Fatwa Majelis Tarjih Tentang Azan Bayi Baru Lahir
Fatwa Majelis Tarjih Tentang Azan Bayi Baru Lahir
Hadis yang membicarakan tentang azan di telinga bayi yang baru lahir adalah hadis riwayat
at-Turmudzi:
ا ُعي ْن ُع ي ُعَعَب ْن ِع ي الَّل ِعيي َع ْن ي ُعَعَب ْن ِع ي الَّل ِعيي ْن ِع يَعِع ي َع اِع ٍع ي َع ْن يَعِع ِعيي َع َعيا
َع ي َع ِع
ْن
س ِع ي ْن ِع ي َعلِع ٍّ ييييييييييييي ِع ِع
يو َعسلَّل َع يَعذَّل َعنيا ي ُعذُعني ا َع
ْنح َع
ِع
يالَّلىي الَّليُعي َعلَعْني َع
تي س َع ِع
واي الَّلي َع ي َعَعيْن ُع َع ُع
يواَع َع ْنيُعياَع ِعا َع يُعييي و هي اترمذىييييييييييييييييييييييييييييييييييييييييييييييييييي َع َع
ِع
“Dari ‘Asim bin ‘Ubaidillah dari ‘Ubaidillah bin Abi Rafi’ dari ayahnya, ia berkata: Saya
melihat Rasulullah saw melakukan azan pada telinga Hasan ketika ia baru dilahirkan oleh
Fatimah.” [HR. at-Turmudzi]
Di kalangan ulama hadis, seperti Yahya bin Ma’in menilai ‘Ubaidillah itu lemah. Al-
Bukhari menilai hadis itu munkar, sedangkan Muhammad bin Saad mengatakan tidak
berhujjah dengan hadis tersebut. Atas dasar ini Muhammadiyah dalam ketetapan tarjihnya
tidak mengamalkan hadis tentang azan di telinga bayi yang baru dilahirkan. Adapun yang
diamalkan Muhammadiyah adalah sebagaimana yang tertuang dalam Himpunan Keputusan
Tarjih (HPT), cetakan 2, halaman 337 sebagai berikut:
a. Apabila bayimu lahir, maka bersihkanlah lalu usap langit-langit mulutnya dengan kurma
atau sesamanya.
b. Doakan semoga mendapat barokah.
Dua hal di atas didasarkan kepada hadis riwayat al-Bukhari, yaitu:
d. Memberi nama yang bagus pada hari lahirnya atau pada hari ketujuh. Dalam hadis
disebutkan:
يو َعسلَّل َع يَعْنَبتُع ْن ي ُع ْن َع ْنو َعني ِع َع ِع ي ِع ي ا َّل َع ِعاي ِع ي اي َع ْنليُعي َع َعاي َع َعاي س ُع ِع
يالَّلىي الَّليُعي َعلَعْني َع
واي الَّلي َع َع ُع ْن َع َع ُع ْن
ِع ييَبو ي اْن ِع م ِعي ِعَعس اِع ُع يو ِع
َعس َع اَع ُع ْني ييييييييييييييييييييييييييييييييي َعس َع اي َع اِع ُع ْن ياَعَع ْن سلُعو ي ْن
َع ْن َع َع َع ْن َع ْن َع ْن
Artinya:“Hadis diriwayatkan dari Abu Darda, ia berkata bahwasanya Rasulullah saw bersabda:
Kamu akan dipanggil kelak di hari Qiyamat, nama-namamu dan nama-nama orang tuamu,
maka baguskanlah nama-namamu.”Dalam hadis yang bersumber dari Anas ra disebutkan
bahwa Rasulullah saw bersabda:
س َّل ْنتُعيُعي ِع ْنس ِع يَعِع يِع ْنَب َعر ِعا َع ي و هيمسل ِع ِع َّل
ُعوا َع يا ي ال ْنَبلَع َعي ُع َع ٌمياَع َع
Artinya:“Telah lahir anak laki-lakiku semalam, maka kuberi nama dengan nama
kakekku Ibrahim.”
e. Pada hari ketujuh dicukur rambutnya dan disembelihkan dua ekor kambing apabila anak
laki-laki atau satu ekor apabila anak perempuan. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam
hadis yang bersumber dari ‘Aisyah bahwa Rasulullah saw bersabda:
Artinya:“Aqiqah bagi anak laki-laki dua ekor kambing yang sepadan dan bagi anak
perempuan satu ekor kambing.” [HR. Ahmad dan at-Turmudzi]