Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KEGIATAN SEKSI ALKES DAN PKRT

Dasar pelaksanaan kegiatan seksi alat kesehatan dan PKRT adalah Peraturan Bupati No 63
Tahun 2016 tentang susuna organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja dinas kesehatan
kabupaten Alor. Dengan tugas teknis adalah sebagai berikut:
A. Registrasi sarana Kesehatan
Registrasi sarana kesehatan saat ini dalam keadaan sementara berproses. yaitu
I. Puskesmas Mali
 Telah memiliki izin operasional Puskesmas mali tertanggal 23 Nopember 2021
dengan nomor 293/HK/KEP/2021.
 Untuk mendapatkan nomor registrasi dari kementrian kesehatan, harus dilampirkan
dengan rekomedasi dari dinas kesehatan profinsi sesuai amanat permenkes no 43
tahun 2019. Oleh karena itu dinas keehatan telah mengajukan usulan untuk
mendapatkan rekomendasi dari profinsi dengan lampiran:
1. SK izin Operasional Puskesmas Mali
2. Profil Puskesmas Mali
3. Kajian Kelayakan Peningkatan Status Puskesmas Mali
4. Laporan 3 bulan terakhir
5. IMB Puskesmas Mali
6. SPPL Puskesmas Mali
7. Sertifikat tanah Puskesmas Mali
 Untuk mendapatkan rekomendasi dari dinas kesehatan profinsi Nusa Tenggara
Timur maka harus dilakukan visitasi oleh tim dinas kesehatan profinsi Nusa
Tenggara Timur
 Oleh karena tidak adanya ketersediaan anggaran maka Rencana visitasi puskesmsa
mali berdasarkan surat dari dinas kesehatan, kependudukan dan pencatatan sipil
tertanggal 22 juni 2022 dengan nomor Dikes.Yankes.445.1/1158/VI2022 tentang
pemberitahuan pelaksanaan visitasi Puskesmas Mali secara daring.
 Berdasarkan surat dari Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil maka
telah dilkukan persiapan – pesiapan sebagai berikut
 Telah dilakukan perkunjungan dari dinas kesehatan kabupaten alor dalam hal
persiapan kondisi fisik sarana prasarana dan peralatan kesehatan serta persiapan
dokumen-dokumen pendukung
 Telah dilakukan pertemuan bersama camat kabola dalam hal partisipasi tokoh
masyarakat dan aparat setempat di wilayah kecmatan kabola.
 Telah dilakukan usulan oleh puskesmas mali ke dinas kesehatan terkait kebutuhan
sarana prasarana dan peralatan kesehatan
 Telah dilakukan perubahan tata ruang mobolisasi pelayanan di puskesmas mali
 Tetap akan melakukan persiapan persiapan bersama hingga visitasi dilakukan
II. Peningkatan Status Pustu Aramaba Menjadi Puskesmas
- Salah satu syarat peningkatan status puskesmas pembantu menjadi puskesmas adalah
ada kepemilikian Izin Mendirikan Bangunan.
- Telah dilakukan survey lokasi pengurusan IMB oleh tim IMB kabupaten
(BAPPELITNG, Dinas Kehutanan, Badan Lingkungan Hidup Daerah, PUPR, dan
dinas kesehatan
- Hasil survey oleh tim IMB Kabupaten menunjukan bahwa untuk proses pengurusan
IMB dihentikan sementara dengan surat rekomendasi dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan / UPTD kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah Kabupaten Alor Nomor
UPTD KPH.522.16/316/2021 tanggal 14 Juli 2021.
- Dengan demikian untuk peningkatan status Puskesmas Pembantu Aramaba menjadi
Puskesmas induk ditunda hingga ada rekomendasi dari dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan / UPTD kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah Kabupaten Alor yang
mengatakan proses IMB sudah bisa dilanjutan
III. Rumah Sakit Pratama Wailawar
- Anggaran yang tersedia untuk visitasi Rumah Sakit Pratama Wailawar berjumlah Rp.
39.200.000,- dengan rincian:
o Magang persiapan visitasi: Rp. 10.000.000,-
o Petugas Provinsi : Rp. 25.400.000,-
o Petugas Kabupaten : Rp. 3.800.000,-
- Kegiatan yang telah terealisasi adalah
o magang persiapan visitasi Rumah Sakit Pratama Wailawar yaitu Rp.
10.000.000,-
- Kegiatan yang belum terealisasi adalah visitasi Rumah Sakit Pratama Wailawar yaitu
o Perjalanan luar daerah untuk petugas provinsi dalam rangka kegiatan Visistasi
Rumah Sakit Pratama Wailawar tahun 2022
 Rp. 25.400.000,-
o Perjalanan untuk petugas kabupaten dalam rangka kegiatan visistasi Rumah
Sakit Pratama Wailawar tahun 2022
 Rp. 3.800.000,-
- Dokumen persiapan visitasi Rumah Sakit Pratama Wailawar tahun sesuai self
asesstmen dari dinas kesehatan, kependudukan dan pencatatan sipil profinsi Nusa
Tengara Timur yaitu:
1. UKL/UPL Dan Atau Sertifikat AMDAL
2. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
3. "as built drawing" (gambar arsitektur, struktur mekanikal, elektrikal dan seluruh
fasilitasnya) dan Foto Bangunan, sarana dan prasarana pendukung
4. Daftar SDM yang disertai kelengkapan berkasnya
5. Daftar Peralatan Medis dan Non Medis
6. Daftar Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
7. Struktur Organisasi RS
8. Peraturan Internal RS (hospital bylaws)
9. Sertifikat laik fungsi
- Persiapan dokumen
a. Dokumen yang telah ada
1) UKL/UPL Dan Atau Sertifikat AMDAL
2) Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
3) Daftar SDM yang disertai kelengkapan berkasnya
4) Daftar Peralatan Medis dan Non Medis
5) Daftar Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
b. Dokumen yang belum ada
1. "as built drawing" (gambar arsitektur, struktur mekanikal, elektrikal dan
seluruh fasilitasnya) dan Foto Bangunan, sarana dan prasarana pendukung
2. Peraturan Internal RS (hospital bylaws)
3. Sertifikat laik fungsi
- Visitasi Rumah Sakit Pratama Wailawar Belum terealisasi karena
o Belum ada hibah Barang Milik Negara dari Kementrian kesehatan kepada
Pemerintah Kabupaten Alor.
Meskipun hibah BMN tidak termasuk dalam bagian dari selft assestmen namun
Sesuai dengan hasil konsultasi dengan provinsi bahwa: hibah BMN harus ada
sehingga jika selesai divisitasi oleh tim maka rumah sakit tersebut langsung
dioperasionalkan dengan kepemilikan Pemerintah daerah kabupaten Alor. Dengan
demikian dari provinsi siap membantu dalam proses registrasi ke kementerian
kesehatan.
o Dokumen permohonan Hibah BMN sudah diusulkan dari bagian keuangan dan
perlengkapan dinas kesehatan kabupaten Alor tanggal 17 Oktober 2019 tahun
2019.
o Dilanjutkan dengan surut susulan percepatan hibah bangunan dan peralatan
kesehatan tanggal 10 Januari 2022
o Selalu dikonsultasikan via telepon dan WA ke kementrian kesehatan

IV. Pengurusan Izin Mendirikan Bangunan Puskesmas Lantoka dan Puskesmas Kayang
- Jumlah Pagu Anggaran yang tersedia Rp. 12.050.000,
- Belum Terealisasi
- Belum terealisasi karena terkendala dengan regulasi terbaru yaitu PP no. 16 Tahun
2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002
Tentang Bangunan Gedung. Hasil konsultasi ke Kantor PUPR adalah Secara
garis besar menggambarkan:
o Izin Mendirikan Bangunan (IMB) telah di cabut dan diganti dengan Persetujuan
Bangunan Gedung (PBG).
o Sebelum terbit dokumen Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) harus didahului
dengan dikeluarkannya Sertifikat Layak Fungsi (SLF)
o Pengurusan PBG dan SLF dituangkan dalam dokumen kontrak Bangunan gedung
o Sebelum dikeluarkannya dokumen PBG, ada kewajiban dari OPD pemrakarsa
untuk membayar retribusi PBG dalam jangka waktu 28 hari. Berdasarkan Perda
retribusi no 14 tahun 2011
o Gambaran retribusi PBG Lantoka: Rp. 7.900.000,- dan Puskesmas Kayang: Rp.
6.250.000,-
o Dengan demikian sesuai hasil konsultasi dengan bapak Sekretaris Dinas
kesehatan maka, oleh karena jadwal waktu terbitnya dokumen PBG (28 hari)
maka persiapan dokumen yang akan diinput dalam aplikasi pemohon (SIMBG)
tetap dilakukan dengan keterlibatan OPD terkait. Sedangkan penginputan dalam
aplikasi pemohon akan disesuaikan dengan anggaran yang akan tersedia.
B. Akreditasi Sarana Kesehatan
a. Puskesmas yang di akreditasi tahun 2022
Jumlah Puskesmas yang siap di akreditasi tahun 2022 adalah 5 Puskesmas Rawat Inap
dan 9 Puskesmas Non Rawat Inap yang terdiri dari:
1. Akreditasi Perdana ada 4 (empat) Puskesmas yaitu:
1) Puskesmas Probur,
2) Puskesmas Taman Mataru,
3) Puskesmas Maritaing (RI)
4) Puskesmas Limarahing
2. Re-Akreditasi ada 10 (sepuluh) Puskesmas yaitu
1) Puskesmas Baranusa (RI)
2) Puskesmas Lawahing(RI)
3) Puskesmas Maliang (RI)
4) Puskesmas Mademang (RI)
5) Puskesmas Kayang
6) Puskesmas Lembur
7) Puskesmas Kenarilang
8) Puskesmas Tamalabang
9) Puskesmas Ternate
10) Puskesmas Mainang

b. Road Mep survey Akreditasi dan re adkreditasi tahun 2022


Road Map yang diusulkan ke provinsi seharusnya dimulai dari bulan juni dan berakhir
pada bulan agustus Tahun 2022. Namun hingga sampai sekarang belum ada informasi
yang pasti tentang survey akreditasi Puskesmas karena masih menunggu kebijakan dari
kementrian kesehatan tentang regulasi akreditasi terbaru pengganti PMK 46 tahun 2015.
Berikut ini adalah road mep akreditasi dan re akreditasi puskesmas tahun 2022
c. Jumlah pagu anggaran yang tersedia untuk akreditasi dan re akreditasi
1. Survey Akreditasi dari DAU
Jumlah Pagu Anggaran yang tersedia : Rp. 119.975.000,- terdiri dari:
 Sewa Kendaraan Bermotor Penumpang : Rp. 12.120.000,-
 Sewa Alat Angkutan Apung Bermotor untuk Penumpang : Rp. 10.800.000,-
 Pelaksanaan Survey : Rp. 96.325.000,-
Pagu anggaran ini akan dimanfaatkan untuk biaya pendampingan tim surey
akreditasi oleh Tim dinas kesehatan Kabupaten Alor. Namun belum terealisasi
karena sesuai hasil konsultasi via WA bahwa masi menunggu kebijakan dari
kementerian kesehatan
2. Akreditasi (Survey Akreditasi DAK)
Jumlah Pagu Anggaran yang tersedia : Rp. 673.820.000,- terdiri dari:
 Alat Tulis Kantor : Rp. 2.240.000,-
 Kertas dan Cover : Rp. 840.000,-
 Bahan Cetak : Rp. 3.500.000,-
 Bahan Komputer : Rp. 7.000.000,-
 Ma Mi Rapat : Rp. 82.320.000,-
 Honorarium Nara sumber atau pembahas, moderator, pembawa acara dan panita:
Rp. 226.800.000,-
 Perjalanan Dinas Biasa : Rp. 351.120.000,-
 Pagu anggaran ini akan dimanfaatkan untuk biaya surey akreditasi oleh Surveyor
FKTP Puskesmas kementerian kesehatan. Namun belum terealisasi karena sesuai
hasil konsultasi via WA bahwa masi menunggu kebijakan dari kementerian
kesehatan
3. Akreditasi (WS Evaluasi Mutu dan Akreditasi DAU)
Jumlah Pagu Anggaran yang tersedia : Rp. 135.502.000,-
Realisasi : Rp. 135.502.000,- terdiri dari:
 Belanja Alat/ Bahan untuk Kegiatan Kantor- Alat Tulis Kantor : Rp. 1.084.000,-
 Belanja Alat/ Bahan untuk Kegiatan Kantor-Kertas dan Cover : Rp. 120.000,-
 Belanja Alat/ Bahan untuk Kegiatan Kantor- Bahan Cetak : Rp. 660.000,-
 Belanja Alat/ Bahan untuk Kegiatan Kantor-Bahan-bahan
Kompute:Rp.150.000,-
 Belanja Makanan dan Minuman Rapat : Rp.16.188.000,-
 Belanja Honorarium Narasumber atau Pembahas, Moderator, Pembawa Acara,
dan Panitia: Rp. 15.800.000,-
 Belanja Sewa Bangunan Gedung Tempat Pertemuan : Rp.2.400.000,-
 Belanja Perjalanan Dinas Biasa : Rp.97.900.000,-
 Sisa : Rp. –
Dengan hasil Worshop adalah dalam bentuk Rencana TIndak Lanjut.....
Tem Bia
No Kegiatan Tujuan Sasaran Metode Pelaksana Waktu
pat ya
Semua Staf
Sosialisasi Terkait
Puskesmas Sesuai
Peningkatan Mutu,

Puseksmas
mengetahui dan Semua dgn
Keselamatan Pusk
memahami Staf Tatap Peserta tanggal
1 Pasien dan PPI esm
Tentang Mutu, Puskesm Muka Workshop minilok
(Pencegahan dan as
Keselamatan as bulan Juni
Penanggulangan
Pasien dan PPI 2022
Infeksi)
Puskesmas
Kepala Puskesmas
dan seluruh staff semua Staf

Puseksmas
Semua
Wajib Puskesmas Minggu I Pusk
Staf Peserta
2 melaksanakan memiliki budaya   bulan Juli esm
Puskesm Workshop
Upaya keselamatan 2022 as
as
Keselamatan pasien
Pasien
mengevaluasi
Kepala Puskesmas
pelaksanaan
Puseksmas
Wajib melakukan Semua Observa
upaya Bulan Pusk
Monitoring dan Staf si, Peserta
3 Keselamatan Agustus esm
Evaluasi Upaya Puskesm wawanc Workshop
Pasien di 2022 as
Keselamatan as ara
Puskesmas dan
Pasien
jaringannya
Kepala Puskesmas untuk menjadi
Koordinat
Puseksmas

Wajib melakukan bahan evaluasi


or Bulan Pusk
pelaporan terkait terkait budaya Peserta
4 Keselam Laporan Agustus esm
Indikator keselamatan Workshop
atan 2022 as
Keselamatan pasien di
Pasien
Pasien (IKP) Puskesmas
Seluruh Staff
Puseksmas

semua Staf Semua Setelah


Puskesmas wajib Pusk
Puskesmas Staf Peserta Minilok
5 melaksanakan   esm
memiliki budaya Puskesm Workshop Bulanan
budaya mutu di as
menjaga mutu as Juni 2022
puskesmas
untuk
Kepala Puskesmas menentukan
dan seluruh staff upaya-upaya
Puseksmas

Semua
Wajib melakukan dan langkah- Tatap Pusk
Staf Peserta Bulan Juli
6 identifikasi terkait langkah Muka, esm
Puskesm Workshop 2022
upaya pencegahan pencegahan Diskusi as
as
dan pengendalian dan
infeksi (PPI) pengendalian
infeksi
Dimulai
Puseksmas

Kepala Puskesmas Kepala


untuk Tatap bulan Juni Pusk
Wajib melakukan Puskesm Peserta
7 mengevaluai Muka, dan bulan esm
pertemuan tim PPI as dan Workshop
kerja tim Diskusi selanjutny as
setiap bulan Tim PPI
a
Koordinator PPI
bersama kepala untuk

Puseksmas
puskesmas Wajib mencegah Kepala
Tatap Pusk
melakukan peningkatan Puskesm Peserta Apabila
8 Muka, esm
Surveilens (Plebitis kejadian Plebitis as dan Workshop ada kasus
Diskusi as
dan ISK karena dan ISK di Tim PPI
pemasangan Puskesmas
kateter) setiap hari
Kepala Puskesmas mengevaluasi

Puseksmas
Semua Tatap
Wajib melakukan pelaksanaan Awal Pusk
Staf Muka, Peserta
9 Monitoring dan upaya PPI di Bulan Juli esm
Puskesm Observa Workshop
Evaluasi terkait Puskesmas dan 2022 as
as si
Upaya PPI jaringannya
untuk menjamin
Membuat alur kepastian

Puseksmas
pelaksanaan penanganan
Tim Tatap Mulai awal Pusk
kegiatan K3 terhadap Peserta
10 Mutu, Muka, bulan Juli esm
(Kesehatan dan petugas Workshop
Tim K3 Diskusi 2022 as
Keselamatan puskesmas
Karyawan) ketika terjadi
risiko

Puseksma
untuk menjamin
Membuat sayarat Tatap Mulai awal Pusk
standar Peserta
11 ketenagaan Tim Mutu Muka, bulan Juli esm

s
kompetensi Workshop
Koordinator K3 Diskusi 2022 as
koordinator K3
Koordinator K3 terciptanya K3

Puseksmas
Wajib Melakukan yang Semua
Tatap Mulai awal Pusk
integrasi kegiatan menyeluruh PJ dan Peserta
12 Muka, bulan Juli esm
dengan PJ dan bagi seluruh Koordinta Workshop
Diskusi 2022 as
koordinator yang petugas di or
lain di Puskesmas puskesmas

C. Sertivikasi Alat dan Sarana Kesehatan


 Jumlah Pagu Anggaran yang tersedia : -
 Kalibrasi Alat Kesehatan tahun 2022 : -
Kalibrasi alat kesehatan Tidak dilaksanakan
D. Memproses pemberian rekomendasi izin penyelenggaraan sarana kesehatan meliputi
klinik umum/spesialis, rumah bersalin, klinik dokter, dokter gigi keluarga
1. Rekomendasi Izin Penyelenggaraan Klinik umum / spesialis
Klinik yang terdaftar pada dinas kesehatan Kabupaten Alor dan telah teregistrasi
Kementrian
1) Klinik Pratama El-Shadday dengan nomor registrasi : 1250173
2) Klinik Pratama Medika Utama Farma dengan nomor registrasi : 1250260
3) Klinik St. Elisabeth Tombang dengan nomor registrasi : 1250176
Klinik yang Belum Teregistrasi Kementrian
1) Klinik Bersalin Raudah
2) Poliklinik Polres Alor
3) Klinik Gigi watatukau
Rekomendasi izin penyelenggaraan Rdt – Ag
1) Klinik Pratama El-Shadday
2) Klinik Pratama Medika Utama Farma
3) Klinik Bersalin Raudah
4) Poliklinik Polres Alor
5) Kinik Nur fitrah
2. Rekomendasi izin penyelenggaraan dokter Praktik Mandiri
izin penyelenggaraan dokter Praktik Mandiri yang telah teregistrasi kementrian
1) Praktik Mandiri dr Farida Ariyani dengan nomor registrasi : 53050100001)
2) Dr Chanda Nampira dengan nomor registrasi : 53050100002
E. Penyediaan Alat Kesehatan
Penyediaan Alat Kesehatan yang dilakukan adalah tahapan Pra perencanaan melalui validasi
data Aplikasi Sarana Prasarana dan Alat Kesehatan (ASPAK
– Jumlah Pagu Anggaran yang tersedia : Rp. 13.800.000
– Sebagai honor Tim Validasi Data Aspak
– Belum Terealisasi karena sesuai aliran kas ada pada triwula IV
– Dokumen Pra perencanaan Sudah Diserahkan ke bagian Sekretariat (Keuangan dan
Perlengkapan dan Program Evaluasi dan Pelaporan) dan Bidang Pelayanan Kesehatan
(Pelayanan KesehatanPrimer))
– Dengan hasi presentasi ketersediaan sarana prasarana dan peralatan kesehatan adalah
sebagai berikut:

Ketersedian sarana puskesmas di kabupaten alor sudah sesuai setandar untuk digunakan
dalam pelayanan kesehatan karena ketersediaannya sudah lebih dari 60 %. Meskipun
masih ada puskesmas yang belum di renovasi yaitu Puskesmas Probur dan Puskesmas
Taman Mataru.
Ketersedian prasarana puskesmas di kabupaten alor masih ada yang belum sesuai standar
dan ada puskesmas yang sudah sesuai setandar minimal namun masih butuh
pemenuhannya. Karena standar minimal ketersediaan sarana pada puskesmas harus lebih
dari 40 %. Puskesmas yang belum sesuai setandar minimal adalah Puskesmas Baranusa,
Tamalabang, Bakalang, Kayang, Maliang, Buraga, Kalunan, Apui, Bukapiting,
Lawahing, Kokar, Mebung, Mainang, Lembur dan Ternate. Sedangkan Puskesmas yang
sudah memenuhi setandar minimal ketersediaan prasarana namun masih butuh
pemenuhannya adalah: Puskesmas Kabir, Moru, Padang Alang, Maritaing, Lantoka,
Mademang, Kenarilang, Alor Kecil, Limarahing, Taman Mataru.
Ketersedian alat kesehatan puskesmas di kabupaten alor masih ada yang belum sesuai
standar dan ada puskesmas yang sudah sesuai setandar minimal namun masih butuh
pemenuhannya. Karena standar minimal ketersediaan alat kesehatan pada puskesmas
harus lebih dari 40 %. Puskesmas yang belum sesuai setandar minimal adalah Puskesmas
Kabir, Baranusa, Tamalabang, Bakalang, Maliang, Buraga, Kalunan, Apui, Kokar, Alor
Kecil, Mebung, Mainang, Ternate dan Taman Mataru. Sedangkan Puskesmas yang sudah
memenuhi setandar minimal ketersediaan alat kesehatan namun masih butuh
pemenuhannya adalah: Puskesmas Kayang, Moru, Padang Alang, Maritaing, Lantoka,
Bukapiting, Mademang, Kenarilang, Lawahing, limarahing dan Lembur,.
Kumulativ Ketersedian sarana prasarana dan alat kesehatan puskesmas di kabupaten alor
masih ada yang belum sesuai standar dan ada puskesmas yang sudah sesuai setandar
minimal namun masih butuh pemenuhannya. Karena standar minimal ketersediaan sarana
prasarana dan alat kesehatan pada puskesmas harus lebih dari 60 %. Puskesmas yang
belum sesuai setandar minimal adalah Puskesmas Tamalabang, Maliang, dan Taman
Mataru. Sedangkan Puskesmas yang sudah memenuhi setandar minimal ketersediaan alat
kesehatan namun masih butuh pemenuhannya adalah: Puskesmas Kayang, Kanir,
Baranusa, Bakalang, Kayang, Buraga, Moru, Kalunan, Apui, Padang Alang, Maritaing,
Lantoka, Bukapiting, Mademang, Kenarilang, Lawahing, kokar, Alor Kecil, Mebung,
Mainang, Limarahing, Ternate, Lembur, dan Probur.
Kesimpulan
I. Registrasi sarana Kesehatan
1. Puskesmas Mali
 Puskesmas Mali dalam persiapan dokumen Visitasi
 Puskesmas Mali siap divisitasi jika dokumen telah siap
2. Peningkatan Status Pustu Aramaba Menjadi Puskesmas
Tetap selalu berkoordinasi dengan dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan / UPTD
kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah Kabupaten Alor untuk kejelasan Izin Kehutanan
3. Rumah Sakit Pratama Wailawar
 Meskipun hibah BMN tidak termasuk dalam bagian dari selft assestmen namun
Sesuai dengan hasil konsultasi dengan provinsi bahwa: hibah BMN harus ada
sehingga jika selesai divisitasi oleh tim maka rumah sakit tersebut langsung
dioperasionalkan dengan kepemilikan Pemerintah daerah kabupaten Alor. Dengan
demikian dari provinsi siap membantu dalam proses registrasi ke kementerian
kesehatan.
 Surat terakhir mempertanyakan hibah dimaksud tertanggal 10 Januari 2022 tentang
percepatan hibah bangunan dan alat kesehatan
 Dokumen yang dimiliki saat ini adalah dokumen permohonan hibah yang telah
diusulkan tahun 2019
II. Akreditasi Sarana Kesehatan
Mekipun masih menunggu kebijakan kementerian kesehatan tentang survey
akreditasi, tetapi puskesmas tetap mempersiapkan diri untuk di survey dengan tetap
menjaga mutu pelayanan
III. Memproses pemberian rekomendasi izin penyelenggaraan sarana kesehatan meliputi
klinik umum/spesialis, rumah bersalin, klinik dokter, dokter gigi keluarga
Proses pemberian rekomendasi izin penyelenggaraan sarana kesehatan meliputi klinik
umum/spesialis, rumah bersalin, klinik dokter, dokter gigi keluarga mengikuti alur
pelayanan pemberian rekomendasi izin penyelenggaraan dinas kesehatan kabupaten Alor
IV. Penyediaan Alat Kesehatan
Kumulativ Ketersedian sarana prasarana dan alat kesehatan puskesmas di kabupaten alor
masih ada yang belum sesuai standar dan ada puskesmas yang sudah sesuai setandar
minimal namun masih butuh pemenuhannya. Karena standar minimal ketersediaan sarana
prasarana dan alat kesehatan pada puskesmas harus lebih dari 60 %. Puskesmas yang belum
sesuai setandar minimal adalah Puskesmas Tamalabang, Maliang, dan Taman Mataru.
Sedangkan Puskesmas yang sudah memenuhi setandar minimal ketersediaan alat kesehatan
namun masih butuh pemenuhannya adalah: Puskesmas Kayang, Kanir, Baranusa, Bakalang,
Kayang, Buraga, Moru, Kalunan, Apui, Padang Alang, Maritaing, Lantoka, Bukapiting,
Mademang, Kenarilang, Lawahing, kokar, Alor Kecil, Mebung, Mainang, Limarahing,
Ternate, Lembur, dan Probur.
SARAN
I. Registrasi sarana Kesehatan
1. Puskesmas Mali
Diharapkan jika dokumen telah siap, visitasi tetap dilanjutkan meskipun masi ad
kekurangan sarana parasarana dan perlatan kesehatan sampil melakukan
perencanaan pemenuhan sarana parasarana dan perlatan kesehatan dimaksud.
2. Peningkatan Status Pustu Aramaba Menjadi Puskesmas
Tetap selalu berkoordinasi dengan dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan / UPTD
kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah Kabupaten Alor untuk kejelasan Izin
Kehutanan
3. Rumah Sakit Pratama Wailawar
Meskipun hibah BMN tidak termasuk dalam bagian dari selft assestmen namun
Sesuai dengan hasil konsultasi dengan provinsi bahwa: hibah BMN harus ada
sehingga jika selesai divisitasi oleh tim maka rumah sakit tersebut langsung
dioperasionalkan dengan kepemilikan Pemerintah daerah kabupaten Alor. Oleh
karena itu jika ada pejabat yang melakukan perjalanan ke Jakarta, selalu dianjurkan
untuk mempertanyakan hibah Rumah Sakit Pratama Wailawar.
 surat terakhir mempertanyakan hibah dimaksut tertanggal 10 Januari 2022 tentang
percepatan hibah bangunan dan alat kesehatan
 dokumen yang dimiliki saat ini adalah dokumen permohonan hibah yang telah
diusulkan tahun 2019
terkait dengan kendalanya visitasi oleh karena belum adanya dokumen hibah maka
diharapkan... jika ada pejabat yang melakukan perjalanan ke provinsi, mohon
dikonsultasikan ulang terkait kenyamanan tenaga kesehatan yang sudah ditempatkan
dan melakukan pelayanan di RSP tersebut yang belum memilki izin operasional. “jika
boleh, kita tetap lakukan visitasi untuk mendapatkan izin operasional meskipun
belum ada hibah BMN karena Izin operasional mendahului hibah tetap akan menjadi
milik pemda. Demikian sebaliknya hibah mendahului Izin operasionalpun akan
manjadi milik Pemda”

II. Akreditasi Sarana Kesehatan


Mekipun masih menunggu kebijakan kementerian kesehatan tentang survey akreditasi,
tetapi puskesmas tetap mempersiapkan diri untuk di survey dengan tetap menjaga mutu
pelayanan. Oleh karena itu jika diperlbolehkan ada pergeseran dana DAU pendampingan
survey akreditasi ke ..............................................
III. Penyediaan Alat Kesehatan
Oleh karena Ketersedian sarana prasarana dan alat kesehatan puskesmas di kabupaten
alor yang terupdate di aplikasi ASPAK masih diragukan ketersediaannya maka jika
diperbolehkan ada pergeseran dana DAU honor Tim validasi ASPAK ke pembinaan dan
pengawasan ketersedianan sarana prasarana dan perlatan kesehatan puskesmas.
ada yang belum sesuai standar dan ada puskesmas yang sudah sesuai setandar minimal
namun masih butuh pemenuhannya. Karena standar minimal ketersediaan sarana
prasarana dan alat kesehatan pada puskesmas harus lebih dari 60 %. Puskesmas yang
belum sesuai setandar minimal adalah Puskesmas Tamalabang, Maliang, dan Taman
Mataru. Sedangkan Puskesmas yang sudah memenuhi setandar minimal ketersediaan alat
kesehatan namun masih butuh pemenuhannya adalah: Puskesmas Kayang, Kanir,
Baranusa, Bakalang, Kayang, Buraga, Moru, Kalunan, Apui, Padang Alang, Maritaing,
Lantoka, Bukapiting, Mademang, Kenarilang, Lawahing, kokar, Alor Kecil, Mebung,
Mainang, Limarahing, Ternate, Lembur, dan Probur.

Anda mungkin juga menyukai