Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

(PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BIJI KACANG MERAH)

HARIYATI
(858040212)

UPBJJ UT PONTIANAK
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : HARIYATI
NIM/ID Lainnya : 858040212
Program Studi : PGSD
: MIS “Miftahul Ulum”
Nama Sekolah
Bonti

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Desfhie Yolenta, S.Pd.,M.Pd.


ID Tutor : 47003529
Instansi Asal : UPBJJ-UT Pontianak Pokjar Kapuas
Nomor Hp : 0989672443407
Alamat Email : yolentadesfhie30@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : HARIYATI


NIM : 858040212
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang
berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada
saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas
karya saya ini.

Bonti, 17 Oktober 2022


Yang membuat pernyataan

HARIYATI
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BIJI KACANG MERAH

Latar Belakang
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk hidup
lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu tanaman yang
disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah besar.dan bersifat tidak
dapat balik (irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga mengalami perkembangan.
Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan
ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara stimultan
(pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif karena mudah
diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya perkembangan dapat dinyatakan
secara kualitatif karena perubahannya bersifat fungsional.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan
makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan kecambah (plantula). Awal
perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah
berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai.
Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan,
yang disebut dengan proses imbibisi. Imibibisi ini terjadi karena karena penyerapan air
akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan
biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan
metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-
enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon,
dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan.
Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar
(radikula), daun lembaga (kotiledon), dan bayang lembaga (kaulikulus).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, yaitu faktor cahaya,
temperatur, dan ketersediaan air.
Dari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk melakukan pengamatan terhadap
pertumbuhan biji kacang merah dengan media kapas kering dan tanah. Untuk itu kami
membuktikannya dengan melakukan pengamatan seperti yang tercantum pada laporan ini.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, kita dapat membuat pertanyaan sebagai berikut :
1. Adakah perbedaan pertumbuhan biji kacang merah di faktor cahaya?
2. Adakah perbedaan pertumbuhan biji kacang merah di faktor temperatur?
3. Adakah perbedaan pertumbuhan biji kacang merah di faktor ketersediaan air?

Tujuan
Beberapa tujuan yang bisa kita peroleh dari percobaan/penelitian yang kita lakukan yaitu
sebagai berikut:

1. Mengetahui perbedaan pertumbuhan biji kacang merah di faktor cahaya.


2. Mengetahui perbedaan pertumbuhan biji kacang merah di faktor temperatur.
3. Mengetahui perbedaan pertumbuhan biji kacang merah di faktor ketersediaan air.

Manfaat
Beberapa manfaat yang bisa kita peroleh dari percobaan/penelitian yang kita lakukan yaitu
sebagai berikut:

 Bagi siswa → Manfaat bagi siswa dengan adanya praktikum ini yaitu pengetahuan
siswa tentang faktor cahaya, temperature, ketersediaan air dan media perkecambahan
dalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman khususnya kacang merah.
 Bagi guru → Manfaat bagi guru melalui praktikum ini yaitu guru dapat mengetahui
tingkat pemahaman siswa yang akan cara melakukan uji praktek dalam hal ini
mengenai pertumbuhan biji kacang merah.

Landasan Teori

1. Kacang Merah
Taksonomi tanaman

Kingdom : Plant Kingdom


Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiosspermae
Kelas : Dicotyledonae
Sub kelas : Calyciflorae
Ordo : Rosales (Leguminales)
Famili : Leguminosae (Papilionaceae)
Sub family : Papilionoideae
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus vulgaris L.

Habitat tanaman
Kacang merah akan berbunga pada panjang hari 9-18 jam dan untuk tipe berhari pendek
memerlukan panjang hari terendah antara 11-12.3 jam untuk inisiasi bunga. Temperatur
optimum antara 20 hingga 25 °C. Curah hujan normal tahunan adalah 900-1500 mm tetapi
dapat toleran dengan sedikitnya 500-600 mm dalam satu musim penanaman. Kacang ini
tumbuh di dataran rendah tropis dan area subtropis tetapi dapat tumbuh hingga ketinggian
2000-2500 m. Kacang merah menyukai lahan beraerasi dan berdrainase baik dengan pH 6.0-
6.8. Beberapa kultivar tahan terhadap lahan asam dengan pH serendah-rendahnya.
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta
jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan
Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat
dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat
kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan
jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan
merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai
sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang
dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan
baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama
melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
2. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel
tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyerapan air kedalam
vakuola.
3. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu
menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya
terbentuk jaringan, organ, dan individu.
Pertumbuhan dan Perkembangan Awal
Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensiyangdibutuh
kan untuk tumbuh menjadi individu yang baru, misalnya embrio, cadangan makanan,
dan calon daun (calon akar).
Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan
tumbuh menjadi akar)dan planula (yang akan tumbuh menjadi kecambah).CadanganMakana
n bagi embrio tersimpan dalmkotiledon yang didalamnya terkandung pati, protein,
dan beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, yang disebut testa.
Testa berfungsi sebagai pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan embrio dan
masuknya bakteri atau jamur kedalam biji. Testa memiliki sebuah lubang kecil, disebut
mikropil. Didekat mikropil terdapat hilum yang menggabungkan kulit kotiledon.
Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air
didalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan air, biji tidak
dapat melangsungkan proses metabolisme sehingga menjadi tidak aktif (dorman). Dormansi
biji sangat bermanfaat pada kondisi tidak nyaman (suasana ekstrem,
sangat dingin ataukering) karena struktur biji yang kuat akan melindungi embrio agar
tetap bertahan hidup.
Perkembangan Embrio
Embrio berkembang didalam biji. Setelah fertilisasi,zigot mengalami rangakian pembelahan
sel. Salah satu dari dua sel yang berasal dari mitosis. zigot akan berkembang
menjadi embrio asli, sedangkan sel yang lain menjadi bahan awal dari jaringan suspensor.
Embrio didalam bakalan biji (ovulum) berkembang menjadi massa bulat yang
mengandung ratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi jaringan primer dan
akhirnya membentuk seluruh jaringan utama tumbuhan dewasa termasuk kotiledon.
Kotiledon berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan dan perkecambahan (germinasi).
Pada kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitu meristem
apikal ujung (terminal) dan meristem apikal akar. Sel-sel tersebut berada dalam
kondisi dorman ketika biji pada masa dorminasi. Setelah biji berkecambah, kedua massa sel
tersebut berkembang menjadi daerah pertumbuhan batang dan akar. Perkembangan embriote
rhenti setelah mencapai tahapan tertentu,yaitu saat bakal biji telah menjadi biji matang.
Biji tersebut tetap, yaitu sesuai untuk perkecambahan. Di dalam biji yang matang,
endosperma akan terdiferensiasi menjadi lapisan terluar sel (aleuron) dan massa sel
terdalam bertepung. Sel sel aleuron menyintesis enzimamilase. Enzim tersebut dapat
mengubah cadangan zat pati didalam endosperma menjadi gula yang dapat digunakan oleh
embrio.
Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang
memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru.
Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapatdidalam biji,
misalnya radikula dan plumula.
Tahapan perkecambahan
Perkembangan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses
tersebutmeliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormone dan enzim,
hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormone
kedaerah titik tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis).
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang
masuk kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada
akhirnya menyebabkan pecahnya testa.
Awal perkembangan didahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan karbohidrase)
dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim protease
segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino.Asam amino
digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membrane
seldan sitoplasma. Timbunan pati diuraikan menjadi maltose kemudian menjadi glukosa.
Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel
bagi sel-sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltose dan asam amino
akan berdifusi ke embrio.
Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energy melalui
pemecahan glukosa saat proses respirasi Pemecahan glukosa yang berasal dari
timbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari,
plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama membuka dan mulai
melakukan fotosintesis.
Tipe Perkecambahan
Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal
perkecambahan hypogeal dan epigeal.
Hipogeal
Hipogealadalah pertumbuhan memanjang dari epikotilyangmeyebabkanplumula keluar men
embus  kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon relative
tetap posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung.
Epigeal
Pada epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan
plumula terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadipada kacan
g merah dan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh para ahli
agronomi untuk memperkirakan kedalaman tanam
Pengaruh Cahaya pada Pertumbuhan Tumbuhan
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya di gunakan untuk
proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan
tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan,
hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin kebagian yang
tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletakan di tempat yang
gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman :
Faktor Internal
 Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang
tinggi      atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen ‘baik’ dan
didukung oleh   lingkungan yang sesuai akan.memperlihatkan pertumbuhan yang
baik.
 Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan.
Auksin                         : untuk membantu perpanjangan sel
Giberelin                     : untuk pemanjangan dan pembelahan sel
Sitokinin                      : untuk menggiatkan pembelahan sel
Etilen                           : untuk mempercepat buah menjadi matang
Asam traumalin           : Merangsang pemebelahan sel di bagian tumbuhan    yang luka
Kalin                           : Merangsang pembentukan organ tumbuhan sbb :
-      Rizokalin                          : Untuk pembentukan akar
-      Aulokalin                         : Untuk pembentukan batang
-      Filokalin                           : Untuk pembentukan daun
-      Antokalin                         : Untuk pembentukan bunga
Faktor Eksternal
 Air
Fungsi air antara lain :
-      Untuk Fotosintesis
-      Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
-      Membantu proses perkecambahan biji
-      Menjaga (mempertahankan) kelembapan
-      Untuk transpirasi
-      Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
-      Menghilangkan asam asbisat
 Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang,        
reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan
adalah antara 20°C-25°C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal
tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
 Kelembaban Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan
tumbuhan.   Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan
dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan
berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
 Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis
(khususnya tumbuhan merah). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari,
maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan
(etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses
pertumbuhan.
 Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien yang
dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro (makronutrien). Unsur makro
misalnya karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan
magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit
disebut unsur mikro (Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron,
mangan, seng, tembaga, dan molibdenum.
Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat tumbuhan hidup menyebabakan
tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi mengakibatkan tumbuhan menjadi
tumbuh dan berkembang dengan tidak sempurna.
 Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun, karena transpirasi
akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut. Jika kondisi
lembap dapat dipertahankan, akan banyak air yang diserap dan lebih sedikit yang
diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih
cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan membesar.
Hipotesis
1. Biji kacang merah yang tumbuh di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat
dibandingkan biji kacang merah yang tumbuh di tempat yang terkena matahari.
2. Biji kacang merah yang disiram dengan air yang lebih banyak akan tumbuh lebih
cepat dibandingkan dengan biji kacang merah yang disiram dengan air yang sedikit.
3. Biji kacang merah yang diletakkan di suhu ruang akan lebih cepat tumbuh
dibandingkan diletakkan di suhu dingin.
Judul “ pengamatan perkembangan dan pertumbuhan pada tanaman kacang merah dengan
faktor cahaya, temperatur dan ketersediaan air terhadap tumbuhan tersebut.”
Tempat penelitian nya :
1. Faktor cahaya dilakukan di depan teras rumah dan di dalam lemari yang sama sekali
tidak terkena cahya matahari.
2. Faktor temperatur dilakukan di halaman rumah dimana keadaan temperaturnya lebih
panas dan di dalam kulkas yang temperatur nya lebih dingin.
3. Faktor ketersediaan air dilakukan dilakukan di halaman rumah saja, dan hanya
dibedakan dengan cara memberikan air pada tanaman tersebut.
Tujuan
 Untuk mengetahui apakah cahaya bisa mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan kacang merah.
 Untuk mengetahui apakah temperatur bisa mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan kacang merah.
 Untuk mengetahui bagaimana air bisa mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan kacang merah.
Alat dan Bahan
 Air
 Kapas/Tanah
 Biji Kacang Merah (18 butir)
 Gelas plastik kecil (6 buah)
Prosedur
1. Ambil biji kacang merah
2. Di rendamkan di air dingin beberapa saat
3. Buang biji kacang merah yang mengapung, karena biasanya biji ini sudah agak
rusak/busuk. Pilihlah biji kacang merah yang tenggelam.
4. Siapkan lahan tanam, kami memakai gelas plastik kecil sebagai lahan tanam.
5. Siapkan media tanam, kami memakai kapas dan tanah sebagai media tanam.
6. Lakukan penanaman di dalam tanah dan kapas yang sudah disiapkan, jangan
mengubur biji kacang merah terlalu dalam, cukup diletakkan di atas tanah dan kapas
saja, dikarenakan tunas biji tidak akan kuat untuk mendobrak keatas jika ditanam
terlalu dalam.
7. Setelah ditanam kemudian siram biji kacang merah dengan air 4 sendok makan.
Jangan menyiram hingga menenggelamkan biji kacang merah tersebut.
8. Setelah disiram, letakkan biji kacang merah di tempat berbeda sesuai faktor kita
pilih.
9. Lakukan pengamatan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang merah secara
teratur.
4.1 Tabel Pengamatan

No. Faktor Pengaruhnya

1. Ketersediaan air  3 sendok air : biji kacang merah yang


disiram air sebanyak 3 sendok sehari,
mengalami perkecambahan dan
pertumbuhannya cepat.
 1 sendok air : biji kacang merah yang
disiram air sebanyak 1 sendok sehari,
mengalami perkecambahan dan
pertumbuhannya agak lambat.
2. Cahaya  terkena cahaya matahari : biji kacang merah
yang terkena cahaya matahari, mengalami
perkecambahan dan pertumbuhannya
terhambat karena hormon auksin akan rusak
jika terkena cahaya matahari.
 tidak terkena cahaya matahari : biji kacang
merah yang tidak terkena cahaya matahari,
mengalami perkecambahan dan
pertumbuhannya cepat karena hormon
auksin nya tidak rusak.
3. Temperatur  di kulkas: biji kacang merah yang
diletakkan di kulkas mengalami
perkecambahan, tetapi sangat lambat karena
suhunya terlalu dingin.
 di halaman rumah : biji kacang merah yang
diletakkan di halaman rumah mengalami
perkecambahan dan cepat pertumbuhannya
karena suhunya pas.

4.2 Gambar Hasil Pengamatan


Biji kacang merah yang terkena cahaya :

Biji kacang merah yang tidak terkena cahaya :


Biji kacang merah yang disiram 1 sendok sehari (media tanah) :

Biji kacang merah yang disiram 3 sendok sehari (media kapas) :

5.1 Diskusi dan Pembahasan


Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan telah menunjukan bahwa terdapat
perbedaan pada setiap faktor yang kita pilih untuk diamati.
 Adakah perbedaan pertumbuhan tanaman kacang merah di faktor cahaya?
Pertumbuhan kacang merah di tempat gelap lebih cepat karena pengaruh fitohormon,
terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur
pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung.
Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya
matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon
auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang.
Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap,
tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat,
batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan
klorofil sehingga daun berwarna kuning.
 Adakah perbedaan pertumbuhan tanaman kacang merah di faktor temperatur?
Suhu yang cukup (suhu ruangan) dapat mengoptimalkan kerja hormon-hormon
tumbuhan karena kerja enzim/hormon (faktor internal) tumbuhan sangat dipengaruhi
oleh suhu lingkungan. Semakin panas atau dingin suhu ruangan maka hormon
tumbuhan semakin tidak bekerja. Suhu normal untuk kacang merah adalah 20-25 °C
 Adakah perbedaan pertumbuhan tanaman kacang merah di faktor ketersediaan air?
Tanaman kacang merah yang disiram dengan air yang banyak akan tumbuh lebih
cepat, sebab air akan memacu energi tumbuhan tersebut. Sebaliknya, jika disiram
dengan air yang sedikit, pertumbuhan tanaman kacang merah tersebut akan
terhambat.
6.1 Kesimpulan
 Tumbuhan kacang merah yang tumbuh di daerah gelap tumbuh lebih cepat karena
peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan terus memacu
pertumbuhan batang kacang merah. Meskipun tanaman kacang merah ini tumbuh
lebih cepat, tetapi tanaman ini mempunyai kondisi fisik yang kurang baik, batang
terlihat kurus tidak sehat, serta warna batang terlihat pucat.
 Tanaman kacang merah yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih pendek
karena hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena cahaya dan
rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun
tanaman kacang merah ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman
yang sehat, subur, batang terlihat gemuk.
 Tanaman kacang merah yang disiram dengan air yang banyak akan tumbuh lebih
cepat, sebab air akan memacu energi tumbuhan tersebut. Sebaliknya, jika disiram
dengan air yang sedikit, pertumbuhan tanaman kacang merah tersebut akan
terhambat.
 Tanaman kacang merah yang diletakkan pada suhu ruang akan lebih cepat tumbuh
daripada suhu dingin, dikarenakan suhu normal untuk kacang merah adalah 20-25
°C.
6.2 Saran
Saat melakukan praktikum, hendaknya memperhatikan kualitas kacang merah yang akan
ditanam, dan perhatikan pula kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti
sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.
Bagi pembaca yang ingin melakukan percobaan serupa diharapkan terlebih
dahulu memahami teori-teori yang dibutuhkan untuk pengambilan data. Sehingga
hal-hal yang mungkin menjadi faktor perancu dapat diminimalisir.

Anda mungkin juga menyukai