Anda di halaman 1dari 97

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
INSTRUMEN PENELITIAN BENTUK GAYA BAHASA
PERBANDINGAN DALAM NOVEL KATA

No Jenis Gaya Bahasa Kutipan Halaman


1. Personifikasi Nugraha melihat sobekan kertas 6
yang berada dekat dengannya, ia
mengambil dan memandangi
gambar indah yang bertabrakan
dengan kalimat berita yang ada
Matahari menerikkan cahayanya. 17
Walau keringat sudah mengucur,
Binta tetap berjalan tanpa menoleh,
apalagi bicara
Orang-orang di sini tidak ramah, Ma, 21
mungkin keramahan mereka sudah
habis sepanjang usia kereta yang
lewat
Baru kali ini langit melihatnya dapat 28
tersenyum karena hal yang
membuatnya ingin tersenyum
Kapan pun aku merasa kurang baik, 29
lalu aku dengar lagu itu, rasanya
semua kekhawatiran yang kurasakan
malah mengajakku menari
Pertama dia mengembalikkan tawa 32
yang selama ini dicuri oleh bumi
Tiba-tiba saja ia merasakan ada 34
ketukan drum berbunyi dari dalam
jantungnya
Satu kalimat yang Binta tulis 35
berhasil membekukkan perasaan
Nug seketika
Nug agak terkejut, ada bagian dalam 44
perasaannya yang terasa sedikit
ngilu
Padahal semesta merestui mereka. 47
Namun, percuma kalau Binta
memenjarakan hatinya di dasar laut
dan lupa di mana menaruh kuncinya
Besok aku bawain kotak kesabaran, 49
ya? Bisa kamu pakai ketika tingkat
kekesalanmu sama aku sudah berada
di puncaknya

78
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
79

Kalau perempuan itu bukan Binta, 53


pasti dengan mudah akan jatuh cinta
dengan Nug. Pintar, berkharisma,
tampan pula. Syangnya perempuan
itu Binta, yang bahkan senja tidak
berhasil mencuri hatinya
Ia kira Nug akan kaget, kemudian 68
pulang, dan ia akan terbebas dari
orang aneh itu karena pasti ia tidak
mampu masuk ke dunianya yang
telalu hitam
Kalau tidak dapat izin, lalu 80
bagaimana caranya aku bisa
menempati ruangan kosong yang ada
di hatimu, Ta?”
Tak lama, ia tersenyum, meredam 89
gejolak cemburu kepada Biru yang
membara di dada
Sebenarnya, kalimat yang Nug 92
keluarkan tadi adalah caranya
membuat Binta diam dan setuju
dengan pilihannya, bahwa Nugakan
tetap mencintainya, walau ia tahu
Binta akan mengunci hatinya dengan
gembok yang tak ada duplikatnya
Ketika hatinya mulai tenang, Biru 132
terus merangkul Jani, memindahkan
kesedihan yang selama ini
menumpang di bahunya
Sebenarnya, perempuan cuek ini 133
memutuskan untuk masuk ke jurusan
Ilmu Komunikasi adalah karena ia
ingin belajar bagaimana cara
menyampaikan perasaan yang
bertahun-tahun terpendam di jurang
yang sembunyi di dalam hatinya
Nug tersenyum lebar, membuat 134
bintang-bintang berkumpul untuk
melihat wajahnya
Hidup di alam lamunan yang lebih 136
bersahabat ketimbang dengan di
bumi
Kau tahu mengapa Jani begitu 144
indah? Karena senja tenggelam di
matanya
Biru membalas pelukannya, 173
membelai lembut rambutnya dan
tersenyum. “Padahal Tuhan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
80

menciptakan tubuhmu yang bisa


mengeluarkan cahaya ketika kamu
merasa takut akan kegelapan
Terkejut, tentu saja, pertama yang ia 182
dapat langsung menembus
jantungnya dengan anak panah yang
tajam
Tawa Biru berubah menjadi langit 187
yang dibelenggu pilu (Rintik Sedu:
2018: 187).
Aku harus berjuang untuk 201
menyembuhkan hatinya yang patah,
walau ini perlahan menusukku, ucap
Nug dalam hati sambil terus
membelai rambut Binta dan
membiarkannya terlelap dalam
mimpi, dalam dimensi yang tak
pernah mengecewakannya
Kau itu jahat, Jakarta, berani sekali 207
kau membuat dinding perasaanku
yang dipagari besi itu ditembus oleh
seorang laki-laki menyebalkan yang
mulai mengetuk pintu hatiku
Tiap sudut kota yang dibunuh masa 220
lalu dan dipaksa bungkam walau
mereka bisa bersuara itu, mengajak
Binta untuk memejamkan matanya
Aku selalu menumpahkan rinduku 267
pada tanah yang akan
menyampaikannya kepada langit,
pikirnya
Aku tidak mungkin menaruh hati 329
pada laki-laki menyebalkan itu
2. Pleonasme Nug segera membuka membuka 9
matanya lebar-lebar, terkejut dengan
perkataan Binta yang barusan ia
dengar
Binta terus berjalan, menyusuri rel 19
kereta, sedang Nug hanya bisa
memandangi punggungnya dari
belakang yang membuatnya ingin
tersenyum.
Dan satu warna gelap itu, selalu 229
menghadirkan sebuah wajah, satu
wajah lebih tepatnya, satu-satunya
wajah yang selalu ada dipikirannya,
yang selalu membuatnya berada di
ruang nostalgua berisi jutaan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
81

kenangan yang tak akan ada


habisnya
Di luar hujan. Tiap derai-derai yang 241
terdengar, memahat luka baru pada
dinding hatinya lewat kenangan
yang memasuki pikirannya
Tetesan air hujan menyentuh 252
tangannya. Ia teruss berjalan, tanpa
terlebih dulu melihat ke langit.
Berjalan saja. Hujan turun. Deras.
Begitu deras
Setelah dapat pertanyaan itu, Binta 265
menatap ke arah langit, beroikir,
menebak-nebak, mengira-ngira,
menduga-duga, dan untuk manusia
tanpa mimpi seperti dia, berkhayal
adalah hal yang sulit
3. Metafora Cahyo akan menjadi santapan 12
besarnya di kampus nanti
Kura-kura itu makhluk paling 19
beruntung yang hidup di muka bumi.
Jalan mereka yang lambat, seakan
lebih banyak mencuri kenangan
ketimbang manusia, mereka bisa
merasakan apa pun dengan waktu
yang lebih lama
Mereka langsung memeluk Nug, 23
membuat lekuk sabit dalam bibir
Binta keluar
Untuk apa dia masuk ke dalam 24
kehidupanku? Panggung yang aneh,
tapi sepertinya bukan benalu,
mungkin
Sepertinya terlalu banyak kepahitan 34
dalam hatinya
Pukul pakai hatimu aja biar rasanya 47
menyenangkan
Untuk manusia yang tidak bisa diatur 52
dengan peraturan, Binta lebih senang
menghabiskan waktunya di rumah.
Karena baginya, rumah adalah kota
mati yang tidak bisa memaksanya
patuh dengan peraturan
Tangisan yang sudah bertahun-tahun 61
ia sembunyikan dari rembulan dalam
hidupnya itu
Wajah Nug membeku, perasaannya 67
seperti batu yang tiba-tiba retak,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
82

matanya fokus kepada Mama Binta


tanpa berkedip
Binta tidak percaya bahwa orang 68
yang ingin sekali ia sulap jadi debu
itu, justru berhasil menyejukkan
hatinya
Itu duniaku, Nug. Duniaku yang 68
kamu kira menyenangkan
sebenarnya Cuma gumpalan awan
mendung yang cuma bisa
menurunkan hujan
Ia cuma jatuh kepada Binta, begitu 77
saja. Padahal ia sadar, ia sedang
menjatuhkan hatinya pada lubang
hitam yang tidak menjanjikan
kebahagiaan di dalamnya
Aku tidak jadi minta izinmu. 84
Pokoknya aku akan tetap
mencintaimu, aku akan terus
menunggumu, aku akan terus
menunggu sampai ada ruangan
kosong di dalam hatimu
Tanpa menjawab, Binta menutup 113
telepon dari Cahyo. Ia berjalan pelan
dan masuk kembali ke kamar
mamanya. Ia duduk di samping
beliau. “Kenapa sih Ma? Kenapa
yang Binta lakukan selalu salah?
Kenapa semesta selalu marah sama
Binta? Kenapa bumi ini selalu kasih
hukuman buat Binta?Kenapa Ma?
Kenapa selalu Binta? Binta salah
apa?
Nug melihat malaikat yang menjaga 166
Binta sedang menonton televisi
dengan tatapan kosong di sofa,
dengan segelas susu yang belum
diminum
Lihat kembaranmu, Jani, sebentar 169
lagi ia tenggelam
Mencari cara untuk menghukum 234
dirinya yang sudah membuat hujan
turun dari kedua mata Senjani yang
begitu indah
Tak ada lagi senja pada wajahnya. 249
Jingga itu berubah air mata yang
terus mengalir. Ia segera meremas
dan menggenggam kertas itu,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
83

meninggalkan kelas lalu berlari


mencari malaikat yang selalu
menjaga perasaannya Nugraha
Karena ia tidak mau ada yang 256
mengganggu Binta bicara. Dan, Nug
pun masih diam mendengar
perkataan Binta yang jelas saja
menusuk perasaannya sendiri
Senyumnya yang penuh arti itu 277
membuat Nug menerima seribu rasa
yang memunculkan lekuk sabit di
wajahnya
Yang patah pasti akan berganti. Nug 279
selalu percaya itu. Hati Binta yang
patah, pasti akan kembali utuh
Mas Joko menekan perut Biru 309
berkali-kali, ia hampir pasrah sampai
akhirya Biru mengeluarkan air dari
mulutnya, lalu tersadar. Ia
tenggelam, untung saja nelayan yang
bersamanya berhasil
menemukannya, Bila tidak, mungkin
Biru benar-benar tak akan pernah
kembali
Kedai yang semula ramai dan begitu 324
bising, seketika membisu
Apa yang keluar dari Binta berhasil 326
membuat tubuh Nug membatu
Binta kembali menjadi Binta yang 334
sendiri dan berteman dengan sepi
Biru tak boleh tahu ada seorang laki- 341
laki lain yang berhasil mematahkan
hatiku
Berarti Jakarta juga rumah. Berganti 359
tapi tidak berubah
Dengan langkah ragu, Sinta 368
menghampiri Nugraha yang baru
saja selesai kelas. Ia dihantui rasa
bersalahnya
Di tengah percakapan keduanya, 368
Sinta hadir di antara mereka.
Berusaha berbicara tapi lidahnya
mendadak kaku
Seperti yang pernah kukatakan, Jani, 373
kamu adalah pelayaran terakhirku
Bersama Nugraha, kamu tidak lagi 390
meletakkan hatimu di tengah jalan
raya
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
84

4. Alegori Binatang itu teman cerita yang baik, 18


loh
Nug kembali tersenyum. “Iya, aku 40
bukan manusia. Aku ini ikan paus
yang senang bisa membuat Binta
senang
Selama duduk di dalam metromini, 60
ia terus berdoa supaya kendaraan ini
nyasar ke Merkurius, atau terbakar di
matahari
Binta kembali diam. Siapa yang 82
tidak tahu lagu itu? Orang yang
gemar bersembunyi di bawah
cangkang kura-kura saja jug pasti
tahu
5. Perumpamaan Nug bergumam dalam hati sambil 32
tersenyum, aku suka Binta yang
tidak banyak bicara, tapi ketika satu
kalimat keluar dari mulutnya, seakan
semesta ini malu karena kalah indah
dengan ucapannya
“Ta? Taa? Bintaaa?” Nug terus 53
memanggil Binta selayaknya anak
kecil yang memanggil temannya dari
luar pagar untuk diajak bermain
Binta benar-benar geram, ia 55
mengepal tangan kanannya seperti
sedang ambil posisi untuk memukul
seseorang yang lain tidak bukan
adalah Nug
Rasanya seperti melihat meteor 59
jatuh. Fokusku buyar. Aku masih
mengira ini mimpi, atau mungkin
Nug keracunan sate ayam yang ia
makan tadi. Aku harus apa? tanya
Binta kepada dirinya sendiri
Mendengar itu, Nug tertegun, 64
selayaknya mobil yang mengerem
mendadak karena ada kura-kura
yang tiba-tiba melintas entah dari
mana datangnya
Mungkin guenya yang terlalu bodoh 65
atau Binta yang terlalu rumit, seperti
soal yang tidak bisa diselesaikan
Selayaknya langit cerah berubah 67
mendung seketika
Wajah Nug membeku, perasaannya 67
seperti batu yang tiba-tiba retak,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
85

matanya fokus kepada Mama Binta


tanpa berkedip
Binta tersenyum. Perasaan yang 72
sebelumnya seperti awan mendung,
berubah menjadi berwarna biru
indah dan cerah
Seperti tata surya yang 76
berhamburan, seperti itulah kira-kira
kondisi Binta sekarang
Seperti hujan yang menjatuhkan 77
dirinya ke tanah tanpa alasan, seperti
pula Nug menggambarkan cintanya
untuk Binta
Wajah Nug berubah muram, seperti 80
cahaya lampu yang perlahan
meredup
Selama di metromini, mereka saling 81
diam. Seperti dua ekor ikan cupang
yang diberi penghalang, yang
apabila dipertemukan akan saling
berusaha mengalahkan
Nug, Biru sangat berarti buat aku. 88
Awalnya, aku kira aku
mencintainya. Tapi kemudian dia
pergi tiba-tiba, seperti ditelan bumi
Perjalanan pulang memang selalul 93
lebih cepat. Seperti tergelincir dari
perosotan hingga sampai di depan
rumah
Ia cuma harus ke lantai dua di kelas 99
kedua dari tangga dan Nug ada di
sana. Mungkin yang jadi masalah
adalah tidak ada yang berhenti
menatapnya. Seperti melihat alien,
tatapan mereka aneh sekali terhadap
Binta
Walau kata orang kesabaran itu ada 132
batasnya, tidak untuk Nug.
Kesabarannya untuk Binta ibarat air
yang akan selalu disediakan semesta
tanpa manusia memintannya
Ia jadikan cappuccino itu seperti 132
lautan luas dengan sendok teh kecil
yang menjadi kapalnya, dan ia
seakan duduk di antaranya
Melihat Nug tertidur seperti itu, 133
dengan kondisi yang seharusnya
tidak memaksa untuk berada di sana,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
86

membuat perasaan Binta seperti


langit yang tadinya terik akan sinar
matahari berubah sejuk. Mendung,
tapi tidak hujan. Gelap, tapi tidak ada
petir
Selayaknya Adam dan Hawa yang 144
akhirnya bertemu kembali setelah
dipisahkan bertahun-tahun, Biru dan
Senjani saling mempererat
pelukannya, seakan menyembuhkan
rindu yang sudah membusuk
bertahun-tahun lamanya
Seperti senja yang tidak bisa 155
dinikmati lama-lama, seperti itu pula
waktu yang semesta berikan untuk
mereka
Kamu tahu Biru? Berharap lebih 193
sama kamu seperti meletakkan
hatiku di tengah jalan raya, Cuma
tinggal menunggu waktu untuk
akhirnya terlindas kendaraan yang
lewat kemudian mati
Dia nggak bisa seenaknya, Nug? Dia 200
itu seakan-akan membuatku jatuh
pada sebuah lorong yang tak ada
ujungnya
Ia tak kuasa membendung air 212
matanya. Ia menjatuhkan tubuhnya
pada pelukan Nugraha, selayaknya
hujan yang menjatuhkan dirinya
pada tempat ia menaruh harapan:
barangkali akan ada sesuatu yang
jauh lebih indah yang akan tumbuh
dari sana
Risiko yang sedang kugenggam 220
sekarang ini sepuluh kali lebih berat.
Seperti sedang menaruh hatiku di rel
kereta
Seperti berdiri di pinggir jurang lalu 234
menjatuhkan dirinya dengan
sengaja, itulah yang Nug rasakan
tiap kali Binta sebut nama pelaut itu
Kalimat Nug barusan seakan 234
membuka pintu hatinya yang lama
dikunci itu, bahkan ia kesulitan
untuk memberi respon untuk
menjawabnya
Jantungnya seperti berhenti berdetak 245
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
87

Ya, nggak. Binta, mencintaimu itu 257


seperti mencintai hujan, maka
kehujanan sudah menjadi risiko
terbaik yang kuterima
Binta tersenyum, memegang pipi 260
Nugraha, membuat jantung Nug
seakan sudah berpindah tempat
Sudah selayaknya sepasang kekasih, 268
Nug meminta Binta untuk selalu
memberi kabar, juga saat ia hendak
pergi ke suatu tempat
Kenangan itu seperti bayang- 280
bayang, yang kelihatan tak ada, tapi
selalu mengikuti
Di atas kapal, Biru selayaknya lautan 300
tanpa air
Nelayan itu hanya geleng-geleng 300
kepala, hatinya sangat mengasihi
Biru yang seakan kehilangan arah
dan tak memiliki tujuan dalam
hidupnya
Selayaknya laki-laki yang yang 325
hampir putus asa mengejar
harapannya
Seperti orang jahat yang akan 329
diinterogasi pihak berwajib, Binta
merasa sebentar lagi perasaannya
akan segera dihakimi
Jani menoleh. Tatapannya kosong. 344
Seperti lautan indah yang ketika
diselami ternyata sudah tak berisi
apa-apa
Seperti mendengar bunyi tembakan 348
peringatan, Binta langsung terpaku,
diam tak bergerak
Seperti luka yang digoreskan lagi 384
dan lagi
6. Depersonifikasi Apa yang dia lakukan? Untuk apa 74
dia melakukan itu? Kalau Cuma
karena dia menyukaiku, apa harus?
Tanya Binta dalam hati
Nggak. Gue nggak akan nyerah. 122
Karena buat gue, kalau cewe cuek
berhasil jatuh cinta, maka dia nggak
akan pernah main-main
Ia bukan Biru, andai saja Biru ada di 137
sini pasti ia bisa melakukan apapun
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
88

untukku, ucap Binta marah dalam


hatinya
Makanya kamu jadi penyair, supaya 221
aku jatuh cita pada puisi-puisimu
Dengan kamu membenciku, maka 230
akan membuatku mudah hilang dari
duniamu
Jika ia menyakitinya, maka ia 235
lakukan demi kebaikannya
Kalau jatuh cinta denganmu adalah 241
sebuah kebodohan, maka untuk kali
pertama aku bangga menjadi orang
bodoh
7. Prolepsis/Antisipasi Binta tahu sesuatu akan terjadi. Ia 245
tahu hari itu ia akan terus-terusan
dihantui rasa gelisah apabila tak
segera membuka dan mengetahui
apa isi di dalamnya
Petir mulai menyambar, Binta tahu 252
akan turun hujan deras sebentar lagi
8. Koreksio/Epanortesis Jakarta atau kamu? 250
Aku. Eh, tapi aku akan selalu ikut ke
mana saja kamu pergi sih, Ta
Biru senang mengarang. Karena 266
mengarang adalah cara untuk
berbicara dengan dirinya sendiri.
Bukan. Bukan berarti ia tak suka
berbagi cerita dengan orang yang
lain, yang bukan Jani tentunya
Jani memeluknya karena ia sadar 355
bahwa perasaannya untuk Biru
sudah tak sebesar dulu.
Enggak. Ini salah. Biru adalah satu-
satunya cinta yang kubutuhkan
9. Perifrasis Iya. Kamu, Jani. Kamu adalah alasan 354
mengapa aku ingin terus membuka
mata, untuk melihat matahari terbit
dan tenggelam. Kamu adalah alasan
aku ada di bumi yang mengerikan ini
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
89

Lampiran 2
INSTRUMEN MAKNA GAYA BAHASA PERBANDINGAN DALAM NOVEL KATA

No Jenis Gaya Kutipan Makna Halaman


Bahasa
1. Personifikasi Nugraha melihat sobekan kertas yang berada dekat Makna gramatikal: Penulis hendak 6
dengannya, ia mengambil dan memandangi gambar indah menyampaikan kepada pembaca jika kata
yang bertabrakan dengan kalimat berita yang ada bertabrakan tersebut bukan berarti
bertabrakan dengan arti yang
mengakibatkan akibat yang fatal, penulis
menyampaikan jika gambar yang dibuat
oleh Binta digambar di atas kertas koran
yang berisi kata-kata dalam sebuah berita.

Matahari menerikkan cahayanya. Walau keringat sudah Makna gramatikal: Penulis hendak 17
mengucur, Binta tetap berjalan tanpa menoleh, apalagi menyampaikan kepada pembaca jika kata
bicara mengucur tersebut menggambarkan
keringat binta yang keluar banyak karena
berjalan di bawah matahri yang terik.
Orang-orang di sini tidak ramah, Ma, mungkin keramahan Makna kias: penulis hendak menyampaikan 21
mereka sudah habis sepanjang usia kereta yang lewat kepada pembaca, jika kata sepanjang usia
kereta yang lewat dimaknai sebagai
selama orang-orang itu hidup, dari sejak
lahir sampai sekarang.
Baru kali ini langit melihatnya dapat tersenyum karena hal Makna leksikal: Penulis hendak 28
yang membuatnya ingin tersenyum menyampaikan pada pembaca jika Binta
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
90

yang jarang sekali tersenyum akhirnya


dapat tersenyum karena keinginannya
sendiri.

Kapan pun aku merasa kurang baik, lalu aku dengar lagu Makna grmatikal: Penulis hendak 29
itu, rasanya semua kekhawatiran yang kurasakan malah
menyampaikan pada pembaca bahwa rasa
mengajakku menari
khawatir yang dialami oleh Binta yang
kemudian didengarkan lagu maka rasa
khawatir itu bisa ia lupakan.

Pertama dia mengembalikkan tawa yang selama ini dicuri Makna gramatikal: Penulis hendak 32
oleh bumi
menyampaikan pada pembaca bahwa Binta
adalah orang yang tidak pernah tersenyum,
dan sekarang Binta sudah bisa tersenyum
setelah lama sekali dia tidak pernah
tersenyum dan tertawa.

Tiba-tiba saja ia merasakan ada ketukan drum berbunyi Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 34
dari dalam jantungnya
pada pembaca bahwa detak jantung yang
dirasakan sangat cepat layaknya ketukan
drum.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
91

Satu kalimat yang Binta tulis berhasil membekukkan Makna gramatikal: Penulis hendak 35
perasaan Nug seketika
menyampaikan pada pembaca bahwa
setelah Nugraha mendengar perkataan
Binta perasaan Nugraha menjadi tertegun
dan kaget karena kalimat yang diucapkan
Binta sangat mengagetkan dan jarang
dipikirkan oleh Nugraha.

Nug agak terkejut, ada bagian dalam perasaannya yang Makna konotatif: Penulis hendak 44
terasa sedikit ngilu
menyampaikan pada pembaca bahwa
kalimat tersebut memiliki makna jika Nug
merasakan nyeri pada perasaannya karena
perkataan Binta yang menyebut nama laki-
laki yang dicintai.

Padahal semesta merestui mereka. Namun, percuma kalau Makna gramatikal: Penulis hendak 47
Binta memenjarakan hatinya di dasar laut dan lupa di mana
menyampaikan pada pembaca bahwa Binta
menaruh kuncinya
tidak ingin menerima kedatangan orang
baru/orang lain di hatinya.
Besok aku bawain kotak kesabaran, ya? Bisa kamu pakai Makna konotatif:: Penulis hendak 49
ketika tingkat kekesalanmu sama aku sudah berada di
menyampaikan pada pembaca bahwa
puncaknya
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
92

Nugraha akan membawakan kotak


kesabaran yaitu suatu hal yang membuat
Binta bisa selalu sabar ketika menghadapi
Nugraha.

Kalau perempuan itu bukan Binta, pasti dengan mudah Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 53
akan jatuh cinta dengan Nug. Pintar, berkharisma, tampan
pada pembaca bahwa Binta merupakan
pula. Syangnya perempuan itu Binta, yang bahkan senja
tidak berhasil mencuri hatinya perempuan yang tidak mudah tertarik
dengan suatu hal, apalagi laki-laki yang
banyak disukai oleh perempuan seusianya.

Ia kira Nug akan kaget, kemudian pulang, dan ia akan Makna konotatif: Penulis hendak 68
terbebas dari orang aneh itu karena pasti ia tidak mampu
menyampaikan pada pembaca bahwa dunia
masuk ke dunianya yang telalu hitam
Binta yang terlalu hitam adalah kehidupan
Binta yang tidak membahagiakan.

Kalau tidak dapat izin, lalu bagaimana caranya aku bisa Makna konotatif: Penulis hendak 80
menempati ruangan kosong yang ada di hatimu, Ta?”
menyampaikan pada pembaca bahwa
Nugraha bertanya pada Binta bagaimana
cara untuk bisa mendapatkan Binta.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
93

Tak lama, ia tersenyum, meredam gejolak cemburu kepada Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 89
Biru yang membara di dada
pada pembaca bahwa Nugraha merasa
cemburu terhadap Biru sehingga ia
tersenyum untuk meredakan rasa
cemburunya.

Sebenarnya, kalimat yang Nug keluarkan tadi adalah Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 92
caranya membuat Binta diam dan setuju dengan
pada pembaca bahwa Binta akan tetap tidak
pilihannya, bahwa Nugakan tetap mencintainya, walau ia
tahu Binta akan mengunci hatinya dengan gembok yang menerima orang lain dalam kehidupannya.
tak ada duplikatnya
Sebenarnya, perempuan cuek ini memutuskan untuk Makna gramatikal: Penulis hendak 133
masuk ke jurusan Ilmu Komunikasi adalah karena ia ingin
menyampaikan pada pembaca bahwa Binta
belajar bagaimana cara menyampaikan perasaan yang
bertahun-tahun terpendam di jurang yang sembunyi di masuk jurusan Ilmu Komunikasi dengan
dalam hatinya
tujuan untuk dapat menyampaikan rasa
suka dan sayang terhadap Biru yang sudah
lama dipendam dan tidak diutarakan di
dalam diri Binta.

Nug tersenyum lebar, membuat bintang-bintang Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 134
berkumpul untuk melihat wajahnya
pada pembaca bahwa Nugraha merasa
bahagia sekali mendengar ucapan Binta.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
94

Hidup di alam lamunan yang lebih bersahabat ketimbang Makna gramatikal: Penulis hendak 136
dengan di bumi
menyampaikan pada pembaca bahwa
melamun lebih membahagiakan daripada
realita kenyataan di dalam kehidupan Binta.

Kau tahu mengapa Jani begitu indah? Karena senja Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 144
tenggelam di matanya
pada pembaca jika penulis menggambarkan
kedua mata Senjani yang sangat indah.

Ketika hatinya mulai tenang, Biru terus merangkul Jani, Makna gramatikal: Penulis hendak 147
memindahkan kesedihan yang selama ini menumpang di menyampaikan pada pembaca bahwa Biru
bahunya memeluk Jani dengan tujuan untuk
meredakan rasa rindu dan kesedihan karena
berpisah cukup lama dengan Binta.
Biru membalas pelukannya, membelai lembut rambutnya Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 173
dan tersenyum. “Padahal Tuhan menciptakan tubuhmu
pada pembaca bahwa Binta tidak perlu takut
yang bisa mengeluarkan cahaya ketika kamu merasa takut
akan kegelapan dalam kegelapan karena dalam diri Binta
terpancar cahaya akan kebaikannya.
Terkejut, tentu saja, pertama yang ia dapat langsung Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 182
menembus jantungnya dengan anak panah yang tajam
pada pembaca bahwa kata menembus
jantung adalah sebuah gambaran rasa sakit
hati yang begitu dalam.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
95

Tawa Biru berubah menjadi langit yang dibelenggu pilu Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 187
(Rintik Sedu: 2018: 187).
pada pembaca bahwa Biru yang semula
tertwa kemudian berubah menjadi sebuah
kesedihan.

Aku harus berjuang untuk menyembuhkan hatinya yang Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 201
patah, walau ini perlahan menusukku, ucap Nug dalam hati
pada pembaca bahwa Nugraha akan terus
sambil terus membelai rambut Binta dan membiarkannya
terlelap dalam mimpi, dalam dimensi yang tak pernah berusaha menyembuhakan sakit hati yang
mengecewakannya
dirasakan oleh Binta, walaupun usah
tersebut adalah sebuah kesakitan bagi
Nugraha.
Kau itu jahat, Jakarta, berani sekali kau membuat dinding Makna konotatif: Penulis hendak 207
perasaanku yang dipagari besi itu ditembus oleh seorang
menyampaikan pada pembaca bahwa hati
laki-laki menyebalkan yang mulai mengetuk pintu hatiku
Binta sudah terbuka oleh orang baru yaitu
Nugraha.

Tiap sudut kota yang dibunuh masa lalu dan dipaksa Makna konotatif: Penulis hendak 220
bungkam walau mereka bisa bersuara itu, mengajak Binta
menyampaikan pada pembaca bahwa Binta
untuk memejamkan matanya
tidur dengan mengingat masa lalu di kota
yang Binta tinggali saat ini, yaitu Jakarta.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
96

Aku selalu menumpahkan rinduku pada tanah yang akan Makna konotatif: Penulis hendak 267
menyampaikannya kepada langit, pikirnya
menyampaikan pada pembaca bahwa Biru
memiliki rasa rindu yang mendalam untuk
Binta, namun tidak pernah bisa ia
sampaikan.

Aku tidak mungkin menaruh hati pada laki-laki Makna konotatif: Penulis hendak 329
menyebalkan itu
menyampaikan pada pembaca bahwa Binta
tidak mungkin menyukai dan menyayangi
Nugraha.

2. Pleonasme Nug segera membuka membuka matanya lebar-lebar, Makna gramatikal: Penulis menggunakan 9
terkejut dengan perkataan Binta yang barusan ia dengar
pemakaian kata yang berlebih yaitu “lebar-
lebar” karena secara logis membuka mata
sudah cukup menggambarkan rasa terkejut.

Binta terus berjalan, menyusuri rel kereta, sedang Nug Makna leksikal: Penulis menggunakan 19
hanya bisa memandangi punggungnya dari belakang yang
pemakaian kata yang berlebih pada kata
membuatnya ingin tersenyum.
“dari belakang” karena secara logis
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
97

melihat punggung seseorang sudah pasti


dari belakang.

Dan satu warna gelap itu, selalu menghadirkan sebuah Makna leksikal: Penulis menggunakan 229
wajah, satu wajah lebih tepatnya, satu-satunya wajah yang
pemakaian kata yang berlebih pada kata
selalu ada dipikirannya, yang selalu membuatnya berada di
ruang nostalgua berisi jutaan kenangan yang tak akan ada “satu”, penulis menggunaka kata tersebut
habisnya
secara berulang dan sebenarnya dirasa tidak
perlu.

Di luar hujan. Tiap derai-derai yang terdengar, memahat Makna konotatif: Penulis menggunakan 241
luka baru pada dinding hatinya lewat kenangan yang
pemakaian kata yang berlebih pada kata
memasuki pikirannya
“derai-derai”, kata derai yang bermaknai
titik-titik hujan maka pemakaian kata yang
digunakan cukup berlebih.

Tetesan air hujan menyentuh tangannya. Ia teruss berjalan, Makna denotatif: Penulis menggunakan 252
tanpa terlebih dulu melihat ke langit. Berjalan saja. Hujan
pemakaian kata yang berlebih pada kata
turun. Deras. Begitu deras
“begitu deras”, di mana sebelum kata
“begitu deras” sudah jelas kata “deras”,
maka kata “deras” sudah cukup
menggambarkan hujan turun dengan deras,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
98

tidak perlu ditambah kata “begitu deras”


sehingga pemakaian kata menjadi
berlebihan.

Setelah dapat pertanyaan itu, Binta menatap ke arah langit, Makna leksikal: Penulis menggunakan 265
beroikir, menebak-nebak, mengira-ngira, menduga-duga,
pemakaian kata yang berlebih pada kata
dan untuk manusia tanpa mimpi seperti dia, berkhayal
adalah hal yang sulit “mengira-ngira, menduga-duga”, di
mana dua kata tersebut memiliki arti yang
sama, sehingga pemakaian dua kata tersebut
menjadi berlebihan.

3. Metafora Cahyo akan menjadi santapan besarnya di kampus nanti Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 12
kepada pembaca jika kalimat yang penulis
gunakan bermakna “Cahyo akan mendapat
marah dari Binta di kampus nanti”.
Kura-kura itu makhluk paling beruntung yang hidup di Makna leksikal: Penulis hendak 19
muka bumi. Jalan mereka yang lambat, seakan lebih
menyampaikan kepada pembaca jika
banyak mencuri kenangan ketimbang manusia, mereka
bisa merasakan apa pun dengan waktu yang lebih lama kalimat yang penulis gunakan bermakna
“Kura-kura adalah makhluk yang
beruntung karena jalannya yang pelan
sehingga bisa mendapatkan kenangan yang
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
99

banyak dalam hidupnya dari pada


manusia”.
Mereka langsung memeluk Nug, membuat lekuk sabit Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 23
dalam bibir Binta keluar
kepada pembaca jika kalimat yang penulis
gunakan bermakna “Mereka langsung
memeluk Nug dan itu membuat Binta
tersenyum.
Untuk apa dia masuk ke dalam kehidupanku? Panggung Makna konotatif: Penulis hendak 24
yang aneh, tapi sepertinya bukan benalu, mungkin
menyampaikan kepada pembaca jika
kalimat yang penulis gunakan bermakna
“Untuk apa Nugraha masuk dalam
hidupnya? Nugraha adalah orang yang
sering mengganggu namun bukan orang
yang jahat seperti benalu yang merugikan
orang lain”.
Sepertinya terlalu banyak kepahitan dalam hatinya Makna gramatikal: Penulis hendak 34
menyampaikan kepada pembaca jika
kalimat yang penulis gunakan bermakna
“Binta memiliki jalan hidup yang tidak
indah”.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
100

Pukul pakai hatimu aja biar rasanya menyenangkan Makna gramatikal: Penulis hendak 47
menyampaikan kepada pembaca jika
kalimat yang penulis gunakan bermakna
“Nugraha ingin dibalas perasaannya
sehingga rasanya bisa menyenangkan”.
Untuk manusia yang tidak bisa diatur dengan peraturan, Makna gramatikal: Penulis hendak 52
Binta lebih senang menghabiskan waktunya di rumah.
menyampaikan kepada pembaca jika
Karena baginya, rumah adalah kota mati yang tidak bisa
memaksanya patuh dengan peraturan kalimat yang penulis gunakan bermakna
“Definisi rumah bagi Binta adalah sebuah
kebebasan yang tidak bisa memaksanya
dalam bentuk apapun”.
Tangisan yang sudah bertahun-tahun ia sembunyikan dari Makna gramatikal: Penulis hendak 61
rembulan dalam hidupnya itu
menyampaikan kepada pembaca jika
kalimat yang penulis gunakan bermakna
“Binta menangis di depan ibunya, setelah
bertahun-tahun ia tidak menangis di depan
ibunya”.
Wajah Nug membeku, perasaannya seperti batu yang tiba- Makna gramatikal: Penulis hendak 67
tiba retak, matanya fokus kepada Mama Binta tanpa
menyampaikan kepada pembaca jika
berkedip
kalimat yang penulis gunakan bermakna
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
101

“Nug merasa terkejut/kaget karena melihat


mama Binta”.
Binta tidak percaya bahwa orang yang ingin sekali ia sulap Makna gramatikal: Penulis hendak 68
jadi debu itu, justru berhasil menyejukkan hatinya
menyampaikan kepada pembaca jika
kalimat yang penulis gunakan bermakna
“Binta merasa damai bersama Nugraha,
padahal Nugraha adalah orang yang ia benci
karena sering mengganggu”.
Itu duniaku, Nug. Duniaku yang kamu kira menyenangkan Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 68
sebenarnya Cuma gumpalan awan mendung yang cuma kepada pembaca jika kalimat yang penulis
bisa menurunkan hujan gunakan bermakna “Itu dunia Binta, Nug.
Dunia yang dikira menyenangkan, padahal
sebenarnya tidak menyenangkan,
menyedihkan dan membuat tangisan bagi
Binta”.
Ia cuma jatuh kepada Binta, begitu saja. Padahal ia sadar, Makna gramatikal: Penulis hendak 77
ia sedang menjatuhkan hatinya pada lubang hitam yang
menyampaikan kepada pembaca jika
tidak menjanjikan kebahagiaan di dalamnya
kalimat yang penulis gunakan bermakna
“Nugaraha sudah jatuh cinta pada Binta,
namun Nugraha tahu jika jatuh cinta pada
Binta, ia tidak bisa berharap apa-apa karena
binta tidak jatuh cinta pada Nugraha”.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
102

Aku tidak jadi minta izinmu. Pokoknya aku akan tetap Makna gramatikal: Penulis hendak 84
mencintaimu, aku akan terus menunggumu, aku akan terus
menyampaikan kepada pembaca jika
menunggu sampai ada ruangan kosong di dalam hatimu
kalimat yang penulis gunakan bermakna
“Nugraha akan tetap menunggu Binta,
sampai Binta bisa menerima cinta dari
Nugraha”.
Tanpa menjawab, Binta menutup telepon dari Cahyo. Ia Makna denotatif: Penulis hendak 113
berjalan pelan dan masuk kembali ke kamar mamanya. Ia
menyampaikan kepada pembaca jika
duduk di samping beliau. “Kenapa sih Ma? Kenapa yang
Binta lakukan selalu salah? Kenapa semesta selalu marah kalimat yang penulis gunakan bermakna
sama Binta? Kenapa bumi ini selalu kasih hukuman buat
“Binta merasa tidak pernah diterima oleh
Binta?Kenapa Ma? Kenapa selalu Binta? Binta salah apa?
siapa pun dan di mana pun”.
Nug melihat malaikat yang menjaga Binta sedang Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 166
menonton televisi dengan tatapan kosong di sofa, dengan
kepada pembaca jika kalimat yang penulis
segelas susu yang belum diminum
gunakan bermakna “Nug melihat mama
Binta sedang menonton televisi dengan
tatapan kosong di sofa, dengan segelas susu
yang belum diminum”.
Lihat kembaranmu, Jani, sebentar lagi ia tenggelam Makna leksikal: Penulis hendak 169
menyampaikan kepada pembaca jika
kalimat yang penulis gunakan bermakna
“Kemabaran yang dimaksud oleh Biru
adalah sebuah senja”.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
103

Mencari cara untuk menghukum dirinya yang sudah Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 234
membuat hujan turun dari kedua mata Senjani yang begitu
kepada pembaca jika kalimat yang penulis
indah
gunakan bermakna “Biru menyesal karena
sudah membuat Senjani menangis.”
Tak ada lagi senja pada wajahnya. Jingga itu berubah air Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 249
mata yang terus mengalir. Ia segera meremas dan
kepada pembaca jika kalimat yang penulis
menggenggam kertas itu, meninggalkan kelas lalu berlari
mencari malaikat yang selalu menjaga perasaannya gunakan bermakna “Tidak ada lagi sorot
Nugraha
bahagia di mata Binta, Binta menangis
kemudian mencari Nugraha yang selalu
bersikap baik pada Binta”.
Karena ia tidak mau ada yang mengganggu Binta bicara. Makna konotatif: Penulis hendak 256
Dan, Nug pun masih diam mendengar perkataan Binta
menyampaikan kepada pembaca jika
yang jelas saja menusuk perasaannya sendiri
kalimat yang penulis gunakan bermakna
“Nug masih mendengar ucapan Binta yang
menyakiti perasaannya”.
Senyumnya yang penuh arti itu membuat Nug menerima Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 277
seribu rasa yang memunculkan lekuk sabit di wajahnya
kepada pembaca jika kalimat yang penulis
gunakan bermakna “Senyum Binta
membuat Nug juga tersenyum.”
Yang patah pasti akan berganti. Nug selalu percaya itu. Makna konotatif: Penulis hendak 279
Hati Binta yang patah, pasti akan kembali utuh menyampaikan kepada pembaca jika
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
104

kalimat yang penulis gunakan bermakna


“Nug percaya jika hati Binta yang sakit
pasti akan segera pulih/sembuh”.
Mas Joko menekan perut Biru berkali-kali, ia hampir Makna leksikal: Penulis hendak 309
pasrah sampai akhirya Biru mengeluarkan air dari menyampaikan kepada pembaca jika
mulutnya, lalu tersadar. Ia tenggelam, untung saja nelayan kalimat yang penulis gunakan bermakna
yang bersamanya berhasil menemukannya, Bila tidak, “Nelayan tersebut terus berusaha menekan
mungkin Biru benar-benar tak akan pernah kembali perut Biru untuk menyelamatkan Biru, jika
tidak ada nelayan itu Biru pasti sudah mati”.
Kedai yang semula ramai dan begitu bising, seketika Makna gramatikal: Penulis hendak 324
membisu
menyampaikan kepada pembaca jika
kalimat yang penulis gunakan bermakna
“Kedai yang awalnya ramai kemudian
sepi”.
Apa yang keluar dari Binta berhasil membuat tubuh Nug Makna konotatif: Penulis hendak 326
membatu
menyampaikan kepada pembaca jika
kalimat yang penulis gunakan bermakna
“Apa yang dikatakan oleh Binta selalu saja
membuat Nug diam”.
Binta kembali menjadi Binta yang sendiri dan berteman Makna konotatif: Penulis hendak 334
dengan sepi
menyampaikan kepada pembaca jika
kalimat yang penulis gunakan bermakna
“Binta menjadi Binta yang semula, Binta
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
105

yang belum kenal Nugraha, yang tidak


punya teman dan menyendiri”.
Biru tak boleh tahu ada seorang laki-laki lain yang berhasil Makna gramatikal: Penulis hendak 341
mematahkan hatiku menyampaikan kepada pembaca jika
kalimat yang penulis gunakan bermakna
“Biru tidak boleh tahu jika ada laki-laki lain
yang berhasil menyakiti hati Binta”.
Berarti Jakarta juga rumah. Berganti tapi tidak berubah Makna konotatif: Penulis hendak 359
menyampaikan kepada pembaca jika
kalimat yang penulis gunakan bermakna “
Berarti Jakarta adalah tempat untuk pulang,
yang berganti namun rasanya tidak pernah
berubah”.
Dengan langkah ragu, Sinta menghampiri Nugraha yang Makna gramatikal: Penulis hendak 368
baru saja selesai kelas. Ia dihantui rasa bersalahnya
menyampaikan kepada pembaca jika
kalimat yang penulis gunakan bermakna
“Sinta menhampiri Nugraha karean ia terus
merasa bersalah akibat kesalahan yang ia
buat”.
Di tengah percakapan keduanya, Sinta hadir di antara Makna konotatif: Penulis hendak 368
mereka. Berusaha berbicara tapi lidahnya mendadak kaku
menyampaikan kepada pembaca jika
kalimat yang penulis gunakan bermakna
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
106

“Sinta berusaha untuk mengklarifikasi apa


yang terjadi, namun ia merasa kesulitan
memulai pembicaraan”.
Seperti yang pernah kukatakan, Jani, kamu adalah Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 373
pelayaran terakhirku
kepada pembaca jika kalimat yang penulis
gunakan bermakna “Biru berkata jika Jani
adalah tujuan hidupnya selama ini”.
Bersama Nugraha, kamu tidak lagi meletakkan hatimu di Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 390
tengah jalan raya
kepada pembaca jika kalimat yang penulis
gunakan bermakna “Biru berkata jika Binta
bersama Nugraha, Binta memiliki kehidpan
yang jelas, tujuan hidup yang jelas”.
4. Alegori Binatang itu teman cerita yang baik, loh Makna leksikal: Penulis hendak 18
menyampaikan pada pembaca jika makna
yang tekandung adalah sebuah
lambang/simbol “binatang” yang
digambarkan menjadi teman cerita yang
baik, karena ketika manusia bercerita
dengan hewan, manusia akan merasa bebas
karena binatang tidak akan penah
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
107

memotong pembicaraan, fungsi mereka


adalah sebagai pendengar yang baik.
Nug kembali tersenyum. “Iya, aku bukan manusia. Aku ini Makna leksikal: Penulis hendak 40
ikan paus yang senang bisa membuat Binta senang
menyampaikan pada pembaca jika makna
yang tekandung adalah sebuah
lambang/simbol “ikan paus” yang
digambarkan oleh penulis sebagi hewan
yang selalu membuat senang manusia.

Selama duduk di dalam metromini, ia terus berdoa supaya Makna leksikal: Penulis hendak 60
kendaraan ini nyasar ke Merkurius, atau terbakar di menampaikan pada pembaca bahwa makna
matahari yang terkandung dalam kutipan tersebut
adalah Binta ingin sekali hilang dengan
melambangkan kendaraan yang
ditumpanginya tersasar ke planet lain yaitu
Merkurius atau terbakar ke matahari, yang
maknannya Binta ingin menyudahi
kejadian di detik itu.
Binta kembali diam. Siapa yang tidak tahu lagu itu? Orang Makna gramatikal: Penulis hendak 82
yang gemar bersembunyi di bawah cangkang kura-kura menyampaikan pada pembaca jika makna
saja jug pasti tahu yang tekandung adalah sebuah
lambang/simbol “kura-kura” yang
digambarkan oleh penulis sebagi tempat
bersembunyi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
108

5. Perumpama Nug bergumam dalam hati sambil tersenyum, aku suka Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 32
an Binta yang tidak banyak bicara, tapi ketika satu kalimat
kepada pembaca jika penulis
keluar dari mulutnya, seakan semesta ini malu karena
kalah indah dengan ucapannya menggambarkan bahwa menurut Nugraha
kata-kata yang diucapkan oleh Binta
membuat malu semesta karena kalah
indahnya.
“Ta? Taa? Bintaaa?” Nug terus memanggil Binta Makna leksikal: Penulis hendak 53
selayaknya anak kecil yang memanggil temannya dari luar menyampaikan kepada pembaca jika
pagar untuk diajak bermain penulis menggambarkan bahwa Nugraha
memanggil-manggil Binta seperti anak
kecil yang ingin diajak bermain.
Binta benar-benar geram, ia mengepal tangan kanannya Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 55
seperti sedang ambil posisi untuk memukul seseorang yang
kepada pembaca jika penulis
lain tidak bukan adalah Nug
menggambarkan bahwa Binta sangat kesal
sehingga Binta mengepalkan tangannya
seperti ingin memukul Nugraha.
Rasanya seperti melihat meteor jatuh. Fokusku buyar. Aku Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 59
masih mengira ini mimpi, atau mungkin Nug keracunan
kepada pembaca jika penulis
sate ayam yang ia makan tadi. Aku harus apa? tanya Binta
kepada dirinya sendiri menggambarkan bahwa Binta merasa
kebingungan hingga ia merasa seperti
melihat meteor jatuh alias terkejut karena
perkataan Nugraha.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
109

Mendengar itu, Nug tertegun, selayaknya mobil yang Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 64
mengerem mendadak karena ada kura-kura yang tiba-tiba
kepada pembaca jika penulis
melintas entah dari mana datangnya
menggambarkan bahwa Nugraha terkejut
seperti mobil yang direm mendadak
mendengar perkataan dari Binta.
Mungkin guenya yang terlalu bodoh atau Binta yang Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 65
terlalu rumit, seperti soal yang tidak bisa diselesaikan
kepada pembaca jika penulis
menggambarkan bahwa Nugraha
mengibaratkan Bita seperti soal yang tidak
bisa ia temukan jawabannya.
Selayaknya langit cerah berubah mendung seketika Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 67
kepada pembaca jika penulis
menggambarkan bahwa langit yang cerah
yang tiba-tiba berubah menjadi mendung
seperti wajah Binta yang menggambarkan
kesedihan.
Wajah Nug membeku, perasaannya seperti batu yang tiba- Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 67
tiba retak, matanya fokus kepada Mama Binta tanpa
kepada pembaca jika penulis
berkedip
menggambarkan bahwa Nugraha yang
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
110

terkejut seperti batu yang tiba-tiba retak


karena melihat mama Binta
Binta tersenyum. Perasaan yang sebelumnya seperti awan Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 72
mendung, berubah menjadi berwarna biru indah dan cerah kepada pembaca jika penulis
menggambarkan bahwa wajah Binta yang
awalnya murung berubah menjasi tertawa
bahagia
Seperti tata surya yang berhamburan, seperti itulah kira- Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 76
kira kondisi Binta sekarang
kepada pembaca jika penulis
menggambarkan bahwa perasaan Binta saat
ini adalah sangat bahagia.
Seperti hujan yang menjatuhkan dirinya ke tanah tanpa Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 77
alasan, seperti pula Nug menggambarkan cintanya untuk kepada pembaca jika penulis
Binta menggambarkan bahwa Nug memiliki rasa
kepada Binta tanpa sebuah alasan
Wajah Nug berubah muram, seperti cahaya lampu yang Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 80
perlahan meredup
kepada pembaca jika penulis
menggambarkan bahwa Wajah Nug yang
perlahan berubah muram.
Selama di metromini, mereka saling diam. Seperti dua ekor Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 81
ikan cupang yang diberi penghalang, yang apabila
kepada pembaca jika penulis
dipertemukan akan saling berusaha mengalahkan
menggambarkan bahwa Nugaraha dan
Binta saat di metromini saling diam karean
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
111

jika mereka berdua berbicara mereka akan


berlomba argumen masing-masing.
Nug, Biru sangat berarti buat aku. Awalnya, aku kira aku Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 88
mencintainya. Tapi kemudian dia pergi tiba-tiba, seperti kepada pembaca jika penulis
ditelan bumi menggambarkan bahwa menurut Binta,
Biru hilang dengan sangat tiba-tiba.
Perjalanan pulang memang selalul lebih cepat. Seperti Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 93
tergelincir dari perosotan hingga sampai di depan rumah
kepada pembaca jika penulis
menggambarkan bahwa perjalanan pulang
Binta begitu cepat.
Ia cuma harus ke lantai dua di kelas kedua dari tangga danMakna kias: Penulis hendak menyampaikan 99
Nug ada di sana. Mungkin yang jadi masalah adalah tidak kepada pembaca jika penulis
ada yang berhenti menatapnya. Seperti melihat alien, menggambarkan bahwa teman-teman
tatapan mereka aneh sekali terhadap Binta Nugraha melihat aneh kedatangan Binta di
dalam geudng mereka.
Walau kata orang kesabaran itu ada batasnya, tidak untuk Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 132
Nug. Kesabarannya untuk Binta ibarat air yang akan selalu
kepada pembaca jika penulis
disediakan semesta tanpa manusia memintannya
menggambarkan bahwa kesabaran yang
dimiliki Nugraha untuk Binta selalu ada dan
tidak pernah habis
Ia jadikan cappuccino itu seperti lautan luas dengan sendok Makna kias: Penulis hendak menyampaikan
teh kecil yang menjadi kapalnya, dan ia seakan duduk di
kepada pembaca jika penulis
antaranya
menggambarkan bahwa Binta
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
112

mengibaratkan dirinya sedang berada di


lautan dengan sendok yang menjadi
kapalnya.

Melihat Nug tertidur seperti itu, dengan kondisi yang Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 133
seharusnya tidak memaksa untuk berada di sana, membuat kepada pembaca jika penulis
perasaan Binta seperti langit yang tadinya terik akan sinar menggambarkan bahwa perasaan Binta
matahari berubah sejuk. Mendung, tapi tidak hujan. Gelap, menjadi damai ketika melihat Nug tertidur
tapi tidak ada petir
Selayaknya Adam dan Hawa yang akhirnya bertemu Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 144
kembali setelah dipisahkan bertahun-tahun, Biru dan
kepada pembaca jika penulis
Senjani saling mempererat pelukannya, seakan
menyembuhkan rindu yang sudah membusuk bertahun- menggambarkan bahwa cerit Biru dan
tahun lamanya
Senjani seperti cerita Adam dan Hawa yang
setelah bertahun-tahun akhirnya bertemu
kembali.
Seperti senja yang tidak bisa dinikmati lama-lama, seperti Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 155
itu pula waktu yang semesta berikan untuk mereka kepada pembaca jika penulis
menggambarkan bahwa waktu yang
dimiliki Biru dan Senjani sangat sedikit
seperti ketika senja akan tenggelam.
Kamu tahu Biru? Berharap lebih sama kamu seperti Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 193
meletakkan hatiku di tengah jalan raya, Cuma tinggal kepada pembaca jika penulis
menunggu waktu untuk akhirnya terlindas kendaraan yang menggambarkan bahwa Binta tidak bisa
lewat kemudian mati menggantungkan perasaannya pada Biru,
karena Biru tidak pernah memberi kejelasan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
113

dan kepastian, di mana jika perasaan itu


terus dibiarkan pasti lama-lama akan mati.
Dia nggak bisa seenaknya, Nug? Dia itu seakan-akan Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 200
membuatku jatuh pada sebuah lorong yang tak ada kepada pembaca jika penulis
ujungnya menggambarkan bahwa Binta merasa jatuh
cinta pada Biru namun tak pernah ada
kepastian seperti jatuh pada sebuah lorong
yang tak ada ujungnya.
Ia tak kuasa membendung air matanya. Ia menjatuhkan Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 212
tubuhnya pada pelukan Nugraha, selayaknya hujan yang
kepada pembaca jika penulis
menjatuhkan dirinya pada tempat ia menaruh harapan:
barangkali akan ada sesuatu yang jauh lebih indah yang menggambarkan bahwa Binta menangis di
akan tumbuh dari sana
pelukan Nugraha, orang yang selalu ada
untuk Binta, yang berhasil membuat Binta
memiliki harapan yang pasti pada
seseorang.
Risiko yang sedang kugenggam sekarang ini sepuluh kali Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 220
lebih berat. Seperti sedang menaruh hatiku di rel kereta kepada pembaca jika penulis
menggambarkan bahwa Nugraha merasa
apabila ia menyukai Binta maka ia memiliki
risiko yang berat seperti sedang menaruh
hati di rel kereta, yang akhirnya akan
tertabrak dan mati.
Seperti berdiri di pinggir jurang lalu menjatuhkan dirinya Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 234
dengan sengaja, itulah yang Nug rasakan tiap kali Binta kepada pembaca jika penulis
sebut nama pelaut itu menggambarkan bahwa Nug selalu merasa
sakit perasaannya ketika Binta selalu
menyebut nama Biru di hadapan Nugraha,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
114

sehingga Nug merasa seperti jatuh ke dalam


jurang dengan sengaja yang rasa sakitnya
tidak terkira.
Kalimat Nug barusan seakan membuka pintu hatinya yang Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 234
lama dikunci itu, bahkan ia kesulitan untuk memberi kepada pembaca jika penulis
respon untuk menjawabnya menggambarkan bahwa Binta merasa
kesulitan menjawab pertanyaan dari
Nugraha karena pertanyaan Nugraha seperti
membuka pintu hati Binta.
Jantungnya seperti berhenti berdetak Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 245
kepada pembaca jika penulis
menggambarkan bahwa jantung Binta
seperti berhenti berdetak yang maknanya
Bita sangat terkejut.
Ya, nggak. Binta, mencintaimu itu seperti mencintai hujan, Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 257
maka kehujanan sudah menjadi risiko terbaik yang kepada pembaca jika penulis
kuterima menggambarkan bahwa Nugaraha
mencintai Binta sepenuhnya dengan risiko
yang siap Nugraha tanggung.
Binta tersenyum, memegang pipi Nugraha, membuat Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 260
jantung Nug seakan sudah berpindah tempat
kepada pembaca jika penulis
menggambarkan bahwa Nugraha sangat
terkejut ketika Binta memegang pipi
Nugraha.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
115

Sudah selayaknya sepasang kekasih, Nug meminta Binta Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 268
untuk selalu memberi kabar, juga saat ia hendak pergi ke kepada pembaca jika penulis
suatu tempat menggambarkan bahwa Binta dan Nugraha
sudah seperti sepasang kekasih yang selalu
memberi kabar ke mana pun mereka pergi.
Kenangan itu seperti bayang-bayang, yang kelihatan tak Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 280
ada, tapi selalu mengikuti
kepada pembaca jika penulis
menggambarkan bahwa kenangan yang ada
sudah seperti bayang-bayang, yaitu selalu
mengikut ke mana pun pemilik kenangan
itu pergi.
Di atas kapal, Biru selayaknya lautan tanpa air Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 300
kepada pembaca jika penulis
menggambarkan bahwa Biru adalah orang
tanpa tujuan yang tidak tahu akan ke mana
dan berbuat apa.
Nelayan itu hanya geleng-geleng kepala, hatinya sangat Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 300
mengasihi Biru yang seakan kehilangan arah dan tak kepada pembaca jika penulis
memiliki tujuan dalam hidupnya menggambarkan bahwa Biru kehilangan
arah tanpa tahu tujuan hidupnya akan ke
mana.
Selayaknya laki-laki yang yang hampir putus asa mengejar Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 325
harapannya kepada pembaca jika penulis
menggambarkan bahwa Nug sudah seperti
laki-laki yang kehilangan harapan karena
Binta
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
116

Seperti orang jahat yang akan diinterogasi pihak berwajib, Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 329
Binta merasa sebentar lagi perasaannya akan segera
kepada pembaca jika penulis
dihakimi
menggambarkan bahwa ketika Binta akan
ditanya ia merasa seperti seorang tahanan
yang akan diinterogasi pihak berwajib.
Jani menoleh. Tatapannya kosong. Seperti lautan indah Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 344
yang ketika diselami ternyata sudah tak berisi apa-apa kepada pembaca jika penulis
menggambarkan bahwa saat Senjani
menoleeh kepada Biru, tatapan Senjani
kosong seperti lautan indah yang ketika di
selami tidak berisi apa-apa
Seperti mendengar bunyi tembakan peringatan, Binta Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 348
langsung terpaku, diam tak bergerak kepada pembaca jika penulis
menggambarkan bahwa Binta merasa
terkejut, dan diam tidak bergerak
Seperti luka yang digoreskan lagi dan lagi Makna kias: Penulis hendak menyampaikan 384
kepada pembaca jika penulis
menggambarkan bahwa ketika Binta tidak
jujur dengan perasaannya, maka ia merasa
seperti terluka berkali-kali
6. Depersonifik Apa yang dia lakukan? Untuk apa dia melakukan itu? Makna gramatikal: Penulis menggunakan 74
asi Kalau Cuma karena dia menyukaiku, apa harus? Tanya kata “kalau” sehingga termasuk dalam
Binta dalam hati gaya bahasa depersonifikasi
Nggak. Gue nggak akan nyerah. Karena buat gue, kalau Makna denotatitfPenulis menggunakan kata 122
cewe cuek berhasil jatuh cinta, maka dia nggak akan “kalau” dan “maka” sehingga termasuk
pernah main-main dalam gaya bahasa depersonifikasi.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
117

Ia bukan Biru, andai saja Biru ada di sini pasti ia bisa Makna konotatif: Penulis menggunakan 137
melakukan apapun untukku, ucap Binta marah dalam
kata “andai” dan “pasti” sehingga
hatinya
termasuk dalam gaya bahasa
depersonifikasi.
Makanya kamu jadi penyair, supaya aku jatuh cita pada Makna konotatif: Penulis menggunakan 221
puisi-puisimu
kata “maka” dan “supaya” sehingga
termasuk dalam gaya bahasa
depersonifikasi.
Dengan kamu membenciku, maka akan membuatku Makna konotatif: Penulis menggunakan 230
mudah hilang dari duniamu
kata “dengan” dan “maka” sehingga
termasuk dalam gaya bahasa
depersonifikasi.

Jika ia menyakitinya, maka ia lakukan demi kebaikannya Makna konotatif: Penulis menggunakan 235
kata “jika” dan “maka” sehingga termasuk
dalam gaya bahasa depersonifikasi.
Kalau jatuh cinta denganmu adalah sebuah kebodohan, Makna konotatif: Penulis menggunakan 241
maka untuk kali pertama aku bangga menjadi orang bodoh
kata “kalau” dan “maka” sehingga
termasuk dalam gaya bahasa
depersonifikasi.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
118

7. Prolepsis/An Binta tahu sesuatu akan terjadi. Ia tahu hari itu ia akan Makna gramatikal: Penulis menggambar 245
tisipasi terus-terusan dihantui rasa gelisah apabila tak segera
sesuatu yang akan terjadi yaitu pada kata
membuka dan mengetahui apa isi di dalamnya
“Ia tahu hari itu ia akan terus-terusan
dihantui rasa gelosah apabila tak segera
membuka dan mengetahui apa isi di
dalamnya”.
Petir mulai menyambar, Binta tahu akan turun hujan deras Makna gramatikal: Penulis menggambar 252
sebentar lagi
sesuatu yang akan terjadi yaitu pada kata
“Binta tahu akan turun hujan deras
sebentar lagi”.
8. Koreksio/Ep Jakarta atau kamu? Makna denotatif: Penulis melakukan 250
anortesis
Aku. Eh, tapi aku akan selalu ikut ke mana saja kamu pergi koreksi/pembenaran dengan tujuan
sih, Ta
menegaskan sesuatu, penulis menegaskan
kata “kamu dan aku” yang merujuk pada
Nugraha.
Biru senang mengarang. Karena mengarang adalah cara Makna gramatikal: Penulis melakukan 266
untuk berbicara dengan dirinya sendiri. Bukan. Bukan koreksi/pembenaran dengan tujuan
berarti ia tak suka berbagi cerita dengan orang yang lain, menegaskan sesuatu, penulis menegaskan
yang bukan Jani tentunya kata “berbicara dengan dirinya sendiri”
dan kata “bukan” yang menegaskan bahwa
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
119

Biru tetap suka berbagi cerita pada orang


lain.
Jani memeluknya karena ia sadar bahwa perasaannya Makna gramatikal: Penulis melakukan 355
untuk Biru sudah tak sebesar dulu. koreksi/pembenaran dengan tujuan
Enggak. Ini salah. Biru adalah satu-satunya cinta yang menegaskan sesuatu, penulis menegaskan
kubutuhkan kata “Enggak. Ini salah.” Yang
menegaskan bahwa Binta harusnya tetap
mencintai Biru seorang.
9. Perifrasis Iya. Kamu, Jani. Kamu adalah alasan mengapa aku ingin Makna gramatikal: Penulis menggunakan 354
kata yang berlebihan yaitu “alasan
terus membuka mata, untuk melihat matahari terbit dan
mengapa aku ingin terus membuka
tenggelam. Kamu adalah alasan aku ada di bumi yang mata, untuk melihat matahari terbit dan
tenggelam” di mana makna yang
mengerikan ini
seharusnya adalah “untuk tetap hidup”.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
120

Lampiran 3
INSTRUMEN WAWANCARA
UNTUK GURU RELEVANSI HASIL PENELITIAN
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Baturetno


Nama Narasumber : Titin Rohmawati, S. Pd.
Jabatan : Guru Bahasa Indonesia Kelas XII
Hari/Tanggal : 24 Juni 2022
Tempat : SMA Negeri 1 Baturetno
1. Apa yang Anda ketahui tentang Rintik Sedu dan novel Kata?
Rintik Sedu adalah penulis produktif yang akhir-akhir ini karyanya banyak
dan sedang naik daun di kalangan remaja. Novel Kata menjadi n ovel best
seller karya Rintik Sedu yang sudah dicetak ulang sebanyak 5 kali cetakan
dan sudah difilmkan.
2. Apa yang Anda ketahui tentang gaya bahasa?
Gaya bahasa atau majas (dalam tataran pembelajaran) menurut saya adalah
hal yang konten yang membedakan orang bahasa dengan orang di luar
bahasa. Maksudnya adalah jika kita mengemas bahasa atau berbicara
menggunakan gaya bahasa kesannya lebih fleksibel daripada orang-orang
yang berbicaranya langsung atau apa adanya. Gaya bahasa selain
memperhalus makna, juuga untuk membuat kosa kata yang terlahir itu lebih
indah. Beberapa hal dan kajian gaya bahasa terkesan sangat penting.
3. Bagaimana pembelajaran gaya bahasa selama ini? apakah sudah maksimal?
Pembelajaran Bahasa Indonesia yang mengkhususkan tentang gaya bahasa
memang belum ada, namun gaya bahasa ini tercover di dalam materi novel,
cerpen, drama. Selam pembelajaran yang terjadi di dalam gaya bahasa
masih ada permasalahan.
4. Apa saja kendala dalam pembelajaran gaya bahasa yang pernah terjadi
dalam pembelajaran?
Permasalahan yang terjadi yaitu siswa sudah dapat menyebutkan macam-
macam gaya bahasa (majas) namun belum bisa mengenali dan memahami
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
121

gaya bahasa karena memang saking banyaknya jenis dari gaya bahasa.
Apalagi sekarang tingkat literasi dari siswa sendiri bisa dapat dikatakan
rendah.
5. Bagaimana proses pembelajaran materi novel selama ini? Apakah sudah
maksimal?
Pembelajaran novel diibaratkan sebagai idola para remaja. Untuk anak
SMA, rata-rata memiliki ketertarikan pada novel, boleh dibilang jika novel
itu dijadikan media pembelajaran memiliki kekuatan yang sangat luar biasa.
Sebenarnya perpustakan juga sudah memiliki beberapa novel yang tersedia,
namun karena mungkin belum lengkap, siswa menyempatkan untuk
mengunduh di internet novel yang sedang dicarai dan ingin dibaca, bahkan
ada juga siswa yang mengikuti PO novel yang mereka idolakan. Jika
dibandingkan dengan saya (guru Bahasa Indonesia) literasi mengenai novel,
siswa lebih paham dan lebih melek literasi tentang novel. Siswa lebih tahu
karena dari segi waktu mereka memiliki waktu yang cukup banyak untuk
membaca novel.
6. Apakah layak jika novel Kata karya Rintik Sedu dijadikan objek penelitian
ini?
Novel Kata ini memiliki nilai-nilai yang terkandung cukup banyak, relevan
dengan kehidupan saat ini, nilai moral, sosial, budaya. Menurut saya novel
ini sah-sah saja jika novel ini dijadikan objek penelitian.
7. Bagaimana pendapat Anda mengenai gaya bahasa yang digunakan dalam
novel Kata karya Rintik Sedu?
Sudah memenuhi standar, bervariatif nampak dari kutipan-kutipan di dalam
novel dan kaya akan gaya bahasa sehingga dapat memperbanyak
perbendaharaan kata yang dimiliki oleh guru dan juga siswa.
8. Bagaimana pendapat Anda tentang novel Kata karya Rintik Sedu? Apakah
dapat digunakan dalam proses pembelajaran?
Bisa digunakanan karena relevansinya terhadap pembelajaran dapat
dikaitkan, karena siswa SMA sedang diambang untuk menuju kedewasaan,
maka sudah sepantasnya mereka mendapatkan gambaran-gambaran yang
disajikan dan terwakilkan dalam novel Kata. Jadi menurut saya, novel Kata
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
122

ini relevan digunakan untuk media pembelajaran atau sebagai sumber bahan
belajar siswa
9. Apakah penelitian ini telah sesuai jika dihubungkan dengan kebutuhan
pembelajaran untuk KD 3.9 dan 4.9?
Menurut saya, penelitian yang dilakukan sudah sesaui dengan KD tersebut
karena ada benang merah yang dapat ditarik yang dibahas tentang novel.
10. Bagaimana pendapat Anda tentang kebermanfaatan skripsi ini untuk
pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA?
Sangat bermanfaat, karena saya lebih bisa menambah perbendaharaan novel
yang dapat dijadikan sumber atau acuan pembelajaran. Skripsi ini, menurut
saya sangat bermanfaat dan memberikan sumbangsih terjada pembelajaran
Bahasa Indonesia
11. Menurut Anda, novel seperti apa yang dapat digunakan dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia?
Menurut saya, novel yang dibutuhkan itu novel yang kaya akan nilai
sehingga nilai itu daoat dikaitkan dalam kehiupan sehari-hari.
12. Bagaimana pendapat Anda mengenai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
yang telah peneliti buat?
Sudah bagus, mulai dari tahap rencana, bagaimana cara mengemas dan
seluruhnya sudah cukup untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan
siswa dalam pembelajaran mater novel.
13. Bagaimana pendapat Anda mengenai peran guru dalam membentuk
siswauntuk dapat berkarya?
Guru berfungsi sebagai motivator dan fasilitator. Seorang pendidik harus
mampu mengkondisikan dan menjadi contoh bagi siswa, sehingga guru
memiliki peran yang besar bagi siswa, maka dari itu guru harus mampu
menjadi contoh dan menajdi cerimanan yang sepadan dengan apa yang kita
harapkan.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
123

Catatan Lapangan Hasil Wawancara

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini meneliti novel sebagai
objek penelitian, novel yang diteliti adalah novel Kata karya Rintik Sedu. Penelitian
ini meneliti gaya bahasa perbandingan dan makna gaya bahasa perbandingan dalam
novel Kata. Hasil penelitian yang dilakukan akan direlevansikan dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA, dengan kompetensi dasar yang digunakan
yaitu KD 3.9 Menganalsisi isi dan kebahasaan novel, 4.9 Merancang novel atau
novelet dengan memperhatikan isi dan kebahasaan baik secara lisan maupun tulis.

Hasil wawancara yang diperoleh dari informan 1 yaitu guru Bahasa Indonesia di
SMA Negeri 1 Baturetno. Informan 1 memberikan pernyataan jika penulis Rintik
Sedu adalah penulis produktif yang telah menulis beberapa buku dan digemari
kebanyakan remaja saat ini. Menurut Titin Rohmawati selaku guru bahasa
Indonesia di SMA Negeri 1 Baturetno pembelajaran gaya bahasa memang tidak ada
materi khususnya namun bergabung dengan materi unsur intrinsik. Novel Kata
menurutnya dapat digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA pada
materi novel. Novel Kata dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia
karena memiliki nilai-nilai kehidupan yang dapat dipelajari siswa dan
menggunakan bahasa yang mudah dipahami sehingga siswa dalam pembelajaran
dapat mendapat referensi untuk mengembangkan cerita sebagai output dalam
pembelajaran novel.

Mengetahui,

Informan 1 Peneliti

Titin Rohmawati, S. Pd Rahmadhani Ika Elprida


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
124

Lampiran 4

INSTRUMEN WAWANCARA
UNTUK PESERTA DIDIK RELEVANSI HASIL PENELITIAN
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Baturetno


Nama Narasumber : Nabila
Jabatan : Siswa Kelas XII IPA 3
Hari/Tanggal : 17 Juni 2022
Tempat : SMA Negeri 1 Baturetno

1. Apa yang Anda ketahui tentang Rintik Sedu dan novel Kata?
Rintik Sedu adalah nama pena dari Nadhifa Allya Tsana yang merupakan
penulis novel, salah satunya novel Kata. Kariernya di mulai sejak ia menjadi
penulis, hingga menjadi youtuber, dan podcaster.
Novel kata merupakan salah satu karya dari Rintik Sedu. Novel Kata
bertemakan kisah kasih remaja di bangku perkuliahan. Menurut saya novel
ini cukup bagus untuk dibaca bagi kalangan remaja. Beberapa kisahnya
hampir pernah terjadi di kehidupan para remaja meski dalam permasalahan
yang berbeda.
2. Apa yang Anda ketahui tentang gaya bahasa?
Gaya bahasa atau yang dikenal juga dengan sebutan majas. Memiliki tujuan
penggunaan untuk membuat pembaca mendapatkan efek tertentu yang
bersifat emosional dari apa yang mereka baca. Penggunaan gaya bahasa,
atau majas ini juga akan membuat sebuah cerita jadi lebih menarik dan lebih
hidup.
3. Bagaimana pendapat Anda tentang gaya bahasa yang digunakan untuk
mengkaji novel dalam penelitian ini?
Gaya bahasa yang digunakan oleh kajian novel Kata, menggambarkan
hubungan atau interaksi yang dilakukan antar tokoh dengan sangat baik.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
125

Dan pembaca juga dapat merasakan berbagai efek emosional dalam novel
tsb.
4. Bagaimana proses pembelajaran materi novel selama ini? Apakah sudah
maksimal?
Menurut saya pembelajaran novel saat SMA kurang maksimal dikarenakan
selama ini lebih banyak pembelajaran secara daring akibat dari pandemi
daripada luring yang baru dilaksanakan ± 6 bulan, sehingga pendalaman
materinya kurang baik. Selain itu dengan pembelajaran daring membuat
kurangnya komunikasi antara guru dengan murid, sehingga beragai
pembahasan atau perbaikan atas tugas sekolah tidak maksimal.
5. Apakah layak jika novel Kata karya Rintik Sedu dijadikan objek penelitian
ini?
Menurut saya novel ini layak jika dijadikan objek penelitian ini.
6. Novel seperti apa yang sering digunakan dalam pembelajaran? Bagaimana
ketertarikan Anda terhadap novel Kata karya Rintik Sedu?
Novel yang biasanya dipakai adalah novel yang terdapat di perpustakaan
sekolah dan bergenre bebas non SARA atau yang tidak mengandung unsur
pornografi.Namun saat pandemi siswa/i bebas memilih judul novel yang
dianalisa. Saya cukup tertarik dengan kisah yang diceritakan pada novel
Kata karya rintik sendu, karena saya rasa pesan moral yang terdapat
didalamnya sangat berguna bagi kehidupan khususnya para remaja
7. Bagaimana pendapat Anda tentang novel Kata karya Rintik Sedu? Apakah
dapat digunakan dalam proses pembelajaran?
Menurut saya novel Kata karya Rintik Sedu dapat digunakan dalam
pembelajaran, baik yang berupa penganalisaan maupun pesan moral.
8. Apakah penelitian ini telah sesuai jika dihubungkan dengan kebutuhan
pembelajaran untuk KD 3.9 dan 4.9?
Menurut saya penelitian ini telah sesuai jika dihubungkan dengan KD 3.9
dan 4.9
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
126

9. Bagaimana pendapat Anda tentang kebermanfaatan skripsi (Output RPP) ini


untuk pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA?
10. Menurut saya Output RPP ini sangat bermanfaat untuk pembelajaan Bahasa
Indonesia di SMA, karena materinya lengkap dan jelas sehingga pembaca
lebih mudah memahami isinya.
11. Menurut Anda, novel seperti apa yang dapat digunakan dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia?
Menurut saya novel yang dapat digunakan dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia adalah novel yang bergenre bebas non SARA atau yang tidak
mengandung unsur pornografi. Sehingga tidak dapat memecah belah bangsa
maupun merusak generasi muda.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
127

Catatan Lapangan Hasil Wawancara

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini meneliti novel sebagai
objek penelitian, novel yang diteliti adalah novel Kata karya Rintik Sedu. Penelitian
ini meneliti gaya bahasa perbandingan dan makna gaya bahasa perbandingan dalam
novel Kata. Hasil penelitian yang dilakukan akan direlevansikan dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA, dengan kompetensi dasar yang digunakan
yaitu KD 3.9 Menganalsisi isi dan kebahasaan novel, 4.9 Merancang novel atau
novelet dengan memperhatikan isi dan kebahasaan baik secara lisan maupun tulis.

Hasil wawancara terhadap informan kedua menghasilkan hasil wawancara sebagai


berikut, proses wawancara dilakukan pada tanggal 17 Juni 2022 dengan Nabila
sebagai informan kedua. Menurutnya pembelajaran novel masih kurang maksimal
digunakan karena masih terkendala kondisi saat masih terdapat virus corona, namun
secara garis besar pembelajaran novel dapat terlaksana dengan baik. Menurut
Nabila, novel Kata adalah novel yang dapat digunakan dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia karena isi novel sesuai atau mencerminkan kondisi yang akan dialami
oleh siswa SMA. Penggunaan bahasa yang digunakan dalam novel Kata memiliki
banyak majas yang terkandung sehingga menjadi nilai lebih dalam novel tersebut.
Maka dari itu novel Kata karya Rintik Sedu dapat digunakan dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia di SMA.

Mengetahui,

Informan 2 Peneliti

Nabilla Rahmadhani Ika Elprida


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
128

Lampiran 5
INSTRUMEN WAWANCARA
UNTUK PESERTA DIDIK RELEVANSI HASIL PENELITIAN
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Baturetno


Nama Narasumber : Maulidya
Jabatan : Siswa Kelas XII IPS 3
Hari/Tanggal : 17 Juni 2022
Tempat : SMA Negeri 1 Baturetno

1. Apa yang Anda ketahui tentang Rintik Sedu dan novel Kata?
Pertama kali mengetahui Rintik Sedu yaitu melalui Instagram yang berisi
quotes-quotes yang simple, sederhana, dan mengena. Rintik Sedu mulai
berkembang dan berkolaborasi dengan seniman seperti Bapak Sapardi dan
juga mulai membuat novel serta podcast. Sejak saat itu saya mulai ingin
tahu menegani novel-novel Rintik Sedu dan beberapa novel Rintik Sedu
mulai difilm kan contohnya Geez dan Ann.
Novel kata dilhat dari unsur intrinsiknya menuert saya menggunakan alur
maju yang menceritakan awal mula kehidupan Senjani dan bertemu
Nugraha kemudian knflik dimulai dan Binta (Senjani) bertemu dengan Biru
dan mempertanyakan kejelasan hubungan Biru dan Senjani. Sudut pandang
dari novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu
dan sangat mengetahui detail kejadian dan konflik batin para tokoh. Hal
yang saya suka dari novel adalah dari segi gaya bahasa karena sederhana,
apadanya tapi tetap ada maknanya. Novel Kata ini lebih direkomendasikan
untuk kalangan remaja karea konsep atau tema yang diusung adalah
romansa.
2. Apa yang Anda ketahui tentang gaya bahasa?
Gaya baahsa adalah ucapan-ucapan sehari-hari seperti obrolan sehari-hari,
namun bedanya lebih memiliki ciri khas dan lugasan tersendiri. Menurut
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
129

penjelasan dari guru Bahasa Indonesia terdapat banyak macam gaya bahasa
atau yang disebut majas seperti hiperbola, personifikasi dan metafora.
3. Bagaimana pendapat Anda tentang gaya bahasa yang digunakan untuk
mengkaji novel dalam penelitian ini?
Gaya bahasa karena sederhana, apadanya tapi tetap ada maknanya. Gaya
bahasa yang sederhana ini membuat saya excited saat pertama kali
membaca sinopsis novel Kata. Lagipula penyampaian perasaan tokoh juga
sudah digambarkan sangat apik dengan adanya sedikit penambahan majas
juga.
4. Bagaimana proses pembelajaran materi novel selama ini? Apakah sudah
maksimal?
Menurut saya sudah sangat maksimal kak, apalagi sekarang sudah mulai
pembelajaran secara luring / tatap muka juga kan, jadi komunikasi antara
guru dan siswa juga lebih terbuka. Begitu juga dengan pembelajaran materi
novel ini, kami sempat diberikan tugas membuat resensi pada materi ini.
Dan melalui resensi itu juga menjadikan kami lebih mengerti unsur unsur
apa aja yang terkandung di dalam sebuah novel, dan kami juga menjadi
lebih mengerti bagaimana cara menyusun resensi novel yang baik dan
terstruktur
5. Apakah layak jika novel Kata karya Rintik Sedu dijadikan objek penelitian
ini?
menurut saya sangat layak kak, karena banyak nilai nilai kehidupan yang
dapat dipetik dari novel ini. Selain itu novel ini juga banyak diminati oleh
berbagai kalangan terutama pada kalanangan remaja. Kalau dilihat dari
unsur intrinsik nya juga Novel Kata karya rintik sedu ini sudah sangat
terstruktur juga. Namun alangkah baiknya jika novel ini digunakan sebagai
bahan ajar pada usia usia diatas 17 tahun ( kalangan SMA ) megingat tema
dari novel ini romansa. Ketertarikan saya, saya orangnya Legophile kak,
saya cukup lemah sama hal satu ini, nemu kata kata romantis dikit
screenshot, nemu kata kata bijak dikit screenshot, nemu kata kata menampar
hati dikit suka kepikiran, nemu kata kata lucu humor saya langsung anjlok.
Dan dari beberapa tulisan dari Rintik sedu ini menurut saya rangkaian kata
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
130

nya relate sama hal hal yang terkadang saya alami. Ibarat kalau ada botol
ketemu tutupnya, nyambung gitu mksud saya. Ringan, tapi mengandung
pesan yang gak kaleng kaleng.
6. Novel seperti apa yang sering digunakan dalam pembelajaran? Bagaimana
ketertarikan Anda terhadap novel Kata karya Rintik Sedu?
Menurut saya, novel kata karya rintik sedu ini salah satu novel yang bikin
baperr kaum kaum remaja pada umumnya. Bahasa yang sederhana, simple,
namun banyak sekali pesan pesan yang dapat diambil dari novel tersebut
semakin membuat novel kata memiliki banyak peminat. Banyak rekan
rekan saya yang bilang bahwa isi dari novel ini sangat relate dengan
kehidupannya. Dan saya rasa novel ini juga bagus sebagai rekomendasi
media pembelajaran bahasa indonesia karena gaya bahasaya yang ringan.
7. Bagaimana pendapat Anda tentang novel Kata karya Rintik Sedu? Apakah
dapat digunakan dalam proses pembelajaran?
Menurut saya, novel Kata karya Rintik Sedu adalah salah satu yang
berpengaruh pada perasaan untuk remaja pada umumnya. Bahasa yang
sederhana, simple, namun banyak sekali pesan yang dapat diambil dari
novel tersebut semakin membuat novel ini memiliki banyak peminat. Saya
rasa novel ini bagus sebagai rekomendasi bahan pembelajaran Bahasa
Indonesia karena gaya bahasa yang digunakan ringan.
8. Apakah penelitian ini telah sesuai jika dihubungkan dengan kebutuhan
pembelajaran untuk KD 3.9 dan 4.9?
Sudah sesuai, karena yang telah tercantum dalam RPP sudah lengkap dan
mudah dipahami.
9. Bagaimana pendapat Anda tentang kebermanfaatan skripsi (Output RPP) ini
untuk pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA?
Sangat bermanfaat dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, karena memiliki
warna baru yang digunakan dalam bahan pembelajaran yang digunakan.
10. Menurut Anda, novel seperti apa yang dapat digunakan dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia?
Menurut saya, sebenarnya semua novel dapat dijadikan bahan
pembelajaran, namun juga harus menyesuaikan rentan usia. Contoh untuk
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
131

anak usia smp mungkin perlu dikenalkan pembelajaran melalui novel novel
yang berkaitan dengan persahabatan seperti Laskar Pelangi atau mungkin
juga bisa melalui novel bergenre keluarga seperti Home Sweat Hope.
Berbeda dengan rentan usia anak sma yang biasanya menggunakan novel
novel bergenre romance sebagai media pembelajarannya

Catatan Lapangan Hasil Wawancara

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini meneliti novel sebagai
objek penelitian, novel yang diteliti adalah novel Kata karya Rintik Sedu. Penelitian
ini meneliti gaya bahasa perbandingan dan makna gaya bahasa perbandingan dalam
novel Kata. Hasil penelitian yang dilakukan akan direlevansikan dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA, dengan kompetensi dasar yang digunakan
yaitu KD 3.9 Menganalsisi isi dan kebahasaan novel, 4.9 Merancang novel atau
novelet dengan memperhatikan isi dan kebahasaan baik secara lisan maupun tulis.

Hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 17 Juni 2022 menghasilkan hasil
wawancara sebagai berikut Maulidya sebagai informan ketiga mengungkapkan
apabila gaya bahasa adalah penggunaan kkata-kata namun memiliki ciri khusus
yaitu indah ketika digunakan. Pembelajran novel yang pernah dilakukan dirasa
sudah maksimal daripada kondisi saat masih pandemi covid-19. Novel Kata adalah
novel remaja yang saat ini banyak digandrungi dan dibaca oleh remaja seusianya,
sehingga menurut Maulidiya sangat cocok apabila novel tersebut dapat digunakan
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Penggunaan gaya bahasa yang unik
menjadi nilai tambah dala novel Kata sehingga menambah pengetahuan mengenai
perbendaharaan kata yang dimiliki oleh pembacanya.

Mengetahui

Informan 3 Peneliti

Maulidiya Rahmadhani Ika Elprida


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
132

Lampiran 6
Dokumentasi
1. Dokumentasi Bersama Guru Bahasa Indonesia
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
133

Lampiran 7
Dokumentasi 2. Bersama Peserta Didik
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
134

Lampiran 8
Surat Pemohonan Izin Penyusunan Skripsi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
135

Lampiran 9
Surat Keputusan Dekan FKIP tentang Izin Penyusunan Skripsi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
136

Lampiran 10
Surat Permohonan Izin Penelitian
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
137

Lampiran 11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Baturetno


Mata Pelajaran : BahasaIndonesia
Kelas/Semester : XII/Genap
Materi Pokok : Isi dan Kebahasaan Novel
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Alokasi Waktu : 8JP (4 x pertemuan)
KI SPIRITUAL (KI 1) DAN KI
SOSIAL (KI 2)
Kompetensi Sikap Spiritual yang ditumbuhkembangkan melalui keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik, yaitu berkaitan dengan
kemampuan menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Sedangkan pada Kompetensi Sikap Sosial berkaitan dengan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, kerjasama, responsif (kritis), pro-aktif (kreatif) dan percaya diri,
serta dapat berkomunikasi dengan baik.
KI PENGETAHUAN (KI 3) KI KETERAMPILAN (KI 4)
KI3:Memahami, menerapkan, dan KI4:Mengolah, menalar, dan menyaji
menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural, dan abstrak terkait dengan pengembangan
metakognitif berdasarkan rasa dari yang dipelajarinya di sekolah
ingintahunya tentang ilmu secara mandiri, bertindak secara
pengetahuan, teknologi, seni, efektif dan kreatif, serta mampu
budaya, dan humaniora dengan menggunakan metoda sesuai kaidah
wawasan kemanusiaan, keilmuan.
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.9 Menganalisis isi dan 3.9.1 Menjelaskan isi dan kebahasaan novel
kebahasaan novel 3.9.2 Mendeskrifsikan isi dan kebahasaan novel
4.9 Merancang novel atau 4.9.1 Menemukan isi (unsur intrinsik dan
novelet dengan ekstrinsik) dan kebahasaan (ungkapan,
memerhatikan isi dan majas, peribahasa) novel
kebahasaan baik secara 4.9.2 Menyusun novel berdasarkan rancangan
lisan maupun tulis 4.9.3 Mempresentasikan, mengomentari, dan
merevisi
unsur-unsur intrinsik dan kebahasaan novel,
dan hasil penyusunan novel
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
138

Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Problem Based
Learning yang dipadukan dengan metode mind mapping, teknik ATM, dan
pendekatan saintifik yang menuntun peserta didik untuk mengamati
(membaca) permasalahan, menuliskan penyelesaian dan mempresentasikan
hasilnya di depan kelas, Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran
ini peserta didik diharapkan dapat Menganalisis isi novel berdasarkan unsur
intrinsiknya, menganalisis isi kebahasaan novel, merancang novel dengan
memperhatikan isi, dan merancang novel dengan memperhatikan kaidah
kebahasaan.
A. Materi Pembelajaran
1. Unsur Intrinsik dan ekstrinsik
2. Unsur kebahasaan
 Ungkapan
 Majas
 Peribahasa

B. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran


1. Pendekatan: Saintifik
2. Model Pembelajaran: Discovery Learning
3. Metode: diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan.

C. Pendukung Pembelajaran (Alat, Media, Bahan, Sumber)


Media:
 Lembar kerja siswa
 Lembar Penilaian
 LCD Proyektor
Alat /Bahan
 Spidol
 Papan tulis
 Laptop
 Novel
D. Sumber Belajar
Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi
Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud.
Kosasih, E. 2014. Jenis-jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
139

E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 45 menit)

Tahap Langkah-langkah Nilai Alokasi


Pembelajaran Karakter Waktu
(PPK),
Literasi, 4C,
HOTS
Pendahuluan 1. Peserta didik Religius 10 menit
menanggapi salam
dari
guru sebagai tanda
mensyukuri
anugerah Tuhan dan
saling mendoakan.
2. Peserta didik
menanggapi
pertanyaan dari guru
yang berkaitan dengan Rasa ingin
pembelajaran tahu
sebelumnya.
3. Peserta didik
menerima informasi
dengan proaktif
mengenai keterkaitan
pembelajaran
sebelumnya dengan
pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
4. Peserta didik
menerima informasi
tentang hal yang akan
dipelajari dan dikuasai
dalam pembelajaran
teks novel.
Inti 1. Peserta didik 70 menit
membaca teks novel.
2. Peserta didik
mencermati struktur Literasi
teks dari teks novel
yang dibaca.
3. Peserta didik
mencermati ciri
kebahasaan yang Rasa ingin
digunakan dalam teks tahu
novel. Berpikir kritis
4. Peserta didik
mencermati isi pokok
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
140

dalam teks novel.


5. Peserta didik
mengajukan
pertanyaan tentang
struktur teks novel
yang telah dibaca
bersama.
6. Peserta didik Kreativitas
mengajukan Komunikatif
pertanyaan tentang
ciri kebahasaan yang
digunakan dalam teks
novel yang telah
dibaca bersama.
7. Peserta didik
mengajukan
pertanyaan isi pokok
dari teks novel yang
telah dibaca bersama.
8. Peserta didik
mengumpulkan
informasi melalui
telaah model teks
novel.
9. Peserta didik
melakukan klasifikasi
dan deskripsi
hubungan antar
komponen yang
ditemukan
berdasarkan telaah
model teks.
Penutup 1. Peserta didik 10 menit
menyimpulkan materi Kreatifitas
yang telah dipelajari.
2. Peserta didik
melaksanakan
penilaian
pembelajaran yang
diberikan oleh guru.
3. Peserta didik saling
memberikan umpan
balik/refleksi hasil
pembelajaran yang
telah dicapai.
4. Pendidik menutup
pembelajaran dengan
ucapan sakam
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
141

Pertemuan 2 (2 x 45 menit)

Tahap Langkah-langkah Nilai Alokasi


Pembelajaran Karakter Waktu
(PPK),
Literasi,
4C, HOTS
Pendahuluan 1. Peserta didik Religius 10 menit
menanggapi salam dari
guru sebagai tanda
mensyukuri
anugerah Tuhan dan
saling mendoakan.
2. Peserta didik
menanggapi pertanyaan
dari guru yang berkaitan
dengan pembelajaran
sebelumnya. Rasa ingin
3. Peserta didik menerima tahu
informasi dengan
proaktif mengenai
keterkaitan
pembelajaran
sebelumnya dengan
pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
4. Peserta didik menerima
informasi tentang hal
yang akan dipelajari dan
dikuasai dalam
pembelajaran teks
novel.
Inti 1. Peserta didik 70 menit
menyimpulkan struktur
teks novel.
2. Peserta didik Literasi
menyimpulkan ciri
kebahasaan teks novel.
3. Peserta didik
menyimpulkan isi dari
teks novel yang sudah Rasa ingin
dibaca. tahu
4. Peserta didik
mempresentasikan hasil
pengamatan tentang
struktur, ciri bahasa,
dan isi pokok dari teks
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
142

novel yang sudah


dibaca. Kerjasama
5. Peserta didik
mengerjakan latihan
dan tugas yang
diberikan guru untuk
mengembangkan
kompetensi (seperti
latihan kata, kalimat, Berpikir
dan paragraf) yang kritis
sesuai dengan jenis teks
novel. Kreativitas
6. Peserta didik berdiskusi
dengan teman sebangku
atau berpasangan untuk
menentukan topik dan
menyusun kerangka
karangan. Latihan
pengembangan topik
dengan mindmapping
atau teknik lain yang
dapat digunakan.
7. Peserta didik
menentukan topik teks
novel dengan
mindmapping
8. Peserta didik menyusun
kerangka teks novel.
Penutup 1. Peserta didik 10 menit
menyimpulkan materi Kreatifitas
yang telah dipelajari.
2. Peserta didik
melaksanakan penilaian
pembelajaran yang
diberikan oleh guru.
3. Peserta didik saling
memberikan umpan
balik/refleksi hasil
pembelajaran yang
telah dicapai.
4. Pendidik menutup
pembelajaran dengan
ucapan sakam
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
143

Pertemuan 3 (2 x 45 menit)

Tahap Langkah-langkah Nilai Alokasi


Pembelajaran Karakter Waktu
(PPK),
Literasi,
4C, HOTS
Pendahuluan 1. Peserta didik Religius 10 menit
menanggapi salam dari
guru sebagai tanda
mensyukuri
anugerah Tuhan dan
saling mendoakan.
2. Peserta didik
menanggapi pertanyaan
dari guru yang berkaitan
dengan pembelajaran
sebelumnya. Rasa ingin
3. Peserta didik menerima tahu
informasi dengan
proaktif mengenai
keterkaitan
pembelajaran
sebelumnya dengan
pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
4. Peserta didik menerima
informasi tentang hal
yang akan dipelajari dan
dikuasai dalam
pembelajaran teks
novel.
Inti 1. Peserta didik 70 menit
mengumpulkan
informasi yang sesuai
dengan topik yang telah Literasi
dipilih.
2. Peserta didik menyusun Rasa ingin
teks novel berdasarkan tahu
kerangka yang telah
disusun dengan
memperhatikan struktur Kerjasama
teks, ciri kebahasaan, Berpikir
PUEBI. kritis
3. Peserta didik
mempresentasikan teks
novel yang telah
disusun. Kreativitas
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
144

4. Peserta didik dan guru


menanggapi teks novel
yang telah
dipresentasikan.
5. Peserta didik merevisi
teks novel yang
berdasarkan masukkan
dari teman dan guru.
6. Peserta didik
memasukkan lembar
kerja dan semua draf
yang sudah selesai ke
map portofolio masing-
masing.
Penutup 7. Peserta didik 10 menit
menyimpulkan materi Kreatifitas
yang telah dipelajari.
8. Peserta didik
melaksanakan penilaian
pembelajaran yang
diberikan oleh guru.
9. Peserta didik saling
memberikan umpan
balik/refleksi hasil
pembelajaran yang
telah dicapai.
10. Pendidik menutup
pembelajaran dengan
ucapan sakam
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
145

F. Penilaian
KD dan Indikator (KD-3: Pengetahuan)

Kompetensi Dasar Indikator


3.9 Menganalisis isi dan 3.9.1 Menjelaskan isi dan
kebahasaan novel
kebahasaan novel 3.9.2 Mendeskripsikan isi dan
kebahasaan novel

Penilaian Proses Penilaian Hasil


Penilaian proses aspek Jenis: Tulis
pengetahuan dapat dilakukan Bentuk: Uraian
sejak kegiatan menelaah model
dan mengkonstruksi
terbimbing. Instrumen:
Susunlah kerangka novel dengan
Catatan terhadap peserta didik memperhatikan hal di bawah ini!
pada kegiatan tersebut dapat a. Tentukan tema pada novel
dijadikan penilaian sikap Kata karya Rintik Sedu
selama mengikuti yang telah dibaca.
pembelajaran: ketekunan, kerja b. Buatlah kerangka sesuai
sama, semangat, ketelitian, dengan struktur novel!
kerapihan, kebersihan, c. Kembangkan kerangka
keseriusan. tersebut menjadi abstraksi
novel dengan
memperhatikan struktur
teks, ciri kebahasaan, dan
PUEBI!
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
146

Kompetensi Dasar Indikator


4.9 Merancang novel atau 4.9.1 Menemukan isi (unsur
intrinsik dan ekstrinsik) dan
novelet dengan memerhatikan
kebahasaan (ungkapan,
isi dan kebahasaan baik secara majas, peribahasa) novel
4.9.2 Menyusun novel
lisan maupun tulis berdasarkan rancangan
4.9.3 Mempresentasikan,
mengomentari, dan merevisi
unsur-unsur intrinsik dan
kebahasaan novel, dan hasil
penyusunan novel

Penilaian Proses Penilaian Hasil


Penilaian proses aspek Jenis: Tulis
pengetahuan dapat dilakukan Bentuk: Uraian
sejak kegiatan menelaah model
dan mengkonstruksi terbimbing.
Instrumen:
Catatan terhadap peserta didik Susunlah kerangka novel dengan
pada kegiatan tersebut dapat memperhatikan hal di bawah ini!
dijadikan penilaian sikap selama a. Tentukan unsur intinsik dan
mengikuti pembelajaran: ekstrinsik pada novel Kata
ketekunan, kerja sama, karya Rintik Sedu yang
semangat, ketelitian, kerapihan, telah dibaca.
kebersihan, keseriusan. b. Buatlah novel berdasarkan
rancangan yang telah
dibuat.
c. Presnentasikan hasil
susunan novel yang dibuat.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
147

Portofolio

Khusus untuk kompetensi menulis, penilaian terdiri dari proses dan produk
yang tercakup dalam penilaian portofolio. Dokumen portofolio berisi:

(a) Draf final (produk) berbobot 40%;


(b) Bukti draf sedikitnya 3 draf berbobot 25 %;
(c) Bukti catatn tentang apa yang akan ditulis dan sumber penulisan
berbobot 10%
(d) Catatan reflektif berbobot 25%

Penilaian Sikap

Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran (termasuk informasi


dari portofolio) atau di luar pembelajaran dengan melalui observasi dengan
mengisi lembar pengamatan.

LEMBAR PENGAMATAN GURU MATA PELAJARAN


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
148

Nama Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Baturetno

Tahun pelajaran : 2022/2023

Kelas/Semester : XII/Genap

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

N Waktu Nama Kejadian/Perilak Butir Positi Tindak


o u Sikap f/Neg Lanjut
atif

Pedoman Penilaian

a. Pengetahuan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
149

Soal Aspek yang dinilai Skor


1 a. Peserta didik menuliskan unsur-unsur intrinsik novel 4
dengan sangat tepat.
B Peserta didik menuliskan unsur-unsur intrinsik novel 3
dengan tepat.
C Peserta didik menuliskan unsur-unsur intrinsik novel 2
dengan kurang tepat.
D Peserta didik menuliskan unsur-unsur intrinsik novel 1
dengan tidak tepat.

Soal Aspek yang dinilai Skor


2 a. Peserta didik menuliskan unsur-unsur ekstrinsik novel 4
dengan sangat tepat.
B Peserta didik menuliskan unsur-unsur ekstrinsik novel 3
dengan tepat.
C Peserta didik menuliskan unsur-unsur ekstrinsik novel 2
dengan kurang tepat.
D Peserta didik menuliskan unsur-unsur ekstrinsik novel 1
dengan tidak tepat.

Soal Aspek yang dinilai Skor


3 a. Peserta didik menuliskan lima ungkapan yang digunakan 4
dalam novel dengan sangat tepat.
b. Peserta didik menuliskan lima ungkapan yang digunakan 3
dalam novel dengan tepat
c. Peserta didik menuliskan lima ungkapan yang digunakan 2
dalam novel dengan kurang tepat
d. Peserta didik menuliskan lima ungkapan yang digunakan 1
dalam novel dengan tidak tepat

Soal Aspek yang dinilai Skor


4 a. Peserta didik menuliskan lima majas yang digunakan dalam 4
novel dengan sangat tepat.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
150

b. Peserta didik menuliskan lima majas yang digunakan dalam 3


novel dengan tepat.
c. Peserta didik menuliskan lima majas yang digunakan dalam 2
novel dengan kurang tepat.
d. Peserta didik menuliskan lima majas yang digunakan dalam 1
novel dengan tidak tepat.

Soal Aspek yang dinilai Skor


5 a. Peserta didik menuliskan lima peribahasa yang digunakan 4
dalam novel dengan sangat tepat.
b. Peserta didik menuliskan lima peribahasa yang digunakan 3
dalam novel dengan tepat.
c. Peserta didik menuliskan lima peribahasa yang digunakan 2
dalam novel dengan kurang tepat.
d. Peserta didik menuliskan lima peribahasa yang digunakan 1
dalam novel dengan tidak tepat.

Keterangan

Nilai = Perolehan skor x 100


Jumlah soal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
118

b. Keterampilan

Soal Aspek yang dinilai Skor


1 a. Peserta didik menentukan tema abstraksi novel sangat 4
sesuai isi teks.
b Peserta didik menentukan tema abstraksi novel sesuai isi 3
teks.
c Peserta didik menentukan tema abstraksi novel kurang 2
sesuai isi teks
d Peserta didik menentukan tema abstraksi novel tidak sesuai 1
isi teks

Soal Aspek yang dinilai Skor


2 a. Peserta didik menyusun kerangka abstraksi novel sangat 4
lengkap dan sangat sesuai dengan topik.
b Peserta didik menyusun kerangka abstraksi novel lengkap 3
dan sesuai dengan topik.
c Peserta didik menyusun kerangka abstraksi novel kurang 2
lengkap dan kurang sesuai dengan topik.
d Peserta didik menyusun kerangka abstraksi novel tidak 1
lengkap dan tidak sesuai dengan topik.

Soal Aspek yang dinilai Skor


3 a. Peserta didik menulis abstraksi novel sangat sesuai dengan 4
kerangka, struktur, ciri kebahasaan, dan PUEBI.
b Peserta didik menulis abstraksi novel sesuai dengan 3
kerangka, struktur, ciri kebahasaan, dan PUEBI.
c Peserta didik menulis abstraksi novel kurang sesuai dengan 2
kerangka, struktur, ciri kebahasaan, dan PUEBI.
d Peserta didik menulis abstraksi novel tidak sesuai dengan 1
kerangka, struktur, ciri kebahasaan, dan PUEBI.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
119

Keterangan

Nilai = Perolehan skor x 100


Jumlah soal

Mengetahui Wonogiri, 24 Juni 2022


Kepala Guru Mata Pelajaran

Drs. Susilo Joko Rahrjo, M. Pd. Rahmadhani Ika Elprida


NIP. 19660626 199403 1 009 NIP.-
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
120

Lampiran-Lampiran
Lampiran 1: Materi Pembelajaran

Materi Pembelajaran KD 3.9 dan 4.9

A. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel


Menganalisis isi novel berdasarkan unsur intrinsik
Unsur Intrinsik merupakan unsur pembangun karya sastra yang berasal dari
dalam karya itu sendiri. Unsur intrinsik dalam novel berupa tema, plot,
penokohan, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat.
1. Tema
Tema adalah dasar cerita sebuah novel. Tema dapat disebut sebagai
ide utama atau tujuan utama. Pembaca harus mampu menentukan tema
pokok dari suatu novel. Tema pokok adalah tema yang dapat memnuhi
atau mencakup isi dari keseluruhan cerita.
2. Alur/Plot (Jalan Cerita)
Alur adalah hubungan antarperistiwa yang bersifat sebab akibat,
kaitan peristiwa secara kronologis dan juga urutab kejadian yang di
dalam cerita yang saling berkaitan. Alur dibagi menjadi tiga bagian
yaitu:
a. Alur Maju (Progresif)
merupakan alur peristiwa-peristiwa atau kejadian dalam cerita yang
bergerak secara urut dari awal hingga akhir dan memiliki jalan cerita
yang rapi. Biasanya alur maju ini digunakan pada novel autobiografi
dan biografi.
b. Alur Mundur (Regresif)
merupakan alur peristiwa-peristiwa atau kejadian dalam cerita yang
bergerak secara terbalik atau dari yang sudah berlalu. Pada alur ini
cerita tidak diawali dengan pengantar.
c. Alur Campuran
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
121

adalah perpaduan antara alur maju (Progresif) dengan alur mundur


(Regresif ) namun kadang jalannya alur secara acak dan tidak rapi.
Alur ini biasanya digunakan untuk novel misteri atau novel fantasi.

3. Penokohan
Penokohan adalah teknik pengarang menampilkan tokoh-tokoh
dalam cerita sehingga dapat diketahui karakter atau sifat para tokoh.
Unsur pwnokohan mencakup tokoh, perwataka, dan bagaimana
penempatan dan pelukisannya dalam cerita. Berdasarkan karakternya,
tokoh dibagi menjadi tiga yaitu:
a. Tokoh Protagonis
Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi pusat perhatian dalam
cerita.
b. Tokoh Antagonis
Tokoh antagonis adalah tokoh yang menjadi musuh dari tokoh
utama atau tokoh protagonis dalam cerita.
c. Tokoh Tritagonis
Tokoh tritagonis adalah tokoh yang menjadi penengah antara tokoh
protagnis dan antagonis.
4. Latar
Latar merupakan tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial
tempat terjadinya peistiwa yang diceritakan. Latar atau setting yaitu
tempat dan waktu yang melatarbelakangi terjadinya kejadian dan
peristiwa dalam cerita. Latar atau setting ini merupakan salah satu unsur
pembangun novel yang penting untuk menciptakan suasana dalam
cerita. Latar atau setting terdiri dari beberapa macam, di antaranya:
a. Waktu yaitu masa di mana jalannya cerita sedang berlangsung. Latar
atau setting waktu ini bisa digambarkan secara garis besar ataupun
secara terperinci. Secara garis besar misalnya saja, pada musim
kemarau, musim hujan, siang hari, malam hari, hari minggu, dan lain
sebagainya.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
122

b. Tempat yaitu lokasi di mana jalannya cerita tersebut berlangsung.


Latar atau setting tempat ini digambarkan secara umum dan khusus,
misalnya saja secara umum seperti di terminal Bekasi, di Stadion,
dan lain sebagainya. Sedangkan secara khusus seperti di ujung jalan
mawar, di rumah Anton dan lain sebagainya.
c. Suasana yaitu kondisi latar secara menyeluruh dan emosi yang kuat
d. Sosial budaya yaitu pergaulan yang secara status sosial. Ini
berhubungan dengan latar tempat, sebab status sosial sangat erat
hubungannya dengan tempat bergaul.
e. Keadaan lingkungan yaitu lingkungan dari tokoh-tokoh dalam cerita
akan memunculkan konflik batin dalan jalannya cerita.
5. Amanat
Amanat adalah pesan yang terkandung dalam cerita yang dibuat
pengarang ke pada pembaca. Penyampaian amanat ada dua cara yaitu:
a. Tersirat, yaitu amanat yang cara penyampaiannya secara langsung
sehingga pembaca langsung dapat menemukannya.
b. Tersurat, yaitu amanat yang cara penyampaiannya secara tidak
langsung, artinya pembaca perlu membaca cerita dari awal hingga
akhir cerita untuk menumak pesan yang disampaikan oleh
pengarang.
6. Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan cara penyajian cerita, peristiwa, dan
tindakan pada karya fiksi berdasarkan posisi pengarang di dalam cerita.
Sudut pandang disebut juga posisi pengarang dalam cerita fiksi. Sudut
pandang dibagi menjadi dua yaitu, sudut pandang orang ketiga: dia dan
sudut pandang orang pertama: aku

7. Gaya Bahasa
Gaya bahasa merupakan pemilihan bahasa yang digunakan oleh
penulis di dalam cerita. Gaya berfungsi untuk menciptakan suasasana
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
123

dan berguna untuk merumuskan dialog yang bisa menggambarkan


hubungan atau interaksi yang dilakukan tokoh-tokoh di dalam cerita.

Unsur ekstrinsik pada novel yaitu terdiri dari:

1. Unsur Biografi Pengarang


Hubungan antara sastra dengan biografi pengarang, yaitu latar
belakang kehidupan pengarang mempengaruhi terhadap proses
penciptaan karya sastra dalam membangun unsur ekstrinsik sebuah
novel.
2. Unsur Situasi dan Kondisi
Situasi dan kondisi sangat berkaitan erat dengan kondisi masyarakat
ketika novel dibuat. Cakupan dari situasi dan kondisi dalam sebuah
novel adalah kondisi politik, kondisi ekonomi, kondisi sosial, kondidi
ekonomi, ideologi negara serta lingkungan masyarakat sekitar dari
penulis novel.
3. Unsur Nilai-nilai dalam Cerita
Unsur nilai dalam novel berkaitan dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam novel. Unsur ini melatarbelakangi cerita novel dan
arah jalan cerita dari awal sampai akhir. Unsur nilai dalam novel
berkaitan dengan nilai-nilai dapat berupa nilai agama, nilai sosial, nilai
budaya dan nilai moral dalam cerita novel.
B. Unsur Kebahasaan
Sebuah novel memiliki unsur kebahasan untuk menunjang pemahaman dan
keindahan sebuah karya, berikut unsur kebahasaan dalam sebuah novel:
1. Bahasa emotif merupakan upaya pengarang dalam menghidupkan perasaan
atau menggugah emosi pembaca.
2. Subjektifitas. Bahasa yang digunakan dalam novel dipengaruhi oleh
subjektivitas pengarang karena novel ditulis berdasarkan pandangan hidup
pengarang. Subjektifitas pengarang dapat memperkaya pengetahuan
pembaca, tanpa pembaca mengalami pengalaman yang sama dalam cerita.
3. Ungkapan atau Kata Konotatif. Bahasa dalam novel cenderung konotatif
atau bukan makna sebenarnya, atau makna tambahan yang berada di luar
makna sebenarnya. Penggunaan bahasa konotatif dalam novel menunjukkan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
124

makna kata yang berkaitan dengan nilai rasa karena penciptaan karya sastra
pengungkapannya memiliki tujuan estetik atau keindahan.
4. Denotatif. Bahasa novel juga menggunakan kalimat-kalimat denotatif.
Karena pemahaman pembaca novel mengacu pada makna denotatif.
5. Bahasa ekspresif. Bahasa ekspresif merupakan yang memberikan gambaran
atas suasana pribadi pengarang atau suasana hati tokoh dalam cerita. Bahasa
dalam novel juga bersifat sugestif atau mempengaruhi pembaca
mempercayai cerita yang dikisahkan dalam novel.
6. Bahasa dalam novel juga menggunakan beberapa kata khusus, yaitu
a. Kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi, temporal, kronologis).
Digunakan dalam novel karena kejadian-kejadian atau peristiwa-
peristiwa dalam novel berlangsung tidak selalu pada saat ini, melainkan
ada yang terjadi pada masa lampau. Oleh karena itu, dalam novel, kita
sering menemukan kata-kata seperti awalnya, mula-mula, sejak saat itu,
kemarin, malam itu, dan lain sebagainya.
b. Kata kerja yang menggambarkan tindakan, (kata kerja material)
Digunakan dalam novel karena pengarang perlu menggambarkan
tindakan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh dalam ceritanya. Ini juga
berfungsi untuk memberikan gambaran sikap para tokoh dalam
menghadapi situasi tertentu atau gambaran situasi hati para tokoh.
Misalnya kalau tokohnya marah, pengarang akan menggambarkan si
tokoh membanting bukunya dengan kesal.
c. Kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung, digunakan oleh
pengarang novel untuk menceritakan tuturan atau ucapan para tokoh
dalam novelnya. Kata kerja ini bisa dilakukan dengan kutipan yang
berupa dialog atau kalimat biasa yang menggambarkan tuturan tokoh.
Contoh dari penggunaan kata kerja ini adalah menurut, menyatakan,
mengungkapkan, menceritakan mengenai, mengatakan, menanyakan,
dan lain sebagainya.
d. Kata kerja yang menggambarkan pikiran dan perasaan tokoh dalam
cerita, (kata kerja mental) Pengarang menggunakannya agar kita
mendapatkan gambaran jelas mengenai pikiran dan perasaan tokoh atau
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
125

pergulatan batin yang dirasakan oleh tokoh atas situasi yang


mengandung konflik. Contoh kata kerja mental ini adalah merasakan,
mendambakan, mencintai, menginginkan, menganggap, dan lain
sebagainya. Contoh penggunaannya adalah saat tokoh dalam cerita
merasa bahagia karena jatuh cinta, maka pengarang akan
menggambarkan tokoh tersebut merasakan hatinya berbunga-bunga.
e. Kata sifat. kata-kata sifat digunakan oleh pengarang untuk memberikan
gambaran atau deskripsi mengenai tokoh, tempat, dan suasana.
Penggunaan ini penting dilakukan oleh pengarang agar kita sebagai
pembaca mendapatkan gambaran jelas mengenai ciri-ciri fisik tokoh,
gambaran tempat yang ditinggali atau dikunjungi tokoh, dan suasana
yang terjadi saat cerita berlangsung.

Majas/Gaya Bahasa
Majas/ gaya bahasa adalah bahasa indah yang dipergunakan untuk
meningkatkan efek dengan jalan memperkenalkan dan membandingkan
suatu benda atau hal lain yang lebih umum.
Majas/gaya bahasa dan kosakata mempunyai hubungan yang erat. Kian
banyak kosakata seseorang, maka kian beragam pulalah gaya bahasa
yang dipakainya.
Gaya bahasa dibagi menjadi empat yaitu:
1. Gaya bahasa perbandingan.
Gaya bahasa yang cara melukiskan keadaan apapun dengan
menggunakan perbandingan antara satu hal dengan hal lain. Gaya
bahasa perbandingan terdiri dari:
a. Perumpamaan
gaya bahasa berupa perbandingan dua hal yang berlainan dan
sengaja dianggap sama.
Contoh: Rasanya seperti melihat meteor jatuh. Fokusku buyar.
Aku masih mengira ini mimpi, atau mungkin Nug keracunan
sate ayam yang ia makan tadi. Aku harus apa? tanya Binta
kepada dirinya sendiri (Rintik Sedu: 2018: 59).
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
126

b. Metafora
Gaya bahasa perbandingan implisit, jadi tanpa kata seperti atau
sebagai.
Contoh: “Itu duniaku, Nug. Duniaku yang kamu kira
menyenangkan sebenarnya Cuma gumpalan awan mendung
yang cuma bisa menurunkan hujan” (Rintik Sedu: 2018: 68).
Karena ia tidak mau ada yang mengganggu Binta bicara. Dan,
Nug pun masih diam mendengar perkataan Binta yang jelas saja
menusuk perasaannya sendiri (Rintik Sedu: 2018: 256).
c. Personifikasi
Gaya bahahsa yang melekatkan sifat-sifat insani kepada barang
yang tidak bernyawa. Contoh: Nug tersenyum lebar, membuat
bintang-bintang berkumpul untuk melihat wajahnya (Rintik
Sedu: 2018: 134). “Kalau tidak dapat izin, lalu bagaimana
caranya aku bisa menempati ruangan kosong yang ada di
hatimu, Ta?” (Rintik Sedu: 2018: 80).
d. Depersonifikasi (pembendaan)
Yaitu pengandaian yang ditandai dengan kata kalau, jika,
jikalau, bila (mana), sekiranya, misalkan, umpama, andai
(kata), seandainya, andaikan.
Contoh: Kalau jatuh cinta denganmu adalah sebuah kebodohan,
maka untuk kali pertama aku bangga menjadi orang bodoh
(Rintik Sedu: 2018: 241). Ia bukan Biru, andai saja Biru ada di
sini pasti ia bisa melakukan apapun untukku, ucap Binta marah
dalam hatinya (Rintik Sedu: 2018: 137).
e. Alegori
Gaya bahasa alegori adalah gaya bahasa yang menampilkan
sesuatu tersembunyi dan terselubung, dengan kata lain alegori
adalah gaya bahasa berbentuk kiasan.
Contoh: Binatang itu teman cerita yang baik, loh (Rintik Sedu:
2018: 18). Nug kembali tersenyum. “Iya, aku bukan manusia.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
127

Aku ini ikan paus yang senang bisa membuat Binta senang
(Rintik Sedu: 2018: 40).
f. Antitesis
Gaya bahasa antitesis merupakan gaya bahasa yang
membandingkan dua kata yang saling berlawanan/
bertentangan.
Contoh: dia bergembira-ria atas kegagalanku dalam ujian itu.
g. Pleonasme atau Tautologi
Gaya bahasa pleonasme merupakan penggunaan kata yang
berlebih. Prinsip dari majas pleonasme dan tautologi adalah
mengacu pada penggunaan kata-kata lebih banyak daripada
yang dibutuhkan untuk menyampaikan suatu ide gagasan.
Contoh: Setelah dapat pertanyaan itu, Binta menatap ke arah
langit, beroikir, menebak-nebak, mengira-ngira, menduga-
duga, dan untuk manusia tanpa mimpi seperti dia, berkhayal
adalah hal yang sulit (Rintik Sedu: 2018: 265).
h. Perifrasis
Gaya bahasa perifrasis adalah gaya bahasa yang menggunakan
kata-kata yang berlebih namun pada prinsipnya dapat diganti
dengan sebuah kata.
Contoh: Iya. Kamu, Jani. Kamu adalah alasan mengapa aku
ingin terus membuka mata, untuk melihat matahari terbit dan
tenggelam. Kamu adalah alasan aku ada di bumi yang
mengerikan ini (Rintik Sedu: 2018: 354).
i. Antisipasi atau Prolepsis
Gaya bahasa antisipasi adalah penggunaan gaya bahasa dengan
menggunakan beberapa kata terlebih dahulu sebelum gagasan
dan peristiwa yang sebenarnya terjadi.
Contoh: Binta tahu sesuatu akan terjadi. Ia tahu hari itu ia akan
terus-terusan dihanui rasa gelosah apabila tak segera membuka
dan mengetahui apa isi di dalamnya (Rintik Sedu: 2018: 245).
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
128

j. Koreksi atau Epanortosis


Gaya bahasa koreksi atau epanortosis adalah penggunaan gaya
bahasa yang ingin menegaskan suatu hal, namun selanjutnya
diperbaiki atau dikoreksi ulang.
Contoh: Biru senang mengarang. Karena mengarang adalah
cara untuk berbicara dengan dirinya sendiri. Bukan. Bukan
berarti ia tak suka berbagi cerita dengan orang yang lain, yang
bukan Jani tentunya (Rintik Sedu: 2018: 266).
2. Gaya bahasa pertentangan
Gaya bahasa pertentangan yaitu cara melukiskan hal apapun dengan
mempertentangkan antara hal yang satu dengan hal yang lainnya.
a. Hiperbola
Hiperbola ialah gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang
berlebih-lebihan baik jumlah, ukuran, ataupun sifatnya dengan
tujuan untuk menekan, memperhebat, meningkatkan kesan dan
pengaruhnya.
Contoh: Harga-harga sudah meroket. Ketika mendengar berita
itu, mereka terkejut setengah mati
b. Litotes
Litotes ialah majas yang berupa pernyataan yang bersifat
mengecilkan kenyataan yang sebenarnya. Litotes : ungkapan
berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan
merendahkan diri.
Contoh: Sekali-kali datanglah ke gubuk reotku
c. Ironi
Ironi ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang isinya
bertentangan dengan kenyataan yang sebenarnya.
Contoh: Kuakui, kutu buku yang satu ini memang
berpengetahuan luas sekali.
d. Oksimoron
Oksimoron ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang di
dalamnya mengandung pertentangan dengan menggunakan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
129

kata-kata yang berlawanan dalam frase atau dalam kalimat


yang sama.
Contoh: Untuk mencinta ada kalanya kita harus membenci.
e. Paronomasia
Paronomasia ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang
berisi penjajaran kata-kata yang sama bunyinya, tetapi
berlainan maknanya.
Contoh: Bisa ular itu bisa masuk ke sel-sel darah.
f. Paralipsis
Gaya bahasa yang digunakan sebagai sarana untuk
menenrangkan bahwa seseorang tidak mengatakan apa yang
tersirat dalam kalimat itu sendiri.
Contoh: Semoga Tuhan menolak doa kita ini,(maaf) bukan,
maksud saya mengabulkannya.
g. Silepsis
Gaya bahahsa yang berupa konstruksi, yang secara gramatikal
tidak benar, tetapi secara makna tidak benar.
Contoh: Wanita itu kehilangan harta dan kehormatannya.
h. Satire
Gaya bahasa berupa ungkapan yang menertawakan atau
menolak sesuatu: berupa kritik yang menyerang, baik sebagai
sindiran ataupun terang-terangan.
Contoh: Hendak tinggi??? Mau Tinggi. Di muka bumi???
Panjat kelapa sampai ke puncak!!!
i. Inuendo
Gaya bahasa berupa sindiran dengan mengecilkan kenyatan
yang sebenarnya.
Contoh: Setiap ujian UTBK dia gagal karena sedikit kurang
membaca buku pelajaran.
j. Antifrasis
Gaya bahasa berupa penggunaan sebuah kata dengan makna
kebalikannya.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
130

Contoh: Mari kita sambut kedatangan siswa teladan!


Maksudnya adalah siswa paling malas.
k. Paradoks
Gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata
dengan fakta yang ada.
Contoh: Aku kesepian di tengah keramaian kota.
l. Klimaks
Gaya bahasa berupa susunan ungkapan yang makin lama
makin mengandung penenkanan.
Contoh: Setiap guru yang berdiri depan kelas haruslah
mengetahui, memahami, menguasai, serta menghayati
pelajaran yang diajarkan,
m. Anti klimaks
Gaya bahasa yang merupakan acuan yang berisi gagasan yang
diurutkan dari yang terpenting bertuurut-turut ke gagasan
yang kurang penting.
Contoh: Pembangunan besar-besaran di laksankan di kota-
kota, di desa-desa, dan dusun-dusun terpencil.
n. Apostrof
Gaya bahasa yang berupa pengalihan amanat dari yang hadir
kepada yang tidak hadir.
Contoh: Wahai roh-roh nenek moyang kami yang bertahta di
negeri atas, tengah, dan bawa, lindungilah cucu-cucumu
warga desa Linggajulu ini.
o. Anastrof
Gaya bahahsa retoris yang diperoleh dengan pembalikan
susunan kata yang biasa dalam kalimat.
Contoh: Diceraikannya istrinya tanpa tahu sanak saudaranya.
p. Apofasis
Gaya bahasa berupa penegasan sesuatu tetapi justru
tampaknya penyangkalan.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
131

Contoh: saya tindak ingin menyinkapkan dalam rapat ini


baah3a putrimu itu telah hamil, telah berbadan dua.
q. Histeron proteron
Gaya bahasa yang merupakan kebalikan dari sesuatu yang
logis.
Contoh: pidato yang berapi-api pun keluarlah dari mulut
orang yang berbicara terbata-bata itu.
r. Hipalase
Gaya bahasa yang merupakan kebalikan dari suatu hubungan
alamiah antara dua komponen gagasan.
Contoh: Kami tetap menagih bekas mertuamu utang
pinjaman kepada pakcikmu. Maksudnya: kami tetap menagih
utang pinjaman bekas mertua kepada pakcikmu
s. Sinisme
Gaya bahasa berupa sindiran yang berbentuk kesangsian yang
mengandung ejekan terhadap keikhlasan dan ketulusan.
Contoh: memang Andalah tokohnya yang sanggup
mengahncurkan desa ini dalam sekejap mata.
t. Sarkasme
Gaya bahasa yang mengandung olok-olok atau sindiran pedas
dan menyakiti hati. Contoh: Mulutmu harimaumu.
3. Gaya Bahasa Pertautan
Majas pertautan yang cara menjelaskan suatu keadaan dengan
mengaitkan hal yang dimaksud dengan lainnya yang memiliki sifat
yang berkarakteristik sama atau mirip.
a. Metonimia
Metonimia adalah majas yang memakai nama ciri atau nama
hal yang ditautkan dengan orang, barang atau hal, sebagai
penggantinya.
Contoh: Ayah baru saja membeli Suzuki dengan harga lima
juta rupiah.
b. Antanaklasis
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
132

Merupakan bentuk majas perulangan yang memiliki


pengulangan kata yang sama tetapi berbeda maksudnya.
Contoh: Angga membawa kembang untuk kembang desa
yang dipujanya.
c. Simbolik
Majas simbolik melukiskan sesuatu dengan menggunakan
simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
Contoh: Cintaku kepadamu tak akan pernah layu, bagai
bunga surga.
d. Sinekdoke
Gaya bahasa yang menyebutkan nama sebagian sebagai nama
pengganti barang sendiri. Sinekdoke adalah bahasa kiasan
dengan cara menyebutkan sesuatu bisa sebagian untuk
menyatakan keseluruhan (pars pro toto), bisa pula sebaliknya
keseluruhan digunakan untuk menyebut yang sebagian (totem
pro parte). Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek
untuk menunjukkan keseluruhan objek. Totem pro parte:
Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud
hanya sebagian.
Contoh Sinekdoke pars pro toto: Lima ekor kambing telah
dipotong pada acara itu.
Contoh Sinekdoke totem pro parte: Dalam pertandingan itu
Indonesia menang satu lawan Malaysia.
e. Alusio
Alusio ialah gaya bahasa yang menunjuk secara tidak
langsung ke suatu pristiwa atau tokoh yang telah umum
dikenal/ diketahui orang
Contoh: Apakah peristiwa Madiun akan terjadi lagi di sini?
f. Eufisime
Eufemisme adalah gaya bahasa berupa pengungkapan yang
sifatnya menghaluskan supaya tidak menyinggung perasaan,
tidak terasa tajam.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
133

Contoh: ibunya telah berpulang ke rahamtullah minggu lalu.


g. Disfemisme
Gaya bahasa disfemisme adalah pengungkapan pernyataan
tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
Contoh: Hati-hati, kita mulai masuk hutan larangan. Di sini
banyak hantu!
h. Eponim
Gaya bahasa yang menyebut nama seseorang yang begitu
sering dihubungkan dengan sifat tertentu sehingga nama itu
dipakai untuk menyatakan sifat itu.
Contoh: Dengan latihan yang sungguh-sungguh, saya yakin
Anda akan menjadi Mike Tyson
i. Antonomasia
Antonomasia ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang
menggunakan gelar resmi atau jabatan sebagai pengganti
nama diri. Antomasia adalah majas yang memakai sifat atau
ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti
nama diri.
Contoh: Kepala sekolah mengundang para orang tua murid.
j. Epitet
Epitet ialah gaya bahasa yang berupa keterangan yang
menyatakan sesuatu sifat atau ciri yang khas dari seseorang
atau suatu hal.
Contoh: Dewi malam menyambut kedatangan sepasang
remaja yang sedang dimabuk asmara.
k. Erotesis
Majas erotesis merupakan majas yang mengungkapkan
sesuatu dalam bentuk pertanyan yang tidak menuntut atau
memerlukan suatu jawaban.
Contoh: Tegakah membiarkan anak-anak dalam
kesengsaraan? Dimana letak akal para penipu rakyat itu?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
134

l. Paralelisme
Paralelisme ialah gaya bahasa yang berusaha menyejajarkan
pemakaian kata-kata atau frase-frase yang menduduki fungsi
yang sama dan memiliki bentuk gramatikal yang sama.
Contoh: Kau berkertas putih Kau bertinta hitam Kau beratus
halaman Kau bersampul rapi.
m. Elipsis
ialah gaya bahasa yang di dalamnya terdapat penanggalan
atau penghilangan salah satu atau beberapa unsur penting dari
suatu konstruksi sintaksis.
Contoh:  Pembangunan mencakup dua hal yakni
pembangunan material dan ……., pembangunan lahiriah dan
…….., pembangunan individual dan ……….  Apa saja
yang ada di dunia serta berpasangan ada siang ada ….……,
ada baik ada …….., ada terang ada ………, ada pertemuan
ada …….., roda berputar kadang di atas kadang …………
n. Gradasi
Gradasi ialah gaya bahasa yang mengandung beberapa kata
(sedikitnya tiga kata) yang diulang dalam konstruksi itu.
Contoh : Kita tengah berjuang melawan musuh dengan satu
tekad, tekad terus maju, maju dalam kehidupan, kehidupan
yang baik, baik secara rohani ataui jasmani, rohani atau
jasmani yang diridhoi, diridhoi oleh Gusti Allah, Gusti Allah
yang memiliki hidup dan mati. Hidup dan mati kita semua.
o. Asindeton
Asindenton ialah gaya bahasa yang berupa sebuah kalimat
atau suatu konstruksi yang mengandung kata-kata yang
sejajar, tetapi tidak dihubungkan dengan kata-kata
penghubung.
Contoh: Meja, kursi, lemari ditangkubkan dalam kamar itu.
Ayah, ibu, anak merupakan inti dari sebuah keluarga.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
135

p. Polisindeton
Polisindenton ialah gaya bahasa yang berupa sebuah kalimat
atau sebuah konstruksi yang mengandung kata-kata yang
sejajar dan dihubungkan dengan kata-kata penghubung
Contoh: Pembangunan memerlukan sarana dan prasarana
juga dana serta kemampuan pelaksana.
q. Retoris
Gaya bahasa berupa pengajuan pertanyaan untuk memperoleh
efek mengulang tanpa menghendaki jawaban, karena
jawabannya sudah tersirat di sana.
Contoh: Biaya pendidikan di Perguruan Tinggi sangat mahal.
Bisakah rakyat kecil menyekolahkan anaknya sampai ke
sana?
r. Interupsi
Gaya bahasa penegasan yang mempergunakan sisipan di
tengah-tengah kalimat pokok, dengan maksud untuk
menjelaskan sesuatu dalam kalimat tersebut.
Contoh: Tiba-tiba Ia – kekasih itu – direbut oleh perempuan
lain.
s. Enumerasio
Majas enumerasio yaitu majas gaya bahasa penegasan yang
melukiskan atau menggambarkan suatu kejadian atau
peristiwa agar seluruh maksud di dalam kalimat tersebut
menjadi lebih lugas dan jelas (Suprapto, 1991 : 27).
Contoh: Angin semilir perlahan, langit biru terlihat ringan,
lazuardi cerah nilakandi, bulan pun bersinar kembali, sedang
aku, cuma duduk sambil melamun.
t. Resentia
Resentia adalah gaya bahasa yang menggambarkan sesuatu
yang tidak bermaksud tegas pada bagian tertentu dari kalimat.
Contoh: Apakah ibu mau….? Apakah kamu suka…?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
136

u. Anakuloton
Majas anakuloton merupakan majas yang dalam pemakaian
kalimatnya sengaja disimpangkan dari kaidah-kaidah
penulisan tata basa (Suprapto, 1991 : 11).
Contoh: Jangan berebut, coba barisnya yang tartib!
v. Meiosis
Majas meiosis merupakan penegasan yang cara
mengungkapkan suatu hal atau keadaan dengan
menggunakan pernyataan yang halus.
Contoh: Hasil panennya agak kurang baik (untuk
menyatakan panen gagal).
w. Simetrisme
Majas simetriisme merupakan majas yang menyatakan suatu
kalimat dengan menggunakan kata-kata yang lain namun
sesungguhnya kalimat tersebut mengandung makna yang
sama (Suprapto, 1991 : 82).
Contoh:  Anak tersebut sudah dididik, diajar, dituntun
berjalan direl yang benar.
 Ayahku sudah pergi dan tak mungkin kembali
lagi.
4. Gaya Bahasa Perulangan
Majas perulangan yaitu majas yang cara cara melukiskan suatu
keadaan dengan cara mengulang-ulang kata, frase, suatu maksud.
Gaya bahasa terdiri dari:
a. Repetisi
Repetisi merupakan majas perulangan kata, frase, dan klausa
yang sama dalam suatu kalimat.
Contoh: Seumpama eidelwis akulah cinta abadi yang tidak
akan pernah layu. Seumpama merpati akulah kesetiaan yang
tidak pernah ingkar janji. Seumpama embun akulah kesejukan
yang membasuh hati yang lara. Seumpama samudra akulah
kesabaran yang menampung keluh kesah segala muara.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
137

b. Kiasmus
Kiasmus ialah gaya bahasa yang berisikan perulangan dan
sekaligus merupakan inversi atau pembalikan susunan antara
dua kata dalam satu kalimat.
Contoh: Yang kaya merasa dirinya miskin, sedang yang
miskin mengaku dirinya kaya.
c. Epizeukis
Epizeukis ialah gaya bahasa perulangan yang bersifat
langsung. Maksudnya kata yang dipentingkan diulang
beberapa kali berturut-turut. Hal ini dilakukan dengan
maksud untuk menegaskan.
Contoh: Kita harus bekerja, bekerja, dan terus bekerja untuk
mengejar semua ketertinggalan kita. Ingat, kita harus
bertobat, bertobat, sekali lagi bertobat! 4) d.
d. Tautotes
Tautotes ialah gaya bahasa perulangan yang berupa
pengulangan sebuah kata berkali-kali dalam sebuah
konstruksi.
Contoh: Kau menunding aku, aku menunding kau, kau dan
aku menjadi seteru. Aku adalah kau, kau adalah aku, kau dan
aku sama saja.
e. Anafora
Anafora ialah gaya bahasa repetisi yang merupakan
perulangan kata pertama pada setiap baris atau kalimat.
Contoh: Apalah tak bersalin rupa, apatah boga sepanjang
masa. Kucari kau dalam toko-toko.
f. Epistrofa (efifora)
Epistrofa ialah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan
kata atau frasa pada akhir baris atau kalimat berurutan.
Contoh: Kalau kau izinkan, aku akan datang. Jika sempat,
aku akan datang. Jika kau terima, aku akan datang. Jika tak
hujan, aku akan datang.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
138

g. Simploke
Simploke ialah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan
awal dan akhir beberapa baris (kalimat secara berturut-turut).
Contoh: Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku.
Kau bilang aku ini judes, aku bilang terserah aku.
h. Mesodiplosis
Mesodiplosis ialah gaya bahasa repetisi yang berupa
pengulangan kata atau frase di tengah-tengah baris atau
kalimat secara berturut-turut.
Contoh: Para pembesar jangan mencuri bensin. Para gadis
jangan mencuri perawannya sendiri.
i. Epanalepsis
Epanalepsis ialah gaya bahasa repetisi yang berupa
perulangan kata pertama pada akhir baris, klausa, atau kalimat
mengulang kata pertama.
Contoh: Kita gunakan pikiran dan perasaan kita. Saya akan
berusaha meraih cita-
cita saya.
j. Anadiplosis
Anadiplosis ialah gaya bahasa repetisi yang kata atau frase
terakhir dari suatu kalimat atau klausa menjadi kata atau frase
pertama pada klausa atau kalimat berikutnya.
Contoh: Dalam baju ada aku, Dalam aku ada hati.
k. Pararima
Majas pararima merupakan pengulangan konsonan awal dan
akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
Contoh: Tujuan kami menghadap Pak Lurah, ingin
mengadakan acara parade bedug, maksudnya meminta izin
untuk mengadakan parade bedug.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
139

l. Aliterasi
Sejenis gaya bahasa yang berwujud perulangan konsonan
pada suatu kata atau beberapa kata, biasanya terjadi pada
puisi.
Contoh: Mengalir, mengambus, mendesak, mengepung.
m. Asonansi
Asonansi ialah sejenis gaya bahasa perulangan yang berupa
perulangan vokal, pada suatu kata atau beberapa kata.
Biasanya dipergunakan dalam puisi untuk mendapatkan efek
penekanan.
Contoh: Segala ada menekan dada. Mati api di dalam hati.
Harum sekuntum bunga rahasia. Dengan hitam kelam.

Peribahasa

1. Kelompok kata atau kalimat yang tetap susunanya biasanya


mengiaskan maksud tertentu ) dalam peribahasa termasuk juga bidal,
ungkapan, perumpamaan)
2. Ungkapan atau kalimat ringkas padat berisi perbandingan perumpamaan,
nasihat, prinsip hidup
atau aturan tingkah laku (KBBI).
Contoh Peribahasa
1. Bagai anak ayam kehilangan induknya.
Artinya : Ribut atau bercerai-berai karena kehilangan tumpuan.
2. Bagai burung dalam sangkar.
Artinya : Seseorang yang hidupnya penuh dengan aturan, merasa
terkekang dan tidak memiliki
kebebasan
3. Bagai alu pencungkil duri.
Artinya : Melakukan sesuatu yang tidak mungkin berhasil

Lampiran 2: Lembar Kerja Peserta Didik


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
140

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama :
Kelas :
Nomor:

SOAL

1. Tentukan tema dan gaya bahasa pada novel Kata karya Rintik Sedu yang
telah dibaca.
2. Buatlah kerangka sesuai dengan struktur novel!
3. Kembangkan kerangka tersebut menjadi abstraksi novel dengan
memperhatikan struktur teks, ciri kebahasaan, dan PUEBI!
JAWABAN!
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...............................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
.................................................................
...........................................................................................................
.............................................................................................
...........................................................................................................
.............................................................................................

Lampiran 2: Lembar Kerja Peserta Didik


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
141

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama :
Kelas :
Nomor:

SOAL

Susunlah kerangka novel dengan memperhatikan hal di bawah ini!


1. Tentukan unsur intinsik dan ekstrinsik pada novel Kata karya Rintik Sedu
yang telah dibaca.
2. Buatlah novel sesuai unsur intrinsik dan ekstrinsik rancangan yang telah
dibuat.
3. Presentasikan hasil susunan novel yang dibuat!
JAWABAN!
...........................................................................................................
...........................................................................................................
......................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
......................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
......................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
......................................................................................
...........................................................................................................
.............................................................................................

Anda mungkin juga menyukai