TAHUN 2022
(Di Ajukan sebagai salah satu syrat untuk memenuhi persyaratan ujian sekolah)
OLEH:
NIS:0055751327
JURUSAN KESEHATAN
SIENJO 2022
1
LAPORAN
PELAKSANAAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (PBL)
RSUD UNDATA KOTA PALU
TAHUN 2022
OLEH
NIS:0055751327
Dra.SITTI NURSIAH
2
LEMBAR PERSETUJUAN
Hari...................Tanggal..................Tahun 2023
TIM PENGUJI
Anggota
3
KATA PENGANTAR
puji syukursaya ucapkan kepada allah SWT,karena dengan rahmat dan karunianya
penulis dapat menyelesaikan laporan praktek Belajar lapangan (PBL) yang telah
dilaksanakan di RSUD UNDATA PALU.Laporan ini di susun sebagai salah satu persyaratan
mengikuti Uji Kompetensi di SMKN 1Toribulu tahun pelajaran 2022/2023.
Kegiatan Praktek Belajar Lapangan (PBL) di maksudkan sebagai salah satu bekal dalam
memasuki dunia keperawatan dan untuk memupuk sikap mental yang lebih baik dalam
melaksanakan kewajiban sebagai penerus bangsa sehingga mampu dan siap bekerja.
Sehubungan dengan terlaksananya Praktek Belajar Lapangan (PBL) ini tidak terlepas dari
bantuan dan dorongan dari semua pihak secara moril maupun materil,oleh karena itu saya
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan motivasi selama Praktek Belajar Lapangan
(PBL).
Ibu Ni made Sri Astini A.Md.Kep dan ibu Suryaningsih A.Md.Kep selaku koordinator di
SMKN 1 Toribulu.
Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan laporan ini .
Penulis menyadari bahwa laporan ini masi jauh dari kesempurnaan. Oleh karna itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun bagi pembaca dan masyarakat
umum, semoga laporan ini bermanfaat.
Penyusun
4
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................................1
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................2
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………………………...3
Kata pengantar.....................................................................................................................4
Daftar isi..............................................................................................................................5
Daftar gambar.....................................................................................................................6
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang Praktek Belajar Lapangan...........................................................7
1.2. Tujuan PBL..........................................................................................................7
1.3. Tujuan penulisan Laporan Praktek Belajar Lapangan..................................................8
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Profil RSUD UNDATA PALU.....................................................................................9
BAB III : METODELOGI
3.1.waktu dan tempat...........................................................................................................11
3.2.alat dan bahan................................................................................................................11
3.3.prosedur pelaksanaan.....................................................................................................11
BAB IV : PEMBAHASAN
A. PEMASANGAN INFUS.............................................................................12
B. PELEPASAN INFUS (AFF INFUS)...........................................................15
C. PEMERIKSAAN TTV.................................................................................16
D. PEMASANGAN CATHETER....................................................................23
E. PEMASANGAN NGT.................................................................................27
F. PEMBERIAN O2.........................................................................................29
G. MACAM-MACAM PEMBERIAN INJEKSI..............................................32
H. MENGGANTI VERBAN............................................................................37
I. MEMASANG LAKEN................................................................................39
J. MEMINDAHKAN PASIEN........................................................................41
K. MENERIMA PASIEN BARU…………………………………………..….42
BAB V : LAPORAN KASUS DAN LAPORAN TINDAKAN
A. DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)................................................44
B. LAPORAN TINDAKAN...........................................................................45
BAB VI : PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................48
B. Saran............................................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................49
BIODATA...........................................................................................................................50
RIWAYAT HIDUP.............................................................................................................51
5
DAFTAR GAMBAR
6
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam upaya untuk mewujudkan visi dan misi nya,SMK NEGERI 1 TORIBULU
melaksanakan berbagai kegiatan demi menjadikan siswa dan siswi yang siap memasuki
dunia kerja, tentunya hal itu tidak dapat di raih dengan mudah,tidak hanya dengan
belajar berbagai teori yang berbeda di sekolah,namun seorang siswa atau siswi harus
belajar mengenai bagaimana lingkungan yang berada di dunia kerja dan tentunya
bagaimana pekerjaan yang akan di hadapinya nanti selepas lulus dari sekolah.
1. Mendekatkan siswa dengan dunia praktek yang sesungguhnya sebagai tindak lanjut
praktek sekolah.
2. Memenuhi tuntunan kurikulum
3. Mengetahui secara langsung pengaplikasian dari teori yang diperoleh dari bangku
sekolah.
4. Mengenal dan mengetahui secara langsung tentang rumah sakit sebagai salah satu
penerapan disiplin dan pengembangan karier.
5. Dapat mengetahui antara perbandingan antara teori dan ilmu yang di peroleh selama
sekolah dengan praktek di lapangan.
7
6. Meningkatkan hubungan kerja sama antara sekolah dan rumah sakit.
7. Meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab dalam kerja.
8. Memperoleh wawasan tentang dunia kerja yang di peroleh di lapangan.
9. Memberikan kesempatan masuk penempatan kerja.
10. Dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang di peroleh pada masa sekolah dan
menambah wawasan juga pengalaman.
1. Bagi penyusun :
a. Memberikan informasi mengenai teknologi terbaru atau produk yang di hasilkan
oleh dunia kerja.
b. Untuk mengaplikasiakan pengetahuan teori di bangku sekolah dalam dunia kerja.
c. Untuk mengukur kemampuan diri sendiri.
d. Memberikan informasi dunia kerja.
e. Untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mengikuti ujian akhir sekolah dan
ujian nasional.
2. Bagi sekolah :
a. Sekolah dan siswa dapat mengidentifikasi diri sendiri seberapa jauh jarak antara
praktik sekolah dengan praktik lapangan.
b. Sekolah dapat melakukan penyempurnaan proses pembelajaran.
c. Sekolah dapat melakukan penyempurnaan kurikulum.
d. Melatih siswa untuk bertanggung jawab
e. Melatih siswa untuk mandiri,disiplin.
f. Melatih siswa untuk mengaplikasiakn atau mempraktikan tindakan-tindakan
keperawatan yang sesuai teori yang di berikan dari sekolah.
g. Memberikan pengalaman kerja pada siswa.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
RSUD Undata palu ialah salah satu dari sekian layanan kesehatan milik
pemkot kota palu yang berbentuk RSUD di kelolah oleh pemprov dan tercantum
kedalam RS Tipe B.layanan kesehatan ini telah terdaftar mulai 22/02/1979 dengan
nomor surat ijin 445/123/OOT/KP2TD/2011 dan tanggal surat ijin 28/07/2011 dari
gubernur sulawesi tengah dengan sifat sementara, dan berlaku sampai 2013. Setelah
melangsungkan metode AKREDITASI rumah sakit seluruh indonesia dengan proses
pentahapan I ( 5 pelayanan ) akhirnya diberikan status lulus akreditasi rumah sakit.
RSUD ini bertempat di Jl.R. E. Martadinata , kecamatan mantikulore, kota palu,
indonesia.
Laporan tambahan:
9
Paparan lengkap :
RSUD undata palu memiliki layanan unggulan di bidang cardiovacular.
RSUD milik pemkot kota palu ini mempunyai luas tanah 33527 dengan luas bangunan
12679.93.
1. VIP : 21 kamar
2. I : 82 Kamar
3. II : 52 Kamar
4. III : 180 Kamar
5. ICVCU : 10 Kamar
6. PICU: 6 Kamar
7. ICU : 8 Kamar
8. HCU : 20 Kamar
9. ICCU : 9 Kamar
10. TT di IGD : 3 Kamar
11. TT bayi baru lahir: 20 kamar
12. TT kamar bersalin : 10 kamar
13. TT ruang oprasi : 5 kamar
14. TT ruang isolasi : 30 kamar.
10
BAB III
METODELOGI
Praktek Belajar Lapangan (PBL) dilaksanakan di RSUD UNDATA PALU yang mulai dari
pikul 08.00 – 14.00tempat yang di gunakan untuk pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) adalah ruang rawat inab teratai, catelia, seroja, flamboyan, aster, melati Di
Jln.martadinata.
11
BAB IV
PEMBAHASAN
A. PEMASANGAN INFUS
Pemasangan infus adalah pemberian sejumblah cairan ke dalam tubuh melalui
sebuah jarum ke dalam pembuluh darah vena ( pembulu balik ) untuk menggantikan
cairan atau zat-zat makanan dari tubuh.
Gambar 1.1
12
2. Lokasi pemasangan infus
a. Vena basilica ( pada bagian tangan )
b. Vena chepalia ( pada bagian ibu jari )
c. Vena mediana cubiti
d. Vena digitalis (pada bagian pinggir tangan dan kaki)
e. Vena femoralis (pada bagian paha)
Persiapan alat:
1. Standar infus
2. Set infus cairan sesuai program medik
3. Jarum infus dengan ukuran yg sesuai
13
4. Pengalas
5. Torniket
6. Kapas alcohol
7. Plaster
8. Gunting
9. kasa steril
10. Betadin
11. Sarung tangan
12. Tissu
Prosedur kerja :
a. Jelaskan prosedur yang akan di lakukan
b. Cuci tangan
c. Hubungkan cairan dan infus set dengan memasukan ke bagian karet atau akses
selang ke botol infus.
d. Isi cairan ke dalam infus set dengan menekan ruang tetesan hingga terisi sebagian
dan buka klem selang sehingga cairan memenuhi selang dan udara selang keluar.
e. Letakkan pengalas di bawah tempat (vena) yang akan di lakukan penginfusan
f. Lakukan pembendungan dengan torniket(karet pembendung) 10-12 cm diatas
tempat penusukan dan anjurkan pasien untuk menggenggam dengan gerakan
sirkular ( bila sadar)
g. Gunakan sarung tangan steril
h. Disinfeksi daerah yang akanditusuk dengan kapas alcohol
i. Lakukan penusukan pada vena dengan meletakkan ibu jari di bagian bawah vena
dan posisi jarum( abocat ) mengarah ke atas
j. Perhatikan keluarnya darah melalui jarum ( abocat/surflo ) maka tarik keluar
bagian dalam(jarum) sambil meneruskan ke tusukan ke dalam vena
k. Setelah jarum infus bagian dalam di lepaskan atau di keluarkan , tahan bagian
atas vena dengan menekan menggunakan jari tangan agar darah tidak keluar.
l. Kemudian bagian infus di hubungkan atau di sambungkan dengan selang infus
m. Lakukan fiksasi dengan kasa steril
n. Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan infus serta catat ukuran jarum
o. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
Dokumentasi :
a. Pendokumentasian perawat harus jelas
b. Waktu pemasangan tipe cairan
c. Tempat insersi (melalui IV)
d. Kecepatan aliran(tetesan/menit)
e. Respon klien setelah di lakukan tindakan pemasangan infus
14
Penghitungan tetesan infus
a. Tetesan infus dihitung permenit
b. Tetesan infus terdiri dari :
1. Tetesan infus makro
Jumblah tetesan/menit :
Contoh soal :
Jawab:500 X 20 : 10000
4 X 60 : 240
41,67 ( 42/menit
Kontra indikasi
Bagi pasien yang belum sembuh dan mendapatkan izin dari dokter untuk
pulang serta belum terpenuhi oksigennya.
Persiapan alat
15
2. Sarung tangan
3. Kapas alkohol larutan antiseptik (klorheksidin glukonat 2% , alcohol 60-90% atau
PVI 10 %
4. Plaster bedah atau band aid steril, kasa 2x2 cm
5. Gunting
6. Plaster
7. Bengkok
C. PEMERIKSAAN TTV
Pemeriksaan tanda-tanda vital merupakan salah satu cara untuk mendeteksi adanya
perubahan sistem tubuh. Tanda vital meliputi : suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi
pernapasan, dan tekanan darah.
Tujuan
1. Pengukuran suhu tubuh di lakukan untuk mengetahui rentang suhu tubuh.
2. Mengetahui denyut nadi ( irama, frekuensi, dan kekuatan )
3. Menilai kemampuan kardiovaskuler
4. Mengetahui frekuensi, irama dan kedalaman pernapasan
5. Menilai kemampuan fungsi pernapasan
6. Mengetahui nilai tekanan darah
Tanda-tanda vital adalah pengukuran tanda-tanda fungsi vital tubuh yang paling
dasar.
16
1. Tekanan darah
Tekanan darah adalah kekuatan yang mendorong darah terhadap dinding arteri
, tekanan di tentukan oleh kekuatan dan jumblah darah yang di pompa , dan ukuran
serta fleksibilitas dari arteri, diukur dengan alat pengukur tekanan darah dan
stetoskop. Tekanan darah terus-menerus berubah tergantung pada
aktivitas,suhu,makanan,keadaan emosi,sikap,keadaan fisik,dan obat-obatan.
Dua angka di catat ketika mengukur tekanan darah. Angka yang lebih
tinggi,adalah tekanan sistolik,mengacu pada tekanan di dalam arteri ketika
jantungberkontraksi dan memompa darah ke seluruh tubuh . angka yang lebih rendah,
adalah tekanan diastolik, mengacu pada tekanan di dalam arteri ketika jantung
beristirahat dan pengisian darah. Baik tekanan sistolik dan diastolik di catat sebagai
“mmHg” (milimeter merkuri Hidrogarirum). Perbedaan antara tekanan sistolik dan
diastolik di sebut tekanan denyut. Di indonesia , tekanan darah biasanya di ukur
dengan tensimeter air raksa.
17
Cara kerja dengan cara palpasi
a. Jelaskan prosedur pada klien
b. Atur posisi pasien
c. Letakkan lengan yang hendak di ukur pada posisi terlentang
d. Lengan baju di buka
e. Pasang manset pada lengan kanan/kiri atas sekitar 3 cm di atas fossa cubiti (jangan
terlalu ketat maupun terlalu longgar)
f. Tentukan denyut nadi arteri radialis dekstra/sinister
g. Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radialis tidak teraba
h. Pompa terus sampai manometer setinggi 20 mm Hg lebih tinggi dari titik radialis
tidak teraba
i. Letakkan diafragma stetoskop di atas nadi brakhealis dan kempeskan balon udara
manset secara perlahan dan berkesinambungan dengan memutar sekrup pada pompa
udara berlawanan arah jarum jam.
j. Catat mmHg manometer saat pertama kali denyut nadi teraba kembali. Nilai ini
menunjukan tekanan sistolik sacara palpasi.
k. Catat hasil.
l. Cuci tangan setelah prosedur di lakukan .
Cara auskultasi
a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan.
c. Atur posisi pasien.
d. Letakkan lengan yang hendak di ukur dalam posisi telentang.
e. Buka lengan baju.
f. Pasang manset pada lengankanan/kiri atas sekitar 3 cm di atas fossa cubiti (jangan
terlalu ketat maupun terlalu longgar).
g. Tentukan denyut nadi arteri radialis dekstra/sinistra.
h. Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radialis tidak teraba.
i. Pompa terus sampai manometer setinggi 20 mmHg dari titik radialis tidak teraba.
j. Letakan diafragma stetoskop di atas arteri brakhialis dan dengarkan.
k. Kempeskan balon udara manset secara perlahan dan berkeseimbangan dengan
memutar sekrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam.
l. Catat tinggi air raksa manometer saat pertama kali terdengar kembali denyut.
m. Catat tinggi air raksa pada manometer
n. Suara krotkof 1: menunjukan besarnya tekanansistolik secara auskultasi
o. Catat hasilnnya pada catatan pasien
p. Cuci tangan setelah prosedur di lakukan.
2.Nadi
Nadi adalah denyut nadi yang teraba pada dinding pembuluh darah arteri yang
berdasarkan systole dan dystole dari jantung. Denyut nadi adalah jumblah denyut
jantung, atau berapa kali jantung berdetak permenit. Mengkaji denyut nadi tidak
hanya mengukur frekuensi denyut jantung, tetapi juga mengkaji irama jantung dan
18
Ukuran kecepatan diukur pada beberapa titik denyut misalnya denyut arteri radialis
pada pergelangan tangan,arteri brachealis pada lengan atas , arteri karotis pada leher
,arteri poplitea pada belakang lutut , arteri dorsalis pedis atau arteri tibialis posterior
pada kaki. Pemeriksaan denyut dapat di lakukan dengan bantuan stetoskop . denyut
nadi dapat meningkat pada saat berolahraga, menderita suatu penyakit, cedera, dan
emosi.
Jika jumblah denyut nadi di bawah kondisi normal, maka di sebut bradicardi. Jika
jumblah denyut nadi di atas normal , maka di sebut tachicar di tempat –tempat menghitung
denyut nadi adalah :
Pelaksanaan :
b. Cara kerja :
1. Jelaskan prosedur pada klien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi pasien
4. Letakkan kedua lengan terlentang di sisi tubuh
19
5. Tentukan letak arteri (denyut nadi yang akan dihitung)
6. Periksa denyut nadi ( arteri) dengan menggunakan ujung jari telunjuk , jari tengah,
dan jari manis.
7. Tentukan frekuensinya per menit dan keteraturan irama , dan kekuatan denyutan.
8. Catat hasil
1. Cuci tangan setelah prosedur di lakuka
3.Suhu
Denyut nadi merupakan denyutan atau dorongan yang dirasakan dari proses
pemompaan jantung. Pemeriksaan nandi seharusnya dilakukan dalam keadaan tidur
atau istirahat.kondisi hipertermia dapat meningkatkan denyut nadi sebanyak 15-20
kali per menit setiap peningkatan suhu 1 derajat celcius.pemeriksaan suhu di gunakan
untuk menilai kondisi metabolisme
Pemeriksaan suhu akan memberikan tanda suhu inti yang secara ketat di kontrol
karena dapat di pengaruhi oleh reaksi kimiawi. Suhu tubuh normal seseorang
bervariasi,tergantung pada jenis kelamin.aktivitas,linkungan,makanan yang di
konsumsi , gangguan organ dan waktu. Suhu tubuh normal, menurut american
medical association,dapat berkisar antara 97,8 F atau setara dengan 36,5 C samapai
99 F atau setara dengan 37,2 C.
Seorang di katakan bersuhu tubuh normal ,jika suhu tubuhx berada pada
c. Bila perlu lengan baju pasien di buka jika ketiak pasien basah harus di keringkan
20
e. Setelah 10 menit termometer di angkat langsung di baca dengan teliti dan di catat
pada buku catatan suhu
b. Menentukan tempat pengukuran nadi dengan menggunakan tiga jari :jari telunjuk
tengah,manis
e. Mencatat hasil
a. Termometer
b. Tiga buah botol
c. Botol pertama berisi larutan sabun
d. Botol kedua berisi desinfektan
e. Botol ketiga berisi air bersih
f. Bengkok
21
g. Kertas/tisu
h. Vaselin
i. Buku catatan suhu
j. Sarung tangan
a. Cuci tangan
b. Gunakan sarung tangan
c. Atur posisi pasien
d. Tentukan letak aksila(ketiak) dan bersihkan daerah aksila dengan menggunakan
tissu.
e. Turunkan suhu termometer di bawah antara 34 C- 35 C.
f. Letakkan termometer pada dearah aksila dan lengan pasien fleksi di atas dada
(mendekap dada)
g. Setelah 3-5 menit,angkat termometer dan baca hasilnya
h. Catat hasil
i. Bersihkan termometer dengan kertas /tissue
j. Cuci termometer dengan air sabun ,desinfektan ,bilas dengan air bersih dan
keringkan .
k. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
1. Pernapasan
Merupakan pemeriksaan yang di lakukan untuk menilai proses
pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida.respirasi dapat
meningkat pada saat demam,olahraga,emosi.
22
D. PEMASANGAN CATHETER
Gambar 1.2
Cateter adalah pipa untuk memasukan atau mengeluarkan cairan cateter terutama
terbuat dari bahan karet atau plastik, metal, woven silk dan silicon. Kandung kemih adalah
sebuah kantong yang berfungsi Untuk menampung air seni yang berubah-ubah jumblahnya
yang di alirkan oleh sepasang ureter dari sepasang ginjal . kateterisasi kandung kemih adalah
di masukkannya kateter melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan air seni
atau urine.
Persiapan alat :
a. Bak isntrumen
b. Spuit 10 cc
c. Bengkok
d. Handscoen
e. Aquadest
f. Gunting plaster
g. Perlak
h. Kateter
i. Kapas air
j. Kassa
k. Urine bag
l. Jelly/vaselin
m. Selimut
n. Bethadine
o. Alkohol 70%
23
Prosedur:
1.PADA LAKI-LAKI
Gambar 1.3
24
2.PADA WANITA
a. memberi tahu dan menjelaskan pada klien
b. mendekatkan alat – alat
c. memasang sampiran
d. mencuci tangan
e. menanggalkan pakaian bawa
f. memasang selimut mandi, perlak dan pengalas bokong
g. menyiapkan posisi klien
h. meletakkan dua bengkok di antara tungkai pasien
i. memakai sarung tangan
j. lakukan vulva higiene
k. mengambil kateter lalu ujungnya di beri faselie 3 – 7 cm
l. membuka labiya mayora dengan menggunakan jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri
sampai terlihat meatus uretra, sedangkan tangan kanan memasukakan ujung kateter
perlahan – lahan ke dalam uretra sampai urine keluar.
m. Menampung urine ke dalam bengkok bila di perlukan untuk pemeriksaan .
n. Melepas sarung tangan
o. Memasang pakaian bawah
p. Menarik selimut
q. Membersikan alat
r. Mencuci tangan
Melepas kateter
Tujuan :
Peralatan
a. Sarung tangan
b. Pinset
c. Spuit
d. Betadin
e. Bengkok 2 buah
f. Plester
g. Lidi wetan
25
Prosedur :
Gambar 1.4
a. Devinisi NGT
26
NGT adalah singkatan dari nasogastric tube atau sering juga di sebut
nasogastrik , merupakan istilah yang merujuk pada pemasangan suatu selang yang
di masukkan melalui hidung sampai ke lambung. Ini sering di gunakan untuk
makanan, cairan dan obat- obatan dengan cara biasa atau secara oral .
2. bayi prematur
8. kapas alkohol
9. pinset anatomis
10. bengkok
11. plester
27
12. gunting
13. klem
15. tissu
18. stetoskop
20. senter
21. handuk
adapun langkah-langkah pada prosedur pemasangan NGT yang benar adalah sebagai
berikut:
tahap prainteraksi
Jika selang NGT sudah masuk periksa letak selang dengan cara:
Pasang spuit yang telah di isi udara kira-kira 10-20 ml lalu dorong sehingga udara
masuk ke dalam lambung kemudian dengarkan dengan menggunakan stetoskop di
daerah lambung.
Masukkan ujung bagian luar selang NGT ke dalam mangkok yang berisi air. Jika ada
gelembung udara berarti masuk ke dalam paru-paru,jika tidak ada gelembung udara
berarti masuk ke dalam lambung.
28
Makanan cair , caranya adalah sebagai berikut:
F. PEMBERIAN O2
Pengertian :
Tujuan umum :
Indikasi :
1. Gagal nafas
tubuh dalam mempertahankan tekanan parsial normal O2 dan CO2
didalam darah,di sebabkan oleh gangguan pertukaran O2 dan CO2 sehingga
sistem pernapasan Ketidakmampuan tidak mampu memenuhi metabolisme
tubuh.
29
Ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam jumblah yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap nutrien dan oksigen.
5. Trauma paru
Paru-paru sebagai alat pernapasan, jika terjadi benturan atau cedera akan
mengalami gangguan untuk melakukan inspirasi dan eksperasi.
7. Post oprasi
Setelah oprasi,tubuh akan kehilangan banyak darah dan pengaruh dari obat
bius akan mempengaruhi aliran darah ke seluruh tubuh.
Pemberian oksigen pada klien yang memerlukan oksigen secara kontinyu dengan
kecepatan aliran 1-6 liter/menitserta konsentrasi 20-40%dengan cara memasukan
selang yang terbuat dari plastik ke dalam hidung dan mengaitkannya di belakang
telinga.
30
Tujuan:
Prinsip :
a. Nasal kanul untuk mengalirkan oksigen dengan aliran ringan atau rendah
b. Membutuhkan pernapasan hidung
c. Tidah dapat mengalirkan oksigen dengan konsentrasi >40%
Gambar 1.6
Pemberian oksigen kepada klien dengan menggunakan masker yang di aliri oksigen
dengan posisi menutupi hidung dan mulut klien.
31
Gambar 1.6
F. MACAM-MACAM PEMBERIAN INJEKSI
Pengertian injeksi
Gambar 1.8
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan emulsi atau suspensi atau serbuk yang
harus di larutkan atau di suspensikan lebih dahulu sebelum digunakan,yang disuntikan secara
merobek jaringan kedalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir.
Tujuan injeksi:
32
Pada umumnya injeksi dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat proses penyerapan
(absorbsi)obat untuk mendapatkan efek obat yang cepat
Macam-macam injeksi.
Gambar 1.9
33
Gambar 2.1
Tempat terbaik untuk injeksi subkutan meliputi area vaskuler di sekitar bagian luar
lengan atas ,abdomen dari batas bawah kosta sampai krista iliata dan bagian anterior
paha.
Gambar 2.2
34
Gambar 2.3
1.Proses pengkajian
a. perencanaan keprawatan klien:
1. Cek Nama klien.sebelum obat di berikan,identitas pasien harus di periksa.
2. Benar obat. Sebelum memberi obat kepada pasien,label pada botol atau
kemasannya harus di periksa tiga kali.
3. Benar dosis. Perawat harus memberikan dosisnya.
4. Benar rute/cara .obat di berikan secara parenteral dengan lokasi yang sesuai.
5. Benar waktu.ini sangat penting ,khususnya bagi obat yang evektifitasnya
tergantung untuk mencapai atau mempertahankan kadar darah yang memadai.
b. Kaji riwayat alergi dan riwayat medis
c. Kaji indikasi untuk menentukan rute pemberian obat yang tepat.
2.Diagnosa keperawatan
Gangguan menelan:
3.Perencanaan
perawat mempersiapkan alat yang di perlukan:
35
d. Obat yang sesuai
e. Baki obat polpen/spidol
f. Bengkok
g. Kassa steril
h. Plester
i. Spuit yang sesuai dengan jenis injeksi
- Injeksi intramuskular(IM) : spuit 2-5ml dengan ukuran 21-25,panjang jarum 1-2
inci
- Injeksi intravena (IV) : spuit 2-5 ml dengan ukuran 21-25,panjang jarum 1-2 inci
- Injeksi subkutan (SC): spuit 2 ml dengan ukuran 25,panjang jarum5/8- ½ inci
- Injeksi intrakutan ( IC) : spuit 1 ml dengan ukuran 25,26,atau 27,panjang jarum 1/4-
5/8 inci.
4.Implementasi
a. Perawat cuci tangan
b. Cek program obat.
c. Siapkan dosis yang tepat dari ampul vial.
d. Untuk injeksi IM ,ganti jarum jika obat mengiritasi jaringan SC.
e. Kenakan sarung tangan sekali pakai.
f. Identifikasi klien dan memberikan penjelasan kepada klien tentang prosedur yang
akan di lakukan.
g. Tutup sampiran
h. Pilih tempat injeksi yang trepat.
Subcutan ( SC)
a. Untuk klien yang ukuran tubuhnya rata-rata,
b. Injeksi jarum dengan cepatdan mantap pada sudut 45-90
c. Untuk klien gemuk ,cubit kulit di tempat injeksi dan injeksikan jarum di bawah
lipatan jaringan
d. Pegang bagian ujung bawah badan spuit sampai ujung pengisap dengan tangan tidak
dominan.
Intramuskular ( IM)
a. Tempatkan tangan yang tidah dominan pada penanda anatomi yang tepat.
b. Jika massa otot kecil, cubit badan otot tubuh,antara ibu jari dengan jari lain.
c. Apabila obat mengiritasi, gunakan metode Z-track
d. Lakukan aspirasi dan injeksi obat secara perlahan-lahan
Intracutan ( IC)
a. Dengan tangan tidak dominan,renggangkan kulittempat injeksi dengan jari telunjuk
dan ibu jari.
36
b. Ketika jarum mendekati kulit ,dengan perlahan insersi jarum pada sudut 5-150 samapi
terasah tahanan.masukkan terus jarum melalui epidermis sampai kira kira 3 mm di
bawah permukaan kulit.
c. Injeksikan obat dengan perlahan (adalah normal jika terasa tahanan;jika tidak,jarum
masuk terlalu dalam dan harus di tarik).
d. Ketika menginjeksi obat,di tempat injeksi terbentuk lingkaran berwarnah terang
menyerupai gigitan nyamuk dengan diameter kira-kira 6 mm dan kemudian
lenyap.lalu gambar lingkaran tersebut dengan pensil kulit atau pulpen tinta.
e. Tarik jarum sambil mengusapkan swab alcohol dengan perlahan di atas atau di tempat
injeksi.
Intavena ( IV)
a. tarik kulit ke bawah kurang lebih 2.5 cm di bawah area penusukan dengan tangan
nondominan.
b. Pengang jarum pada posisi 300 sejajar vena yang akan di susun,lalu tusuk
perlahan dan pasti.
c. Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum ke dalam vena.
d. Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barrel dari spuit
e. Observasi adanya darah pada spuit
f. Keluarkan jarum dari pembulu vena
g. Untuk injeksi SC atau IM ,beri pijatan ringan pada kulit.
h. Bantu klien mendapatkan posisi yang nyaman
i. Lepas sarung tangan sekali pakai
j. Dokumentasikan tindakan
5.Evaluasi
Perhatikan dosis obat ,nama obat,nama klien sesuai dengan order dari dokter
dan perhatikan juga respon klien terhadap obat dalam 10-30 menit.
6.Dokumentasi
a. untuk injeksi SC dan IM ,catat dosis obat,rute pemberian,tempat injeksi,dan waktu
serta tanggal injeksi pada catatan keperawatan.
b. Untuk injeksi IC ,catat daerah injeksi ,jumblah,dan tipe zat yang di uji,dan tanggal
serta catatan.
I.MENGGANTI VERBAN
Pengertian:
37
Tujuan :
Peralatan:
a. Gunting verban
b. Pelaster
c. Pengalas
d. Pinset anatomis
e. Kom kecil
f. Nierbeken
g. Kapas alkohol
h. Larutan NaCl 0,9%
i. Larutan savlon
j. Bethadine
k. Sarung tangan
l. Masker
PROSEDUR PELAKSANAAN:
Tahab prainteraksi
a. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
b. Mencuci tangan
c. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
38
Tahab orientasi
a. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
c. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan di lakukan
Tahab kerja
a. Menutup sampiran
b. Pasang masker dan sarung tangan yang steril
c. Atur posisi pasien sesuai kenyamanannya
d. Letakkan pengalas di bawah area luka
e. Letakkan neerbeken didekat pasien
f. Buka balutan lama
g. Bila balutan melekat pada jaringan di bawah,jangan dibasahi,tapi angkat balutan
dengan perlahan
h. Letakkan balutan kotor ke nierbeken lalu buang ke kantong plastik
i. Kaji lokasi,tipe,jumblah jahitan atau bau dari luka
j. Buka sarung tangan ganti dengan sarung tangan steril
k. Membersihkan luka sesuai jenis lukannya
l. Menutup luka dengan cara tertentu sesuai keadaan luka
m. Plaster dengan rapi
n. Buka sarung tangan
o. Lepaskan masker
p. Atur dan rapikan posisi pasien
q. Buka sampiran
r. Evaluasi keadaan umum pasien
s. Rapikan peralatan dan kembalikan ke tempatnya dalam keadaan bersih ,kering dan
rapi.
Tahab terminasi
a. Melakukan evaluasi tindakan
b. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
c. Berpamitan dengan klien
d. Membereskan alat-alat
e. Mencuci tangan
f. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
J.MEMASANG LAKEN
Persiapan alat:
39
d. Ember berisi larutan Iysol 1%
e. Ember berisi air bersih
f. Lab kerja 3 buah
Persiapan pasien
Pelaksanaan
K.MEMINDAHKAN PASIEN
40
Memindahkan pasien pindah dari tempat tidur ke kursi roda atau sebaliknya.
Tujuan:
Pasien dapat pindah dari tempat tidur ke kursi roda atau sebaliknya.
Prosedur kerja:
a. Identifikasi kebutuhan pasien untuk duduk di sisi kanan atau kiri tempat tidur.
b. Lakukan prosedur 1-12 seperti pada saat membantu pasien duduk di sisi tempat tidur.
c. Sangga kedua aksila pasien dengan kedua tangan perawat.
d. Letakkan kaki perawat agak ke samping di depan pasien
e. Ambil ancang-ancang dan pakai gerakan koordinasi agar perawat hanya membantu
pergerakan tubuh pasien.
f. Atur posisi pasien di kursi roda agar nyaman dengan cara menanyakan pada pasien
g. Cuci tangan
h. Catat tindakan yangtelah di lakukan dan hasilnya.
41
L. MENERIMA PASIEN BARU
1. Pengertian penerimaan pasien baru
Penerimaan pasien baru adalah suatu cara dalam menerima kedatangan pasien baru
pada suatu ruangan. Dalam penerimaan pasien baru disampaikan beberapa hal mengenai
orientasi ruangan, perawatan, medis dan tata tertib ruangan.
2. Tujuan penulisan
mengetahui identitas pasien
menyediakan pelayanan awal berupa persiapan kamar yang telah dipesan
menyediakan peralatan dan barang untuk peralatan pribadi
menerima dan menyambut kedatangan pasien dengan hangat dan terapeutik
meningkatkan komunikasi anatar perawat dan pasien
mengetahui kondisi dan keadaan pasien secara umum
menurunkan tingkat kecemasan pasien saat masuk rumah sakit.
3. Jenis pasien yang dating ke rumah sakit
a) Dilihat dari segi pelayanan rumah sakit dapat dibedakan menjadi :
*pasien yang dapat menunggu
*pasien berobat jalan yang datang dengan perjanjian
*pasien yang datang tidak dalam keadaan gawat
*pasien yang segera ditolong (pasien gawat darurat)
b) Dilihat dari segi kedatangannya pasien dapat dibedakan menjadi :
*pasien baru : adalah pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit untuk
keperluan mendapatkan pelayanan.
*pasien lama : adalah pasien yang pernah datang sebelumnya untuk keperluan
mendapatkan pelayanan.
c) Dilihat dari segi faktor yang menyebabkan kedatangan pasien yang dapat dibedakan :
* Dikirim oleh dokter praktek di luar RS
* Dikirim oleh rumah sakit lain, puekesmas atau jenis pelayanan kesehatan lainnya.
* Datang atas kemauan sendiri.
4. peran perawat dalam penerimaan pasien baru
a) kepala ruangan berperan dalam menerima pasien baru dan memeriksa kelengkapan yang
di perlukan untuk persiapan pasien baru.
b) perawat primer, berperan :
* menyiapkan lembar penerimaan pasien baru
* mendatangani lembar penerimaan pasien baru
* melakukan pengkajian pada pasien baru
* mengorientasikan klien pada ruangan.
* mendokumentasikan penerimaan pasien baru
* memberikan penjelasan tentang sentralisasi obat pada pasien
c) perawat associate berperan dalam membantu Ka tim dalam pelaksanaan penerimaan pasien
baru.
42
5. Hal yang perlu Diperhatikan dalam penerimaan pasien baru
pelaksanaan secara efektif dan efisien
Dilakukan oleh kepala ruangan atau katim atau perawat associate tang telah diberi
wewenang?delegasi.
saat pelaksanaan tetap menjaga privasi pasien
ajak pasien dan keluarga.
6.Persiapan peralatan
formulir identitas klien/pasien baru
alat tulis
tempat tidur
meja tempat tidur
lampu
baskom cuci
thermometer
berkas dan rekam medis
lembar orientasi pasien baru dan keluarga
7. Prosedur penerimaan pasien baru
a) prosedur penerimaan pasien baru rawat jalan pada pasien baru
1) setiap pasien baru diterima di tempat penerimaan pasien baru (TPP)
2) diwawancarai oleh petugas guna mendapatkan data identitas yang akan diisikan pada
formulir ringkas riwayat klinik
3) setiap pasien baru akan memperoleh nomor Psien Yang akan digunakan sebagai kartu
pengenal, yang harus dibawa pada setiap kunjungan berikutnya kerumah sakit yang
sama
4) setelah selesai dalam proses pendaftaran, pasien baru di persilahkan menunggu di poli
klinik yang di tuju dan petugas rekam medis mempersiapkan berkas rekam medisnya
kemudian di kirim ke poli klinik tujuan pasien
8. Tahap penerimaan pasien baru
1) menyiapkan kelengkapan administrasi
2) menyiapkan kelengkapan kamar sesuai pesanan
3) menyiapkan format penerimaan pasien baru
4) menyiapkan format pengkajian
5) menyiapkan nursing kit
6) menyiapkan informed consent consent sentralisasi /pengelolaan obat
7) menyiapkan kartu penunggu
8) menyiapkan kuisioner kepuasan pasien
43
BAB V
a DEFINISI
b.Etiologi
c.Patofisiologi
d.Pemeriksaan penunjang
e.Diagnosa keperawatan
B.Laporan Tindakan
Pav . Teratai
1. Mengganti cairan infus dan mengatur tetesannya
2. Menerima pasien baru
3. Melakukan tindakan injeksi
4. Pemeriksaan TTV
5. Membantu pemasangan infus
6. Aff infus
7. Mengganti dan memasang laken
44
8. Melihat pengambilan darah
9. Membantu spuling infus
10. Mengatur tempat tidur pasien
11. Membantu melakukan GV pos APP
Pav . Seroja
1. Melakukan injeksi
2. Pemeriksaan TTV
3. Membantu pemasangan infus
4. Membantu membersihkan luka,membantu dan perban luka
5. Memasang O2 melalui nasal kanul
6. Membantu memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda dan sebaliknya
7. Membantu melakukan GV
8. Aff infus
9. Mengganti cairan infus dan mengatur tetesannya
10. Menerima pasien baru
11. Mengganti dan memasang laken
Pav. Aster
1. Aff catheter
2. Spuling infus
3. Mengganti cairan infus dan mengatur tetesannya
4. Pemeriksaan TTV
5. Memberi obat oral pada pasien
6. Membantu memasang infus
7. Aff infus
8. Melakukan injeksi
9. Menerima pasien baru
10. Membantu pemasangan EKG
11. Memberi makanan melalui NGT
12. Mengganti dan memasang laken
Pav . Melati
1. Pemeriksaan TTV
2. Menerima pasien baru
3. Mengganti cairan infus dan mengatur tetesannya
4. Ambulasi pasien
5. Mengganti dan memasang laken
6. Membantu mengganti verban
7. Membantu memasang infus
8. Aff infus
9. Membantu memasang catheter
45
10. Aff catheter
11. Melakukan injeksi
12. Melihat tranfusi darah
13. Memberi obat oral pada pasien
14. Melakukan aff NGT
Pav . Mawar
1. Membantu memasang infus
2. Mengganti dan memasang laken
3. Menerima pasien baru
4. Mengganti cairan infus sekaligus mengatur tetesannya
5. Pemeriksaan TTV
6. Memberi obat oral pada pasien
7. Aff infus
8. Membantu melakukan GV
9. Spuling infus
10. Melakukan pemasangan kantong darah
11. Membantu memasang pampers
12. Melakukan injeksi
13. Aff catheter
14. Ambulasi pasien
Pav. Flamboyan
46
BAB VI
PENUTUP
A.Kesimpulan
selama saya melaksanakan Praktek Belajar Lapangan, banyak pengalaman
baru yang saya dapatkan dan belum pernah di dapatkan di lingkungan pendidikan.
Dari pengalaman yang di temuai selama praktek saya bisa belajar melakukan
pekerjaan yang baik secara profesional dalam bidang yang saya geluti,yaitu
keperawatan,menerima komentar dan saran dari pembimbing lapangan untuk
kebaikan saya dan teman-teman.
B.Saran
Saya melihat begitu banyaknya persaingan dalam dunia medis, untuk itu saya
menyarankan kepada pihak sekolah agar menyiapkan tenaga terdidik terbaik yang
dapat ,mempertanggung jawabkan pekerjaannya yang di berikan padanya sehingga
kesalahan di perkecil. Untuk para guru pembimbing agar lebih memperhatikan kami
siswa praktek di tempat peraktek.setidaknya seminggu sekali melihat kegiatan kami di
lapangan.
47
DAFTAR PUSTAKA
http://giatdalambelajar.blogsot.com/2012/05/contoh-laporan-prakerin-
keperawatan.html?m=1
http://ikayankesmas.blogspot.com/2012/03/3-fungsi-utama-pusat-
kesehatan.html?=1
http://dianhusadaratnayunita.blogspot.com/p/konsep-puskesmas.html=1
http://tugasmakalahproposal.blogspot.com/2014/03/laporan-pkl-
puskesmas-cijulang.html?m=1
laporan tahun puskesmas
lapotan perakerin keperawatan SMK YPIB SUBANG tahun 2014
48
BIODATA SISWA
NIS : 0055751327
49
Pembimbing sekolah : Ni Made Sri Astini A.Md.Kep
RIWAYAT HIDUP
4x3
50