Anda di halaman 1dari 3

NAMA : FADHILAH PUTRI ARINA

NIM : 15020200127
KELAS : C6
MATA KULIAH : METODE FITOKIMIA
DOSEN : Apt. FARADIBA ABDULl RASYID, S.Si.,M.Si. Ph.D

RINGKASAN MATERI
“SENYAWA FITOKIMIA BIOMARKER”

SENYAWA FITOKIMIA BIOMARKER


Biological markers adalah molekul kompleks yang terbentuk dari organisme
hidup (Wang, et. al., 2004). Senyawa/golongan senyawa tumbuhan yang dapat
digunakan dalam kontrol kualitas tanpa memperhatikan efek terapinya (EMEA
dalam Li, et. al., 2008). Tetapi idealnya mempunyai efek terapi (Li, et. al., 2008).
Senyawa penanda : senyawa dalam bahan alam dan dideteksi untuk keperluan
khusus (contoh untuk tujuan identifikasi atau standardisasi) melalui penelitian
(Patterson, 2006). Senyawa penanda : untuk menandai atau sebagai senyawa
identitas suatu simplisia tanaman tertentu.
Manfaat biomarkers adalah evaluasi : untuk menandai atau sebagai senyawa
identitas suatu simplisia/ekstrak tanaman tertentu, Standardisasi : Senyawa
penanda diperlukan untuk tujuan identifikasi atau standardisasi ekstrak atau sediaan
obat tradisional, Keamanan : Untuk mendeteksinya adanya pemalsuan komponen
simplisia atau ekstrak dalam sediaan jamu/OT, Validasi metode analisis untuk
menentukan kadar senyawa yang dikandungnya.
Syarat seleksi penyawa penandaan yaitu : stabilitas, kemudahan dalam
analysis, waktu dan biaya analisis, efek terapetik, indicator dari kualitas produk,
adarnya relative besar, konsentrasi tinggi, struktur khas, dapat diisolasi, dan dapat
diidentifikasi.

Klasifikasi :
 Zat aktif / active principles  possess known clinical activities. Contoh: efedrin
pada Epedra sinensis dan sylimarin pada Sylibum marianum.
 Penyawa aktif / active markers  senyawa yang diketahui aktivitas farmakologi
dan khasiatnya, tetapi khasiatnya belum dibuktikan secara klinis. Contoh : alisin
pada Allium sativum
 Penanda analitik / analytical markers senyawa yang dipilih untuk determinasi
secara kuantitatif (aktivitas biologis ada atau tidak
 Penanda negative/ negative markers  senyawa yang mempunyai sifat alergi
atau toksik atau mengganggu bioavailabilitasnya
Syarat marker ideal yaitu :
 Senyawa identitas : senyawa aktif, utama, sekaligus senyawa identitas
 Senyawa utama : senyawa dengan konsentrasi paling tinggi
 Senyawa penanda tidak selalu senyawa aktif tetapi dapat juga senyawa khas
untuk bahan tertentu.

Kriteria marker yaitu :


 Senyawa aktif  senyawa yang mempunyai aktivitas exp: saponin ginsenosida
pada tanaman Panax ginseng
 Senyawa utama (mayor compound)  syw yg secara kuantitatif dominan dlm
suatu tanaman ex kurkuminoid dalam Curcuma longa
 Senyawa identitas  senyawa yg khas, unik, ekslusif hanya terdapat pada suatu
tanann obat ex lunamarin, lunakrin, lunasin dlm Sanrego (Lunasia amara)
 Senyawa aktual  senyawa yang terdapat dlm tanaman yang dianalisis

Masalah yang sering muncul yaitu sulit didapatkan dipasaran dalam bentuk isolat
murni yang dijual secara komersil.
Contoh senyawa penanda/biomarker :
 Alium sativum alisin
 Andrographidis paniculata  andrographolid
 Centella asiatica  asiatikosid
 Zingiber purpurei  terpinen-4-ol
 Piper retrofractum piperin
 Uncaria gambir  katekin
 Zingiber officinale Shogaol (FHI)/gingerol
 Jambu biji  kuersetin
 Anacardium occidentale  asam anakardanat
 Guazuma ulmifolia  tilirosida
 Cinnamomi burmanii  sinamaldehid
 Melaleuca leucadendra  sineol
 Piper cubeba  kubebin
 Kaempfaria galangal L Etil-p-metoksisinamat
 Cosmos caudatus  isokuersitrin
 Orthosiphonis stamineus  sinensetin
 Curcuma domestica  kurkumin
 Vitex trifolia  viteksikarpin
 Alpinia galangal L galangin
 Aloe vera  aloin A
 Phaleria macrocarpa  falerin
 Morinda citrifolia  skopoletin
 Phylantus niruri  filantin
 Myristica fragrans miristisin
 Euphorbia prostrate  kuersetin
 Alstonia schlolaris  tetrahidroalstonin
 Syzygium polyanthum kuersitrin
 Curcuma heyneana  kurkumin
 Boesenbergiae pandurate  pinostrobin
 Curcuma xanthorrhiza Xantorizol
 Curcuma manga Val  kurkumangosida
 Sonchus arvensis  luteolin
 Cyperus rotundus  sineol
 Elephanthopus scaber L  Isodeoksielefantopin
 Blumeae balsamifera (L)  kuersetin

Anda mungkin juga menyukai