Anda di halaman 1dari 49

The future starts today,

ILMU BAHAN MKU 11125 (3 SKS)


www.umy.ac.id

not tomorrow.
Semen
Dosen Pengampu Ilmu Bahan
PROSES PEMBUATAN SEMENT PORTLAND

Batu kapur = 70%


Tanah liat = 15%
Pengeringan Penggilingan
Pencampuran dihaluskan
Quartzite (silika)
diproporsikan
Oksida besi

SEMENT Suspensi Pra-pemanasan


PORTLAND Dipanaskan hingga 800-900 0C
Gypsum

Penggilingan Klinker Rotary Kiln


dihaluskan didinginkan Dibakar pada 14500C
Video proses pembuatan semen
Semen dicampur air akan menghasilkan
pasta yang plastis dan lecak (workable).
Namun setelah slang beberapa waktu,
pasta akan muli menjadi kaku dan sukar
dikerjakan. Inilah yang disebut dengan
(initial set).
Selanjutnya pasta akan mengikat
kekauannya sehingga didapatkan
padatan yang utuh. Ini disebut (final set).
Proses berlanjut hingga pasta
mempunyai kekuatan, disebut
(hardening).
Pada umumnya waktu pengikatan awal
minimum adalah 45 menit, sedangkan
waktu pengikatan akhir adalah 6-10
jam.
Pengikatan (set) adalah perubahan bentuk
dari bentuk cair menjadi padat, tetapi masih
belum mempunyai kekuatan.
Pengerasan (hardening) adalah
pertumbuhan kekuatan dari beton atau
mortal setelahbentuknya menjadi padat.
PANAS HIDRASI
Dari pengamatan kecepatan evolusi panas hidrasi, atau dari pengukuran kenaikan
temperatur di bawah kondisi isotermal, ada tahapan yang dapat diindentifikasi:

1. Hidrolis awal yang berlangsung terjadi waktu semen kontak dengan air, semen beraksi
cepat untuk beberapa menit.

2. Periode pasif (dorman period) di mana gypsum mencegah terjadinya flash set pada C3A
karena butiran semen dilapisi gel.

3. Periode reaksi lambat berlangsung sekitar setengah sampai 2 jam. Selama itu terjadi
pemecahan dan pembentukan kembali lapisan coating gel yang semakin tebal.

4. Percepatan terjadi dengan pecahnya coating karena bertambahnya tekanan osmosis.


Inilah waktu inisial set. Kecepatan reaksi bertambah sampai final set.

5. Perlambatan. Proses menjadi kaku berlanjut sampai tercapainya pengerasan.

6. Kondisi stabil di mana difusi lambat mengendalikan proses hidrasi yang lama.
Panas hidrasi (cal/g.h)
SIFAT MASING-MASING KOMPOSISI UTAMA SEMEN

Kecepatan Panas hidrasi Andil terhadap


Bahan Susut
hidrasi (Joule/gram) kekuatan

C 3S Cepat 503-tinggi >> dalam 28 hari Sedang

C 2S Lambat 260-rendah > setelah 28 hari Sedang

C 3A Sangat cepat 867-sangat tinggi > dalam 1 hari Besar

C4AF Cepat 419-sedang sedikit Kecil

C3S (alite) dan C2S (belite) adalah senyawa yang memiliki sifat perekat.
C3A adalah senyawa yang paling reaktif.
C4AF dan lainnya (dari oksida alumina dan besi) berfungsi sebagi katalisator
(fluxing agents) yang menurunkan temperatur pembakaran dalam klin untuk
pembentukan calsium silikat.
Senyawa C2S mempunyai kecepatan hidrasi yang paling lambat
sehingga semen yang proporsi C2S yang tinggi sering digunakan
untuk pengecoran beton masif dengan skala besar, misalnya
untuk dam atau pondasi rakit.
PENGARUH KOMPOSISI SEMEN TERHADAP SIFAT SEMEN

1. Alite adalah komponen terpenting pada semen Portland normal yang terdiri dari 50-70%. Komponen ini
merupakan trikalsium silikat (Ca3SiO5) yang dimodifikasi dalam komposisi dan struktur kristal dengan
substitusi ionik. Komponen ini bereaksi relatif cepat dengan air. Pada semen Portland normal alite
merupakan factor penting untuk peningkatan kekuatan pada usia beton hingga 28 hari.
2. Belite merupakan kandungan yang terdapat pada semen portland normal dengan kandungan berkisar 15-
30%. Belite merupakan dikalsium silikat (Ca2SiO4) yang dimodifikasi dengan substitusi ionik. Kandungan ini
bereaksi lambat dengan air, sehingga berkontribusi sedikit pada kekuatan selama 28 hari pertama, tapi
secara substansial untuk peningkatan lebih lanjut dalam kekuatan yang terjadi pada usia selanjutnya
kekuatan yang dapat diperoleh dari alite murni dan belite murni hampir sama dalam kondisi yang
sebanding.
PENGARUH KANDUNGAN SEMEN TERHADAP SIFAT SEMEN

3. Aluminat merupakan kandungan yang terdapat pada semen portland normal dengan kandungan berkisar
5-10%. Aluminat merupakan trikalsium aluminat (Ca3Al2O6), yang dimodifikasi secara substansial dan
kadang-kadang juga dengan substitusi ionic. Bereaksi cepat dengan air, dan dapat menyebabkan
pengaturan cepat yang tidak diinginkan kecuali zat pengontrol set, biasanya berupa gypsum yang
ditambahkan.
4. Ferit merupakan kandungan yang terdapat pada semen portland normal dengan kandungan berkisar 5-
15%. Ferit merupakan tetrakalsium aluminoferit (Ca2AlFeO5), yang secara substansial dimodifikasi dalam
komposisi dengan variasi rasio Al/Fe dan substitusi ionik. Kandungan ini bila bereaksi dengan air hasilnya
agak bervariasi, mungkin karena perbedaan komposisi atau karakteristik lainnya, tetapi secara umum
menyebabkan kuat awal yang tinggi dan menyebabkan kekuatan menjadi rendah atau sangat rendah pada
usia selanjutnya.
Cara Menyimpan Semen Dengan Benar Agar Tidak Terjadi Perubahan Kualitas

1. Tempatkan di Ruangan Tertutup


Cara agar semen tidak mudah mengeras dan rusak yaitu dengan menempatkannya di ruang tertutup. Tempat
yang teduh akan membuat semen terlindung dari paparan sinar matahari langsung serta air hujan. Selain itu,
penting untuk menjaga kondisi ruang penyimpanan dalam keadaan kering dan periksa jika terjadi kebocoran
atap. Akan lebih baik memilih ruangan yang minim jendela.
2. Jaga Sirkulasi Udara
Memperhatikan sirkulasi udara juga penting saat ingin menyimpan semen di dalam ruangan. Jika
menempatkannya dengan material lain, berikan jarak agar sirkulasi udara tetap terjaga. Pastikan kondisi
ruangan tidak lembab, bersih, dan kering. Kelembaban merupakan salah satu faktor yang bisa mempengaruhi
kualitas semen.
Cara Menyimpan Semen Dengan Benar Agar Tidak Terjadi Perubahan Kualitas

3. Pastikan Ruang Penyimpanan Tetap Bersih


Membuat ruang penyimpanan tetap bersih mungkin adalah hal sepele. Namun, hal ini bisa berdampak pada
kualitas semen. Maka itu, penting untuk terus menjaga kebersihan ruang penyimpanan semen agar semen bisa
tahan lama.
4. Tumpuk Secara Bersilang
Banyak orang tidak memperhatikan cara menyimpan semen dengan benar. Akhirnya, kualitasnya berubah dan
tidak bisa digunakan kembali. Agar tahan lama, coba untuk menumpuk sak semen secara bersilang seperti
susunan batu bata. Hal ini bertujuan agar tidak mudah jatuh. Selain itu, juga membuat semen terhindar dari
kelembaban akibat uap air yang terperangkap. Tinggi tumpukan semen harus diperhatikan dan tidak boleh
lebih dari 15 kantong biar tidak terjadi kebocoran pada sak.
Cara Menyimpan Semen Dengan Benar Agar Tidak Terjadi Perubahan Kualitas

5. Berikan Alas Pada Tumpukan Semen


Ketika menyimpan semen di sebuah ruangan, jangan biarkan kemasan sak menyentuh permukaan tanah atau
lantai secara langsung. Gunakan alas yang cukup tebal agar jenis bahan bangunan semen tidak terkena air.
Misalnya seperti penggunaan papan kayu yang berukuran 150 hingga 200 mm di atas lantai. Bila perlu tutup
dengan kain tebal atau terpal agar terhindar dari sinar matahari langsung.
6. Pakai Semen yang Sudah Disimpan Lama
Pembelian semen biasanya dilakukan secara bertahap jika memiliki kapasitas ruangan yang terbatas. Sebaiknya
gunakan semen yang pertama disimpan. Susun material sesuai urutan kedatangan dan tempatkan semen di
posisi yang mudah dicapai agar bisa dipakai lebih dulu. Cara ini dilakukan agar terhindar dari perubahan
kualitas dan tekstur serta kerusakan. Selain itu, jika ada sak semen yang terbuka dan rusak, harus dipakai
terlebih dahulu.
Pengujian Semen

1. Berat Jenis semen


Berat jenis semen adalah suatu perbandingan antara massa jenis semen dengan sebuah massa jenis air.
Atau hal lain yakni hasil dari perbandingan antara berat benda dengan sebuah volume benda. Untuk berat
jenis ini sangatlah diperlukan karena dapat berpengaruh pada banyak tidaknya bahan yang digunakan dan
keberhasilan dalam sebuah pembangunan. Dengan mengetahui secara rinci mengenai berat jenisnya,
maka dapat menghitung dan mengetahui volume material tersebut ketika akan dicampurkan dengan
material lainnya. Ada sebuah rumus atau perhitungan singkat bila ingin mengetahui berat jenis semen.

Berat jenis (ρ) = massa (m) / volume (v)


Pengujian Semen

2. Pengujian XRF pada semen


Pengujian semen melalui X-Ray Fluorescence (XRF) adalah
teknik analisis yang dilakukan untuk menganalisis unsur
dalam semua jenis sampel, cairan, padatan, dan serbuk
longgar. XRF menggabungkan akurasi dan presisi tinggi
dengan persiapan sampel yang sederhana dan cepat. XRF
dilakukan untuk analisis unsur-unsur dari berilium (Be)
hingga uranium (U) dalam rentang konsentrasi 100%.
Pengujian semen dengan XRF meliputi kontrol kadar bahan
baku dan alternatif, kontrol alkali klorida untuk mencegah
pemanasan awal dan penyumbatan, serta analisis elemen
jejak dalam bahan bakar sekunder. XRF juga akan melakukan
pengujian semen untuk memastikan tidak ada bahan yang
ikut dalam produk semen, yang mana termasuk dalam
bahan berbahaya yang tidak diperbolehkan oleh undang-
undang. XRF juga melakukan kontrol kualitas produk semen
di akhir proses.
Pengujian Semen

3. Pengujian XRD pada semen


Pengujian semen melalui X-Ray Difraction (XRD) dilakukan
untuk analisis terperinci atas segala bahan baku produksi
semen, mulai dari penelitian mendasar hingga kendali mutu
industri. Hal ini akan memberikan solusi wawasan ke depan
bagi industri semen.
Analisis XRD pada pengujian semen meliputi beberapa hal.
Di antaranya adalah analisis simultan pembentukan mineral
penyumbatan dan derajat dekarbonasi, siklus debu klinker.
Ada juga analisis fase klinker yang melakukan kontrol proses
berdasarkan nyata komposisi fase, perbedaan otomatis alit,
modifikasi belite, dan C3A. Lalu ada analisis fase semen,
yang berfokus pada analisis langsung gipsum dehidrasi
selama penggilingan semen, pengisi dan penambahan
seperti batu kapur, dan bahan lainnya.
Pengujian Semen

Pengujian semen Portland berdasarkan SNI 15-2049- 2014

Video pengujian berat jenis semen


Laboratorium Semen
Penggunaan semen
Matriks komposisi

Semen
Pasta
+ Semen
Air /grout
Mortar
+
Beton
Agregat halus, misalnya pasir
+

Agregat kasar, misalnya krikil/BPc

Kadang kala beton dan mortar masih ditambah lagi dengan bahan kimia
pembantu (admixture) untuk mengubah sifat-sifatnya ketika masih berupa
beton segar (fresh concrete) atau beton keras.
Penggunaan semen
KENDALA DALAM PENGGUNANA SEMEN PORTLAND

Anda mungkin juga menyukai