Anda di halaman 1dari 8

RAHASIA

SEKSI-3/PERS YONIF 201/ JY


BANDUNG
100800 Nov 2021

TELAAHAN STAF NO : 04

MEMORANDUM UNTUK : DANYONIF 201/JY

Masalah : PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN


KASUS COVID-19 DI LINGKUNGAN YONIF 201/JY.

1. PERSOALAN

a. Kasus Covid-19 di Indonesia telah menyebar luas ke 34 Provinsi dengan


angka kejadian tertinggi di DKI Jakarta, Jawa Timur, diikuti Jawa Tengah
dan Jawa Barat
b. Batalyon 201/JY adalah batalyon di DKI Jakarta yang ikut melaksanakan
satgas penanganan Covid-19khususnya di tempat-tempat keramain.
c. Banyak personel Batalyon 201-JY khususnya yang bertugas dalam satgas
Covid-19 mengeluh sakit dengan gejala Covid-19.
Perlu adanya upaya meningkatkan kewaspadaan personel terhadap
penularan COVID-19 serta pembatasan penularan COVID -19 melalui penyuluhan
serta diagnosis cepat melalui skrining, penyaringan cepat dan pemberian terapi
terhadap personel yang terinfeksi COVID-19 di Yonif 201/JY.

2. PRA ANGGAPAN

a. Melalui penyuluhan diharapkan pengetahuan personel mengenai COVID-19


meningkat sehingga, kedepan personel akan jauh lebih waspada terhadap cara
penularan COVID-19 sehingga infeksi COVID-19 pada anggota beserta
keluarganya dapat diminimalisir.

b. Meningkatnya kesadaran personel akan pentingnya kewaspadaan terhadap


penularan COVID-19 seperti penggunaan APD.

c. Meningkatnya angka test diagnosis Covid-19 sebagai bentuk deteksi dini


penyakit untuk mencegah penularan.

3. FAKTA-FAKTA YANG MEMPENGARUHI TERHADAP PERSOALAN

a. Banyaknya personel/anggota Yonif 201/JY yang belum mengetahui dan


memahami cara penularan COVID-19 saat bertugas di keramaian

b. Beberapa anggota belum dibekali dengan Alat Pelindung Diri (APD) yang
cukup dalam penanggulangan penyebaran COVID-19.

c. Beberapa anggota mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh yang


dapat mempermudah infeksi COVID-19.
2

d. Pada pertengahan Oktober 2020 banyak ditemukan gejala Covid-19 seperti


batuk-batuk, flu, pilek, dan sesak napas pada keluarga personel Yonif
201/JY

e. Hasil rapid test personel satgas Yonif 201/JY terdapat 50 personel dengan
hasil reaktif

f. Mayoritas personel dan keluarga Yonif 201/JY tinggal di Ksatrian

g. Terdapat Orang tua dari personel Yonif 201/JY yang sudah tua memiliki
penyakit seperti asma, jantung, darah tinggi, dan penyakit rentan lainnya

4. DISKUSI.

a. Dari hasil pengamatan, virus Covid-19 ini merupakan virus yang sangat
cepat cara penularannya dan hingga saat ini belum tertangani secara menyeluruh
di Indonesia karena adanya keterbatasan tenaga kesehatan, APD dan sarana
prasana pendukung lainnya di lingkungan Yonif 201/JY

b. Banyaknya anggota yang belum mengerti tentang cara penularan Covid-19,


sehingga perlu dilaksanakan penyuluhan dalam rangka menigkatkan pengetahuan
anggota mengenai penyakit Covid-19 serta cara penularannya sehingga dengan
pengetahuan yang telah diterima personil dan anggota keluarga bias lebih
waspada terhadap penularan Covid-19.

c. Personel Satgas Covid-19 Yonif 201/JY yang belum sepenuhnya patuh


terhadap protokol kesehatan dengan baik khususnya saat berada di lingkungan
rumah dan Ksatrian.

d. Dalam rangka membatasi penyebaran Covid-19 di Yonif 201/JY maka


tindakan yang dilakukan yaitu dengan Pemeriksaan dini (Rapid test), Pelacakan
dan terapi anggota yang terkena atau terinfeksi Covid-19 sehingga, penyebaran
Covid-19 di Yonif 201/JY dapat dicegah dan penanganan terhadap anggota dapat
dilakukan sedini mungkin.

e. Penyuluhan diberikan oleh personel kesehatan Yonif 201/JY kepada para


personel dan anggota keluarga di Yonif 201/JY. Selain itu perlu adanya koordinasi
dengan jajaran pimpinan atas dan instansi terkait untuk terselenggaranya
pencegahan dan penanganan Covid-19 sehingga akan terjalin hubungan yang baik
antar instansi tersebut dengan satuan Yonif 201/JY secara harmonis guna
tercapainya tujuan.
3

Berdasarkan fakta-fakta yang ada maka dapat diambil 2 alternatif dalam upaya
penanggulangan Covid-19 di Yonif 201/JY, sebagai berikut:

1) Kemungkinan cara bertindak.

a) Cara Bertindak – 1. Mencegah penularan Covid-19


melalui penyuluhan, pemberian APD dan multivitamin.
(1) Penyuluhan dilaksanakan di dalam Satuan Yonif 201/JY
(2) Jumlah peserta 150 orang.
(3) Pemateri oleh personel Yonif 201/JY.
Biaya yang dibutuhkan relatif lebih besar, dengan rincian sbb :
(a) Penyuluhan dengan Sarana pendukung tiap
Penyuluhan.
Laptop, Modem, Flash disk (fasilitas dari kesatuan) : -

(b) Pengadaan APD


i. Handscoen (50 kotak) = Rp. 1.500.000
ii Masker medis (50 kotak)= Rp. 1.500.000
(d) Multvitamin (1 botol @ 30 tablet) ; 50 x 1 botol x
Rp 75.000,= Rp. 3.750.000

Jumlah =Rp. 6.500.000

7) Diperlukan karantina bagi anggota Yonif 201/JY dengan


hasil test antigen (+) dengan bantuan makanan setiap hari
selama 14 hari, dan paket obat dari Kesdam Jaya, rincian
biaya yang dibutuhkan untuk menunjang karantina sebagai
berikut:
(a) Makan dan minum (3 kali sehari x 50 orang x
14 hari x Rp 35.000,-
= Rp 73.500.000,-

b) Cara Bertindak – 2. Pengecekan rutin Tes Antigen beserta


pergantian personel satgas tiap 2 minggu sekali dan pengadaan APD
bagi personel satgas Covid-19 Yonif 201/JY dan melaksanakan
satgas Covid-19.
1. Jumlah personel satgas 50 orang setiap 1 kelompok.
2. Penggunaan APD sekali pakai masker medis dan hand
scoen.
3. Pemeriksaan dini (Antigen test) oleh personel kesehatan
Yonif 201/JY.
4. Pelacakan (Tracing) dilakukan oleh personel kesehatan
Yonif 201/JY.
5. Perawatan (Treatment) dilakukan oleh personel
kesehatan Yonif 201/JY.
6. Biaya yang dibutuhkan relatif lebih besar, dengan rincian
sbb :
i. APD
i. Masker medis (50 kotak) = Rp 1.500.000,-
ii. Latex gloves (50 kotak) = Rp 1.500.000,-
4

ii. Harga kit Antigen test


(15.000x100) = Rp. 1.500.000

iii APD untuk tenaga kesehatan


a) Disposable gown = Rp 90.000,-
b) Latex gloves (1 kotak) = Rp 20.000,-
c) Masker medis (1 kotak) = Rp 30.000,-

Iv Honor tenaga kesehatan


4 orang x Rp 500.000, = Rp. 2.000.000,-

Jumlah Rp.6.640.000,-

7. Diperlukan karantina bagi anggota Yonif 201/JY dengan


hasil test antigen (+) dengan bantuan makanan setiap hari
selama 14 hari, dan paket obat dari Kesdam Jaya, rincian
biaya yang dibutuhkan untuk menunjang karantina
sebagai berikut: (a) Makan dan minum (3 kali sehari x
50 orang x 14 hari x Rp 35.000,- = Rp 73.500.000,-

8. Berkolaborasi dengan RST setempat untuk proses tracing


dan diagnosis lebih lanjut dan rencana terapi selanjutnya.

9. Membuat sistem pergantian kelompok personel yang


melaksanakan Satgas Covid-19.

10. Setiap 2 minggu personel Satgas saling bertukar dengan


kelompok yang selanjutnya, sedangkan petugas yang
telah melaksanakan tugas dapat melaksanakan tugas
sehari-hari setelah melalui pemeriksaan bebas gejala
Covid-19 sebelum kembali ke Ksatrian dan bertemu
keluarga dan bekerja secara WFH atau melaksanakan
tugas secara normal namun terbatas di lingkungan
Ksatrian sambil dipantau adanya keluhan atau tidak.

11. Apabila ditemukan personel satgas dengan hasil tes


antigen reaktif maka dapat dirujuk ke RS untuk dilakukan
pemeriksaan PCR sebagai diagnosis pasti Covid-19

2) Analisa cara bertindak.

a) Cara bertindak – 1. Kedepan diperlihatkan dengan


pencapaian tujuan hasil yang dicapai tergantung dengan
pemahaman dan pengetahuan personel setelah diberikannya
penyuluhan serta kepatuhan personel satgas untuk mengonsumsi
vitamin dan menggunakan APD.
Ditinjau dari segi pengawasan dan pengendalian akan lebih sulit.
Ditinjau dari segi biaya/pengeluaran anggaran lebih kecil.
5

b) Cara bertindak – 2. Dihadapkan dengan pencapaian tujuan


hasil yang didapatkan lebih maksimal, karena dengan adanya
pengadaan APD, deteksi dini dengan antigen test, pelacakan
(Tracing) dan perawatan terhadap personel yang positif Covid-19
serta pembuatan sistem kerja 2 kelompok menjadikan paparan yang
dihadapi oleh personel satgas Covid-19 Yonif 201/JY menjadi lebih
kecil, kemudian deteksi dini dapat dijalani dengan maksimal dan
efisien.
Ditinjau dari pengawasan dan pengendalian akan lebih mudah.
Ditinjau dari segi biaya/pengeluaran anggaran tidak telalu jauh
berbeda.
Ditinjau dari segi waktu, lebih efisien karena adanya pertukaran
anggota setiap 2 minggu sehingga apabila ada yang positif dapat
langsung digantikan dengan kelompok personel yang lain

c. Perbandingan Cara Bertindak.


Cara Bertindak I
(1) Keuntungan.
a. Pengetahuan Personel terhadap Covid-19 lebih
baik.
b. Imunitas personel satgas akan lebih membaik
c. Biaya lebih sedikit

(2) Kerugian
a. Pengendalian dan pengawasan lebih sulit
b. Tujuan yang ingin dicapai lebih sulit terwujud

Cara Bertindak II
(1) Keuntungan.
a. Deteksi, pelacakan dan terapi sedini mungkin
agar kasus lebih cepat ditangani
b. Pengendalian dan pengawasan anggota yang
positif akan lebih terkendali.
c. Kegiatan satuan tetap dapat berjalan sesuai
dengan jadwal satuan.
d. Beban kerja personil lebih berkurang
e. Tiap personil setelah Satgas langsung di Rapid
test dan pantau gejala Covid-19 sebelum masuk
Ksatrian dan bertemu keluarga

(2) Kerugian.
a. Waktu tidak fleksibel karena harus melaksanakan
test tiap 2 minggu sekali.
b. Biaya sedikit lebih besar
6

d. Diskusi.
1) Ditinjau dari Aspek bentuk kegiatan CB – 2 lebih baik dari CB – 1.
2) Ditinjau dari Aspek waktu CB – 2 lebih efektif dari CB – 1.
3) Ditinjau dari Aspek Biaya/Dana CB – 1 relatif lebih kecil dari CB – 2.
4) Ditinjau dari Aspek Hasil CB – 2 lebih optimal dari CB – 1.

5. KESIMPULAN.
Berdasarkan hasil pengamatan, analisa dan perbandingan cara bertindak,
disimpulkan bahwa CB – 2 lebih baik dari CB – 1 dari segi bentuk kegiatan, biaya, waktu
serta yang paling penting hasil yang diharapkan namun diperlukan koordinasi lebih
kepada para unsur pimpinan, terutama mengenai kesiapan dan kewaspadaan personel
untuk melaksanakan Satgas Covid-19 dan koordinasi dengan Satuan Kesehatan tingkat
Kotama dalam penanggulangan Covid-19.

6. TINDAKAN YANG DISARANKAN.


Sebagai upaya penanggulangan Covid-19, maka disarankan :
a. Melakukan penyuluhan terhadap seluruh personel Yonif 201/JY khususnya
yang bertugas dalam satgas Covid-19.
b. Pergantian kelompok personel yang bertugas dalam satgas Covid-19 tiap 2
minggu.
c. Karantina bagi 50 Personel Satgas Covid-19 dengan hasil antigen reaktif
d. Koordinasi dengan Satuan Kesehatan tingkat Kotama
e. Pelaksanaan Tes Antigen berkala setiap 2 minggu bagi Personel Satgas
Covid-19.

Perwira Seksi – 3 / Personel

dr. Miftahul Hasanah Yusuf


Letda Ckm NRP 1221201940000404

Lampiran :

I. Menyetujui / tdk menyetujui terhadap yang tidak menyetujui


II. Lampiran-lampiran tambahan
7

BATALYON INFANTERI 800 X / WU Lampiran pada Telaahan Staf


SEKSI – 3 / PERSONALIA Nomor 04
Tanggal 10 Oktober 2012

MENYETUJUI / TIDAK MENYETUJUI DAN PERTIMBANGAN


TERHADAP TIDAK MENYETUJI

PERTIMBANGAN
NAMA/PKT/ JABATAN DISETUJUI/TDK PARAF/
NO TERHADAP TDK
NRP DISETUJUI TD.TANGAN
MENYETUJUI
1 2 3 4 5

1 dr. Farhan Pasi-1 Setuju 1.........


Ramadana Letda mengenai
Ckm Program IT
1221101970000309 Pasi-2
2 dr. Anugerah M.Y
Letda Ckm Pasi-4
1221110910000234
3 dr. Dedi Anwar N Danki A
Letda Ckm
1221101940000251 Danki B
4 Apt. I. G. A. Satria
Adi M, S.Farm Danki C
5 Letda Ckm
1221110950000281 Dankiban
6
Dankima
7
Kaprim
8
Dokter
9

10

Perwira Seksi – 3 / Personel

dr. Miftahul Hasanah Yusuf


8

Letda Ckm NRP 1221201940000404

BATALYON INFANTERI 800 X / WU Lampiran pada Telaahan Staf


SEKSI – 3 / PERSONALIA Nomor 04
Tanggal 10 Oktober 2012

HASIL PENGECEKAN

JENIS
NO NAMA PKT/NRP BAGIAN KET
..............
1 2 3 4 5

1 1.........

10

Perwira Seksi – 3 / Personel

dr. Miftahul Hasanah Yusuf


Letda Ckm NRP 1221201940000404

Anda mungkin juga menyukai