Covid19 pada masya-
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
rakat, khususnya remaja, agar dijadikan dasar
Nasional (BKKBN), rentang usia remaja ialah
dalam upaya penanganan secara mental dan
10-24 tahun dan belum menikah. Perbedaan
sosial (Muyasaroh, 2020).
definisi tersebut menunjukkan bahwa belum ada
Kecemasan dipicu oleh berbagai macam
kesepakatan bersama mengenai batasan usia
faktor, salah satunya ialah pengetahuan (Utami,
remaja. Walaupun begitu masa remaja disebut
2019, p. 4).Pengetahuan merupakan dasar dari
dengan masa peralihan dari anak-anak menuju
tindakan seseorang, sehingga menstimulus sese-
dewasa (Bawenta, 2019).
orang untuk melakukan sesuatu. Pengetahuan
dapat diperoleh dari berbagai sumber, salah

21
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
2022; Volume 20; No 1.
Website: journals.itspku.ac.id

satunya orangtua. Pengetahuan yang diperoleh dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai
dari orangtua mampu mengurangi kecemasan berikut:
remaja dalam menghadapi perubahanperubahan
yang terjadi (Mukhoirotin, 2016). Karena Tabel 1. Karakteristik Responden
keluarga adalah unit kelompok terkecil pertama
yang dikenal dan dipercayai oleh remaja, Karakteristik Frekuensi Presentasi
sehingga peran orangtua dalam meningkatan Jenis kelamin
pengetahuan remaja sangat penting (Rochmania, Laki laki 20 69%
2017). Selain orangtua, remaja juga dapat mene- Perempuan 9 31%
mukan sumber informasi dari tenaga kesehatan, Usia
yaitu melalaui pendidikan kesehatan. Pendidikan < 40 10 34,5%
kesehatan yang dilakukan di sekolah merupakan ≥ 40 19 65,5%
upaya yang paling efeketif di antara unit Pekerjaan
Bekerja 19 65,5%
masyarakat yang lain (Nadeak et al., 2014). Tidak bekerja 10 34,5%
Berdasarkan permasalahan yang telah Pendidikan
diuaraikan diatas maka peneliti tertarik untuk Tinggi 19 65,5%
melakukan penelitian tentang hubungan penge- Rendah 10 34,5%
tahuan dengan kecemasan pasien gagal ginjal Total 19 100,0 %
kronik yang menjalani hemodialisa pada masa Sumber: Data Primer, 2021
pandemi covid-19 di Ruang Hemodialisa Rumah
Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Provinsi Berdasarkan tabel 1 diatas menjelaskan
Lampung Tahun 2021. bahwa dari 29 responden jenis kelamin paling
banyak adalah laki-laki ada 20 orang (69%) dan
2. METODE PENELITIAN perempuan ada 9 orang (31%). Sementara usia
Jenis penelitian yang digunakan dalam pene- paling banyak adalah usia ≥ 40 ada 19 orang
litian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode (65,5%) dan usia < 40 ada 10 orang (34,5%).
penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis kemudian respon yang paling banyak adalah
penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, responden yang bekerja yaitu ada 19 orang
terencana dan terstruktur dengan jelas sejak awal (65,5%) dan yang tidak bekerja ada 10 orang
hingga pembuatan desain penelitiannya. Metode (34,5%), dan pendidikan yang terbanyak respon-
penelitian kuantitatif, merupakan metode pene- den berpendidikan tinggi yaitu ada 19 orang
litian yang berlandaskan pada filsafat positi- (65,5%) dan yang berpendidikan rendah ada 10
visme, digunakan untuk meneliti pada populasi orang (34,5%).
atau sampel tertentu, pengumpulan data meng-
gunakan instrumen penelitian, analisis data 2) Pengetahuan Responden
bersifat kuantitatif /statistik, dengan tujuan untuk Distribusi frekuensi pengetahuan responden
menguji hipotesis yang telah ditetapkan dapat dilihat berdasarkan tabel berikut:
(Notoadmodjo, 2018).
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Tabel 2 Pengetahuan Responden
Desember 2022. Tempat penelitian telah dilak-
Pengetahuan Frekuensi Prosentasi
sanakan di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit
Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Pengetahuan Kurang 0 0,0%
Pengetahuan Baik 19 100,0%
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Total 29 100,0%

a. Hasil Sumber: Data Primer, 2021


1) Karakteristik Responden Berdasarkan tabel 2 menunjukkan hasil
Karakteristik responden yang berupa distri- bahwa pengetahuan responden gagal ginjal
busi frekuensi responden berdasarkan jenis kronik yang menjalani hemodialisa ada masa
kelamin, usia, jenis pekerjaan dan Pendidikan. pandemic covid 19 di Ruang Hemodialisa Rumah
Analisis Univariat dalam penelitian ini disajikan

22
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
2022; Volume 20; No 1.
Website: journals.itspku.ac.id

Sakit Abdul Moeloek Provinsi Lampung adalah b. Pembahasan


baik sebesar 19 orang (65,5%)
1) Karakteristik Responden
Berdasarkan tabel 1 usia paling banyak
3) Kecemasan Responden
adalah usia ≥ 40 ada 19 orang (65,5%) dan usia <
Distribusi frekuensi kecemasan responden
40 ada 10 orang (34,5%). Penurunan fungsi ginjal
dapat dilihat berdasarkan tabel berikut:
dalam skala kecil merupakan proses normal bagi
setiap manusia seiring dengan bertambahnya
Tabel 3 Kecemasan Responden
usia. Usia merupakan faktor resiko terjadinya
Kecemasan Frekuensi Prosentasi gagal ginjal kronis. Semakin bertambah usia
Kecemasan sedang 21 72,4% seseorang maka semakin berkurang fungsi ginjal.
Kecemasan ringan 8 27,6% Secara normal penurunan fungsi ginjal ini telah
Total 29 100,0% terjadi pada usia diatas 40 tahun (Sidharta, 2008).
Sumber: Data Primer, 2021 Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian
yang menyebutkan bahwa usia responden
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan hasil tertinggi berada pada rentang usia 41-60 tahun
bahwa kecemasan pasien gagal ginjal kronik sebanyak 32 orang (53,3%)(Dewi, 2015).
yang menjalani hemodialisa pada masa pandemik Berdasarkan tabel 1 diatas menjelaskan
covid 19 di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit bahwa dari 29 responden jenis kelamin paling
Abdul Moeloek Provinsi Lampung adalah banyak adalah laki-laki ada 20 orang (69%) dan
mengalami kecemasan sedang sebesar 21 orang perempuan ada 9 orang (31%). Jenis kelamin
(72,4%). merupakan salah satu variabel yang dapat
memberikan perbedaan angka kejadian pada pria
4) Hubungan Pengetahuan dengan Kecemasan dan wanita.Insiden gagal ginjal pria dua kali
Responden. lebih besar dari pada wanita, dikarenakan secara
Hubungan bivariant antara pengetahuan dominan pria sering mengalami penyakit sistemik
dengan kecemasan responden ditunjukkan hasil (diabetes mellitus, hipertensi, glomerulonefriti,
dibawah ini: polikistik ginjal dan lupus), serta riwayat
penyakit keluarga yang diturunkan (Levey, dkk,
Tabel 4. Hubungan Pengetahuan dengan 2007). Pria lebih rentan terkena gangguan ginjal
Kecemasan Responden daripada wanita, seperti penyakit batu ginjal. Hal
ini disebabkan karena kurangnya volume pada
Kecemasan urin atau kelebihan senyawa (senyawa alami
Pengetahuan P Value
Sedang Prosentasi yang mengandung kalsium terdiri dari oxalate
Pengetahuan 0 0,0% 0,201* atau fosfat dan senyawa lain seperti uric acid dan
Kurang 19 100,0% amino acid cystine), pengaruh hormon, keadaan
Pengetahuan 29 100,0% fisik dan intensitas aktivitas. Dimana saluran
Baik kemih pria yang lebih sempit membuat batu
Total ginjal menjadi lebih sering tersumbat dan
*Uji Chi Square menyebabkan masalah. Pola gaya hidup laki-laki
lebih beresiko terkena GGK karena kebiasaan
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan hasil uji merokok dan minum alkohol yang dapat menye-
chi aquare bahwa tidak terdapat hubungan antara babkan ketegangan pada ginjal sehingga ginjal
pengetahuan dengan kecemasan pasien gagal bekerja keras. Karsinogen alkohol yang disaring
ginjal kronik yang menjalani hemodialisa pada keluar dari tubuh melalui ginjal mengubah DNA
masa pandemi covid-19 di Ruang Hemodialisa dan merusak sel-sel ginjal sehingga berpengaruh
Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek pada fungsi ginjal (Agustini, 2010).
Provinsi Lampung Tahun 2021 dengan nilai p Berdasarkan tabel 1 respon yang paling
value > 0,05 (0,201 > 0,05) banyak adalah responden yang bekerja yaitu ada
19 orang (65,5%) dan yang tidak bekerja ada 10
orang (34,5%). Berbagai jenis pekerjaan akan
berpengaruh pada frekuensi dan distribusi penya-

23
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
2022; Volume 20; No 1.
Website: journals.itspku.ac.id

kit. Tanpa disadari bahwa pekerjaan dapat Terdapat dua variabel pada penelitian ini,
menyebabkan gagal ginjal seperti pekerja kantor- yaitu tingkat pengetahuan dan tingkat kecemasan.
an yang duduk terus menerus sehingga menye- Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dengan
babkan terhimpitnya saluran ureter pada mengadopsi kuesioner dari survei WHO yang
ginjal.Disamping itu, intensitas aktivitas sehari- terdiri dari 40 pertanyaan benar atau salah.
hari seperti orang yang bekerja di panasan dan Sedangkan kuesioner untuk mengukur tingkat
pekerja berat yang banyak mengeluarkan keringat kecemasan menggunakan kuesioner Hamilton
lebih mudah terserang dehidrasi.Akibat dehidrasi, Anxiety Rating Scale (HARS). HARS terdiri dari
urin menjadi lebih pekat sehingga bisa menye- 14 item untuk penilaian kecemasan, meliputi
babkan terjadinya penyakit ginjal (Ana, 2015). perasaan cemas; ketegangan; gangguan tidur;
Berdasarkan tabel 1 pendidikan yang ter- gangguan kecerdasan; perasaan depresi; gejala
banyak responden berpendidikan tinggi yaitu ada somatik; gejala sensorik; gejala kardiovaskuler;
19 orang (65,5%) dan yang berpendidikan rendah gejala pernapasan; gejala gastrointestinal; gejala
ada 10 orang (34,5%). Semakin tinggi pendidikan urogenital; gejala otonom; dan tingkah laku
seseorang maka akan semakin cepat memahami (Wahyudi et al., 2019).
tentang kondisi penyakit yang dialami. Kurang-
nya pengetahuan dan kesadaran masyarakat 3) Kecemasan Responden
untuk deteksi dini dalam memeriksakan dirinya Berdasarkan tabel 2 menunjukkan hasil
ke pusat pelayanan kesehatan menjadi penyebab bahwa kecemasan pasien gagal ginjal kronik
meningkatnya pasien GGK dikarenakan pada yang menjalani hemodialisa pada masa pandemik
stadium awal tidak merasakan keluhan spesifik. covid 19 di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit
Kebanyakan pasien datang dengan keluhan yang Abdul Moeloek Provinsi Lampung adalah
sudah berat dan pada saat dilakukan pemeriksaan mengalami kecemasan sedang sebesar 21 orang
lanjutan sudah berada pada stadium terminal (72,4%).
(stadium 5).Hal ini diperkuat dengan teori yang Terdapat beberapa hal yang dapat menye-
menyatakan bahwa pada kasus GGK di stadium 1 babkan kecemasan, meliputi (1) faktor usia
dan 2 belum memperlihatkan gejala dan keluhan memegang peranan penting karena berbeda usia
yang spesifik (Wibisono, 2014). maka berbeda pula tahap perkembangannya; (2)
lingkungan yang kondusif akan menurunkan
2) Pengetahuan Responden resiko kecemasan pada seseorang; (3) penge-
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan hasil tahuan dan pengalaman seorang individu dapat
bahwa pengetahuan responden gagal ginjal membantu menyelesaikan masalah-masalah
kronik yang menjalani hemodialisa ada masa psikis termasuk kecemasan; (4) peran keluarga
pandemic covid 19 di Ruang Hemodialisa Rumah yang kurang mendukung akan menjadikan remaja
Sakit Abdul Moeloek Provinsi Lampung adalah tertekan dan mengalami kecemasan (PH et al.,
baik sebesar 19 orang (65,5%). 2018).
Pengetahuan sangat berdampak kepada
status mental seseorang dan tentunya memper- 4) Hubungan pengetahuan dengan kecemasan
kaya kehidupan seseorang. Pengetahuan memiliki responden
ciri-ciri khas seperti ontologi (mengenai apa), Berdasarkan tabel 4 menunjukkan hasil uji
epistemologi (bagaimana) dan untuk apa (aksio- chi aquare bahwa tidak terdapat hubungan antara
logi). Pengetahuan sangat berpengaruh terhadap pengetahuan dengan kecemasan pasien gagal
perilaku seseorang. Diharapkan setiap orang yang ginjal kronik yang menjalani hemodialisa pada
memiliki pengetahuan yang baik akan memiliki masa pandemi covid-19 di Ruang Hemodialisa
perilaku yang baik juga. Kecemasan adalah Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek
emosional negatif yang dapat dirasakan oleh Provinsi Lampung Tahun 2021 dengan nilai p
manusia, munculnya perasaan dan pikiran yang value > 0,05 (0,201 > 0,05).
tegang, biasanya dapat disertai dengan gejala Pada penelitian Yanti dkk ini juga mereka
detak jantung kencang, berkeringat, dan sesak menambahkan dimana pada tingkat pengetahuan
(Suwandi & Malinti, 2020) yang tinggi ini juga didukung dengan tingkat
pendidikan yang cukup layak. Diharapkan sema-

24
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
2022; Volume 20; No 1.
Website: journals.itspku.ac.id

kin tinggi pendidikan seseorang maka akan perilaku seperti, menarik diri dari lingkungan,
semakin mudah untuk mendapatkan akses sulit fokus dalam beraktivitas, susah makan,
informasi mengenai suatu permasalahan dalam mudah tersinggung, rendahnya pengendalian
hal ini termasuk permasalahan kesehatan. emosi amarah, tidak logis, susah tidur (Jarnawi,
Tingkat pengetahuan tentang COVID-19 2020). Itulah sebabnya dengan pengetahuan yang
pada lansia dalam kategori cukup masih dapat cukup maka kecemasan dapat diturunkan dan
ditingkatkan. Dengan pengetahuan yang baik tentunya dampakdampak negatif dari kecemasan
maka penularan dapat diminimalkan. Hal ini itu sendiri. Sebaliknya pengetahuan yang kurang
dapat dilakukan dengan memberikan bahan dapat menimbulkan kecemasan. Seperti yang
bacaan kepada lansia, menganjurkan untuk ditemukan oleh Manurung et al. (2020) siswa
mendengar informasi aktual tentang COVID19 yang berpengetahuan rendah memiliki kece-
dari sumber sumber atau media-media yang dapat masan yang berat.
dipercaya (Saputra & Simbolon, 2020).
Hasil penelitian ini juga menunjukkan 4. SIMPULAN
bahwa tingkat kecemasan lansia berada dalam
a. Kesimpulan
kategori ringan/tanpa gejala. Ini terbukti karena
Berdasarkan penelitian dan analisa data yang
mayoritas responden yaitu berjumlah 20
dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesim-
responden (63%) tidak memiliki gejala dan
pulan sebagai berikut:
sebagian kecil mengalami kecemasan yang
1) Jenis kelamin responden terbanyak laki-laki
ringan. Namun ada juga responden mengalami
ada 20 orang (69%), Usia terbanyak ≥ 40 ada
kecemasan berat 1 orang (4%). Hal ini menun-
19 orang (65,5%), Responden bekerja ada 19
jukan bahwa masih ada yang lansia yang merasa
orang (65,5) dan memiliki pendidikan tinggi
cemas terhadap COVID-19. Karena pengetahuan
ada 19 orang (65,5%)
merupakan dasar dari tindakan seseorang, sehing-
2) Pengetahuan responden gagal ginjal kronik
ga menstimulus seseorang untuk melakukan
yang menjalani hemodialisa ada masa
sesuatu.
pandemic covid 19 di Ruang Hemodialisa
Pengetahuan dapat diperoleh dari sumber
Rumah Sakit Abdul Moeloek Provinsi
yang berbeda-beda dan pengetahuan yang cukup
Lampung adalah baik sebesar 19 orang
memampukan seseorang mengurangi kecemasan
(65,5%)
dalam menghadapi perubahanperubahan yang
3) Kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang
terjadi (Mukhoirotin, 2016). Meskipun tingkat
menjalani hemodialisa pada masa pandemic
pengetahuan maupun tingkat kecemasan lansia
covid 19 di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit
terhadap COVID19 berada dalam sebagian besar
Abdul Moeloek Provinsi Lampung adalah
dalam kategori cukup baik artinya meskipun
mengalami kecemasan sedang sebesar 21
sudah lanjut usia namun, lansia masih memiliki
orang (72,4%)
pengetahuan dalam berpartisipasi untuk men-
4) Tidak terdapat hubungan antara penge-tahuan
cegah penularan dan COVID-19 dan lansia ter-
dengan kecemasan pasien gagal ginjal kronik
banyak tidak memiliki gejala tentang kecemasan
yang menjalani hemodialisa pada masa
terhadap COVID-19.
pandemi covid-19 di Ruang Hemodialisa
Menurut (Sirait,2020) kecemasan atau
Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek
anxiety merupakan suatu kondisi psikologis atau
Provinsi Lampung Tahun 2021 dengan nilai p
bentuk individu berupa ketegangan, kegelisahan,
value > 0,05 (0,201 > 0,05)
kekhawatiran yang berkesan dengan perasaan
terancam dan ketakutan oleh ketidakpastian pada
b. Saran
masa mendatang bahwa sesuatu yang buruk akan
Saran dapat digunakan untuk mengem-
terjadi. Kecemasan dapat disebabkan oleh ber-
bangkan pelayanan kesehatan khususnya pada
bagai macam faktor, salah satunya adalah
pasien gagal ginjal kronik yang menjalani HD
pengetahuan yg kurang (Suwandi dan Malinti,
pada masa pandemi covid-19.
2020).
Kecemasan adalah ketakutan, kekhawatiran
dan kegelisahan yang berdampak pada perubahan

25
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
2022; Volume 20; No 1.
Website: journals.itspku.ac.id

5. REFERENSI Kemenkes RI. (2020). Keputusan Menteri


Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Almatsier F. (2017). Dukungan keluarga dengan
HK.01.07/Menkes/328/2020 Tentang Pan-
kepatuhan diet pada pasien gagal ginjal
duan Pencegahan Dan Pengendalian
kronik yang menjalani hemodialisis.
Coro-navirus Disease 2019 (Covid-19).
Anggraini YD. (2016). Kualitas Hidup Pasien Jakarta.
Gagal Ginjal Kronis Yang Menjalani
Kusuma et al. (2019). Buku Panduan. Mengenal
Hemodialisis Di RSUD Blambangan
Penyakit Ginjal Kronis dan Perawatannya.
Banyuwangi.
Fakultas Kedokteran Universitas Dipo-
Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian Suatu negoro 2019
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Lumbanrau. (2020). Virus corona dan dampak ke
Corwin, E. J. (2015). Buku saku patofisiologi 3. pasien gagal ginjal “Cek Covid-19 dulu,
Jakarta: EGC cuci darah kemudian” - BBC News
Daugirdas JT, Depner TA, Inrig J, Mehrotra R, Indonesia [Internet].
Rocco M V., Suri RS, et al. (2015). Mailani F, Andriani RF. (2017). Hubungan
KDOQI Clinical Practice Guideline For Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan
Hemodialysis Adequacy : 2015 Update Diet Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik
Abstract University of Minnesota Yang Menjalani Hemodialisis. J Endur.
Department of Medicine. Natl Kidney 2017;2(October):416–23.
Found. 2015;66(5):884–930.
Melo, S. P. de, Ribeiro, R. L. R., Costa, A. L. R.
Doenges, M. E. (2010). Rencana Asuhan C. da, & Urel, D. R. (2015). Community
Keperawatan: pedoman untuk impact of integrative therapy for renal
perencanaan dan pendokumentasian patients people during session hemo-
perawatan pasien (Vol. 3). dialysis. Revista de Pesquisa: Cuidado é
Fatayati, D. (2010). Kualitas hidup penderita Fundamental
gagal ginjal yang menjalani terapi CAPD Notoatmojo,S. (2014). Ilmu Perilaku Kesehatan,
(Continous Ambulatory Peritoneal Jakarta: Rineka Cipta.
Dialysis) di wilayah Balikpapan Kali-
Notoatmodjo, S. (2020). Promosi Kesehatan dan
mantan Timur. FKIK (Ilmu Keperawatan),
Prilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
4(4).
Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu
Hartini, S. (2016). Gambaran Karakteristik
Keperawatan. Jakarta: Selemba Medika
Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang
Menjalani Hemodialisa Di Rumah Sakit Pranandari R., Supadmi W. (2015). Faktor
Umum Daerah Dr. Moewardi. Tersedia di: Resiko Gagal Ginjal Kronik di Unit
http://eprints.ums.ac.id/44680/1/nas%20pu Hemodialisis RSUD Wates Kulon Progo.
b%20jadi.pdf Majalah Farmaseutik. 11 (2).
Hawari, D. (2014). Manajemen Stress, Cemas Rahma.F.S, I.Y. Wardani. (2016). Stres Dan
dan Depresi. Jakarta: FKUI. Tingkat Kecemasan Saat Ditetapkan Perlu
Hemodialisis Berhubungan Dengan
Hill NR, Fatoba ST, Oke JL, Hirst JA, Callaghan
Karakteristik Pasien. Jurnal Keperawatan
AO, Lasserson DS, et al. (2016). Global
Indonesia. V.19.1.
Prevalence of Chronic Kidney Disease – A
Systematic Review and Meta-Analysis. RISKESDAS. (2018). Hasil Utama Riskesdas
PLoS One. 1–18.
Sari, D. P., & „Atiqoh, N. S. (2020). Hubungan
Juwita L, Kartika IR. (2019). Pengalaman antara pengetahuan masyarakat dengan
Menjalani Hemodialisis Pada Pasien Gagal kepatuhan penggunakan masker sebagai
Ginjal Kronis. J Endur Kaji Ilm Probl upaya pencegahan penyakit Covid-19 di
Kesehata.4(1):97–106.

26
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
2022; Volume 20; No 1.
Website: journals.itspku.ac.id

Ngronggah. INFOKES Journal. 10(1): 52– Malahayati Nursing Journal. P- ISSN:


55. 2655-2728 E-Issn: 2655-4712. 2 (4) : 677-
685
Sirait, H. S. (2020). Hubungan Pengetahuan
Tentang Covid -19 Terhadap Tingkat Syahrizal.T., D.Kharisma.,V.D.Putri. (2020).
Kecemasan Pada Lansia Yang Mengalami Analisis Tingkat Stres Pada Pasien
Hipertensi. Jurnal Kesehatan. 5. Hemodialisa Di Rsud Arifin Achmad
Provinsi Riau Di Masa Pandemi Covid-19.
Sitohang.R.J., I.Simbolon. (2021). Hubungan
Healthcare: Jurnal Kesehatan. 9 (2)
Tingkat Pengetahuan Dan Tingkat
Desember 2020 (61- 67)
Kecemasan Lanjut Usia Terhadap Covid-
19. Jurnal Keperawatan. 5 (1) April 2021. Tang B, Li S, Xiong Y, Tian M, Yu J, Xu L, et
ISSN: 2579-4426. e-ISSN:2580-6432 al. (2020). COVID-19 Pneumonia in a
Hemodialysis Patient.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kombinasi
(Mixed Methods). Bandung: Alfabeta Vinkers C, van Amelsvoort C, Bisson J, Branchi
I, Cryan J, & Quervain D. (2020). Stress
Sutejo. (2017). Keperawatan Jiwa. Konsep dan
resilience during the coronavirus
Praktik Asuhan Keperawatan Kesehatan
pandemic.
jiwa: Gangguan Jiwa dan Psikososial.
Pustaka Baru Ekspres. Yogyakarta. Wiliyanarti PF, Muhith A. (2019). Life
Experience of Chronic Kidney Diseases
Suwandi.G.R., E.Malinti. (2020). Hubungan
Undergoing Hemodialysis. NurseLine J.
Tingkat Pengetahuan Dengan Tingkat
4(1).
Kecemasan Terhadap Covid19 Pada
Remaja Di SMA Advent Balikpapan.

27

Anda mungkin juga menyukai