Anda di halaman 1dari 4

TONSILITIS KRONIK

No. Dokumen : No. Revisi: Halaman:


RSU 001/SPO/PPK/ 00 1/4
Kumala RSUKS/KDS/XII/2019
Siwi Mijen

Tanggal terbit: Ditetapkan :


Direktur RSU Kumala Siwi Mijen

PPK

dr. Suswanto, M.Sc., Sp.PK

Peradangan berulang pada tonsila palatina dengan gejala


PENGERTIAN
menetap selama 4 minggu

Nyeri tenggorok minimal atau rasa mengganjal di tenggorok


ANAMNESIS yang berulang, halitosis, gejala sistemik (penurunan daya tahan
tubuh, kelelahan, mudah mengantuk, penurunan nafsu makan)

Tenggorok: tonsil ukuran normal atau hipertrofi, permukaan


PEMERIKSAAN
tidak rata, kripte melebar kadang berisi detritus/ eksudat
FISIK
Kelenjar limfe: pembesaran nnll jugulodigastrikus

KRITERIA Anamnesis: nyeri tenggorok minimal atau rasa mengganjal


DIAGNOSTIK yang berulang disertai salah satu gejala sistemik (penurunan
daya tahan tubuh, kelelahan, mudah mengantuk, penurunan
nafsu makan)

Pemeriksaan fisik:

Tenggorok: tonsil ukuran normal atau hipertrofi, permukaan


tidak rata, kripte melebar kadang berisi detritus/ eksudat

Kelenjar limfe: pembesaran nnll jugulodigastrikus

Kriteria Indikasi Operasi ( berdasar HTA 2004) :

I. Indikasi Absolut:
TONSILITIS KRONIK
No. Dokumen : No. Revisi: Halaman:
RSU 001/SPO/PPK/ 00 1/4
Kumala RSUKS/KDS/XII/2019
Siwi Mijen

a. Hipertrofi tonsil yang menyebabkan: 2/4

 OSAS
 Disfagia berat karena obstruksi
 Gangguan tidur
 Gangguan pertumbuhan dentofacial
 Gangguan bicara
 Komplikasi kardiopulmoner
b. Riwayat abses peritonsil
c. Tonsilitis yang memerlukan biopsi untuk PA terutama
hipertrofi tonsil unilateral
d. Tonsilitis kronik berulang yang merupakan fokal
infeksi untuk penyakit lain
II. Indikasi relatif:
a. Terjadi 7 episode/ lebih pada tahun sebelumnya, 5
episode /lebih tiap tahun pada 2 tahun sebelumnya, 3
episode / lebih tiap tahun pada 3 tahun sebelumnya
dengan terapi antibiotik adekuat
b. Kejang demam berulang yang disertai tonsilitis
c. Halitosis akibat tonsilitis kronik yang tidak membaik
dengan terapi medis
d. Tonsilitis kronik atau berulang pada karier SBGHA
yang tidak membaik dengan pemberian antibiotik
adekuat

DIAGNOSIS 3/4
Tonsilitis kronik
KERJA
DIAGNOSIS
-
BANDING
PEMERIKSAAN - Swab tenggorok untuk pemeriksaan kultur dan sensitivitas
TONSILITIS KRONIK
No. Dokumen : No. Revisi: Halaman:
RSU 001/SPO/PPK/ 00 1/4
Kumala RSUKS/KDS/XII/2019
Siwi Mijen

PENUNJANG bakteri

- Bila terjadi serangan eksaserbasi akut:


1. Antibiotik empiris :
- Penicillin, augmented penicilin ( lini I )
- Cefalosporin generasi I ( lini II)
- Macrolide ( eritromicin, azitromicin )pada alergi penicilin
2. Simtomatis :
TERAPI
Anak
- Analgesik atau antiinflamasi: Paracetamol 10-15mg/kgBB/
8jam
Dewasa:
- Paracetamol 500mg -1g / 8 jam
- Operatif bila memenuhi indikasi HTA

KOMPLIKASI -

- Hindari makanan yang bersifat iritatif


- Obat diminum teratur dan sampai habis
EDUKASI - Kontrol secara teratur
- Kemungkinan untuk tindakan operasi bila terapi
medikamentosa tidak berhasil

Quo Ad vitam = dubia ad bonam 4/4


PROGNOSIS Quo Ad sanam = dubia ad bonam
Quo Ad fungsionam =dubia ad bonam

Diagnosa : I (1,2,3,4,5)
TINGKAT
EVIDENS Terapi : II (3,4,5)

TINGKAT A/B/C
TONSILITIS KRONIK
No. Dokumen : No. Revisi: Halaman:
RSU 001/SPO/PPK/ 00 1/4
Kumala RSUKS/KDS/XII/2019
Siwi Mijen

REKOMENDASI
PENELAAH Dokter Umum dan Dokter Spesialis THT
KRITIS
INDIKATOR Penurunan rekurensi
MEDIS
1. Scottish intercollegiate guidelines network 2010
2. BMJ clinical evidence Recurrent throat infections (tonsillitis)
2006
KEPUSTAKAAN
3. Lee KJ. Essential otolaryngology. 2003
4. Lalwani AK. Current Diagnosis and Treatment. 2008
5. HTA Indonesia 2004, tonsilektomi pada anak dan dewasa

Anda mungkin juga menyukai