MONITORING EVALUASI
1. Membangun perangkat yang digunakan oleh FKTP agar
indikator kinerja yang ditetapkan oleh Kemenkes dapat
diukur secara periodik
MENCIPTAKAN LINGKUNGAN
PENGENDALIAN YANG LEBIH
HANDAL
12
Bagaimana Dengan Hasil Audit JKN
TAHUN 2014 Oleh BPKP Sultra
Rekomendasi BPKP
1. Terdapat temuan dan hal-hal yang perlu diperhatikan pada Kabupaten/Kota yang
disampling (Kota Kendari, kabupaten Konawe, Kabupaten Konawe Selatan dan
Kabupaten Bombana) telah disampaikan rekomendasi dan saran kepada kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan laporan individu
2. Terhadap masah masalah yang dijumpai dalam audit, kami merekomendasikan
kepada Gubernur Sulawesi Tenggara agar :
a.Melakukan koordinasi tripartit antara Pemda, Kemenkes dan BPJS untuk
menangani masalah kepesertaan
b.Melakukan Koordinasi antara Pemda dan Kemenkes dalam menangani masalah
Fasilitas Kesehatan
c.Mengefektifkan Tim Monev melalui akuntabilitas tugas dan fungsi Tim Monev
Pelaksanaan JKN
d.Memastikan pelaksanaan tindak lanjut temuan hasil audit JKN di wilayah
kerjanya
Mengintruksikan Kepala Dinas Kesehatan
Prov. Sultra untuk melakukan koordinasi
dengan BPJS Cabang Kendari agar
meningkatkan :
a.Ketepatan waktu pembayaran klaim FKRTL
b.Ketepatan jumlah pembayaran kapitasi peserta PBI
c.Ketepatan waktu pembayaran kapitasi peserta PBI
FKTP Puskemas Yang Belum Memenuhi Standar
Fasilitas dan Peralatan Pelayanan Kesehatan
Akibatnya tidak diketahui apakah klaim RS yang dibayarkan oleh BPJS sudah sesuai
dengan yang diajukan oleh RSUD Kabupaten Bombana
Terdapat Klaim Non Kapitasi Yang Tidak
Diajukan Puskesmas Ke BPJS
3. Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Tidak Melakukan Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan
Penanganan Keluhan Sesuai Ketentuan
Monitoring penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional tidak dilaksanakan secara
optimal .Hal tersebut terlihat dari tidak adanya Laporan kegiatan Monitoring, evaluasi dan
penanganan keluhan sehingga penyelenggaraan pelayanan JKN serta keluhan masyarakat
peserta PBI, Non PBI dan masyarakat yang belum tercakup tidak dapat digunakan sebagai
bahan peningkatan pelayanan JKN di kabupaten Konawe
4. Terdapat Kekurangan Pembayaran Dana Kapitasi Sebesar Rp.
8.172.000.00
Dari hasil audit atas 8 Puskesmas yang di sampling, diketahui bahwa terdapat
kekurangan pembayaran kapitasi, hal tersebut disebabkan :
a. Adanya pengurangan peserta PBI karena dicurigai adanya peserta ganda pada bulan
september 2014
b. Adanya biaya administrasi transfer yang dipungut oleh BPJS pada saat transfer dana ke
Puskesmas, yang jumlahnya Rp.15.000.00 Rp. 20.000.00/bulan
c. Adanya penghapusan data PBI yang disebabkan peserta meninggal dunia
Pasal 3
Tindakan Kecurangan JKN yang dilakukan oleh petugas
BPJS Kesehatan
2 Penjiplakan Klaim dari Merupakan Klaim yang dibuat dengan cara menyalin dari Klaim
pasien lain/cloning pasien lain yang sudah ada.
3 Klaim palsu/phantom Merupakan Klaim atas layanan yang tidak pernah diberikan.
billing
4 Penggelembungan merupakan Klaim atas biaya obat dan/atau alat kesehatan yang
tagihan obat dan lebih besar dari biaya yang sebenarnya.
alkes/inflated bills
5 Pemecahan episode Merupakan Klaim atas dua atau lebih diagnosis dan/atau
pelayanan/services prosedur yang seharusnya menjadi satu paket pelayanan dalam
unbundling or Episode yang sama atau menagihkan beberapa prosedur secara
fragmentation terpisah yang seharusnya dapat ditagihkan bersama dalam
bentuk paket pelayanan, untuk mendapatkan nilai Klaim lebih
besar pada satu Episode perawatan pasien.
No Kecurangan Penjelasan
6 Rujukan semu/selfs- Merupakan Klaim atas biaya pelayanan akibat rujukan ke
referals dokter yang sama di fasilitas kesehatan lain kecuali
dengan alasan fasilitas.
7 Tagihan berulang/repeat Merupakan Klaim yang diulang pada kasus yang sama
billing
8 Memperpanjang lama Merupakan Klaim atas biaya pelayanan kesehatan yang
perawatan/prolonged lebih besar akibat perubahan lama hari perawatan inap.
length of stay
9 Memanipulasi kelas Merupakan Klaim atas biaya pelayanan kesehatan yang
perawatan/type of room lebih besar dari biaya kelas perawatan yang sebenarnya.
charge
17 Admisi yang berulang/readmisi Merupakan Klaim atas diagnosis dan/atau tindakan dari
satu Episode yang dirawat atau diklaim lebih dari satu
kali seolah-olah lebih dari satu Episode.
Tindakan Kecurangan JKN yang dilakukan penyedia obat dan
alat kesehatan