Anda di halaman 1dari 4

PERSOALAN KEDUDUKAN DONETSK AND LUHANSK PEOPLE’S REPUBLIC

SEBAGAI SEBUAH ‘ENTITAS’ DALAM REZIM HUKUM INTERNASIONAL

Sebagai wilayah industri pertambangan, Donetsk dan Luhansk terbilang cukup


berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi Ukraina. Namun terhitung sejak tahun 2014,
setelah Rusia berhasil mencaplok Semenanjung Krimea, sekitar dua juta jiwa yang
menempati wilayah Ukraina Timur tersebut turut andil dalam beberapa aksi pemberontakan
separatis melawan Pemerintah Ukraina.1 Kemudian pada Mei 2014, atas dasar doktrin self-
determination, Donetsk dan Luhansk berani untuk meproklamirkan kemerdekaan mereka
tepat setelah referendum Ukraina dengan nama Donetsk People’s Republic (Donetskaya
Narodnaya Respublika atau DNR) dan Luhansk People’s Republic (Luganskaya Narodnaya
Respublika atau LNR).2 Akan tetapi, sampai saat ini Ukraina dan banyak negara masih
mengklasifikasikan bahwa dua entitas yang tergabung dalam Negara Federal Novorossiya
tersebut hanya sebagai organisasi teroris.3

Pada tahun 2015, upaya untuk menyudahi gencatan senjata antara pasukan Pemerintah
Ukraina dan separatis Pro-Rusia di timur Ukraina sejatinya telah tertuang dalam Perjanjian
Minsk I dan II. Melansir dari Sky News,4 perjanjian a quo gagal dalam menekan gencatan
senjata karena adanya misinterpretasi antar kedua belah pihak. Di satu sisi, Pemerintah
Ukraina memandang Perjanjian Minsk merupakan sarana untuk menyatukan kembali Ukraina
dan sepenuhnya memulihkan kedaulatan Ukraina, meskipun dengan kekuasaan tertentu yang
diberikan kepada Donetsk dan Luhansk. Sebaliknya, Rusia meyakini bahwa Perjanjian Minsk
memberikan status khusus kepada Luhansk dan Donetsk sebelum dipersatukan kembali
dengan Ukraina. Sehingga, serangkaian gencatan senjata pun tetap terjadi.

1
Detik News, Donetsk dan Luhansk, Wilayah Ukraina Timur Diakui Kemerdekaan oleh Putin
(2022), <https://news.detik.com/internasional/d-5954820/donetsk-dan-luhansk-wilayah-ukraina-
timur-diakui-kemerdekaan-oleh-putin>
Amnesty International, 2014, Summary Killings During The Conflict in Eastern Ukraine,
2

Amnesty International Publications, London, h. 8


3
Kyiv Post, Ukraine’s Prosecutor General Classifies Self-Declared Donetsk And Luhansk
Republics As Terrorist Organizations (2014), <https://www.kyivpost.com/article/content/war-against-
ukraine/ukraines-prosecutor-general-classifies-self-declared-donetsk-and-luhansk-republics-as-
terrorist-organizations-348212.html>
4
Sky News, Ukraine Crisis: What Are The Minsk Agreements And How Putin Has Been
Accused Of Ending The Process (2022), <https://news.sky.com/story/ukraine-crisis-what-are-the-
minsk-agreements-and-why-they-could-help-avert-a-russian-invasion-12541427>
Lalu, di tengah ketegangan konflik Rusia – Ukraina tepatnya pada tanggal 21 Februari
2022, Vladimir Putin melalui Dekrit Presidennya menyambut pemisahan diri Donetsk dan
Luhansk dari Ukraina dengan mengakui status dua wilayah tersebut sebagai negara bagian
yang merdeka. Tak hanya itu, Putin juga menyatakan kerjasamanya melalui pengratifikasian
sebuah trakat, yaitu Treaty on Friendship, Cooperation and Mutual Assistance, yang mana
ini bertujuan untuk memberikan hak bagi Russian Armed Forces untuk membangun dan
menggunakan pangkalan militer atas dalih pengamanan referendum di kedua wilayah entitas
tersebut. Tindakan Putin yang demikian menuai atensi sekaligus kecaman dari komunitas
internasional. Bahkan Hayashi Yoshimasa, Menteri Luar Negeri Jepang mengecam keras
tindakan tersebut sebagai sebuah pelanggaran terhadap kedaulatan Ukraina dan prinsip
territorial integrity.5 Kemudian, timbul persoalan dalam benak komunitas internasional
mengenai kedudukan Donetsk and Luhansk People’s Republic sebagai entitas dalam Hukum
Internasional.

Penelusuran Status Kedudukan Donetsk and Luhansk People’s Republic Dalam Birai
Hukum Internasional

Melalui tulisan ini, Penulis berikhtiar bilamana kedudukan entitas Donetsk and
Luhansk People’s Republic dikualifikasikan sebagai negara yang berdaulat, sejatinya tidaklah
tepat. Sebab sebagaimana termaktub dalam Pasal 1 Konvensi Montevideo 1933 bahwa
karakteristik negara adalah sebagai berikut:

1. Memiliki a defined territory;


2. Memiliki a permanent population;
3. Memiliki pemerintahan (government);
4. Memiliki kemampuan untuk melakukan hubungan internasional dengan negara lain
(capacity to enter into relations with other states).

Semua unsur a quo harus terpenuhi secara kumulatif terlebih dahulu untuk
mengkualifikasikan suatu entitas sebagai negara. Namun, melihat kondisi dimana tindakan
secession dari Donetsk and Luhansk People’s Republic terbilang ilegal dikarenakan adanya
bantuan untuk mengeksekusi hak external self-determination-nya6 oleh Rusia dan terlebih
5
Ministry of Foreign Affairs of Japan, Russia's Recognition of the “Independence” of the
“Donetsk People’s Republic” and the “Luhansk People's Republic” (Statement by Foreign Minister
Hayashi Yoshimasa) (2022), <https://www.mofa.go.jp/press/release/press4e_003084.html>
6
Anthony Aust, 2010, Handbook of International Law, Cambridge University Press,
Cambridge, h. 22.
lagi Ukraina yang masih menganggap bahwa kedua enititas tersebut masih berada dalam
teritorinya.7 Maka dari itu, Donetsk and Luhansk People’s Republic tidak dapat mengenyam
status sebagai negara dalam subjek Hukum Internasional.

Kendati demikian, apabila kedudukan Donetsk and Luhansk People’s Republic


ditautkan dengan salah satu subjek Hukum Internasional lainnya, yakni Belligerent
(Pemberontak), probabilitas akan lebih sesuai. Secara umum, Pemberontak adalah sebuah
gerakan yang menentang terhadap pemerintahan yang sah.8 Menurut Adolf, sebuah kelompok
separatis dapat tergolong sebagai Pemberontak apabila:

1. Pemberontakan telah terorganisir dalam satu kekuasaan pemimpin yang teratur serta
bertanggungjawab atas tindakan bawahannya;
2. Pemberontak memiliki tanda pengenal atau uniform yang jelas serta menunjukan
identitasnya;
3. Pemberontak secara de facto telah menguasai secara efektif atas beberapa wilayah;
4. Para pemberontak mendapatkan dukungan dari rakyat diwilayah yang didudukinya.9

Sekilas, berdasarkan unsur-unsur supra, entitas Donetsk and Luhansk People’s


Republic tergolong sebagai Pemberontak sebab ia menentang Pemerintah Ukraina. Terlebih
lagi, Donetsk and Luhansk People’s Republic masing-masing dipimpin oleh seorang
presiden, yang mana DNR dipimpin oleh Denis Pushilin, sementara LNR dipimpin oleh
Leonid Pasecehnik. Kedua entitas ini berhasil secara de facto menempati wilayah Donetsk
dan Luhansk serta tentunya kelompok ini mendapat dukungan dari rakyat setempat.
Sehingga, Donetsk and Luhansk People’s Republic lebih tepat jika statusnya digolongkan
sebagai Pemberontak.

DAFTAR PUSTAKA:

Buku:

7
RMOL.ID, Turki: Pengakuan Kemerdekaan Donetsk dan Luhansk adalah Pelanggaran
Integritas Teritorial Ukraina (2022), <https://dunia.rmol.id/read/2022/02/22/524277/turki-pengakuan-
kemerdekaan-donetsk-dan-luhansk-adalah-pelanggaran-integritas-teritorial-ukraina>
8
Riska Nur Azizah, dkk, (2021), Pengakuan Eksistensi Belligerent Dalam Hukum Internasional
(Studi Kasus OPM), Petitum, 9(2), h. 153.
9
Huala Adolf, 1991, Aspek - Aspek Negara dalam Hukum Internasional, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta, h. 24.
Adolf, Huala. 1991. Aspek - Aspek Negara dalam Hukum Internasional. PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta
Aust, Anthony. 2010 Handbook of International Law. Cambridge University Press.
Cambridge
International, Amnesty. 2014. Summary Killings During The Conflict in Eastern Ukraine.
Amnesty International Publications. London

Jurnal:

Azizah, Riska Nur, dkk. (2021). Pengakuan Eksistensi Belligerent Dalam Hukum
Internasional (Studi Kasus OPM). Petitum. 9(2)

Internet:

Detik News, Donetsk dan Luhansk, Wilayah Ukraina Timur Diakui Kemerdekaan oleh Putin
(2022), <https://news.detik.com/internasional/d-5954820/donetsk-dan-luhansk-
wilayah-ukraina-timur-diakui-kemerdekaan-oleh-putin>
Kyiv Post, Ukraine’s Prosecutor General Classifies Self-Declared Donetsk And Luhansk
Republics As Terrorist Organizations (2014),
<https://www.kyivpost.com/article/content/war-against-ukraine/ukraines-prosecutor-
general-classifies-self-declared-donetsk-and-luhansk-republics-as-terrorist-
organizations-348212.html>
Ministry of Foreign Affairs of Japan, Russia's Recognition of the “Independence” of the
“Donetsk People’s Republic” and the “Luhansk People's Republic” (Statement by
Foreign Minister Hayashi Yoshimasa) (2022),
<https://www.mofa.go.jp/press/release/press4e_003084.html>
RMOL.ID. Turki: Pengakuan Kemerdekaan Donetsk dan Luhansk adalah Pelanggaran
Integritas Teritorial Ukraina (2022),
<https://dunia.rmol.id/read/2022/02/22/524277/turki-pengakuan-kemerdekaan-donetsk-
dan-luhansk-adalah-pelanggaran-integritas-teritorial-ukraina>
Sky News, Ukraine Crisis: What Are The Minsk Agreements And How Putin Has Been
Accused Of Ending The Process (2022), <https://news.sky.com/story/ukraine-crisis-
what-are-the-minsk-agreements-and-why-they-could-help-avert-a-russian-invasion-
12541427>

Anda mungkin juga menyukai